FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
A. Identitas Klien
Nama : Tn. A ................................ No. RM : 11383xxx ........................
Usia : 48 Tahun Tgl. Masuk : 26 Maret 2018 ................
Jenis kelamin : Laki-laki ............................ Tgl. Pengkajian : 01 April 2018 ..................
Alamat : Dampit-Malang ................. Sumber informasi : Klien, Keluarga dan RM .
No. telepon : - ....................................... Nama klg. dekat yg bisa dihubungi: Ny. S .....
Status pernikahan : Menikah ........................... .........................................
Agama : Islam ................................ Status : Istri klien .........................
Suku : Jawa ................................ Alamat : Dampit - Malang .............
Pendidikan : SMA ................................. No. telepon : -......................................
Pekerjaan : Pedagang ........................ Pendidikan : SMA ...............................
Lama berkerja : >20 tahun ......................... Pekerjaan : Pedagang .......................
B. Status kesehatan Saat Ini
- Keluhan Saat MRS
1. Keluhan utama MRS : Nyeri
2. Lama keluhan : 2 jam yang lalu
3. Kualitas keluhan : skala nyeri 10
4. Faktor pencetus : Terkena ledakan gas LPG
5. Faktor pemberat : Tidak ada
6. Upaya yg. telah dilakukan : di bawa ke klinik cakra husada kemudian luka di balut kasa basah
dan diberikan inj. Kertorolac 30 mg 1 amp serta di ukur ttv
7. Diagnosa medis :
a. Luka Bakar Grade II AB 25% .................................................................. Tanggal 26 Maret 2018
- Keluhan Saat Pengkajian
1. Keluhan utama saat pengkajian : Nyeri seperti terbakar pada wajah, abdomen bagian bawah
(suprapubik), kedua tangan dan kaki
2. Lama keluhan : 6 hari
3. Kualitas keluhan : hilang timbul dengan skala nyeri 8
4. Faktor pencetus : Terkena ledakan gas LPG
5. Faktor pemberat : terasa semakin nyeri ketika digerakkan
6. Upaya yg. telah dilakukan : Debridemen jaringan nekrosis
7. Diagnose medis :
a. Luka Bakar Grade II AB 35% .................................................................. Tanggal 26 Maret 2018
C. Riwayat Kesehatan Saat Ini
Pada tanggal 25 maret 2018 23.30 setelah menjenguk saudara di RSIA klien hendak memakan
kolak dan sisa kolak ingin dipanaskan, klien sudah mencium bau tapi tidak seberapa menyengat.
Ketika pasien menyalakan kompor tiba” lpg meledak lalu pasien lari ke ruang tengah (atap ruang
tengah rusak) memanggil istrinya dengan keadaan sebagian tubuh sudah terbakar. Pasien
mengeluh nyeri pada luka bakar akibat ledakan LPG di daerah wajah, abdomen bagian bawah
(suprapubik), kedua tangan dan kaki terasa panas seperti terbakar, hilang timbul, dengan skala nyeri
10, dan semakin nyeri ketika digerakkan. kemudian keluarga membawa klien diklinik Cakra Husada.
Di Klinik Cakra Husada luka pasien dibalut dengan kasa basah dan di infus RL dan injeksi ketorolac
30 mg 1 amp pukul 01.00 WIB. Kondisi umum saat di klinik lemah GCS 456, TD 130/90 mmHg, N
121 x/menit, RR 30 x/menit, SpO2 99%, T 35,5 0C. Kemudian oleh klinik Cakra Husada pasien di
rujuk ke Rumah sakit terdekat, karena Rumah Sakit Panti Nirmala dan Rumah Sakit Wava Husada
tidak ada ruangan, akhirnya pasien di rujuk IGD RSSA pada tanggal 26 Maret 2018 02.14 WIB saat
di IGD P: luka bakar, Q: seperti terbakar, R: wajah,perut,kaki dan tangan S: skala nyeri 10, T:
menetap, di IGD pasien diberikan infus RL, ketorolac 30mg, omeprazole 40mg, kondisi umum saat di
IGD lemah GCS 456 TD 180/106mmHg, N: 108 x/menit, RR:22x/menit, S: 36 0C, saturasi: 97%
kemudian pasien dipindahkan ke ruang 16 pukul 06.00 WIB setelah dilakukan operasi. Saat
dilakukan pengkajian pada tanggal 01 April 2018 pukul 16.00 WIB, pasien mengeluh nyeri pada luka
bakar akibat ledakan LPG di daerah wajah, abdomen bagian bawah (suprapubik), kedua tangan dan
kaki terasa panas seperti terbakar, hilang timbul, dengan skala nyeri 8, dan semakin nyeri ketika
digerakkan. Keadaan umum klien tampak baik meskipun masih sedikit lemah, GCS 456, TD 130/90
mmHg, RR 24xmenit, S 370C, N 101 x/menit.
