Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENGUJIAN BAHAN (NTSI619)

Kelompok III – Offering F

PENGUJIAN III-A

KANDUNGAN LUMPUR AGREGAT KASAR

A. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Memaami prosedur pelaksanaan pengujian kadar lumpur agregat kasar.
2. Melaksanakanprosedur pengujian kadar lumpur aregat kasar .
3. Menntukan kadar lumpur yang terkandung dalam agregat kasar.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Oven
2. Timbangan
3. Cawan
4. Agregat kasar kondisi kering oven

C. PROSEDUR PELAKSANAAN PENGUJIAN


1. Menyiapkan agregat kasar dalam kondisi kering ovemn sebanyak 100
gram
2. Menimbang cawan kosong (A)
3. Mengambil sampel agregat kasar kering sebnyak +100gram, dan
menimbang bersama cawan
4. Mencci agregat tersebut di air mengalir hingga bersih
5. Mengringkan sampel agregat kasar bersama dengan cawan dalam oven
dengan suhu 100+5°C selama 24 jam
6. Menimbang agregat kasar yang telah dikeringkan bersama cawan, dan
mencatat beratnya (C)
7. Mengulangi pengujian sebanyak 1 kali

D. HASIL PENGUJIAN
Berat cawan (A) : (1) 4,2 gram ; (2) 4,2 gram
Berat cawan + sampel (B) : (1) 104,2 gram ; (2) 104,2 gram
Berat cawan + sampel kering (C) : (1) 103 gram ; (2) 103,8 gram
Berat lumpur (B-C) : (1) 1,2 gram ; (2) 0,4 gram
Kandungan lumpur

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang
LAPORAN PENGUJIAN BAHAN (NTSI619)
Kelompok III – Offering F

((B-C)/(B-A)) x 100% : (1) 1,2 % ; (2) 0,4 %


Kandungan lumpur rata-rata : 0,8 %

E. STANDART PENGUJIAN
Peraturan beton bertulang indonesia 1971 N.I.-2(bab 3 pasal 3 ) dan standard
spesifikasi agregat sebagai bahan bangunan SK SNI S – 04- 1989 – F (Bab II
Agregat Kasar ) menyebutkan bahwa agregat kasar harus memnuhi persyaratan di
bawah ini :
1. Agregat kasar terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori.
2. Agregat kasar harus terdir dari buti – butir yang beraneka ragam.
3. Butir butir agregat kasar harus bersifat kekeal atinya tidak pecah atau
hancur oelh pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan.
4. Agregat kasar tidak boleh mengandung zat – zat yang dapat merusak beton,
seperti zat alkali
5. Kandungan lmpur (butir lolos ayakan 0,063 mm ) yangterdapat pada
agregat kasar tidak boleh lebih dari 1% dari berat kering

ASTM C142 / C142M

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang
LAPORAN PENGUJIAN BAHAN (NTSI619)
Kelompok III – Offering F

PENGUJIAN III-B
ANALISA SARINGAN AGREGAT KASAR

A. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Memahami prosedur pelaksanaa pengujian analisa saringan agregat kasar.
2. Melaksanakan prosedur pengujian analisa saringan agregat kasar.
3. Menetukan gradasi agregat kasar yang akan di gunakan pada perencanaan
campuran beton

B. ALAT DAN BAHAN


1. saringan untuk agregat ksaa dengan ukuran sebagai berkut : 38,1 mm; 25,4
mm;19,5 mm; 12,7 mm; 9,5 mm; 4,75 mm; 2,36 mm; 1,18 mm; 0,6 mm;
0,250 mm; 0,150 mm; 0,075 mm; dan pan.
2. Cawan
3. Timbangan
4. Agregat kasar kering oven, split 2/3
5. Mesin pengguncang
6. Sikat kawat

C. PROSEDUR PELAKSANAAN PENGUJIAN


1. Mengambil sampel agregat kasar sebnyak +5000 gram
2. Mempersiapkan dan menyusun saringan secara urut dari diameter terbesar
di bagaian atas dan diameter terkecil dibawahnya.
3. Memasukkan sampel agregat kasar ke dalam susunan saringan dan
menutupnya
4. Mejalnkan mesin pengguncang selama 10 menit , dan memberikan
kesempatan agar debu mengendap selam 5 menit setelah pengujian .
5. Menimbang agregat yang tertahan pada masing-masing saringan dan
mencatat beratnya
6. Pengujian dilakukan dua kali dengan sampel yang sama.

