Kelompok : 1
KELAS C
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2011
Attention Deficit /Hyperactivity Disorder
(ADHD)
Belum diketahui apa penyebab pasti anak-anak menjadi hiperaktif. Namun menurut
dunia kedokteran, itu terkait dengan factor biologis dan genetic, serta lingkungan. Anak
yang hiperaktif sering diartikan sebagai anak-anak yang nakal. Pemahaman seperti itu
tidak benar (1).
Semua orang mungkin tahu setidaknya anak dianggap hiperaktif dan anak ini
kemungkinan besar adalah anak usia sekolah. Anak- anak ini sering kali impulsif atau
bertindak sebelum berpikir. Mereka mengalami kesulitan fokus pada aktivitas tunggal
dan sering berubah tak menentu dari satu tugas ke tugas lain tanpa menyelesaikan tugas
yang mereka kerjakan. Anak-anak hiperaktif terlalu sering bermasalah dengan teman-
temannya, guru-gurunya, keluarganya dan komunitasnya(2).
Banyak orang tua yang meyakini bahwa anak-anak mereka tidak memperhatikan
mereka. Anak-anak berlari-lari dan melakukan banyak hal dengan cara mereka. Kurang
dapat memusatkan perhatian terutama pada masa kanak-kanak, merupakan hal yang
normal. Namun, pada gangguan Attention Deficit Hyperactivity Disorders (ADHD), anak
memperlihatkan implusivitas tidak adanya perhatian, dan hiperaktivitas yang dianggap
tidak sesuai dengan tingkat perkembangan mereka(3).
A. Definisi
ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders) adalah kelainan hiperaktivitas
kurang perhatian sering tampak sebelum usia 4 tahun dan dikarakteristikan oleh
ketidaktepatan perkembangan tidak perhatian, impulsif, dan hiperaktivitas(4). ADHD
(Attention Deficit Hyperactive Disorders) adalah gangguan perilaku pada anak yang
terjadi suatu peningkatan aktifitas motorik hingga pada tingkatan tertentu yang
menyebabkan gangguan perilaku yang terjadi, setidaknya pada dua tempat dan suasana
yang berbed(5).
ADHD adalah suatu gangguan perilaku kronis yang terjadi ketika anak-anak
menunjukkan gejala hiperaktif, impulsif, dan tidak bisa memusatkan perhatian
(inatensi)(6).
ADHD atau Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder merupakan gangguan
perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik pada jutaan anak-anak dan
seringkali berlanjut sampai dewasa. Ada dua aspek utama dalam ADHD, yaitu
kesulitan untuk memusatkan perhatian dan kebiasaan hiperaktif (perilaku yang tidak
bisa diam) – impulsif (kesulitan untuk menunda respon / dorongan untuk melakukan /
mengatakan sesuatu yang tidak sabar)(7).
B. Epidemiologi
Kondisi umum dengan perkiraanberkisar antara 3 sampai5 %dari semua anak, baik
anak laki-laki maupun anak perempuan. Insidenlebih tinggi terjadi pada anak laki-laki
yang mencapai 10%(8).
Berbagai studi epidemiologi menunjukkan bahwa hanya 1 sampai 7 % dari anak-anak
mengalami ADHD. Anak laki-laki sekitar tiga kali lebih mungkin dibandingkan
perempuan untuk mengalami ADHD di masa kecil dan masa remaja. Anak laki-laki
cenderung memiliki perilaku yang lebih mengganggu dibandingkan anak
perempuan(9).
ADHDmempengaruhi antara3 sampai 5% darianak-anakusia sekolah, atau
beberapaanak mudaAmerika dari dua jutasecara total. ADHDdidiagnosadua sampai
sembilan kalilebih sering terjadi padaanak laki-lakidibandingkan anak perempuan(3).
C. Etiologi
Menentukan apakah seorang anak memilikiADHD adalahprosesmultifaset.
Masalah biologisdan psikologisbanyak yang dapatberkontribusi terhadapgejala yang
samadengan yangdipamerkanoleh anak-anakdengan ADHD. Sebagai
contoh,kecemasan, depresi, dan beberapa jenisketidakmampuan belajardapat
menyebabkangejala yang serupa(10).
