(UTS) Bank Dan Lembaga Keuangan Lain - Lianita Dian R - 1706617076 - S1 Akuntansi B
(UTS) Bank Dan Lembaga Keuangan Lain - Lianita Dian R - 1706617076 - S1 Akuntansi B
1
LIANITA DIAN RAHMAWATI – 1706617076 – S1 AKUNTANSI B
2
LIANITA DIAN RAHMAWATI – 1706617076 – S1 AKUNTANSI B
3
LIANITA DIAN RAHMAWATI – 1706617076 – S1 AKUNTANSI B
4
LIANITA DIAN RAHMAWATI – 1706617076 – S1 AKUNTANSI B
5
LIANITA DIAN RAHMAWATI – 1706617076 – S1 AKUNTANSI B
Imran juga menuturkan butuh sinergi dari legislator mengenai permasalahan ini. Agar solusi
penanganannya dapat diketemukan. Kini BPR Bontang Sejahtera memiliki nasabah sekitar 2
ribu orang.
Tak hanya berkutat di sektor perkreditan, kini BPR Bontang Sejahtera juga merambah ke
penghimpunan dana. Imran berharap Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan tenaga honorer dapat
menabung melalui bank berpelat merah tersebut.
Kendati pemerintah belum berani mengambil sebuah kebijakan. Pemkot Bontang menyarankan
agar menembusi masing-masing instansi pemerintahan. “Kami meminta pembuatan surat
edaran kepada PNS untuk membuka tabungan di BPR Bontang Sejahtera,” terangnya.
Imran juga telah bertemu dengan Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mengenai wacana ini.
Rencananya, Neni bakal mengawali gerakan menabung ini dengan membuka rekening di BPR
Bontang Sejahtera.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II Arif mempertanyakan kurangnya penyertaan modal
tersebut. Padahal Komisi II telah membuat regulasi kemudahan penanaman modal. “Kenapa
dari Rp 6 miliar hanya terealiasi Rp 3 miliar,” kata Arif.
Ia mendukung gagasan mengajak PNS dan tenaga honorer untuk meminjam atau menabung di
BPR Bontang Sejahtera. Rencananya dalam waktu dekat Komisi II bakal mengundang
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait guna membicarakan wacana ini.
Analisislah kasus di atas menurut pendapat Anda dikaitkan dengan materi selama perkuliahan
(BPR dan Tingkat Kesehatan Bank).
Jawab:
(1) Dikaitkan dengan materi BPR
: Pendapat yang bisa saya uraikan mengenai kasus yang tertulis di atas jika dikaitkan
dengan materi Bank Perkreditan Rakyat, di antaranya yaitu:
1.1. Bentuk Hukum
Bentuk hukum BPR Bontang Sejahtera adalah Perseroan Terbatas (PT),
sebagaimana yang tercantum dalam kalimat pertama; paragraf pertama pada berita
di atas.
1.2. Pendirian/Kepemilikan
BPR Bontang Sejahtera merupakan badan usaha yang berdiri di bawah
Perusahaan Daerah Aneka Usaha dan Jasa (Perusda AUJ) Bontang.
1.3. Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh BPR Bontang Sejahtera selain memberikan
kredit kepada masyarakat, juga meliputi penghimpunan dana dari masyarakat. Yang
terbaru, Direktur Utama Perusda AUJ Bontang, M. Zuchli Imran, berencana akan
mengajak PNS dan tenaga honorer untuk meminjam dan menabung di BPR Bontang
Sejahtera.
(2) Dikaitkan dengan materi Tingkat Kesehatan Bank
2.1. Aspek Penilaian
Pada dasarnya, ada beberapa aspek penilaian yang bisa digunakan untuk
menentukan kondisi kesehatan suatu bank. Namun, menurut pendapat saya dalam
kasus BPR Bontang Sejahtera ini, kita dapat menilai tingkat kesehatannya dengan
melihat dua aspek penilaian, yaitu:
Aspek Permodalan (Capital)
: Aspek permodalan merupakan aspek penilaian tingkat kesehatan bank
yang dinilai berdasarkan modal yang dimiliki bank relatif terhadap
kewajiban penyediaan modal minimum bank. BPR Bontang Sejahtera
pada awalnya ditargetkan untuk memiliki modal sebesar Rp 6 miliar.
