Anda di halaman 1dari 9

GAMBARAN ENDOMETRIOSIS PADA WANITA INFERTIL

DI KLINIK PERMATA HATI RSUP DR. SARDJITO


YOGYAKARTA TAHUN 2009 1

Riri Sari Simaremare2, Ima Kharimaturrohmah3

Abstract : One of the cause of infertil is endometriosis. Endometriosis can cause


system function trouble of reproductive organ that is function of coitus, sperm,
tuba falopi, ovary causing pursues the happening of pregnancy. Therefore
important to know image of endometriosis. With knowing of image of
endometriosis hence can be done correct handling for its the problems. As for
purpose of this research is to know image of endometriosis at woman infertil in
clinic Permata Hati RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta the year 2009. Result of
research shows percentage of endometriosis patient age in clinic Permata Hati
RSUP DR. Sardjito the year 2009 19 (63,3%) at the age of 20-34 years,
percentage of situation of endometriosis network 16 (53,3%) in ovary, percentage
of classification of endometriosis counted 12 (40%) at stadium III.

Kata Kunci : Gambaran endometriosis pada wanita infertil

PENDAHULUAN kekurangsuburan atau infertile


Setiap pasangan menginginkan (Hecker,2001).
seorang anak untuk penerus Infertilitas (kemandulan)
keturunan, namun tidak setiap merupakan masalah kesehatan, yaitu
perkawinan dianugerahi keturunan. pasangan suami istri tidak
Fungsi anak dalam keluarga mengetahui jika pasangannya
menjadikan ikatan keluarga menjadi mengalami infertilitas dan penyebab
lebih kokoh. Anak juga merupakan terjadinya infertilitas. Infertilitas
wahana aktualisasi sebuah keluarga, membutuhkan perhatian di seluruh
berperan sebagai generasi penerus dunia maupun di Indonesia, karena
dan tumpuan masa depan bagi orang banyaknya pasangan infertil di
tuanya. Pasangan yang tidak Indonesia khususnya pada wanita
mempunyi anak merasa ada yang yang pernah kawin tapi tidak
kurang di dalam hidupnya. Hal ini mempunyai anak. Sedangkan di
memicu ketidakharmonisan rumah negara-negara maju seperti Amerika,
tangga, menyalahkan salah satu Jepang ditemukan kasus infertil baik
pasangan, perselingkuhan bahkan dari laki-laki maupun perempuan
perceraian. 10-15% pasangan sekitar 80% jumlah pasangan infertil
mengalami infertilitas, keadaan diperoleh ± 400 juta pasangan
tersebut dimulai saat wanita tidak (Siswono, 2003).
mampu menjadi hamil hingga Banyak faktor yang
melahirkan, meskipun telah menyebabkan wanita tidak atau
melakukan hubungan seksual secara belum mampu menjadi hamil setelah
teratur tanpa menggunakan alat kehidupan seksual normal yang
kontrasepsi selama setahun atau cukup lama. Faktor-faktor tersebut
lebih, dan keadaan tersebut disebut yaitu faktor organik/fisiologik, faktor