Diagnosa berdasarkan jumlah, frekuensi, dan keparahan gejala. Gejala harus
ada sedikitnya dua lingkungan yang berbeda (biasanya, rumah dan sekolah).
Seringkali, diagnosa sulit karena bergantung pada pendapat pengamat. Tidak ada tes
laboratorium bagi ADHD. Pertanyaan tentang berbagai aspek prilaku bisa menolong
dokter membuat diagnosa. Karena mempelajari kecacatan hal yang biasa, banyak
anak menjalankan pemeriksaan psikologis baik untuk menolong memutuskan adanya
ADHD maupun untuk mengetahui adanya ketidakmampuan belajar yang spesifik.
Beberapa penelitian belum dapat menyimpulkan penyebab pasti dari ADHD. Seperti
halnya dengan gangguan perkembangan lainnya
1. Faktor lingkungan/Psikososial
a. Konflik keluarga.
b. Sosial ekonomi keluarga yang tidak memadai.
c. Jumlah keluarga yang terlalu besar.
d. Orang tua terkena kasus
e. Orang tua dengan gangguan jiwa
f. Anak yang diasuh di penitipan anak.
g. Riwayat kehamilan dengan
2. Faktor genetik
Terdapat mutasi gen pengkode neurotransmiter dan reseptor dopamin (D2 dan D4).
Suatu gangguan neurobiologis kronis yang ditandai dengan masalah-masalah
pengaturan aktivitas
D. Patofisiologi
ADHD di bagi menjadi 3 tipe:
1. Tipe predominan tidak adanya perhatian.
2. Tipe predominan hiperaktif atau impulsif.
3. Tipe kombinasi yang ditandai oleh tidak adanya perhatian dan hiperaktivitas
impulsif tingkat tinggi(11).
mmmmm
Ciri ciri diagnostik dari ADHD
Jenis masalah Pola perilaku khusus
Kurangnya perhatian Gagal memperhatikan detail atau
melakukan kecerobohan dalam tugas
sekolah dan lainnya.
Kesulitan mempertahankan perhatian
di sekolah atau saat bermain.
Tidak bisa mengikuti instruksi atau
menyelesaikan tugas.
Tampak tidak memperhatikan apa
yang dikatakan orang lain.
Kesulitan mengatur pekerjaan dan
aktivitas lain.
Menghindari pekerjaan atau aktivitas
yang menuntut perhatian.
Kehilangan alat-alat sekolah
(misalnya, pensil, buku, mainan,
tugas tugas).
Mudah teralihkan perhatiannya.
Sering lupa melakukan aktivitas
sehari hari.
Hiperaktivitas Tangan atau kaki bergerak gelisah
atau menggeliat-geliat di kursi.
Meninggalkan kursi pada situasi
belajar yang menuntut duduk tenang.
Berlarian atau memanjat benda-
benda secara terus menerus.
Kesulitan untuk bermain dengan
tenang.
Impulsivitas Sering berteriak di kelas.
Tidak bisa menunggu giliran dalam
antrian, permainan, dsb.
Semua tanda yang terdapat di atas belum tentu seorang anak didiagnosis Attention
Deficit / Hyperactivity Disorder (ADHD). Tetapi tanda kurangnya perhatian selalu harus
ada untuk diagnosa. Tanda harus ada di dua atau lebih tempat (misalnya, rumah dan
sekolah) dan harus mengganggu masalah sosial atau fungsi akademis(12).
E. Gejala
ADHD terutama bermasalah pada perhatian terus-menerus, konsentrasi, dan
ketetapan tugas (kemampuan untuk menyelesaikan tugas). Anak juga mungkin terlalu
aktif dan gegabah. Banyak anak prasekolah cemas, mempunyai masalah yang
berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bertingkah laku dengan kurang baik.
Mereka nampak tak penuh perhatian. Mereka mungkin tidak bisa diam dan
menggeliat. Mereka mungkin tak sabar dan menjawab dengan kacau. Selama masa
kecil nanti, anak seperti itu mungkin menggerakkan kaki mereka dengan resah,
bergerak dan mengangkat-angkat tangan mereka, berbicara secara sembarangan, lupa
dengan mudah, dan mereka mungkin tidak teratur. Mereka secara umum tidak
agresif(12).
