Anda di halaman 1dari 18

Pengembangan Dan Penerapan Manajemen Pengetahuan

Sebagai Strategi Pendukung Kegiatan Medis Non-Bedah


(Studi Kasus Klinik Petukangan Medical Center)
Randy Andy, Dedy Sugiarto, Dorina Hetharia
Program Studi Magister Teknik Industri Universitas Trisakti
gue@bangrendy.com, d_giarto@yahoo.com ,
deha_tita@yahoo.com

ABSTRAK.
Pada suatu industri berbasis new core competency, mutual information merupakan
modal utama di dalam memberikan nilai kompetitif pada proses bisnis suatu industri.
Industri medis menggunakan informasi sebagai faktor kritis di dalam menjalankan tiap
aspek dari manajemen klinik ataupun rumah sakit. Informasi tersebut berupa pengetahuan
yang sudah dikemas dalam suatu proses yakni knowledge management. Knowledge
management yang berada pada industri medis bermanfaat untuk meningkatkan kualitas
para petugas medis. Hal tersebut bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kasus
malpraktek yang seringkali terjadi karena minimnya pengetahuan setiap petugas medis.
Minimnya pengetahuan tersebut seringkali terjadi karena adanya knowledge gap antar
sesama petugas medis. Penerapan knowledge management system yang benar berfungsi
sebagai wadah knowledge transfer setiap petugas medis senior kepada petugas medis baru.
Kegagalan setiap expert (petugas medis senior) dalam mengambil keputusan pada saat
melakukan tindakan medis juga dapat diminimalisir dengan adanya knowledge
management system.
Kata kunci : Healthcare Knowledge Management, Amrit Tiwana, 10 Step Knowledge
Management Roadmap.

ABSTRACT
On a new core competency-based industries, mutual information is the main asset
in the competitive value to the business processes of an industry. The medical industry
uses the information as a critical factor in every aspect of perform a clinic or hospital
management. The information of knowledge should been packaged in a process that is
known as knowledge management. Bennefit knowledge management in the medical
industry is to improve the quality of the medical officer. It aims to minimize the
malpractice cases occurrence that often occurs due to lack of knowledge between medical
officer. The lack of knowledge often occurs because of gap of knowledge between the
members of the medical officer. Application of knowledge management systems that really
serves transfer of knowledge from senior medical officer for a new medical officer. Failure
of any expert (senior medical officer) in making decisions at the time of medical treatment
can also be minimized by the knowledge management system.
Keywords: Healthcare Knowledge Management, Amrit Tiwana, 10 Step Knowledge
Management Roadmap.

