Anda di halaman 1dari 65

LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KOTA TERNATE

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2017/2018

Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Persyaratan Penyelasaian PPL

Oleh

Risma Asu
Npm:03101411040
Program Studi Pendidikan Biologi

UNIT PELAKSAAAN TEKNIS PRAKTEK PENGALMA LAPANGAN FKIP


UNIVERSITAS KHAIRUN2018

1
2
KATA PENGANTAR

Puji serta rasa syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang mana telah

memberikan kenikmatan kepada kita semua, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan

PPL II sebagai akhir dari pada sebuah program yang dimandatkan oleh Kampus Universitas

Khairun Ternate .

Sholawat serta Salam senantiasa tercurahkan kepada baginda kita Nabi Besar Muhamad

SAW. Yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliah menuju zaman Islamiah. Bersama

seiring nada mengalunkan kata hati yang senantiasa mengungkapkan getaran jiwa.

Melalui lembaran ini, saya mengucapkan terima kasih kepada pihak Universitas Khairun
dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan:

1. Rektor Universitas Khairun (Prof. Dr Husen Alting SH. MH)

2. Dekan FKIP (Dr. Abd Rasid Tolangara M.Si)

3. Ketua Program Studi Pendidikan Biologi (Dr M. Nasir Tamalene, M.Pd)

4. Ketua Panitia Pelaksana UPT PPL II (Julkifli Ahmad,S.Pd, M.Sc) dan seluruh panitia.

5. Dosen Pembimbing Lapangan (Dr. H. Rasit Saraha, M.Si)

Ucapan yang sama disampaikan kepada pihak Sekolah Madrasa Aliyah Negeri 1 Kota
Ternate:

1. Kepala Sekolah MAN 1 Kota Ternate (Labani Ladesi, S.Ag.,M.Pd)

2. Wakasek Kurikulum (Widyastuti, SE)

3. Guru Pamong (Ismiyati Muhammad S.Pd M.Si) dan semua guru yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu. Terima kasih atas semua bimbingannya. Seluruh Adik-adik siswa-
siswi MAN 1 Kota Ternate, lebih khusus kelas XI-MIA yang sangat saya sayangi dan saya
banggakan.

3
Teman-temanku PPL II di MAN 1 Kota Ternate. Korlap, K Wahit, K Ali, K La Pandi,
Mulianto, Mirna, Irma, Junaidi, Eti, Ati, Insan, Yati, Aisya, Rasid, Ami, Sara, Asrita, Wati,
Wia, Sila, Kiki, Arnia, Ija, Elis, Ka Lisa, Nona serta yang lain yang tak dapat penulis sebut
namanya satu-persatu.

Penyusun dengan penuh kesadaran diri bahwa dalam penyusunan Laporan PPL II ini

masih banyak kekurangan dan kesalahan, hal ini dengan keterbatasan kemampuan dan

kedangkalan ilmu yang penyususn miliki. Dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan

terimakasih atas di berikannnya laporan individu ini sebagai penunjang nilai akhir dari pada

hasil PPL II itu sendiri.

Akhirnya kepada Illahi penyusun berharap dan berdo’a, semoga laporan PPL II ini

dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca. Amin….!

Ternate,....... Maret 2018

Mahasiswa PPL II MAN 1 Kota Ternate

Risma Asu
03101411040

4
DAFTAR ISI

Halaman ………………………………….......…………..................................................... i

Lembar Pengesahan ...........………………………………… ………………………….. ii

Kata Pengantar .............…………………………………......…………………………... iii

Daftar Isi ...................………………....................................................................................iv

BAB I MASALA-MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSANAAN


PPL…………………..........…………………………………....………………. 1

A. Penyusunan Rencana Pembelajaran (RPP) 1 Sampai pada Pertemuan


Terakhir .........……………………………………………………………………… 1
B. Proses Penampilan (Penampilan 1 Sampai dengan Penampilan
Terakhir) …..........…………………………………………………………………. 2

C. Bimbingan Belajar atau Kegiatan Ekstra Kulikuler ...........….…………………….. 4

D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah ..................…….. …………………………. 4


E. Proses Bimbingan .......................................................................……………………. 5
F. Guru Pamong PPL II (Biologi) .............…………...........………………………....... 5
G. Dosen Pembimbing ................…………………………............................................ 6

BAB II. FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI

(BERKAITAN DENGAN ISI BAB I) .........…..…………………………… 7

A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ..........………................... 7


B. Proses Penampilan .......……………….......…………… .………………………… 8
C. Bimbingan Belajar Atau Kegiatan Ekstra Kulikuler ......………………………… 8
D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah .......…………….. ………………………. 8
E. Proses Bimbingan …….........…………………................………………………… 9

BAB III UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH (BERKAITAN

DENGAN BAB I DAN BAB II) ........……… ………………………….... 11

A. Menanggulangi Masalah-masalah Mengenai Penyusunan Rencana


Pengajaran Seperti Silabus dan RPP Bagi Praktikum ...........…………………..... 11
B. Menanggulangi Masalah-masalah yang Berkaitan dengan Proses

5
Penampilan di Sekolah Maupun di Kelas Antara Lain ...........…………………... 11
C. Menanggulangi Masalah-masalah yang Berkaitan dengan
Bimbingan Belajar/Ekstrakurikuler, Partisipasi Maupun
ProsesBimbingan ...............…………………………........………………………….. 12

BAB. IV KESIMPULAN DAN SARAN ...............………... …………………………. 13

A. Kesimpulan ..............……………………………………………………………....... 13
B. Saran……………………………………………...............……………………......... 15

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN- LAMPIRAN

6
BAB I

MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI

SELAMA PELAKSANAAN PPL

Pada praktek pelaksanaan kegiatan praktek pengalaman lapangan (PPL-II) FKIP


UNKHAIR tahap II Tahun 2018 yang berawal dari kegiatan pembekalan yang dilaksanakan
pada tanggal 1 Maret 2018 dan pada tanggal yang sama yaitu 1 Maret 2018 dilaksanakan
pelepasan yang bertempat di Aula Banau kampus I FKIP UNKHAIR. Pembawa materi pada
kegiatan pembekalan PPL-II tahap II tahun 2018 yaitu Dr. Hi Mardia Hi Rahman M.Pd dan
Zulkifli Ahmad S.Pd., Msc dan Dr. Hasna Ahmad, adapun materi yang disampaikan oleh
pemateri antara lain yaitu:

1. Pemateri yang pertama di bawakan oleh Dr. Hi Mardia Hi Rahman M.pd dengan tema
“Perangkat Pembelajaran ‘’
2. Pemateri kedua dibawakan oleh Zulkifli Ahmad S.pd. Msc pembuatan laporan.
3. Pemateri ke 3 dibawakan oleh Dr. Hasna Ahmad M.si dengan tema “Tata Tertib Dan
Mekanisme Pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan”.
A. Penyusunan Rencana Pembelajaran (RPP) 1 Sampai pada Pertemuan Terakhir
Bersandar pada peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005, melalui standarisasi
pendidikan nasional, maka di dalamnya terdapat beberapa poin yang menjelaskan tentang proses
pendidikan atau pembelajaran. Dengan demikian membutuhkan sebuah perencanaan yang
sesuai dengan K 13
Perencanaan pembelajaran adalah sebagai elemen kritikal untuk proses pembelajaran
(Burden dan Byrd, 1999: 162), terkait dengan landasan itu maka peserta pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL II) di sekolah dapat berjalan baik dan sistematis, untuk itu
diperlukan persiapan-persiapan yang terukur.
Dalam proses penyiapan atau persiapan praktek disadari sedikit mengalami kendala serta
kesulitan dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau di kenal (RPP). Adapun
masalah-masalah yang didapat dalam penyusunan tersebut yaitu Rencana Pelakasanaan
Pembelajaran (RPP) harus berdasarkan atau disesuaikan dengan kebutuhan sekolah dan
petunjuk umum yang diisyaratkan dalam silabus, setelah praktek penyusunan RPP, praktikan
diharuskan mengonsultasikannya dengan guru pamong, wakasek kurikulum dan dosen
pembimbing untuk mendapat petunjuk tentang tata cara merancang RPP yang baik.

7
Dengan mengonsultasikan RPP tersebut dan masukan berupa petunjuk dari guru pamong
sehingga pada penyusunan RPP yang selanjutnya tidak terdapat masalah yang kedua kali
dengan hal yang sama.
B. Proses Penampilan (Penampilan 1 Sampai dengan Penampilan Terakhir)

Proses penampilan adalah sesuatu yang baru bagi saya sebagai selaku praktikan dalam
berinteraksi secara langsung dengan siswa khususnya siswa MAN 1 Kota Ternate pada tahun
ajaran 2017-2018 dalam penampilan pertama dengan suasana, kondisi, dan lingkungan yang
baru sehingga dalam prakteknya merasa kaku dan kurang percaya diri untuk berinteraksi
dengan siswa, namun pertemuan selanjutnya tidak lagi merasa kaku dan dengan percaya diri
sehingga praktikan dapat melaksanakan proses praktek dengan baik dan benar sesuai dengan
apa yang diharapkan dan dapat menjaga citra kampus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP). Universitas Khairun Ternate.
Adapun beberapa tahap yang telah dilaksanakan yaitu sebagai berikut:
1. Terhadap Sekolah
Praktikan dapat melaksanakan proses penyesuaian terlebih dahulu, di antaranya terhadap
kepala sekolah, kaur kurikulum, kaur kesiswaan, dewan guru, dan siswa-siswi MAN 1 Kota
Ternate. Di mana saya diberikan kewenangan sama seperti guru disekolah setempat. Pihak
sekolah memberikan kesempatan kepada saya untuk melakukan observasi kelas, dan kegiatan-
kegiatan diluar kelas.
2. Perkenalan di Kelas
Setelah melaksanakan penyesuian dilingkungan sekolah, saya berusaha semaksimal
mungkin untuk dapat memberikan yang terbaik kepada pihak sekolah MAN 1 Kota Ternate
khususnya pada siswa-siswi. Dalam penampilan dikelas saya melakukan perkenalan diri, dalam
perkenalah diri ini saya melakukan pendekatan melalui beberapa jenis permainan dan disiplin
ilmu yang saya miliki, sebelum melaksanakan proses pembelajaran dikelas. Perkenalan
dilakukan dengan tujuan, agar saya bisa menyesuaikan diri terhadap suasana kelas dan dapat
mengenal siswa-siswi sebagai peserta didik nanti.
3. Penampilan pada Saat Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas

Sebelum proses pembelajaran dimulai, terlebih dahulu saya mempersiapkan perangkat


pembelajaran yang akan digunakan nanti. Dalam kegiatan belajar mengajar, untuk minggu
pertama saya memulai materi sesuai dengan yang sudah disusun pada RPP, yaitu mulai masuk
kelas dan memberikan salam, karena saya dianggap guru baru, maka saya memperkenalkan diri
dengan menyebutkan nama, asal, dan tempat tinggal. Selanjutnya mulai membuka pelajaran

8
dengan apersepsi, motivasi dan soal-soal latihan kepada siswa sesuai dengan materi yang sudah
diajarkan dan memberikan kesimpulan dan menutup pelajaran.

C. Bimbingan Belajar atau Kegiatan Ekstra Kulikuler


Bimbingan belajar atau kegiatan ekstra kulikuler merupakan suatu proses kegiatan belajar
yang dilakukan diluar kelas dalam kegiatan ini tidak nampak karena proses belajar mengajar
telah berjalan.
D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah
Selama pelaksanaan praktek pengalaman lapangan (PPL II) di MAN 1 Kota Ternate saya
terlibat dalam beberapa kegiatan rutin disekolah diantaranya. Upacara bendera tiap hari senin
dan sabtu sore dan juga pengawas terhadap siswa kelas tiga yang melaksanakan ujian tengah
semester (UTS) dan ujian ahir semester.

E. Proses Bimbingan

Mahasiswa PPL pada umumnya dan saya pada khususnya sebelum melaksanakan praktikan
sudah mendapatkan bimbingan baik dari pihak UPT-PPL II maupun dari pihak sekolah,
diantaranya:

1. Pihak UPT-PPL

Dari pihak UPT, selaku Dosen Unkhair telah memberikan sejumlah bekal, untuk membekali
Mahasiswa PPL II dengan berbagai ilmu pengetahuan khususnya di bidang pendidikan. Selain
itu, dari pihak panitia selaku koordinator, umumnya telah menyediakan buku panduan yang
memuat tentang langkah-langkah kegiatan PPL II dan sistem penilaian yang menjadi panduan
bagi Mahasiswa PPL II.

2. Pihak Sekolah

Sebelum mahasiswa PPL II melaksanakan praktek mengajar terlebih dahulu dari pihak
sekolah yang dihadiri oleh Kepala Sekolah dan Wakasek Kurikulum mengadakan pertemuan
khusus dengan mahasiswa PPL II, sekaligus memperkenalkan struktur sekolah dan pembagian
Guru Pamong.

F. Guru Pamong PPL II (Biologi)


Dalam pelaksanaan bimbingan oleh Guru Pamong berjalan dengan baik, mulai dari
pertemuan pertama, perkenalan dengan kondisi sekolah, kondisi siswa hingga penarikan, Guru
Pamong banyak mengarahkan dalam Praktik Pengalaman Lapangan (PPL II). Guru Pamong
juga memberikan arahan dan petunjuk mengenai penyusunan perangkat pembelajaran, hingga

9
aplikasi dalam kelas, dan bagaimana kita mampuh menghadapi tingkah laku siswa dengan
begitu banyak karakter yang mereka miliki. Selain itu juga pamong memberikan petunjuk
tentang bentuk penilaian.

G. Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing yang ditunjuk oleh panitia PPL II Universitas Khairun Ternate.Untuk
membimbing dan mengarahkan praktikan selama di lokasi praktek, dalam pelaksanaannya
dosen pembimbing banyak memberikan bimbingan yang berkaitan di antaranya
memperkenalkan kami kepada pihak sekolah dan khususnya guru pamong, pengelolaan kelas,
penyusunan perangakat pembelajaran dan lainnya yang berhubungan dengan deskripsi tugas
dosen pembimbing

10
BAB II
FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI
(BERKAITAN DENGAN ISI BAB I)
A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Dalam pelaksanaan PPL yang dilaksanakan oleh Uneversitas Khairun pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, ini sangat penting bagi mahasiswa yang berada di semester
akhir, karena para mahasiswa ini adalah calon-calon Guru yang akan datang sehingga mereka
harus diberikan sebuah Pengalaman mengajar guna tidak lagi ragu ketika menyelesaiakan studi
dan berada di dunia pendidikan. Faktor-faktor yang menyebabkan berbagai masalah yang
dihadapi oleh Mahasiswa PPL II sangat banyak baik teknis pelaksanaan maupun selama
pelaksanaan PPL. Sebagaimana yang dituangkan dalam BAB I perlu jika dijalankan oleh
Mahasiswa PPL II itu sendiri.
Jadi masalah yang sangat sulit selama melaksanakan tugas PPL II ini adalah penyusunan
perangkat pengajaran (RPP), tetapi dengan bimbingan dan dorongan Guru Pamong maka semua
dapat penulis selesaikan dengan baik sesuai harapan Guru Pamong. Masalah lain yang dihadapi
penulis seperti penampilan di depan kelas pada pertemuan pertama masih ada kekurangan-
kekurangan, tapi dengan koreksi dan bimbingan dari Guru Pamong maka penampilan
selanjutnya sampai pada evaluasi sudah baik. Bukan saja, akan tetapi masih banyak lagi
masalah yang dihadapi. Namun semua itu dapat diatasi berkat bimbingan Guru Pamong dan
bantuan dari Dosen pembimbing serta teman-teman sehingga selama pelaksanaan Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL II) berjalan sesuai dengan harapan.

