Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH TERAPI OKUPASI TERHADAP STRES PADA LANSIA

(Studi di Desa Balongbesuk Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang)

Abdus Salam* Hindyah Ike S**Endang Y***

ABSTRAK

Pendahuluan Lansia yang mengalami stress dapat dilihat dari perubahan-perubahan yang
terjadi pada kondisi fisiknya. Keluhan yang sering dirasakan pada orang yang mengalami
stress adalah pemarah, pemurung, cemas, gelisah, sedih, depresi, pesimis, menangis, mood
atau suasana hati sering berubah-ubah, harga diri menurun atau merasa tidak aman, mudah
tersinggung. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa Pengaruh terapi okupasi terhadap
stress pada lansia. Bahan dan metode penelitian: Desain penelitian ini adalah pra
eksperimen one group pre test post test desaign. Populasinya semualansia di Desa Balong
besuk Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang yang berjumlah 70 orang. Tehnik sampling
menggunakan simple random sampling dengan sampel berjumlah 20 orang. Instrumen
penelitian menggunakan lembar kuesioner dengan pengolahan data editing, coding, scoring,
tabulating dan uji statistik menggunakan wilcoxon = 0,05. Hasil penelitian: Hasil
penelitian sebagian besar stress pada lansia sebelum terapi okupasi adalah sedang sejumlah
11 responden (55%), sebagian besar tingkat stress pada lansia sesudah terapi okupasi adalah
ringan sejumlah 14 responden (70%). Uji wilcoxon menunjukkan bahwa nilai signifikansi p=
0,000 < (0,05), sehingga H0 ditolak. Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah
bahwa ada pengaruh terapi okupasi terhadap stres pada lansia.

Kata Kunci : Lansia, Stres, Terapi okupasi

INFLUENCE OF THERAPY OCCUPATION TO STRESS ON ELDERLY


(Study at The Village Balongbesuk Diwek District Jombang Regency)

ABSTRACT

Preliminary : Elderly who are subjected to stress can be seen from changes in the physical
condition. Complaints is often felt in people who have stress is petulant, moros , anxious,
agitated, sad, depression, pessimistic, cry, the mood or mood often fickle, self-esteem
declining or feel not safe, easily offended. The purpose of this research is analyze the
influence of therapy occupation to stress on elderly. Research methods : Design this
research is pre experiment one group pre testpost testdesaign. The population is all elderly
in the village Balongbesuk Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang which consisted of 70
people. Technique sampling use simple random sampling from consist of 20 people.An
instrument the research uses questionnaire sheets with data processing editing, coding,
scoring, tabulating and statistical tests use wilcoxon = 0,05. Results and discussion :
The results of the study most stress on elderly before therapy occupation is being a number
of 11 respondents ( 55 % ), most of the stress on elderly after therapy occupation is light a
number of 14 respondents ( 70 % ). Test wilcoxon showing that the significance p = 0,000
< (0,05)so that H0rejected. Conclusion : Conclusions from the study is that there are the
influence of therapy occupation to stress on elderly.

Keywords: Elderly ,Stress , Occupation therapy


PENDAHULUAN tergangguna proses komunikasi dan
menurunnya daya kognitif.
Menua merupakan proses alami yang
disertai adanya penurunan kondisi fisik, Penatalaksanaan yang berkaitan dengan
psikologis maupun sosial yang saling masalah stres pada lansia dapat
berinteraksi satu sama lain. Keadaan itu menggunakan banyak terapi dan salah
cenderung berpotensi menimbulkan satunya adalah terapi okupasi. Tindakan
masalah secara umum maupun kesehatan penatalaksanaan terapi okupasi masih
jiwa seperti stres (Kuntjoro, 2002, 2).Stres memerlukan pengkajian secara lebih
pada lansia menjadi salah satu masalah mendalam, dimana dalam hal ini peneliti
yang dapat mempengaruhi proses tertarik untuk melakukan penelitian dengan
kesehatan jiwa dan penurunan daya judul “Pengaruh terapi okupasi terhadap
kognitif dalam menjalani kehidupan stres pada lansia di Desa Balong besuk
kesehariannya. Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang”.