1. Pendahuluan mengidentifikasi, memilih, mengatur, dan


1.1 Latar Belakang menyebarkan informasi serta keahlian
penting di dalam suatu organisasi sebagai
Knowledge management upaya untuk mengembangkan
merupakan salah satu cara untuk produktivitas dan prestasi kerja sehingga
mampu meningkatkan daya saing efektif untuk digunakan dalam
organisasi tersebut. Selain itu knowledge menangani permasalahan tersebut.
management dapat dimanfaatkan sebagai
cara dalam mengembangkan potensi Pada saat knowledge management
sumber daya manusia dalam organisasi. system diimplementasikan dalam sebuah
PT Petukangan Medical Center perusahaan, pengukuran formal terhadap
merupakan perusahaan dengan tingkat knowledge management system penting
turn over sumber daya manusia yang untuk dilaksanakan. Kendala yang sering
cukup tinggi. Sehingga diperlukan terjadi adalah pengukuran biasa terjadi
knowledge management untuk menjaga apabila diminta oleh pihak manajemen
pendistribusian pengetahuan yang baik perusahaan. Dengan adanya pengukuran
kepada penggantinya. Dengan demikian terhadap knowledge management system
karyawan baru tidak sulit untuk maka dapat diketahui seberapa besar
melanjutkan atau mengetahui status knowledge management system
pekerjaan dari karyawan sebelumnya. memberikan kontribusi bagi kemajuan
Knowledge management juga dapat perusahaan.
meminimalisir terjadinya kesenjangan
pengetahuan (knowledge gap). Penerapan Perumusan Permasalahan
knowledge management system yang baik Proses knowledge management
mampu mendistribusikan hasil training yang terdiri dari knowledge creation,
seorang karyawan sebagai proses knowledge sharing dan knowledge
pengembangan atau peningkatan utilization masih belum berjalan secara
keilmuan, pengetahuan, kemampuan dan optimal di PT Petukangan Medical
kepribadian kepada seluruh karyawan. Center. Kesadaran akan pentingnya
knowledge management untuk dapat
Peran knowledge management juga mendukung kualitas pengetahuan
dibutuhkan di dalam menyusun strategi karyawan masih rendah. Rendahnya
bisnis suatu perusahaan. Peningkatan
kualitas pengetahuan tersebut dapat
kualitas pengetahuan karyawan suatu mengakibatkan kecenderungan untuk
perusahaan mempengaruhi tingkat terjadinya malpraktek dalam pelayanan
kepuasan konsumen. Saat konsumen kesehatan. Disamping itu rendahnya
merasa terpuaskan dan terlayani dengan kualitas pengetahuan berefek kepada
baik maka pendapatan perusahaan juga
rendahnya kualitas kerja seseorang.
akan meningkat. Knowledge management
menjaga perusahaan dari standar layanan Dengan kualitas kerja yang
perusahaan. Standar layanan perusahaan rendah dapat dipastikan konsumen tidak
akan memiliki keunggulan di dalam akan puas terhadap pelayanan kesehatan
persaingan usaha. Keunggulan dalam yang diterima. Rendahnya kepuasan
persaingan tersebut didefinisikan sebagai konsumen akan mengakibatkan
satu entitas keuntungan strategi bisnis, pendapatan yang diterima oleh
terutama dalam industri yang kompetitif. perusahaan akan juga berkurang.
Melalui keunggulan kompetitif tersebut Perumusan masalah tersebut diantaranya
akan memperkuat posisi bisnis serta adalah:
pangsa pasarnya akan mudah disasar dan a. Apakah ada keterkaitan antara
diraih. Atas dasar hal tersebut maka knowledge management system
sebuah institusi memerlukan suatu dengan kepuasan konsumen?
budaya organisasi/institusi (corporate b. Apakah knowledge management
culture) yang mampu menciptakan ide system berpengaruh terhadap
dan menjabarkannya ke dalam bentuk Knowledge gap setiap karyawan?
aplikatif (pengetahuan). Manajemen c. Apakah knowledge management
pengetahuan (knowledge management) tools mampu mempengaruhi
merupakan sebuah pendekatan yang kualitas pengetahuan seseorang?
Menurut ensiklopedi Wikipedia
Tujuan dan Manfaat Penelitian (2007), manajemen pengetahuan
(knowledge management) adalah
Tujuan yang akan dihasilkan serta
kumpulan perangkat, teknik dan strategi
manfaat dari penelitian ini diantaranya
untuk mempertahankan, menganalisa,
adalah:
mengorganisir, meningkatkan dan
1. Dihasilkan rancangan knowledge
membagikan pengertian dan pengalaman.
management system yang
Pengertian dan pengalaman semacam itu
berfungsi untuk membantu
terbangun atas pengetahuan, baik yang
tenaga medis dalam
terwujudkan dalam seorang individu atau
mendistribusikan pengetahuan.
yang melekat di dalam proses dan
2. Dihasilkan rancangan knowledge
aplikasi nyata suatu organisasi. Fokus
management map yang berfungsi
dari manajemen pengetahuan adalah
sebagai media dalam mengukur
untuk menemukan cara-cara baru untuk
kesenjangan pengetahuan
menyalurkan data mentah ke bentuk
(knowledge gap) antar setiap
informasi yang bermanfaat hingga
tenaga medis.
akhirnya menjadi pengetahuan. Beberapa
3. Dihasilkan rancangan model
definisi manajemen pengetahuan menurut
knowledge management tools
pakar ditunjukkan dalam tabel 1.
yang mampu diakses secara
online, sehingga tenaga medis
dapat mengakses kapan dan No Pakar Pengertian Manajemen
dimana saja. Pengetahuan
1 Wiig Manajemen pengetahuan
Ruang Lingkup (1997) adalah bangunan
sistematis, eksplisit dan
Ruang lingkup penelitian ini disengaja, pembaharuan,
merupakan pengembangan atas penelitian dan aplikasi pengetahuan
yang telah dilakukan sebelumnya, untuk memaksimalkan
pembahasan yang telah diteliti efektivitas yang
sebelumnya tidak akan diulas kembali berkenaan dengan
pada penelitian ini. Pengembangan pengetahuan organisasi
penelitian ini dilaksanakan pada industri dan pengembalian
jasa kesehatan yang belum menerapkan kembali aset
knowledge management sebagai solusi pengetahuan organisasi.
dalam menangani permasalahan pada 2 Turban Manajemen pengetahuan
dunia medis, dengan menggunakan (2001) adalah sebuah proses
penelitian sebelumnya sebagai pedoman yang membantu
dalam mengembangkan penelitian. Studi organisasi
kasus pada penelitian ini diantaranya mengidentifikasi,
merupakan pengolahan pengetahuan memilih,
seputar permasalahan medis yang terjadi mengorganisasikan,
dalam objek penelitian, diantaranya menyalurkan, dan
adalah pengetahuan dalam menangani mentransfer informasi
penyakit yang biasa terjadi pada poli penting dan kepakaran
kesehatan umum, poli spesialis gigi, poli yang merupakan bagian
spesialis anak, poli spesialis kandungan dari memori organisasi
dan poli spesialis internis (penyakit yang pada umumnya
dalam). berada dalam organisasi
dalam keadaan tidak
2. Tinjauan Pustaka
terstruktur.
2.1 Knowledge Management 3 Townle Manajemen pengetahuan
y adalah seperangkat
(2001) proses menciptakan dan digambarkan sebagai siklus yang
berbagi pengetahuan ke dinamis. Pengetahuan di dalam
seluruh organisasi untuk manajemen pengetahuan yang baik tidak
mengoptimalkan pernah selesai dari waktu ke waktu. Hal
pencapaian misi dan tersebut mencerminkan pengetahuan
tujuan organisasi. Jadi, selalu berubah sebagai efek dari
manajemen pengetahuan perubahan lingkungan dan waktu.
adalah mengenai Konsep siklus manajemen pengetahuan
meningkatkan digambarkan pada Gambar 1.
penggunaan pengetahuan
organisasional melalui
praktik-praktik
manajemen informasi
dan pembelajaran
organisasi untuk
mencapai keunggulan
kompetetitif dalam
pengambilan keputusan.
4 Tiwana Manajemen pengetahuan Siklus Manajemen Pengetahuan
(1999) secara luas yakni bahwa
manajemen pengetahuan Siklus manajemen pengetahuan menurut
yang berkaitan dengan Turban (2010) tersebut dijabarkan pada
organisasi untuk Tabel 2.
menciptakan nilai bisnis
dan menghasilkan daya 1 Create atau penciptaan memiliki arti
saing yang tinggi. bahwa pengetahuan diciptakan
Menurut tiwana, sebagaimana manusia menentukan
manajemen pengetahuan cara baru dari melakukan sesuatu
memberikan pengetahuan atau mengembangkan cara tindak
yang diperlukan dan (know how).
berguna bagi pencapaian 2 Capture atau penangkapan memiliki
semua tujuan bisnis. arti bahwa pengetahuan baru harus
5 Klasso Manajemen pengetahuan diidentifikasi sesuai dengan nilainya
n mampu menyelesaikan dan disajikan dalam suatu cara yang
(1999) masalah bisnis secara layak.
partikular mencakup 3 Refine atau penyaringan memiliki
diantaranya penciptaan arti bahwa pengetahuan baru harus
serta penyebaran barang diletakkan secara kontekstual
atau jasa inovatif, sehingga dapat ditindaklanjuti.
mengelola dan 4 Store atau penyimpanan memiliki
memperbaiki hubungan arti pengetahuan yang berharga
dengan para pelanggan, harus disimpan dalam format yang
mitra dan pemasok, juga layak pada knowledge repositories
dalam hal administrasi sehingga anggota organisasi lainnya
serta meningkatkan dapat mengakses.
praktek dan proses kerja. 5 Manage atau pengelolaan memiliki
Pengertian Manajemen Pengetahuan arti bahwa pengetahuan harus
dikelola dan dimutakhirkan seperti
2.2 Knowledge Management Cycle halnya perpustakaan.
6 Disseminate atau penyebaran
Knowledge management cycle memiliki arti bahwa pengetahuan
menggambarkan proses yang terjadi pada harus dibuat dan tersedia dalam
manajemen pengetahuan. Siklus tersebut
format yang dapat berguna bagi  R = Total responden
semua anggota organisasi yang
membutuhkan, kapanpun dan NPi = ((P1 x 1) + (P2 x 2) + (P3 x 3) + (P4 x 4)) / R
dimanapun
Siklus Manajemen Pengetahuan Keterangan :
 Npi = Nilai penguasaan terhadap
2.3 Analisis Knowledge Gap knowledge i
Analisis knowledge gap  P1 = Jumlah responden dengan
merupakan metode yang digunakan untuk jawaban “A”
mengetahui seberapa besar kesenjangan  P2 = Jumlah responden dengan
knowledge dalam suatu organisasi. jawaban “B”
Setelah dilakukan perhitungan maka
 P3 = Jumlah responden dengan
dapat diketahui keadaan knowledge yang
jawaban “C”
dibutuhkan dan knowledge yang sekarang
tersedia. Apabila terjadi kesenjangan  P4 = Jumlah responden dengan
knowledge, maka organisasi dapat mulai jawaban “D”
menyusun langkah-langkah apa saja yang  R = Total responden
diperlukan untuk menghilangkan
kesenjangan tersebut (Setiarso, 2009) 2.4 Analisis Knowledge Gap
Knowledge gap dapat diperoleh Dari perhitungan yang dilakukan,
dari selisih antara rata-rata tingkat dapat diperoleh knowledge wajib yaitu
kepentingan dan rata-rata tingkat knowledge yang perlu dan harus dimiliki
penguasaan terhadap knowledge yang oleh setiap karyawan dalam menjalankan
dibutuhkan oleh karyawan. Tingkat tugasnya secara efektif dan efisien.
kepentingan menyatakan seberapa Kriteria yang termasuk knowledge wajib
penting knowledge yang dibutuhkan oleh adalah knowledge yang memiliki nilai
karyawan untuk menjalankan tugas dan kepentingan antara 3 - 4 dan atau
fungsinya. Tingkat penguasaan memiliki nilai kesenjangan knowledge
menyatakan seberapa jauh penguasaan tertinggi. Selain knowledge wajib, dapat
karyawan yang terdapat di dalam suatu diperoleh juga knowledge pilihan, yaitu
bidang terhadap knowledge yang knowledge pelengkap yang membantu
dibutuhkan. Dalam menghitung dalam pelaksanaan tugas karyawan.
kesenjangan pengetahuan antar Kriteria yang termasuk dalam knowledge
karyawan, dapat dilakukan dengan cara pilihan adalah knowledge dengan nilai
menghitung rata-rata tingkat kepentingan kepentingan kurang dari 3 dan selain
dan rata-rata tingkat penguasaan knowledge dengan nilai kesenjangan
knowledge. tertinggi.

