Anda di halaman 1dari 5

VIII.

DATA PERHITUNGAN
A. Menentukan ketetapan kalorimeter
m. Cp. (t₂ − 2t₃ − t₁)
𝑋=
(t₃ − t₁)

J
50 gr .4,2 C (37,5−2(37)−27,5)C
gr
= (37−27,5)C

210 J/C(−64)
=
9,5

= -1414,74 J/C
B. Membuat larutan NaOH 1 M, HCl 1 M, dan CH3COOH 1 M
 Larutan NaOH 1 M 100 ml
Gr NaOH = M  V  BM
= 1 mol/L  0,1 L  40 gr/mol
= 4 gr
 Membuat larutan HCl 1 M dalam 50 ml

%  1000  ρ
𝑀₁ =
BM
0,37  1000  1,18
= = 11,96 M
36,5

M1 . V1 = M2 .  V2

M₂ .V₂
V1=
M₁

1 M .50 ml
V1= = 4,18 ml
11,96 M

 Membuat larutan CH3COOH 1 M dalam 50 ml

%  1000  ρ
𝑀₁ =
BM
1  1000  1,05
= = 17,5 M
60

M1 . V1 = M2 .  V2
M₂ .V₂
V1= M₁

1 M .50 ml
V1= = 2,86 ml
17,5 M
C. Menentukan Panas Netralisasi
 Kalor jenis larutan = kalor jenis air = 4,2 J/gr.C
 Maka ρ larutan = ρ air = 1 gr/ml
 Massa larutan total = P.V = 1 gr/ml . (50+50)ml = 100 gr
1) Penentuan Panas Netralisasi NaOH 1 M + HCl 1 M
Dik = T4 = 28C
T5 = 36oC
H = t5-t4
= 36oC – 28oC
= 8oC
H = ( m.Cp. T) + (.T)
= (100gr. 4,2 j/gr.C. 8C) + (-1414,74 J/C. 8C)
= -7.957,92 Joule

2) Penentuan Panas Netralisas NaOH 1 M + CH3COOH 1 M

Dik: T4= 29C


T5 = 34,5C
H = t5-t4
= 34,5oC – 29oC
= 5,5C
H = (m.Cp. T) + (x. T)
= (100 gr. 4,2 J/gr.C. 5,5 C) + (-1414,74 J/C. 5,5C)
= -5471,07 Joule
IX. ANALISA PERCOBAAN
Pada praktikum kali ini dilakukan pecobaan panas netralisasi. Pada
percobaan ini menggunakan 4 bahan yaitu 100 ml aquadest, 100 ml NaOH, 50 ml
HCl 1 M dan 50 ml CH3COOH 1 M.
Dari percobaan yang telah yang dilakukan dapat dianalisa bahwa praktikum
kali ini bertujuan untuk menentukan panas netralisasi sesuai dengan percobaan dan
menunjukkan proses reaksi netralisasi panas yang dihasilkan oleh reaksi antara
asam kuat dan basa kuat atau sebaliknya. Pada percobaan hal pertama yang
dilakukan adalah menentukan tetapan calorimeter dengan memasukkan air kedalam
calorimeter dan mencatat temperature air dengan status suhu pertama (t1) dan
selanjutnya air diaduk dan dimasukkan lagi air kedalam kalorimeter (t2) air yang
digunakan bersuhu (300C) air harus dimasukkan secara cepat untuk menghindari
turunnya temperatur dalam air dan setelah itu mencatat suhu tertinggi (t3).
Hal kedua yang dilakukan adalah menentukan panas netralisasi dengan cara
mengambil 50 ml larutan NaOH dimasuukan kedalam kalorimeter (labu dewar)
dan dicatat suhu larutan NaOH dengan kalorimeter (t4), langkah kedua yang
dilakukan yaitu mengambil 50 ml larutan HCl yang telah tersedia dan
mencampurkan dengan larutan NaOH diaduk dengan baik dan mencatat suhu
maksimum (t5). Mencatat temperatur setiap 30 detik sampai menit keempat, dan
terakhir mengulangi percobaan dengan menggunakan larutan Asam Asetat untuk
menggantikan Asam Clorida.
Pengukuran jenis kalor menggunakan kalorimeter didasarkan pada Asaz
Black, yaitu apabila dua benda yang suhunya berbeda dan dicampur maka benda
yang lebih panas melepas kalor kepada benda yang lebih dingin sampai suhu
keduanya sama. (Qkeluar = Qmasuk)
Terdapat beberapa fungsi perlakuan yaitu pengadukan secara terus menerus
bukan untuk menaikkan suhu zat dalam kalorimeter, melainkan agar penyebaran
kalor dapat merata pada kalorimeter. Pemanasan H2O berfungsi untuk
membandingkan suhu air dingin dan suhu air panas di dalam kalorimeter.
Pencampuran dan pengukuran berfungsi untuk membuktikan kalorimeter dapat
menjaga atau mempertahankan kalor. Energy yang diterima air dingin  energy
yang dilepas oleh air panas. Hal ini dikarenakan sifat dari kalorimeter yang dapat
menyerap kalor sehingga tidak semua kalor dapat diterima oleh air dingin.
Pada penentuan panas netralisasi, basa kuat yang digunakan adalah NaOH
dan bertindak sebagai variable tetap. Asam yang digunakan adalah asam kuat dan
asam lemah yaitu HCl dan CH3COOH yang bertindak sebagai variable bebas.
Adapun persamaan reaksi antara NaOH dan HCl, yaitu :
NaOH + HCl NaCl + H2O H = -7957,92 Joule
Pada percobaan kedua, larutan basa kuat (NaOH) yang bertindak sebagai
variable tetap dan larutan asam lemah (CH3COOH) sebagai variable bebas
diperlukan kalor sebesar -5471,0524 Joule. Dengan persamaan reaksinya adalah :
NaOH + CH3COOH CH3COONa + H2O H = -5471,07
Joule
Dari hasil percobaan maka diketahui energy yang lebih besar yang
diperlukan pada reaksi penetralan adalah pada proses penetralan Asam Kuat atau
Basa Kuat atau penetralan HCl dan NaOH.

X. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan, dapat disimpulkan :
1. Tetapan kalorimeter adalah besarnya kalor yang diserap oleh kalorimeter untuk
menaikkan suhu setiap satu derajat.
2. Reaksi penetralan Asam Kuat (HCl) dan Basa Kuat (NaOH)
HCl + NaOH NaCl + H2O H = -7957,92 Joule
3. Reaksi penetralan Asam Lemah (CH3COOH) dan Basa Kuat (NaOH)
NaOH + CH3COOH CH3COONa + H2O H = -5471,07 Joule
4. Energy terbesar diperlukan pada netralisasi HCl dan NaOH.
5. Tetapan kalorimeter (x) didapat – 1414,74 Joule/0C
X. DAFTAR PUSTAKA
KASIE Laboratorium Kimia Fisika. 2018. Penuntun Praktikum Kimia Fisika.
Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya.

Anda mungkin juga menyukai