Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KASUS 1

CLINICAL EXPOSURE 2

CYNTHIA FRANSISKA / 00000006151

A. IDENTITAS PASIEN

Nama : Bpk J

Umur : 42 tahun

Jenis kelamin : LakiLaki

Alamat : Bulan

Pekerjaan : Kasir

Puskesmas : Sindang Jaya

Rekam medis: 30800

Berat badan : 78 kg

Tinggi badan : 170

B. ANAMNESIS

Keluhan utama : nyeri saat BAB, kotoran yang dikeluarkan disertakan


dengan darah.

Keluhan tambahan : badan agak lemas dan stamina menurun, gatal-gatal pada
anus, adanya benjolan dianus

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang dengan keluhan rasa sakit saat BAB sudah kurang
lebih selama 5 hari dan 2 hari belakangan ini BAB pasien disertai
dengan darah merah segar. Rasa sakit didaerah anus yang dialami
pasien disertai dengan rasa gatal dan juga pasien merasakan
adanya benjolan di sekitar anus pasien.

Pasien mengaku tidak mengalami demam, hanya pasien mersa


menjadi mudah lelah pada beberapa hari ini. Pasien BAB kurang
dari atau sama dengan 1 kali sehari, Karena rasa sakit yang dialami
pasien, pasien menjadi takut untuk BAB sehingga mencoba
menahan BABnya.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Beberapa bulan yang lalu, kurang lebih 6 bulan yang lalu pasien
pernah mengalami kejadian seperti ini juga, tapi tidak sesakit yang
saat ini.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Di keluarga pasien tidak ada yang memiliki penyakit yang sama


dengan pasien, dan tidak ditemukan riwayat sakit alergi, diabetes,
darah tinggi, dll

RIWAYAT GAYA HIDUP

Pasien sangat suka makanan pedas, dan jarang memakan makanan


berserat. Karena dari pekerjaan pasien membuat pasien jarang
melakukan aktivitas. Pasien juga mengaku jarang berolahraga.
Pasien juga mengaku merokok dan beberapa kali seminggu
meminum alkohol

RIWAYAT SOSIAL

Tidak diketahui bagaimana kondisi rumah atau tempat tingga


pasien.

RESUME

Pasien bernama bapak J datang ke Puskesmas sindang jaya dengan keluhan


sakit saat BAB, BAB berdarah, ada benjolan di sekitar mulut anus yang disertai rasa
gatal. Pasien sudah oernah seperti ini sebelumnya. Lalu pasien menjalani hidup yang
tidak sehat, suka merokok, makanan pedas, dan minum alcohol dan juga jarang
berolahraga.
C. FIFE
Feeling : pasien merasa sangat terganggu karena sakitnya dapat
menggangu pekerjaan sehari-hari
Idea : pasien sudah curiga dia sakit haemorrhoid
Fear : pasien agak takut, jika penyakitnya makin parah
Expectation :pasien berharap agar cepat sembuh

D. SARAN PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan penunjang : anoscopy

stool examinatiom

E. PENANGANAN YANG DIBERIKAN

Diberikan analgesic golongan NSAID

Dan diedukasi untuk mengatur pola makan dan hidup yang sehat

F. ANALISIS DAN PENGKAJIAN


Diagnosis kerja : Haemorrhoids
Alasan diagnosis kerja :nyeri saat BAB disertai darah yang keluar bersama
kotoran, dan pasien merasakan ada benjolan di anus
DD : hematom perianal ulcerative

DISEASE REVIEW

Hemorrhoid

Definisi

Hemorrhoid atau ambeien adalah pembengkakan dan inflamasi dari vena di


daerah anus atau di bagian bawah rectum.

Epidemiology

Sekitar 75% dari setiap orang kana pernah mengalami hemorrhoid di dalam
hidupnya. Hemorrhoid sering terjadi pada orang dewasa sekitar umu 45-65 tahun. Dan
juga sering terjadi pada wanita yang sedang hamil.

