Anda di halaman 1dari 4

AIR TERPRODUKSI Metode pengolahan konvensional untuk tujuan

Definisi : disposal
Air terproduksi adalah air yang terperangkap dalam
lapisan bumi yang terbawa ke permukaan selama
eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi.

Komposisi air terproduksi :


1. Salinitas dan kandungan inorganik
2. Senyawa organik (TOC)
3. Senyawa-senyawa hidrokarbon
 (BTEX, Polycyclic Aromatic
Hydrocarbons (PAHs), Phenols)
4. Logam berat dan radioaktif (beracum)
5. Senyawa kimia terlarut (dari pengolahan air  Pemisahan gravitasi dan skimming
secara kimia)  dissolved air floatation (DAF)
 Senyawa kimia penghambat korosi  de-emulsifikasi
(corrosion inhibitor) , Biosida, Bahan  Koagulasi dan flokulasi
kimia untuk pengolahan gas
Pegolahan Air Terproduksi Untuk Injeksi
Manajemen air terproduksi : Tujuan :
 Diinjeksikan ke dalam sumur Tujuan Pengolahan Air:
 Dibuang secara langsung  Penghilangan minyak dan lemak
 Digunakan kembali (Reuse) untuk air proses  Penghilangan padatan terlarut
dalam industri minyak dan gas bumi  Penghilangan senyawa organik
 Digunakan untuk irigasi dan lahan basah  Pengendalian pertumbuhan mikroba
(seperti: pond/danau buatan)  Pengendalian laju korosi
 Pengendalian konsentrasi oksigen
Teknologi dalam pengolahan air terproduksi
1. TSS : elektrokoagulasi, penyaring, clarifier Peralatan Untuk Tujuan Injeksi / Reinjeksi
2. Minyak & pelumas : Flotasi udara terlarut, Coarse Screening
flotasi udara terinduksi, penyaring walnut Back Flushing Strainers
3. Bakteri : desinfeksi klorin, desinfeksi UV, Traveling Water Screens
desinfeksi ozon Fine Solids Separation/Filtration
4. Logam (Ba,Sr) : Pengendapan Kimia(Sodium- Media Filters
Sulfat, Kapur, dll.), ozon, elektrokoagulasi Gravity Clarifiers
5. Kesadahan : lime dan soda ash Solids Contact Clarifiers
6. Besi (Fe) : Presipitasi dg NaOH Absorption Clarifiers
7. Sulfat : Presipitasi dg Ba klorida, membran Microfiltration Filters
(nanofiltrasi). Deaeration
Vacuum Dearators
Peralatan untuk teknologi air terproduksi Degasifiers
1. Pemisahan Padatan Sulfate Removal
Padatan / Cairan Hidrosiklon Sulfate Removal Systems
2. Pemisahan Air yang Diproduksi Utama Softening Systems
Pemisah Pelat Bergelombang (CPS) Brine Softeners
Pemisah API Hidrosiklon Padat / Cair Weak Acid Cation Softeners
Hidrosiklon cair / cair Solids Handling
3. Pemisahan Air Yang Diproduksi Sekunder Gravity Thickeners
Pemisah Flotasi Gas Terinduksi Separator Filter Press
Flotasi Gas Terlarut Belt Filter Press
4. Pemisahan Air Terproduksi Tersier Centrifuges
Filter Shell, Filter Cartridge, Walnut Filter Chemical Feed Systems
Media, Filter Karbon Aktif Chemical Feed Systems
5. Advanced Treatment Chlorine Generation/Feed Systems
Biological Treatment & membran Electro-Chlorination Systems
6. Solids Handling
7. Gravity Thickeners, Filter Press
Sequestrates (agen chelating): menghilangkan
Pengolahan air terproduksi untuk air proses: kation logam dari suatu larutan,
Screening/Grit Removal Enzim: merendahkan foulants.
Bar Screens Siklus pencucian alkali-asam-basa
Trash Rakes Larutan Micellar
Traveling Water Screens
Suspended Solids Removal DESALINASI
Solids Contact Clarifiers Mengapa perlu Desalinasi?
Absorption Clarifiers  75% luas permukaan bumi ditempati oleh air
Circular and Rectangular Gravity  97.5% dari total air permukaan adalah air laut
Clarifiers  Hanya 1-3% air dapat digunakan minum
Gravity Filters  Pada tahun 1990-an, lebih dari 80 negara
Pressure Filters telah mengalami masalah kekurangan air
Microfiltration  1.5 M orang mengalami kesulitan untuk
Dissolved Solids Removal mengakses air minum
Hot and cold softeners
Demineralization Definisi :
Continuous Deionization • Desalinasi adalah penghilangan natrium
Reverse Osmosis klorida dan senyawa terlarut lainnya dalam air
Condensate Polishers laut, air payau, air limbah, atau air yang
Dissolved Gas Removal terkontaminasi.
Degasifiers • Desalinasi umumnya digunakan pada daerah
Deaerators yang kering, di mana setengah dari desalinasi
Solids Handling di dunia berada di timur tengah dan Afrika
Belt Filter Press Utara.
Filter Press • Biayanya mahal, karena membutuhkan energi
Gravity Thickener yang besar (tekanan oprasi yang tinggi) dan
Centrifuges juga infrastruktur