Namun, yang terealisasi ternyata hanya Rp 3 miliar.
Aspek Kualitas Manajemen (Management)
6
LIANITA DIAN RAHMAWATI – 1706617076 – S1 AKUNTANSI B
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menuturkan, kinerja tersebut tercermin dari
posisi aset perbankan syariah yang tercatat masih tumbuh sebesar 20,65% secara tahunan atau
year on year (yoy) per akhir Februari 2018 menjadi Rp 429,36 triliun. Sementara itu,
pembiayaan masih bergerak ke level dua digit yakni 14,76% yoy menjadi Rp 289,99 triiliun.
"Kami sampaikan bahwa kondisi perbankan syariah terdiri dari 13 bank umum syariah, 21 unit
usaha syariah dan 167 BPR syariah hingga Februari 2018 menunjukan perkembangan yang
positif, baik aset maupun intermediasi mengalami peningkatan," ujar Wimboh di ruang rapat
komisi XI DPR RI, Jakarta, Rabu (11/4).
Selain itu, posisi likuditas juga masih bergerak ke arah positif. Terlihat dari posisi dana pihak
ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun naik 16,1% yoy menjadi Rp 339,05 triliun.
Pada dua bulan pertama tahun 2018, Wimboh menjelaskan telah terjadi penambahan rekening
menjadi 560 rekening perbankan syariah dari akhir Desember 2017. Hal tersebut didukung pula
dengan bertambahnya jumlah kantor bank umum syariah, maupun unit usaha syariah.
"Pertumbuhan ini didukung oleh permodalan syariah yang tergolong baik, tercermin rasio CAR
umum syariah sebesar 18,62% dan non performing financing pada Februari 2018 sebesar
4,31% masih terjaga di bawah threshold 5%. Likuiditas bank syariah masih tergolong tinggi
dari threshold," paparnya.
7
LIANITA DIAN RAHMAWATI – 1706617076 – S1 AKUNTANSI B
Analisislah kasus di atas menurut pendapat Anda dikaitkan dengan materi Bank Syariah.
Jawab:
Menurut pendapat saya, adanya pertumbuhan aset bank syariah yang kian lama kian
meningkat seperti apa yang diberitakan pada kasus di atas adalah sesuatu hal yang patut untuk
dibanggakan. Kebanggaan di sini bukan berarti kita hanya puas dengan pertumbuhan yang
terjadi sekarang. Pertumbuhan perekonomian syariah di Indonesia masih harus terus
ditingkatkan karena jika kita menilik pertumbuhan ekonomi syariah di negara lain, seperti Iran,
Malaysia, atau pun Arab Saudi misalnya, perekonomian syariah di Indonesia masih cukup jauh
tertinggal. Namun, ada beberapa alasan yang membuat saya yakin bahwa perekonomian
berbasis syariah memiliki potensi besar untuk terus tumbuh dan berkembang di Indonesia, di
antaranya:
o Perekonomian syariah/bank syariah menawarkan sistem bagi hasil yang sebenarnya
lebih menguntungkan dibandingkan pemberian bunga oleh bank konvensional.
o Produk/layanan perbankan yang ditawarkan bank syariah semakin baik dan semakin
bervariasi serta tidak kalah bagusnya dengan layanan perbankan yang ditawarkan
oleh bank konvensional. Misalnya: layanan mobile banking, internet banking, dsb.
o Jumlah kantor bank syariah maupun unit usaha syariah yang terus bertambah. Hal
ini membuat bank syariah menjadi lebih mudah untuk ditemui dan diakses.
Kemudahan akses biasanya menjadi salah satu alasan yang dipertimbangkan
nasabah ketika ingin membuka rekening, termasuk rekening syariah.
o Indonesia merupakan negara dengan jumlah umat muslim terbanyak di dunia. Fakta
inilah yang menjadi alasan utama kenapa bank syariah berpotensi besar untuk
tumbuh dan berkembang semakin besar di Indonesia. Bahkan, mungkin bisa
melampaui tiga negara yang sempat saya sebutkan sebelumnya (Iran, Malaysia,
Arab Saudi) dan negara-negara lain.