Anda di halaman 1dari 7

Nama Kelompok : Agung Rivan Pamungkas

Cornelia Sispi Rahayu

Farhan Andika Surya

Ferdi Kurniawan

M. Fitra Aldian

Shela Nurmala

Shintia

Naskah ShortMovie T.I.K.

Kejora

Tersebutlah suatu rumah dengan sebuah ruangan yang terkunci entah mengapa. Ini cerita
tentang Devva dengan Kennath, dan Karen dengan Johan. Mereka adalah pasangan pacar yg hendak
menyewa rumah untuk party anniversary mereka, Arya sebagai supir menjemput mereka untuk
menunjukkan tempat yg akan mereka sewa Oktaviyan yang merupakan pemilik rumah ia pun
menerangkan bahwa ada larangan dirumah tersebut yaitu ”jangan pernah ke belakang rumah”. Hal
tersebut menjadikan mereka penasaran, namun apa boleh buat mereka hanyalah penyewa sesaat
yang memang sepatutnya mematuhi perintah dan tidak melanggarnya. Suatu ketika saat party
sedang berlangsung Devva dan Kennath sedang dalam keadaan mabuk berjalan tanpa arah sampai
tiba ke belakang rumah Karen dan Johan sedang menikmati lagu yg sedang diputar, Devva dan
Kennath melihat sesuatu yg mereka hiraukan begitu saja karena dalam kondisi mabuk, yg mereka
lihat sebenarnya adalah mayat yg terkujur penuh luka.

Pagi menjelang merekapun masih merebah rebah tubuhnya karena mungkin masih terasa
sisa mabuk semalam lalu mereka memutuskan untuk masih menyewa rumah Oktaviyan untuk satu
malam lagi. Tiba tiba Karen bertanya pada Devva saat malam Devva tidak didalam rumah lalu tiba
tiba Kennath memotong pembicaraan tersebut, Kennath menjelaskan bahwa ada mayat dibelakang
rumah Oktaviyan yg sudah lama membusuk dan mengeluarkan bau tak enak.

Setelah mendengar kata kata Kennath, merekapun sesegera menemui Oktaviyan untuk
menanyakan hal tersebut, Johan yakin maksud Oktaviyan melarang ke belakang rumah itu karena
ada mayat yg mungkin saja mayat itu dikenal oleh Oktaviyan namun Oktaviyan tidak mau menemui
mereka. Kejanggalan pun terjadi saat malam menjelang, Kennath memutuskan untuk mengisi semua
kamar yg ada. Hal janggal mereka dapatkan masing masing disetiap kamar.

Keesokan harinya mereka geram dan menyalahkan Oktaviyan atas kejadian semalam lalu
mereka mencoba untuk bertanya pada Oktaviyan. Usaha mereka tidak berhasil karena Oktaviyan tak
kunjung datang, merekapun mencoba bertanya pada Arya yg sengaja dibiarkan berada diruang
depan. Arya tidak memberikan keterangan karena Arya hanyalah seorang supir dan tidak tahu
tentang mayat dibelakang rumah. Lalu Johan menghubungi Polisi namun Karen mencegahnya saat
Johan sudah ingin memberikan keterangan pada polisi, Karen melarangnya karena Karen meyakini
bahwa mereka sudah menghidupkan arwah yg terdiam itu. Sebelum melaporkannya, kita harus
tanggungjawab dulu karena kita telah melanggar larangannya Oktaviyan.

Mereka menunggu Oktaviyan datang ke rumahnya itu untuk menanyakan hal dibelakang
rumah itu dan untuk membayar sewa rumah, hari berganti hari namun Oktaviyan masih tak kunjung
datang, mereka bosan dengan segala gangguan makhluk halus yg diduga adalah mayat yg masih mati
penasaran dibelakang rumah tersebut, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menghiraukan
dan meninggalkan rumah Oktaviyan tanpa mengurus apa apanya lagi. Diperjalanan pulang, mereka
menjumpai Oktaviyan yg sedang berkendara melewati daerah Militer PusDikPal, mereka memanggil
meminta Oktaviyan berhenti, Oktaviyanpun menghentikan lajunya itu, mereka langsung mengajak
Oktaviyan berbicara dengan paksaan karena Oktaviyan terlihat begitu ketakutan diajak bicara oleh
Kennath, mereka berhasil mengajak Oktaviyan berbicara karena diingatkan bahwa mereka belum
bayar rumah sewaannya. Oktaviyan dipertanyakan tentang mayat dibelakang rumah, awalnya
Oktaviyan tidak ingin buka mulut, disitu Johan menodongkan pisau yg siap menusuk Oktaviyan itu,
akhirnya Oktaviyan membuka mulut dan menceritakan bahwa mayat dibelakang rumah bernama
Kejora, ia membunuh dan memperkosanya pada saat ia menyewa rumahnya, awalnya Oktaviyan
meminta Kejora untuk tidak pulang larut karena daerah rumah Oktaviyan yg rawan orang jahat,
namun karena pekerjaan yg membuat Kejora pulang larut, Oktaviyan berfikir bahwa Kejora akan lebi
baik hilang perawannya ditangannya dari pada hilang perawan ditangan orang orang jahat,
Oktaviyan menunggu Kejora didalam rumah, saat Kejora membuka pintu kamar, Oktaviyan langsung
menyigapnya hingga Kejora pingsan, Oktaviyan langsung memperkosanya namun saat sadar Kejora
melakukan perlawanan hingga Oktaviyan panik lalu memukul Kejora dengan kedua tangannya,
Kejora langsung tidak sadarkan diri, Oktaviyan yg panik itupun membawa jasad Kejora ke belakang
rumah yg sudah dipastikan bahwa Kejora tidak bernyawa lagi.