Teknologi filtrasi Teknologi desalinasi :


1. Cartridge filter : 1. Termal:
>> tidak dapat dibersihkan, penggantian rutin Multistage Flash (MSF)
(biaya mahal), perawatan yg kompleks Multiple Effect Distillation (MED)
2. Membrane Filter : Vapor compression (termal dan mekanik)
>> dapat dibersihkan, selektivitas tinggi, operasi Solar (Matahari)
kontinyu 2. Membran:
3. Walnut filter/ media filter RO membrane
>> dapat dibersihkan, selektivitas rendah drpd Electrodialysis (ED)
membran, operasi kontinyu Electrodeionization (EDI)
3. Hybrid:
Kendala membran : Evaporator – Membrane, dll.
Fouling
Cara mengatasinya : Pemilihan proses berdaarkan salinitas :
Pencegahan pengotoran membran dengan lilin
dan aspal
Emulsi minyak : adsorpsi, cake layer

Pembersihan membran :
Asam: melarutkan garam kalsium dan oksida
logam
Alkalis: menghilangkan silika, koloid anorganik dan Proses desalinasi termal
banyak kotoran organik / biologis Air dipanaskan, dievaporasikan, dan ditampung
Surfaktan: memindahkan foulant, minyak Menghasilkan air bersih dan larutan garam pekat
pengemulsi, melarutkan foulant hidrofobik, (brine)
Oksidan: mengoksidasi bahan organik dan bakteri
(desinfeksi),
Multistage Flash Distillation - MSF MSF vs RO
 Proses menggunakan ruang pemanas
bertahap (multiple) yang dijaga pada tekanan
atmosferik berbeda
 Air garam masuk melalui sistem dan didihkan,
kemudian dievaporasikan di masing-masing
ruang (chamber). Uap terbentuk melalui
flashing.
 Menghasilkan air bersih dan larutan garam
(brine)