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang
LAPORAN PENGUJIAN BAHAN (NTSI619)
Kelompok III – Offering F

D. HASIL PENGUJIAN

Modulus kehalusan (FM) = prosentae jumlah sisa kumulatif pada saringan 0,15
100
Analisa kehilangan berat
Total berat mula-mula (A) = gram
Total berat setelah di saring (B) = gram
Kehilangan berat (C) = gram
Prosentase kehilangan berat =C:A*100%

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang
LAPORAN PENGUJIAN BAHAN (NTSI619)
Kelompok III – Offering F

Perbandingan hasil pengujian terhadap standart pengujian

E. STANDART PENGUJIAN
PB 1971-2 Pasal 3.4 ayat 6 mensyaratkan bahwa ahrehat kasar yang diuji
harus seluruhnya lolos saringan 31,5 mm, tertahan di atas sarinan 4 mm sebanyak
90 – 98%, dan selisih maksimum prosentase selisih berat tertahan antara dua
saringan besar 60% dan minimum sebesar 10%.
Modulus kehalusan agregat kasar berkisar anara 6,0 hingga 7,1 (ASTM C33)

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang
LAPORAN PENGUJIAN BAHAN (NTSI619)
Kelompok III – Offering F

PENGUJIAN III-C
KADAR AIR DAN BERAT ISI AGREGAT KASAR

A. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Memahami prosedur pelaksanaan pengujian kadar air agreagta kasar.
2. Melaksnakan prosedur pengujian kadar air agregat kasar.
3. Menentukan prosentase air yang terkandung dalam agregat kasar dalam
kondisi ali dan SSD
4. Menentukan berat isi agregat kasar pada kondisi padat dan gembur.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Timbangan
2. Oven
3. Cawan
4. Benda uji

C. PROSEDUR PELAKSANAAN PENGUJIAN


1. Pengujian kadar air
a. Mempersiapkan agregat ksar dalam kondisi SSD :
1) Mengambil sampel agragat kasar kondisi asli dan merendamnya
dalam air selam 24 jam
2) Mengeluarkan sampel dari dalam air dan mengangin-nganginkan di
lingkungan yang kering dan sejuk. Pengeringan dapat dibantu
dengan mengelap satu persatu agregat kasar dengan menggunakan
lap kering, tidak diprkenankan menggunakan tisu.
a. Menimbang cawan kosong (A).
b. Menimbang masing-masing 500 gram sampel aregat kasar dalm kondisi
asli dan SSD (B)
c. Memindahkan sampel benda uji ke dalam cawan dan menimbang berat
totalnya (C).
d. Mengeringkan sampelbersama cawan kedalam oven dengan suhu 110°C
selam 24 jam.

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang
LAPORAN PENGUJIAN BAHAN (NTSI619)
Kelompok III – Offering F

f. Menimbang msaing – masing sampel+ cawan dalam kondisi kering oven


dan mencatat beratnya (D)

2. pengujian berat isi

a. Menimbang silinder berlubang kosong dan mencatat beratnya (D).


b. Memasukkan agregat kasar kedalam silinder berlubang hingga 1/3 bagian.
c. Mengtuk-ngetuk silinder + agregat kasar sebanak 25 kali.
d. Memasukkan kembali agregat kasar ke dalam silinder hinggs penuh dan
mengetukngetuknya sebanyak 25 kali.
e. Meratakan bagian silinder dengan menggunakan batang besi.
f. Menimbang berat agregat kasar bersama silinder (E).
g. Untuk berat isi agregat kasar kondisi gembur, prosedur pengujain
mengikuti langkah sebelumnya tanpa disertai pemadatan.

D. HASIL PENGUJIAN
1. Kadar air

𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒂𝒘𝒂𝒍−𝑩𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒌𝒆𝒓𝒊𝒏𝒈


Kadar air = 𝑿 𝟏𝟎𝟎%
𝑩𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒂𝒘𝒂𝒍

Kondisi asli
Berat cawan : (1) 57 gram ;(2) 54,9 gram
Berat cawan + Ag. Kasar : (1) 557 gram ;(2) 554,9 gram
Berat cawan + Ag. Kasar kering : (1) 542 gram ;(2) 526 gram
Berat air : (1) 15 gram ;(2) 28,9 gram
Kadar air : (1) 3,09 % ;(2) 6,13 %
Kadar air rata-rata : 4,61 %

Kondisi SSD
Berat cawan : (1) 55,7 gram ;(2) 55,8 gram
Berat cawan + Ag. Kasar : (1) 555,7 gram ;(2) 555,8 gram
Berat cawan + Ag. Kasar kering : (1) 511,2 gram ;(2) 515,8 gram
Berat air : (1) 26,7 gram ;(2) 23,8 gram

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang
LAPORAN PENGUJIAN BAHAN (NTSI619)
Kelompok III – Offering F

Kadar air : (1) 5,64 % ;(2) 4,997 %


Kadar air rata-rata : 5,32 %

2. Berat isi

𝑩𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒑𝒂𝒔𝒊𝒓
Berat isi = 𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝒑𝒂𝒔𝒊𝒓 𝒙 𝟏𝟎𝟎%

Kondisi asli
Padat
Berat silinder kosong : (1) 155,8 gram; (2) 155,8 gram
Berat silinder + Ag. Kasar : (1) 1433,5 gram; (2) 1379 gram
Berat Ag. Kasar : (1) 1277,7 gram; (2) 1223,2 gram
volume silinder : 1000 𝑐𝑚3
Berat isi : (1) 1,28 gram/𝑐𝑚3 ; (2) 1,30 gram/𝑐𝑚3
Berat isi rata-rata : 1,291 gram/ 𝑐𝑚3