Berdasarkan data dari Badan Pusat


Statistik (BPS) tahun 2015 jumlah BAHAN DAN METODE PENELITIAN
pralansia di Jatim mencapai 4.209.817 jiwa
atau (11,14%) dari jumlah penduduk di Penelitian ini dilaksanakan di Desa Balong
Jatim yang tercatat 37.794.003 jiwa (Dinas besuk Kecamatan Diwek Kabupaten
Komunikasi dan Informatika Prov. Jatim, Jombang. Dalam penelitian ini populasi
2015, 83). Berdasarkan data dari Dinas yang digunakan adalah semua lansia di
Kesehatan Kabupaten Jombang pada tahun Desa Balong besuk Kecamatan Diwek
2016 didapatkan bahwa data jumlah lansia Kabupaten Jombang yang berjumlah 54
sejumlah 86.434 orang (Dinas Kesehatan orang. Jumlah laki-laki yaitu 24 dan
Jombang, 2016, 64). Di Jawa Timur perempuan berjumlah 30 orang.
jumlah angka kejadian stresnya sebanyak
7,18 %, stres menjadi salah satu problem Teknik sampling yang digunakan dalam
gangguan mental yang sering ditemukan penelitian ini adalah random sampling
pada lanjut usia (Kaplan, 2014, 3). studi dengan rancangan simple random
pendahuluan yang dilakukan di Kelurahan sampling yaitu pengambilan sampel secara
Kaliwungu Kecamatan Jombang acak (Nursalam, 2013, 42). Sampel
Kabupaten Jombang sebanyak 10 lansia sebagian lansia di Desa Balong besuk
yang mengalami keluhan stres didapatkan Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang
hasil semuanya belum mendapatkan terapi yang berjumlah 20 orang yaitu 10 orang
dalam mengatasi masalah stresnya. laki-lakidan 10 orang perempuan.

Seseorang yang mengalami stres dapat Penelitian dengan jenis eksperimen


dilihat dari perubahan-perubahan yang sederhana yang menggunakan kelompok
terjadi pada kondisi fisiknya. Keluhan eksperimen dan kelompok kontrol, maka
yang sering dirasakan pada orang yang jumlah sampel masing-masing dapat
mengalami stres adalah pemarah, berjumlah antara 10-20 orang
pemurung, cemas, gelisah, sedih, depresi, (Sugiyono, 2012, 49). Variabel
pesimis, menangis, mood atau suasana hati independent pada penelitian ini adalah
sering berubah-ubah, harga diri menurun terapi okupasi. Variabel dependent dalam
atau merasa tidak aman, mudah penelitian ini adalah tingkat stress pada
tersinggung, mudah menyerah pada orang lansia. Instrumen digunakan berupa
dan mempunyai sikap bermusuhan, mimpi kuesioner DASS untuk mengukur tingkat
buruk, serta mengalami gangguan stres (Hidayat, 2014, 23).
konsentrasi dan daya ingat (Hawari, 2013,
24). Stres pada lansia nantinya dapat Analisa dalam penelitian ini menggunakan
menimbulkan berbagai dampak dalam analisis bivariate. Analisis yang dilakukan
kegidupan kesehariannya seperti
terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkorelasi Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
(Notoatmodjo, 2010, 51), yaitu kriteria Pendidikan
variabel terapi okupasi dan tingkat stres Dasar (SD, 20 100.0
pada lansia, untuk mengetahui hubungan SMP)
antara dua variabel apakah signifikansi Pendidikan
atau tidak signifikan atau kebenaran 0,05 Menengah
dengan menggunakan ujiwilcoxon dengan 0 0
Atas
menggunakan salah satu software (SMA)
komputer, dimana p< = 0,05 maka ada Pendidikan
0 0
Pengaruh terapi okupasi terhadap stres Tinggi
pada lansia di Desa Balongbesuk Total 20 100.0
Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang. Sumber : Data primer 2017
Sedangkan p> = 0,05 tidak Pengaruh
terapi okupasi terhadap stres pada lansia di Berdasarkan table 2 menunjukkan bahwa
Desa Balongbesuk Kecamatan Diwek dari 20 responden seluruhnya
Kabupaten Jombang. berpendidikan dasar sejumlah 20
responden (100%).