F. Diagnosis
Menentukan apakahseorang anak memilikiADHD adalahprosesmultifaset.
Masalah biologisdan psikologisbanyak yang dapatberkontribusi terhadapgejala yang
samadengan yangdipamerkanoleh anak-anakdengan ADHD. Sebagai
contoh,kecemasan, depresi, dan beberapa jenisketidakmampuan belajardapat
menyebabkangejala yang serupa(10).
Diagnosa berdasarkan jumlah, frekuensi, dan keparahan gejala. Gejala harus ada
sedikitnyadua lingkungan yang berbeda (biasanya, rumah dan sekolah). Seringkali,
diagnosa sulit karena bergantung pada pendapat pengamat. Tidak ada tes laboratorium
bagi ADHD. Pertanyaan tentang berbagai aspek prilaku bisa menolong dokter
membuat diagnosa. Karena mempelajari kecacatan hal yang biasa, banyak anak
menjalankan pemeriksaan psikologis baik untuk menolong memutuskan adanya
ADHD maupun untuk mengetahuiadanya ketidakmampuan belajar yang spesifik.
Obat yang digunakan untuk gangguan ADHD pada anak-anak, antara lain:
Nama Obat Nama Generik Usia
Adderall
Amphetamine 3 > Tahun
Adderall XR
Concerta Methylphenidate 6 > tahun
Cylert Pemoline 6 > tahun
Daytrana Methylphenidate 6 > tahun
Dexedrine
Dextroamphetamine 3 > Tahun
Dextrostat
Focalin Dexmethylphenidate 6 > tahun
Metadate ER
Methylphenidate 6 > tahun
Metadate CD
Ritalin Methylphenidate 6 > tahun
Strattera Atomextine 6 > tahun
Vyvanse Lisdexamfetamine 6 > tahun
Beberapa dampak dari penggunaan obat-obatan ADHD :
- Kehilangan gairah dan semangat
- Insomnia
- Meningkatkan kegelisahan dan kecemasan
- Sakit kepala ringan(3).
( National Institute of Mental Health)
Obat – obatan ADHD yang beredar di indonesia
ESO : Gugup dan tidak bisa tidur, sakit kepala, mengantuk, berkuangnya nafsu
makan , pusing dan gangguan gerakan yang di kehendaki, takikardi,
palpitasi, aritma, perubahan tekanan darah, dan denyut jantung, mual,
muntah, dan mulut kering, ruam, gatal,biduran, demam, nyeri sendi dan
kerontokan rambut kepala.
Dosis : Anak-anak (>6 thn) : dosis awal 5mg 2 x sehari,
Dewasa 20-30 mg dalam 2-3 dosis terbagi, dianjurkan 30-40 menit
sebelum makan.
Kemasan : Dos 3x10 tablet Rp. 90.000
Berikan arahan satu persatu dengan jelas dan pastikan bahawa kanak-kanak
tersebut memberi perhatian dan memahaminya
Beri pujian sekiranya mereka membuat sesuatu dengan baik. Cara ini akan
menaikkan rasa harga dirinya. Berikan pujian dengan spesifik / tepat, contoh:
tunjukkan anda berasa gembira kerana mereka telah menyimpan permainan di
tempat yang betul.
Wujudkan satu sistem memberi hadiah untuk menggalakkan kelakuan yang
baik.Carta Bintang (hyperlink) adalah satu cara yang bagus untuk membantu
kanak- kanak berkelakuan dengan lebih baik.
Kekalkan kebiasaan aktiviti harian supaya kanak - kanak dapat menjangka
apa yang berlaku setiap hari.
Bantu kanak-kanak mengatur aktiviti harian mereka dengan mennyediakan
senarai semak untuk memastikan tugasnya disempurnakan.
Galakkan anak-anak untuk mengawal kata hatinya, umpamanya berfikir dulu
sebelum mengeluarkan kata-kata.
Bina semangat dan kelebihan yang ada pada kanak-kanak itu dan jangan
menitik beratkan pada kelemahannya sahaja.
