Anda di halaman 1dari 7

91

KARAKTERISASI TANAMAN MANGGA (Mangifera Indica L.) CANTEK, IRENG,


EMPOK, JEMPOL DI DESA TIRON, KECAMATAN BANYAKAN
KABUPATEN KEDIRI

CHARACTERIZATION OF PLANT MANGO (Mangifera Indica L.) CANTEK,


IRENG, EMPOK, JEMPOL IN TIRON SUBURB, BANYAKAN DISTRICT, KEDIRI
)
Yoga Oktavianto* , Sunaryo, dan Agus Suryanto

Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya


Jl. Veteran, Malang 65145 Jawa Timur, Indonesia
*)
Email : yogaoktavianto@gmail.com

ABSTRAK morfologis bentuk daun ovate, bentuk ujung


daun tumpul, bentuk buah bulat, kedalaman
Mangga merupakan salah satu buah tropis rongga tangkai dangkal, landaian punggung
unggulan yang digemari oleh masyarakat di buah berakhir dengan bentuk kurva panjang
dunia. The Best Loved-Tropical, mendampingi dan tipe sinus buah tidak ada.
popularitas durian sebagai King of Fruit.
Indonesia, termasuk Jawa Timur merupakan Kata kunci :The Best Loved-Tropical, Plasma
pusat dan sumber dari berbagai varietas buah Nutfah, Morfologi, Deskriptif, IPGRI
tropika beserta keaneka ragaman hayatinya.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober ABSTRACT
2011 sampai Januari 2012 di Desa Tiron
Kabupaten Banyakan, Kediri. Tujuan Mango is one of the tropical fruits which is
penelitian ini ialah untuk mendapatkan favored by mostly people in the world. The
informasi mengenai morfologi dan menjadikan Tropical accompanied popularity of durian as
sebagai dasar pemahaman konservasi the King of Fruit. Indonesia, including East
plasma nutfah mangga lokal di Desa Tiron Java is the center and source of the various
Kabupaten Kediri. Penelitian ini dilaksanakan varieties of tropical fruit along with diversity.
dengan metode survei dan wawancara The experiment was conducted in October
kepada petani setempat, dimana penelitian 2011 to January 2012 in the village of Tiron
dilakukan dengan mengamati kegiatan- Banyakan district, Kediri. The purpose of this
kegiatan yang tidak dibuat peneliti, melainkan study was to obtain information on the
merupakan fenomena alam. Metode ini morphology and make a basic understanding
dilakukan untuk mendapatkan informasi of the local mango germplasm conservation in
tentang obyek yang diteliti melalui data the village of Kediri Tiron. This research was
sampel yang ada dilapangan. Didalam conducted through survey and interview
penelitian ini tidak diperlukan adanya methods to local farmers. Moreover the study
perlakuan khusus. Untuk menganalisa data was observing the activities that are not made
dilakukan dengan data statistik deskriptif. of researchers, it is a natural phenomenon. In
Jumlah responden pemilik tanaman sebanyak this study does not provide any special
10 orang petani yang ada di Desa Tiron treatment. To analyze the data carried by the
Kecamatan Banyakan, Kediri dimana descriptive statistics. The respondents owner
ditemukan tanaman mangga dari jenis yang of the plant much 10 farmers in the village of
beragam. Karakterisasi menggunakan acuan the District Banyakan Tiron Kediri which
IPGRI. Mangga Cantek Ciri morfologis bentuk where mostly found mango plants of diverse
ujung daun bersudut, bentuk buah bulat types. Characterization using IPGRI
lonjong dan tekstur serat sedang. Mangga reference. Cantek mango leaf morphological
Empok Ciri morfologis dasar daun tumpul dan features angled tip shape, oval fruit shape and
tipe paruh buah menonjol. Mangga Ireng Ciri texture of the medium. Empok mango leaves
morfologis tonjolan leher buah sedikit, bentuk basic morphological features and the type of
biji seperti ginjal. Mangga Jempol Ciri blunt protruding. Ireng mango fruit
morphological features neck bulge slightly,
92

