Anda di halaman 1dari 4

ABSTRAKSI

Garam merupakan komoditas yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Proses
pembuatan garam secara tradisional dengan metode penguapan sinar matahari di tambak-
tambak. Biasanya para petani garam membuat garam dengan metode petakan-petakan untuk
penguapan, untuk mendapatkan hasil garam yang baik dengan Kristal yang besar, petani
garam biasanya secara langsung menguapkan air laut yang dialirkan pada petakan-petakan.
Pada proses penguapan garam sering terjadi gagal panen, diakibatkan oleh perubahan cuaca
yang tidak stabil. Oleh karena itu, peneliti membuat sebuah sistem kontrol atap buka tutup
otomatis pada proses kristalisasi garam dengan menyesuaikan kondisi cuaca yang bertujuan
meringankan pekerjaan petani garam ketika terjadi hujan. Sistem ini terdiri dari perangkat
keras dan perangkat lunak . Perangkat keras terdiri atas mikrokontroller Arduino Uno R3,
rangkaian sensor pendeteksi air, cahaya, dan driver motor DC IC L298N, perangkat lunak
mikrokontroller dalam penelitian ini dibuat dengan menggunakan aplikasi Arduino.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Penelitian


eksperimen yang dilakukan adalah metode penelitian eksperimental. Dengan melakukan
eksperimen terhadap variable-variabel control (input) untuk menganalisis output yang
dihasilkan. Output yang dihasilkan akan dibandingkan dengan output tanpa adanya
pengontrolan variable.

Hasil penelitian ini adalah sistem control yang mendeteksi intensitas air dan cahaya,
ketika sensor pendeteksi air terbaca maka atap pelindung tertutup secara otomatis, begitupun
sebaliknya atap pelindung terbuka secara otomatis ketika intensitas cahaya matahari
terdeteksi.
1. Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu negara kepulauan di dunia. Kepemilikan garis pantai
terpanjang di dunia, yakni 95.181 km adalah bukti nyata Indonesia sebagai salah satu negara
maritim. Bukan hanya itu, luas lautan Indonesia adalah sekitar 70 persen (5,8 juta km) dari
luas wilayah Indonesia secara keseluruhan. Sumberdaya alam dan hayati yang terkandung di
dalam lautan Indonesia tentu sangat beragam. Sumberdaya alam dan hayati ini tentu
memberikan dampak yang luar biasa dalam sektor perdagangan dan industri berbasiskan
kelautan dan wilayah pesisir-pantai. Salah satunya adalah industri garam.

Garam merupakan salah satu kebutuhan pokok yang memiliki peranan penting dalam
dunia pangan dan industri. Industri penggaraman merupakan industri yang strategis dan terus
berkembang, sehingga permintaannya, baik jenis maupun penggunaannya, terus meningkat.
Garam sebagai produk yang diproduksi dari lahan tambak merupakan salah satukomoditi
yang selalu dibutuhkan manusia sejalan dengan kebutuhan manusia terhadap makanan. Sejak
dulu pengusahaan garam di Indonesia sangat di pengaruhi oleh adanya pengaruh iklim,
khususnya panjangnya musim kemarau. Kebutuhan manusia terhadap garam tidak dapat
digantikan. Sejak dulu pengusahaan garam di Indonesia sangat dipengaruhi oleh adanya
pengaruh iklim, khususnya panjangnya musim kemarau. Kebutuhan manusia terhadap garam
tidak dapat digantikan. Garam diperlukan oleh tubuh manusia sebagai mineral esensial yang
harus dipenuhi secara seimbang serta tidak dapat disubtitusi. Selain itu, garam juga sangat
diperlukan sebagai bahan tambahan pangan yaitu sebagai penyedap makanan.

Namun Pendapatan petani garam sangat tergantung pada hasil produksinya. Apalagi
petani garam tradisional yang hanya menggunakan peralatan tradisional seperti kayu bakar
dan tungku besar untuk memasak dalam produksi garam memiliki pendapatan lebih sedikit
dari pada petani garam yang menggunakan mesin atau pengunaan teknologi penggaraman
dan memiliki tenaga kerja yang terampil.

Pada umumnya para petani garam masih mengalami keterbatasan teknologi


penggaraman. Dengan peralatan yang sederhana, wilayah operasi pun menjadi terbatas,
hanya disekitar tempat tinggalnya. Di samping itu, ketergantungan terhadap, musim yang
sangat tinggi, sehingga tidak setiap saat petani garam dapat berproduksi, terutama pada
musim hujan turun, yang terjadi setiap saat. Akibatnya, selain hasil produksi garam terbatas,
dengan kesederhanaan peralatan masak yang dimiliki, pada musim tertentu ada produksi
garam yang gagal panen. Kondisi ini merugikan petani garam karena pendapatan riil rata-rata
pendapatan perbulan menjadi lebih kecil, dan pendapatan yang diperoleh pada saat musim
panen akan habis dikonsumsi pada saat gagal panen.

Untuk menjawab permasalahan di atas, maka dilakukanlah penelitian dengan judul


penelitian “Sistem Kontrol Atap Buka Tutup Otomatis Pada Proses Kristalisasi Garam
Dengan Menyesuaikan Kondisi Cuaca”.

2. Batasan Masalah

Mengingat beberapa keterbatasan maka pada penelitian ini, lebih difokuskan kepada
petani-petani garam yang ada di kabupaten Jeneponto

3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk membuat sistem kontrol yang dapat
meringankan pekerjaan petani garam ketika terjadi hujan.

4. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka pada penelitian mengambil referensi dari buku-buku serta mencari
referensi lain yang dianggap bisa dijadikan acuan penelitian ini seperti situs internet.

5. Metode Penelitian

Adapun penyusun melakukan beberapa penelitian yang dilakukan dengan:

a. Studi Pustaka (Literatur)


Yaitu mengambil beberapa data yang berasal dari berbagai sumber seperti buku dan
internet dimana isi dari sumber-sumber tersebut dijadikan referensi dan acuan dalam
penulisan ilmiah ini.

b. Analisa Kebutuhan

Yaitu melakukan analisa komponen apa sajahkah yang dibutuhkan untuk membuat alat
tersebut.

c. Perancangan
Yaitu merancang skematika alat, dengan mendisain bagaimana dan seperti apakah
bentuk alat yang akan di buat.

d. Pembuatan
Yaitu melakukan pembuatan alat dari bahan-bahan yang telah dikumpulkan menjadi
sebuah alat sampai dengan program yang digunakan.

e. Pengujian.
Yaitu cara mengetahui masing-masing jalan kerja dari rangkaian alat yang digunakan
agar tidak terjadi kesalahan.

6. Rencana Kerja dan Jadwal Kerja Penelitian

Bulan ke-
Kegiatan
1 2 3 4 5 6
Studi Pustaka
Peancangan alat
Pembuatan alat
Pembuatn Program
Pengujian Alat
Pembuatan Laporan

7. Daftar Pustaka

[1] Budhi Rony W. Embedded System Menggunakan Mikrokontroler dan Pemrograman


C. Andi. Yogyakarta. 2009

[2] URL:http://fahmizaleeits.wordpress.com/2010/09/14/dtmf-dual-tone-multiple-
frequency/ diakses pada tanggal 27 Februari 2013

[3] Prof. Dr. Zuhal M.Sc.EE & Ir. Zhanggischan. Prinsip Dasar Elektronik. PT Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta. 2004

[4] Wardhana Lingga & Makodian Nuraksa. Teknologi Wireless Communication dan
Wireless Broadband. Andi. Yogyakarta. 2010

Anda mungkin juga menyukai