1
Judul Skripsi
2
Mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta
3
Dosen Pembimbing STIKES ‘Aisyiyah
Yogyakarta
ketidakseimbangan jiwa serta Endometriosis merupakan salah
kecemasan yang berlebihan. Faktor satu penyakit ginekologik yang
organik/psikologi merupakan paling banyak mendapat perhatian
penyebab terjadinya infertilitas para ahli dinegara-negara maju
karena kekakuan yang berlebihan maupun dinegara berkembang, telah
(emotion stress) dapat menurunkan banyak penelitian yang dilakukan
kesuburan wanita (Prawirohardjo, terhadap endometriosis. Namun
2003). hingga saat ini penyebab dan
Al-Qur'an adalah petunjuk yang patogenesisnya belum diketahui juga
benar bagi seluruh umat manusia. secara pasti (Badziad Ali, 2003). Di
Hal ini mencakup pada setiap aspek Indonesia, angka kejadian
kehidupan, termasuk tentang infertil perempuan infertil 15% pada usia
(kemandulan). " Hai manusia, telah 30-34 tahun, meningkat 30% pada
datang kepadamu kitab yang berisi usia 35-39 tahun dan 64 % pada usia
pelajaran dari Tuhanmu dan sebagai 40-44 tahun. Para ahli memastikan
obat penyembuh jiwa, sebagai angka infertilitas telah meningkat
petunjuk dan rahmat bagi orang- mencapai 15-20 persen dari sekitar
orang yang beriman ". ( QS. 10 : 57 50 juta pasangan. WHO
). "Setiap Penyakit itu pasti ada memperkirakan sekitar 8-10% atau
obatnya, jika tepat obatnya maka sekitar 50-80 juta pasangan suami
Penyakit akan Sembuh dengan izin istri di seluruh dunia mengalami
Allah 'Azza wa Jalla ". ( HR. Muslim masalah infertilitas yang salah
). " Allah tidak akan menurunkan satunya disebabkan oleh
suatu penyakit melainkan Allah juga endometriosis.
menurunkan obatnya " ( HR. Abu Salah satu bentuk kebijakan
Hurairah ). Dari ayat alqur’an diatas pemerintah yaitu Sesuai dengan
dapat diambil pelajaran bahwa setiap paradigma baru Program Nasional
penyakit ada obatnya termasuk Kependudukan/Keluarga Berencana
infertil atau kemandulan. Sebagai di Indonesia telah diubah visinya
umat Islam harus belajar untuk yakni dari mewujudkan Norma
mencari keseimbangan yang sehat Keluarga Kecil yang Bahagia dan
dalam berjuang untuk kehamilan. Sejahterah (NKKBS) menjadi untuk
Untuk itu manusia harus tetap mewujudkan “Keluarga Berkualitas
berusaha dan pantang menyerah Tahun 2015”. Keluarga yang
dalam menghadapi cobaan dari Allah berkualitas adalah keluarga yang
SWT. sejahtera, sehat, maju, mandiri,
Endometriosis merupakan memiliki jumlah anak yang ideal,
jaringan endometrium fungsional berwawasan ke depan, bertanggung
diluar kavum uteri. Faktor penyebab jawab, harmonis, dan bertakwa
multi faktorial ditemukan kepada Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan lokasi endometriosis, (Saifudin, 2005). Oleh karena itu
sehingga beberapa fenomena yang pasangan suami istri yang belum
bervariasi ditemukan dalam berbagai dikaruniai anak seharusnya diberikan
derajat inferilitas pada pasien yang pelayanan kemandulan/infertilitas
berbeda. agar mereka juga dapat mewujudkan
tujuan visi tersebut bagi sebanyak 73 pasien. Sampel adalah
dirinya/keluarganya. sebagian dari jumlah dan
Berdasarkan hasil studi karakteristik yang dimiliki oleh
pendahuluan yang telah dilakukan populasi tersebut atau wakil populasi
penulis dengan tim medis Klinik yang diteliti (Sugiyono, 2006).
Infertil Permata Hati RSUP Dr. Teknik sampel menggunakan
Sardjito Yogyakarta menginformasi- sampling sistematis, yaitu penentuan
kan dalam 1 tahun diperoleh data sampel berdasarkan urutan dari
bahwa terdapat sekitar 145 kasus anggota populasi yang telah diberi
infertil. Kasus infertil ini terjadi pada nomor urut (Sugiono, 2006).
pasangan baik suami maupun istri Peneliti dalam melaksanakan
yang dalam usia subur dan pasangan seluruh kegiatan penelitian telah
yang mengalami kelainan tertentu. memegang teguh sikap ilmiah
Dari jumlah tersebut terdapat 73 (scientific attitude) serta
