Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN

KOMUNIKASI EFEKTIF
1
DAFTAR ISI PANDUAN KOMUNIKASI EFEKTIF
KATA PENGANTAR
SAMBUTAN KETUA
DAFTAR ISI
BAB I
: PENDAHULUAN
BAB II
: PENGERTIAN KOMUNIKASI EFEKTIF
BAB III
: FORMAT KOMUNIKASI EFEKTIF
BAB IV
: STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI EFEKTIF
BAB V
: EVALUASI
BAB VI
: PENUTUP
2
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah Yang telah memberikan
RakhmatNya sehingga Buku Pedoman Komunikasi Efektif
ini dapat tersusun. Ucapan terima kasih kami sampaikan
kepada para pihak yang telah membantu tersusunnya
Buku ini, semoga Buku Pedoman ini bermanfaat.
Komunikasi Efektif merupakan salah satu unsur
penting dalam Program Keselamatan Pasien. Komunikasi
ini merupakan penyampaian informasi antar para petugas
rumah sakit dan juga penyampaian informasi dari petugas
ke pada pasien atau keluarganya, dan sebaliknya. Proses
Komunikasi ternyata tidak mudah, dan bila dalam proses
penyampaian tidak benar dapat menimbulkan salah
persepsi, yang dapat berakibat tidak baik. Berbagai
variasi dapat terjadi dalam proses komunikasi dapat
berupa variasi dalam kata, intonasi, dialek, dan berbagai
faktor lain termasuk factor lingkungan. Sehingga perlu
disusun suatu panduan dalam Komunikasi agar tercipta
suatu komuikasi yang efektif. Semoga Buku Panduan ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Sebagai akhir kata, Buku Pedoman ini belum
sempurna sehingga memerlukan penyempurnaan, kritik
dan saran dari pembaca kami harapkan untuk
menyemprnakan Buku pedoman ini.
Wassalamu”alaikum wr, wb.
Surabaya, April 2014
Subkor SKP II
1
BAB I
PENDAHULUAN
Standar akreditasi Rumah Sakit tahun 2011, salah
satu saran dari enam sasaran keselamatan pasien adalah
peningkatan komunikasi yang efektif dan sebagai SKP II.
Poin dalam SKP II adalah Rumah Sakit mengembangkan
pendekatan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi
antar para pemberi layanan. Hal ini sesuai dengan
Joint
commission International goals
2
The organization
develops an approach to improve the effectiveness of
communication among caregivers(JCI, 2012)
.
Barker (1971) membagi rerata waktu dalam sehari
yang dipergunakan untuk proses komunikasi sebagai
berikut mendengar 42%, bicara 32%, membaca 15% dan
menulis 11%. Hal ini menunjukkan dalam proses
komunikasi mendengar merupakan aktivitas yang paling
banyak dilakukan selama proses komunikasi berlangsung.
Komunikasi merupakan hal yang penting dalam
keselamatan pasien. Hal ini dapat disimak s
uatu penelitian
yang dilakukan oleh JCAHO than 2003 mencatat bahwa
dengan root cause analisis pada komunikasi yang kurang
baik 60% dari 2034 menyebabkan kesalahan medik
(
medical error
) dimana 75% menyebabkan kematian. 915
pasien meninggal karena kesalahan komunikasi. Sampai
tahun 2005 komunikasi masih sebagai penyebab kejadian
sentinel pada semua kategori.
Analisis akar masalahpada kejadian sentinel,
terdapat 5 penyebab utama yakni 1. Komunikasi, 2.
2
Assesemen pasien, 3. Kepatuhan terhadap terapi, 4.
Keamanan lingkungan, 5. Kepemimpinan (Woods, M.S,
2006).
3
BAB II
PENGERTIAN KOMUNIKASI EFEKTIF
Komunikasi merupakan proses bicara dalam
bahasa inggris diakronimkan sebaga TALK. TALK
merupakan akronim dari
T
(
talk to each other)
yakni
berbicara satu orang dengan orang lainnya,
A
(
act
together to care for our residents, patients and
families)
secara bersama memberikan pelayanan
antar petugas, residen, pasien dan keluarganya
L
(
listen to each other
) yakni satu dengan lainnya saling
dengarkan dan
K
(
know and understand each other
)
yakni tahu dan mengerti satu dengan lainnya.
Komunikasi melibatkan pembicara (orang yang
memberi informasi), proses penyampaian informasi,
isi informasi dan pendengar (orang yang menerima
informasi) (Zumbrum, 2006)
Sebagai seorang pembicara, harus memperhatikan
beberapa faktor untuk memberi kesempatan kepada
pendengar untuk mendengar dan memahami isi
komunikasi.
Tibodeau (2003) menyampaikan enam hal
untuk meningkatkatkan komunikasi efektif yakni
1. Pesan disampaikan tepat waktu, pesan berubah
secara konstan dan bila terjadi keterlambatan
dalam menyampaikan pesan menyebabkan
informasi ketinggalan zaman (kuno).
4

Anda mungkin juga menyukai