Gembur
Berat silinder kosong : (1) 155,8 gram; (2) 155,8 gram
Berat silinder + Ag. Kasar : (1) 1433,5 gram; (2) 1379 gram
Berat Ag. Kasar : (1) 1277,7 gram; (2) 1223,2 gram
volume silinder : 1000 𝑐𝑚3
Berat isi : (1) 1,27 gram/𝑐𝑚3 ; (2) 1,22 gram/𝑐𝑚3
Berat isi rata-rata : 1,25 gram/𝑐𝑚3

Kondisi SSD
Padat
Berat silinder kosong : (1) 155,8 gram; (2) 155,8 gram
Berat silinder + Ag. Kasar : (1) 1670 gram; (2) 1598 gram
Berat Ag. Kasar : (1) 1514,2 gram; (2) 1442,2 gram
volume silinder : 1000 𝑐𝑚3
Berat isi : (1) 1,51 gram/𝑐𝑚3 ; (2)1,44 gram/𝑐𝑚3
Berat isi rata-rata : 1,47 gram/𝑐𝑚3
Program Studi S1 - Teknik Sipil
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang
LAPORAN PENGUJIAN BAHAN (NTSI619)
Kelompok III – Offering F

Gembur
Berat silinder kosong : (1) 155,8 gram; (2) 155,8 gram
Berat silinder + Ag. Kasar : (1) 1428 gram; (2) 1371 gram
Berat Ag. Kasar : (1) 1272,2 gram; (2) 1215,2 gram
volume silinder : 1000 𝑐𝑚3
Berat isi : (1) 1,27 gram/𝑐𝑚3 ; (2) 1,21 gram/𝑐𝑚3
Berat isi rata-rata : 1,24 gram/ 𝑐𝑚3

E. STANDAR PENGUJIAN
ASTM C33 mensyaratkan kadar air maksimal 2%, sementara SNI 03-1971 -
1990 memberikan batasan kadar air agregat kasar maksimal 3% dan berat
volume kering 1200 – 1750 kg/𝑚3 .

ASTM C127

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang
LAPORAN PENGUJIAN BAHAN (NTSI619)
Kelompok III – Offering F
PENGUJIAN III-D
BERAT JENIS AGREGAT KASAR

A. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Mahami prosedur pelaksanaan pengujian berat jenis agregat kasar .
2. Melaksanakan prosedur pengujian berat jenis agregat kasar.
3. Menetukan berat jenis agregat kasar pada kondisi asli dan SSD

B. ALAT DAN BAHAN


1. Timbangan .
2. Keranjag timbang dalam air.
3. Agregat kasar .

C. PROSEDUR PELAKSANAAN PENGUJIAN


1. Menyetel timbangan ke posisi nol.
2. Mempersiapkan dan menimbang agregat kasar dalm kondisi asli dan SSD
masing-masing ±500 gram (A).
3. Menimbang sampel uji dalam keranjang di dalam air dan mencatat hasilnya (B).
4. Melakukan percobaan sebanyak masing-masing 2 kali untuk kondisi asli dan
SSD.

D. HASIL PENGUJIAN
1. Kondisi asli :
a. Berat contoh (A) : (1) 500 gram ; (2) 500 gram
b. Berat dalam air (B) : (1) 268 gram ; (2) 235 gram
c. Isi cotoh + (B-A) : (1) 232 gram ; (2) 265 gram
d. Berat jenis : (1) 2,16 ; (2) 1,9
e. Berat jenis rata-rata : 2,03

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang
LAPORAN PENGUJIAN BAHAN (NTSI619)
Kelompok III – Offering F
2. kondisi SSD :
a. Berat contoh (A) : (1) 500 gram ; (2) 500 gram
b. Berat dalam air (B) : (1) 355 gram ; (2) 355 gram
c. Isi cotoh + (B-A) : (1) 145 gram ; (2) 145 gram
d. Berat jenis : (1) 2,45 ; (2) 2,45
e. Berat jenis rata-rata : 2,45

E. STANDART PENGUJIAN
Berat jenis agrgat adalah 2,4 – 2,9(SNI – 1969-2008)
ASTM C127

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang
LAPORAN PENGUJIAN BAHAN (NTSI619)
Kelompok III – Offering F

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang
LAPORAN PENGUJIAN BAHAN (NTSI619)
Kelompok III – Offering F

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang
LAPORAN PENGUJIAN BAHAN (NTSI619)
Kelompok III – Offering F

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang
LAPORAN PENGUJIAN BAHAN (NTSI619)
Kelompok III – Offering F

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang
LAPORAN PENGUJIAN BAHAN (NTSI619)
Kelompok III – Offering F

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang

Anda mungkin juga menyukai