kasus endometriosis. menggunakan prinsip-prinsip etika
penelitian. Meskipun intervensi
METODE PENELITIAN dalam penelitian tidak menimbulkan
Penelitian ini merupakan resiko yang dapat merugikan atau
penelitian desktiptif yaitu membahayakan subjek penelitian,
mengetahui gambaran dari variabel namun peneliti tetap
yang diteliti, dengan menggunakan mempertimbangkan aspek sosio
metode pendekatan waktu etika dan menjunjung tinggi harkat
Retrospektif. Pengambilan data dan martabat kemanusiaan (Jacob,
dilakukan dengan mengumpulkan 2004). Etika penelitian memiliki 3
data sekunder pada waktu yang lalu prinsip utama yang perlu
atau penelusuran kebelakang diperhatikan dalam penelitian, yaitu :
(Arikunto, 2006). Penelitian ini Prinsip mempertimbangkan hak-hak
merupakan study dokumentasi subyek penelitian untuk
dengan menggunakan rekam medis mendapatkan informasi yang terbuka
pasien. Penelitian ini hanya berkaitan dengan jalannya penelitian
menggunakan satu variabel atau yaitu (informed consent), prinsip
variabel tunggal, yaitu gambaran Menghormati manusia yaitu
endometriosis pada wanita infertil Anonimity, prinsip kerahasiaan
meliputi : faktor usia, letak jaringan (Confidentiality).
endometriosis, klasifikasi Alat yang digunakan untuk
endometriosis. Populasi adalah pengumpulan data berupa format
wilayah generalisasi yang terdiri atas penilaian yang terdiri dari kolom-
obyek/subyek yang mempunyai kolom berisi No, No Rekam Medis,
kuantitas dan karakteristik tertentu kolom usia, letak jaringan
yang merupakan keseluruhan subjek endometriosis yang terdiri dari
penelitian. kolom serviks, kavum douglas,
Populasi dalam penelitian ini ovarium, tuba falopi, klasifikasi
adalah semua ibu yang menderita endometriosis yang terdiri dari
endometriosis di klinik infertil kolom stadium 1, stadium 2, stadium
Permata Hati RSUP Dr. Sardjito 3, stadium 4. Metode pengolahan
Yogyakarta tahun 2009 yaitu
Data dengan editing data, coding dan yang sesuai dengan bidangnya
tabulating data. seperti ahli endokrinologi
Analisis yang dilakukan reproduksi, ahli kebidanan dan
univariat, dilakukan terhadap tiap penyakit kandungan, ahli biakan
variabel yang digunakan dalam jaringan, ahli andrologi, ahli
penelitian yang menghasilkan imunologi reproduksi, ahli bedah
distribusi dan prosentase dari tiap mikro reproduksi, psikologi, dll.
variabel (Notoatmodjo, 2005). 2. Karakteristik Responden (Umur)
Sehingga memperoleh gambaran Karakteristik responden dalam
tentang objek penelitian dalam penelitian ini adalah umur responden
bentuk prosentase dan data diolah yang dilihat dari rekam medik
dengan menggunakan SPSS for pasien. Berdasarkan umur penderita
Windows release dengan kejadian endometriosis dibagi
menggunakan sistem komputer. menjadi dalam 2 kelompok yaitu :
a. 20-34 tahun
HASIL DAN PEMBAHASAN b. > 35 tahun
Hasil 20-34 Tahun
1. Gambaran Lokasi Penelitian 11 > 35 Tahun
(36,7%)
Penelitian ini dilakukan di klinik
Permata Hati RSUP Dr Sardjito 19
(63,3%)
Yogyakarta. RSUP Dr Sardjito
Yogyakarta terletak di jalan
Kesehatan No. 1 Sekip Yogyakarta.
Berdasarkan gambar 4.10 di atas
Permata Hati merupakan singkatan
diketahui bahwa kasus endometriosis
dari “Persiapan Melahirkan Anak
banyak terjadi pada usia 20-30 tahun
Tabung Harapan Suami Istri” yang
yaitu 19 (63.3%) dan paling sedikit
merupakan program khusus Tim
pada usia > 35 tahun yaitu 11
Infertifilitas RSUP DR. Sardjito /FK-
(36,7%).
UGM Yogyakarta.
3. Letak Jaringan Endometriosis
Poliklinik PERMATA HATI
Berdasarkan letak jaringan
telah mampu memberikan pelayanan
endometriosis responden penderita
pemeriksaan dan penanganan
endometriosis dibagi menjadi 4
masalah infertilitas yang sederhana
kelompok yaitu pada serviks, kavum
sampai kepada yang canggih
douglas, ovarium, tuba falopi.
sekalipun misalnya Teknologi
Repoduksi Bantuan (TRB) bayi 3 (10,0 %)
6 (20 %)
Serviks
tabung, injeksi sperma intra Kavum
5 (16,7 %)