B. Proses Penampilan
Proses penampilan adalah sesuatu yang baru bagi saya sebagai selaku praktikan dalam
berinteraksi secara langsung dengan siswa khususnya siswa MAN 1 Kota Ternate dalam
penampilan pertama dengan suasana, kondisi, dan lingkungan yang baru sehingga praktikan
merasa kaku dan kurang percaya diri dalam berinteraksi dengan siswa, namun pertemuan
selanjutnya tidak lagi merasa kaku dan dengan percaya diri sehingga praktikan dapat
melaksanakan proses praktek dengan baik dan benar.

C. Bimbingan Belajar Atau Kegiatan Ekstra Kulikuler


Bimbingan belajar atau kegiatan ekstra kulikuler merupakan suatu proses kegiatan belajar
yang dilakukan diluar kelas dalam kegiatan ini tidak nampak karena proses belajar mengajar
telah berjalan.

11
D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah
Selama pelaksanaan praktek pengalaman lapangan (PPL II) di MAN 1 Kota Ternate
praktikan terlibat dalam beberapa kegiatan rutin disekolah di antaranya. Upacara bendera tiap
hari senin dan sabtu sore, guru jaga pengawas terhadap siswa kelas dua yang melaksanakan
ujian tes, berpartisipasi dalam kehidupan sekolah terhadap permasalahan diantaranya, belum
mengetahui secara jelas dan kondisi sekolah, keadaan siswa sehingga dalam pelaksanaan
mengalami kendala.

E. Proses Bimbingan
Dalam melaksanakan bimbingan praktek pengalaman lapangan (PPL II), praktikan
bimbingan oleh Guru Pamong dan Dosen Pembimbing.
1. Guru Pamong
Dalam pelaksanaan bimbingan oleh Guru Pamong dengan baik mulai dari pertemuan
pertama, perkenalan dengan kondisi sekolah hingga penarikan. Guru pamong banyak
mengarahkan praktikan dalam melaksakan praktek pengalaman lapangan (PPL II) ini, Guru
pamong juga memberikan arahan dan petunjuk mengenai penyusunan pragkat pembelajaran,
hingga aplikasi dalam kelas, dan bagaimana keberadaan kita dalam kelas serta dalam bentuk
penilaian. Selain itu juga guru pamong dapat memberikan informasi data dan dapat
memperkenalkan dengan guru-guru serta lingkungan sekolah.
2. Dosen Pembimbing
Selain Guru pamong dalam membimbing praktikan selama dilokasi adalah Dosen
pembimbing. Dosen pembimbing merupakan pembimbing yang ditunjuk oleh panitia
pelaksana (PPL II) universitas khairun untuk membimbing dan mengarahkan praktikan
dilokasi praktek dalam pelaksanaannya dosen pembimbing banyak memberikan bimbingan
yang berkaitan diantaranya memperkenalkan kami kepada pihak sekolah dan khususnya guru
pamong, pengelolaan kelas, penyusun perangkat pembelajaran dan lain-lain yang berhubungan
deskripsi tugas dosen pembimbing.

12
BAB III
UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH
(BERKAITAN DENGAN BAB I DAN BAB II)

A. Menanggulangi Masalah-masalah Mengenai Penyusunan Rencana Pengajaran Seperti


Silabus dan RPP Bagi Praktikum
 Sebelum memulai penyusunan terlebih dahulu praktikum mendapat petunjuk menyangkut
cara-cara pembuatan RPP dari guru pamong pada lokasi di mana praktikum dilaksanakan.
 Mahasiswa PPL II mendapat pembekalan-pembekalan untuk mengenai cara-cara
penyusunan RPP, para mahasiswa PPL II perlu lagi melakukan konsultasi terhadap guru
pamong, untuk mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan dalam penyusunan RPP.
 Dalam penyusunan perangkat pembelajaran (Silabus dan RPP) diwajibkan praktikum
memiliki buku acuan (paket) untuk memudahkan praktikan dalam penyusunan RPP.

B. Menanggulangi Masalah-masalah yang Berkaitan dengan Proses Penampilan di


Sekolah Maupun di Kelas Antara Lain:
 Membekali diri dengan ilmu pengetahuan sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing
praktikan.
 Merasa memiliki tanggung jawab terhadap tugas yang dilaksanakan baik terhadap
sekolah, masyarakat, maupun Universitas.
 Praktikan harus memiliki rasa disiplin baik disiplin waktu, belajar, pergaulan, maupun
disiplin ilmu.

C. Menanggulangi Masalah-masalah yang Berkaitan dengan Bimbingan


Belajar/Ekstrakurikuler, Partisipasi Maupun proses Bimbingan Antara Lain:
 Praktikan harus memiliki rasa percaya diri, jadi mahasiswa (PPL II), praktikum dapat
berinteraksi disekolah, sebagai pengajar atau pendidik yang harus memiliki kepercayaan
diri terhadap tugasnya.
 Praktikan harus bersifat transparan (terbuka), keberadaan praktikan di sekolah bukan
sebagai mahasiswa tetapi sebagai guru, seorang guru harus mampu menempatkan diri
sebagai pelatih, pengajar, motivator, dan pendidik sesuai fungsi guru. Untuk itu segala
sesuatu yang menyangkut dengan kegiatan pembelajaran seorang guru harus banyak
melakukan konsultasi dengan kepala sekolah maupun teman sejawat di sekolah tempat
praktikum.

13
 Praktikan harus berjiwa lembut dan berwibawa, lingkungan sekolah merupakan tempat di
mana setiap orang berhak untuk mendapatkan pendidikan, pelajaran yang didalamnya
terdiri atas sejumlah guru dan peserta didik. Oleh karena itu, seorang guru harus memiliki
sifat lembut terhadap anak didik, sehingga tercipta hubungan yang dinamis antara peserta
didik dan guru.

14
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Praktek Pengalaman Lapangan (PPL II) merupakan suatu program dalam pendidikan, yang
dirancang untuk melatih para calon guru untuk menguasai kemampuan keguruan yang utuh dan
terintegrasi, sehingga setelah menyelesaikan pendidikan siap secara mandiri mengembang tugas
sebagai seorang guru yang professional.

Melewati sejumlah deskripsi pembahasan BAB I sampai dengan BAB III secara keseluruhan
praktikan dapat menyimpulkan, bahwa MAN 1 Ternate memiliki sejumlah potensi yang sangat
baik untuk dijadikan teladan bagi pelaksanaan pendidikan disekolah menengah pertama, baik
dari keadaan fasilitas, seperti dijelaskan dalam laporan individu, maupun pelaksanaan proses
pembelajaran. Proses pembinaan yang diberikan oleh dosen pembimbing dan guru pamong
dengan praktikan yang sangat komunikatif dan interaktif mestinya dapat dijadikan sebagai
cermin (PPL II) di hari esok. Dengan adanya (PPL II) di MAN 1 Ternate. Banyak memberikan
pengalaman dan pengetahuan kepada praktikan tentang cara mendidik dan mengajar juga
kedisiplinan yang selanjutnya hal ini tentu sangat penting bagi pembentukan jati diri praktikan
dalam mengembang tugas profesional sebagai pendidik atau pengajar dihari esok.

1. Menanggulangi masalah-masalah mengenai penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran


diantaranya silabus dan desain pengajaran bagi penulis. Ada beberapa hal yang perluh
diperhatikan yaitu:
 Sebelum memulai penyusunan terlebih dahuluh penulis mendapat petunjuk meyangkut
cara-cara pembuatan RPP. Berkarakter dan desain pembelajaran dari guru pamong pada
lokasi dimana praktikan PPL.
 Selain mahasiswa (PPL II) mendapat pembekalan-pembekalan diatas untuk melakukan
penyusunan RPP, penulis perlu melakukan konsultasi terhadap guru pamong untuk
mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan penyusunan.
 Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (silabus dan RPP Berkarakter) penulis
harus memiliki buku acuan (paket), untuk memudahkan penulis dalam menyusun RPP.
2. Menanggulangi masalah-masalah yang berkaitan dengan proses penampilan disekolah
maupun dikelas antara lain:
 Membekali diri dengan ilmu pengetahuan sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing.
 Merasa memiliki tanggung jawab terhadap tugas yang dilaksanakan dengan baik terhadap
sekolah maupun Universitas.

15
 Praktikan harus disiplin, baik disiplin waktu, penanggulan maupun disiplin ilmu.
3. Cara menanggulangi masalah-masalah yang berkaitan dengan bimbingan
belajar/ekstrakurikuler, partisipasi maupun proses bimbingan antara lain:
 Praktikan harus memiliki rasa percaya diri. Jadi mahasiswa PPL (praktikum) dapat
berinteraksi disekolah sebagai pengajar atau pendidik yang harus memiliki kepercayaan
diri terhadap tugasnya.
 Praktikum harus bersifat transparan (terbuka), keberadaan praktikum disekolah bukan
sebagai mahasiswa tetapi sebagai guru, seorang guru harus mampu menempatkan diri
sebagai pelatih, pengajar, motivator, dan pendidik sesuai fungsi guru. Untuk itu segala
sesuatu yang menyangkut dengan kegiatan pembelajaran seorang guru harus banyak
melakukan konsultasi dengan kepala sekolah maupun sejawat disekolah tempat
praktikum.
 Praktikum harus berjiwa lembut dan berwibawa. Lingkungan sekolah merupakan tempat
dimana setiap orang berhak untuk mendapatkan pendidikan. Pelajaran yang didalamnya
terdiri atas sejumlah guru dan peserta didik. Oleh karena itu, seorang guru harus memiliki
sifat lembut terhadap anak didik, sehingga tercipta hubungan yang dinamis antara peserta
didik dan guru.
B. Saran

Bertolak dari kesimpulan di atas,maka praktikan menyampaikan beberapa saran yang


berkaitan dengan pengembangan kegiatan praktek pengalaman lapangan (PPL) sbb:

1. Perlunya jumlah mahasiswa praktek ke tiap-tiap lokasi dan harus disesuaikan dengan jumlah
guru bidang studi di sekolah tersebut sehingga dalam pengawasan dan pengontrolan terhadap
mahasiswa dalam melaksanakan tugas praktek secara keseluruhan dan efektif.
2. Pada mahasiswa harus diarahkan kepada sekolah yang kekurangan guru, hal ini selain
melakukan praktek juga dapat mengisi atau membantu mereka dalam menuntaskan materi
pelajaran yang tertunda atau tidak terisi sama sekali.

16
DAFTAR PUSTAKA

Dakir, H. 2004. Perencanaandan Pengembangan Kurikulum.Jakarta: PT RinekaCipta.


Depdiknas, 2003. Rencana Pembelajaran, Direktorat Tenaga Pendidikan Jakarta.

Djamara,&Purwanto. 2002. Sterategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta,.

Himpunan Undang -undangNo. 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional dan Undang –
undang No. 14 Tahun 2005 “Guru dan Dosen”. 2006.

Bandung: Fokus media.

Muslich, Mansur. 2008. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan kontekstual.Jakarta: PT


BumiAksara.
Siroji, M. 2005. Politik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Granfindo Persada.
Tilar, H, A, R. 2004.Paradigma Baru Pendidikan Nasional.Jakarta:PT Rineka Cipta

17
LAMPIRAN – LAMPIRAN

LAMPIRAN 1: IDENTITAS DIRI

IDENTITAS PRAKTIKAN

Nama Lengkap : Risma Asu

Npm : 03101411040

Program/Jenjang : Pendidikan Biologi/S1

Jurusan : Pendidikan Biologi

Fakultas : Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Tempat & Tanggal Lahir : Totodoku, 03 Agustus 1995

Agama : Islam

Alamat : Kel. Dufa-Dufa

Status Perwakilan :

Pekerjaan :

Pelaksanaan Ppl

a. Sekolah : Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Ternate


b. Guru Pamong : Ismiyati Muhammad S.Pd M.Si
c. Dosen Pembimbing : Dr. H. Rasid Saraha, M.Si

Kegemaran/Hobby

a. Olahraga :
b. Kesenian :
c. Keterampilan :

Ternate, .......... Mei 2018

Risma Asu

Mengetahui

Koordinator Lapangan Dosen Pembimbing

MUH. FAJRI Dr. H. Rasid Saraha, M.Si


Npm. 0306141108 Nip. 196602052002121022

18
LAMPIRAN 2: KALENDER PENDIDIKAN

19
LAMPIRAN 3: ALOKASI WAKTU

20
LAMPIRAN 4: PROGRAM TAHUNAN

PROGRA TAHUNAN

Mata pelajaran : BIOLOGI

Satuan pendidikan : Madrasah Aliah Negeri (MAN) 1 Ternate

Kelas : XI-IA (SEBELAS ILMU ALAM)

Tahun pelajaran : 2017/2018

NO KOMPETENSI INTI KOMPETENSI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI ALOKASI


(3) DASAR (4) DASAR WAKTU

3.1 memahami, 3.1 menjelaskan 4. mengolah, menalar, 4.1 menyajikan hasil 8


menerapkan, dan komponen kimiawi dan menyaji dalam pengamatan
enganalisi penyusun sel, struktur, ranah kongret dan mikroskopik struktur
pengetahuan faktual, fungsi, dan poses yang ranah abstrak terkait sel hewan dan sel
konseptual, prosedural, berlangsung dalam sel dengan pengembangan tumbuhan sebagai unit
dan metakognitif sebagai unit terkecil dari yang dipelajarinya tekecil kehidupan
berdasarkan rasa ingin kehidupan disekolah secara
tahunya tentang ilmu mandiri, bertindak
pengetahuan, secara secara efektif
teknologi, seni, dan kreatif, serta
budaya, dan mampu menggunakan
humaniora degan metode sesuai kaida
wawasan keilmuan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan dan
peradaban terkait
penyebab fenomena
dan kejadian, serta
menerapkan
pengetahuan
prosedural pada bidang
kajian, serta
menerapkan
pengetahuan
prosedural pada bidang
kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk
memecahkan masalah
3.2 menganalisis 4.2 membuat model 20
berbagai bioproses tentang bioproses yang
dalam sel yang terjadi dalam sel
meliputi mekanisme berdasarkan studi
traspor membran, literature dan
reproduksi, dan sistesis percobaan
protein

21
3.3 menganaliis 4.3 menyajikan data 16
keterkaitan antara hasil pengamatan
struktur sel pada struktur jaringan dan
jaringan tumbuhan organ pada tumbuhan
dengan fungsi organ
pada tumbuhan

3.4 menganalisis 4.4 menyajikan data 12


keterkaitan antara asil pengamatan
struktur sel pada struktur jaringan dan
jaringan hewan dengan organ pada hewan
fungsi organ pada
hewan
3.5 menganalisis 4.5 menyajikan karya 20
huungan atara struktur tentang pemanfaatan
jaringan peyusun orga teknologi dalam
pada sistem gerak mengatasi ganggua
dalam kaitannya sistem gerak melalui
dengan biopres dan studi literatur
gangguan fungsi yang
dapat terjadi pada
sistem gerak manusia

3.6 menganaliis 4.6 menyajikan karya


huungan antara tulis tentang kelainan
struktur jaringan pada struktur dan
penyusun organ pada fungsi darah,jantung,
sitem sirkulasi dalam pembuluh darah yang
kaitannya dengan menyebabkan
bioproses dn gangguan gangguan sistem
fungsi yang apat sirkulasi manusia serta
terjadi pada sistem kaitannya degan
sirkulasi manusia teknologi melalui studi
litertur

3.7 menganalisis 4.7 menyajikan


hubungan antara laporan hasil uji zat (19 x 4 =
struktur jaringan makan ang terkandung 76)
penyusun organ pada dalam berbagai jenis
sistem pencernaan bahan makanan
dalam kaitannya dalam dikaitkan dengan
nutrisi bioproses dan kebutuhan energi
gangguan fungsi yang setiap individu serta
dapat terjadi pada teknologi pengolahan
sistem pencernaan pangan dan keamanan
manusia pangan

