Anda di halaman 1dari 10

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN PADA

INSTALASI RAWAT JALAN


DENGAN METODE SERVQUAL DAN TRIZ
(STUDI KASUS DI RS MUHAMMADIYAH ROEMANI)
Diana Puspita Sari1, Andry Harmawan2
Program Studi Teknik Industri, Universitas Diponegoro Semarang
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang – Semarang Kotak pos 1269
Telp/Fax. 024-7460052
1
diana_psptsr@yahoo.com, 2chemod_g4t1l@yahoo.com

ABSTRAK
Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dan tingkat pendidikan, maka tuntutan masyarakat
terhadap pelayanan yang berkualitas juga semakin tinggi, termasuk didalamnya adalah pelayanan yang
diberikan rumah sakit. Pelayanan yang berkualitas ini dapat diukur darti tingkat kepuasan pelanggannya.
Instalasi Rawat Jalan (IRJ) RSM Roemani merupakan bagian yang paling banyak melayani pasien
dibanding bagian lainnya. Saat ini, IRJ RSM Roemani mendapat kritikan dari pelanggan mengenai
turunnya kualitas layanan yang diberikan. Dengan banyaknya keluhan dari pelanggan, mendorong RSM
Roemani untuk melakukan evaluasi kualitas pelayanannya, serta melakukan perbaikan agar dapat
mencapai kepuasaan pelanggan. Metode yang digunakan untuk menganalisa masalah yang terjadi terkait
dengan kualitas layanan adalah SERVQUAL, sedangkan untuk memecahkan masalahnya digunakan
metode TRIZ. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tujuh variabel yang menjadi masalah yakni terjadi
kesenjangan antara persepsi dengan ekspektasi pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan IRJ
RSM Roemani belum mampu memenuhi harapan pelanggan. Berdasarkan hasil analisis dengan metode
TRIZ, solusi usulan perbaikan kualitas pelayanan yaitu perbaikan alur pelayanan, memasang papan
informasi pada tempat-tempat strategis yang berisikan petunjuk pelayanan serta informasi terkait
pelayanan yang terjadi, mempercayakan pelayanan kesehatan pada petugas medis (perawat dan dokter)
yang professional serta berpengalaman di bidangnya untuk membentuk brand image masyarakat, IRJ
menyediakan sistem pendaftaran elektronik untuk pasiennya serta menggunakan sistem pencarian obat
elektronik, dan IRJ melakukan penambahan tempat duduk ruang tunggu serta memperbaiki sistem
penyimpanan rekam medis.
Kata-kata kunci : Kualitas Pelayanan, SERVQUAL, TRIZ

ABSTRACT

The growth up of society consciousness and education level, now the Society demand high quality of
service, including health service provided by hospital. Quality service are defined as customer
satisfaction.The policlinic as part of RSM Roemani which gives much more services than another part. In
this time, IRJ RSM Roemani get many criticism from costumer to the less gratifying service quality of
consumer, so RSM Romani have to evaluate the quality of its service so that it can immediately repair of
quality of service to reach the customer satisfaction. The method that used to analyse the quality of
service is SERVQUAL, whereas to produce ideal solution for the problem used TRIZ method.The result of
this research shows, contain seven variable has been a problems, which that any gap between customer
perseption and expectation consumer. It’s means that a service on the policlinic RSM Roemani is not
satisfying yet. Based on analysis result with TRIZ method, give an idea for the repair of service quality
such us, repairing system design service, installing the pasteboard or poster information on stragetic
place on policlinic comprising a procedure and information services, trusting a health services with
professional medic (doctor ang nurse) to create brand image on society, the policlinic provide the system
of registration and inventory electronic and increase volume of seat on waiting room, and the policlinic
repair the storey system of medical report.
Keyword : Quality of service, SERVQUAL, TRIZ

