Daftar Istilah Elevator Dan Eskalator
Daftar Istilah Elevator Dan Eskalator
Kumpulan informasi mengenai aturan dan dokumentasi K3 menuju Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3) PT. Pillar Utama Contrindo.
BERANDA
LAINNYA…
[A]
Absorption : penyerapan
Acceleratiion (a) : percepatan saat lift berangkat sampai mencapai kecepatan penuh (m/detik/detik atau
m/s/s).
Acceptance testing : pengujian makbul atau pelulusan (pada instalasi yang baru selesai terpasang). Surat
izin layak fungsi (resmi).
Accredited : diakui/disahkan.
Anti creep device : alat dengan katup berfungsi menaikan kereta kembali rata lantai, jika mulai merosot
(lift hidrolik).
Arc of contact (A/C) : sudut pelukan tali terhadap roda puli ( , dalam radian).
Axis : poros
Average waiting time (AWT) : tempo tunggu rata-rata di lobi mulai satu lift meninggalkan lobi sampai satu
lift lain datang (detik). AWT =WTR.
[B]
Balustrade : dinding pelindung penumpang eskalator dikiri dan kanannya sepanjang lintasan.
Bi-parking door : jenis pintu sorong vertikal dua panel buka ditengah-tengah untuk lift barang.
Blind hoistway : bagian ruang luncur tidak terdapat pintu hentian (express run).
Breaking point (Bp) : batas patah tali baja sesuai sertifikat uji lab (kN).
Buckling factor (ω) : faktor yang diterapkan pada rumus tegangan tekuk jika ada gaya menimpa batang
langsing yang searah dengan sumbu tegak (ω sesuai λ dari daftar).
Buckling stress : tegangan tekuk terjadi pada batang yang langsing (N/mm2).
Buffer stroke (σt) : jarak langkah peredam saat dibebani (mm).
[C]
Car sling : rangka kereta yang ditarik oleh tali baja traksi.
Car stiles (= upright channel) : bagian rangka kereta yang tegak sebagai sepasang tiang.
Cast iron sheave : roda puli dari besi tuang (roda traksi).
Center Opening (CO) : bentuk pintu sorong buka ditengah. Lawan: Site Opening.
Coefficient of slenderness (λ) : koefisien kelangsingan batang yang langsing, yaitu perbandingan
panjangnya terhadap radius girasinya(l/r).
Coefficient of friction (f) : koefisien gesek dua bahan (contoh baja terhadap besi tuang, f =0.11).
Counterweight : bobot imbang terhadap berat kosong kereta (P),ditambah 45% kapasitas (Z = P + 0.45)
Cross head channel=sling : bagian rangka kereta atas yang melintang horisontal
Dead end hitches (DEH) : pengikatan baut soket ujung tali pada plat dukung.
Decelaration (-a) : perlambatan, saat lift mau mendarat mulai dari kecepatan penuh sampai terhenti
(satuan m/s/s).
Distance between guides (DBG) : jarak antara dua (sepasang) rel pemandu.
Distribution panel : PHB, perlengkapan hubung bagi atau main circuitbreaker (MCB).
Door interlock : kunci kait yang dipasang pada pintu lantai (pintu hentian) dilengkapi door contact sebagai
pengaman.
Door time : kecepatan pintu lantai buka dan tutup dalam detik.
Dwell time (t) : tempo henti pada suatu lantai hentian (detik).
[E]
Exterior panel (cladding) : plat penutup rangka bagian luar langsung dibawah balustrade dan bagian
bawah pada eskalator.
[F]
False car : peralatan kerja perancah berupa landas gantungdiruang luncur yang ditarik motor dari atas.
Field wiring : pekerjaan pengawatan didalam ruang luncur pada waktu pemasangan lift.
Fire resistance : sifat bahan tahan terhadap panas tertentu selama waktu tertentu.
Fire shutter : selubung menutup seluruh instalasi eskalator bagian lantai atas (saat eskalator
diistirahatkan).