3.8 mengananlisis 4.8 menyajikan hasil 16


hubungan antara analisis pengaruh
struktur jaringan pecemaran udara
penyusun organ pada terhadap kelainan pada
sistem respirasi dalam struktur dan fungsi

22
kaitannya dengan organ pernapasan
bioproses dan manusia berdasarkan
gangguan fungsi yang studi literatur
dapat terjadi pada
sistem pernapasan
manusia
3.9 menganalisis 4.9 menyajikan hasil 18
hubungan antara analisis pengaruh pola
struktur jaringan hidup terhadap
penyusun organ pada kelainan pada struktur
sistem ekskresi alam dan ungsi organ yang
kaitannya dengan menyebabkan
bioproses dan gangguan pada sistem
gangguan fungsi yang ekskresi serta
dapat terjadi pada kaitannya dengan
sistem ekskresi teknologi
manusia
3.10 meganalisis 4.10 menyajikan hasil 18
hubugan antara analisis pengaruh pola
struktur jarigan hidup terhadap
penyusun organ pada kelainan pada struktur
sistem koordinasi dan fungsi organ
(saraf,hormone, alat sistem koordinasi yang
indera) dalam menyebabkan
kaitannya dengan gangguan sistem sara
mekasanisme dan hormon pada
koordinasi dan manusias berdasarkan
regulasi serta studi literatur
gangguan fungsi yang
dapat terjadi pada
sistem koordiasi
manusia
3.11 mengevaluasi 4.11 melakukan
bahaya pengunaan kampanye narkoba
senyawa pisikotropika dilingkungan sekolah
dan dampakna dan masyarakat sekitar
terhadap ksesehatan
diri, lingkungan, dan
masyarakat
3.12 menganalisis 4.12 menyajikan hasil 16
hubungan struktur analisis tentang
jaringan penyusun dampak pergaulan
organ reproduksi bebas, penyakit dan
dengan fungsi dan kelainan pada struktur
sistem reproduksi dan fungsi organ yang
manusia menyebabkan
gangguan sistem
reproduksi manusia
serta teknologi sistem
reproduksi
pentingnya partisipasi
msyarakat dalam

23
program dan imunisasi
serta kelainan dalam
sistem imun
3.13 menganalisis 4.13 menyajikan karya 10
peran sistem imun an tulis tentang
imunsasi terhaap pentingnya penyiapan
proses fisiologi generasi terencana
didalam tubuh untuk meningkatan
mutu sumber daya
manusia (SDM)
(17 x 4 =
68)

Ternate, .......... Mei 2018

Guru Pamong Nama Mahasiswa

Ismiyati Muhammad, S.Pd,. M.Si Risma Asu


NIP: 19800628 200312 2008 03101411040

Mengetahui

Kepala MAN 1 Kota Ternate

Labani Ladesi S.Ag,.M.Pd


Nip: 196908171998031008

24
LAMPIRAN 5: PROGRAM SEMESTER

Mata pelajaran : BIOLOGI

Satuan pendidikan : Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Ternate

Kelas/Semeater : XI-IA / I (Ganjil)

Tahun pelajaran : 2017/2018

KOMPETENSI INTI 3: Memahami, menerapkan, dan enganalisi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora degan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

No Kompotensi Jlh DESKRIPSI PADA BULAN/MINGGU Ket


Dasar Jam Januari Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
3.8 16 H 4
mengananlisis jp A
hubungan antara R 4
struktur jaringan I
penyusun organ 2
pada sistem P
respirasi dalam E U
kaitannya R P H
dengan T R
bioproses dan A A
gangguan fungsi M K
yang dapat A 2
terjadi pada R
sistem M E
pernapasan A M
manusia S
U
K
3.9 18 4
menganalisis jp
hubungan antara
struktur jaringan U
penyusun organ 4 A
pada sistem M
ekskresi alam B
kaitannya 4 N
dengan
bioproses dan U
gangguan fungsi 4 H
yang dapat U
terjadi pada R S
sistem ekskresi E B
manusia M N

3.10 18 4 U
meganalisis Jp N
hubugan antara B
struktur jarigan 4 K
penyusun organ 4
pada sistem
koordinasi 4
(saraf,hormone,
alat indera) 2
dalam kaitannya
dengan

25
mekasanisme
koordinasi dan
regulasi serta
gangguan fungsi
yang dapat
terjadi pada
sistem koordiasi
manusia
3.12 4
menganalisis 16
hubungan JP 4 L H
I A
struktur jaringan
B R
penyusun organ U 4 I
reproduksi R
dengan fungsi
dan sistem R R
reproduksi A A 4
manusia M Y
A A
D
H
A W
N A
I
S
A
K

3.13
menganalisis L 4
peran sistem 10 I
B
imunn imunsasi JP 4
U
terhaap proses R
fisiologi
didalam tubuh R 2
A
M
A R
D /
H
P
A
D
N
L
S

Ternate, ...... Mei 2018

Guru Pamong Nama Mahasiswa

Ismiyati Muhammad, S.Pd,. M.Si Risma Asu


NIP: 198006282003122008 03101411040
Mengetahui

Kepala MAN 1 Ternate

Labani Ladesi S.Ag,.M.Pd

Nip: 196908171998031008

26
LAMPIRAN 6: SILABUS

SILABUS

MATA PELAJARAN : Biologi


KELAS : XI-MIA
MATERI AJAR : Sistem Koordinasi pada Manusia

Kompetensi Inti Kompetensi Materi Alokasi Sumber


Kegiatan Penilaian
Dasar Pembelajaran Pembelajaran Waktu Belajar
 Guru 18x45  Buku teks
1. Menghayati dan mengucapkan menit pelajaran
mengamalkan salam dan siswa Biologi
ajaran agama menjawab salam kelas XI
yang dianutnya”. dengan benar  Internet
 Guru dan siswa
berdoa sebelum
memulai
pelajaran dengan
khusyuk
Guru dan siswa
mengucapkan
syukur setelah
pembelajaran
2. Menunjukan
perilaku jujur,
disiplin, tanggung
jawab, peduli
(gotong royong,
kerja sama, toleran,
damai), santun,
responsif, dan pro-
aktif sebagai bagian
dari solusi atas
berbagai
permasalahan
dalam berinteraksi
secara efektif
dengan lingkungan
sosial dan alam
serta menempatkan
diri sebagai
cerminan bangsa
dalam pergaulan
dunia”. Kedua
kompetensi tersebut
dicapai melalui
pembelajaran tidak
langsung (indirect
teaching), yaitu
keteladanan,

27
pembiasaan, dan
budaya
sekolahdengan
memperhatikan
karakteristik mata
pelajaran serta
kebutuhan dan
kondisi peserta
didik.
3. Memahami, 3. Pertemuan1,2, Pertemuan 1,2,3 Tekhnik
menerapkan, dan Memahami, 3 Kegiatan awal : penilaian
menganalisis menerapkan, Sistem saraf  guru menunjukan 1. Penilaian
pengetahuan dan Pengertian gambar sistem sikap
faktual, konseptual, menganalisis sistem saraf saraf dan peserta 2. Penilaian
prosedural, dan pengetahuan Sistem saraf didik mengamati pengetah
metakognitif faktual, Sel saraf gambar tersebut uan
berdasarkan rasa konseptual, (Neuron) dan guru 3. Presentas
ingin tahunya prosedural, Susunan memberikan i
tentang ilmu dan sistem saraf kesempatan pada kelompok
pengetahuan, metakognitif manusia peserta didik
teknologi, seni, berdasarkan Pertemuan 4,5 untuk bertanya
budaya, dan rasa ingin Sistem tentang gambar Instrumen
humaniora dengan tahunya endokrin yang di tunjukan penilaian
wawasan tentang ilmu Pertemuan 6,7  harapan guru 1. Lembar
kemanusiaan, pengetahuan, Sistem indra peserta didik observasi
kebangsaan, teknologi, Mata bertanya gambar 2. Rublik
kenegaraan, dan seni, budaya, Telinga apakah itu ? penilaian
peradaban terkait dan apakah fungsi pengetah
Hidung
penyebab fenomena humaniora dari gambar- uan
Lidah
dan kejadian, serta dengan gambar tersebut ? 3. Rublik
menerapkan wawasan (harapan guru, presentasi
pengetahuan kemanusiaan siswa yang lain kelompok
prosedural pada , kebangsaan, menjawab
bidang kajian yang kenegaraan, “sistem saraf”
spesifik sesuai dan
dengan bakat dan peradaban
minatnya untuk terkait Kegiatan inti :
memecahkan penyebab  menulis topik
masalah fenomena yang akan
dan kejadian, dipelajari.
serta  guru memberikan
menerapkan gambar neuron dan
pengetahuan beberapa
prosedural pertanyaan tentang
pada bidang sistem saraf dalam
kajian yang bentuk LKS
spesifik kepada peserta
sesuai didik.
dengan bakat Mengamati
dan minatnya  Peserta didik
untuk disajikan gambar
memecahkan neuron

28
masalah  Peserta didik
menjawab
pertanyaan
tersebut
Menanya
 Peserta didik
diberikan
kesempatan
untuk bertanya
pada guru
sebelum
menjawab
pertanyaan yang
disajikan guru
Mengumpulkan
data
 Peserta didik
mengumpulkan
data dengan cara
mengidentifikasi
neuron dan
menjawab
peratanyaan
melalui buku,
internet atau Tekhnik
referensi yang penilaian
lain 1. Penilaian
Mengasosiasi sikap
 Melalui diskusi 2. Penilaian
kelompok pengetah
menyimpulkan uan
tentang sistem 3. Presentas
saraf dan i
bagaimana kerja kelompok
sistem saraf pada Instrumen
manusia dengan 1. penilaia
baik n
Mengkomunikasika Lembar
n observa
 Mengumpulkan si
hasil diskusi 2. Rublik
kelompok dalam penilaia
bentuk presentasi. n
Pertemuan 4,5 pengeta
Kegiatan awal : hua
 guru menunjukan 3. Rublik
gambar sistem presenta
endokrin dan sikelom
peserta didik pok
mengamati
gambar tersebut
dan guru

29
memberikan
kesempatan pada
peserta didik
untuk bertanya
tentang gambar
yang di tunjukan
 harapan guru
peserta didik
bertanya gambar
apakah itu ?
apakah fungsi
dari gambar-
gambar tersebut ?
(harapan guru,
siswa yang lain
menjawab
“sistem
endokrin”
Kegiatan inti :
 menulis topik
yang akan
dipelajari.
 guru memberikan
gambar sistem
endokrin dan
beberapa
pertanyaan tentang
sistem saraf dalam
bentuk LKS
kepada peserta
didik.
Mengamati
 Peserta didik
disajikan gambar
sistem endokrin
 Peserta didik
menjawab
pertanyaan
tersebut
Menanya
 Peserta didik
diberikan
kesempatan
untuk bertanya
pada guru Tekhnik
sebelum penilaian
menjawab 1. Penilaian
pertanyaan yang sikap
disajikan guru 2. Penilaian
Mengumpulkan pengetah
data uan
 Peserta didik 3. Presentas
i

30
mengumpulkan kelompok
data dengan cara Instrumen
mengidentifikasi 1. penilaian
sistem endokrin Lembar
dan menjawab observasi
peratanyaan 2. Rublik
melalui buku, penilaian
internet atau pengetah
referensi yang ua
lain 3. Rublik
Mengasosiasi presentasi
 Melalui diskusi kelompok
kelompok
menyimpulkan
tentang sistem
saraf dan
bagaimana kerja
sistem endokrin
pada manusia
dengan baik
Mengkomunikasika
n
 Mengumpulkan
hasil diskusi
kelompok dalam
bentuk presentasi.
Pertemuan ke 6,7
Kegiatan awal :
 guru menunjukan
gambar sistem
indra dan peserta
didik mengamati
gambar tersebut
dan guru
memberikan
kesempatan pada
peserta didik
untuk bertanya
tentang gambar
yang di tunjukan
 harapan guru
peserta didik
bertanya gambar
apakah itu ?
apakah fungsi
dari gambar-
gambar tersebut ?
(harapan guru,
siswa yang lain
menjawab
“sistem indra”
Kegiatan inti :

31
 menulis topik
yang akan
dipelajari.
 guru memberikan
gambar sistem
indra dan beberapa
pertanyaan tentang
sistem sistem indra
dalam bentuk LKS
kepada peserta
didik.
Mengamati
 Peserta didik
disajikan gambar
sistem indra
 Peserta didik
menjawab
pertanyaan
tersebut
Menanya
 Peserta didik
diberikan
kesempatan
untuk bertanya
pada guru
sebelum
menjawab
pertanyaan yang
disajikan guru
Mengumpulkan
data
 Peserta didik
mengumpulkan
data dengan cara
mengidentifikasi
neuron dan
menjawab
peratanyaan
melalui buku,
internet atau
referensi yang
lain
Mengasosiasi
 Melalui diskusi
kelompok
menyimpulkan
tentang sistem
indra dan
bagaimana kerja
sistem indra pada
manusia dengan
baik

32
Mengkomunikasika
n
 Mengumpulkan
hasil diskusi
kelompok dalam
bentuk presentasi.

4. Mengolah, 4.10
menalar, dan menyajikan
menyaji dalam hasil analisis
ranah konkret dan pengaruh
ranah abstrak pola hidup
terkait dengan terhadap
pengembangan dari kelainan
yang dipelajarinya pada struktur
di sekolah secara dan fungsi
mandiri, bertindak organ sistem
secara efektif dan koordinasi
kreatif, serta yang
mampu menyebabka
menggunakan n gangguan
metoda sesuai sistem sara
kaidah keilmuan dan hormon
pada
manusias
berdasarkan
studi
literature

Ternate, .......... Mei 2018

Guru Pamong Nama Mahasiswa

Ismiyati Muhammad, S.Pd,. M.Si Risma Asu


NIP: 198006282003122008 03101411040

Mengetahui

Kepala MAN 1 Ternate

Labani Ladesi S.Ag,.M.Pd

Nip: 196908171998031008

33
LAMPIRAN 7: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Satuan pendidikan : Madrasah Aliyah Negeri 1 Ternate
Kelas / semester : XI / Genap
Tema/Materi : Sistem Koordinasi
Sub tema/ Sub Materi : Struktur koordinasi
Alokasi waktu : 18 x 45 menit

A. KOMPETENSI INTI

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.


