Anda di halaman 1dari 6

Alodokter | Informasi Kesehatan Terlengkap dan

Terpercaya
Login | Daftar

 Penyakit A-Z

o Virus

o Kanker

o Jantung

o Otak

o Psikologi

o Defisiensi

o Infeksi

o Mata

o Pencernaan

o Semua Penyakit

 Obat A-Z

 Hidup Sehat

 Keluarga

 Cari Rumah Sakit

 Tanya Dokter

Solusio Plasenta

Pengertian Solusio Plasenta


Solusio plasenta (solutio placentae, abruptio placentae) adalah lepasnya plasenta dari
dinding rahim bagian dalam sebelum proses persalinan, baik seluruhnya maupun sebagian.
Kondisi ini merupakan komplikasi kehamilan yang serius, namun jarang terjadi.

Plasenta tumbuh di dalam rahim ibu selama masa kehamilan dan berfungsi untuk
memberikan nutrisi serta oksigen pada janin dalam kandungan. Solusio plasenta berisiko
membahayakan nyawa ibu dan bayi yang dikandung jika tidak segera ditangani. Hal ini
dikarenakan solusio plasenta bisa menyebabkan perdarahan hebat pada sang ibu dan
mengurangi suplai nutrisi serta oksigen untuk sang bayi.

Gejala Solusio Plasenta

Usia kehamilan di atas enam bulan (trimester ketiga), terutama beberapa pekan sebelum
proses persalinan, merupakan waktu yang rawan untuk terjadinya solusio plasenta. Beberapa
gejala yang menandai kondisi ini di antaranya adalah:

 Nyeri punggung.

 Kontraksi yang berlangsung cepat.

 Perdarahan pada vagina.

 Rahim terasa sakit.

 Nyeri perut.
 Gerakan bayi dalam kandungan yang kurang aktif atau tidak seperti biasanya.

Konsultasi pada dokter sebaiknya segera dilakukan apabila seorang wanita hamil mengalami
gejala seperti yang disebutkan di atas.

Penyebab Solusio Plasenta

Hingga saat ini penyebab pasti terjadinya solusio plasenta belum diketahui, namun ada
beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seorang wanita untuk mengalaminya, yaitu:

 Merokok atau memakai narkoba.

 Berusia di atas 40 tahun.

 Memiliki riwayat solusio plasenta sebelumnya.

 Pernah melahirkan bayi kembar.

 Memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi.

 Menderita gangguan pembekuan darah.

 Memiliki riwayat trauma pada perut, seperti terjatuh atau terkena pukulan.

 Air ketuban bocor atau pecah terlalu awal.

Diagnosis Solusio Plasenta

Untuk mendiagnosis solusio plasenta, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik guna
mengetahui kontraksi rahim. Selain itu, kemungkinan diperlukan pemeriksaan darah atau
USG untuk membantu mengetahui penyebab terjadinya perdarahan vagina. USG dapat
digunakan untuk melihat kondisi rahim dan kandungan, namun tidak selalu dapat mendeteksi
adanya solusio plasenta. Pada solusio plasenta, detak jantung janin juga perlu dimonitor
untuk mengetahui kondisi bayi dan dan mendeteksi adanya kegawatan janin.

Perawatan Solusio Plasenta

Perawatan solusio plasenta yang dilakukan tergantung pada keadaan bayi yang dikandung,
usia kehamilan, dan tingkat keparahan solusio plasenta. Plasenta yang sudah terlepas dari
dinding rahim tidak bisa ditempelkan kembali.

Penderita mungkin akan dirawat di rumah sakit jika usia kehamilan di bawah 34 minggu,
detak jantung bayi normal, dan kondisi tergolong ringan. Namun jika usia kehamilan sudah di
atas 34 minggu dan solusio plasenta membahayakan penderita serta bayi yang dikandung,
maka dokter akan menyarankan untuk segera dilakukannya proses persalinan (biasanya
melalui operasi caesar). Jika penderita mengalami perdarahan hebat, maka harus dilakukan
transfusi darah.

Komplikasi Solusio Plasenta


Solusio plasenta dapat menimbulkan komplikasi dan membahayakan jiwa penderita dan bayi
yang dikandungnya.

Ibu hamil yang menderita solusio plasenta kemungkinan bisa mengalami gangguan
pembekuan darah dan syok akibat kehilangan darah. Selain itu, solusio plasenta juga bisa
menyebabkan gagal ginjal atau kegagalan organ tubuh lainnya. Perdarahan juga kemungkinan
terjadi setelah proses persalinan. Operasi histerektomi atau pengangkatan rahim mungkin
akan dilakukan jika perdarahan yang terjadi tidak bisa dikendalikan.

Sedangkan pada bayi, solusio plasenta dapat menyebabkan kurangnya asupan nutrisi dan
oksigen, serta kelahiran prematur. Bahkan komplikasi yang serius dapat terjadi dimana bayi
terlahir dalam keadaan meninggal.

Pencegahan Solusio Plasenta

Meskipun rawan terjadi di trimester ketiga, solusio plasenta juga bisa terjadi kapan saja
setelah usia kandungan memasuki minggu ke-20. Kondisi ini tidak dapat dicegah secara
langsung, namun ibu hamil dapat menurunkan risikonya dengan cara:

 Mengonsumsi suplemen asam folat sesuai petunjuk dokter.

 Memeriksakan kondisi kandungan secara rutin selama masa kehamilan.

 Mengobati tekanan darah tinggi bila ada sesuai petunjuk dokter.

 Tidak menggunakan narkoba.

 Berhenti merokok.

Artikel Terkait

Keluarga Tidak Mungkin Mengalami Haid Tapi Hamil

Ingin bertanya kepada dokter?

Atau ingin berbagi pengalamanmu?

Tanya
Diskusi Terkait
Ingin bertanya kepada dokter? Atau ingin berbagi pengalamanmu?

Tanya Dokter

Apa penyebab flek saat hamil tujuh bulan?

By Debby Chintya

Dok saya sedang hamil dan memasuki usia 28 week dua hari lalu terdapat flek pada
celana dalam saya.dan pada hari ini pada

 1 Balasan

27 hari yang lalu

Dijawab oleh Dokter

Lebih Lanjut

 Kesehatan

 Hidup Sehat

 Keluarga

 Tentang Kami

 Apakah anda seorang dokter?

 Advertise with us

 Syarat dan Ketentuan


 Privasi

 Kontak Kami

© 2016 Alodokter.com All Rights Reserved...

Anda mungkin juga menyukai