HASIL PENELITIAN Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden


Berdasarkan pekerjaan di Desa
Data Umum Balongbesuk Kecamatan Diwek
Kabupaten Jombang pada bulan Juni
Tabel 1 Distribusi Frekuensi 2017
Responden Berdasarkan umur di Desa Persentase
Pekerjaan Frekuensi
Balongbesuk Kecamatan Diwek (%)
Kabupaten Jombang pada bulan Juni Bekerja 0 0
2017 Tidak
20 100
Persentase Bekerja
Umur Frekuensi Total
(%) 20 100.0
60-70 Sumber : Data primer 2017
14 70.0
tahun
71-74 Berdasar kantabe l3 menunjukkan bahwa
6 30.0 dari 20 responden seluruhnya tidak bekerja
tahun
Total 20 100.0 sejumlah 20 responden (100%).
Sumber : Data primer 2017
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa Berdasarkan pernah mendapatkan
dari 20 responden sebagian besar berumur informasi di Desa Balongbesuk Kecamatan
60-70 tahun yaitu sejumlah 14 responden Diwek Kabupaten Jombang pada bulan
(70%). Juni 2017
Persentase
Informasi Frekuensi
(%)
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan tingkat pendidikan di Desa Pernah 20 100.0
Balongbesuk Kecamatan Diwek Tidakperna
0 0
Kabupaten Jombang pada bulan Juni 2017 h
Total 20 100.0
Sumber : Data primer 2017