NKi = ((K1 x 1) + (K2 x 2) + (K3 x 3) + (K4 x 4)) / R 2.5 Analisis Knowledge Gap
Tiwana (1999) menjelaskan
Keterangan:
bahwa dalam merumuskan kerangka
 Nki = Nilai kepentingan terhadap konseptual serta kerangka penerapan
knowledge i
manajemen pengetahuan secara umum
 K1 = Jumlah responden dengan pada perusahaan dibutuhkan 10 langkah
jawaban A peta perjalanan dari penerapan
 K2 = Jumlah responden dengan manajemen pengetahuan. Sepuluh
jawaban B langkah itu mencakup identifikasi
 K3 = Jumlah responden dengan pengetahuan apa yang dibutuhkan
jawaban C organisasi, mendesain, mengembangkan
 K4 = Jumlah responden dengan dan menata sebuah sistem manajemen
jawaban D
pengetahuan yang terpadu dengan strategi
bisnis di atas kapabilitas infrastruktur
yang sudah ada, memilih dan melakukan
perubahan kultural dan organisasional
yang menjadikan manajemen
pengetahuan berfungsi dengan baik
dalam sebuah organisasi, serta
mengevaluasi efektivitas peranan
penerapan manajemen pengetahuan dan
sumbangannya terhadap return of
investment (ROI) suatu perusahaan.
Penjelasan tersebut diilustrasikan pada
Tabel 3 dan Gambar 2.