sitoplasma, Inseminasi Buatan dan Douglas


Program Bayi Tabung FIV-PE 16 (53,3 %)
Ovarium
(Fertilisasi In Vitro-Pengembalian Tuba Fallopii
Embrio), dan pengembangan Dari gambar 4.11 diatas letak
program simpan beku/vitrifikasi jaringan endometriosis yang paling
gamet dan embrio. banyak terjadi pada organ ovarium
Poliklinik PERMATA HATI yaitu 16 (53,3%) dan yang paling
RSUP DR. SARDJITO/FK-UGM sedikit terjadi pada tuba fallopii yaitu
ditangani oleh suatu Tim Infertilitas sebanyak 3 (10,0%).
4. Klasifikasi Endometriosis Bagi wanita yang sebelumnya tidak
Berdasarkan klasifikasi pernah merasakan nyeri haid tapi
endometriosis, responden dibagi kemudian tiba-tiba sakit, dan susah
menjadi : Skor 1-5: Stadium I memiliki keturunan maka bisa
(penyakit minimal), Skor 6-15: terindikasi menderita endometriosis.
Stadium II (penyakit sedang),Skor Salah satu faktor yang
16-40: Stadium III (penyakit berat) , mempengaruhi terjadinya
Skor >40: Stadium IV (penyakit endomertiosis adalah gaya hidup.
sangat berat) Gaya hidup pada usia reproduktif
cenderung kurang terkontrol baik
K
l
a
Stadium 4 4 (13,3 %)
dari segi makanan maupun pola
s
i
Stadium 3 12 (40 %)
istirahat. Bahan makanan yang
f
i
Stadium 2 10(33,3%)
banyak mengandung zat pengawet,
k
a
Stadium 1 4 (13,3 %)
perwarna dll memiliki efek pada
s
i 0 5 10 15
Pasien Endometriosis
20 25 30
hormon-hormon reproduksi dan
respon sistem kekebalan tubuh. Di
samping itu, pola makan yang
Dari gambar 4.12 diketahui mengandung banyak bahan yang
bahwa klasifikasi endometriosis menjadi residu dan aktivitas fisik
yang dialami paling banyak yaitu yang rendah juga turut berperan.
pada Stadium III sebanyak 12 Banyaknya senyawa lingkungan
(40,0,%) dan paling sedikit pada yang berkemampuan mengubah-
stadium IV dan I yaitu sebanyak 4 ubah sistem endokrin atau imun telah
(13,3%). membuat pajanan yang terjadi
serentak akan bekerja sinergistik. Hal
Pembahasan ini membuat estrogen yang ada
1. Umur Pasien dalam tubuh menjadi berkurang.
Pada gambar 4.10 dapat dilihat Akibatnya, estrogen yang berkurang
bahwa dari 30 pasien wanita yang itu merangsang organ tubuh lain dan
diteliti, didapat hasil pasien salah sasaran, misalkan di payudara,
terbanyak yang mengalami rahim dan indung telur (Tangri,
endometriosis yaitu pada usia 20-34 2003).
tahun sebanyak 19 (63.3%) dan 11 Baziad, Ali (2003) mengatakan
(36,7%) untuk usia > 35 tahun. Hal sebagian peningkatan insiden
tersebut sudah sesuai dengan teori endometriosis diduga bersumber dari
yakni umumnya, penyakit pajanan senyawa-senyawa estrogenik
endometriosis muncul pada usia dalam makanan. Contohnya
reproduktif. Endometriosis bisa genistein yang merupakan
membuat seorang wanita tidak bisa fitoestrogen isoflavonik yang
hamil. Menurut Prof. Dr. Med. Ali konsentrasinya cukup tinggi dalam
Baziad SpOG(K) wanita yang rentan produk kedelai, sayur-mayur dan
menderita endometriosis adalah gandum. Gaya hidup yang serba
wanita yang berusia >16 tahun atau cepat dan kompotitif membuat