Jurnal Produksi Tanaman, Volume 3, Nomor 2, Maret 2015, hlm. 91 - 97

form seed morphological features look like a Akar tunggang pohon mangga sangat
kidney. Jempol mango ovate leaf shape, leaf panjang, dapat mencapai 6 m dalamnya.
shape of the tip of a blunt, rounded fruit Pemanjangan akar tunggang akan berhenti
shape, depth of stalk cavity shallow, slope kalau ujung akar telah mencapai permukaan
back end pieces with a long curve shape and air tanah. Sesudah fase perpanjangan akar
type of sinus no fruit. tunggang berhenti, lalu bebentuk akar cabang
dibawah makin sedikit. Paling banyak akar
Keywords : The Best Loved-Tropical, Plasma cabang terdapat pada kedalaman 30-60 cm
Nutfah, Morfologi, Deskriptif, IPGRI dibawah permukaan tanah (Pracaya, 2006).
Daun tunggal, dengan letak tersebar, tanpa
PENDAHULUAN daun penumpu. Panjang tangkai daun
bervariasi dari 1,25-12,5 cm, bagian
Tanaman mangga ialah tanaman buah pangkalnya membesar dan pada sisi sebelah
tahunan berupa pohon yang berasal dari atas ada alurnya (Wikipedia, 2010). Aturan
negara India. Tanaman ini kemudian letak daun pada batang (phylloyaxy) biasanya
menyebar ke wilayah Asia Tenggara 3/8, tetapi makin mendekati ujung, letaknya
termasuk Malaysia dan Indonesia. Tanaman makin berdekatan sehingga nampaknya
mangga berasal dari famili Anarcadiaceae, seperti dalam lingkaran (Pracaya, 2006).
genus Mangifera, species Mangifera indica Helai daun bervariasi namun kebanyakan
(Singh, 1969). Genus dari keluarga berbentuk jorong sampai lanset, 2-10 × 8-40
Anacardiaceae yang berasal dari Asia cm, agak liat seperti kulit, hijau tua berkilap,
Tenggara tercatat ada 62 spesies enam belas berpangkal melancip dengan tepi daun
spesies diantaranya memiliki buah yang dapat bergelombang dan ujung meluncip, dengan
dimakan, tetapi hanya spesies Mangifera 12-30 tulang daun skunder. Beberapa variasi
caesia, Jack., Mangifera foetida, Lous., bentuk daun mangga yaitu: lonjong dan
Mangifera odorata, Grift., dan Mangifera ujungnya seperti mata tombak; berbentuk
indica, L. yang biasa dimakan. Diantara bulat telur, ujungnya runcing seperti mata
keempat spesies mangga yang dapat tombak; berbentuk segi empat, tetapi
dimakan tersebut, yang memiliki jenis paling ujungnya runcing; berbentuk segi empat,
banyak adalah Mangifera indica, L. sebagian ujungnya membulat (Wikipedia, 2010). Daun
dari mangga tersebut terpenting memiliki yang masih muda biasanya bewarna
aroma yang cukup kuat (Broto, 2003). Pohon kemerahan, keunguan atau kekuningan; yang
mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi di kemudian hari akan berubah pada bagian
yang struktur batangnya (habitus) termasuk permukaan sebelah atas menjadi hijau
kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu mengkilat, sedangkan bagian permukaan
yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m. bawah berwarna hijau muda. Umur daun bisa
Mangga bisa mencapai tinggi 10-40 m mencapai 1 tahun atau lebih (Wikipedia,
(Wikipedia, 2010). 2010).
Mangga tumbuh berupa pohon Buah mangga bisa di identifikasi
berbatang tegak, bercabang banyak, dan berdasarkan ukuran dan bentuk malai, warna
bertajuk rindang hijau sepanjang tahun. Tinggi bunga, dan tangkai malai bunga. Bentuk
pohon dewasa bisa mencapai 10-40 m. umur bunga mangga secara umum adalah piramida
pohon bisa mencapai 100 tahun lebih. dengan panjang 12 - 49 cm dan diameter 13 -
Morfologi pohon mangga terdiri atas akar, 40 cm. Panjang bunga mangga arumanis
batang, daun, dan bunga. Bunga dapat mencapai12 - 49 cm dengan diameter
menghasilkan buah dan biji (plok) yang 10 - 43 cm. keragaman ukuran bunga
secara generatife dapat tumbuh menjadi mangga tersebut kemungkinan disebabkan
tanaman baru (Pracaya, 2006). Kulit oleh iklim, Teknik budidaya, dan kondisi
batangnya tebal dan kasar dengan banyak pohon yang berbeda. Faktor – faktor tersebut
celah-celah kecil dan sisik-sisik bekas tangkai juga berpengaruh terhadap mekarnya bunga.
daun. Warna pepagan (kulit batang) yang Beberapa penelitian menyebutkan bunga
sudah tua biasanya coklat keabuan, kelabu mangga arumanis mekar sempurna pada
tua sampai hampir hitam (Wikipedia, 2010). pukul 03:00 – 07:00 atau pada pukul 12:00
93

Oktavianto, dkk, Karakterisasi Tanaman Mangga ...