Phase Step
Phase 1: Step 1: Analyzing
Infrastructural existing
evaluation infrastructure
Step 2: Aligning
KM and bussines
strategy
Phase 2: KM Step 3: Designing
system analysis, the KM
design & architecture, and
development integrating existing
infrastructure
Step 4: Auditing
and analyzing
existing knowledge
Step 5: Designing
the KM team
Step 6: Creating
the KM blueprint 10 Step Knowledge Management Road
Step 7: Developing Map
the KM system
Phase 3: Step 8: Deploying Pada Gambar 2 ditunjukkan hubungan
Deployment with results driven antara strategi perusahaan, strategi
incrementalism pengetahuan dan pengelolaan knowledge
(RDI) methodology (KM). Strategi generik yang dikenal
Step 9: Leadership untuk strategi pengetahuan adalah
issues codification strategy dan personalization
Phase 4: Metrics Step 10: Real- strategy. Kedua strategi generik tersebut
for performance options analysis of biasanya didetilkan menjadi empat
evaluation return and strategi pengetahuan, yaitu :
performance 1. Intellectual Asset Management
4 Phases of 10 Step KM Roadmap Strategy
2. Personal Knowledge Asset
Responsibility Strategy
3. Knowledge Creation Strategy
4. Knowledge Transfer Strategy
2.6 Analisis Knowledge Gap berperan dalam
pengembangan
organisasi menjadi
organisasi besar yang
unggul dan
berpenghasilan besar
2 Pengetahuan sistem pemahaman
know-why yang diperoleh
berdasarkan
pemahaman mengapa
sesuatu terjadi.
Pengetahuan ini
merupakan
pengetahuan
mendalam tentang
carut-marut
hubungan sebab-
4 Level pengetahuan, tingkat dari
akibat yang
pengaruh, dan kemungkinan dukungan
mendasari dan terkait
teknologi
dengan rentang
tanggung-jawab kerja
Pada Gambar 3 dijelaskan bahwa
individu dalam
terdapat beberapa tingkatan pengetahuan
organisasi. Dengan
yang terkait dengan keberhasilan
pengetahuan ini
organisasi mencapai keberhasilan dengan
individu dapat
memanfaatkan pengetahuan dengan
melangkah untuk
merujuk kepada Nonaka (1991) serta
memahami tindakan
Quinn, Anderson, dan Finkelstein (1996).
apa yang harus ia
Menurut beberapa pakar tersebut terdapat
ambil. Dengan kata
empat tingkat pengetahuan perusahaan
lain, pengetahuan
berdasarkan motivasi yang
know-why
menggerakannya, beberapa tingkat
merupakan dasar dari
pengetahuan tersebut dijelaskan pada
pemahaman terhadap
Tabel 4
pengetahuan know-
how, memungkinkan
1 Pengetahuan Pengetahuan yang individu untuk
care-why digerakkan oleh menciptakan
kepedulian dalam pengaruh luar biasa
mengetahui bahwa dengan pengetahuan,
sesuatu yang terjadi serta menghasilkan
merupakan kemampuan untuk
pengetahuan yang berurusan dengan
terdalam. berbagai interaksi
Pengetahuan care- dan situasi tak kasat
why mata.
merepresentasikan
3 Pengetahuan pengetahuan tentang
kreativitas yang self-
know-how bagaimana
motivated
melakukan sesuatu
(termotivasi-oleh-
sesuai dengan
diri-sendiri). Quinn
petunjuk atau
melihat pengetahuan
keterangan-
care-why ini sebagai
keterangan khusus.
faktor utama yang
Dapat juga pemberian umpan balik, pertanyaan,
dikatakan, saran atau sanggahan. Interaksi aktif
pengetahuan ini antara para agen pengetahuan
mewakili memperkaya dan memperinci
kemampuan untuk pengetahuan mereka.
menerjemahkan Kolaborasi dalam penyelesaian
pengetahuan yang masalah, percakapan tentang beragam hal
dikandung buku teks dan kerjasama dalam kelompok
dan buku petunjuk ke menghasilkan proporsi aset pengetahuan
dalam praktek yang signifikan bagi organisasi. Dalam
keseharian di dunia penyelesaian masalah kolaboratif,
nyata pengetahuan yang dilibatkan secara
4 Pengetahuan mewakili sengaja untuk menghasilkan alternatif
know-what pengetahuan kognitif keputusan ditangkap dan diperoleh oleh
yang sekedar setiap anggota kelompok melalui diskusi
mengetahui dan evaluasi yang dilakukan bersama.
karakteristik sesuatu Keterlibatan dan interaksi intensif
tanpa disertai anggota kelompok dalam proses
pemahaman untuk penyelesaian masalah menghasilkan
apa dan mengapa kepedulian terhadap masalah dan
sesuatu itu terjadi. membawa mereka juga kepada
Pengetahuan ini kepedulian terhadap mengapa masalah itu
esensial tetapi tidak terjadi dan bagaimana cara
memadai untuk menyelesaikannya. Dalam kolaborasi ini,
digunakan sebagai pengetahuan care-why, know-why dan
dasar dari kompetisi. know-how dapat diperoleh sekaligus. Di
Tingkatan Pengetahuan sini mereka juga dapat langsung
memanfaatkan pengetahuan yang mereka
Tiwana (1999) menjelaskan punya. Dengan kata lain mereka
setelah proses perolehan pengetahuan, melakukan knowledge utilization yang
langkah selanjutnya yaitu knowledge memang secara inherent merupakan
sharing (penyebaran pengetahuan). proses kolaboratif. Pembelajaran yang
Tahap ini mencakup penyebaran dan terjadi di sini adalah pembelajaran yang
penyediaan apa saja yang sudah diketahui inklusif, pembelajaran bagi siapa saja
agar dapat diakses oleh orang lain. yang terlibat dalam proses kolaboratif.
Pengetahuan yang sudah diperoleh ditata Semua orang dalam kolaborasi berbagi
sedemikian rupa sehingga orang lain dan mendapatkan tambahan pengetahuan.
yang membutuhkan dapat Tiwana (1999) menjelaskan
memanfaatkannya. Dengan demikian dalam memanfaatkan pengetahuan, perlu
dibutuhkan sistem yang mengatur dan dibangun sebuah sistem yang
mengelola kegiatan berbagi pengetahuan memungkinkan terjadi kolaborasi,
agar berlangsung terus-menerus dan percakapan antara anggota organisasi,
sungguh-sungguh. Prinsip dari proses diskusi, berbagi cerita, dan kerjasama
berbagi pengetahuan ini adalah dalam memecahkan masalah. Pada Tabel
kolaborasi. Secara alamiah, pengetahuan karakteristik dasar sistem Tiwana
mengandung sifat kolaboratif dalam arti menjelaskan bahwa dalam menerapkan
pengetahuan terbentuk dan berkembang sebuah sistem terdapat beberapa
melalui proses kolaborasi. Pada proses karakteristik dasar yang perlu dipenuhi
pembentukan pengetahuan dan oleh sistem, sehingga mampu
pembelajaran kolaborasi ini berperan menghasilkan pemanfaatan pengetahuan
penting dalam melengkapi pengetahuan .
sedemikian rupa melalui kegiatan
1 Sistem itu harus dapat diterima (2008) adalah penciptaan sistematik,