J@TI Undip, Vol VII, No 2, Mei 2012 95


PENDAHULUAN peningkatan dalam memberikan pelayanan
Kepuasan pelanggan merupakan salah terhadap pelanggannya. Hal ini perlu
satu faktor atau ukuran keberhasilan bagi dilakukan agar mampu bersaing dengan
setiap perusahaan jasa, termasuk hal ini rumah sakit lain dalam pelayanan kesehatan
rumah sakit yang merupakan salah satu yang diberikan. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)
penyedia layanan jasa bagi khalayak merupakan gerbang dari rumah sakit yang
banyak, citra kualitas layanan yang baik menggambarkan citra rumah sakit di mata
bukanlah berdasarkan sudut pandang atau masyarakat. IRJ ini juga merupakan unit
persepsi pihak penyedia jasa/layanan, terbesar yang juga melibatkan berbagai
melainkan berdasarkan sudut pandang atau jenis tenaga kesehatan, fasilitas, dan
persepsi pelanggan. Pelanggan yang mampu melayani masyarakat dalam jumlah
menikmati layanan rumah sakit yang yang besar pula, sehingga keberhasilan unit
menentukan kualitas layanan. Persepsi ini dalam melayani kebutuhan masyarakat
pelanggan terhadap kualitas layanan dapat menjadi barometer baik buruknya
merupakan penilaian menyeluruh atas pelayanan kesehatan yang dilakuan.
keunggulan suatu layanan. Kepuasan Peningkatan kualitas pelayanan rumah
pelanggan merupakan salah satu sakit tidak hanya didasarkan pada kebijakan
keunggulan bersaing bagi rumah sakit internal manajemen saja, tetapi juga harus
dalam mempertahankan pelanggannya dan memikirkan apakah jaminan kualitas
membuat rumah sakit mampu terus tersebut benar-benar telah dirasakan oleh
bersaing dan berkembang.Kualitas penguna jasa. Untuk mengetahui tingkat
pelayanan pada dunia kesehatan seperti keberhasilan rumah sakit dalam
halnya di rumah sakit, merupakan memberikan layanan perlu adanya
fenomena tersendiri, sebab dimensi serta monitoring serta perbaikan yang
indikatornya berbeda diantara orang-orang berkelanjutan. Teoriya Resheniya
yang terlibat dalam pelayanan kesehatan. Izobreatatelskikh Zadatch (TRIZ)
Untuk mengatasi perbedaan tersebut, perlu merupakan salah satu metode yang tepat
adanya suatu pedoman dalam untuk mencari permasalahan tanpa
penyelenggaraan pelayanan kesehatan, menyebabkan permasalahan yang lain.
yakni memenuhi kebutuhan dan tuntutan TRIZ memiliki keunggulan dibandingkan
para pemakai jasa pelayanan pelanggan. metode-metode lain dalam menyelesaikan
Kualitas pelayanan menunjuk pada tingkat tipe yang paling sulit dari masalah yang
terpenuhinya kebutuhan dan tuntutan pasien telah diketahui tetapi tidak diketahui
terhadap layanan kesehatan yang diberikan penyebab dan arah pencarian (Chai, 2009).
pihak Rumah Sakit. Dewasa ini terjadi TRIZ adalah sebuah metode kreatif yang
kecenderungan fungsi sosial rumah sakit dapat digambarkan sebagai suatu proses
kearah fungsi komersial apalagi dengan pemecahan masalah terstruktur dengan
adanya peraturan tentang perlindungan integrasi dari serangkaian penyelesaian
konsumen, dimana masih terdapat masalah definisi dan alat-alat yang
perbedaan pendapat karena rumah sakit diciptakan berdasarkan analisis jutaan paten
seperti disamakan dengan produk jasa di seluruh dunia. Dengan beberapa dekade
lainnya. Oleh karena itu, pentingnya pembangunan dan praktik, TRIZ telah
perbaikan serta peningkatan kualitas membuktikan efektivitas dan efisiensi
pelayanan yang diberikan agar mampu dalam memecahkan teknis (Zhang, 2003).
bersaing dalam pasar bebas seperti sekarang Namun, TRIZ ini membutuhkan suatu tool
ini. untuk mengidentifikasi aspek-aspek yang
Rumah Sakit Muhammadiah Roemani membutuhkan perbaikan kualitas. Metode
(RSM Roemani) merupakan salah satu Service Quality (SERVQUAL) merupakan
rumah sakit swasta terbesar di kota metode pengukuran kualitas pelayanan
Semarang. Persaingan bisnis yang semakin yang dapat mengetahui aspek kualitas
ketat membuat RSM Roemani harulah pelayanan yang perlu mendapat perbaikan.
senantiasa melakukan perbaikan serta Metode ini mampu menterjemahkan
ekspektasi pelanggan yang masih belum

J@TI Undip, Vol VII, No 2, Mei 2012 96


terakomodir sepenuhnya oleh pihak pendahuluan pada layanan IRJ RSM
perusahaan, sehingga memerlukan adanya Roemani pada Tabel 1.
peningkatan kualitas layanan yang
diberikan. Dengan integrasi dari kedua Tabel 1 Hasil kuesioner pendahuluan
metode ini nantinya dapat menghasilkan Responden
No Pertanyaan
solusi yang terbaik dalam menghadapi ya Tidak
permasalahan. Untuk itulah diperlukan Apakah IRJ memiliki ruang tunggu yang
1 6 24
penggabungan metode SERVQUAL dan memadai?
TRIZ untuk mendapatkan solusi yang 2
Apakah sudah terdapat papan informasi
8 22
optimal dalam melakukan perbaikan yang jelas pada IRJ?
Apakah pelayanan yang diberikan sesuai
maupun peningkatan kualitas layanan. 3
jadwal yang ada?
10 20
Berdasarkan survey pendahuluan yang Apakah pelayanan terhadap keluhan
4 18 12
dilakukan pada Intalasi Rawat Jalan RSM dilakukan dengan cepat dan tanggap?
Roemani pada data kegiatan di IRJ pada Apakah petugas pendaftaran melayani
5 9 21
tahun 2009 diperoleh angka kunjungan dengan cepat?
Apakah perawat serta staff karyawan
yang berfluktuatif pada tiap bulannya. 6 17 13
melayani dengan ramah?
Seperti terlihat pada gambar 1 berikut. Apakah petugas apotek memberikan
7 14 16
pelayanan dengan cepat?
Apakah anda merasa aman
8 20 10
menggunakan layanan kesehatan di IRJ?
Total 102 138