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa


dari 20 responden seluruhnya pernah
mendapatkan informasi sejumlah 20
responden (100%). Berdasarkan tabel7 menunjukkan bahwa
dari 20 responden sebagian besar tingkat
stress pada lansia sesudah terapiokupasi
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Responden adalah ringanse jumlah 14 responden
Berdasarkan sumber informasi di Desa (70%).
Balongbesuk Kecamatan Diwek
Kabupaten Jombang pada bulan Juni Tabel 8 Tabulasi silang pengaruh terapi
2017 okupasi terhadap stress pada lansia di Desa
SumberInf Persentase Balong besuk Kecamatan Diwek
Frekuensi Kabupaten Jombang pada bulan Juni
ormasi (%)
PetugasKes 2017
12 60.0
ehatan Tingkat Pre % Post %
Radio/TV 8 40.0 Stres Test Test
Total 20 100.0 Ekstrim 0 0 0 0
Sumber : Data primer 2017 Berat 9 45.0 0 0
Sedang 11 55.0 6 30.0
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa Ringan 0 0 14 70.0
dari 20 responden sebagian besar Total 20 100 20 100
mendapatkan sumber informasi dari
Sig = 0,000  = 0,05
petugas kesehatan sejumlah 12 responden Sumber : Data primer 2017
(60%).
Berdasarkan tabel 8 menunjukkan bahwa
Data Khusus dari 20 responden sebagian besar tingkat
stres pada lansia sebelum terapi okupasi
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Responden adalah sedang sejumlah 11 responden
Berdasarkan stres pada lansia sebelum (55%) dan sebagian besar tingkat stres
terapi okupasi di Desa Balongbesuk pada lansia sesudah terapi okupasi adalah
Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang ringan sejumlah 14 responden (70%).
pada bulan Juni 2017
Hasil uji statistik Wilcoxon diperoleh angka
Pre Test Frekuensi
signifikan atau nilai p= (0,000) jauh lebih
Berat 9 rendah standart signifikan 0,05 atau (p
Sedang 11 <), dikarenakan p<, berarti ada
Total 20 pengaruh terapi okupasi terhadap stres
Sumber : Data primer 2017 pada lansia di Desa Balongbesuk
Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang.
Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa
dari 20 responden sebagian besar stres
pada lansia sebelum terapi okupasi adalah
PEMBAHASAN
sedang sejumlah 11 responden (55%).
Stres pada lansia sebelum terapi
Tabel 7 Distribusi Frekuensi Responden
okupasi
Berdasarkan stres pada lansia sesud
ahterapi okupasi di Desa Balongbesuk
Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa
Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang
dari 20 responden sebagian besar tingkat
pada bulan Juni 2017
stres pada lansia sebelum terapi okupasi
Persentase
PostTest Frekuensi adalah sedang sejumlah 11 responden
(%)
(55%). Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
Sedang 6 30.0
bahwa dari 20 responden sebagian besar
Ringan 14 70.0 berumur 60-70 tahun yaitu sejumlah 14
Total 20 100.0 responden (70%). Berdasarkan tabel 2
Sumber : Data primer 2017
menunjukkan bahwa dari 20 responden Menurut peneliti tingkat stres pasien lansia
seluruhnya berpendidikan dasar sejumlah menjadi ringan dikarenakan responden
20 responden (100%). sudah mendapatkan terapi okupasi, dengan
Terapi okupasi bertujuan mengembangkan,
memelihara, memulihkan fungsi dan atau
Menurut peneliti lansia yang stres mengupayakan kompensasi/adaptasi untuk
dikarenakan lansia menghadapi masalah aktifitas sehari-hari, produktivitas dan
dalam kehidupan sehari-hari terutama luang waktu melalui pelatihan, remediasi,
masalah sosial, keluarga, hal ini stimulasi dan fasilitasi. Terapi okupasi
dikarenakan lansia sudah tidak produktif meningkatkan kemampuan individu untuk
lagi sehingga mempengaruhi jiwanya dan terlibat dalam bidang kinerja berikut:
psikologisnya yang semakin terganggu dan aktivitas hidup sehari-hari dan kegiatan
mengakibatkan lansia mengalami stres. instrumental hidup sehari-hari. Responden
Faktor yang mempengaruhi stres adalah yang sudah mendapatkan terapi okupasi
faktor umur, hal ini dikarenakan seseorang akan menurunkan tingkat stres saat
yang berusia lebih dewasa akan mudah menghadapi masalah saat lansia.
berfikir yang praktis dan bisa mencari
solusi dalam menghadapi masa lansia Menurut penelitian Graff (2010, 3), salah
sehingga tingkat stres yang dialami lansia satu cara untuk mengoptimalkan fungsi
dalam kategori stres sedang. Responden kognitif lansia adalah dengan
yang berpendidikan rendah memiliki pola menggunakan terapi okupasi. Terapi
berfikir yang dangkal terutama dalam okupasi merupakan suatu bentuk
menghadapi stresnya, dikarenakan psikoterapi suportif berupa aktivitas-
terbatasnya cara berfikir untuk mencari aktivitas yang membangkitkan
solusi ketika mengadapi suatu masalah kemandirian secara manual, kreatif dan
terutama masalah yang dihadapi pada saat edukasional untuk penyesuaian diri dengan
lansia. lingkungan dan meningkatkan derajat
kesehatan fisik dan mental pasien. Terapi
Menurut Smet, (2010) dalam , (Johannes, okupasi bertujuan mengembangkan,
2015, 8) faktor-faktor yang mempengaruhi memelihara, memulihkan fungsi dan atau
stres adalah variabel dalam kondisi mengupayakan kompensasi/adaptasi untuk
individu yang mencakup umur, tahap aktifitas sehari-hari, produktivitas dan
perkembangan, jenis kelamin, faktor luang waktu melalui pelatihan, remediasi,
genetik, intelegensi, pendidikan, suku, stimulasi dan fasilitasi. Terapi okupasi
kebudayaan, status ekonomi dan kondisi meningkatkan kemampuan individu untuk
fisik. Tingkat pendidikan seseorang terlibat dalam bidang kinerja berikut:
mempengaruhi daya tahannya dalam aktivitas hidup sehari-hari dan kegiatan
menghadapi stres, makin tinggi tingkat instrumental hidup sehari-hari.
pendidikan makin tinggi keberhasilannya
melawan stres. Orang yang berpendidikan
tinggi lebih mampu mengatasi masalah Pengaruh terapi okupasi terhadap stress
dari pada orang yang pendidikannya pada lansia
rendah.
Berdasarkan tabel 8 menunjukkan bahwa
Stres pada lansia sesudah terapi okupasi dari 20 responden sebagian besar tingkat
stres pada lansia sebelum terapi okupasi
Berdasarkan tabel 7 menunjukkan bahwa adalah sedang sejumlah 11 responden
dari 20 responden sebagian besar tingkat (55%) dan sebagian besar tingkat stres
stres pada lansia sesudah terapiokupasi pada lansia sesudah terapi okupasi adalah
adalah ringan sejumlah 14 responden ringan sejumlah 14 responden (70%).
(70%).
Dari hasil uji statistik Wilcoxon diperoleh
angka signifikan atau nilai probabilitas
(0,000) jauh lebih rendah standart Diwek Kabupaten Jombang sebagian
signifikan 0,05 atau (p <), dikarenakan p besar ringan.
<, yang berarti ada pengaruh terapi 3. Ada pengaruh terapi okupasi terhadap
okupasi terhadap stres pada lansia di Desa stress pada lansia di Desa Balongbesuk
Balongbesuk Kecamatan Diwek Kecamatan Diwek Kabupaten
Kabupaten Jombang. Jombang.
Saran
Menurut peneliti terapiokopasiberpengaruh
pada tingkat stres pada lansia, hal ini 1. Bagi petugas kesehatan dan Pamong
dibuktikan dengan adanya perubahan pada Desa
pasien yang sebelum diberi terapi okupasi Penelitian ini dapat dijadikan acuan
dalam dengan stres sedang menjadi tingkat bagi petugas kesehatan dan pamong
stres ringan sesudah diberi terapi okupasi, desa sebagai referensi tambahan
dengan adanya terapi okupasi dalam kegiatan ataupun intervensi pada lansia
responden akan menjadi rileks sehingga misalnya pada posyandu lansia.
membuat pikiran menjadi tenang dan bisa 2. Bagi responden
menurunkan tingkat stres. Bagi responden hendaknya melakukan
terapi okupasi untuk menurunkan stres.
Menurut penelitian Graff (2010, 6), salah 3. Bagi peneliti selanjutnya
satu cara untuk mengoptimalkan fungsi Penelitian ini dapat dipakai sebagai
kognitif lansia adalah dengan acuan bagi peneliti selanjutnya
menggunakan terapi okupasi. Terapi diharapkan dapat mengembangkan
okupasi merupakan suatu bentuk bahasa variabel lain yang bias
psikoterapi suportif berupa aktivitas- menurunkan stress pada lansia
aktivitas yang membangkitkan
kemandirian secara manual, kreatif dan
edukasional untuk penyesuaian diri dengan KEPUSTAKAAN
lingkungan dan meningkatkan derajat
kesehatan fisik dan mental pasien. Terapi Dinas Kesehatan Jombang. 2016. Jumlah
okupasi bertujuan mengembangkan, lansia di kabupaten Jombang.
memelihara, memulihkan fungsi dan atau
mengupayakan kompensasi/adaptasi untuk Dinas Komunikasi dan Informatika Prov.
aktifitas sehari-hari, produktivitas dan Jatim, 2015. Jumlah Lansia di
luang waktu melalui pelatihan, remediasi, Jatim.
stimulasi dan fasilitasi. Terapi okupasi http://kominfo.jatimprov.go.id/watch
meningkatkan kemampuan individu untuk /16334. Diakses 20/01/2017.
terlibat dalam bidang kinerja berikut:
aktivitas hidup sehari-hari dan kegiatan Graff. 2010. Terapi okupasi.
instrumental hidup sehari-hari. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.ph
p. Diakses 20/03/2017