secara baik oleh komunitas yang pemodelan, pembagian, operasionalisasi
secara aktual akan menggunakannya, dan penerjemahan dari healthcare
bukan hanya diterima oleh knowledge untuk meningkatkan kualitas
komunitas yang membuatnya. dari pelayanan pasien.
2 Sistem itu harus meleluasakan dan Aktivitas dari healthcare
mendukung komunikasi yang kaya. knowledge management portfolio
Konteks, pemaknaan, opini, menurut Abidi (2008), diantaranya
prasangka dan bias harus punya adalah:
saluran untuk mengalir melalui 1. Menangkap, menampilkan
sistem. Pengguna sistem jangan kembali, membuat model,
sampai merasa bahwa ia mengorganisir dan mensintesa
menggunakan sesuatu yang tidak modalitas yang berbeda dari
akan digunakannya kalau ada pilihan healthcare knowledge untuk
lain. merealisasikan sumber daya
3 Sistem itu harus mendukung healthcare knowledge yang
berlangsungnya komunikasi informal komprehensif, tervalidasi dan
dan beragam cara penungkapan ide, dapat diakses.
pikiran dan komunikasi. 2. Mengakses, membagi,
4 Sistem itu harus transparan bagi menyebarkan pengetahuan saat ini
penggunanya. dan case-specific pada healthcare
5 Sistem itu harus bisa diakses oleh knowledge stakeholder dalam
setiap anggota komunitas dengan format yang berguna.
derajat yang relatif setara. 3. Mengoperasionalisasi dan
6 Sistem itu mendukung penggunaan menggunakan healthcare
istilah-istilah informal dan jargon knowledge, dalam arus kerja
khusus dalam perusahaan atau klinis, menyediakan layanan
departemen. Bahasa informal yang perawatan pasien pragmatis,
digunakan orang dalam komunikasi seperti pendukung keputusan
dengan kolega setingkat seringkali (Decision Support System) dan
berbeda dengan bahasa formal yang perencanaan perawatan, pada titik
digunakan orang berkomukasi perawatan dan titik kebutuhan.
dengan klien, senior atau atasannya.
Sistem tersebut harus bisa menjamin Tipe - tipe pengetahuan yang menurut
pengguna sistem merasa nyaman Abidi (2008) secara langsung
dalam menggunakan sistem berkontribusi pada pembuatan keputusan
Karakteristik Dasar Sistem klinis dan perencanaan perawatan
dijelaskan pada tabel .
2.7 Analisis Knowledge Gap
1 Patient knowledge membawakan
Healthcare menurut Abidi (2008) sebuah deskripsi yang jelas dari
adalah kekayaan pengetahuan yang status kesehatan pasien yang
bersumber dari pengalaman sebuah mengenkapsulasi hubungan medis
pertumbuhan eksponensial dalam antara berbagai observasi dari
pemahaman ilmiah dari penyakit, pasien dan campur tangan yang
treatment, serta jalur perawatan. diperlihatkan oleh physician,
Healthcare knowledge menurut Abidi meliputi menangkap dan mencatat
(2008) adalah pusat bagi pembuat dalam catatan medis, untuk
keputusan klinis yang benar serta menyediakan gambaran lengkap dari
memperoleh rezim therapeutic yang lebih pasien.
efektif dari siklus diagnosa therapeutic 2 Practitioner knowledge adalah tacit
secara keseluruhan. Healthcare knowledge yang berkaitan dengan
knowledge management menurut Abidi
praktek yang disembunyikan oleh Menurut Abidi (2008) modalitas
praktisi dan dilatih pada saat dari healthcare knowledge adalah sebagai
melaksanakan perawatan medis berikut :
yang diperoleh melalui 1. Tacit knowledge dari praktisi yang
pembelajaran, internship, observasi dimanifestasikan dalam istilah
dan pengalaman. dari keahlian, judgement dan
3 Medical knowledge adalah intuisi penyelesaian masalah
pengetahuan domain inti mereka.
menggambarkan teori-teori tentang 2. Explicit knowledge dalam istilah
kesehatan dan layanan kesehatan, dari literatur, review, studi kasus
model dan proses pengiriman medis berdasarkan bukti, panduan
layanan kesehatan. praktik klinis dan sebagainya.
4 Resource knowledge adalah 3. Pengalaman klinis (yang dicatat
kualifikasi dari sumber daya dan diobservasi) dan pelajaran
pengiriman perawatan dan yang telah dipelajari
infrastruktur yang tersedia dalam 4. Diskusi penyelesaian masalah
sebuah pengesetan layanan kolaboratif diantara praktisi.
kesehatan. 5. Kebijakan operasinal
5 Process knowledge memperhatikan mendatangkan protokol klinis dan
jalur (atau arus kerja) perawatan jalur perawatan.
institusi khusus yang menentukan 6. Sumberdaya edukasi dalam istilah
wacana yang ditetapkan dari dari konten edukasi medis untuk
perawatan untuk kondisi medis praktisi dan konten edukasi
khusus dalam sebuah pengesetan kesehatan untuk pasien.
layanan kesehatan. 7. Peraturan (simbolis) pendukung
6 Organizational knowledge keputusan dijumpai dari pakar
merepresentasikan struktur dan domain dan/atau model keputusan
kebijakan organisasi yang dilatih yang diinduksi dari data dan
oleh institusi layanan kesehatan disimpan dalam knowledge base.
yang membawa arus informasi dan 8. Pengetahuan sosial dalam istilah
pengetahuan dalam organisasi. komunitas praktik dan pola
7 Relationship knowledge yang komunikasi, ketertarikan dan
menggambarkan modal sosial yang keahlian mereka dari anggota
disembunyikan dalam organisasi, komunitas individu.
sebuah komunitas penyedia layanan 9. Observasi yang diinduksi data
kesehatan atau bahkan individu. didapat melalui observasi klinis,
Pada dasarnya, relationship uji diagnosa dan therapeutic
knowledge memberikan sebuah treatment yang dicatata dalam
pengertian bagaimana pengetahuan catatan medis.
yang dicari dan dibagikan dapat
diefektifkan diantara layanan Spektrum dari layanan healthcare
kesehatan profesional. Dalam knowledge management menurut Abidi
prakteknya, pengetahuan membantu (2008) dideskripsikan pada Gambar
dalam mempertanyakan pertanyaan hierarki organisasi dari spektrum layanan
yang benar pada orang yang tepat. healthcare knowledge management.
8 Measurement knowledge merincikan
metriks, kriteria dan standar untuk
mengukur kesuksesan proses/sistem
pengiriman layanan kesehatan dan
outcome kesehatan yang
berhubungan.
Tipe Healthcare Knowledge Management
meningkatkan pengetahuan mereka
terhadap perkembangan dunia kesehatan.
Struktur jaringan komputer tersebut
terdapat pada gambar, skema tersebut
menjelaskan topologi jaringan komputer
atau keterhubungan antar komputer yang
termasuk dalam jaringan komputer saat
ini.