pada usia-usia produktif. Namun jika seseorang terkena stress. Padahal
pada usia remaja 11, 12 atau 13 kondisi jiwa yang penuh gejolak ini
tahun disebut dengan nyeri haid juga bisa menyebabkan gangguan
primer dan bukan endometriosis.
ovulasi, spasme tuba fallopii, dengan dinding rahim (endometrium)
menurunnya frekuensi hubungan ditemukan di tempat lain dalam
suami istri dan personal hygien yang tubuh (Smeltzer, 2001). Menurut
kurang sehingga terjadi infeksi yang Sarwono Prawirohardjo,
tidak diketahui. Endometriosis adalah suatu keadaan
Seseorang yang menderita dimana jaringan endometrium yang
endometriosis mengalami menstruasi masih berfungsi terdapat di luar
tidak hanya di alat kelamin tapi juga kavum uteri dan diluar miometrium.
di dalam perut. Hanya saja darah Endometriosis pada ovarium
haid di kemaluan bisa keluar akan menyebabkan destruksi kortikal
sementara yang di dalam perut tidak dan pada gilirannya menyebabkan
bisa keluar sehingga menimbulkan oligo atau anovulasi, atau akan
rasa sakit. Kebanyakan wanita yang menyebabkan fase luteal inadekuat
menderita keluhan nyeri haid sehingga menghambat proses
biasanya sering minum obat nyeri reproduksi. Secara umum,
untuk menghilangkan rasa sakit penyebaran lesi endometriosis dari
tersebut. Obat tersebut hanya bisa cairan menstruasi ke rongga pelvis
menghilangkan nyeri tapi tidak akan terbatas. Selain itu, perempuan
menghilangkan penyakitnya. yang mengalami hambatan
Penggunaan obat-obatan yang pengeluaran cairan menstruasi
berlebihan juga merupakan salah melalui vagina akan berisiko
satu pemicu terjadinya endometriosis mengalami endometriosis lebih
(Baziad, Ali 2003) tinggi. Implantasi juga dapat terjadi
Jadi rendahnya kesadaran untuk pada daerah perlukaan akibat bekas
pola hidup bersih, life style yang luka maupun bekas jarum suntik,
sehat serta mengkonsumsi obat- menunjukkan kemampuan sel
obatan yang berlebihan dapat endometrium untuk berkembang di
memicu terjadinya endometriosis luar kavum uteri ( Wood, 2008).
pada usia produktif. Untuk itu Endometriosis tumbuh di
pencegahan jauh lebih baik dari pada permukaan ovarium atau menyerang
mengobati. bagian dalam ovarium dan
2. Letak jaringan Endometriosis membentuk kista berisi darah yang
Dari gambar 4.11 diketahui disebut sebagai kista endometriosis
bahwa dari 30 orang wanita atau kista coklat. Kista ini disebut
endometriosis yang diteliti, 16 kista coklat karena terdapat
(53,3%) memiliki letak jaringan penumpukan darah berwarna merah
endometriosis di ovarium dan lokasi coklat hingga gelap. Kista ini bisa
ini merupakan yang paling banyak berukuran kecil seukuran kacang dan
dialami oleh pasien endometriosis di bisa tumbuh lebih besar dari buah
Klinik Permata Hati RSUP Dr. anggur. Endometriosis dapat
Sardjito Yogyakarta Tahun 2009. mengiritasi jaringan di sekitarnya dan
Sedangkan untuk letak jaringan dapat menyebabkan perlekatan
endometriosis yang paling sedikit (adhesi) akibat jaringan parut yang