2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolahdengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1 Mata pelajaran (agama dan PKN)
KD pada KI- 1 a…
b…
c…
dst
2 KD pada KI – 2 (agama dan PKN )
a..
b..
c...
dst
3 KD pada KI – 3 3.1.1 Menjelaskan struktur dan fungsi sistem saraf dengan benar
3.1 meganalisis hubugan 3.1.2 Menjelakan struktur dan fungsi sistem endokrin dengan benar
antara struktur jarigan 3.1.3 Menjelaskan struktur dan fungsi sistem indra dengan benar
penyusun organ pada system
3.1.4 Menganalisis hubungan antara sistem saraf, sistem
koordinasi (saraf,hormone,
alat indera) dalam kaitannya endokrin,sistem indra
dengan mekasanisme 3.1.5 Menjelaskan berbagai penyakit dan gangguan yang
koordinasi dan regulasi serta menyerang sistem saraf, sistem endokrin, dan sistem indra
gangguan fungsi yang dapat 3.1.6 Menjelaskan senyawa psikotropika dan dampaknya bagi
terjadi pada system koordiasi

34
manusia kesehatan diri, lingkungan, dan masyarakat
3.1.7 Menganalisi pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada
struktur dan fungsi organ sistem koordinasi.
4 KD pada KI – 4 4.1.1 Melihat gambar sistem saraf
4.1 Menyajikan hasil 4.1.2 Melihat gambar neuron
pengamatan mikroskopik
struktur sel hewan dan sel
tumbuhan sebagai unit
terkecil kehidupan

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui tahapan mengamati, menanya, menalar,
mengumpulkan data, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan, peserta didik dapat:
Pertemuan 1, 2, 3
1. Menjelaskan struktur dan fungsi sistem saraf
Pertemuan 4, 5
2. Menjelaskan perbedaan antara sistem saraf dan sistem endokrin
3. Menjelakan struktur dan fungsi sistem endokrin
Pertemuan 6, 7
4. Menjelaskan struktur dan fungsi sistem indra
Pertemuan 8 (UH)
D. MATERI PEMBELAJARAN
Pertemuan 1-3
Sistem saraf
 Pengertian sistem saraf
 Sistem saraf
 Sel saraf (Neuron)
 Susunan sistem saraf manusia
Pertemuan 4,5
 Sistem endokrin
Pertemuan 6,7
Sistem indra
 Mata
 Telinga
 Hidung
 Lidah
Rincian materi Pokok Fakta
 Gambar sistem saraf
 Gambar neuron
 Hasil pertanyaan guru dalam pelaksana pritess
 Hasil dalam mengerjakan LKS

35
Konsep
Pertemuan 1,2,dan 3

Gambar sistem saraf


1. Definisi sistem saraf
Sistem saraf pada manusia sendiri terdiri dari beberapa bagian yang mempunyai
masing-masing peranan penting, seperti halnya ada bagian yang berperan dalam menerima
rangsangan (saraf tersebut terdapat pada alat indra), ada bagian yang berperan dalam
meneruskan rangsangan ke bagian pusat saraf (saraf sensorik), ada bagian yang berperan
dalam menafsirkan rangsangan (saraf pusat), dan ada juga bagian yang berperan dalam
meneruskan jawaban ke bagian efektor (saraf motorik).
2. Sel saraf neuron

Gambar sel saraf neuron

Sel saraf neuron terdiri atas 3 bagian utama yaitu:


 Badan sel saraf merupakan bagian neuron yang berwarna kelabu, mengandung inti sel
yang besar dan berbentuk seperti pembuluh dengan membran yang tipis Badan sel
berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson
 Dendrit merupakan serabut saraf yang pendek dan bercabang-cabang berupa lanjutan
plasma dan berfungsi untuk meneruskan impuls menuju ke badan sel saraf
 Akson (neurit)merupakan serabut saraf yang panjang dan umumnya tidak bercabang
berfungsi untuk meneruskan impuls yang berasal dari badan sel saraf ke kelenjar dan
serabut-serabut otot.
Bagian-bagian neuron beserta fungsinya
 Nukleus adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf
(neuron).
 Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang berfungsi
untuk melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin bersegmen-segmen. Lekukan
di antara dua segmen disebut nodus ranvier.
 Sel Schwann adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit
(akson) dan membantu regenerasi neurit (akson).
 Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus
ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain,
sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan.
 Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan ujung
dendrit di sel saraf lainnya. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. Pada bagian
ujung akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat
kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan
kolinesterase yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis.

36
Sel-sel saraf (neuron) bergabung membentuk jaringan saraf. Ujung dendrit dan ujung
akson lah yang menghubungkan sel saraf satu dan sel saraf lainnya. Menurut fungsinya,
ada tiga jenis sel saraf yaitu:
 Neuron Sensorik
Neuron sensorik adalah neuron yang mempunyai badan sel yang bergerombol sehingga
akan membentuk ganglia, bagian aksonnya pendek, tetapi bagian dendritnya panjang.
Neuron sensorik memiliki ikatan langsung dengan alat indera karena berperan dalam
proses menerima rangsangan. Sel saraf ini mempunyai fungsi utama yakni menghantarkan
impuls saraf dari bagian alat indera, kemudian diteruskan menuju ke bagian otak atau pun
bagian sumsum tulang belakang, sehingga sel saraf ini seringkali dikenal sebagai neuron
indera.
 Neuron Motorik
Neuron motorik adalah neuron yang mempunyai bagian dendrit yang relatif pendek dan
juga bagian akson yang relatif panjang. Bagian dendrit berkaitan langsung dengan akson
lain, sedangkan bagian akson berkaitan langsung dengan bagian efektor yang berupa otot
atau pun kelenjar. Neuron motorik memiliki fungsi utama yakni dalam membawa impuls
dari bagian otak atau pun bagian sumsum tulang belakang yang kemudian akan diteruskan
menuju ke bagian otot atau pun bagian kelenjar tubuh. Dengan demikian, neuron ini
seringkali dikenal sebagai neuron penggerak.
Neuron Konektor Atau Interneuron
Neuron konektor adalah neuron yang bersifat multipolar dan mempunyai bagian dendrit
pendek namun berjumlah relati banyak, serta pada bagian akson ada yang relatif panjang
dan juga ada yang relatif pendek. Pada bagian ujung dendrit dari saraf lain akan
membentuk sinaps. Neuron ini banyak ditemukan pada bagian sumsum tulang belakang
dan juga pada bagian otak yang memiliki fungsi utama dalam upaya meneruskan
rangsangan dari bagian neuron sensorik ke bagian neuron motorik.
Sinaps dapat didefinisikan sebagai sambungan yang terjadi diantara bagian neuron yang
satu dengan bagian neuron lainnya. Ketika impuls melewati sinaps, maka impuls akan bisa
terus untuk dijalarkan atau pun dihambat. Pada bagian sinaps, ada celah yang sering
dikenal dengan nama celah sinaps dan mempunyai lebar sekitar kurang lebih 200 angstrom.
Neuron yang mempunyai letak pada bagian sebelum sinaps, maka disebut sebagai neuron
prasinaps, sedangkan neuron yang mempunyai letak pada bagian setelah sinaps, maka
disebut sebagai neuron pascasinaps.
Proses penjalaran yang dilakukan oleh impuls melewati sinaps akan berlangsung secara
searah, yakni mulai dari bagian neuron prasinaps ke bagian neuron pascasinpas dan
kemudian akan melibatkan neurotransmiter. Macam-macam neurotransmiter yang ada
antara lain, asetilkolin yang ada pada bagian sinaps di seluruh anggota tubuh, noradrenalin
yang ada pada bagian sistem saraf simpatik, dan juga serotonin yang ada pada bagian saraf
pusat atau pun bagian otak.
Neurotransmiter sendiri dapat dibuat oleh neuron prasinaps dan akan disimpanpada bagian
dalam vesikel. Jika impuls telah sampai pada bagian bongkol sinaps, makan akan ada
sejumlah kecil ion seperti Ca2+ yang akan masuk ke bagian dalam bongkol sinaps
sehingga menyebabkan vesikel-vesikel akan mengalami pergerakan menuju ke bagian
membran prasinaps. Selanjutnya vesikel akan melepaskan neurotransmiternya. Jika dilihat
berdasarkan tempatnya, maka sinaps sendiri bisa dibedakan menjadi tiga macam,
penjelasannya sebagai berikut :
 Sinaps aksosomatik, yakni sinaps yang letaknya pada bagian antara akson dari satu
neuron dengan bagian badan sel dari neuron yang lainnya.
 Sinaps aksodendritik, yakni sinaps yang letaknya pada bagian antara akson dari neuron
yang satu dengan bagian dendrit dari neuron yang lainnya.
 Sinaps aksoaksonik, yakni sinaps yang letaknya pada bagian antara ujung akson dari
neuron yang satu dengan bagian akson neuron yang lainnya.

37
Impuls Saraf
Neuron mempunyai salah satu sifat yakni pada bagian permukaan luarnya memiliki muatan
positif, sedangkan pada bagian dalamnya memiliki muatan negatif. Jadi, terdapat
perbedaan yang potensial antara neuron pada bagian luar dengan neuron pada bagian
dalamnya. Kondisi semacam ini biasanya disebut dengan polarisasi. Jika neuron ini
dirangsang, maka pada tempat tersebut akan terjadi proses penurunan beda potensial atau
pun muatan yang berubah (saling bertukar posisi), yakni pada bagian luarnya akan menjadi
negatif dan pada bagian dalamnya akan menjadi positif. Kondisi seperti ini biasanya
disebut dengan depolarisasi.
Suatu peristiwa yang berkaitan dengan perubahan muatan yang terjadi pada membran
plasma neuron yang ada di sepanjang bagian dari serabut saraf tersebut yang memiliki
potensial terhadap aksi saraf lebih dikenal sebagai impuls saraf. Semua impuls saraf ini
bisa dikatakan sama. Suatu respon yang seringkali berlainan bukan berarti diakibatkan
karena impuls yang berbeda, namun karena pada reseptor dan juga efektor yang berbeda
Mekanisme Terjadinya Gerak Refleks
Gerak refleks adalah gerak yang terjadi dan berlangsung tanpa adanya kesadaran terlebih
dahulu. Gerak ini biasanya berjalan sangat cepat dan responnya terjadi tiba-tiba atau pun
otomatis terhadap suatu rangsangan. Gerak refleks tidak mengalami proses pengolahan
terlebih dahulu yang dilakukan oleh otak (tanpa membutuhkan suatu kontrol dari otak).
Gerak ini pada dasarnya adalah suatu proses mekanisme mengenai respon yang
mempunyai tujuan untuk menghindari suatu rangsangan yang bisa membuat tubuh menjadi
terancam oleh bahaya yang ditimbulkan. Jadi, gerak refleks bisa didefinisikan sebagai
suatu gerakan yang bisa terjadi tanpa adanya kehendak atau pun tanpa kesadaran terlebih
dahulu oleh kita.
Contoh pada gerak refleks, seperti halnya apabila pada bagian telapak tangan kita secara
tidak sengaja terkena benda yang tajam. Secara tiba-tiba dan tanpa kita sadari, maka kita
akan menarik tangan dari benda tajam tersebut. Munculnya suatu gerakan yang terjadi
secara refleks tersebut, bisa dikatakan suatu proses reaksi cepat yang terjadi tanpa disadari
terhadap suatu rangsangan. Proses mekanisme pada gerak refleks tersebut merupakan suatu
rangsangan karena rasa sakit yang ditimbulkan oleh indera peraba, yakni pada telapak
tangan kita. Rangsangan tersebut akan secara langsung dilanjutkan ke bagian neuron
sensorik.
Selanjutnya dari bagian neuron sensorik, suatu rangsangan akan segera dilanjutkan ke
bagian neuron asosiasi (atau bisa disebut dengan sel saraf penghubung) pada bagian
sumsum tulang belakang, dan proses tersebut tanpa diolah terlebih dahulu di dalam otak,
namun tanggapan akan langsung dikirim ke bagian neuron motorik. Berikutnya dari bagian
neuron motorik, maka impuls akan segera dikirimkan ke bagian efektor yakni otot. Pada
contoh gerak refleks semacam ini, kemudian otot akan memberikan suatu tanggapan
dengan cara menarik anggota tubuh bagian tangan kita dari benda-benda tajam yang
menyakiti kita tersebut. Dengan demikian, maka pada gerak refleks dengan impuls akan
melewati jalan yang pendek atau menggunakan jalan pintas.
Mekanisme terjadinya gerak biasa
Gerak biasa adalah gerak yang kita sadari. Pada gerak biasa impuls dari indra
(reseptor) diterima oleh sel saraf sensorik dan langsung disampaikan ke otak. Kemudian,
otak mengolah impuls tersebut dengan memberi respon. Selanjutnya respon tersebut
dibawah oleh saraf motorik menuju otot (efektor).
3. Susunan sistem saraf
Sistem saraf manusia terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf
pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas
sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar (ontonom). Sistem saraf sadar terdiri atas 12
pasang serabut saraf otak otak dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang. Sementara itu,
sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik

38
SISTEM SARAF PUSAT
Sistem saraf pusat tersusun atas otak dan sumsum tulang belakang. Kedua organ penting
tersebut dilindungi oleh pembungkus yang disebut meninges, Meninges dibagi menjadi 3
lapisan, yaitu:
 Piameter (lapisan dalam)
 Arachnoid (lapisan tengah)
 Durameter (lapisan luar)
Diantara piameter dan arachnoid terdapat ruangan yang berisi cairan yang
disebut ruang sub-arachnoid dan cairannya disebut cairan serebrospinal. Cairan
tersebut berfungsi meredam guncangan saat terjadi benturan pada otak dan sumsum tulang
belakang.

Gambar Otak
Terdiri atas 2 belahan, yaitu belahan kiri dan kanan. Otak belahan kiri mengendalikan
sistem bagian kanan, sedangkan otak sebelah kanan mengendalihan tubuh bagian kiri.
Saat embrio, otak manusia terdiri atas 3 bagian, yaitu otak depan, otak tengah, dan
otak belakang. Setelah dewasa, otak depan menjadi telensefalon dan diensefalon. Otak
belakang menajdi metensefalon dan mielensefalon. Bagian dorsal metensefalon
membentuk serebelum, sedangkan mielensefalon menjadi medula oblongata.
 Otak Depan (Prosensefalon)
Prosensefalon memiliki bagian menonjol yang disebut otak besar atau serebrum.
Serebrum terbagi menjadi belahan kanan dan kiri. Serebrum terdiri atas 2 bagian, yaitu:
 Korteks (permukaan luar)
Berwarna abu-abu karena mengandung banyak badan sel saraf
Terdapat area sensorik (menerima rangsangan) dan motorik (mengirimkan perintah pada
afektor), area asosiasi (menghubungkan area motorik dan sensorik, berperan dalam berpikir,
menyimpan ingatan, dan membuat keputusan)
 Medula (permukaan dalam)
Berwarna putih karena mengandung dendrit dan akson
Otak depan terbagi atas 4 lobus, yaitu:
o Lobus frontalis (bagian depan) Berada di dahi Berfungsi sebagai pusat berfikir
o Lobus temporalis (bagian samping) Berada di pelipis Berfungsi sebagai pusat
pendengaran dan berbahasa
o Lobus oksipitalis (bagian belakang) Berada di bagian belakang kepala
Berfungsi sebagai pusat penglihatan
o Lobus parietalis (bagian antara depan-belakang) Berada di ubun-ubun
Berfungsi sebagai pusat sentuhan dan gerakan. Selain 4 lobus tersebut, otak depan juga
mencakup bagian-bagian lain, seperti:
o Talamus berfungsi memproses rangsangan sebelum diterima area sensorik, kecuali
rangsangan penciuman; mengatur suhu dan kandunan air dalam darah; dan
mengkoordinasi aktivitas terkait emosi.
o Hipotalamus Berfungsi mengatur suhu tubuh, selera makan, dan tingkah laku
o Kelenjar pituitari Berfungsi mengontrol hormon lainnya, misalnya kelenjar tiroid,
adrenalis, dan pankreas
o Kelenjar pineal
Otak Tengah (Mesenfalon)
Karakteristik Otak Tengah:

39
o Berukuran kecil
o Memiliki lobus optik yang berfungsi mengatur gerak bola mata
o Memiliki kolikulus yang berfungsi mengatur pendengaran
o Fungsi otak tengah yaitu menyampaikan impuls antara otak depan dan otak belakang,
kemudian otak depan dan mata.
Otak Belakang (Rombesenfalon)
Tersusun atas 2 bagian utama, yaitu:
o otak kecil (serebelum) Berfungsi sebagai pusat keseimbangan, koordinasi motorik, dan
memantau posisi tubuh. Memiliki 2 belahan. Diantara belahan tersebut terdapat
jembatan varol yang berfungsi menghantarkan impuls dari bagian kiri ke kanan otak
kecil, menghubungkan korteks otak besar dengan otak kecil dan menghubungkan otak
depan dengan sumsum tulang belakang.
o medula oblongata bersama serebelum dan jembatan varol membentuk batang otak.
Batang otak berfungsi mengontrol berbagai proses penting bagi kehidupan, misalnya
bernapas, denyut jantung, mencerna makanan, dan membuat kotoran.