Tabel 1 menunjukkan terdapat


berbagai keluhan yang muncul terhadap
kinerja layanan pada IRJ. Keluhan ini
mengindikasikan ketidakpuasan dari
pelanggan terhadap pelayanan pada IRJ itu
sendiri. Hal ini merupakan tanda bahwa
Gambar 1 Grafik kunjungan IRJ tahun 2009 dalam proses pelayanan di IRJ ini masih
terdapat masalah sehingga perlu adanya
Hal ini menandakan dimana perbaikan kualitas serta tindakan responsif
masyarakat belum sepenuhnya puas akan dalam menyikapi masalah tersebut. Selain
pelayanan yang diberikan pada pasiennya. itu, hal ini juga menyebabkan belum
Bahkan pada beberapa ruang tertentu tercapainya tujuan rumah sakit untuk
sedikit sekali pelanggan yang menggunakan memberikan kualitas layanan prima demi
layanan kesehatan yang diberikan. tercapainya kepuasan pelanggan yang
Kemudian merujuk pada data komplain diharapkan. Oleh karena itu, IRJ RSM
yang diterima oleh pihak RSM Roemani Roemani perlu mengevaluasi kualitas
terhadap IRJ masih ditemukan banyak pelayanan untuk segera dilakukan tindakan
keluhan terhadap pelayanan yang diberikan. perbaikan dan peningkatan kualitas
Berdasar catatan rekam medik pada tahun pelayanan untuk mencapai kepuasan
2009 terdapat sekitar 2.563 keluhan pelanggan. Dengan adanya perbaikan ini
diterima oleh pihak Rumah Sakit untuk diharapkan kepuasan pelanggan dapat
layanan pada IRJ sendiri. Oleh karena itu terpenuhi serta mampu meningkatkan citra
pihak runah sakit perlu untuk meningkatan baik RSM Roemani di mata masyarakat
mutu kualitas pelayanan jasa yang pada umumnya.
berorientasi pada kepuasan pengguna jasa. Penelitian ini bertujuan untuk
Studi pendahuluan juga dilakukan dengan mengidentifikasi atribut-atribut pelayanan
memberikan kuesioner pendahuluan pada yang berpengaruh terhadap kualitas
pengguna jasa di IRJ. Sebanyak 30 pelayanan IRJ RSM Roemani, menganalisis
responden memberikan respon terhadap atribut-atribut pelayanan untuk dilakukan
kuesioner tersebut. Data kuesioner perbaikan IRJ RSM Roemani, menentukan
atribut pelayanan yang menjadi prioritas

J@TI Undip, Vol VII, No 2, Mei 2012 97


perbaikan IRJ RSM Roemani, merancang sebesar 10% dan tingkat kepercayaan
usulan perbaikan kualitas pelayanan pada sebesar 90%, sampel yang diambil
IRJ RSM Roemani. Penelitian dilakukan sebesar 100 orang, dengan proporsi dari
pada bulan Maret-April 2010 dan kualitas umum sebanyak 76 orang, kemudian
pelayanan menggunakan dimensi kualitas ASKES sebanyak 22 orang dan
(SERVQUAL) dengan menggunakan analisa JAMKESMAS sebanyak 2 orang.
gap 5.
2. Identifikasi Variabel
METODOLOGI Variabel penelitian merupakan hasil
1. Sampel studi pendahuluan serta studi pustaka
Model pengambilan sampel yang untuk membantu mengidentifikasi
diperlukan adalah dengan menggunakan variabel yang terkait dengan penelitian
metode stratified random sampling kualitas jasa. Berikut ini dapat dilihat
(sampel acak stratifikasi). Ukuran dalam Tabel 2 uraian definisi
sampel yang digunakan mengacu dari operasional variabel penelitian yang
Yamane dalam Edi Rusandi (2004.) dipergunakan dalam penelitian kualitas
Dengan menggunakan nilai presisi jasa.

Tabel 2 Identifikasi Variabel


Dimensi Variabel Pertanyaan
X1 Memiliki fasilitas kedokteran yang modern
X2 Memiliki gedung yang bersih dan rapi
Tangible

X3 Memiliki ruang tunggu yang nyaman dan memadai


X4 Memiliki papan petunjuk informasi yang jelas
X5 Memiliki karyawan yang berpenampilan seragam dan rapi
X6 Memiliki kamar periksa yang bersih dan nyaman
X7 Jadwal pelayanan pemeriksaan yang tepat waktu
Reliability

Dokter dapat diandalkan dalam memberikan pelayanan dengan


X8 tepat
X9 Perawat memberikan pelayanan kesehatan dengan cepat dan akurat
X10 Prosedur pelayanan yang tidak membingungkan pasien
X11 Pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat
Responsiveness