Setelah mendengar cerita dari Oktaviyan itu, merekapun memohon untuk melayakkan
Kejora dengan ancaman akan melaporkannya ke polisi apabila Oktaviyan tidak melakukan hal yg
memang seharusnya dilakukan, mendengar ancaman yg sangat berat, Oktaviyanpun menerimanya
dan ke belakang rumah untuk meminta maaf pada Kejora, namun sesuatu yg tidak terduga terjadi,
jasad Kejora terbangun dan langsung mencekik Oktaviyan hingga tak sadarkan diri, Karen yg berada
tepat dibelakang Oktaviyan itupun seketika berinteraksi dengan Kejora untuk mewakili Oktaviyan
untukmeminta maaf padanya atas segala hal yg telah dilakukan Oktaviyan pada Kejora, Kejora
menerimanya namun dengan syarat yaitu Oktaviyan harus ikut dengannya ke alam gaib.
Etc.sekolah. Kennath mengingatkan bahwa besok adalah hari anniv nya dengan Devva,
namun tanpa sengaja Johan mendengarnya dan mengajak Kennath untuk menyewa sebuah rumah
untuk mengadakan party annivnya itu.

Kennath. : "Dev, besok kan kita anniv, ngapain yu?." (penuh kebingungan)

Devva. : "Kita main aja yu, ke tempat ekstrem ekstrem gitu lah, kita naik gunung!.
(terlihat bahagia)

Johan. : "Apa Nath,? Besok kalian anniv? Rayain dong sama, kita juga kan beb?." (bahagia
juga)

Karen. : "Heeh, ayolah, tapi kita ngapain ya? Kemana ya?." (menaruh tangan didagu)

Johan. : "Kita nyewa rumah aja, villa mahal, ya ga?." (mengedepankan kepala)

Kennath. : "Bagus juga, ya kan yang?." (tersenyum manis)

Johan. : "Yaudah, ini temen aku ada, namanya Oktaviyan dia udah agak tuaan dikit."
(tersenyum joke)

Etc.rumaoktaviyan.

Oktaviyan : "Ya, ada rumah nih baru aja ditinggal kemarin lusa, nego nego lah, harga teman
boleh. (berbicara dalam telepon, tertawa joke) Mau dijemput kapan?."

Johan. : "Besok bang, kira kira jam..." (menanya Kennath)

Kennath. : "Jam7 an gitu didepan Rajawali." (terlihat semangat)

Johan. : "Jam7 an gitu bang, depan Rajawali, oke." (sambil menggaruk hidung)

Oktaviyan : "Oh siap siap." (menutup telepon)

Etc.rumahoktaviyan. Oktaviyan sesegera langsung menyuruh Arya sang supir untuk siap
menjemput Johan, Kennath, Devva, dan Karen besok.

Oktaviyan : "Arya.. Arya.. Sini bentar!." (berteriak)

Arya. : "Hahh,, ada apa bossku?." (tersenyum joke)

Oktaviyan : "Besok ada yg nempatin ini rumah, jemput jam7 an diRajaeali, ntar kabarin ini
No. Nya." (tersenyum jahat seolah olah ada yg ingin ditutupi)

Arya. : "Okee siap, empat orang kah? Double dong ya?." (tersenyum joke)

Oktaviyan : "Hhaaa... Ambil aja!." (tertawa joke ke serius)

Etc.jalaninteriormobil. Arya menjemput penyewa dua puluh menit sebelum pukul7. Arya
menunggu karena penyewa sedikit ngaret.
Arya. : "Jancok, baru juga penyewa belum pembeli udah sombong nharet gini." (marah
sambil menguap)