(Broto, 2003). Bunga mangga yang berbentuk perbuah mangga, penggaris digunakan untuk
malai terbentuk dari ranting terminal, terdiri mengukur panjang dan lebar daun tanaman
atas beberapa ribu individu bunga. Dalam mangga, busur digunakan untuk mengukur
satu malai terdapat bunga sempurna dan tinggi tanaman dengan rumus matematika tan
bunga jantandengan proporsi 1:4 sampai 1:2. = 45°, alat tulis untuk menulis data yang
Struktur bunga jantan terdiri atas tangkai diperoleh, colour chart digunakan untuk
bunga, kelopak, mahkota, filamen (terdiri atas membedakan warna daun tanaman mangga.
5 buah dengan ukuran panjang yang berbeda, Penelitian ini dilaksanakan dengan metode
filamen yang panjang mempunyai serbuk sari survei dan wawancara kepada petani
subur sedangkan filamen yang pendek serbuk setempat, dimana penelitian dilakukan
sarinya tidak subur), kepala sari (terdiri atas dengan mengamati kegiatan-kegiatan yang
kantong dan serbuk sari), dan dasar bunga. tidak dibuat peneliti, melainkan merupakan
Bunga sempurna terdiri atas tangkai bunga, fenomena alam (Sugito, 1995). Metode ini
kelopak, mahkota, tangkai putik, ovari (bakal dilakukan untuk mendapatkan informasi
buah), dan dasar bunga (Sukarmin et al., tentang obyek yang diteliti melalui data
2008). sampel yang ada dilapangan. Didalam
Benang sari berjumlah 5 buah, tetapi penelitian ini tidak diperlukan adanya
yang subur hanya satu atau dua buah perlakuan khusus. Untuk menganalisa data
sedangkan yang lainnya steril. Benang sari dilakukan dengan data statistik deskriptif yaitu
yang subur biasanya hampir sama panjang menyerderhanakan data dan menata data
dengan putik, yakni kira-kira 2 mm, untuk memperoleh gambaran secara
sedangkan yang steril lebih pendek. Kepala keseluruhan dari obyek yang diamati
putik berwarna kemerah-merahan dan akan (Yitnosumarto, 1990). Jumlah responden
berubah warna menjadi ungu pada waktu pemilik tanaman sebanyak 10 orang petani
kepala sari membuka untuk memberi yang ada di Desa Tiron Kecamatan
kesempatan kepada tepung sari yang telah Banyakan, Kediri dimana ditemukan tanaman
dewasa untuk menyerbuki kepala putik. mangga dari jenis yang beragam.Melakukan
Bentuk tepung sari biasanya bulat panjang, identifikasi daerah penyebaran mangga di
lebih kurang 20-35 mikron (Wikipedia, 2010). Desa Tiron Kecamatan Banyakan, Kediri
Kulit buah agak tebal berbintik-bintik kelenjar; dengan ploting area untuk dapat dibuat
hijau, kekuningan atau kemerahan bila diskripsi lokasi, antara lain kondisi geografis,
masak. Daging buah jika masak berwarna tanah, dan produksi rata-rata per tahun.
merah jingga, kuning atau krem, berserabut Melakukan karakterisasi buah mangga dari
atau tidak, manis sampai masam dengan berbagai jenis varietas yang ada di Desa
banyak air dan berbau kuat sampai lemah Tiron Kecamatan Banyakan, Kediri.
(Wikipedia, 2010). Karakterisasi menggunakan acuan IPGRI
(International Plant Genetic Research
BAHAN DAN METODE Institute) seri mangga tahun 2006.