X12 Pelayanan farmasi yang cepat


X13 Pelayanan Pembayaran yang cepat
X14 Dokter yang cepat tanggap dalam membantu keluhan pasien
X15 Tindakan yang cepat dari petugas medis saat pasien membutuhkan
X16 Dokter memberikan Informasi yang jelas dan mudah dimengerti
X17 Staff karyawan cepat tanggap terhadap keluhan pelanggan
X18 Jaminan keamanan dari pelayanan kesehatan
Assurance

Dokter yang berpengalaman dalam memberikan pelayanan


X19 kesehatan
X20 Dokter yang memiliki kemampuan dalam memberikan pelayanan
Dokter yang memiliki kejujuran dan mampu menjaga rahasia
X21 pasien
X22 Keramahan staf dan petugas medis dalam memberikan pelayanan
Empaty

Memberikan pelayanan kepada pasien tanpa memandang status


X23 social
X24 Memberikan perhatian terhadap keluhan pasien

J@TI Undip, Vol VII, No 2, Mei 2012 98


3. SERVQUAL dalam Susilowati, 2006). Langkah
SERVQUAL adalah alat yang digunakan aplikasi TRIZ dalam bidang jasa untuk
untuk mengukur harapan dan persepsi mencapai inovasi sistematis melalui
pelanggan serta kesenjangan yang ada pemecahan masalah yang inovatif,
dalam model kualitas jasa. Alat ini modifikasi TRIZ dalam desain jasa
dimaksudkan untuk mengukur harapan dapat dilihat pada Gambar 2. (Zhang et.
dan persepsi pelanggan dan kesenjangan al., 2003).
(gap) yang ada dimodel kualitas jasa.
Mengukur kualitas jasa juga berarti Problem Identification

membandingkan kinerja suatu jasa


dengan seperangkat standar yang telah Stage 1 : Preliminary Problem
ditentukan terlebih dahulu. Adapun Analysis

bentuk formulasi pengukuran kualitas


jasa sebagai berikut (Tjiptono, 2008): Stage 2 : Problem Modelling nad
Formulation

Services Quality = Perception – Expectation..(1)


Redefine Problem Stage 3: Contradiction Analysis

Pengukuran dilakukan dengan skala


Likert maupun Semantik diferensial, Solution not found
Stage 4 : Contradiction Elimination

dimana responden memilih derajat If new problem occurs


Solution found

kesesuaian/ketidaksetujuan atas Stage 5 : Solution Evaluation

pernyataan mengenai penyampaian


kualitas jasa.
Solution Selection

4. TRIZ
TRIZ merupakan singkatan dari Bahasa Gambar 2 Modifikasi TRIZ dalam
Rusia Teoriya Resheniya desain jasa
Izobreatatelskikh Zadatch yang
HASIL DAN DISKUSI
dikembangkan oleh G.S Altshuller dan -
1 Hasil SERVQUAL
rekannya dari Uni Soviet. TRIZ sebuah
Nilai Gap masing-masing variabel
filosofi teknologi, metode ilmu dan
diperoleh dari hasil pengurangan nilai
teknologi, cara berpikir yang sistematis
rata-rata persepsi dengan nilai rata-rata
untuk ide pengembangan yang kreatif,
ekspektasi pelanggan pada setiap
sistem yang mencakup teknologi
variabelnya. Hasil ini akan didapatkan
pengetahuan, software untuk basis data,
suatu nilai yang akan menunjukkan
dan lain-lain. Singkatnya menyediakan
tingkat kepuasan pelanggan atas
prinsip-prinsip yang hebat dan alat yang
pelayanan pada IRJ RSM Roemani.
konkrit untuk pemikiran kreatif dalam
Hasil pengolahan nilai Gap dapat dilihat
rangkaian teknologi (Nakagawa, 2004
pada Tabel 3 berikut ini.

Tabel 3 Hasil Pengolahan Nilai Gap


Variabel Persepsi Ekspektasi Gap Variabel Persepsi Ekspektasi Gap
X1 4.53 4.42 0.11 X13 4.00 4.40 -0.4
X2 4.53 4.4 0.13 X14 4.36 4.23 0.13
X3 3.70 4.38 -0.68 X15 4.23 4.49 -0.26
X4 3.78 4.32 -0.54 X16 4.34 4.24 0.10
X5 4.59 4.47 0.12 X17 4.33 4.26 0.07
X6 4.49 4.36 0.13 X18 4.43 4.29 0.14
X7 3.71 4.34 -0.63 X19 4.39 4.28 0.11
X8 4.41 4.36 0.05 X20 4.38 4.32 0.06
X9 4.52 4.35 0.17 X21 4.38 4.37 0.01
X10 3.86 4.47 -0.61 X22 4.44 4.30 0.14
X11 4.33 4.27 0.06 X23 4.49 4.32 0.17
X12 3.94 4.37 -0.43 X24 4.43 4.37 0.06