(Telepon masuk pada Arya)

Johan. : "Woyy bang, dimana?. (Nada tinggi)

Arya. : "Ntar. (Keluar mobil berteriak) Woy sini!." (menggupaian tangan)

Karen . : "Dicariin tadi." (menutup pintu mobil)

Arya. : "Yang ada juga sampean yang saya tunggu dari tadi." (menguap)

Kennath. : "Maaf bang, tadi ada banjir sedada uyy." (wajah joke)

Devva. : "Sedada bebek, wakakak." (nimbrung dan tertawa joke)

Arya. : "Garing dikit tapi enak kalo ketawa, wakakak." (terlihat tidak mengantuk
kembali)

Etc.rumahoktaviyan. Arya langsung menunjukkan rumah Oktaviyan dan menunjukkan isi dari
rumahnya tersebut.

Arya. : "Nahh, ini rumahnya, langsung masuk aja (menyilahkan dengan tangan) jadi ini
kamar, ini kamar, dan ini kamar, ini kamar juga tapi buat mandi, nyatu sama dapur itu udah ada
kompornya oke, bisa buat masak." (joke)

Johan. : "Okee bang siap, makasih." (menungkulkan wajah)

Etc.halamanrumahtorumah. Arya melapor pada Oktaviyan yang sedang tidak ditempat


melalui telepon.

Arya. : "Hallow bossku, iyaa.. ini tersangka udah diringkus ke TKP." (tertawa joke)

Oktaviyan : "Lanjut lanjut, olah TKP langsung udah?." (joke)

Arya. : "Udah bossku baru beres tadi." (joke)

Oktaviyan. : "Saya kesana sekarang." (berdiri dari duduknya)

Etc.rumahoktaviyan. Oktaviyan sesampainya dirumah yang baru saja disewa itu langsung
menjelaskan bahwa ada larangan khusus dalam rumah, bahwa tidak boleh ke belakang rumah, hal
itu jelas membuat mereka sang penyewa penasaran namun apa boleh buat, mereka memang
sepatutnya menuruti larangan dari si pemilik rumah.

Oktaviyan. : "E'ehemm... Jadi jangan risih okee, karena ada larangan khusus dirumah ini,
jangan pernah sesekalipun kebelakang rumah, jangan bertanya karena itu sudah turun temurun saya
larang." (wahah serius berkewibawaan)

Devva. : "Siap." (menghormat)


Oktaviyan. : "Yang lain juga saya yakin siap dan mengoke kan." (mengangguk dan sesegera
pergi)

Kennath. : "Kalian okee gttu?." (menunjuk segala arah)

Karen. : "Yaudahlah turutin aja!." (masuk rumah)

Etc.ruangtamu. Mereka memperbincangkan party yang akan berlangsung malam hari itu
dengan niat party yang sangat sederhana.

Devva. : "Jadi, ntar malem gimana?." (mengedepankan wajah)

Johan. : "Santaian ajalah sederhana juga rame." (senyum)

Kennath. : "Sekarang mau beli nih, yo udunan cepet." (mengasongkan tangan)

Karen. : "Pingin Amer ah, Iceland lama dinginnya." (wajah manja)

Kennath. : "Oke, empat puluh menit dari sekarang." (melihat jam)

Johan. : Aku cari lampu diskonya oke. Kalian diem ninggu dikamar aja." (penuh peduli)

Etc.rumah. Party berlangsung, Kennath dan Devva yang sangat sempoyongan keluar untuk
mencari udara karena pengap, tanpa sengaja mereka terarah kebelakang rumah dan langsung
melihat ada sesuatu, namun karena dalam keadaan mabuk berat, merekapun menghiraukannya
yang ternyata itu adalah sebuah jasad wanita yang terkujur penuh luka.

Etc.kamar. Mereka masih merebahkan tubuhnya dikasur dengan rasa rasa masih terasa sisa
mabuk semalam, Etc.ruangtamu, Karen bertanya pada Devva karena saat party dan saat sudah
kenceng Devva keluar.

Karen. : "Dev, tadi malem kemana pas udah kenceng?."

Kennath. : (datang dan memotong pembicaraan) "Kemarin aku liat ada mayat dibelakang
rumah, seriusan." (penuh serius)

Johan. : "Ngaco onyon, yang ada juga imajinasi." (menjajarkan sarapan dengan tangan
membentuk pelangi)

Kennath. : "Serius, ada hubungannya juga sama soal larangan Oktaviyan untuk kebelakang
rumah kan?." (menyuapi Devva)

Devva. : "Emmhhh.. Iya juga tuhh, tapi seriusan kan? Ayo coba kebelakang rumah lagi!."
(mengajak)

Etc.depanrumah. Arya sedikit mendengar pembicaraan dari luar. Arya langsung sesegera
memotong jalan agar sang penyewa tidak kebelakang rumah.

