BAB I
PENDAHULUAN
sumber daya alam oleh manusia secara produktif untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Manusia memiliki kebutuhan hidup yang tidak terbatas sedangkan sumber
daya alam memiliki sifat yang terbatas. Kegiatan manusia untuk memenuhi
utama seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, air, udara dan lain-lain, sedangkan
seperti mobil, sepeda motor, sepeda dan barang lainnya yang digunakan untuk
usaha manusia untuk mengelola sumber daya alam yang terbatas untuk memenuhi
kebutuhan hidup yang tidak terbatas. Sumber daya alam tersebut sangat beragam
dan tidak tersedia dalam bentuk produk siap pakai tetapi membutuhkan tindakan
2
untuk mengolah sumber daya alam untuk menghasilkan barang yang dapat
lapangan kerja merupakan sifat manusia sebagai angkatan kerja yang dipekerjakan
guna mewujudkan hasil kerja yang dibalas dengan pemberian upah atau gaji sesuai
dengan hasil pekerjaannya. Hal ini menunjukkan adanya usaha manusia untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi yang bukan saja dari hasil pengolahan sumber daya
rumah tangga, konsumsi seperti makanan, pakaian dan barang konsumsi lainnya
sedangkan simpanan masyarakat selain uang, juga dapat berupa barang yang
karena berkaitan erat dengan produktivitas dan setiap angkatan kerja yang
produktif akan menjadi aset terhadap pertumbuhan ekonomi dan mendorong tingkat
Hal tersebut menunjukkan bahwa perekonomian juga ditentukan oleh sumber daya
manusia.
3
sumber daya alam dan faktor-faktor produksi lainnya untuk dijadikan sebagai
sumber pendapatan masyarakat. Wilayah pedesaan sumber daya alam yang belum
diolah sepenuhnya untuk mengelola hal tersebut. Olehnya itu dibutuhkan sumber
daya manusia yang mampu memanfaatkan kekayaan alam di desa sebagai sumber
kesejahteraan masyarakat.
Desa Wonua Kongga merupakan salah satu wilayah pedesaan yang berada di
Kecamatan Laeya dengan luas 1.200 ha dan jumlah penduduk 501 jiwa atau 134
kepala keluarga yang bekerja pada berbagai lapangan kerja seperti bertani, nelayan
dan pegawai negeri sipil. Pendapatan perkapita masyarakat desa Wonua Kongga
tahun 2008 Rp.166.667 per tahun (BPS Konsel, 2009) sedangkan pendapatan
Wonua Kongga hanya sebesar 5,8% dari jumlah pendapatan perkapitan masyarakat
peningkatan faktor-faktor produksi yang meliputi sumber daya manusia dan sumber
daya alam.
oleh tingkat pendidikan dan status kesehatan masyarakat selain itu sumber daya
alam seperti hasil perikanan masih belum dikelola dengan baik walaupun
tidak lepas dari pemanfaatan faktor-faktor produksi, seperti modal, tenaga kerja,
tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul faktor-faktor yang
rumah tangganya
5
penelitian ini.
Laeya yang meliputi Pendapatan, Sumber Daya Alam dan Sumber Daya
Manusia.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian pendapatan, dapat dijelaskan dari dua sisi rumah tangga atau
pendapatan warga masyarakat adalah nilai seluruh barang-barang dan jasa yang
adalah jumlah nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu masyarakat
Pendapatan adalah arus masuk aktiva dan atau penyelesaian kewajiban dari
penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa, dan aktivitas pencarian laba
lainnya yang merupakan operasi yang utama berkesinambungan selama suatu
periode. Pendapatan untuk suatu periode umumnya ditentukan tersendiri
terlepas dari beban dengan menerapkan prinsip pengakuan pendapatan
Selanjutnya Winardi (2003 118) mengemukakan bahwa
7
Pendapatan adalah hasil berupa uang atau materi lainnya yang diperoleh dari
pemanfaatan modal atau kekayaan. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pendapatan seseorang adalah jumlah
penggunaan kekayaan atau jasa-jasa yang dimilikinya baik dalam bentuk uang
maupun berbentuk materi lainnya.