Gambar susum tulang belakang


Yaitu tali putih kemilau, berbentuk tabung dari dasar otak (berhubungan dengan
batang otak) menuju tulang belakang. Secara melintang, sumsum tulang belakang
memiliki 2 bagian, yaitu bagian luar yang berwarna putih karena tersusun atas akson
dan dendrit dan bagian dalam yang berwarna abu-abu karena tersusun atas badan sel
dan neuron motorik. Secara vertikal, terdapat saluran tengah warna abu-abu yang
disebut ventrikel berisi cairan serebrospinal. Ventrikel tersebut berfungsi berhubungan
dengan ventrikel di dalam ota. Bagian dalamnya terdapat akar dorsal (saraf sensorik)
dan akar ventral (saraf motorik).
Fungsi sumsum tulang belakang:
o menghubungkan impuls saraf sensorik ke otak dan sebaliknya
o menghubungkan impuls dari otak ke saraf motorik
o memungkinkan jalur terpendek pada gerak refleks
Mekanisme penghantaran impuls:
Rangsangan dari reseptor -> dibawa oleh neuron sensorik ke sumsum tulang belakang
melalui akar dorsal -> diolah dan ditanggapi -> impuls dibawa oeh neuron motorik
melalui akar ventral e efektor -> respon.
SISTEM SARAF TEPI
Sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf sadar (saraf kranial) dan sistem saraf tak
sadar (sistem saraf otonom)
1. Sistem Saraf Sadar (Saraf Kranial)
Sistem saraf sadar adalah saraf yang mengatur gerakan yang dilakukan secara
sadar, di bawah kendali kesadaran kita, contohnya tangan kita sadar bergerak untuk
mengambil gelas. Sistem saraf sadar (kraniospinal) meliputi sistem saraf kepala (kranial)
dan sistem saraf tulang belakang (spinal). Sistem saraf kepala disusu oleh 12 pasang saraf
yang keluar dari otak. Saraf kepala terutama berhubungan dengan reseptor dan efektor
untuk daerah kepala. Dua belas saraf tersebut meliputi:
1. Tiga pasang saraf sensori, yaitu nomor I, II, dan VIII
2. Lima pasang saraf motor, yaitu saraf III, IV, VI, XI, dan XII

40
3. Empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor V,VII, IX, dan X
Sistem saraf spinal disusun oleh 31 pasang saraf yang keluar dari sumsum tulang
belakang. Saraf tulang punggung melayani reseptor dan efektor lain (selain reseptor dan
efektor yang disarafi oleh otak) Berdasarkan asalnya, saraf tersebut dibedakan atas 8
pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf
pinggul, dan 1 pasang saraf ekor.
Pada tubuh manusia dijumpai adanya pleksus (gabungan), yaitu beberapa urat saraf
bersatu membentuk jaringan urat saraf. Ada 3 macam pleksus yaitu sebagai berikut:
1. Pleksus servikalis, merupakan gabungan urat saraf leher yang memengaruhi bagian
leher, bahu, dan diafragma.
2. Pleksus brakialis, yaitu gabungan urat saraf lengan atas yang memengaruhi bagian
tangan
3. Pleksus lumbo sakralis, adalah gabungan urat saraf punggung dan pinggang yang
memengaruhi bagian pinggul dan kaki.

2. Sistem Saraf tak Sadar (Saraf Otonom)


Bermacam-macam sistem saraf yang telah dibahas sebelumnya merupakan sistem
saraf sadar. Di samping sistem saraf sadar, kita memeliki sistem saraf tak sadar atau
otonom, yang bekerja secara otomatis, tidak di bawah kehendak saraf pusat, contohnya
adalah denyut jantung, gerak alat pencernaan, dan pengeluaran keringat. Sistem saraf ini
terletak khusus di sumsum tulang belakang. Susunan saraf otonom terdiri atas susunan
saraf simpatetik dan saraf parasimpatetik. Perbedaan struktur antara saraf simpatetik dan
parasimpatetik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatetik memiliki ganglion yang
terletak di sepanjang tulang punggung yang menempel pada sumsum tulang belakang
sehingga memiliki serabut preganglion pendek dan memiliki serabut postganglion yang
panjang. Sebaliknya, saraf parasimpatetik memiliki serabut praganglion yang panjang
karena ganglion menempel pada organ yang dibantu efektor dan memiliki serabut
postganglion pendek. Serabut praganglion yang dimaksud adalah serabut saraf yang
keluar dari ganglion.
a. Sistem saraf simpatetik
Sistem saraf simpatetik terletak di depan ruas tulang belakang dan berhubungan serta
bersambung dengan sumsum tulang belakang melalui serabut saraf.
b. Sistem saraf parasimpatetik
susunan saraf parasimpatetik berupa jaringan susunan saraf yang berhubungan dengan
ganglion-ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Fungsi susunan saraf parasimpatetik
merupakan kebalikan dari fungsi saraf simpatetik.

41
Pertemuan 4 dan 5
Sistem hormon endokrin

Gambar sistem endokrin pada manusia


a. Pengertian hormon endokrin
Sistem endokrin adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang bertugas untuk
melakukan sekresi (memproduksi) hormon yang berfungsi untuk mengatur seluruh
kegiatan organ-organ dalam tubuh manusia sesuai dengan yang dibutuhkan organ tersebut.
Hasil sekresi berupa hormon ini langsung masuk ke dalam pembuluh darah manusia tanpa
harus melalui saluran (duktus).
Sistem endokrin terbagi menjadi beberapa kelenjar endokrin yang jika dalam satu
kesatuan disebut dengan sistem endokrin. Jadi, sistem endokrin merupakan gabungan dari
beberapa kelenjar endokrin.
Kelenjar endokrin itu sendiri ada yang menghasilkan satu macam hormon/tunggal, da
nada juga yang menghasilkan beberapa hormon/ganda.
b. Fungsi kelenjar endokrin dan hormon
Berikut ini adalah beberapa fungsi yang dihasilkan dari kelenjar endokrin, yaitu :
 Mengontrol aktifitas kelenjar tubuh
 Merangsang aktifitas kelenjar tubuh
 Merangsang pertumbuhan jaringan
 Menghasilkan hormon-hormon yang dibutuhkan oleh organ-organ tertentu
 Mengatur oksidasi, metabolisme, dan meningkatkan penyerapan (absorpsi) glukosa
pada usus halus
 Mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang, protein, karbohidrat, vitamin, dan
mineral.
Sedangkan fungsi dari hormon adalah :
 Mengendalikan proses-proses dalam tubuh manusia seperti proses metabolisme, proses
oksidatif, perkembangan seksual, dan lain-lain
 Menjaga keseimbangan fungsi tubuh (homeostasis)
c. Kelenjar Kelenjar Endokrin Pada Manusia
Di dalam tubuh manusia, terdapat 6 kelenjar endokrin yang masing-masing berperan
dalam menghasilkan hormon-hormon tertentu sesuai dengan kebutuhan tubuh. Berikut
adalah 6 kelenjar tersebut, yaitu :
1. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis atau disebut juga dengan master of gland (karena menghasilkan
bermacam-macam hormon untuk mengatur kegiatan kelenjar endokrin lainnya) terletak di
bagian otak besar. Kelenjar hipofisis ini dibagi menjadi 3 bagian berdasarkan letaknya, yaitu
bagian depan (anterior), bagian tengah (central), dan juga bagian belakang (posterior).
Kelenjar hipofisis juga bekerja sama dengan hipotalamus (suatu organ dalam otak) untuk
mengendalikan organ-organ dalam tubuh.
Kelenjar Hipofisis Anterior (Adenohipofise), yang menghasilkan beberapa macam
hormon, diantaranya :
1. Hormon Somatotropin, yang berfungsi untuk merangsang metabolisme protein dan
lemak serta merangsang pertumbuhan tulang dan otot.
2. Hormon Tirotropin, yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan
dari kelenjar gondok (kelenjar tiroid) dan juga untuk merangsang sekresi tiroksin.

42
3. Hormon Adenocorticotropin (ACTH), yang berfungsi untuk mengontrol perkembangan
dan pertumbuhan aktifitas kulit ginjal dan merangsang kelenjar adrenal untuk
memproduksi hormon glukokortikoid (hormon untuk metabolisme karbohidrat).
4. Hormon Lactogenic, yang berfungsi untuk memelihara korpus luteum (kelenjar
endokrin sementara pada ovarium) sehingga dapat menghasilkan progesteron (hormon
perkembangan dan pertumbuhan primer pada wanita) dan air susu ibu
5. Hormon Gonadotropin, yang berfungsi untuk merangsang pematangan folikel dalam
ovarium (siklus mentruasi), menghasilkan hormon estrogen (pertumbuhan dan
perkembangan sekunder pada wanita), dan menghasilkan progesteron pada wanita.
Sedangkan pada pria, hormon gonadotropin berfungsi untuk merangsang terjadinya
spermatogenesis (siklus pembentukan sperma pada pria) serta merangsang sel-sel
interstitial testis untuk menghasilkan hormon androgen dan testosterone.
Kelenjar Hipofise Tengah
Kelenjar hipofise bagian tengah hanya memproduksi satu hormon yang disebut dengan
Melanosit Stimulating Hormon (MSH). Hormon ini bertanggung jawab terhadap
pewarnaan pada kulit manusia. Semakin banyak melanosit yang diproduksi, maka
semakin hitam kulit seseorang.
Kelenjar Hipofise Belakang (Neurohipofise), yang menghasilkan 2 macam
hormon, yaitu :
1. Hormon Vasopresin atau Hormon Diuretik (ADH), yang berfungsi untuk
mempengaruhi proses reabsorpsi urin pada tubulus distal ginjal guna mencegah
terlalu banyak urin yang keluar.
2. Hormon Oksitosin, yang berfungsi untuk merangsang otot polos yang terdapat di
uterus (alat reproduksi dalam wanita).
2. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid terletak di bagian depan leher atau bagian depan kerongkongan.
Kelenjar ini menghasilkan dua bentuk hormon, yaitu :
a. Hormon Tiroksin, yang berfungsi untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan
tubuh manusia, mengatur aktivitas saraf, dan juga mengatur metabolisme organik.
b. Hormon Triiodontironin, fungsinya sama dengan hormon tiroksin.
3. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar ini terletak di setiap sisi dari kelenjar tiroid dan berjumlah 4 buah yang
tersusun secara berpasangan. Kelenjar Paratiroid menghasilkan hormon parahormon
yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan kalsium dalam darah dan juga mengatur
metabolisme fosfor.
4. Kelenjar Anak Ginjal (Adrenal/Suprarenal)
Kelenjar ini terletak di atas ginjal kiri dan ginjal kanan yang berbentuk seperti bola.
Kelenjar adrenal terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :
a. Bagian Korteks yang berfungsi untuk menghasilkan :
 Hormon Kortison yang tersusun atas zat mineralokortikoid yang berfungsi untuk
metabolisme natrium dan kalium serta menjaga keseimbangan hormon seks.
 Hormon Glukokortikoid yang mengatur keseimbangan karbohidrat/metabolisme
karbohidrat.
b. Bagian Medulla yang berfungsi untuk menghasilkan :
 Hormon Adrenalin, yang berperan dalam segala hal yang berhubungan dengan
peningkatan fisiologis manusia, seperti meningkatkan denyut jantung, meningkatkan
kecepatan pernapasan, dan menyempitkan pembuluh darah manusia.
 Hormon Noradrenalin, yang fungsinya adalah kebalikan dari hormon Adrenalin.
5. Kelenjar Pankreas
Kelenjar ini terletak di dalam rongga peritoneal (rongga perut) manusia dan terdiri dari
sel alpha dan sel betha. Masing-masing sel ini menghasilkan hormon tersendiri, yaitu :

43
 Sel Alpha, yang menghasilkan hormon Glukagon yang berperan dalam produksi glukosa
dalam darah.
 Sel Betha, yang menghasilkan hormon insulin yang berperan dalam menurunkan kadar
glukosa dalam darah
6. Kelenjar Gonad (Kelenjar Reproduksi)
Kelenjar ini disebut juga dengan kelenjar reproduksi karena produknya yang
berhubungan dengan alat reproduksi manusia. Kelenjar ini terletak di bagian alat reproduksi
pria dan wanita. Jika pada pria, terdapat di testis, dan wanita terdapat di ovarium. Ada
beberapa macam hormon yang dihasilkan oleh kelenjar ini, yaitu :
 Hormon Estrogen, yang berfungsi dalam pertumbuhan dan perkembangan alat reproduksi
sekunder wanita seperti perkembangan payudara, perkembangan pinggul, dan lain-lain.
 Hormon Progesteron, yang berfungsi dalam perkembangan dan pertumbuhan alat
reproduksi primer wanita, seperti perkembangan uterus, dan lain-lain.
 Hormon Androgen, yang berfungsi dalam pertumbuhan dan perkembangan primer pada
pria, seperti pembentukan sperma.
 Hormon Testosteron, berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan sekunder pria,
seperti perubahan suara, pertumbuhan jakun, dan lain-lain.
Pertemuan 6 dan 7
Sistem Indra pada manusia
1. Indra penglihatan (Mata)

Gambar mata
Indra penglihatan didukung oleh alat indra yang berupa mata. Secara keseluruhannya, mata
manusia berbentuk seperti bola sehingga disebut bola mata. Diluar bola mata terdapat kelopak
mata, kelenjar air mata, dan saluran air mata. Bola mata dibatasi oleh dinding yang terdiri atas
tiga lapis, yaitu sklera, koroid, dan retina.
a. Sklera
Sklera merupakan lapisan paling luar berwarna putih. Sklera adalah lapisan pelindung yang
disusun oleh jaringan ikat fibrosa. Sklera di lengkapi oleh kornea. Kornea berfungsi untuk
memfokuskan bayangan objek retina. Bagian kornea dilindungi oleh selaput transparan yang
disebut konjungtiva.
b. Koroid
Koroid merrupakan lapisan tengah yang terdiri atas jaringan ikat yang berpembuluh darah.
Koroid berfungsi untuk menyediakan makanan untuk bagian-bagian mata yang lainnya.Bagian
depan koroid memiliki lapisan berpigmen yang disebut iris. Adanya iris menyebabkan
terjadinya perbedaan warna mata seperti hitam, coklat, biru, dan sebagainya.
Pada bagian tengah iris terdapat satu celah yang disebut pupil. Ukuran pupil dapat berubah
secara refleks yang dikendalikan oleh otot-otot melingkar dalam iris Perubahan pupil berkaitan
dengan intensitas cahaya. Apabila cahaya sangat terang, pupil akan mengecil atau mengalami
kontraksi. Sementara itu, apabila cahaya redup, pupil akan melebar atau mengalami dilatasi.
c. Retina
Retina merupakan lapis terdapat dari mata yang peka terhadap cahaya. Bagian retina yang
peka cahaya dikenal sebagai fovea atau bintik kuning, sedangkan bagian retina yang tidak peka
cahaya disebuy bintik buta. Retina terdiri atas berjuta-juta reseptor cahaya. Bagian retina yang
paling banyak mengandung ujung saraf penerima rangsangan sinar (rod cell) dan sel kerucut
(cone cell).