Penelitian ini dilaksanakan di Desa HASIL DAN PEMBAHASAN


Tiron Kecamatan Banyakan, Kediri pada
bulan Oktober 2011. Penentuan lokasi Morfologi Mangga Cantek, Empok, Ireng,
dilakukan secara sengaja (purposive), di Jempol
dasarkan pada pertimbangan bahwa daerah Berdasarkan hasil survei maka
tersebut merupakan sentra produksi mangga diperoleh empat jenis mangga yaitu mangga
dan merupakan daerah penyebaran kultivar cantek, mangga empok, mangga ireng,
mangga khusus nya mangga lokal. Alat yang mangga jempol yang terdapat di lokasi
digunakan dalam penelitian ini antara lain : penelitian di Desa Tiron, Kecamatan
kamera digital (Canon) dipergunakan untuk Banyakan, Kabupaten Kediri. Setiap jenis
dokumentasi, meteran roll dipergunakan tanaman mangga di deskripsi sesuai dengan
untuk mengukur sampel lingkar batang dan morfologi tanaman sebagaimana ada
tinggi tanaman mangga, timbangan dijelaskan di metodologi. Perbandingan Sifat
dipergunakan untuk mengukur berat sampel Morfologi Keempat Kultivar Mangga.
94

Jurnal Produksi Tanaman, Volume 3, Nomor 2, Maret 2015, hlm. 91 - 97

Berdasarkan Tabel 1 bila ditinjau dari 1 anggotanya mangga cantek, mangga ireng
morfologi daun maka keempat aksesi mangga dan mangga empok, Kelompok 2 anggotanya
tersebut dapat di kelompokan menjadi dua mangga jempol. Pada Tabel 3 bila ditinjau
kelompok. Kelompok 1 meliputi mangga dari morfologi buah maka keempat aksesi
cantek, mangga ireng dan mangga jempol. mangga tersebut dapat di kelompokan
Sedangkan pada kelompok 2 adalah mangga menjadi dua kelompok, yaitu : Kelompok 1
empok. Dari 10 karakter morfologi daun anggotanya mangga cantek, mangga ireng
karakter morfologi yang benar-benar dan mangga empok. Kelompok 2 anggotanya
konsisten dapat membedakan keempat adalah mangga jempol Dari 18 karakter
kultivar mangga adalah kerapatan daun dan morfologi buah karakter morfologi yang benar-
bentuk dasar daun. Pada Tabel 2 bila ditinjau benar konsisten dapat membedakan keempat
dari morfologi pohon maka keempat aksesi kultivar mangga adalah landaian punggung
mangga tersebut tidak dapat di kelompokan buah dan tipe sinus buah. Sifat morfologis
secara jelas. Sebab dari 6 karakter morfologi dapat digunakan untuk pengenalan dan
pohon tidak ada karakter morfologi pohon menggambarkan kekerabatan tingkat jenis.
yang benar-benar konsisten dapat Jenis-jenis yang berkerabat dekat mempunyai
membedakan keempat aksesi mangga. banyak persamaan antara satu jenis dengan
Namun bila ditinjau satu persatu berdasarkan lainnya (Davis and Heywood tahun 1973 cit
sifat morfologi pohon maka berdasarkan Saputra (2010). Berdasarkan uraian di atas
bentuk canopy terbagi ke dalam 3 kelompok, dapat disimpulkan bahwa secara umum
yaitu : Kelompok 1 mangga cantek, berdasarkan analisa morfologis di atas maka
Kelompok 2 mangga ireng dan mangga mangga cantek dengan mangga ireng
empok, Kelompok 3 mangga jempol. Tetapi berkerabat dekat, sedangkan untuk mangga
bila ditinjau dari pertumbuhan pohon maka empok ada beberapa karakteristik morfologi
keempat aksesi mangga tersebut dapat yang memiliki kekerabatan cukup dekat
terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu : Kelompok dengan mangga ireng.