Hierarki organisasi dari spektrum layanan


healthcare knowledge management

4. Implementasi 10 Step Knowledge


Management System
Penelitian yang dilakukan
disesuaikan dengan kerangka kerja
(framework) 10 steps KM road map. Pada
Topologi Jaringan Klinik Petukangan
bab ini akan dilakukan pengolahan data
Medical Center
serta analisa data yang telah dikumpulkan
dalam perancangan KMS (knowledge Dari skema tersebut dapat dilihat
bahwa jaringan komputer yang ada sudah
management system). Data seluruhnya
terintegrasi dengan baik antara setiap PC
diambil dari unsur yang terkait dalam User dan juga proses transfer data yang
kegiatan pelayanan kesehatan di PT ada sudah berjalan dengan baik.
Petukangan Medical Center Kemananan data pun terkelola dengan
baik dengan terpasangnya firewall di
4.1 Analisa Infrastruktur Teknologi server. Pembagian user access previlage
Informasi antara setiap user terbagi dengan baik,
Pada proses analisa data, antara setiap departemen tidak ada yang
berdasarkan 10 Step Knowledge diintegrasikan fungsinya. Dengan kata
Management System Road Map lain, tidak ada user dalam departemen
dilakukan analisa infrastruktur teknologi tersebut yang menggunakan komputer
informasi. Hal ini dilakukan agar dapat tersebut secara bergantian. Dalam
memahami peran dari infrastruktur yang mengelola setiap pasien, karyawan dan
ada, untuk kemudian dapat dilakukan inventory serta dalam mengolah data
analisa infrastruktur tersebut di dalam keuangan, PT Petukangan Medical
pengembangan KMS di PT Petukangan Center sudah menggunakan aplikasi
Medical Center. Saat ini PT Petukangan intranet yang terhubung antara server dan
Medical Center telah memiliki suatu PC user. Dalam aplikasi intranet tersebut
jaringan komputer yang menghubungkan belum diterapkan KMS sehingga
antara setiap PC (personal computer) di penyebaran pengetahuan tidak berjalan
setiap departemen. Jaringan komputer dengan baik. Dengan adanya penelitian
tersebut dimanfaatkan sebagian untuk ini, akan dibuat suatu prototype situs
intranet dan internet. Jaringan intranet manajemen pengetahuan yang tepat untuk
tersebut sebelumnya dimanfaatkan untuk pembagian informasi dari tenaga medis
aplikasi pengelolaan data pasien pakar kepada tenaga medis pemula.
(registrasi) serta untuk mengolah data
Pada sisi hardware ( perangkat
keuangan yang ada. Sedangkan jaringan
keras) requirement PC yang dimiliki oleh
internet digunakan oleh para tenaga
PT Petukangan Medical Center, masih
medis (dokter dan perawat) untuk
memiliki kekurangan dalam menerapkan untuk menjaga
KMS. PT Petukangan Medical Center keamanan data
saat ini memiliki infrastruktur teknologi antara extranet dan
informasi seperti yang terdapat pada tabel intranet
di bawah ini. 11 PC User Dell Digunakan sebagai
(8) pengolah aplikasi
No Nama Keterangan utama dan sistem
Infrastruktu manajemen
r pengetahuan
1 ISP Digunakan sebagai 12 PC Server Digunakan sebagai
Connection layanan internet IBM (2) server utama dan
(First Media; untuk email dan server cadangan
Dedicated 1 komunikasi antara 13 Fortinet Digunakan sebagai
Mbps) client - server Firewall (2) firewall antara client
2 Operation Digunakan sebagai – server
System : sistem operasi pada Infrastruktur Teknologi Informasi PT
Windows komputer client Petukangan Medical Center
XPSP 2 (8)
3 Operation Digunakan sebagai Setelah diamati pada tabel tersebut PT
System MS sistem operasi Petukangan Medical Center masih
Windows komputer server membutuhkan beberapa infrastruktur
Server 2008 dalam mengoptimalisasikan KMS.
R2 (2) Optimalisasi tersebut diantaranya adalah :
4 Microsoft Digunakan sebagai
Office Home tools word  Optimalisasi aplikasi perangkat
& Student processing&spreads lunak kolaborasi pengguna yang
Edition (9) heet processing sudah terdapaat pada PC user.
5 Modem Digunakan sebagai Dengan memberdayakan
Prolink (1) penghubung ke perangkat lunak ini, dipastikan
jaringan internet pertukaran informasi yang bersifat
6 Switch Digunakan untuk confidential bisa berjalan dengan
Prolink (1) membagi jaringan baik.
router  Dibangun sebuah network access
7 Wireless Dibutuhkan untuk storage, dimana pada storage
LAN Router routing jaringan tersebut dapat dimanfaatkan
TP Link (1) antara modem dan sebagai media penyimpanan
komputer informasi dan pengetahuan setiap
8 Printer & Digunakan sebagai tenaga medis.
Scanner printer untuk Aplikasi intranet yang terintegrasi
Epson TX mencetak laporan dengan KMS. Aplikasi yang saat ini
700 Wireless harian, mingguan terdapat di PT Petukangan Medical
(1) dan bulanan Center menggunakan aplikasi
9 Printer Epson Digunakan sebagai pengelolaan inventory dan financial yang
TM U220 (1) printer untuk saat ini digunakan berbasis Microsoft
mencetak bukti Visual Basic. Sedangkan Portal KMS
pembayaran pada dibangun dengan menggunakan CMS
kasir (content management system) drupal
10 Access Point Digunakan sebagai sebagai frameworknya.
TP Link (1) hotspot bagi pasien.
Hotspot tersebut 4.2. KMS & Strategi Bisnis
menggunakan
proteksi firewall
KMS yang akan dikembangkan harus baru. Disamping pembangunan
selaras dengan strategi organisasi agar infrastruktur jaringan yang memadai
benar benar sesuai dengan kemampuan tersebut, untuk memudahkan informasi
inti dari apa yang dibutuhkan oleh tersebut terkelola dengan baik maka
organisasi. Untuk lebih mudah dalam dapat memanfaatkan website.
memahaminya dapat dilihat pada
kerangka berpikir yang diadaptasi dari Pemanfaatan website / portal
model Michael Zack pada gambar 8. merupakan pendekatan yang cukup
banyak digunakan oleh khalayak orang.
Penyelarasan dimulai dengan Dengan memanfaatkan website maka
melakukan analisa pada PT Petukangan kebutuhan akses ke berbagai informasi
Medical Center dan faktor – faktor yang dalam menemukan, menciptakan,
menjadi penentu keberhasilan organisasi, memperoleh dan menyebarkan
sehingga dapat ditentukan sasaran dan pengetahuan dapat terpenuhi dengan
strategi organisasi untuk mencapai baik. Keuntungan dalam
sasaran tersebut. Faktor kunci sukses PT mengimplementasikan KM Portal sebagai
Petukangan Medical Center adalah sarana pendukung Manajemen
sebagai berikut : Pengetahuan, diantaranya adalah :