J@TI Undip, Vol VII, No 2, Mei 2012 99


Dari perhitungan nilai Gap menunjukkan Tabel 5 Variabel Solusi awal perbaikan
sebagian besar pelayanan yang diberikan IRJ RSM Roemani
kepada pasien telah memenuhi harapan Prioritas Variabel Solusi awal perbaikan
dari pasien. Terlihat dari hasil pengolahan Penambahan tempat duduk pada
yang menunjukkan perolehan nilai positif 1 X3 ruang tunggu
sebanyak 17 variabel, akan tetapi masih Menyesuaikan jadwal dengan dokter
2 X7 yang berpraktek di Poliklinik
terdapat beberapa variabel yang
Prosedur pelayanan yang mudah
memerlukan perbaikan lebih lanjut. 3 X10
Seperti terlihat pada Tabel 4.9, terdapat 4 X4 Layanan informasi yang jelas
nilai negatif untuk 7 variabel pada Penambahan pegawai pada bagian
dimensi kualitas jasa. Ketujuh variabel itu 5 X12 farmasi
menunjukkan bahwa variabel tersebut Penambahan loket pembayaran pada
6 X13 bagian administrasi
menjadi masalah dalam pelayanan karena Penambahan perawat medis pada
belum mampu sepenuhnya memenuhi 7 X15 tiap Poliklinik
harapan dari pelanggan. Oleh karena itu,
pada variabel-variabel ini akan menjadi Langkah 2 : Pemodelan masalah dan
prioritas perbaikan. Prioritas perbaikan Analisis Kontradiksi
dilakukan pada nilai negatif terbesar. Pemodelan masalah yang dilakukan
menggunakan suatu diagram fungsi, yang
2 Perancangan Usulan Untuk Perbaikan bertujuan untuk menganalisis sebab akibat
Kualitas Menggunakan Triz yang muncul dari solusi awal yang telah
Langkah 1: Analisa Masalah Solusi disusun sebelumnya. Pemodelan masalah
Awal sesuai urutan prioritas adalah sebagai
Berdasarkan perhitungan nilai gap, berikut:
diperoleh 7 variabel bertanda negatif (-) 1. Prioritas perbaikan pertama adalah ruang
yang artinya bahwa masih terjadi tunggu yang kurang memadai. Ruang
kesenjangan antara persepsi dengan tunggu yang kurang memadai harus
ekspektasi konsumen. Ketujuh variabel segera diperbaiki dengan melakukan
tersebut akan dilakukan perbaikan penambahan tempat duduk di ruang
kualitas jasa. Variabel yang memerlukan tunggu. Dengan ruangan yang masih
perbaikan kualitas jasa sesuai urutan cukup luas sangat memungkinkan untuk
prioritasnya dapat dilihat pada Tabel 4. dilakukan penambahan tempat duduk.
Berdasarkan ekspektasi konsumen dari Namun, penambahan tempat duduk ini
ketujuh variabel tersebut disusun solusi akan menyebabkan bertambahnya biaya
awal untuk pemecahan masalahnya. pengeluaran rumah sakit. Oleh karena
Solusi awal yang disusun berdasarkan itu, penambahan tempat duduk yang
masalah yang ada pada Tabel 5. dilakukan sebaiknya disesuaikan dengan
jumlah pasien yang ada sehingga
Tabel 4 Variabel Perbaikan Pelayanan kepuasan pelanggan dapat terpenuhi.
IRJ RSM Roemani 2. Prioritas perbaikan kedua adalah jadwal
Prioritas Variabel Keterangan pelayanan yang tidak tepat waktu. Hal
1 X3
Memiliki ruang tunggu yang ini harus segera diperbaiki untuk
nyaman dan memadai menghindari kekecewaan pasien di IRJ
Jadwal pelayanan pemeriksaan yang
2 X7
tepat waktu
RSM Roemani. Oleh karena itu, perlu
Prosedur pelayanan yang tidak
adanya sinkronisasi jadwal antara pihak
3 X10 RSM Roemani dengan dokter yang
membingungkan pasien
Memiliki papan petunjuk informasi bersangkutan sehingga akan diperoleh
4 X4
yang jelas suatu ketepatan jadwal pelayanan yang
5 X12 Pelayanan farmasi yang cepat nantinya akan menciptakan kepuasan
6 X13 Pelayanan Pembayaran yang cepat pelanggan yang menggunakan layanan
Tindakan yang cepat dari petugas
jasa kesehatan pada IRJ RSM Roemani.
7 X15
medis saat pasien membutuhkan