tangga dapat berupa uang atau barang yang diuangkan. Ditinjau dari sudut
8
ekonomi, mutu kehidupan masyarakat atau individu sangat ditentukan oleh tingkat
dengan kata lain pendapatan diartikan sebagai hasil kerja seseorang, baik dalam
salah satu tolak ukur tingkatan pendapatan dibagi dalam kriteria sebagai berikut :
1. Pendapatan rendah
2. Pendapatan sedang
3. Pendapatan tinggi
seseorang dan rumah tangga dikatakan miskin jika pendapatan atau konsumsi
Head Count Index ini menghitung persentase orang yang ada di bawah garis
Sen Poverty Index memasukkan dua faktor yaitu koefisien Gini dan rasio Head.
Koefisien Gini mengukur ketimpangan antara orang miskin. Apabila salah satu
dengan Sen.
10
nilai garis kemiskinan. Dengan ukuran ini, tingkat keparahan kemiskinan mulai
terakomodasi. Ukuran kemiskinan akan turun lebih cepat bila orang-orang yang
pengentasan kemiskinan terjadi pada rumah tangga miskin yang paling tidak
miskin.
permintaan dan penawaran atas produk atau jasa tersebut dengan tingkat harga dan
Sebelum kita menelaah tentang pengertian permintaan barang, lebih dahulu kita
oleh A. Jaka Wasana M (1990 : 161) mengemukakan bahwa makin tinggi harga
suatu barang, makin sedikit permintaan atas barang tersebut (dengan catatan bahwa
faktor-faktor lain tidak berubah) atau dijelaskan bahwa bila produsen ingin
11
menambah jumlah barang di pasar, faktor-faktor lain tidak berubah, maka jumlah
1. Pengertian Permintaan
Bertolak dari hukum permintaan dan pendapat dari para pakar yang
bahwa :
Permintaan adalah berbagai kombinasi harga dan jumlah sesuatu barang yang
ingin dan dapat dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga untuk suatu
adalah jumlah barang atau jasa yang rela dan mampu dibeli oleh para
yaitu nilai yang dikaitkan dengan pemerolehan dan penggunaan barang dan
tanpa daya beli, mengarah pada kemauan, tetapi tidak ada permintaan.
adalah berbagai kemungkinan jumlah barang atau jasa yang diminta oleh
12
pembeli pada berbagai tingkat harga untuk periode waktu tertentu dan dalam
jumlah barang yang diminta dipengaruhi oleh dua efek yaitu efek pendapatan
dan efek pengganti yang mana kedua efek ini menunjukkan bahwa turunnya
harga dari suatu barang akan mengakibatkan jumlah barang yang diminta akan
naik dan sebaliknya apabila harga suatu barang naik mengakibatkan jumlah
2. Pengertian Penawaran
adalah hubungan antara berbagai jumlah produk/jasa yang akan dijual pada
diberbagai tingkat harga dan pada periode tertentu. Dimana fungsi penawaran
adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang atau jasa
dengan barang tersebut, artinya banyak sedikitnya barang atau jasa yang
semakin tinggi harga, semakin tinggi pula jumlah barang yang ditawarkan.
13
yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang dan jasa dengan harga tersebut.
Artinya sedikit banyaknya barang dan jasa yang dijual tergantung pada tinggi
rendahnya harga barang tersebut. Perubahan sedikit banyaknya barang atau jasa
yang dijual ini sesuai dengan hukum penawaran yang menyatakan bahwa semakin
tinggi harga semakin banyak pula jumlah barang yang ditawarkanatau sebaliknya
mempunyai pengertian tersendiri. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu
kerja adalah Pekerja adalah tenaga kerja yang bekerja di dalam hubungan kerja
peluang pekerjaan yang disediakan oleh pemilik pekerjaan kepada setiap pekerja
2003)
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang paling vital, karena
tanpa tenaga kerja proses produksi tidak terlaksana dengan baik. Menurut ahli
ekonomi klasik, elemen-elemen dari produksi adalah tenaga kerja, disamping tanah
dan modal.
14
bentuk keunikan tingkah laku dari jenis manusia dan meningkatkan produktivitas
dengan memperbaiki kondisi kerja merupakan landasan bagi pengisian hidup secara
mencakup tenaga kerja intelektual dan tenaga kerja fisik serta mencakup setiap
aspek kehidupan kerja. Hal ini berarti bahwa individu dipandang sebagai kesatuan
sosial.
kerja adalah mencakup penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang
mencari pekerjaan dan melakukan kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus
rumah tangga.
angkatan kerja yang belum bekerja, Disamping itu tenaga kerja terdiri dari tenaga,
buruh, pengusaha, pemerintah dan sebagainya. Akan tetapi tenaga kerja diartikan
sebagai sumber daya manusia yang bisa diharapkan partisipasinya dalam usaha
meningkatkan produktivitasnya.
memperoleh penghasilan atau keuangan selama paling sedikit satu jam sehari
(termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang membantu suatu usaha) dalam
seminggu sebelum wawancara, bekerja satu jam tersebut harus dilakukan berturut-
seluruh kebutuhan tenaga kerja dan persediaan tenaga kerja dalam masyarakat, atau
seluruh permintaan dan penawaran tenaga kerja dalam masyarakat, dengan seluruh
tersebut.
Prinsip ini mengandung arti bahwa orang-orang harus dipilih untuk pekerjaan-
penghargaan kepada para tenaga kerja yang dapat mencapai atau melebihi
Bila tanggung jawab pekerjaan tidak jelas dan berubah-ubah dan para pekerja
akan frustasi. Hasilnya dapat berupa kualitas rendah dan konflik di antara
individu-individu.
16
(Supriyanto, 1998:54)
ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga
tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor
nonekonomi.
sumber daya manusia, sumber daya modal, dan keahlian atau kewirausahaan.
Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan
tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat
bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk
mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi
melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan
Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan
mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan
mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat, keadaan politik, dan sistem
untuk mengembangkan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya atau Suatu proses
Berkembang.
memiliki aktivitas sebagai petani untuk mengelola sumber daya alam termasuk
hasil perkebunan dan hasil perikanan yang diperoleh dalam kegiatan nelayan.
mengelola sumber daya alam dan pendapatan dari hasil kerja pada berbagai
lapangan kerja.
daya manusia (tenaga kerja) dan sumber daya alam (hasil perkebunan).
penelitian ini digunakan analisis regresi linear berganda untuk menjelaskan faktor-
Perekonomian Masyarakat
Alat Analisis
2.6 Hipotesis
hasil kebun.
21
BAB III
METODE PENELITIAN
Konawe Selatan.
Kongga sebanyak 134 kk. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan teknik purposive sampling yaitu penentuan sampel secara segala dari
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data
yang diperoleh langsung dari masyarakat berupa pendapatan, jumlah tenaga kerja,
dan alokasi pemanfaatan sumber daya alam (sumber daya perikanan, sumber daya
perkebunan, dan sumber daya hutan), sedangkan data sekunder yaitu data-data yang
sedangkan data sekunder bersumber dari dokumentasi pada kantor desa Wonua
1. Dokumentasi yaitu pengumpulan data melalui dokumen yang ada pada kantor
1. Editing yaitu metode pengolahan data dengan kegiatan mengedit dan memiliki
2. Coding yaitu metode untuk memberikan kode atau tanda terhadap data-data
kebutuhan penelitian.
tujuan untuk menguji hipotesis penelitian yang telah diajukan, pada penelitian ini
pendapatan, keadaan tenaga kerja, dan ketersediaan sumber daya alam dalam
menggunakan rumus :
Keterangan :
Y = Perekonomian masyarakat
a = konstanta
X1 = Modal
X2 = Tenaga Kerja
X3 = Hasil kebun
e = Tingkat kesalahan
Pertama, pengukuran dilakukan pada skala yang sama. Kedua adalah dengan
ditetapkan oleh peneliti 95% atau α = 0,05 sebagai indikasi signifikansi variabel
bebas terhadap variabel terikat dimana jika p-value < 0,05 berarti terdapat pengaruh
yang signifikan, sebaliknya jika p-value > 0,05 berarti tidak terdapat pengaruh yang
sumber daya alam (X2) dan sumber daya manusia (X3) secara bersama-sama
Jika nilai koefisien determinan, baik dilihat dari R 2 maupun R-Square di atas
0,60, namun tidak ada variabel independen yang berpengaruh terhadap variabel
merupakan model linear dimana peningkatan atau penurunan variasi pada kriterium
diikuti oleh peningkatan atau penurunan pada prediktor sehingga pola hubungan
diukur dari tingkat pendapatan, tingkat pemanfaatan sumber daya alam dan
wilayahnya
25
yang diterima dari hasil kerja pada lapangan kerja masing-masing dinyatakan
c. Sumber daya manusia adalah jumlah tenaga kerja yang bekerja pada
BAB IV
berdasarkan letak dan batas wilayah Desa Wonua Kongga Kecamatan Laeya
topografi datar.
Wonua Kongga yang berada di pinggiran pantai dengan luas wilayah 1.200 ha.
2. Topografi
wilayah dari permukaan laut antara 50 hingga 150 meter dari permukaan laut.
Jumlah Persentase
No. Pemanfaatan Lahan (ha) (%)
1 Pemukiman 375 31,25
(31,25 persen), luas lahan untuk perkantoran di desa ini seluas 1,48 ha (0,12
persen), luas lahan untuk perkebuhan seluas 568 ha (47,33 persen) luas lahan
untuk yang digunakan untuk perdagangan seluas 3,26 ha (0,27 persen), luas
lahan untuk yang dimanfaatkan untuk sekolah seluas 1,02 ha (0,09 persen), luas
lahan yang digunakan untuk tempat ibadah seluas 1 ha, (0,08 persen), luas
28
hutan rakyat yang ada di desa Wonua Kongga seluas 250,24 ha (20,85 persen).
Hal ini menunjukkan luas wilayah di desa Wonua Kongga termanfaatkan untuk
3. Komposisi Penduduk
501 Jiwa yang terdiri dari 134 kepala keluarga. Dari jumlah penduduk tersebut
terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 243 jiwa dan penduduk perempuan
sebanyak 258 jiwa. Untuk lebih jelasnya penulis sajikan padaTabel 4.2 berikut :
Tabel 4.2. Dsitribusi Penduduk Desa Wonua Kongga Menurut Kelompok Umur
Tahun 2009
Jenis Kelamin
No Kelompok Laki- Jumlah Perkembangan
. Umur Produktivitas Laki Perempuan (Jiwa) (%)
Kerja (Jiwa) (Jiwa)
1 0 - 14 Belum Produktif 68 72 140 27,87
berada pada kelompok umur 0 - 14 tahun yang berjumlah 140 jiwa atau 27,87
tahun ke atas berjumlah 8 Jiwa atau 1,73 persen Sementara itu penduduk yang
tergolong produktif berumur antara 15-59 tahun sebanyak 353 Jiwa atau 70,39
29
persen dari 501 Jiwa penduduk desa Wonua Kongga. (BPS Kecamatan Laeya,
tingkat umur produktif, dan penduduk yang paling sedikit adalah penduduk di
atas 60 tahun.
berbeda-beda sesuai dengan bidang kerjanya, ada yang bekerja sebagai petani
kebun, buruh tani, dan nelayan. Untuk lebih jelasnya penulis sajikan pada tabel
berikut :
Tabel 4.3. Mata Pencaharian Penduduk Desa Wonua Kongga Tahun 2009
Persentase
No. Jenis Mata Pencaharian Jumlah (jiwa)
(%)
1. Petani 68 13,57
2. Buruh Nelayan 185 36,93
3. Nelayan 166 33,13
4. Tidak bekerja 82 16,37
sebagau buruh nelayan sebanyaj 185 orang (36,93 %), penduduk yang bermaa
pencaharian sebagai nelayan sebanyak 166 orang (33,13 %), sementara itu
penduduk yang tidak bekerja sebanyak 82 orang (16,67 %). Hal ini
nelayan.
yang bervariasi. Untuk lebih jelasnya penulis sajikan pada Tabel 4.4 berikut :
Jumlah Persentase
No. Pendidikan (Jiwa) (%)
1 Belum Sekolah 110 21,96
4 SD 120 23,95
6 SMA 18 3,59
Desa Wonua Kongga mempunyai tingkat pendidikan yang bervariasi, ada yang
belum sekolah, hingga tamat SMA. Penduduk yang belum sekolah dan buta
pendidikan, begitu pula dengan mereka yang buta aksara dan tidak dapat
1) Perikanan
Sektor perikanan dalam arti luas merupakan sektor unggulan daerah karena
2) Perkebunan
3) Peternakan
yang cukup pesat dari tahun ke tahun. Populasi ternak yang mengalami
perkembangan yang bervariasi utamanya seperti ternak sapi, dan ayam. Hal
Rata-rata 35 124
ternak sapi dan ayam dlamdalam 5 tahun terakhir (2005-2009). Produksi ternak
sapi pada tahun 2005 sebanyak 38 ekor, mengalami penurunan pada tahun 2006
karena kurangnya produksi ternak sapi pada tahun 2006, pada tahun 2007
produksi ternak meningkat 46,87 %, namun kemudian turun pada tahun 2008
29,79 % dan pada tahun 2009 meningkat 24,24 %. Sementara itu produksi
ternak ayam sebanyak 120 ekor, dan mengalami penurunan pada 4,17 % pada
33
pada tahun 2006, namun pada tahun 2007 produksi ternak ayama meningkat
7,83 % dan pada tahun 2008 meningkat 8,87 % sedangkan pada tahun 2009,
dengan memanfaatkan potensi sumber daya yang ada adalah sektor industri
rumah tangga dan usaha kecil. Potensi industri yang ada adalah industri
rumput laut yang baru dibentuk oleh masyarakat sebanyak 1 unit dan belum
Responden dalam penelitian ini adalah penduduk desa Wonua Kongga yang
1. Tingkat Umur
No
. Usia Jumah (Orang) Persentase (%)
1 < 25 2 15,38
2 26 – 35 2 15,38
3 36 – 45 5 38,46
4 46 – 55 3 23,08
5 56 ke atas 1 7,69
Jumlah 13 100
Sumber : Data primer, Mei 2010
Data pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa responden yang digunakan dalam
penelitian ini memiliki tingkat umur kurang dari 25 tahun sebanyak 2 orang
atau 15,38 persen, responden yang berumur antara 26-35 tahun sebanyak 2
sebanyak 5 orang atau 38,46 persen, responden yang berumur antara 46-55
tahun sebanyak 3 orang atau 23,08 persen dan responden yang berumur 56
tahun ke atas berjumlah 1 orang atau 7,69 persen. Hal ini menunjukkan bahwa
responden yang digunakan dalam penelitian ini sebagian besar berumur antara
36-45 tahun.
35
2. Jenis Kelamin
laki-laki dan perempuan yang menjadi sampel dalam penelitian ini disajikan
1. Laki-Laki 8 61,54
2. Perempuan 5 38,46
Jumlah 13 100
Sumber : Data primer, Mei 2010
Data pada Tabel 4.7 di atas. menunjukkan bahwa responden yang digunakan
dalam penelitian ini 8 orang atau 61,54 persen adalah laki-laki sedangkan
perempuan sebanyak 5 orang atau 38,46 persen. Hal ini menunjukkan bahwa
3. Tingkat Pendidikan
1 SD 6 46,15
2 SMP 4 30,77
3 SMA 3 23,08
Jumlah 13 100
Sumber : Data primer, diolah, 2010
orang atau 30,77 persen, dan responden yang berpendidikan SMA berjumlah 3
orang atau 23,05 persen. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Desa Wonua
masyarakat, sumber daya manusia dan sumber daya alam sebagai faktor utama
1. Pendapatan Masyarakat
hingga lebih dari Rp.800.000. Angkatan kerja yang bekerja di Desa Wonua
Kongga sebanyak 353 orang yang bekerja sebagai petani, buruh nelayan dan
300.000 per bulan sebanyak 46 orang atau 13,03 persen. Masyarakat yang
112 orang atau 31,73 persen, masyarakat yang memiliki tingkat pendapatan
antara Rp.500.001-800.000 per bulan sebanyak 131 orang atau 37,11 persen
38
per bulan sebanyak 64 orang atau 18,13 persen. Namun demikian dapat
digunakan adalah tingkat pendapatan responden yang penulis sajikan pada tabel
berikut:
Tenaga Kerja
Tingkat Pendapatan Petan Buruh Jumlah Persentase
i Nelayan Nelayan (%)
100.000 - 300.000 1 1 2 4 30.77
Jumlah 4 4 5 13 100
Sumber : Data Primer, Mei 2010
responden pada lapangan kerja yang ada di Desa Wonua Kongga, sebnyak 4
atau 23,08 persen memiliki pendapatan Rp. 500.001 – 800.000,- perbulan, dan
39
atas.
hasil perkebunan dikonsumsi dan jual yang dipasarkan akan dikonsumsi dan
dijual ke pasar lokal. Komoditi yang dikelola penduduk dari sub sektor
perkebunan rakyat mencakup usahatani jagung dan jambu mete. Dalam 3 tahun
Pada tabel 4.11 di atas, menunjukkan bahwa produksi jambu mete dan
mete pada tahun 2007 sebanyak 1.425 kg, meningkat pada tahun 2008 menjadi
sebanyak 1.788 kg dan pada tahun 2009 produksi jambu mete meningkat
menjadi 2.152 kg. Dengan demikian rata-rata produksi jambu mete di desa
Sementara itu produksi jagung pada tahun 2007 sebanyak 935 kg, meningkat
40
pada tahun 2008 menjadi 1.142 kg dan pada tahun 2009 produksi jagung
Pada sektor perikanan produksi ikan segar yang diperoleh nelayan dalam 3
Tabel 4.12 Jenis Ikan yang Diproduksi di Desa Wonua Kongga Kecamatan
Laeya Tahun 2007-2009
Kurapu 40 48 52 140
Bandeng 58 62 67 187
Baronang 53 68 85 206
Cumi 64 75 85 224
Data pada tabel 4.12 di atas, menunjukkan bahwa produksi ikan segar
prodiksi ikan cakalang sebanyak 161 kg/tahun, ikan kurapu sebanyak 140
kg/tahun, jenis ikan bandeng yang diproduksi nelayan di desa Wonua Kongga
Wonua Kongga.
ekonomi rumah tangga. Adapun jumlah modal yang digunakan oleh masih-
Tabel 4.13 Jumlah Modal Usaha Responden Di Desa Wonua Kongga Tahun
2010
No. Responden Jumlah Modal (Rp.)
1 400,000
2 500,000
3 550,000
4 300,000
5 250,000
6 300,000
7 450,000
8 400,000
9 350,000
10 300,000
11 600,000
12 650,000
13 450,000
Sumber : Data primer, Mei 2010
memiliki modal yang terbatas untuk melakukan kegiatan usaha. Kegiatan usaha
yang dilakukan antara lain sebagai nelayan petani kebun dan peternak. Modal
650.000.
42
menggunakan tenaga kerja sntara 5-6 orang dan kegiatan usaha perkebuhan
Tabel 4.14 Jumlah Tenaga Kerja yang digunakan pada Sub Sektor Perkebuhan
di Desa Wonua Kongga Tahun 2010
No. Responden Jumlah Tenaga Kerja (Rp.)
