Masalah utama yang terjadi yang terjadi dalam bokar (bahan olah karet) yang dihasilkan
oleh petani karet untuk diolah menjadi karet remah jenis SIR 20 adalah mutu bokar
yang rendah dan bau busuk yang menyengat sejak dari kebun.
Mutu bokar yang rendah disebabkan petani menggunakan bahan pembeku lateks (getah
karet) yang tidak dianjurkan dan merendam bokar di dalam kolam/sungai selama 7-14
hari. Hal ini akan memacu berkembangnya bakteri perusak antioksidan alami di dalam
bokar, sehingga nilai plastisitas awal (Po) dan plastisitas setelah dipanaskan selama 30
menit pada suhu 140 oC (PRI) menjadi rendah. Bau busuk menyengat terjadi juga
karena pertumbuhan bakteri pembusuk yang melakukan biodegradasi protein di dalam
bokar menjadi amonia dan sulfida. Kedua hal tersebut terjadi karena bahan pembeku
lateks yang digunakan saat ini tidak dapat mencegah pertumbuhan bakteri. Kemudian
bau busuk tersebut di bawa terus sampai ke pabrik karet remah dan di pabrik yang
menjadi sumber bau busuk tersebut adalah berasal dari tempat penyimpanan bokar,
kamar gantung angin (pre drying room), dan mesin pengering (dryer).
Masalah bau busuk yang mencemari udara di sekitar pabrik karet remah ini sampai saat
ini sangat sulit diatasi walaupun semua pabrik sudah menggunakan scrubber (cerobong
asap), padahal disekeliling pabrik sudah menjadi kawasan perumahan. Pada akhirnya
bau busuk ini menimbulkan keluhan-keluhan masyarakat disekeliling pabrik atau
bahkan yang jauh dari pabrik (bau terbawa oleh angin). Sedangkan masalah nilai
plastisitas (Po dan PRI) yang rendah dapat diatasi oleh pabrik karet remah dengan
proses penggantungan angin selama 7-14 hari, walaupun hal ini akan menyebabkan
waktu pengolahan meningkat karena terhentinya perputaran modal dalam jumlah besar
selam waktu tersebut.
Untuk mengatasi masalah bau busuk dan mutu karet tersebut, Balai Penelitian Sembawa
telah mengembangkan dan menghasilkan formula Deorub yang disebut dengan Deorub
K. Deorub K dapat mengatasi semua masalah tersebut diatas karena mengandung
senyawa-senyawa yang dapat membekukan dengan cepat, mencegah pertumbuhan
bakteri dan harganya sebanding dengan asam semut (format). Mutu teknis, karakteristik
vullkanisasi dan sifat fisik vulkanisat dari karet yang dibekukan dengan Deorub K
adalah setara dengan asam semut.
Jadi fungsi dari Deorub K adalah mencegah pertumbuhan bakteri (karena adanya fenol)
sehingga tidak terjadi bau busuk. Karena bakteri ridak berkembang akibatnya adalah
tidak terjadi kerusakan antioksidan dalam bentuk protein (asam-asam amino) sehingga
nilai Po dan PRI tetap tinggi. Dengan nilai Po dan PRI tinggi tidak diperlukan
penggantungan angin (pre-drying ) akibatnya proses pengolahan lebih cepat dan biaya
pengolahan menjadi lebih murah. Kemudian dengan tidak terjadinya dekomposisi
protein menjadi amonia dan sulfida maka terjadi pengurangan jumlah limbah cair dalam
bentuk NH3-N.
Untuk beberapa sifat fisik vulkanisat menunjukkan bahwa kuat tarik, modulus 500%
dan perpanjangan putus dari kompon karet yang menggunakan pembeku Deorub K
lebih tinggi dibandingkan dengan asam semut sedangkan kekerasan sama. Hal ini
menunjukkan bahwa pembeku Deorub K lebih baik sedikit dibandingakn dengan asam
semut.