Etiologi
Pembengkakan dan inflamasi dari vena adalah penyebab hemorrhoid.
Beberapa penyebab dari pembengkakan dan imflamasi vena adalah
1. Konstipasi kronik dan diare
2. Mengejan saat buang air besar
3. Duduk ditoilet dalam waktu yang lama
4. Kurangnya konsumsi serat
Penyebab lain yang dapat menyebabkan hemorrhoid adalah melemahnya
jaringan ikat disekitar anus dan rectum yang dikarenakan oleh penuaan.
Kehamilah dapat menyebabkan hemorrhoid karena peningkatan tekanan
dalam rongga perut sehingga menekan vena didaerah rectum dan anus yang
menybabkan vena menjadi bengkak dan inflamasi. Biasanya setelah melahirkan
hemorrhoid akan sembuh.

Klasifikasi

Hemoroid diklasifikasikan berdasarkan asalnya, dimana dentate line menjadi


batas histologis. Klasifikasi hemoroid yaitu:

1. Hemoroid eksternal, berasal dari dari bagian distal dentate line dan dilapisi
oleh epitel skuamos yang telah termodifikasi serta banyak persarafan serabut
saraf nyeri somatic
2. Hemoroid internal, berasal dari bagian proksimal dentate line dan dilapisi
mukosa.
3. Hemoroid internal-eksternal dilapisi oleh mukosa di bagian superior dan
kulit pada bagian inferior serta memiliki serabut saraf nyeri.

Pathogenesis

Pleksus hemorroidalis merupakan sistem artereriovenous anastomosis yang


terletak didaerah submukosa kanalis analis.Terdapat dua buah pleksus yaitu
pleksus hemorroidalis internal dan eksternal yang terpisah satu dengan yang
lainnya,sebagai batas adalah linea dentata.Ada 3 hal yang penting untuk
diketahui,yaitu pertama adalah mukosa rektum atau mukosa
anodermal,kemudian stroma jaringan yang berisi pembuluh darah,otot polos
dan jaringan ikat penunjang serta ketiga adalah jangkar(anchor) yang akan
melindungi pleksus hemorroid dari mekanisme kerja sfinkter ani.Dengan
bertambah usia dan berbagai faktor pembu ruk (seperti bendungan sistim
porta,kehamilan,PPOK,konstipasi kronik,keadaan yang menimbulkan tekanan
intrapelvis meningkat) )maka jaringan penunjang dan jangkar tersebut dapat
menjadi rusak akibatnya pleksus akan menonjol dan turun dan memberikan
simptom. Teori lain menyatakan bahwa hemorroid ini mirip dengan suatu AV
malformation,ini dibuktikan dengan adanya perdarahan yang berwarna
merah(bukan hitam) seperti perdarahan arterial.Teori terakir menyatakan bahwa
defek utama merupakan kombinasi dari lemahnya jaringan penyokong pleksus
hemorroidalis - hipertrofi dari otot sfinkter ani.Pada beberapa individu sfinkter
ani interna hipertrofi sehingga kanalis analis makin menyempit,pada saat
mengedan terjadi kongesti,bolus feses menekan pleksus kebawah melalui
sfinkter yang hipertrofi,terjadi kongesti dan menjadi simptomatik. Dalam hal ini
akan terjadi sirkulus vitiosus yaitu;Penonjolan pleksus submukosa akan
menimbulkan kanalis analis menjadi kaku hal ini merangsang sfinkter menjadi
lebih kencang sehingga kongesti aliran darah menjadi semakin berat dan
akhirnya penonjolan semakin besar.Tidak ada bukti bahwa keturunan dan faktor
geografi turut berperan.Upaya pengobatan sebaiknya berdasarkan pada
pendekatan bagaimana memotong lingkaran setan tadi