1 2
2 3
3 4
4 5
5 4
6 4
7 3
8 2
9 2
10 2
11 3
12 2
13 3
Sumber : Data diolah, Mei 2010
tenaga kerja yang digunakan dalam kegiatan usaha perkebuhan yang dilakukan
responden di desa Wonua Kongga antara 2-5 orang. Penggunaan tenaga kerja
43
dalam kegiatan usaha ditetapkan sebagai salah satu variabel penelitian untuk
Sumber daya alam dalam yang dikelola responden dalam penelitian ini
lahan produksi untuk tanaman perkebunan jagung. Nilai jual petani pada
penelitian ini diukur berdasarkan tingkat produksi jagung sebagai salah satu
sumber daya alam yang ada di desa Wonua Kongga Kecamatan Laeya
Kabupaten Konawe Selatan. Nilai produksi jagung sebagai hasil sumber daya
petani dan tenaga kerjanya dalam menggarap dan mengolah sektor perkebunan.
Sementara itu hasil produksi yang domunian adalah komoditi jagung, dengan
demikian nilai sumber daya alam dalam penelitian ini adalah pemanfaatn lahan
dan tingkat produksi jangung yang penulis sajikan pada tabel berikut :
44
Tabel 4.15 Responden Menurut Nilai Lahan dan Produksi Jagung di Dewa
Wonua Kongga, Kecamatan Laeya Kabupaten Konawe Selatan
Tahun 2010
Produksi Jagung
No. Responden Luas Lahan (ha.) (kg)
1 1,2 256
2 1,4 324
3 1,3 264
4 0,8 185
5 0,5 124
6 0,5 127
7 0,6 125
8 1,2 258
9 1,5 259
10 1,2 258
11 0,8 185
12 0,7 176
13 1,2 246
Sumber : Data primer, Mei 2010
Data pada tabel 4.15 di atas, menunjukkan bahwa luas lahan yang dimiliki
berganda yang diuji dengan SPSS Versi 15. Adapun hasil analisis disajikan
sebagai berikut :
45
1. Nilai konstanta (a) dari persamaan tersebut sebesar 2.003, bermakna bahwa jika
2. Modal
Modal (X1 ) = 0.687 bermakna bahwa jika modal ditambahkan sebesar satu
3. Tenaga kerja
46
Tenaga kerja (X2 ) = 0.341 bermakna bahwa jika tenaga kerja ditambahkan atau
4. Lahan
Nilai lahan (X3) = 0.495 bermakna bahwa jika tanah diperluas dalam usaha
modal, tenaga kerja dan tanah dalam penelitian ini menjadi faktor yang
Kecamatan Laeya.
masyarakat di desa Wonua Kongga Kecamatan Laeya. Hasil uji hipotesis dapat
Uji partial atau uji t dari variabel X1, X2 dan X3 terhadap variabel Y
1) Modal (X1) memiliki nilai signifikansi = 0,000 < 0,05, sedangkan thitung =
5.724 > ttabel = 1.086 artinya variabel modal secara parsial mempunyai pengaruh
47
2) Tenaga kerja (X2) memiliki nilai signifikansi = 0,006 < 0,05, sedangkan t hitung
= 4.774 > ttabel = 1.086 artinya tenaga kerja secara parsial mempunyai pengaruh
3) Tanah (X3) memiliki nilai signifikansi = 0,004 > 0,05, sedangkan thitung =
-8.188 < ttabel = 1.086 artinya variabel tanah secara parsial berpengaruh terhadap
uji F menunjukkan nilai signifikan αhitung = 0,000 < 0,05, artinya signifikan,
sedangkan Fhitung = 40.274 > Ftabel =3,01, artinya signifikan (df1= 5 -1 dan df2 = 15 -
4), Signifikansi yang terjadi disini berarti Ha diterima dan Ho ditolak, berarti
4.7 Pembahasan
dengan berbagai cara. Analisis regresi linear berganda adalah salah satu alat
terhadap perenomian masyarakat. Hal ini perlu penulis jelas untuk memudahkan
Hasil analisis diperoleh bahwa faktor modal tenaga kerja dan tanah secara
Kecamatan Laeya
3. Tanah dalam penelitian ini merupakan faktor produksi yang berperan untuk
BAB IV
5.1. Kesimpulan
2. Faktor modal digunakan untuk membiayai kegiatan usaha, tenaga kerja yang
5.2 Saran
disarankan bahwa :
sumber daya modal, sumber daya tenaga kerja dan sumber daya tanah yang