adalah di tuba fallopii yaitu 3 ditimbulkannya (Rayburn, 2001).
(10,0%). Pengertian endometriosis Gambaran mikroskopik dari
adalah suatu keadaan jaringan mirip endometrium sangat variabel. Lokasi
yang sering terdapat ialah pada Pada stadium III tingkat
ovarium dan biasanya bilateral. Pada kepercayaannya adalah tingkat 3
ovarium tampak kista-kista biru kecil yaitu dari tindakan laparaskopi
sampai besar berisi darah tua diagnostik terhadap endometriosis
menyerupai coklat. Darah tua dapat adalah pasti endometriosis-lesi
keluar sedikit-sedikit karena luka jaringan parut gelap, lesi merah
pada dinding kista dan dapat dengan latar belakang jaringan ikat
menyebabkan perlekatan antara sebagai jaringan parut, kista coklat
permukaan ovarium dengan uterus, dengan area mottle merah dan gelap
sigmoid dan dinding pelvis. Kista dengan latar belakang putih.
coklat kadang-kadang dapat mengalir Laparoskopi merupakan salah satu
dalam jumlah banyak ke dalam pemeriksaan yang sangat berguna
rongga peritoneum karena robekan untuk membedakan endometriosis
dinding kista dan menyebabkan akut dari kelainan-kelainan di pelvis.
abdomen. Tuba pada endometriosis Keterbatasan Penelitian
biasanya normal (Prawirohardjo, Ada beberapa keterbatasan yang
2008). ditemui dalam penelitian antara lain:
3. Klasifikasi Endometriosis 1. Pengetahuan dan pengalaman
Pada gambar 4.12 diketahui yang dimiliki peneliti dalam
bahwa dari 30 pasien endometriosis melaksanakan penelitian
wanita yang diteliti, didapat hasil dirasakan masih sangat kurang.
terbanyak adalah pada stadium III 2. Proses perijinan yang lama
sebanyak 12 (40,0%). Sedangkan sehingga membuat waktu untuk
stadium I dan IV merupakan yang penelitian menjadi singkat
paling sedikit yaitu masing-masing 4 sehingga peneliti merasa sulit
(13,3%). dalam mengumpulan data
Berdasarkan visualisasi rongga penelitian.
pelvis dan volume tiga dimensi dari
endometriosis dilakukan penilaian KESIMPULAN DAN SARAN
terhadap ukuran, lokasi dan Kesimpulan
kedalaman invasi, keterlibatan Berdasarkan hasil penelitian pada
ovarium dan densitas dari perlekatan. wanita endometriosis yang infertil di
Dengan perhitungan ini didapatkan Klinik Infertilitas Permata Hati
nilai-nilai dari scoring yang RSUP Dr. Sardjito Tahun 2009 dapat
kemudian jumlahnya berkaitan disimpulkan bahwa :
dengan derajat klasifikasi 1. Prosentase umur pada pasien
endometriosis. Derajat endometriosis endometriosis di klinik Permata
berdasarkan skoring dari revisi Hati RSUP DR. Sardjito tahun
American Fertility Society (AFS). 2009 sebanyak 19 (63,3%) yaitu
Sistem klasifikasi stadium untuk usia 20-34 tahun.
mengetahui tingkat kepercayaan dari 2. Prosentase letak jaringan
tindakan laparaskopi diagnostik endometriosis pada pasien
terhadap endometriosis dibagi atas 4 endometriosis di klinik Permata
tingkatan (http:// www.memfert. Hati RSUP DR. Sardjito tahun
com/ endostage.htm). 2009 sebanyak 16 (53,3 %) pada
ovarium.