Diagnosis

Diagnosis. Sebagian besar penderita mengeluh adanya perdarahan


perrektal,perdarahan berrupa darah merah segar,menetes sewaktu atau setelah buang
air besar.Perdarahan ini tidak disertai rasa nyeri atau rasa mules.Pada sebagian
penderita perdarahan ini tidak diketahui,sehingga tidak jarang pasen dengan
hemorroid ini datang dengan keluhan anemia.Sebagian lagi penderita mengeluh rasa
nyeri.Rasa nyeri ini timbul bila ada trombosis atau strangulasi dari hemorroid.Sebagian
kasus mungkin mengeluh adanya benjolan pada anusnya,atau ada yang
keluar(prolaps) dari anusnya.Keluhan lain mungkin berupa pruritus ani,atau rasa tidak
enak daerah anus atau ada discharge.Kadang-kadang hemorroid ditemukan secara
kebetulan(asimptomatik). Terhadap penderita dengan keluhan seperti diatas
hendaknya dilakukan pemeriksaan fisik yang cermat. Penderita hemorroid derajat 3
dan 4 dengan mudah dapat dilihat pada saat pemeriksaan, pada hemorroid derajat 2
pasen perlu disuruh mengejan beberapa saat.Harus dilakukan colok dubur,anoskopi
bahkan bila dianggap perlu(pada kasus perdarahan masip) dapat dilakukan colon
inloop, rektosigmoidoskopi atau kolonoskopi untuk menyingkirkan penyakit
lainseperti malgnansi kolorektal atau inflammatory bowel diseases.Pada beberapa
senter dilakukan pemeriksaan tekanan sfinkter ani(4)Secara fisik beratnya hemorroid
interna dibagi menjadi 4 derajat(grade)

 Grade 1 Hemorroid terbatas pada lumen anorektal,tidak menonjol keluar


 Grade 2 Hemorroid menonjol keluar saat mengedan dan masuk secara
spontan
 Grade 3 Hemorroid menonjol keluar dan harus didorong untuk
memasukkannya
 Grade 4 Hemorroid menonjol dan tidak dapat masuk walaupun didorong.
Lokasi hemorroid interna yaitu lateral kiri,lateroventral kanan dan
laterodorsal kanan

Gejala

Gejala klinis hemoroid dapat dibagi berdasarkan jenis hemoroid yaitu:

a. Hemoroid internal

1. Prolaps dan keluarnya mukus.

2. Perdarahan.

3. Rasa tak nyaman.

4. Gatal.

b. Hemoroid eksternal

1. Rasa terbakar.

2. Nyeri ( jika mengalami trombosis).

3. Gatal.

Pengobatan

Tujuan terapi yaitu memotong lingkaran patogenesis hemorroid dengan


berbagai cara:

1. .Mengurangi kongesti:
a. - manipulasi diit dan mengatur kebiasaan
b. - obat antiinflammasi
c. - obat flebotonik
d. - dilatasi anus
e. - sfinkterotomi
2. Fiksasi mukosa pada lapisan otot:
a. + skleroterapi
b. + koagulasi infra merah
c. + diatermi bipolar
3. Mengurangi ukuran/vaskularisasi dari pleksus hemorroidalis: = ligasi = eksisi

Referensi

1. NIDDK. Hemorrhoids [Internet]. 2015 [cited 16 November 2015]. Available from:


http://www.niddk.nih.gov/health-information/health-topics/digestive-
diseases/hemorrhoids/Documents/Hemorrhoids_508.pdf

2. Lohsiriwat V. Hemorrhoids: From basic pathophysiology to clinical management [Internet].


world journal of gastroenterology. 2015 [cited 16 November 2015]. Available from:
http://office.wjgnet.com/1007-9327/pdf/v18/i17/2009.pdf

3. djumhana a. PATOGENESIS,DIAGNOSIS DAN PENGELOLAAN MEDIK HEMORROID


[Internet]. gastroenterohepatologi. 2015 [cited 16 November 2015]. Available from:
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/03/patogenesis_diagnosis.pdf

4. USU. hemoroid [Internet]. 2015 [cited 16 November 2015]. Available from:


http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31133/4/Chapter%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai