Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktik Analisis Spektorofotometri

Nama : Dini Indriyani


NIM : 1517288
Kelas : 2D/6
Tanggal : 7 November 2016

I. JUDUL : Penetapan Kadar Ca dalam Sampel Minuman Isotonik Secara Spektrofotometri Serapan Atom

II. TUJUAN : Menetapkan kadar Ca dalam sampel minuman isotonik secara spektrofotometri serapan atom

III. PRINSIP Partikel-partikel halus berwujud cairan dibakar diburner sehingga ion logam yang dikandungnya berubah menjadi atom dan tereksitasi
setelah dilalui sumber radiasi lampu katoda. Besarnya pengurangan intensitas radiasi lampu katoda yang melintasi sampel sebanding
dengan konsentrasi logam yang terkandung dalam sampel tersebut.

IV. CARA KERJA :

Pembuatan Larutan Induk Ca 100 mg/L

Larutkan ke dalam labu takar 100 mL, Tera dengan aquades,


Timbang kristal kering CaCO ₃ 0,0250 g homogenkan
tambahkan beberapa tetes HCI 4 N

Pembuatan Deret Standar Ca

Larutan induk Ca 100 mg/L dipindahkan 0,0 ; 1,0; 2,0 ; 3,0; Tambahkan LaCl₃ 5 mL lalu
4,0 dan 5,0 mL ke dalam labu takar 50 mL tera dengan HCl 0,02 N,
homogenkan
Preparasi Sampel Minuman

Sampel minuman dikocok lalu disaring dan filtrat Filtrat jernih diencerkan 4 x lalu tambahkan
jernih ditampung di erlenmeyer LaCl₃ 5 mL tera dengan larutan HCl 0,02 N.
Dikerjakan 5 kali ulangan

V. DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

a. Tabel Data Pengamatan Fisik Sampel dan Reagen


Pengamatan Fisik
Nama Bahan
NO
atau reagen Warna
Bau Wujud

Larutan standar Ca
1 Tidak Berwarna Tidak Berbau Cair
100 mg/L

Sampel minuman
Tidak Berwarna Tidak Berbau Cair
Isotonik
2

HCI 0,02 N Tidak Berwarna Bau Khas HCI Cair


3

LaCl₃ Tidak Berwarna Tidak Berbau Cair


4
b. Tabel Data Pembuatan Larutan Standar Induk Ca

Bobot Garam Ca Volume Labu Warna Perhitungan Konsentrasi


NO
(mg) Takar (mL) Larutan Standar Induk Ca (mg/L)

Cstd Ca (mg/L)=(40
Tidak
1 25 100 g/mol×25 mg)/(100
Berwarna
g/mol×0.1 L)=100 mg/L

c. Data Pembuatan Deret Larutan Standar ( Lampirkan kurva kalibrasi )

Nilai Absorbansi
Konsentrasi deret Nilai Absorbansi
pada Ratio
NO standar yang pada Ratio Fuel: Sampel
Fuel:Udara
dibuat (mg/L) Udara (1:6)
(1:6)

1 0 0.0000 1 0.0191
2 2 0.0120 2 0.0205
3 4 0.0490 3 0.0220
4 6 0.0855 4 0.0233
5 8 0.1310 5 0.0194
6 10 0.1855
Slope 0.0189
Intersept 0.0172
Koefisien Korelasi ® 0.9849
Kurva Deret Standar
0.2000

0.1500 f(x) = 0.0188714286x - 0.0171904762


R² = 0.9700690243
absorbansi

0.1000

0.0500

0.0000
0 2 4 6 8 10 12
konsentrasi

d. Data Preparasi Sampel dan Penentuan Kadar Ca dalam Sampel

Volume Sampel
Volume Labu
yang Kadar analit dalam Sampel
NO takar yang Fp C terukur dialat (mg/L)
dipindahkan (mg/L)
digunakan (mL)
(mL)
1 25 100 4 1.9206 0.7683
2 25 100 4 1.9947 0.7979
3 25 100 4 2.0741 0.8296
4 25 100 4 2.1429 0.8571
5 25 100 4 1.9365 0.7746
∑= 4.0275
Rata-rata= 0.8055
Simpangan baku= 0.0376

%Simpangan Baku Relatif (%SBR)= 4.67

VI. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis penetapan kadar Ca dalam sampel minuman isotonik secara spektrofotometri serapan atom didapatkan kadar sebesar 0.8055mg/L
dengan kemampuan presisi metode (%SBR) sebesar 4.67 dan nilai koefisien korelasi regresi standar sebesar 0.9849

Mengetahui Bogor , 7 November 2016


Instruktur / Asisten Analis / Praktikan

( Mety febrianti) (Dini Indriyani)


VII. TEST FORMATIF

1. Apakah ratio fuel dan udara mempengaruhi nilai slope deret standar ? Jelaskan
Jawab :
Nilai deret standar mempengaruhi nilai slope karena profil dari nyala pembakar terjadi proses absorbsi
radiasi di dalam nyala api dan profil dalam nyala api tiap unsur berbeda tapi umumnya tinggi nyala api gas
pembakar dibuat ± 5 cm

2. Deret standar yang manakah yang akan Saudara pilih ? Jelaskan


Jawab :
Deret standar yang memenuhi garis linier, karena jika konsentrasi meningkat media absorbansi meningkat
3. Apa fungsi penambahan larutan klorida dan EDTA ?
Jawab : Fungsi klorida adalah untuk menghilangkan adanya ion pengganggu (ion fosfat) dalam larutan serta untuk
menyetabilkan atom Ca sedangkan fungdi EDTA adalah untuk menetapkan molaritas EDTA dengan standar
primernya adalah Kalsium Karbonat

4. Apakah pengukuran presisi metode termasuk dalam ketelitian tinggi ?


Jawab : Iya, karena presisi (ketelitian) menyebabkan derajat kepastian hasil suatu pengukuran sehingga mendekati angka
benar

Anda mungkin juga menyukai