Anda di halaman 1dari 4

C.

INTERVENSI KEPERAWATAN

NO. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


1. Ketidakefektifan pola Setelah dilakukan tindakan 1. Atur posisi semi fowler. 1. Mempertahankan kepatenan jalan nafas
nafas b/d edema laring keperawatan selama ...x24 jam 2. Pantau TTV terutama RR melalui pengaturan posisi klien serta
dan obstruksi jalan nafas. diharapkan klien dapat 3. Berikan terapi O2 dengan mempermudahkan ventilasi.
mempertahankan kepatenan huminifier. 2. Mengetahui adanya kelainan untuk
pola nafas dengan KH : 4. Periksa dan pantau AGD segera ditangani.
1. Frekuensi nafas dalam batas dan saturasi O2. 3. Memenuhi kebutuhan O2 agar tercukupi
normal 16-20 x/mnt 5. Siapkan klien untuk serta menjaga kelembaban udara
2. Klien tidak terlihat tindakan trakeostomi (jika pernafasan.
menggunakan otot bantu diperlukan, kolaborasi 4. Memantau jumlah atau kadar gas
pernafasan. dengan dokter). didalam darah.
3. Klien tidak terlihat 5. Trakeostomi dilakukan untuk membuat
kesusahan untuk bernafas. jalan udara melalui leher langsung ke
4. Pola nafas tetap efektif trakea.
dengan adanya cedera.

23
NO. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
2. Kekurangan cairan Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau TTV tiap 2 jam , 1. Mengetahui jika ada kelainan agar
tubuh b/d peningkatan keperawatan selama ...x24 pantau pengeluaran dan ditangani secara cepat. Pengeluaran urine
kebocoran kapiler dan jam diharapkan pemulihan konsentrasi urine. serta konsentrasi urine dapat menjadi
perpindahan banyak cairan optimal dan 2. Pantau intake dan output indikator kekurangan cairan.
cairan dari intravaskuler keseimbangan elektrolit cairan. 2. Intake dan output cairan harus seimbang.
ke interstisial. serta perfusi organ vital 3. Berikan pengganti cairan 3. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh yang
dengan KH : IV dan elektrolit kurang.
1. Produksi urine > 30 (kolaborasi). 4. Tanda dehidrasi menjadi indikator separah
ml/mnt. 4. Pantau tanda-tanda apa kekurangan cairan terjadi dan turgor
2. Hematokrit darah normal dehidrasi dan turgor kulit. kulit digunakan untuk mengukur derajat
37-43 %. 5. Berikan cairan oral, dehidrasi.
3. Turgor kulit kembali < 3 perbanyak konsumsi air 5. Cairan oral digunakan untuk menambah
dtk. putih. kebutuhan cairan yang kurang.

24
NO. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
3. Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan 1. Dapatkan BB sebelum 1. Mengetahui penurunan BB sebelum dan
nutrisi kurang dari keperawatan selama ...x24jam mengalami luka bakar dan sesudah mengalami luka bakar.
kebutuhan tubuh b/d diharapkan masukan nutrisi bandingkan dengan BB 2. Menambah nafsu makan klien.
peningkatan metabolik adekuat dengan KH : sekarang. 3. Dengan mulut yang bersih akan
untuk penyembuhan 1. Kebutuhan kalori dan protein 2. Beri makanan kesukaan menambah nafsu makan dan rasa dari
luka. terpenuhi. klien. makanan.
2. Klien menghabiskan porsi 3. Lakukan oral higiene 4. Suplemen bergizi digunakan untuk
makan yang diberikan. sebelum memberikan mencukupi kebutuhan kalori dan
3. BB dalam batas normal. makanan. protein.
4. Berikan suplemen bergizi. 5. Ahli gizi akan menyarankan diet yang
5. Kolaborasi dengan ahli gizi. tepat untuk klien.
6. Anjurkan makan makanan
dalam kondisihangat
7. Anjurkan makan sedikit tapi
sering

25
NO. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
4. Resiko infeksi b/d Setelah dilakukan tindakan 1. Cuci tangan sebelum dan 1. Menjaga kebersihan agar luka tidak
kerusakan barier kulit, keperawatan selama ...x24 jam sesudah kontak dengan terkontaminasi kuman yang menjadi
kerusakan respon imun. diharapkan luka klien tidak klien. penyebab infeksi.
terjadi infeksi dengan KH : 2. Kaji tanda tanda infeksi 2. Memastikan apakah infeksi sudah
1. Suhu tubuh 36-37,5 oC. (perubahan warna, bau, terjadi .
2. Tidak menunjukkan tanda perubahan TTV, bengkak). 3. Krim topikal diberikan untuk
tanda infeksi. 3. Berikan krim topikal pada mempercepat penyembuhan luka.
3. Luka membaik. luka. 4. Semakin bersih klien makan semakin
4. Luka tidak bernanah. 4. Lakukan personal higiene kecil kemungkinan terkena infeksi.
sesering mungkin. 5. Luka yang terlalu lembab
5. Jaga kelembaban luka klien. memungkinkan terjadinya infeksi
6. Pastikan menggunakan alat karena kuman lebih mudah
yang steril untuk berkembang.
membersihkan luka. 6. Menggunakan alat steril akan
mengecilkan resiko terkena infeksi.

26

Anda mungkin juga menyukai