44
1) Sel batang (rod cell)
Sel batang peka terhadap rangsangan cahaya redup (remang-remang). Sel batang mengandung
pigmen rodopsin, yaitu senyawa antara vitamin A dan suatu protein. Rodopsin akan terurai pada
waktu terang dan akan terbentuk kembali pada waktu gelap. Pembentukkan rodopsin kembali
membutuhkan waktu yang disebut waktu adaptasi rodopsin waktu adaptasi rodopsin sekitar 20
menit.
2) Sel kerucut (cone cell)
Sel kerucut peka terhadap rangsangan cahaya yang terang. Sel ini banyak banyak mengandung
iodopsin, yaitu senyawa antara retinin dan opsin. Sel kerucut dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu sebagai berikut :
a. Sel kerucut yang peka terhadap warna biru
b. Sel kerucut yang peka terhadap warna hijau
c. Sel kerucut yang peka terhadap warna merah
Mata dapat mengenali warna merah hingga warna ungu dengan mengombinasikan tiga
macam sel kerucut tersebut. Apabila terjadi kerusakan pada salah satu sel kerucut tersebut,
maka akan menyebabkan buta warna sebagian, yaitu buta warna biru, hijau, atau merah.
Didalam bola mata terdapat alat-alat mata, yaitu lensa mata, aqueous humor, dan vitreous
humor.
a) Lensa mata
Lensa mata terbentuk bikonkaf sehingga bersifat mengumpulkan cahaya, terletak tepat
dibelakang pupil. Lensa mata terikat oleh otot-otot siliaris. Apabila otot-otot siliaris ini
berkontraksi, maka ukuran lensa mata akan berubah. Lensa mata memiliki daya akomodasi, yai
tu kemampuan lensa mata akan memipih (mengecil) atau mencembung (membesar)
b) Aqueous humor
Aqueous humor adalah cairan yang mengisi rongga mata antara kornea dan lensa mata.
Cairan ini membantu mata menjaga bentuknya.
c) Vitreous humor
Vitreous humor adalah cairan kental yang terdapat dibelakang lensa mata. Cairan kental
ini, berfungsi untuk membantu memfokuskan cahaya ke retina. Bagaimanakah cara kerja dari
mata secara berturut-turut akan melalui kornea, aqueous humor, pupil, lensa mata, vitreus
humor, dan akhirnya sampai sampai pada fotoreseptor yang ada di retina. Apabila rangsangan
cahaya sudah mengenai fotoresptor, maka impuls saraf akan menuju ganglia yang
meneruskannya ke serabut-serabut saraf yang jumlahnya sangat banyak, dan akhirnya sampaike
saraf optik.
Dari bagian belakang setiap bola mata, saraf optik berlanjut ke lobus oksipitalis. Impuls
dari mata kanan diteruskan ke lobus osipitalis kiri dengan impuls dari mata kiri, selanjutnya
diteruskan ke lobus oksipitalis kanan. Pada kedua lobus tersebut impuls diinterpretasikan.
Cahaya dari sebuah benda yang masuk kedalam mata membentuk bayangan kecil yang terbalik
pada retina.
2. Indra pendengaran (telinga)

Gambar telinga
Telinga merupakan alat pendengaran yang mempunyai reseptor khusus untuk mengenali
gelombang bunyi. Bunyi adalah hasil dari getaran suatu benda, akan tetapi tidak semua getaran
yang menghasilkan bunyi dapat kita dengar. Bunyi yang dapat didengar oleh telinga kita adalah
20-20.000 Hz
Reseptor pendengaran berupa sel-sel berbentuk rambut. Sel-sel rambut ini berfungsi untuk
menerima rangsangan getaran dan mengubahya menjadi impuls sensorik yang kemudian

45
dikirimkan ke pusat pendengaran otak. Secara garis besar, telinga manusia terdiri atas tiga
bagian, yaitu bagian luar, bagian tengah, dan bagian dalam. Telinga bagian luar berfungsi untuk
menangkap gelombang bunyi, sedangkan telinga bagian tengah berfungsi untuk meneruskan
gelombang tersebut ke telinga dalamm. Reseptor suara yang terdapat pada telinga bagian dalam
akan menerima rangsangan bunyi dan mengirimkannya ke otak untuk diolah.
a. Telinga bagian luar
Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga, lubang telinga, selaput gendang telinga, dan
saluran telinga. Dinding saluran telinga dapat menghasilkan minyak serumen.
b. Telinga bagian tengah
Telinga bagian tengah meruoakan rongga berisi udara yang didalamnya terdapat tulang-
tulang pendengaran. Bagian depan ruang timpani dibatasi oleh gendang telinga (membran
tempani) dan bagian belakangnya dibatasi oleh tingkap oval dan tingkap bulat. Bagian-bagian
yang terdapat pada ruang timpani, yaitu sebagai berikut :
1. Gendang telinga (membran timpani)
2. Tulang-tulang pendengaran tersebut adalah tulang martil (maleus), tulang landasan (incun),
dan tulang sanggurdi (stapes). Ketiga tulang pendengaran tersebut membentuk rangkaian
tulang yang melintang pada telinga tengah dan bersatu dengan membran timpani. Persatuan
antara tulang sanggurdi dengan membran timpani membentuk tingkap bulat yang menutupi
telinga bagian dalam. Dari tulang-tulang pendengaran tersebut gelombang bunyi diteruskan
ke telinga bagian dalam (labirin)
3. Saluran eutachius
Saluran eutachius, yaitu saluran peng3hubung antara ruang telinga dengan rongga faring.
Adanya pembuluh ini memungkinkan terjadinya keseimbangan tekanan udara rongga
telinga, yaitu antara telinga tengah dengan udara luar.
c. Teinga bagian dalam (labirin)
Labirin terdiri atas dua bagian. Yaitu labirin tulang dan labirin selaput. Didalam labirin
tulang terdapat serambi (vestibulum), saluran gelung (kanalis semisirkularis) dan rumah siput
(labirin). Saluran gelung terdiri atas tiga saluran yang saling terkait. Saluran ini berfungsi untuk
menjaga keseimbangan. Koklea merupakan saluran spiral yang menyerupai rumah siput. Di
dalam koklea inilah tempat beradanya organ korti yang mengandung sel resptor telinga.
Koklea terbagi menjadi tiga daerah, yaitu sebagai berikut :
1. Skala vestibuli yang terletak dibagian dorsal
2. Skala media yang terletak dibagian tengah. Organ kortil tersusun berderet didalam koklea,
tepatnya didalam skala media ini. Organkortil terdiri atas sel-sel rambut dan membran
tektoralis (selaput atas)
3. Skala timpani yang terletak di bagian ventral.
Antara skala yang satu dengan yang lainnya dipisahkan oleh labirin selaput. Labirin selaput
terdiri atas tiga membran, yaitu sebagai berikut :
a. Membran vestibularis, yaitu membran yang memisahkan antara skala vestibuli dengan skala
media.
b. Membran tektorial, yaitu membran yang memisahkan antara skala timpani
c. Membran basilaris, yaitu membran yang memisahkan antara skala timpani.
Saluran pada koklea berisi cairan dan pada permukaan dalamnya merupakan tempat
bermuaranya ujung saraf yang sangat peka terhadap getaran yang ditimbulkan oleh cairan.
Semua ujung saraf bersatu membentuk saraf pendengaran. Saraf pendengaran menghubungkan
antara koklea dengan otak. Bagaimanakah cara kerja dari telinga sehingga dapat mendengar ?
suatu ojek yang bergetar akan menggetarkan molekul udara sehingga timbullah gelombang
suara. Apabila gelombang suara tersebut sampai ke telinga maka akan masuk melaluli telinga
luar, saluran pendengaran, sampai ke membran timpani sehingga membran timpani menjadi
bergetar.
Getaran suara dari membran timpani di teruskan ke tulang martil, landasan, dan sanggurdi,
kemudian dilanjutkan ke tingkap bulat. Getaran suara di tingkap bulat menyebabkan cairan
limfa pada koklea juga ikut bergetar. Getaran pada koklea akan menstimulasi ujung saraf.

46
Impuls dari ujung saraf, kemudian diteruskan ke pusat saraf pendengar diotak. Akhirnya otak
besar akan memproses dan menerjemahkannya sehingga timbul presepsi suara.Suara dari luar
dapat sampai pada organ kortil yang terdapat didalam skala media melalui berbagai proses,
antara lain sebagai berikut :
1) Penhantaran suara
Getaran suara diluar akan menggetarkan membran timpani. Getaran pada membran timpani
ini, kemudian dilanjutkan oleh tulang-tulang pendengaran ke tingkap bulat yang selanjutnya
akan menggetarkan cairan limfa didalam koklea dalam koklea. Bergetarnya cairan limfa
didalam koklea menyebabkan terangsangnya sel-sel rambut pada organ korti
2) Penghantar Tulang
Apabila tulang-tulang didalam tubuh kita, misalnya tulang tengkorak bergetar, maka cairan
limfa koklea akan merangsang sel-sel rambut yang terdapat didalam organ kortil. Selain
berfungsi sebagai organ atau alat pendengaran, telinga juga berfungsi untuk mengantur
keseimbangan. Fungsi ini dilakukan oleh telinga bagian dalam. Oleh karena itu, jika kita
berputar-putar ke satu arah dan tiba-tiba berhenti, maka kita akan merasa pusing.
Alat keseimbangan berbentuk seperti kantung, kecil (sakula dan utrikula) dan tiga saluran
setengah lingkaran. Pangkal saluran setengah lingkaran membesar disebut ampula. Didalam
ampula terdapat cairan limfa dan batu berubah, maka cairan limfa didalam ampula juga akan
berubah sehingga menyebabkan otolith bergerak. Kemudian otolith meransang sel-sel saraf.
Impuls dari sel-sel saraf diteruskan masuk ke saraf kesimbangan yang terdapat yang terdapat
pada statoreseptor.
Keseimbangan tubuh tidak hanya diatur oleh alat keseimbangan akan tetapi dipengaruhi
juga oleh saraf penglihatan, rangsangan yang diterima oleh telapak kaki, dan rangsangan pada
propioreseptor (reseptor yang terdapat didalam otot)
3.Indra peraba (kulit)

Gambar kulit
sebagai indra peraba kulit dilengkapi dengan reseptor saraf yang peka terhadap rangsangan,
seperti reseptor rasa sakit, tekanan, dan sentuhan. Rangsangan tersebut diteruskan ke otak
melalui beberapa ujung saraf yang tertanam didalam epidermis kulit. Bererapa ujung saraf
peraba yang penting yaitu sebagai berikut :
a. Ujung saraf meissner yaitu saraf yang khusus untuk merespon rangsangan berupa sentuhan
(rabaan)
b. Ujung saraf ruffini yaitu saraf yang khusus merespon rangsangan berupa panas
c. Ujung saraf krause yaitu saraf yang khusus untuk merespon rangsangan berupa dingin
d. Ujung saraf paccini yaitu saraf yang khusus untuk merespon rangsangan berupa tekanan
e. Ujung saraf tanpa selaput, yaitu saraf yang khusus untuk merespon rangsangan berupa nyeri
(sakit
4. Indra pengecap

Gambar lidah

47
Lidah mempunyai reseptor yang peka terhadap zat kimia berbentuk cair. Pada lidah
terdapat dua kelompok otot yaitu otot intrinsik (melakukan gerakan halus) dan otot
eksrinsik (melakukan gerakan kasar saat mengunyah dan menelan serta mengaitkan lidah
pada bagian sekitarnya). Permukaan lidah dilapisi oleh selaput lendir/membran mukosa
agar selalu lembab. Permukaan lidah ditutupi oleh tiga macam pupil yaitu
a. Papila sirkumvalata pupila yang dilingkari saluran berjumlah 8-12, berjejer-jejer
membentuk huruf V dekat pangkal lidah
b. Papila filiformis papila yang menyebar dieluruh permukaan lidah
c. Papila fungiformis papila yang bentuknya seperti jamur, letaknya menyebar diujung dan
sisi lidah
5. Indra pembau

Gambar hidung
Indra pembau (hidung) Serabut-serabut saraf penciuman (saraf olfaktori ) terdapat pada
selaput lendir hiding, serabut-serabut olfaktori berfungsi mendeteksi rangsangan zat kimia
dalam bentuk gas di udara (kemoreseptor).
Fungsi bagian-bagian indra pembau :
a. Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara
b. Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ketika bernapas
c. Selaput lendir berfungsi tempat menempelnya kotoran dan sebagai indra pembau
d. Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara pernapasan
e. Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan yang ke otak
Pertemuan 8 dan 9
Gangguan dan pengaruh NAPZA terhadap sistem koordinasi
Sistem koordinasi manusia, baik sistem saraf, sistem endokrin, maupun sistem indra dapat
terjadi karena beberapa faktor, misalnya pola hidup yang tidak sehat. Pola hidup seperti apa
yang dapat mempengaruhi kesehatan sistem koordinasi ?
1. Gangguan dan kelainan pada sistem koordinasi manusia
a. Gangguan dan kelainan pada sistem saraf manusia
 Meningitis merupakan peradangan dibagian selaput otak (meninges) yang disebabkan
oleh bakteri Neisseria atau Virus
 Hidrosefalus merupakan peradangan selaput otak yang mengakibatkan terjadinya
penumpukan cairan diotak. Jika dibiarkan lama-kelamaan kepala akan membesar
 Neuritis adalah iritasi pada neuron yang disebabkan oleh infeksi, kekurangan vitamin,
keracunan atau karena tekanan
 Parkinson merupakan gangguan produksi dopamin diotak karena neuron mengalami
degenerasi. Kekurangan dopamin mengakibatkan asetilkoin tidak dapat bekerja secara
normal. Gangguan koordinasi kerja otot ini mengakibatkan penderita mengalami tremor
(melakukan gerak yang tidak terkendali).
 Gegar otak adalah gangguan pada otak akibat benturan keras pada kepala.
 Epilepsi adalah kelainan pada neuron-neuron diotak akibat kelainan metabolisme, infeksi,
toksin, atau kecelakaan. Penderita epilepsi tidak dapat merespon rangsangan pada saat
kambuh. Bahkan otot-otot rangka berkontrasi dan tidak terkontrol.
 Alzheimer umumnya menyerang orang berusia diatas 65 tahun. Gangguan alzheimer di
tandai dengan berkurangnya kemampuan mengingat. Penderita alzhheimer juga
kehilangan kemampuan untuk melakukan aktifitas sehari-hari
 Afasia adalah kehilangan daya ingat, karena kerusakan pada otak besar bagian tengah

48
 Ataksia adalah penyakit degeneratif akibat menyusutnya otak kecil. Gejala yang dialami
penderita aksia yaitu kesulitan mengontrol gerak tubuh, tersedak saat minum, dan
kesulitan melafalkan kata-kata.
b. Gangguan dan kelainan pada sistem endokrin (hormon)
Tubuh kita kadang kala mengalami gangguan sekresi hormon. Beberapa faktor yang
mempengaruhi sekresi hormon, antara lain stres, infeksi, penuaan, genetik, dan lingkungan.
Gangguan sekresi hormon dapat berupa sekresi hormon yang berlebihan (hipersekresi) atau
kekurangan sekresi hormon (hiposekresi).
a. Gangguan dan kelainan pada sistem indera manusia
1. Gangguan pada mata
a. Miopi (Rabun Jauh)
Miopi merupakan suatu gangguan di mana penderitanya kehilangan kemampuan untuk
melihat benda-benda yang jaraknya jauh dengan jelas. Akibatnya, penderita miopi tidak dapat
melihat tulisan dari jarak jauh. Penderita miopi dapat ditolong dengan menggunakan kacamata
berlensa cekung.
b. Hipermetropi (Rabun Dekat)
Hipermetropi merupakan suatu gangguan dimana penderitanya kehilangan kemampuan
untuk melihat benda-benda yang dekat dengan jelas. Akibatnya, penderita hipermetropi tidak
dapat melihat tulisan dari jarak dekat. Penderita hipermetropi dapat ditolong dengan
menggunakan kacamata berlensa cembung.
c. Presbiopi (Mata Tua)
Presbiopi adalah suatu gangguan dimana penderitanya kehilangan kemampuan untuk
melihat benda-benda yang jaraknya jauh maupun dekat dengan jelas. Gangguan ini umumnya
diderita oleh golongan lanjut usia. Penderita presbiopi dapat ditolong dengan menggunakan
kacamata berlensa rangkap.
d. Rabun Senja
Rabun senja atau rabun ayam merupakan gangguan penglihatan akibat kekurangan vitamin
A. Akibatnya penderita rabun senja kesulitan melihat benda saat terjadi perubahan dari terang
menuju gelap atau saat senja hari.
e. Katarak
Katarak adalah gangguan pada mata dimana lensa mata menjadi mengeruh. Katarak dapat
disebabkan oleh kekurangan vitamin B atau karena faktor usia. Katarak dapat disembuhkan
dengan cara operasi katarak.
2. Penyakit pada indera pengecap (lidah)
a. Sariawan
Sariawan adalah gejala erosi pada lapisan epitel di dalam mulut yang dapat menimbulkan
rasa perih ketika makan. Sariawan bisa terjadi di lidah atau pipi. Sariawan disebabkan oleh
kekurangan vitamin A, makan makanan yang bersifat panas, kekurangan zat besi, atau karena
penurunan daya tahan tubuh.
b. Kanker Lidah
Kanker lidah merupakan salah satu bentuk dari kanker mulut, perbedaannya terletak pada
daerahnya. Jika letak sel kanker tersebut berada pada bagian ujung lidah maka para ahli
menamakannya dengan sel kanker skuamosa ujung lidah, namun jika berada pada sepertiga
atau terletak pada bagian belakang lidah mereka menamakannya dengan sel kanker pangkal
lidah. Kedua tipe ini memiliki sifat dan karakterisitik yang berbeda, oleh sebab itu penyebab
dan langkah pengobatannya pun berbeda pula. Kanker lidah kebanyakan disebabkan karena
tembakau dan alkohol.
c. Glosoptosis
Glosoptosis merupakan penyakit pada lidah yang berupa lidah yang tertarik ke belakang.
Pada bayi baru lahir atau pada anak-anak kondisi glosoptosis sangan berbahaya karena bisa
saja sewaktu-waktu lidahnya menutup saluran nafas yang bila tidak segera ditangani dengan
benar bisa menyebabkan kematian.

