Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

PNEUMONIA
359/B10/PPK/PKM-
No. Dokumen :
TRR/II/2016
No. Revisi :
PPK Tgl. Terbit : 9 Februari 2016
Tgl. Mulai
: 9 Februari 2016
Berlaku
Halaman : 1/2

PUSKESMAS
TERARA dr.H.Anjasmoro.
NIP. 19810218 201001 1 007
1. Pengertian Pneumonia adalah suatu peradangan/ inflamasi parenkim paru, distal dari
bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli,
sertamenimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas
setempat. Pneumonia disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus, jamur,
parasit).
2. Anamnesis 1. Batuk yang awalnya kering, kemudian menjadi produktif dengan dahak
purulen bahkan bisa berdarah
2. Sesak napas
3. Demam
4. Kesulitan makan/minum
5. Tampak lemah
6. Serangan pertama atau berulang, untuk membedakan dengan kondisi
imunokompromais, kelainan anatomi bronkus atau asma
3. Pemeriksaan Fisik 1. Pasien tampak sakit berat, kadang disertai sianosis
2. Suhu tubuh meningkat dan nadi cepat.
3. Respirasi meningkat tipe cepat dan dangkal
4. Sianosis
5. Nafas cuping hidung
6. Retraksi interkostalis disertai tanda pada paru, yaitu: 1. Inspeksi dapat
terlihat bagian yang sakit tertinggal waktu bernapas. 2. Palpasi fremitus
dapat meningkat, 3. Perkusi redup, 4. Auskultasi terdengar suara napas
bronkovesikuler sampai bronkial yang mungkin disertai ronki basah halus,
yang kemudian menjadi ronki basah kasar pada stadium resolusi.
4. Kriteria Diagnosis Kriteria Diagnosis pneumonia dengan Trias Pneumonia, yaitu: a. Batuk b.
Demam c. Sesak
5. Diagnosis Kerja Pneumonia
6. Diagnosis Banding 1. Bronkitis Akut
2. Pleuritis eksudatif karena TB
3. Ca paru
4. Infark paru
7. Pemeriksaan a. Thorax foto PA terlihat perselubungan pada daerah yang terkena
Penunjang b. Laboratorium
1. Leukositosis (10.000-15.000/mm3) dengan hitung jenis pergeseran ke
kiri (neutrofil batang tinggi). Leukosit <3000 prognosisnya buruk
2. Analisa sputum adanya jumlah leukosit bermakna
3. Gram sputum.
8. Tata Laksana 1. Pengobatan suportif seperti istirahat di tempat tidur dan minum secukupnya
untuk mengatasi dehidrasi.
2. Terapi definitif dapat dilakukan menggunakan antibiotik sebagai berikut:
1. Penisilin sensitif Streptococcus pneumonia (PSSP), yaitu: - 334 - •
Golongan Penisilin: penisilin V, 4x250-500 mg/hari (anak 25-50 mg/kbBB
dalam 4 dosis), amoksisilin 3x250-500 mg/hari (anak 20-40 mg/kgBB
dalam 3 dosis), atau sefalosporin golongan 1 (sefadroksil 500-1000mg
dalam 2 dosis, pada anak 30 mg/kgBB/hari dalam 2 dosis) • TMP-SMZ •
Makrolid
2. Penisilin resisten Streptococcus pneumoniae (PRSP),yaitu: • Betalaktam
oral dosis tinggi (untuk rawat jalan), Sefotaksim, Seftriakson dosis tinggi. •
Makrolid: azitromisin 1x500 mg selama 3 hari (anak 10 mg/kgBB/hari dosis
tunggal). • Fluorokuinolon respirasi: siprofloksasin 2x500 mg/hari
9. Edukasi 1. Edukasi diberikan kepada individu dan keluarga mengenai pencegahan
rekurensi dan pola hidup sehat, termasuk tidak merokok
2. Pencegahan Dilakukan dengan vaksinasi. Vaksin yang dapat diberikan
adalah vaksinasi influenza (HiB) dan vaksin pneumokokal.
10.Prognosis 1. Edukasi diberikan kepada individu dan keluarga mengenai pencegahan
rekurensi dan pola hidup sehat, termasuk tidak merokok
2. Pencegahan Dilakukan dengan vaksinasi. Vaksin yang dapat diberikan
adalah vaksinasi influenza (HiB) dan vaksin pneumokokal.
11.Tingkat Evidens I/II/III/IV
12.Tingkat A/B/C/D
Rekomendasi
13.Penelaah Kritis Dokter Puskesmas
14.Indikator 1. Gejala dan tanda pneumonia menghilang
2. Asupan per oral adekuat
3. Pemberian antibiotik dapat diteruskan di rumah (per oral)
4. Keluarga mengerti dan setuju untuk pemberian terapi dan rencana kontrol
5. Kondisi rumah memungkinkan untuk perawatan lanjutan di rumah
15.Kepustakaan 1. World Health Organization. 2009. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di
rumah sakit : Pedoman bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama di
Kabupaten/Kota
2. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Edisi I : 2009. Standar Pelayanan Medis
Kesehatan Anak.

Anda mungkin juga menyukai