Tabel 1 Morfologi daun


No Kriteria Cantek Ireng Empok Jempol
1. warna daun grass green forest green meadow green grass green
2. aroma daun absen sejuk absen Sejuk
3. bentuk daun oblanceolate oblanceolate oblanceolate Ovate
4. posisi daun terhadap batang horisontal horisontal horisontal Horisontal
5. bentuk ujung daun bersudut runcing runcing Tumpul
6. bentuk dasar daun bersudut bersudut tumpul Bersudut
7. tepi daun berombak berombak berombak Berombak
8. panjang daun 19,25 24,46 32,21 19,85
9. lebar daun 5,54 7,23 8,2 6,39
10. panjang tangkai daun 3,14 3,89 4,56 4,87
Keterangan : keempat aksesi mangga tersebut dapat di kelompokan menjadi dua kelompok. Kelompok 1
meliputi mangga cantek, mangga ireng dan mangga jempol. Sedangkan pada kelompok 2
adalah mangga empok. Dari 10 karakter morfologi daun karakter morfologi yang benar-benar
konsisten dapat membedakan keempat kultivar mangga adalah kerapatan daun dan bentuk
dasar daun.
95

Oktavianto, dkk, Karakterisasi Tanaman Mangga ...

Tabel 2 Morfologi pohon


No Kriteria Cantek Ireng Empok Jempol
1. tinggi 1300 1500 1000 1800
2. lingkar batang 103 130 101 144
3. diameter canopy 625 1050 800 500
4. bentuk canopy oblong bulat Bulat semi melingkar
5. pertumbuhan pohon menyebar menyebar menyebar tegak
6. kerapatan daun jarang jarang Sedang jarang
Keterangan : Dari 6 karakter morfologi pohon tidak ada karakter morfologi pohon yang benar-benar
konsisten dapat membedakan keempat aksesi mangga. Namun bila ditinjau satu persatu
berdasarkan sifat morfologi pohon maka berdasarkan bentuk canopy terbagi ke dalam 3
kelompok, yaitu : Kelompok 1 mangga cantek, Kelompok 2 mangga ireng dan mangga
empok, Kelompok 3 mangga jempol. Tetapi bila ditinjau dari pertumbuhan pohon maka
keempat aksesi mangga tersebut dapat terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu : Kelompok 1
anggotanya mangga cantek, mangga ireng dan mangga empok, Kelompok 2 anggotanya
mangga jempol.

Tabel 3 Morfologi buah


No Kriteria Cantek Ireng Empok Jempol
1. panjang buah 15,59 8,8 13,1 8,09
2. diameter buah 6,08 4,57 5,91 5,56
3. bentuk buah bulat lonjong persegi Persegi Bulat
4. warna buah grass green brown butter cup yellow chrome yellow
5. tekstur permukaan halus halus Halus Halus
kulit
6. bentuk ujung buah meruncing tumpul meruncing Tumpul
7. warna kulit buah butter cup forest green emerald green grass green
masak yellow
8. Kedalaman rongga tidak ada tidak ada tidak ada Dangkal
tangkai
9. tonjolan leher buah sangat sedikit tidak ada tidak ada
menonjol
10. landaian punggung melandai melandai melandai curam berakhir dengan
buah curam curam bentuk kurva
panjang
11. tipe paruh buah tampak jelas tampak jelas menonjol tampak jelas
12. lapisan liln ada ada tidak ada tidak ada
13. tipe sinus buah dangkal dangkal dangkal tidak ada
14. warna buah pada chrome old gold burnt orange butter cup
mangga masak yellow yellow
15. aroma buah kuat kuat Sedang Sedang
16. banyak serat sedang tinggi Sedang Tinggi
endocarp
17. tekstur serat sedang kasar Kasar kasar
18. bentuk biji oval seperti ginjal Oval oval
Keterangan : Keempat aksesi mangga tersebut dapat di kelompokan menjadi dua kelompok, yaitu :
Kelompok 1 anggotanya mangga cantek, mangga ireng dan mangga empok. Kelompok 2
anggotanya adalah mangga jempol Dari 18 karakter morfologi buah karakter morfologi
yang benar-benar konsisten dapat membedakan keempat kultivar mangga adalah landaian
punggung buah dan tipe sinus buah.

Berdasarkan observasi yang mempunyai hasil tanaman cukup tinggi. Hal


dilakukan serta melakukan pengamatan ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan
langsung pada tanaman mangga di Desa bahwa di Desa Tiron terdapat keragaman
Tiron, Kecamatan Banyakan Kabupaten aksesi mangga yang juga mempunyai hasil
Kediri terlihat adanya variasi karakter dan tanaman yang cukup tinggi. Tanaman
96

Jurnal Produksi Tanaman, Volume 3, Nomor 2, Maret 2015, hlm. 91 - 97

mangga yang berada di Desa Tiron hampir oblanceote ada yang ovale tergantung
semua tanaman mangga yang ditanam di kultivarnya. Daun mangga berwarna grass
Desa Tiron responden berasal dari green, forest green dan meadow green.
mencangkok atau stek. Tanaman yang
berasal dari mencangkok atau perbanyakan Identifikasi Jenis
secara vegetatif mempunyai kelebihan antara Selama penelitian ini berlangsung, hanya
lain: sifat – sifat genetik pohon induk dapat 4 aksesi mangga yang teridentifikasi yaitu
diturunkan pada generasi berikutnya, masa mangga empok, mangga ireng, mangga
remaja (juvenille) relatif pendek atau cepat jempol dan mangga cantek. Semua aksesi
menghasilkan, dapat digunakan untuk mangga yang diidentifikasi tersebut
perbaikan mutu dan dapat digunakan untuk merupakan aksesi yang kurang disukai
menghasilkan tanaman baru dengan konsumen, nilai produksi kurang sehingga
menggabungkan sifat – sifat baik dari dua lebih cenderung ditebang dibuat kayu bakar
tanaman atau lebih. Namun juga memiliki dan diganti dengan jenis tanaman mangga
beberapa kekurangan yaitu infeksi dapat yang buahnya laku dipasaran. Keterbatasan
tersebar pada semua tanaman dengan bahan jumlah populasi tiap aksesi mangga tidak
tanam yang terinfeksi, penyimpanan materi dapat di data, mengingat jumlahnya yang
perbanyakan vegetatif sulit dan selalu dalam sedikit dan penyebarannya yang luas.
suhu rendah dan perakarannya kurang kuat Tanaman sampel yang diambil sebagai data
(Brunner, 2003). Selain menanam dengan merupakan tanaman yang sudah diketahui
stek perbanyakan tanaman mangga di Desa hasilnya dan terdapat di sekitar tempat tinggal
Tiron berasal dari biji. Umumnya tanaman responden.
yang berasal dari biji tidak dapat dipastikan
keseragaman mutu dan produksinya karena Karakteristik Mangga Cantek, Empok,
adanya segregasi dari bijinya. Padahal Ireng dan Jempol
keseragaman merupakan syarat yang Berdasarkan ciri/karakter morfologi,
dikehendaki oleh pasar. Namun ada pula sisi aksesi mangga lokal yang terdapat di Desa
kebaikan dari tanaman yang berasal dari biji. Tiron yang telah diuraikan dalam subbab-
Tanaman yang tumbuh di pekarangan yang subbab sebelumnya maka ciri pembeda atau
berasal dari biji yang dibuang ternyata setelah karakter morfologis yang khas dari tiap-tiap
tumbuh menjadi tanaman baru menampakkan aksesi mangga lokal adalah sebagai berikut :
sifat yang baik, baik kualitas maupun tingkat Mangga Cantek ; Ciri morfologis yang
produksinya. Hal ini bisa terjadi karena membedakan mangga cantek dengan
adanya proses perkawinan silang atau mangga yang lainnya adalah bentuk ujung
hibridisasi secara alami yang terjadi di alam, daun bersudut, bentuk buah bulat lonjong
yang tanpa sengaja ternyata menghasilkan dan tekstur serat sedang. Mangga Empok ;
tanaman yang memiliki sifat yang lebih baik Ciri morfologis yang membedakan mangga
(Wiryanta, 2001). Selanjutnya, dengan empok dengan mangga yang lainnya adalah
melihat data di atas terhadap morfologi bentuk dasar daun tumpul dan tipe paruh
batang dan daun didapatkan ciri yang lebih buah menonjol. Mangga Ireng ; Ciri
spesifik lagi. menunjukkan adanya perbedaan morfologis yang membedakan mangga ireng
di antara lebar kanopi, tinggi tanaman, lingkar dengan mangga yang lainnya adalah tonjolan
batang, dan percabangan. Adanya perbedaan leher buah sedikit, bentuk biji seperti ginjal.
tersebut lebih dipengaruhi oleh faktor umur Mangga Jempol ; Ciri morfologis yang
tanaman dan kondisi lingkungan. Semakin tua membedakan mangga jempol dengan
umur tanaman, tinggi tanaman semakin tinggi mangga yang lainnya adalah bentuk daun
dan kanopi tanaman cenderung tumbuh ovate, bentuk ujung daun tumpul, bentuk
melebar. Permukaan batangnya pun semakin buah bulat, kedalaman rongga tangkai
kasar. Dan semakin tinggi tanaman kanopi dangkal, landaian punggung buah berakhir
tanaman cenderung tumbuh melebar dengan bentuk kurva panjang dan tipe sinus
sehingga produksi tanaman juga semakin buah tidak ada.
tinggi. Bahwa karakteristik daun memiliki
variasi. Bentuk daun mangga ada yang
97