49
d. Glossopyrosis
Glossopyrosis adalah sebuah penyakit dengan gejala lidah terasa perih dan terbakar namun
tanpa gejala. Penyebabnya adalah penggunaan obat kumur dalam jangka panjang.
e. Atrophic Glossitis
Atrophic Glossitis adalah suatu penyakit yang menyebabkan lidah kehilangan rasa.
Lidahnya akan tampak licin dan mengkilat. Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan zat besi
3. Penyakit pada Indera Pendengar (Telinga)
 Penumpukan Kotoran
Penumpukan kotoran pada telinga dapat menghalangi getaran suara masuk ke gendang
telinga sehingga pendengaran menjadi terganggu.
 Presbikusis
Presbikusis adalah kerusakan pada sel saraf pendengaran yang pada umumnya terjadi pada
usia manula.
 Gendang Telinga Pecah
Pecahnya gendang telinga disebabkan oleh mendengarkan suara yang terlalu keras atau
gendang telinga terkena benda tajam.
 Otosklerosis
Otosklerosis adalah kelainan pada tulang sanggurdi yang ditandai dengan gejala tinitus
(dering pada telinga) ketika masih kecil.
4. Penyakit pada Indera Peraba (Kulit)
a. Kudis
Kudis disebabkan oleh tungau yang dikenal dengan nama Sarcoptes scabiei. Penderita akan
merasa gatal yang luar biasa. Penyakit ini seringkali dijumpai pada anak-anak. Kudis
biasanya ditemukan pada selah-selah jari tangan, pergelangan tangan, dan pinggang batas
celana.
b. Eksim
Eksim ditandai dengan badan yang meradang dan iritasi. Eksim disebabkan oleh beberapa
faktor, misalnya setelah memegang sabun ternyata tangan terasa gatal. Gejala yang timbul
pada kulit bervariasi, ada yang terasa gatal ringan dan ada juga yang merasaan panas.
c. Jerawat
Jerawat adalah penyakit yang biasanya muncul di wajah, leher, punggung, bahu, dada,
bahkan di lengan atas. Jerawat disebabkan oleh tersumbatnya pori-pori kulit oleh kotoran.
d. Panu
Panu adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur dan menimbulkan rasa gatal. Rasa gatal
akan semakin terasa jika terkena keringat.
e. Dermatitis
Dermatitis adalah penyakit peradangan pada kulit dan ditandai dengan kulit yang
membengkak, memererah, dan gatal-gatal.
5. Penyakit pada Indera Pembau (Hidung)
a. Pilek
Pilek adalah gejala yang timbul karena Influenza atau yang juga biasa lebih dikenal dengan
nama Flu dan merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus.
b. Influenza (Flu)
Influenza adalah penyakit yang ditandai oleh gejala batuk, pilek, dan terkadang suhu badan
meningkat. Penyakit ini dapat sembuh tanpa obat. Jika influensa berlangsung lebih dari
satu minggu atau menimbulkan panas, batuk, lendir, sampai sakit dada, maka penderita
mengalami radang cabang tenggorokan (bronchitis) atau radang paru-paru (pneumonia).
c. Alergi
Alergi disebabkan oleh masuknya benda asing ke dalam saluran tenggorokan. Saat terkena
alergi, penderita biasanya akan mengalami bersin-bersin.
d. Sinusitis
Sinusitis merupakan peradangan pada sinus yang terjadi pada rongga-rongga hidung.

50
E. METODE PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran: Ceramah, Diskusi
F. MEDIA /ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR
1. Media:
a. LKS
b. Power Point
2. Alat/Bahan:
a. Leptop
b. LCD
3. Sumber Belajar:
a. Buku teks pelajaran Biologi kelas XI
b. Internet
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN:
1. Pertemuan 1,2,dan 3 (Model Pembelajaran Discovery Learning)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan


a. Pendahuluan 1) Guru mempersiapkan peserta didik dalam pembelajaran dengan berdoa, melihat
kerapihan dan kebersihan kelas serta menanyakan presensi hari itu.
2) Peserta didik membaca salah satu surat pendek ” mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya. Guru memotivasi peserta didik, dengan membacakan salah satu
surat pendek maka sedikit demi sedikit dapat meningkatkan sikap religius
3) guru menunjukan gambar sistem saraf dan peserta didik mengamati gambar
tersebut dan guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk bertanya
tentang gambar yang di tunjukan
4) harapan guru peserta didik bertanya gambar apakah itu ? apakah fungsi dari
gambar-gambar tersebut ?
(harapan guru, siswa yang lain menjawab “sistem saraf”
5) untuk menggali dan mengeatahui pengetahuan siswa guru memberikan beberapa
pertanyaan.
 mengapa kita menguap?
 Mengapa kita mengelak bila akan ada sesuatu yang bisa membahayakan ?
 Mengapa kita bisa mengantuk ?
b. Inti MENGAMATI
 Peserta didik disajikan gambar saraf
 Peserta didik disajikan gambar neuron
 Peserta didik menjawab pertanyaan tersebut
MENANYA
 Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya pada guru sebelum
menjawab pertanyaan yang disajikan guru
MENGUMPULKAN INFORMASI
 Peserta didik mengumpulkan data dengan cara mengidentifikasi neuron dan
menjawab peratanyaan yang terdapat pada LKS melalui buku, internet atau
referensi yang lain
MENALAR/MENGASOSIASI
 Melalui diskusi kelompok menyimpulkan tentang sistem saraf dan bagaimana
kerja sistem saraf pada manusia dengan baik
MENGOMUNIKASIKAN
 Mengumpulkan hasil diskusi kelompok dalam bentuk presentasi.

51
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
c. Penutup 1. Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/simpulan
pelajaran.
2. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran,
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya, Sistem
hormon endokrin
4. Guru mengingatkan pada peserta didik untuk selalu ingat kepada Tuhan YME,
untuk selalu jujur, tanggungjawab, kerjasama, toleransi dan percaya diri dalam
beraktifitas pada kehidupan.
5. Pembelajaran diakhiri dengan do’a dan salam serta mengingatkan pada peserta
didik akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

H. PENILAIAN (pertemuan 1,2 dan 3)


1. Teknik penilaian
1. Penilaian sikap (observasi)
2. Penilaian pengetahuan
3. Presentasi kelompok
2. Instrumen penilaian
1) Penilaian Sikap/ jurnal
No Waktu Nama Catatan perilaku Butir sikap Positif/ Negatif RTL

2) Penilaian Pengetahuan
Tes tertulis (dilakukan pada akhir proses)
Mata pelajaran : Biologi
Kelas semester : IX/II
Tahun pelajaran : 2017/2018
Kompetensi dasar 3.1 : meganalisis hubugan antara struktur jarigan penyusun organ
pada sistem koordinasi (saraf,hormone, alatindera) dalam kaitannya dengan
mekasanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang dapat terjadi pada
sistem koordiasi manusia.
Indikator soal :
Menjelaskan pengertian struktur dan fungsi sistem saraf
Tes tertulis
- Bentuk Soal Uraian:
 Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem saraf ?
 Sebutkan struktur sel saraf neuron !
 Sebutkan sistem saraf pusat !
 Sebutkan dan jelaskan sistem saraf tepi !
 Jelaskan sistem saraf simpatis dan parasimpatis !
No Pertanyaaan Jawaban Skor

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem Sistem saraf tersusun atas berjuta-juta sel 2
saraf saraf yang mempunyai bentuk bervariasi.
Dalam tubuh, sel-sel saraf saling
berhubungan untuk memindahkan impuls

52
listrik dari satu bagian tubuh ke tubuh
lainnya. Sistem saraf terdiri atas otak dan
susum tulang belakang

2. Sebutkan dan jelaskan struktur sel saraf  Badan sel saraf merupakan bagian 4
neuron neuron yang berwarna kelabu,
mengandung inti sel yang besar
dan berbentuk seperti pembuluh
dengan membran yang tipis
 Dendrit merupakan serabut saraf
yang pendek dan bercabang-
cabang berupa lanjutan plasma
dan berfungsi untuk meneruskan
impuls menuju ke badan sel saraf
 Akson merupakan serabut saraf
yang panjang dan umumnya tidak
bercabang berfungsi untuk
meneruskan impuls yang berasal
dari badan sel saraf ke kelenjar
dan serabut-serabut otot.

3. Sebutkan sistem saraf pusat otak dan sumsum tulang belakang 2

4. Sebutkan dan jelaskan sistem saraf tepi !  Sistem Saraf Sadar (Saraf Kranial) 5

Sistem saraf sadar adalah saraf yang


mengatur gerakan yang dilakukan secara
sadar, di bawah kendali kesadaran kita,
contohnya tangan kita sadar bergerak
untuk mengambil gelas.

 Sistem Saraf tak Sadar

Bermacam-macam sistem saraf yang telah


dibahas sebelumnya merupakan sistem
saraf sadar. Di samping sistem saraf sadar,
kita memeliki sistem saraf tak sadar atau
otonom, yang bekerja secara otomatis,
tidak di bawah kehendak saraf pusat,
contohnya adalah denyut jantung, gerak
alat pencernaan, dan pengeluaran keringat.
Sistem saraf ini terletak khusus di sumsum
tulang belakang. Susunan saraf otonom
terdiri atas susunan saraf simpatetik dan
saraf parasimpatetik.

5. Jelaskan saraf simpatis dan parasimpatik a. Sistem saraf simpatetik 5


Sistem saraf simpatetik terletak di
depan ruas tulang belakang dan
berhubungan serta bersambung
dengan sumsum tulang belakang
melalui serabut saraf.
b. Sistem saraf parasimpatetik
susunan saraf parasimpatetik berupa

53
jaringan susunan saraf yang
berhubungan dengan ganglion
ganglion yang tersebar di seluruh
tubuh.

18

Jumlah skor yang diperoleh (...)


N= x 100
Jumlah skor Maksimum
Instrumen Penilaian Presentasi Kelompok
No Elemen yang dinilai Skor maksimal Skor
1. Penyajian terdiri dari permulaan yang jelas, isi yang terorganisir 30
dan penutup yang jelas
2. Kualitas suara seperti volume, artikulasi dan antusiasme cukup baik 20
3. Bahasa tubuh seperti kontak dengan mata, postur dan gerak tubuh 20
digunakan secara efektif
4. Memberi respon yang baik pada pertanyaan 30
Nilai 100
Jumlah skor yang diperoleh (...)
N = x 100
Jumlah skor Maksimum

2. Pertemuan 4 dan 5 (Model Pembelajaran Discovery Learning)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan


d. Pendahuluan 1) Guru mempersiapkan peserta didik dalam pembelajaran dengan berdoa, melihat
kerapihan dan kebersihan kelas serta menanyakan presensi hari itu.
2) Peserta didik membaca salah satu surat pendek ” mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya. Guru memotivasi peserta didik, dengan membacakan salah satu
surat pendek
maka sedikit demi sedikit dapat meningkatkan sikap religius
3) guru menunjukan gambar sistem endokrin dan peserta didik mengamati gambar
tersebut dan guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk bertanya
tentang gambar yang di tunjukan
4) harapan guru peserta didik bertanya gambar apakah itu ? apakah fungsi dari
gambar-gambar tersebut ?
(harapan guru, siswa yang lain menjawab “sistem endokrin”
e. Inti MENGAMATI
 Peserta didik disajikan gambar sistem endokrin
 Peserta didik menjawab pertanyaan tersebut

MENANYA
 Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya pada
 guru sebelum menjawab pertanyaan yang disajikan guru
MENGUMPULKAN INFORMASI
 Peserta didik mengumpulkan data dengan cara mengidentifikasi dan sistem
endokrin jawab pertanyaan melalui buku, internet atau referensi yang lain

54
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
MENALAR/MENGASOSIASI
 Melalui diskusi kelompok menyimpulkan tentang sistem endokrin dan bagaimana
kerja sistem saraf pada manusia dengan baik
MENGOMUNIKASIKAN
 Mengumpulkan hasil diskusi kelompok dalam bentuk presentas.
f. Penutup 1. Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/simpulan
pelajaran.
2. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran,
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya, Sistem indra
pada manusia.
4. Guru mengingatkan pada peserta didik untuk selalu ingat kepada Tuhan YME,
untuk selalu jujur, tanggungjawab, kerjasama, toleransi dan percaya diri dalam
beraktifitas pada kehidupan.
5. Pembelajaran diakhiri dengan do’a dan salam serta mengingatkan pada peserta
didik akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

PENILAIAN (pertemuan 4 dan 5)


a. Teknik penilaian
1. Penilaian sikap (observasi)
2. Penilaian pengetahuan
3. Presentasi kelompok
b. Instrumen penilaian
2. Penilaian Sikap/ jurnal
No Waktu Nama Catatan perilaku Butir sikap Positif/Negatif RTL

c. Penilaian Pengetahuan
Tes tertulis (dilakukan pada akhir proses)
Mata pelajaran : Biologi
Kelas semester : IX/II
Tahun pelajaran : 2017/2018
Kompetensi dasar 3.1 : meganalisis hubugan antara struktur jarigan penyusun organ
pada sistem koordinasi (saraf,hormone, alatindera) dalam kaitannya dengan
mekasanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang dapat terjadi pada
sistem koordiasi manusia.
Indikator soal :
Menjelakan struktur dan fungsi sistem endokrin dengan benar
Tes tertulis
- Bentuk Soal Uraian:
 jelaskan pengertian sistem endokrin !
 Jelaskan fungsi kelenjar endokrin!
 Sebutkan 6 kelenjar yang terdapat pada manusia!