J@TI Undip, Vol VII, No 2, Mei 2012 100


3. Prioritas perbaikan ketiga adalah insidental. Sehingga perlu perekrutan
prosedur pelayanan yang perawat baru yang dapat membantu
membingungkan pelanggan. Masalah ini pekerjaan perawat sebelumnya, namun
harus segera diperbaiki agar tercapai hal ini akan mengakibatkan
kemudahan layanan serta prosedur yang bertambahnya pengeluaran perusahan
jelas dalam proses pelayanan kesehatan dan demi tercapainya kepuasan
yang diberikan oleh pihak RSM pelanggan hal ini perlu dilakukan
Roemani, sehingga perlu adanya sesegera mungkin.
perbaikan desain pelayanan pada proses Solusi serta efek yang ada kemudian
layanan. Perbaikan ini akan diterjemahkan kedalam parameter teknik
mempermudah pasien untuk yang dikembangkan oleh Altshuller.
menggunakan layanan kesehatan di IRJ Parameter teknik ini terbagi atas dua
sehingga kepuasan pelanggan pun dapat bagian, yaitu improving feature dan
tercapai. worsing feature seperti terlihat pada
4. Prioritas perbaikan keempat adalah Tabel 6 dan Tabel 7.
informasi yang kurang jelas diatasi
dengan pemberian informasi yang jelas Tabel 6 Improving Feature
pada pasien, informasi yang jelas dan Keterangan Parameter Teknik
mudah dimengerti akan diperoleh Penambahan tempat duduk pada Weight of stationary
dengan adanya perbaikan layanan ruang tunggu object ( #2 )
informasi sehingga dapat memberikan Ketepatan pelayanan
Stability of the
kepuasan pada pelanggan. subsystem ( #13 )
Ease of manufacture
5. Prioritas perbaikan kelima adalah Prosedur pelayanan yang mudah
( #32 )
layanan bagian farmasi yang lama, accuracy of
Layanan informasi yang jelas
karena ketidakseimbangan antara measurement ( # 28 )
pegawai yang ada dengan jumlah pasien Kecepatan Pelayanan Speed ( # 9 )
yang berkunjung. Sehingga, kebutuhan
akan pelayanan yang cepat pada bagian Tabel 7 Worsing Feature
ini dapat tercapai melakukan
Keterangan Parameter Teknik
penambahan pegawai di bagian farmasi.
Volume of stationary object
6. Prioritas perbaikan keenam adalah Penambahan tempat
(#8)
pelayanan pembayaran yang lama, yang Perbaikan desain layanan
disebabkan oleh sentralisasi loket Shape ( #12 )
Volume of moving object
pembayaran, pelayanan pembayaran dari Penambahan pegawai
(#7)
semua klinik yang di IRJ dijadikan Penambahan biaya Amount of substance ( # 26 )
dalam satu loket sehingga menimbulkan Perbaikan layanan
antrian yang panjang serta waktu yang informasi Device complexity ( # 36 )
lama dalam melakukan transaksi di loket Penyesuaian jadwal
tersebut . Kebutuhan akan pelayanan pelayanan Adaptability ( # 35 )
yang cepat pada bagian ini dapat
tercapai dengan melakukan penambahan Langkah 3: Eliminasi Kontradiksi
loket baru yang disesuaikan dengan Berdasarkan TRIZ Inventive Principles
kondisi serta kebutuhan di IRJ. Tujuan analisis kontradiksi adalah
7. Prioritas perbaikan ketujuh adalah untuk mengidentifikasi dua komponen yang
tindakan yang kurang responsif petugas bertentangan pada sistem, atau dua
medis di poliklinik, hal ini dikarenakan persyaratan yang berlawanan pada elemen
ketidakseimbangan antara jumlah atau kondisi yang sama . Kemudian untuk
perawat yang ada dengan jumlah pasien melakukan perbaikan dari permasalahan
yang berkunjung. Hal ini menyebabkan yang ada dilakukan eliminasi kontradiksi
terjadinya tumpang tindih pekerjaan berdasarkan dengan TRIZ Inventive
yang dilakukan tiap perawat yang principle. Inventive principle untuk tiap
berimbas pada kurang tertanganinya kontradiksi dapat dilihat pada Tabel 8
kebutuhan pasien yang bersifat berikut ini.