SIMPULAN DAN SARAN Hawari, H.D. 2013.“Manajemen Stress


Cemas dan Depresi“. Jakarta: FK
Simpulan UI.

1. Stres pada lansia sebelum terapi Hidayat, Alimul. 2014. Metode Penelitian
okupasi di Desa Balongbesuk Kebidanan dan Teknik Analisa Data.
Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang Jakarta: Salemba Medika.
sebagian besar sedang.
2. Stres pada lansia sesudah terapi okupasi Johanes, M. L. 2015. Faktor-Faktor Yang
di Desa Balongbesuk Kecamatan Berhungan Dengan Stres Kerja
Pada Perawat Ruang IGD Dan ICU
Di RSUP Prov. Dr. R.D Kandou
Malalayang Kota Manado : Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas
Sam Ratulangi Manado
(http://medkesfkm.unsrat.ic.id/wpco
ntent/uploads/2015/mentari-
laveniajohannes.pdf ) diakses pada 7
Juli 2017.

Kaplan,2014.Prevelensistreslansia.https://e
journal.unsrat.ac.id/index.php.
Diakses 20/03/2017

Kuntjoro, 2002. Proses menua.


https://ejournal.unsrat.ac.id/index.ph
p. Diakses 20/03/2017

Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian


Kesehatan. Jakarta. RinekaCipta.

Nursalam. 2013. Metode Penelitian Ilmu


Keperawatan Pendekatan Praktis,
Edisi 3. Jakarta. Salemba Medika.

Sugiyono. 2012. “Memahami Penelitian


Kualitatif”. Bandung : ALFABETA.

Anda mungkin juga menyukai