Flight time (t) : tempo tersingkat lift mencapai kecepatan titik nominal kemudian langsung
memperlambat sampai terhenti (detik).
Floor leveling : gerak perataan kereta terhadap muka lantai hentian, saat kereta berhenti.
Floor opening : bukaan pada lantai bangunan, dimana bagian atas eskalator didudukkan.
Functional failure : penyimpangan atau kegagalan dimana komponen tidak bekerja sesuai dengan
fungsinya.
[G]
[H]
Hitch plate : plat tempat bergantung ujung baut soket tali baja traksi.
Hollow square beam : profil baja bentuk segi empat (tidak padat), separator beam.
[I]
Inspection speed : kecepatan lift terendah (30 m/m) untuk maksud pemeriksaan dari atap kereta, oleh
kerja saklar inspeksi.
Inspector’s manual : panduan bagi pemeriksa yang disahkan (dalam safetycode ANSI No.A17.2).
[J]
Jump performance (t) : tempo tersingkat (dalam detik) yang dapat dicapai lift melayani satu lantai (jarak
4.0 m). Disebut juga ”flighttime”.
Junction box : kotak penghubung antara kabel lari dengan pengkabelan diruang luncur.
[L]
Lang lay : arah pilinan dan lilitan sama arahnya pada tali kawat baja.
Life line : tali penyelamat yang dipasang diruang luncur sampai pit tempat dimana sabuk pengaman
dicantolkan.
Load weighding device (LWD) : alat pengindera jumlah berat muatan kereta.
[M]
Main control unit (MCU) : pusat kendali, mengatur kerjasama sekelompok lift.
Maintenance : perawatan/pemeliharaan.
Maximum rated load : beban diatas nominal yang didesain oleh produsen (kg).
Mild steel : baja lunak (luwes), atau baja liat (biasanya st 370).
Minimal rated load : beban nominal minimal (kg).
Monitoring : pencermatan/pengindra.
Moving walks/side walks : lantai jalan atau popular disebut travolator disebut juga passenger conveyor.
[N]
Newel : bagian dari balustrade diujung-ujung pendaratan, pada bagian atas maupun bawah eskalator.
[O]
Overbalance (OB) : kelebihan berat dari bobot imbang terhadap berat kosong kereta, dalam %. Contoh
OB = 45%.
Overspeed switch (OS) : saklar pemutus arus kecepatan lebih tahap pertama.
Overtravel : kelebihan perjalanan diluar normal (lompatan pada kereta, jika bobot imbang merosot
membentur peredam) (mm).
[P]
Phase reversal device : alat pengaman yang mencegah motor bekerja jika urutan 3 phase terbalik.
Pins : pena
Platform : landas kereta berupa konstruksi baja, merupakan satuan yang kokoh dengan rangka kereta.
Power output (Po) : daya maksimal yang dikonsumsi sistem lift (kN).
Power rating (Pr ) : daya yang dirancang optimal untuk suatu motor (kN).
Pre opening : pintu mulai membuka menjelang dua detik kereta mau mendarat.
[R]
Radius of gyration (r) : radius putaran girasi dari suatu profil (mm), r = l / λ.
Reduction gear : satu komponen transmisi yang merubah kecepatan putar motor yang tinggi ke
kecepatan rendah, gigi reduksi.
Reference : rujukan.
Regular lay (rope) : cara pilinan kawat tali baja berlawanan dengan arah lilitan. Lihat: lang lay.
Requirement : ketentuan/persyaratan.
Retiring cam : ungkit pelepas berfungsi melepaskan kunci kait pada pintu lantai jika kereta sampai masuk
zona pintu.
Rope compensation : sistem pengimbangan atas berat tali baja traksi dengancara memasang tali baja
yang sama berat menggantung pada bagian bawah kereta dan bobot imbang.
Rope fastening : baut soket pengikat ujung tali berupa soket tirus atau soket baji.
Rope lay : satu puntiran 360° dari lilitan pada tali baja (mm).