Tempatkan kedudukan kanak-kanak di bahagian barisan hadapan kelas.
Minta bantuan guru untuk mencatitkan kerja kerja sekolah di dalam buku khas
yang mana kanak-kanak ini boleh menunjukkannya kepada anda semasa di
rumah nanti.
Membentuk sikap positif pada anak dengan cara memberlakukan adanya Hadiah atau
Hukuman untuk masing-masing sikap yang ditunjukkan oleh anak. Misalnya, apabila
anak berbuat kebaikan, patuh atau segera merespon apa yang diperintahkan anak akan
mendapat hadiah dari Orang Tua atau guru di sekolah. Hadiah bisa berupa hala apa
saja yang disukai anak. Sedangkan apabila anak menunjukkan sikap yang tidak baik,
orang tua atau guru dapat memberi hukuman yang mendidik, bisa berupa berdiam diri
selama beberapa menit. Hal ini akan membentuk prilaku yang positif dan disiplin
pada diri anak. Hukuman sebaiknya bukan berupa hukuman fisik, ini akan membuat
anak merasa depresi karna trauma fisik.
Saat di sekolah hendaknya guru menempatkan anak duduk di bagian yang tidak
mudah diganggu teman sekelas misalnya dekat jendela, pintu atau bagian belakang
kelas.
Alangkah baiknya guru dan orang tua memiliki komunikasi yang baik tentang laporan
prilaku anak di sekolah maupun di rumah. Ini akan memperbaiki pola sikap untuk
menghadapi anak guna meningkatkan nilai akademis serta prilaku positif anak.
Orang tua atau guru tidak memberikan perintah yang kompleks terhadap anak. Dan
bersikap sensitif dan menujukkan kasih sayang pada anak adalah hal yang terbaik
untuk terpai psikologis anak(13).
H. Efek Samping
I. Pengaruh ADHD
Pengaruh ADHD terhadap pendidikan:
Tidak dapat segera memulai suatu kegiatan
Prestasi kurang
Bekerja terlalu lmbat atau cepat
Melupakan instruksi atau penjelasan
Tidak melakukan tugas
Selalu meninggalkan benda-benda samapai menit terakhir
Selalu bingung
Menangguhkan pekerjaan
Motivasi yang kurang
Kesulitan mengerjakan tugas
Menghindari tman, berperilaku kacau.
Finding :
- An. Rida
- Usia 7 tahun, kelas 1 SD
- Tinggi badan : 120 cm , BB : 24 kg
- Di sekolah: sering jalan-jalan dikelas, berdiri dan tidak fokus pada pekerjaan sekolah
- Di rumah : sering begrganti-ganti aktivitas dan tidak pernah sampai selesai, sulit
dikontrol, sering mengabaikan perintah mamanya.
- Didiagnosa dokter : mengalami ADHD
- Terapi yang diberikan : methylphenidat 5 mg 2 x sehari
- Efek samping : setelah 1 minggu penggunaan : An.Rida mengeluh perutnya terasa tidak
nyaman dan kehilangan nafsu makan.
Assesment Resolusi
Medical problem Therapy DRP’s
Merasa tidak - Reaksi efek samping Untuk menangani sakit
nyaman pada perut karena penggunaan perut pada pasien, maka
dan kehilangan Methylphenidat. pemberian obat ketika
nafsu makan perut sudah terisi dengan
seminggu setelah Obat yang di guanakan makanan(14).
penggunaan obat mempunyai efek Sedangkan untuk
Methylphenidat samping menangani kehilangan
5mg 2 kali sehari Nafsu makan nafsu makan, pasien di
berkurang berikan makan yang
Sakit perut sedikit tapi yang
Insomnia mengandung kalori
Pusing 1 tinggi, ketika effect dosis
rendah(14).
Monitoring :
Efektifitas obat : - Anak lebih bisa tenang
- Lebih mudah fokus dan di atur
- Bisa mendengarkan perkataan guru maupun orang tua
Interaksi obat : -
Efek samping : - Rasa tidak nyaman pada perut
- Kekurangan nafsu makan
Daftar Pustaka :