J@TI Undip, Vol VII, No 2, Mei 2012 101


Tabel 8 Inventive principle untuk tiap mengurangi antrian pelanggan pada satu
kontradiksi tempat saja, seperti yang selama ini terjadi.
Improving Feature vs Worsing Feature Inventive Dengan adanya pembagian kategori ini
prinsiple diharapkan selain mengurangi antrian juga
Weight of stationary object vs akan mempercepat pelayanan yang
2,5,14,35
Volume of stationary object
dilakukan pada tempat tersebut. Kondisi
Stability of the subsystem vs pelayanan pada bagian penerimaan saat ini
2,22,26,35
Adaptability
satu loket untuk semua bentuk pelayanan
Ease of manufacture vs Shape 1,13,27,28 yang diberikan. Pembagian kategori
berdasarkan tingkat kunjungan yang
accuracy of measurement vs Device dimaksud adalah dengan membuka loket
10,27,34,35
complexity
baru untuk bagian-bagian tersebut.
Speed vs Volume of moving object 7,29,34 Berdasarkan tingkat kunjungan poliklinik
Speed vs Amount of substance 10,19,29,38 dapat diketahui bahwa terdapat tiga poli
dengan tingkat kunjungan yang sangat
Berdasarkan Tabel 8 inventive tinggi, yaitu poli kandungan, poli anak, dan
principle yang muncul adalah 1, 2, 5, 7, 10, poli penyakit dalam. Kemudian, pembagian
13, 14, 19, 22, 26, 27, 28, 29, 34, 35 dan kategori ini dilakukan dengan memisahkan
38. Sedangkan inventive principle no. 2, ketiga poli tersebut dalam loket yang
10, 27, 29, dan 35 terjadi dua kali serta berbeda. Untuk loket 1, akan melayani poli
yang lainnya hanya muncul sekali. kandungan, poli anak, poli, umum, poli
Kemudian dilakukan eliminasi kontradiksi kosultasi gizi, poli tumbuh kembang anak,
terhadap inventive principle yang muncul. poli psikolog, poli saraf. Sedangkan untuk
Menurut Savransky (2001), penyusunan loket 2, akan melayani poli penyakit dalam,
solusi yang dilakukan berdasarkan pada poli bedah, poli THT, poli mata, poli gigi,
inventive principle adalah yang terjadi poli psikiatri. Pembagian kategori ini
minimal dua kali. Hal ini untuk dapat dimaksudkan untuk keseimbangan jumlah
berkonsentrasi terhadap perbaikan kualitas pengunjung dan waktu pelayanan yang ada.
yang akan dilakukan pada IRJ RSM Dengan sistem pelayanan seperti ini, waktu
Roemani. pelayanan pada pasien pun juga akan
menjadi lebih cepat karena tidak terjadi
Langkah 4 : Penerapan Inventive penumpukan pelanggan pada satu tempat
Principle saja. Hal ini juga akan mengurangi waktu
Analisis yang berdasarkan Inventive antrian pelanggan dalam mendapatkan
principle selanjutnya akan disesuaikan pelayanan kesehatan pada IRJ RSM
dengan kondisi nyata yang terjadi di IRJ Roemani.
RSM Roemani. Berdasarkan penerapan Untuk usulan solusi kedua,
Inventive Principles, didapatkan lima berdasarkan subprinsip “ perform, before
usulan solusi perbaikan untuk kualitas necessary, a required change of an object
pelayanan pada IRJ RSM Roemani. untuk (either fully or patially). Carry out all or
yang pertama berdasarkan prinsip no. 2 “ part of the required anction in advance”
separate (extract) an interfering part or berdasarkan studi yang dilakukan Zhang et.
property from an object, or single out the al. (2003). Sebaiknya pihak RSM Roemani
only necessary part (or Property) of an memasang papan pengumuman atau poster-
object “ , berdasarkan studi yang dilakukan poster yang berisi prosedur pelayanan yang
Zhang et. al. (2003). Sebaiknya sistem jelas, serta informasi-informasi yang aktual
pelayanan pada IRJ RSM Roemani terkait dengan pelayanan yang diberikan
dilakukan pemisahan/pembagian kategori oleh IRJ RSM Roemani. Hal ini berguna
berdasarkan tingkat kunjungan poliklinik untuk memudahkan pelanggan dalam
serta memisahkan bagian pendaftaran, memahami alur pelayanan yang diberikan
administrasi serta farmasi berdasarkan pada IRJ agar pelanggan tidak bingung
tingkat kunjungan pelanggan/pasien. serta terhindar dari kesan berbelit-belit pada
Pembagian ini dimaksudkan untuk alur pelayanan IRJ. Pemasangan papan