Roping : sistem pentalian. 1:1 one to one roping, 2:1 two to one roping.
Round grove (U-groove) : bentuk alur U pada keliling puli traksi >< flat groove.
Round trip time (T) : tempo yang ditempuh oleh satu lift mulai berangkat dari lobi melayani lantai-lantai
atas dan kembali ke lobi (detik).
Rule : persyaratan/peraturan/ketentuan.
Runby : luang lari, jarak kereta dengan penyangga (mm), saat kereta berada dilantai bawah.
Running clearance : ruang (celah) antara dua benda yang bergerak (mm).
[S]
Safe clearance : ruang aman minimal 0.6 m pada ujung atas ruang luncur dan pada dasar pit.
Safety operated switch (SOS) : saklar pemutus arus kecepatan lebih tahap kedua, saat governor tersentak
(tripped).
Shaft : poros
Shuttle service (SS) : pelayanan lift ulang alik (lobi utama ke sky lobby).
Single wrapped traction (SWT) : sistem penarikan tali dimana tali baja traksi hanya sekali memeluk puli
(lawan: double wrapped traction).
Skirt boards (escalator) : pelat pelindung bagian dalam bawah disamping step.
Skirt panel : plat penutup samping bagian dalam, langsung pada sisi kiri dan kanan step.
Sky lobby : lobi utama atas, dalam sistem bangunan multi rise.
Slack rope : tali kendor, pada lift dengan sistem tabung gulung.
Striking plate : lempengan pelat dipasang pada bagian bawah rangka kereta sebagai pembentur buffer.
Striking rubber : potongan karet dipasang pada ujung atas torak sebagai penahan awal atas benturan
pada peredam hidrolik.
[T]
Tension sheave : roda penegang tali baja governor, dan tali kompensasi.
Test weight : bobot uji (batang-batang besi tuang @ 50 kg, atau 20kg).
Tie rod : batang pengencang
Thimble rod : baut soket tirus pengikat ujung tali baja, dicor timbel.
Traction availability (Ta) : daya traksi yang dapat dihasilkan dari puli traksi, Ta =efkα.
Traction relation (Tr ) : ratio tegangan antara tali tegang terhadap tali kendor,atau disebut traction
required, Tr = T1/T2.
Traction rope (suspension rope) : tali baja tarik/traksi, tali baja gantung, atau tali kawat baja.
Transducer : decoder
Traveling cable (TC) : kabel lari yang menghubungkan apparatus pada kereta dengan kendali.
Tripping governor : peristiwa penjepitan tali pengaman oleh governor saat tersentak (tripped) terjadi
pada kecepatan lebih tahap kedua.
Two speed door (2S door) : jenis pintu 2 panel buka kesamping serempak. Lawan: center opening.
[U]
Undercut groove : alur U-groove yang di coak pada bagian bawahnya(U/C 900, atau 1050).
Ventilation : penggantian udara kamar mesin dengan udara segar dari luar (m per menit).
Variable frequency (VF) : pengendalian gerak kecepatan motor induksi, dengan cara merubah besaran
frequency.
[W]
Wedge socket : baut soket baji pengikat ujung tali baja (lawan: thimblerod).
Working pressure : tekanan kerja (tekanan hidrolik dimana kereta beban penuh naik) (bar atau atm).
Worm gear : roda (as) gigi ulir (roda gigi cacing) berfungsi memutar roda gigi dengan arah as siku
terhadap as gigi ulir.
Zoning system : pembagian wilayah lantai-lantai yang dilayani oleh sejumlah lift: low rise, medium zone
dan high.
Berbagi
Label: Daftar Istilah Istilah Elevator Istilah Escalator Istilah Lift Istilah Travelator Kamus ELevator Kamus
KOMENTAR
POSTINGAN POPULER
Januari 24, 2018
Posting Komentar
Admin K3
KUNJUNGI PROFIL
Arsip
Label
Laporkan Penyalahgunaan
LANGGANAN