 Standard Operational Prochedure  Mampu mengetahui gambaran


(SOP) sudah tervalidasi konsistensi suatu organisasi
akreditasinya oleh Departemen  Kemudahan dalam pengelolaan
Kesehatan RI. dan pencarian informasi
 Pekerja medis yang terdaftar pada  Kemudahan dalam mengakses
Asosiasi kesehatan di Indonesia informasi dan sumber daya
seperti IDI (Ikatan Dokter organisasi
Indonesia), PDGKI, PDGI,  Kemudahan dalam mengakses
IKABI, PDUI. laporan – laporan dan pertanyaan
 Memenuhi standar pelayanan – pertanyaan seputar dunia medis.
minimal bidang kesehatan di  Kemudahan dalam mengakses
kabupaten / kota sesuai dengan data yang dibutuhkan sesuai
Peraturan Menteri Kesehatan RI dengan keahlian seseorang
Nomor 741 / MENKES / PER /  Kemudahan dalam mengakses
VII / 2008 data individu termasuk di
 Memenuhi standar kesehatan dan dalamnya kostumisasi data
keseleamatan kerja di rumah sakit individu.
sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor 1087 / Setelah kebutuhan pengguna
MENKES / SK / VIII / 2010 diperoleh, proses selanjutnya yakni
menentukan teknologi informasi apa yang
4.3. Pengembangan Infrastruktur mampu memenuhi kebutuhan pengguna
Teknologi Informasi tersebut terkait.
Dalam meningkatkan 4.4. Analisa Audit Knowledge
pengetahuan SDM para pakar medis PT
Petukangan Medical Center, dibutuhkan Analisa selanjutnya pada tahap
infrastruktur teknologi informasi sebagai penelitian ini yakni melakukan analisa
media pendukung dalam menerapkan audit pengetahuan. Analisa audit
proses manajemen pengetahuan. pengetahuan ini dilaksanakan dengan
Infrastruktur teknologi informasi tersebut maksud untuk mengetahui keadaan
harus mampu mencukupi kebutuhan para knowledge yang sebenarnya. Analisa
pengguna dalam mengakses informasi audit knowledge ini diantaranya
sehingga dapat menemukan pengetahuan melakukan analisa K-Gap.
diseminasi maupun knowledege
4.4.1 Analisa K-Gap management kodifikasi. Technical
engineer infrastruktur IT dibagi menjadi
Dilakukannya proses penilaian 3 bagian, diantaranya orang yang
kesenjangan knowledge (K-Gap) dalam melakukan pengaturan dalam
suatu organisasi akan dapat diketahui keterhubungan jaringan internet baik
keadaan knowledge yang dibutuhkandan intranet maupun extranet. Analisa
knowledge yang saat ini tersedia pada terhadap kebutuhan jaringan dan
organisasi tersebut. Dengan mengetahui ketersediaan yang dimiliki oleh PT
keadaan knowledge yang ada, diharapkan Petukangan Medical Center haruslah
tidak akan ada lagi kesenjangan memadai untuk dilakukannya
knowledge pada organisasi tersebut. pengembangan KM.
Karena dengan mengetahui kesenjangan
knowledge yang dimiliki oleh organisasi Bagian lainnya yaitu bagian
dapat diketahui langkah yang dapat pengembangan aplikasi KM, seorang
dilakukan oleh organisasi tersebut dalam technical engineer pengembang aplikasi
menghilangkan kesenjangan tersebut. KM harus melakukan analisa terhadap
Kesenjangan knowledge dapat kebutuhan yang dibutuhkan oleh
dianalisa setelah kuesioner K-Gap perusahaan, melalui informasi yang
dikumpulkan untuk selanjutnya diolah diberikan oleh team leader. Skill yang
dengan perhitungan rata – rata tingkat diperlukan seorang pengembang aplikasi
kepentingan dan rata – rata tingkat KM minimal pengembang tersebut harus
penguasaan terhadap knowledge yang mengetahui bahasa pemrograman
dibutuhkan oleh setiap petugas medis. berbasis objek (object oriented
Tingkat kepentingan dapat menyatakan programming). Framework aplikasi yang
seberapa pentingnya knowledge yang digunakan dalam pengembangan yakni
dibutuhkan oleh petugas medis dalam drupal. Drupal dipilih oleh pengembang
menjalankan fungsi dan tugasnya sesuai karena aplikasi tersebut open source
medical standard of prochedure. (bersifat terbuka; tidak berbayar) dan
juga drupal sangat mudah dan juga cukup
4.5 Membentuk Tim KM up to date dalam pengembangannya.
Bagian lainnya yakni technical engineer
Pembentukan tim KM yang database administrator. Kriteria seorang
dibutuhkan dalam penelitian ini technical engineer database
dibutuhkan 5 orang, 5 orang tersebut administrator adalah harus mampu
diantaranya 1 orang berlaku sebagai team melakukan pengolahan yakni dengan cara
leader, 3 orang berlaku selaku technical query database yang dibutuhkan oleh
engineer infrastruktur IT dan 1 orang technical engineer pengembang aplikasi
sebagai functional engineer. Sebagai KM. Technical engineer database
team leader tim KM tersebut, kriteria administrator juga bertanggung jawab
yang dibutuhkan adalah seseorang yang dalam pembuatan laporan penunjang
mampu mengatur kinerja dan kerja yang dibutuhkan oleh pihak pimpinan
timnya. Disamping itu team leader, juga atau pemilik. Sehingga mampu
harus tahu bagaimana sisi teknikal dan menentukan keputusan apa yang akan
sisi fungsional KM yang akan dirancang. dilakukan untuk mengembangkan
Karena team leader tersebut yang akan pengetahuan.
melakukan negosiasi kebutuhakn user
kepada pimpinan maupun pemilik objek Bagian terakhir yaitu seorang
penelitian dimana dalam hal ini adalah public relation, dalam hal ini tugasnya
PT Petukangan Medical Center. adalah memberikan informasi dan
Disamping itu, team leader pada menyiapkan dokumentasi literatur terkait
penelitian ini juga harus mempunyai dengan aplikasi KM. Dengan adanya
pengetahuan atas knowledge managemen dokumentasi terhadap aplikasi KM ini
maka ke depannya akan memudahkan Portal manajemen pengetahuan
bagi kontinuitas suatu penelitian. klinik petukangan medical center
Seseorang tersebut harus dapat dijalankan menggunakan XAMPP
mendeskripsikan setiap fungsi dan menu
webserver. XAMPP webserver tersebut
yang ada pada aplikasi KM tersebut.
merupakan webserver yang berbasis open
4.6. Perancangan Blue Print KM source dan mudah dikelola selayaknya
suatu server untuk web. Konektivitas
Perancangan blue print KM pada
PT Petukangan Medical Center ini yang stabil dan dapat dijalankan pada
diantaranya adalah para pakar medis yang sistem operasi Microsoft Windows
ada pada PT Petukangan Medical Center. menjadikan XAMPP banyak menjadi
Blue print yang diberikan merupakan pilihan setiap pengembang aplikasi
rancangan struktur penelitian KM yang website. XAMPP webserver juga mampu
dilakukan berdasarkan hasil olah data dan diatur IP Address-nya secara statik jadi
analisa. Setelah dilakukan pengolahan
dapat dipanggil oleh IP Address local
data dan analisa, maka perancangan blue
print KM yang mampu memenuhi selama masih ada pada satu alamat DNS
kebutuhan PT Petukangan Medical yang sama.
Center meliputi pengembangan kualitas
pengetahuan pakar medis, 4.8 Penyebaran KM Portal
Pengetahuan
4.7. Pengembangan KMS
Penyebaran KM Portal
Setelah dilakukan perancangan Pengetahuan dilakukan dengan cara inter
blue print KM, langkah selanjutnya yaitu personal, dengan memanfaatkan anggota
mengembangkan aplikasi portal KM tim KM untuk menyebarkan pemanfaatan
dengan metode transmisi verbal. Dengan
tersebut dengan memanfaatkan teknologi
metode transmisi informasi KM portal
informasi. Berdasarkan hasil pengolahan pengetahuan secara verbal dan langsung
data dan analisis maka diputuskan untuk maka kepastian informasi terhadap KM
menggunakan platform drupal dalam portal dapat diterima dengan baik.
implementasi pengembangan KM Portal Keterbatasan pengetahuan pakar medis
Petukangan Medical Center. Drupal terhadap teknologi informasi dapat
dipilih karena merupakan platform yang dimudahkan dengan metode ini. Dengan
penjelasan mekanisme pemanfaatan KM
open source, mudah dikelola dan tetap
portal yang baik kepada para pakar
mengikuti perkembangan hingga kini. medis, maka proses penyebaran informasi
Drupal diciptakan oleh dries buytaert dan juga dapat diterima dengan baik oleh