Multi Effect Distillation - MED


 Air laut disemprotkan melalui nosel dan
dikontakkan dengan penukar panas (HE).
Temperatur operasi 62 – 75 oC.
 Uap yang terbentuk dialirkan ke ruang KOROSI
berikutnya Definisi :
 Menghasilkan air bersih dan larutan garam destruksi atau perusakan logam oleh adanya reaksi
(brine) kimia atau elektrokimia dengan lingkungannya, yang
dapat mempengaruhi kesehatan dan meningkatkan
Vapor Compression - MVC and TVC biaya pengadaan air bersih atau air minum.
 Panas (steam) dihasilkan oleh uap yang
ditekan (vapor compression) oleh kompresor Permasalahan akibat korosi
mekanik • Penurunan kapasitas pompa akibat deposisi
 Dalam sistem VC, air umpan dievaporasikan produk korosi dan meningkatnya biaya pompa
dan uapnya dialirkan ke kompresor. akibat friksi hidrolik .
 Uap yang mengalir sepanjang tube HE akan • Menurunnya produksi air, yang disebabkan
mengalami penurunan temperatur dan oleh lubang pada sistem pipa (kebocoran)
sebagian akan terkondensasi membentuk akibat korosi, yang dapat menurunkan
distilat, sedangkan yang masih berbentuk uap tekanan air dan meningkatkan jumlah air yang
akan mengalir ke kompresor. dibutuhkan untuk mempertahankan jumlah
debit air pada titik akhir distribusi.
Proses Desalinasi Berbasis Membran • Penggantian alat menjadi lebih sering untuk
 Air garam ditekan melalui membrane dilakukan akibat korosi, seperti pemanas air,
berbentuk lembaran / hollow fiber pada valve, pipa, dan meteran air.
tekanan tinggi (2xtekanan osmotik air • Meningkatnya dosis klorin yang ditambahkan
umpan) untuk mempertahankan sistem distribusi
 Membran didesain untuk memisahkan garam • Keluhan pelanggan akibat warna air dan juga
dalam bentuk ion dari komponen air rasa.
 Proses menghasilkan air bersih dan larutan Teori pembentukan korosi :
garam (brine) • Korosi merupakan proses elektrokimia yang
memerlukan tiga faktor yaitu: permukaan
logam, elektrolit, dan oksigen.
• Reaksi pada anoda (oksidasi) adalah
terlepasnya (dissolution) logam membentuk
produk ion terlarut atau senyawa logam tak
terlarut (insoluble).
• Beberapa reaksi pada katoda (reduksi) dapat
terjadi tergantung pada jenis senyawa
tereduksi yang ada dalam air. Umumnya
adalah reaksi reduksi gas oksigen terlarut atau
reduksi pelarut (air) menghasilkan gas
hidrogen.
• Karena reaksi oksidasi dan reduksi berjalan
secara simultan pada permukaan logam, maka
menghasilkan suatu sel elektrokimia.
• Proses yang terjadi pada daerah anoda adalah Korosi dapat dicegah dengan beberapa metode:
terlarutnya ion-ion logam dalam elektrolit  Ketika mendesain sistem baru, pilih material
atau konversi ion-ion menjadi produk korosi yang memiliki tahanan tinggi terhadap korosi
yang tidak terlarut, seperti karat. Proses Atur pH
rusaknya logam karena proses elektrokimia  Gunakan lapisan pelindung, seperti cat plating
disebut sebagai korosi. logam atau plastik.
• Aliran elektron antara anoda terkorosi dan  Proteksi katodik
katoda tak-terkorosi membentuk arus korosi,  Gunakan lapisan pelindung (inhibitor kimia)
yang nilainya ditentukan oleh kecepatan sehingga air dapat didistribusikan. Lapisan
pembentukan elektron oleh reaksi anoda dan diaplikasikan pada keseluruhan sistem yang
kecepatan elektron yang dikonsumsi oleh terbasahi.
katoda.  Menggunakan inhibitor
• Kecepatan pembentukan dan konsumsi Inhibitor anodik
elektron haruslah seimbang atau akan terjadi Inhibitor akan menghentikan atau
penumpukan muatan. meminimalisasi korosi anoda yang disebut
sebagai inhibitor Contoh NaNO2, NaOH , KOH
Pengaruh komposisi air : Inhibitor katodik
1. Konduktivitas air: Inhibitor akan menghentikan atau
Korosivitas akan meningkat dengan semakin meminimalisasi reaksi katoda yang disebut
meningkatnya konduktivitas air sebagai inhibitor katoda. Contoh :
2. pH air ZnCO3,NiCO3,ZnO,NiO,
Korosivitas air akan meningkat dengan semakin
rendahnya pH (bersifat asam).
3. Gas terlarut
Oksigen, karbon dioksida, atau hidrogen sulfida
yang terlarut di dalam air dapat meningkatkan
korosivitas pada logam.
4. Asam organik
Produced water mengandung asam organik,
seperti asam asetat. Konsentrasi asam asetat yang
rendah bersifat sangat korosif.

Pengaruh sifat fisik air :


1. Temperatur air
Kecepatan korosi akan meningkat dengan
naiknya temperatur air.
2. Kecepatan alir air
Kecepatan korosi akan meningkat dengan
naiknya kecepatan alir air seiring dengan
peningkatan perpindahan ion atau senyawa
meninggalkan atau menuju permukaan
logam.
3. Gas terlarut
Oksigen, karbon dioksida, atau hidrogen
sulfida yang terlarut di dalam air dapat
meningkatkan korosivitas pada logam

Tipe korosi :
1. Korosi secara umum
2. Korosi pd lokasi tertentu
3. Korosi galvanik
4. Stress Corrosion Cracking
5. Korosi celah
6. Inter granular corrosion

Anda mungkin juga menyukai