Arya. : "Eiitsss, ngapain kebelakang rumah? Kan udah dilarang." (menghadang)

Johan. : "Ohhiyahh lupa." (mengedipkan mata seolah olah mengodean)


Etc.ruangtamu. Johan sesegera ingin menemui Oktaviyan untuk menanyakan hal tersebut,
namun Oktaviyan tidak ada dan saat ditelepon pun tidak menjawab. Malam menjelang diselimuti hal
hal janggal penuh semalam.

Johan. : "Anjiing.. Aku ga marah nihh marah, mana sihh si Oktaviyan, seolah olah dia tau
hal ini akan terjadi, bisa ngilang gitu." (memiringkan mulut)

Devva. : "Tuh ada Arya, tanya aja gihh!." (menunjuk dan mengedepankan wajah)

Johan dan Kennath menghampiri Arya yanh sedang duduk santai didepan rumah. Johan dan
Kennath mempertanyakan soal larangan ke belakang rumah namun Arya keukeuh tidak
menjawabnya.

Arya. : "Lahhh,, saya ga pernah nyewa rumah disini, jangan tanya saya ga tau!."
(membuang muka)

Johan langsung masuk mengambil telepon lalu menelepon kepolisian untuk datang dan
meringkus pemilik rumah karena ada mayat dibelakang rumahnya, namun sesaat ingin memberikan
keterangan Karen langsung memotong telepon tersebut.

Karen. : "Jangan Jo, aku pikir sih kalo disambungin sama hal semalem, kayanya kita udah
ngebangunin arwah mayat dibelakang rumah dehh." (ngadelek)

Devva. : "Bisa jadi iya, bener bener tuh si Devva Jo." (bingung, mengangguk angguk)

Kennath. : "Tapi tetep aja kan ini salah kita, kita kan yang ngelanggar." (tiba tiba datang dati
luar)

Johan. : "Dihh.. Kamu lahh bukan kita." (joke)

Karen. : "Udahlah jangan ambil risiko, kita tunggu aja Oktaviyan, dia pasti kesini karena dia
butuh duit bayaran kita kan." (mengode duit)

Etc.ruangtamu. Mereka bosan dengan gangguan makhluk yang diduga arwah dari mayat
dibelakang rumah, lalu mereka memutuskan untuk meninggalkan rumah Oktaviyan tanpa mengurus
apa apanya lagi dan tanpa sepengetahuan Arya.

Etc.jalan. Dalam perjalanan mereka melihat Oktaviyan dan langsung memanggilnya meminta
untuk berhenti.

Johan. : "Viyan... Berhenti." (menghadang jalan)

Oktaviya. : (turun dari motor dan menghampiri) Lhi kok udah pada pulang? Arya ga ngabarin
tuh." (seolah olah terlihat bodoh)

Kennath. : "Sengaja bang kita ga bilang bilang ke Arya, kita dapet hak aneh bang."
(terpotong)

Devva. : "Kita dihantui bang, gara gara saya sama Kennath ngelanggar larangan abang."
(maju dekat dengan Oktaviyan)
Oktaviyan. : "Lahh.. Salah kalian dong. (tertawa sombong)

Karen. : "Nihh uang sewa." (mengasongkan)

Tiba tiba Johan menodongkan pisau tepat dileher Oktaviyan untuk menceritakan tentang
mayat dibelakang rumah itu dengan ancaman akan dilaporkan pada polisi. Oktaviyan yg ketakutan
itupun langsung membuka mulut dan bercerita.

Johan. : "Eemmm, jadi gitu, tetep aja kamu harus tanggungjawab bang." (masih
memegang Oktaviyan)

Oktaviyan. : "Engga, saya ga mau saya takut." (bergetar)

Devva. : "Layakin aja si Kejora bang, minta maaf aja ke belakang rumah bang, kasian dia."
(penuh ajakan)

Setelah merujuk Oktaviyan dengan paksaan namun pada akhirnya Oktaviyan melaksanakan
tanggungjawab nya itu dan meminta maaf pada Kejora.

Etc.belakangrumah. Hal yang tidak diinginkan terjadi, jasad Kejora tiba tiba langsung hidup
dan mencekik Oktaviyan hingga pingsan, Karen yang berada tepat dibelakang Oktaviyanpun
langsung mencoba berinteraksi dengan Kejora untuk meminta maaf atas kesalahan Oktaviyan,
Kejora langsung menerimanya dengan syarat Oktaviyan harus harus menemaninya dialam gaib

Anda mungkin juga menyukai