J@TI Undip, Vol VII, No 2, Mei 2012 102


pengumuman atau poster ini sebaiknya apotik. Dengan sistem ini staf farmasi dapat
diletakkan di tempat yang strategis, dengan mudah menemukan obat yang
sehingga pelanggan mudah untuk diminta pelanggan/pasien, sehingga
mengetahuinya, misalnya diletakkan di pelanggan/pasien tidak perlu menunggu
dekat tempat penerimaan ataupun terlalu lama untuk mendapatkan obat yang
disekeliling poli-poli yang ada pada IRJ telah diberikan oleh dokter. Dengan adanya
RSM Roemani. perbaikan sistem pada pendaftaran serta
Untuk usulan solusi ketiga, farmasi, diharapkan antrian serta lamanya
berdasarkan subprinsip “Pneumatics and waktu pelayanan pada kedua bagian
hydraulics (intangibility) “ pada prinsip no tersebut dapat dikurangi.
29 berdasarkan studi Zhang et al.,(2003), Untuk solusi kelima, berdasarkan
sebaiknya pihak RSM Roemani dalam subprinsip “Change an object’s or sistem’s
melakukan kegiatan pelayanan medis physical state” pada prinsip no 35.
mempercayakan pada dokter serta perawat berdasarkan studi Zhang et al.,(2003),
yang telah berpengalaman serta mempunyai bagian IRJ RSM Roemani memperbaiki
kemampuan yang handal di bidang masing- bagian ruang tunggu pelanggan dengan
masing. Hal ini untuk meningkatkan melakukan penambahan tempat duduk yang
kepercayaan masyarakat terhadap ada menyesuaikan tingkat kunjungan yang
pelayanan kesehatan yang diberikan. Selain terjadi. Hal ini untuk memberikan
itu hal ini juga untuk membentuk brand kenyamanan pada pelanggan pada saat
Image masyarakat terhadap RSM Roemani terjadi antrian/menunggu pelayanan rumah
itu sendiri, mengingat dimana IRJ ini sakit. Selain itu bagian IRJ juga harus
merupakan garda terdepan pelayanan memperbaiki sistem penyimpanan data
kesehatan yang bersentuhan langsung yang pada awalnya dengan manual diganti
dengan pasien. Sehingga, dengan dengan sistem penyimpanan elektronik.
menciptakan kesan positif dari pelayanan Penyimpanan yang selama ini mengunakan
kesehatan pada IRJ, juga akan berimbas rak, terkadang menyebabkan kesulitan
pada kepercayaan masyarakat untuk dalam mencari data pasien yang
melakukan pelayanan kesehatan di bagian dibutuhkan. Hal ini menyebabkan waktu
lain juga pada RSM Roemani. tunggu yang lama bagi pelanggan. Dengan
Untuk solusi keempat, berdasarkan adanya perbaikan sistem penyimpanan arsip
subprinsip “Change the degree of flexibility yaitu dengan sistem katalog digital
“ pada prinsip no 35 berdasarkan studi diharapakan dapat mempermudah dalam
Zhang et al.,(2003), sebaiknya pihak RSM mencari arsip yang diinginkan serta
Roemani menyediakan menyediakan suatu pelanggan pun tidak memerlukan waktu
sistem pendaftaran yang lebih mudah yang lama dalam menunggu untuk
dengan menggunakan sistem elektronik. verifikasi pendaftaran.
Pendaftaran menggunakan sistem
elektronik ini dapat dilakukan dengan KESIMPULAN
mengganti sistem kartu pasien yang selama Berdasarkan hasil pengukuran kualitas
ini digunakan dengan memakai sistem kartu jasa yang dilakukan terdapat 7 variabel
elektronik yang menggunakan barcode yang bernilai negatif, yang menunjukkan
sebagai pemindai identitas. Dengan metode masih adanya kesenjangan antara harapan
ini diharapkan pelayanan yang dilakukan pelanggan dengan kondisi nyata yang ada
untuk pendaftaran dapat menjadi lebih pada IRJ RSM Roemani. Sehingga ketujuh
singkat dan mudah dilakukan. Selain itu variable ini membutuhkan adanya suatu
dengan metode ini pelanggan/pasien dapat perbaikan kualitas pelayanannya. Dari hasil
mengakses langsung pendaftaran serta analisa TRIZ diperoleh usulan perbaikan
memantau jadwal pelayanan yang tersedia untuk masalah tersebut antara lain
pada saat itu juga. Selain itu untuk bagian perbaikan alur pelayanan dengan
farmasi juga sebaiknya dilengkapi dengan pembagian kategori pelayanan berdasarkan
sistem pencarian obat secara elektronik tingkat kunjungan. Memasang papan
berupa sistem inventori obat yang ada pada informasi pada tempat-tempat strategis

J@TI Undip, Vol VII, No 2, Mei 2012 103


yang berisikan petunjuk pelayanan serta DAFTAR PUSTAKA
informasi terkait pelayanan yang terjadi. 1. Savransky, 2000. Engineering of
Mempercayakan pelayanan kesehatan pada Creativity. CRC Press, New York .
petugas medis (perawat dan dokter) yang 2. Susilowati, E., 2006. Usulan Perbaikan
professional serta berpengalaman di Kualitas Pelayanan pada IRJ Rumah
bidangnya untuk membentuk brand image Sakit Umum Daerah Moewardi dengan
masyarakat agar menaruh kepercayaan Metode SERVQUAL dan TRIZ, Tugas
sepenuhnya untuk pelayanan kesehatan Akhir, Universitas Sebelas Maret,
pada RSM Roemani. IRJ menyediakan Surakarta.
sistem pendaftaran elektronik untuk 3. Rusandi, E., 2004. Pengaruh Kualitas
pasiennya serta menggunakan sistem Pelayanan Terhadap Loyalitas anggota
pencarian obat elektronik untuk Koperasi Karyawan Omedata di PT
memberikan pelayanan dengan lebih cepat Omedata Electronics Bandung, Tugas
kepada pelanggan, dan IRJ melakukan Akhir, Universitas Widyatama.
penambahan tempat duduk ruang tunggu 4. Tjiptono, F. dan Chandra, G., 2008.
untuk memberikan kenyamanan pada Service Management. Andy,
pelanggan serta memperbaiki sistem Yogyakarta.
penyimpanan rekam medis. 5. Yamit, Z., 2004. Manajemen Kualitas
Produk dan Jasa. Ekonosia UII,
Yogyakarta.
6. Zhang,J., Tan, K., and Chai, K., 2003.
“Systematic Innovation in Service
Design Through TRIZ”. Annual
Conference, Lake Como, Italy, Vol 1,
pp. 1013-1022.
7. Zhang,J., Tan, K., and Chai, K., 2003.”
40 Inventive Principles with
Applications in Service Operations
Management”. The TRIZ Journal.

J@TI Undip, Vol VII, No 2, Mei 2012 104

Anda mungkin juga menyukai