Oktavianto, dkk, Karakterisasi Tanaman Mangga ...

KESIMPULAN for local species of mango and citrus in


east java. Prosiding Balai pengkajian
Berdasarkan penelitian yang telah teknologi pertanian (BPTP) Jawa
dilakukan di Desa Tiron Kabupaten Kediri Timur.
ditemukan keragaman morfologi tanaman M. Issarakraisila and J. A. Considine. 1993.
mangga baik dari segi morfologi pohon, daun Effect of temperature on pollen viability
dan buah. Karakteristik yang membedakan in mango cv. Kensington. Annals of
antara keempat aksesi mangga tersebut botany 73: 231-240.
berdasarkan karakteristik morfologis adalah R. J. Schnell and R. J. Knight, Jr. 1998.
sebagai berikut : Mangga Cantek ; Ciri Phenology of flowering among different
morfologis yang membedakan mangga mango cultivars. Proc. Fla. State Hort.
cantek dengan mangga yang lainnya adalah Soc. 111:320-321.
bentuk ujung daunnya bersudut bentuk buah Muhammad Usman, B. and Muhammad J.
bulat lonjong dan tekstur serat sedang. Jaskani. 2001. Review breeding in
Mangga Empok ; Ciri morfologis yang mango. International journal of
membedakan mangga empok dengan agriculture & biology 1560-8530.
mangga yang lainnya adalah bentuk dasar Endah Yulia dan Fitri Widiantini. 2007.
daun tumpul dan tipe paruh buah menonjol. Potensi bakteri antagonis filoplen daun
Mangga Ireng ; Ciri morfologis yang mangga dalam menekan penyakit
membedakan mangga ireng dengan mangga Antraknosa buah mangga (Mangifera
yang lainnya adalah tonjolan leher buah Indica L.) Jurnal agricultural vol.18
sedikit dan bentuk biji seperti ginjal. Mangga no.1.
Jempol ; Ciri morfologis yang membedakan R. M. O. Kayode, A. Sani. 2008.
mangga jempol dengan mangga yang lainnya Physicochemical and proximate
adalah lingkar bentuk daun ovate, bentuk composition of mango (Mangifera
ujung daun tumpul, bentuk buah bulat, Indica L.) kernel cake fermented with
kedalaman rongga tangkai dangkal, landaian mono-culture of fungal isolates
punggung buah berakhir dengan bentuk obtained from naturally decomposed
kurva panjang dan tipe sinus buah tidak ada. mango kernel. Devision of
biotechnology, depart food science
DAFTAR PUSTAKA P.M.B 1515.
IPGRI. 2006. Descriptors for Mango
Baswarsiati dan Yuniarti. 2007. Karakter (Mangifera indica L.) International Plant
morfologis dan beberapa keunggulan Genetic Resources Institute, Rome,
mangga podang (Mangifera indica L.). Italy.
Buletin plasma nutfah vol. 13 no.2. kruijssen, Froukje and Somsri S, 2006
Nurul Sumiasri, Jitno Rijadi, dan Dody dalam Purnomo dkk, 2011, Marketing
Priadi. 2005. Variasi jenis dan kultivar Local Biodiversity in Thailand:
mangga di madiun dan sekitarnya; Identification of a Possible Good
pengembangan dan permasalahannya. Practice for on farm Biodiversity
Biodeversitas vol. 7 no 1 hal: 39-43 Management of Tropical Fruit Trees,
Kuntoro Boga Andri, Sudarmadi Purnomo, Paper of Confer on International
Putu Bagus Daroini, dan Hanik Agricultural Research for Development,
Anggraini Dewi. 2008. On farm University of Bonn.
conservation through CBM approach

Anda mungkin juga menyukai