55
 Sebutkan letak kelenjar hipofisis !
 Sebutkan hormon yang terdapat pada kelenjar gonad !
No Pertanyaaan Jawaban Skor

1. jelaskan Sistem endokrin adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang bertugas 2
pengertian untuk melakukan sekresi (memproduksi) hormon yang berfungsi untuk
sistem mengatur seluruh kegiatan organ-organ dalam tubuh manusia sesuai dengan
endokrin? yang dibutuhkan organ tersebut. Hasil sekresi berupa hormon ini langsung
masuk ke dalam pembuluh darah manusia tanpa harus melalui saluran
(duktus).

2. Jelaskan Berikut ini adalah beberapa fungsi yang dihasilkan dari kelenjar endokrin, 6
fungsi kelenjar yaitu :
endokrin ?
 Mengontrol aktifitas kelenjar tubuh
 Merangsang aktifitas kelenjar tubuh
 Merangsang pertumbuhan jaringan
 Menghasilkan hormon-hormon yang dibutuhkan oleh organ-organ
tertentu
 Mengatur oksidasi, metabolisme, dan meningkatkan penyerapan
(absorpsi) glukosa pada usus halus
 Mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang, protein, karbohidrat,
vitamin, dan mineral.

3. Sebutkan 6  Kelenjar hipofisis 5


kelenjar yang  Kelenjar tiroid
terdapat pada  Kelenjar anak ginjal
manusia!  Kelenjar pankreas
 Kelenjar gonad

4. Sebutkan letak Kelenjar hipofisis ini dibagi menjadi 3 bagian berdasarkan letaknya, yaitu 4
kelenjar bagian depan (anterior), bagian tengah (central), dan juga bagian belakang
hipofisis (posterior).

5. Sebutkan  Hormon Estrogen 3


hormon yang  Hormon Progesteron
terdapat pada  Hormon Androgen
kelenjar gonad

20

Jumlah skor yang diperoleh (...)


N= x 100
Jumlah skor Maksimum
Instrumen Penilaian Presentasi Kelompok
No Elemen yang dinilai Skor maksimal Skor
1. Penyajian terdiri dari permulaan yang jelas, isi yang terorganisir dan 30
penutup yang jelas
2. Kualitas suara seperti volume, artikulasi dan antusiasme cukup baik 20
3. Bahasa tubuh seperti kontak dengan mata, postur dan gerak tubuh 20
digunakan secara efektif

56
4. Memberi respon yang baik pada pertanyaan 30
Nilai 100
Jumlah skor yang diperoleh (...)
N = x 100
Jumlah skor Maksimum
3. Pertemuan 6,dan 7. (Model Pembelajaran Discovery Learning)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan


 Pendahuluan  Guru mempersiapkan peserta didik dalam pembelajaran dengan berdoa, melihat
kerapihan dan kebersihan kelas serta menanyakan presensi hari itu.
 Peserta didik membaca salah satu surat pendek ” mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya. Guru memotivasi peserta didik, dengan membacakan salah satu
surat pendek maka sedikit demi sedikit dapat meningkatkan sikap religius
 guru menunjukan gambar sistem saraf dan peserta didik mengamati gambar
tersebut dan guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk bertanya
tentang gambar yang di tunjukan
 harapan guru peserta didik bertanya gambar apakah itu ? apakah fungsi dari
gambar-gambar tersebut ?
(harapan guru, siswa yang lain menjawab “sistem indra yang terdiri dari mata,
telinga,kulit,hidung, dan lidah”
 Inti MENGAMATI
 Peserta didik disajikan gambar sistem indra yaitu mata, telinga,kulit,hidung,
dan lidah
 Peserta didik menjawab pertanyaan tersebut
MENANYA
 Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya pada guru sebelum
menjawab pertanyaan yang disajikan guru

MENGUMPULKAN INFORMASI
 Peserta didik mengumpulkan data dengan cara mengidentifikasi tentang sistem
inra dan menjawab peratanyaan melalui buku, internet atau referensi yang lain
MENALAR/MENGASOSIASI
 Melalui diskusi kelompok menyimpulkan tentang sistem saraf dan bagaimana
kerja sistem saraf pada manusia dengan baik
MENGOMUNIKASIKAN
 Mengumpulkan hasil diskusi kelompok dalam bentuk presentasi.
 Penutup  Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/simpulan
pelajaran.
 Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan
 Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran,
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya, Ganggguan
dan pengaruh NAPZA terhadap sistem koordinasi
 Guru mengingatkan pada peserta didik untuk selalu ingat kepada Tuhan YME,
untuk selalu jujur, tanggungjawab, kerjasama, toleransi dan percaya diri dalam
beraktifitas pada kehidupan.
 Pembelajaran diakhiri dengan do’a dan salam serta mengingatkan pada peserta
didik akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

57
PENILAIAN (pertemuan 4 dan 5)
Teknik penilaian
 Penilaian sikap (observasi)
 Penilaian pengetahuan
 Presentasi kelompok
Instrumen penilaian
 Penilaian Sikap/ jurnal
No Waktu Nama Catatan perilaku Butir sikap Positif/Negatif RTL

 Penilaian Pengetahuan
Tes tertulis (dilakukan pada akhir proses)
Mata pelajaran : Biologi
Kelas semester : IX/II
Tahun pelajaran : 2017/2018
Kompetensi dasar 3.1 : meganalisis hubugan antara struktur jarigan penyusun organ
pada sistem koordinasi (saraf,hormone, alatindera) dalam kaitannya dengan
mekasanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang dapat terjadi pada
sistem koordiasi manusia.
Indikator soal :
Menjelaskan struktur dan fungsi sistem indra dengan benar
Tes tertulis
- Bentuk Soal Uraian:
 Sebutkan organ-organ yang terdapat pada sistem organ !
 jelaskan bola mata yang dibatasi oleh dinding !
 jelaskan fungsi sel-sel rambut pada telinga!
 Jelaskan permukaan lidah yang ditutupi oleh tiga macam pupil !
 Jelaskan fungsi dari bagian-bagian indra pembau !

No Pertanyaaan Jawaban Skor

1. Sebutkan organ-organ Mata , hidung, telinga, dan kulit 4


yang terdapat pada
sistem organ !

2. jelaskan bola mata yang Sklera 8


dibatasi oleh dinding !
Sklera merupakan lapisan paling luar berwarna putih.
Sklera adalah lapisan pelindung yang disusun oleh jaringan
ikat fibrosa. Sklera di lengkapi oleh kornea. Kornea
berfungsi untuk memfokuskan bayangan objek retina. Bagian
kornea dilindungi oleh selaput transparan yang disebut
konjungtiva.

Koroid

Koroid merrupakan lapisan tengah yang terdiri atas


jaringan ikat yang berpembuluh darah. Koroid berfungsi
untuk menyediakan makanan untuk bagian-bagian mata yang

58
lainnya.Bagian depan koroid memiliki lapisan berpigmen
yang disebut iris. Adanya iris menyebabkan terjadinya
perbedaan warna mata seperti hitam, coklat, biru, dan
sebagainya.
Retina
Retina merupakan lapis terdapat dari mata yang peka
terhadap cahaya. Bagian retina yang peka cahaya dikenal
sebagai fovea atau bintik kuning, sedangkan bagian retina
yang tidak peka cahaya disebuy bintik buta. Retina terdiri
atas berjuta-juta reseptor cahaya. Bagian retina yang paling
banyak mengandung ujung saraf penerima rangsangan sinar
(rod cell) dan sel kerucut (cone cell).

3. jelaskan fungsi sel-sel Sel-sel rambut ini berfungsi untuk menerima rangsangan 2
rambut pada telinga! getaran dan mengubahya menjadi impuls sensorik yang
kemudian dikirimkan ke pusat pendengaran otak.

4. Jelaskan permukaan  Papila sirkumvalata pupila yang dilingkari saluran 4


lidah yang ditutupi oleh berjumlah 8-12, berjejer-jejer membentuk huruf V dekat
tiga macam pupil pangkal lidah
 Papila filiformis papila yang menyebar dieluruh permukaan
lidah
 Papila fungiformis papila yang bentuknya seperti jamur,
letaknya menyebar diujung dan sisi lidah.

5. Jelaskan fungsi dari  Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara 5
bagian-bagian indra  Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang
pembau ! masuk ketika bernapas
 Selaput lendir berfungsi tempat menempelnya kotoran dan
sebagai indra pembau
 Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada
dalam udara pernapasan
 Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan yang ke
otak

23

Jumlah skor yang diperoleh (...)


N= x 100
Jumlah skor Maksimum
Instrumen Penilaian Presentasi Kelompok
No Elemen yang dinilai Skor maksimal Skor
1. Penyajian terdiri dari permulaan yang jelas, isi yang terorganisir dan 30
penutup yang jelas
2. Kualitas suara seperti volume, artikulasi dan antusiasme cukup baik 20
3. Bahasa tubuh seperti kontak dengan mata, postur dan gerak tubuh 20
digunakan secara efektif
4. Memberi respon yang baik pada pertanyaan 30
Nilai 100
Jumlah skor yang diperoleh (...)
N = x 100
Jumlah skor Maksimum

59
4. Pertemuan 9 (Model Pembelajaran Discovery Learning)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan


 Pendahuluan  Guru mempersiapkan peserta didik dalam pembelajaran dengan berdoa, melihat
kerapihan dan kebersihan kelas serta menanyakan presensi hari itu.
 Peserta didik membaca salah satu surat pendek ” mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya. Guru memotivasi peserta didik, dengan membacakan salah satu surat
pendek maka sedikit demi sedikit dapat meningkatkan sikap religius
 guru menunjukan gambar beberapa gangguan pengaruh terhadap sistem koordinasi.
 harapan guru peserta didik bertanya gambar apakah itu ?
harapan guru, siswa yang lain menjawab “berbagai penyakit yang terjadi akibat
gangguan dan pengaruh NAPZA”
 Inti MENGAMATI
 Peserta didik disajikan lembar kerja siswa tentang pengaruh NAPZA terhadap
sistem koordinasi
 Peserta didik menjawab pertanyaan tersebut
MENANYA
 Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya pada guru sebelum menjawab
pertanyaan yang disajikan guru
MENGUMPULKAN INFORMASI
 Peserta didik mengumpulkan data dengan cara mengidentifikasi tentang sistem inra
dan menjawab peratanyaan melalui buku, internet atau referensi yang lain
MENALAR/MENGASOSIASI
 Melalui diskusi kelompok menyimpulkan tentang gangguan dan pengaruh NAPZA
terhadap sistem koordinasi
MENGOMUNIKASIKAN
 Mengumpulkan hasil diskusi kelompok dalam bentuk presentasi.
 Penutup  Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
 Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan
 Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran,
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
 Guru mengingatkan pada peserta didik untuk selalu ingat kepada Tuhan YME,
untuk selalu jujur, tanggungjawab, kerjasama, toleransi dan percaya diri dalam
beraktifitas pada kehidupan.
 Pembelajaran diakhiri dengan do’a dan salam serta mengingatkan pada peserta
didik akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
PENILAIAN (pertemuan 9)
a. Teknik penilaian
 Penilaian sikap (observasi)
 Penilaian pengetahuan
 Presentasi kelompok
b. Instrumen penilaian
Penilaian Sikap/ jurnal
No Waktu Nama Catatan perilaku Butir sikap Positif/Negatif RTL

60
c. Penilaian Pengetahuan
Tes tertulis (dilakukan pada akhir proses)
Mata pelajaran : Biologi
Kelas semester : IX/II
Tahun pelajaran : 2017/2018
Kompetensi dasar 3.1 : meganalisis hubugan antara struktur jarigan penyusun organ
pada sistem koordinasi (saraf,hormone, alatindera) dalam kaitannya dengan
mekasanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang dapat terjadi pada
sistem koordiasi manusia.
Indikator soal :
Menjelaskan berbagai penyakit dan gangguan yang menyerang sistem saraf, sistem
endokrin dan sistem indra.
Tes tertulis
- Bentuk Soal Uraian:
 Jelaskan minimal 3 penyakit pada sistem indra !
 Jelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi sistem hormon !
 Jelaskan penyakit pada mata yaitu rabun tua !
 Jelaskan pada lidah yaitu glosoptosis !
 Apa yang dimaksud dengan alergi ?

No Pertanyaaan Jawaban Skor

1. Jelaskan minimal  Meningitis merupakan peradangan dibagian selaput otak (meninges) 2


3 penyakit pada yang disebabkan oleh bakteri Neisseria atau Virus
sistem indra !  Hidrosefalus merupakan peradangan selaput otak yang mengakibatkan
terjadinya penumpukan cairan diotak. Jika dibiarkan lama-kelamaan
kepala akan membesar
 Neuritis adalah iritasi pada neuron yang disebabkan oleh infeksi,
kekurangan vitamin, keracunan atau karena tekanan

2. Jelaskan beberapa Beberapa faktor yang mempengaruhi sekresi hormon, antara lain stres, 4
faktor yang infeksi, penuaan, genetik, dan lingkungan.
mempengaruhi
sistem hormon !

3. Jelaskan penyakit Rabun senja atau rabun ayam merupakan gangguan penglihatan akibat 2
pada mata yaitu kekurangan vitamin A. Akibatnya penderita rabun senja kesulitan
rabun tua ! melihat benda saat terjadi perubahan dari terang menuju gelap atau saat
senja hari.

4. Jelaskan pada Glosoptosis merupakan penyakit pada lidah yang berupa lidah yang 5
lidah yaitu tertarik ke belakang. Pada bayi baru lahir atau pada anak-anak kondisi
glosoptosis ! glosoptosis sangan berbahaya karena bisa saja sewaktu-waktu lidahnya
menutup saluran nafas yang bila tidak segera ditangani dengan benar bisa
menyebabkan kematian.

5. Apa yang Alergi disebabkan oleh masuknya benda asing ke dalam saluran
dimaksud dengan tenggorokan. Saat terkena alergi, penderita biasanya akan mengalami
alergi bersin-bersin.

Jumlah skor yang diperoleh (...)


N= x 100
Jumlah skor Maksimum

61
Instrumen Penilaian Presentasi Kelompok
No Elemen yang dinilai Skor maksimal Skor

1. Penyajian terdiri dari permulaan yang jelas, isi yang terorganisir dan 30
penutup yang jelas
2. Kualitas suara seperti volume, artikulasi dan antusiasme cukup baik 20
3. Bahasa tubuh seperti kontak dengan mata, postur dan gerak tubuh 20
digunakan secara efektif
4. Memberi respon yang baik pada pertanyaan 30
Nilai 100
Jumlah skor yang diperoleh (...)
N = x 100
Jumlah skor Maksimum

Ternate, ......... Mei 2018

Guru Pamong Nama Mahasiswa

Ismiyati Muhammad, S.P,. M.s Risma Asu


NIP: 198006282003122008 03101411040

Mengetahui
Kepala MAN 1 Ternate

Labani Ladesi S.Ag,.M.Pd


Nip: 196908171998031008

62
LAMPIRAN 8: JADWAL MA TA PELAJARAN

HARI WAKTU JAM KE KELAS

SENIN 09:00-10:10 3-4 XI-MIAII

SELASA 13:00-14.50 7-8 XI-MIAII

LAMPIRAN 9: DOKUMENTASI/FOTO

a. Kedatangan Mahasiswa Ppl II Tahap II Di Man 1 Kota Ternate

b. Evaluasi

63
c. Siswa Menghadapi Ujian

d. Penarikan mahasiswa PPL II tahap II

64
1. Sambutan oleh kepala sekolah 2. Sambutan oleh Dosen Pembimbing

3. Jabat tangan dengan guru-guru MAN 1 Kota Ternate

65

Anda mungkin juga menyukai