3. Prosentase klasifikasi Hermawanto, Hadiwijaya. 2008.
endometriosis pada pasien Analisis sperma pada
endometriosis di klinik Permata infertilitas Pria.
Hati RSUP DR. Sardjito tahun http://www.infertil.co.
2009 sebanyak 12 orang ( 40 %) id, diakses 26 April
pada stadium III. 2010
Irsal. 2008. Data Infertil.
Saran http://www.Data
1. Bagi instansi Infertil, diakses 20
Bagi klinik Permata Hati RSUP April 2010
Dr. Sardjito Yogyakarta untuk terus Kurniawan. 2008. Faktor-Faktor
meningkatkan kualitas dan yang mempengaruhi
membantu pasangan-pasangan suami infertilitas.
istri dalam memperoleh anak, sesuai http://www.Infertil.co
dengan namanya Permata Hati m, diakses 14 Maret
“Persiapan Melahirkan Anak Tabung 2010
Harapan Suami Istri”. Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi
2. Bagi Penelitian Selanjutnya Penelitian
Bagi peneliti selanjutnya Kesehatan.Jakarta:
disarankan untuk mengadakan Rineka Cipta
penelitian dengan mencari hubungan -------, 2007. Pendidikan dan
variabel yang diteliti dan Perilaku Kesehatan.
mengendalikan variabel pengganggu. Jakarta: Rineka Cipta
Prawirohardjo, S. 2003. Ilmu
DAFTAR PUSTAKA Kandungan. Jakarta:
Arikunto, S. 2006. Prosedur Yayasan Bina Pustaka
Penelitian Suatu Price, E. 2005. Treatment of
Pendekatan Praktek. endometriosis.
Jakarta : Rineka Cipta Jakarta: EGC
Depkes RI. 2008. Pedoman Redwine, C. 2004. Diagnosis and
Pelaksanan Kegiatan Treatment of
KIE Kesehatan Endometriosis.
Reproduksi. Jakarta: Gramedia
Jakarta:Depkes Saifudin, 2005, Psikologi wanita
Eprila, 2003. Gambaran Wanita infertil. Jakarta: Raja
Infertil Di Poli Gravindo Persada
Infertilitas RS DR. Siswono, S. 2003, Pemeriksaan
Hasan Sadikin pasangan infertile.
Bandung Periode 1 Jakarta: Rineka Cipta
Juli 2001 Sampai Scott Naylor. 2004. Obtetri
Dengan 1 Juni 2002. Ginekologi. Jakarta :
KTI. Universitas EGC
Padjadjaran Bandung. Stepanus. 2006, Consevative Surgery
Hekler. 2001. Esensial Obstetri dan Versus Expectant
Ginekologi, Jakarta: Management for the
EGC Infertile Patients with
Endometriosisâ. Fertil
Steril.
Sugiyono. 2006, Statistik untuk
Penelitian. Jakarta:
Alfabeta
Telima, S. 2006. Danazol and
Medroxyprogesterone
Acetate Inefficatious
in the Treatment on
Infertility in
Endometriosis
Vitahealth. 2008. Informasi Lengkap
Untuk Penderita dan
Keluarganya. Jakarta:
Gramedia
Winkjosastro. 2005, Ilmu
Kandungan. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka
Wood, YS. 2008. Prostaglandin f in
Human Endometriotic
Tissue. Am J Obstet
Gynec.
Rayburn.2001.http://www.asrm.org/
Patients/patientbookle
ts/ endometriosis. pdf
(diakses 7 April 2010)
Eisenberg.2009.http://www.memfert.
com/endostage.htm
(diakses 24 Maret
2010)
Henderson.2006.http://www.unsjour
nals.com/DD0703D07
0302.pdf (diakses 6
April 2010)
Guyton.2007.http://www.library.nhs.
uk/womenshealth/Vie
wResource.aspx?
resID=258981&tabID
=290&catID=11472
(20 Maret2010)
Tangri.2003.http://www.medicine.ne
t/infertil. htm (diakses
24 Maret 2010)

Anda mungkin juga menyukai