Anda di halaman 1dari 3

MENEROPONG REALITA PANCASILA DI ZAMAN NOW

Oleh : Nurul Mahmudah

Pancasila merupakan produk perenungan pendiri bangsa yang mendasari kehidupan bangsa
dan bernegara. Pancasila bukanlah sistem pemikiran yang teoritis-spekulatif belaka, yang
bersifat statis, melainkan pancasila dituntut sungguh nyata dalam praktik kehidupan
masyarakat. Bangsa Indonesia ditantang dan diuji agar mampu menjaga pancasila selalu
relevan sebagai pedoman dalam menjawab persoalan-persoalan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karenanya pancasila sering kali disebut
sebagai kiblat bangsa.

Pancasila dijadikan kiblat bangsa karena pancasila mengandung nilai-nilai yang


mencerminkan jati diri bangsa. Pancasila bagi bangsa Indonesia bukan hanya memberikan
wawasan filosofis tentang kehidupan berbangsa, bernegara serta bermasyarakat, namun
pancasila memberikan pedoman praktik bagaimana menjadi seorang warga negara yang baik
dalam menjalankan kehidupannya dalam berbangsa dan bernegara.

Di era zaman now, zaman dimana arus globalisasi berkembang cepat, budaya asing dengan
mudahnya masuk ke dalam negeri. Lantas, apakah ditengah-tengah perkembangan zaman
tersebut, pancasila dapat beradaptasi dan tetap terjaga sebagai kiblat bangsa? Pancasila
dituntut menjadi living ideologi yang mana harus mengikuti perkembangan zaman.
Kemudian dalam benak kita, apakah dengan begitu, pancasila akan kehilangan nilai-nilai
yang terkandung didalamnya? Banyak orang mengkawatirkan bahwa derasnya arus
modernisasi dan globalisasi bisa melarutkan nilai-nilai tradisi dan identitas bangsa. Pengaruh
budaya dan nilai-nilai asing secara negatif menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia untuk
mempertahankan kepribadian dan identitasnya. Apabila bangsa Indonesia tidak tepat
mengambil sikap dalam menghadapi derasnya nilai-nilai asing yang masuk, maka
kepribadian dan identitas bangsa memang bisa tererosi atau mengalami pelarutan sehingga
berakibat mengendornya kesetiaan terhadap nilai-nilai pancasila sebagai kepribadian dan
identitas bangsa Indonesia. Pancasila akan kehilangan kewibawaan dan relevansinya sebagai
kiblat bangsa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Dengan pernyataan tersebut, bagaimana realitanya pancasila di zaman now ini? Apakah
pancasila kehilangan kewibawaan dan relevansinya sebagai kiblat bangsa? Penulis sendiri
akan meneropong bagaimana realita pancasila di zaman now ini apakah perilaku kehidupan
masyarakat bangsa ini masih berpedoman pada pancasila. Menurut penulis, realita pancasila
sebagai kiblat bangsa masih dianggap sebelah mata bagi warga negara.

Terbukti masih banyak terjadi kasus kriminal, korupsi, pelecehan seksual yang mana kasus-
kasus tersebut menunjukkan bahwa betapa lunturnya nilai sila pertama dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Indonesia bisa dikatakan sebagai darurat korupsi yang
menyebabkan kerugian negara. Kenapa bisa terjadi korupsi, pelecehan seksual, dan kriminal?
Ya karena masyarakat Indonesia masih belum paham akan nilai yang terkandung dalam
pancasila, sehingga penerapan nilai-nilai pancasila kurang. Dengan begitu penulis
menyebutnya warga negara mengakui adanya Tuhan namun tidak menunjukkan ke-Esa-an
Tuhannya.

Kedua, Kasus teror bom di Surabaya yang mengatasnamakan agama merupakan kasus yang
menyimpang nilai sila pertama. Nah artinya, disini pancasila sedang diuji dengan masuknya
ideologi radikal yang akan memecah belah agama. Disini perlu adanya menjaga ideologi
pancasila agar tetap terjaga relevansinya dengan cara memperdalam nilai-nila yang
terkandung serta penerapannya.

Berbagai kasus tersebut sudah jelas membuktikan bahwa

Implementasi Pancasila dalam kehidupan praksis harus dilaksanakan secara konsisten, relevan dan
kontekstual dengan dinamika masyarakat nasional maupun global. Relevansi dan kontekstualisasi
dalam pengamalan Pancasila mengandaikan diperlukannya rekonstruksi secara terus menerus
terhadap Pancasila. Keterbukaan Pancasila dalam memperbaharui dan mentransformasi diri dalam
kehidupan praksis merupakan tuntutan alamiah bagi tetap bertahannya Pancasila di tengah
perubahan-perubahan masyarakat dan dunia yang demikian pesat. Katerbukaan terhadap
perubahan menjadi condition sine qua non bagi tetap terjaganya keberadaan dan masa depan
Pancasila. Pengingkaran terhadap kenyataan itu akan menjadikan Pancasila cepat usang dan
kehilangan relevansinya dalam memecahkan masalah-masalah kehidupan kemanusiaan dan
kemasyarakatan, baik masa kini maupun masa depan. Akibat lebih jauh, Pancasila akan kehilangan
kredibilitasnya sebagai sumber referensi pemecahan masalah kemasyarakatan dan kenegaraan.

Anda mungkin juga menyukai