hans sneijder pada bulan januari 2011. pakar medis maupun tenaga medis
Drupal sendiri dahulu digunakan sebagai pemula.
software message board, diberikan nama Pada portal manajemen
pengetahuan pula akan diberikan suatu
drupal dengan tujuan agar orang lain
user manual yang disisipkan pada
dapat menggunakan serta aplikasi tersebut sehingga apabila para
mengembangkannya. Drupal sendiri pakar medis maupun tenaga medis
terdiri dari 2 kata droo-puhl, yang berasal pemula untuk menghindari kelalaian pada
dari bahasa inggris. Dalam bahasa proses dan mekanisme penggunaan portal
belanda, drupal diartikan sebagai tetesan. KM klinik petukangan medical center.
Oleh karena itu logo drupal terlihat 4.9 Pengaturan Perubahan Budaya
berbentuk seperti tetesan dengan dan Struktur Reward
bayangan senyum di dalamnya.
Melakukan identifikasi atas evaluasi terhadap pengguna portal
budaya yang ada pada lingkungan medis manajemen pengetahuan.
dan kemudian merubahnya merupakan
hal yang tidak mudah. Pakar medis dan 4. Kesimpulan dan Saran
tenaga medis pemula seringkali tidak Kesimpulan
menyadari pentingnya portal KM ini.
Kesibukan mereka dalam melayani 1. Portal manajemen pengetahuan
kesehatan pasien seringkali menjadi dapat dimanfaatkan dalam dunia
kendala dalam merubah suatu budaya medis untuk menjembatani
maupun kebiasaan penyebaran informasi pengetahuan antara pakar medis
melalui portal KM tersebut. Pola yang dan tenaga medis pemula. Proses
dapat digunakan yang mampu dilakukan penyebaran informasi dapat
oleh pemilik maupun pimpinan terdokumentasi dan dikelola
perusahaan diantaranya dengan cara : dengan baik dengan memanfaatkan
 Merubah suasana kerja yang sistem ini.
cerdas, yakni mencoba untuk 2. Timbul suatu trend dan budaya
menekankan kepada setiap pakar baru di kalangan tenaga medis
medis dan tenaga medis pemula yakni dengan memanfaatkan portal
untuk memanfaatkan portal manajemen pengetahuan, kualitas
tersebut pada saat waktu luang. tenaga medis dalam melayani
 Menjadikan portal KM tersebut kesehatan masyarakat menjadi lebih
mampu diakses dari luar, dengan baik.
memanfaatkan VPN (virtual 3. Proses penciptaan pengetahuan
private network). Informasi yang baru melalui metode spiralisasi,
akan disebar kepada tenaga medis yakni sebuah pengetahuan pada
pemula ini bersifat tertutup suatu instansi kesehatan menjadi
kepada publik maka harus lebih kaya dan sempurna melalui
memanfaatkan teknologi lain pengalaman suatu pakar.
untuk mendukung penyebaran 4. Pengelolaan pengetahuan dan
informasi ini. informasi yang disebar pada
 Memberikan reward kepada instansi kesehatan seperti klinik
pengguna yang aktif, pemberian petukangan medical center menjadi
reward ini harus dilakukan secara lebih terarah dan selaras sesuai
berkala setiap catur wulan. dengan visi dan misi klinik
Sehingga apabila pengguna petukangan medical center.
tersebut aktif maka informasi 5. Produktifitas tenaga medis menjadi
dapat tersebar secara merata. lebih meningkat dalam melayani
Reward tersebut diberikan kesehatan masyarakat.
berdasarkan jumlah view setiap Saran
anggota dan juga diberikan suatu
kuis bagi setiap departemen 1. Diperlukan pengembangan lebih
terkait. lanjut pada implementasi portal
manajemen pengetahuan klinik
4.10 Evaluasi dan Pengukuran petukangan medical center,
Kinerja portal KM pengembangan tersebut dapat berupa
e - learning medical center
Evaluasi dan pengukuran kinerja
portal manajemen pengetahuan klinik 2. Pengetahuan yang ada disarankan
petukangan medical center akan bersifat terbuka agar tenaga medis di
diterapkan terhadap beberapa bagian. luar lingkungan klnik petukangan
Diantaranya pengujian terhadap portal medical center dapat berkolaborasi
manajemen pengetahuan itu sendiri, juga dalam meningkatkan pengetahuan
kesehatan.
3. Pada portal manajemen pengetahuan 9. Firdaus, Oktri M. 2006.
disarankan dikembangkan fitur Pengembangan Sistem Pakar
tambahan seperti penilaian Keperawatan Dalam Rangka Menuju
pengetahuan setiap tenaga medis, Proses Knowledge Sharing Di
sehingga dengan adanya fitur Rumah Sakit. [Tesis]. Bandung :
tersebut memudahkan bagi pimpinan Program Studi Teknik da Manajemen
dalam melakukan evaluasi Industri Institut Teknologi Bandung.
pengetahuan setiap penggunanya. 10. Klasson, Kirk. 1999. Managing
Knowledge for Advantage : Content
Daftar Pustaka and Collaboration Technologies, The
1. Abidi, S. S. R. 2008. Healthcare Cambridge Information Network
Knowledge Management: The Art of Journal, Vol. 1
the Possible. NICHE Research 11. Maier, R. 2002. Knowledge
Group. Faculty of Computer Science. Management Systems: Information
Dalhousie University and Communication Technologies
2. Alavi, M., and Leidner, E.D. 2002. for Knowledge Management,
Knowledge Management and Springer Verlag Berlin Heidelberg.
Knowledge Systems. In Barnes 12. Mulyanto, Agus. 2009. Roadmap
Stuart Knowledge Management Implementasi Knowledge
Systems: Theory and Practice, Management. UPN Veteran :
Thomsen Learning Yogyakarta
3. Bailey, Christopher. 2003. Using 13. Nicolas R. 2004. Knowledge
knowledge management to make Management Impact on Decision
health systems work. USA : World Making Process. Journal of
Health Organization. Bulletin of the Knowledge Management 8 (1): 20-
World Health Organization 81. 31.
4. Davenport, T.H., & Prusak, L. 14. Nonaka, I. 1991. “The Knowledge
2000, Working Knowledge: How Creating Company”, Harvard
Organizations Manage What They Business Review, November–
Know, Harvard Business School December 1991, 2–9. Boston:
Press, Boston, MA. Harvard Business School Press.
5. Davenport, T. & L. Prusak. 1998. 15. Nonaka, I. & Takeuchi, H. 1995. The
Working Knowledge: How Knowledge-Creating Company: How
Organizations Manage What They Japanese Companies Create the
Know. Boston: Harvard Business Dynamics of Innovation, New York:
School Press. Oxford University Press.
6. Drucker, P. 1998. “The Coming of 16. Setiarso, Bambang. 2008. Penerapan
the New Organization”, Harvard Knowledge Management pada
Business Review on Knowledge Organisasi. Jakarta : Graha Ilmu.
Management, 1-19. Boston: Harvard 17. Simon, H.A. 1960. The New Science
Business School Press. of Management Decisions. New
7. Drucker, P. 1993. Post Capitalist York: Harper and Row.
Society. New York: Harper Business 18. Sligo, F X; Jameson, Anna M. 2000.
Press. The knowledge-behavior gap in use
8. Febriyanti, L. 2006. Strategi of health information. USA : Journal
manajemen pengetahuan (knowledge of the American Society for
management strategy) di PT. Information Science and Technology
Perkebunan Nusantara VIII Gunung 51.
Mas Bogor. [Tesis]. Bogor : Sekolah 19. Stankosky, Michael. 2005. Creating
Pascasarjana Institut Pertanian the Discipline of Knowledge
Bogor. Management; The Latest in
University Research. Oxford:
Elsevier Butterworth–Heinemann.
20. Sugiarto, Dedy. Ma’arif, M.
Syamsul, Marimin, Sailah, Illah,
Sukardi, Honggokusumo, Suharto.
2012. Pemilihan Strategi
Pengembangan Klaster Industri Dan
Strategi ManajemenPengetahuan
Pada Klaster Industri Barang Celup
Lateks. Bogor : IPB
21. Sureephong P. 2007. Knowledge
Management System Architecture
for the Industry Cluster. Proceeding
The International Conference on
Industrial Engineering and
Engineering Management (IEEM
2007). Singapore.
22. Tiwana A. 2000. The Knowledge
Management Tool Kit – Practical
Techniques for Building a
Knowledge Management System.
New Jersey : Prentice Hall
23. Tiwana, A. 2002, The Knowledge
Management Toolkit: Orchestrating
IT, Strategy, and Knowledge
Platforms (2nd Edition), Upper
Saddle River, NJ: Prentice Hall
24. Wiig, Karl M. 1997 ,"Knowledge
Management: An Introduction and
Perspective", Journal of Knowledge
Management, Vol. 1.

Anda mungkin juga menyukai