D. Riwayat Keluarga
klien mengatakan keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit kencing manis atau darah
tinggi maupun riwayat luka bakar. Saat ini klien tinggal dengan anak dan istrinya.
GENOGRAM
Tn.
A
Keterangan:
= Laki-laki = Menikah
= Meninggal (laki-laki)
E. Riwayat Lingkungan
F. Pola Aktifitas-Latihan
Rumah Rumah Sakit
Rumah Rumah Sakit
Makan/minum 0 2
Mandi 0 3
Berpakaian/berdandan 0 2
Toileting 0 2
Mobilitas di tempat tidur 0 3
Berpindah 0 tidak terkaji
Berjalan 0 tidak terkaji
Naik tangga 0 -
Pemberian Skor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 = dibantu orang lain, 4 =
tidak mampu
G. Pola Nutrisi Metabolik
Rumah Rumah Sakit
Jenis diit/makanan makanan rumah ................... diit TKTP(B) + F100.................
Frekuensi/pola 3 x/ hari ................................ 3 x/ hari ...................................
Porsi yg dihabiskan ¼ porsi dewasa .................... ¾ porsi RS ..............................
Komposisi menu nasi, lauk, sayur ................... karbo, protein, lemak,serat ......
Pantangan tidak ada............................... tidak ada .................................
Napsu makan baik ...................................... menurun ..................................
Fluktuasi BB 6 bln. terakhir tidak ada............................... tidak ada .................................
Jenis minuman air putih dan susu ................. air putih dan susu ....................
Frekuensi/pola minum 5 x / hari ............................... sering ......................................
Gelas yg dihabiskan 5 gelas kecil ......................... 2 L ...........................................
Sukar menelan (padat/cair) tidak ada............................... tidak ada .................................
Pemakaian gigi palsu (area) tidak ada............................... tidak ada .................................
Riw. masalah penyembuhan luka tidak ada............................... tidak ada .................................
H. Pola Eliminasi
Rumah Rumah Sakit
BAB:
- Frekuensi/pola 1 x/ hari ...................................... 1x/ hari .....................................
- Konsistensi padat .......................................... padat ........................................
- Warna & bau coklat khas feces ........................ coklat khas feces ......................
- Kesulitan tidak ada .................................... nyeri saar digerakkan ...............
- Upaya mengatasi tidak ada..................................... bergerak pelan-pelan ................
BAK:
- Frekuensi/pola 5-6x sehari ................................. klien terpasang kateter ..............
- Konsistensi cair ............................................. cair ...........................................
- Warna & bau kuning jernih, bau khas urin ........ kecoklatan,pekat bau khas urin
- Kesulitan tidak ada .................................... tidak mampu ADL .....................
- Upaya mengatasi tidak ada..................................... Terpasang kateter ....................
I. Pola Tidur-Istirahat
Rumah Rumah Sakit
Tidur siang:Lamanya 2Jam 1 jam
- Jam …s/d… 13.00-15.00 10.00-14.00
- Kenyamanan stlh. tidur nyaman gelisah
Tidur malam: Lamanya 8 jam 10 Jam
- Jam …s/d… 20.00-04.00 19.00-05.00
- Kenyamanan stlh. Tidur nyaman tampak gelisah
- Kebiasaan sblm. tidur berdoa tidak ada
- Kesulitan tidak ada tidak ada
- Upaya mengatasi tidak ada tidak ada
L. Konsep Diri
1. Gambaran diri: Klien memandang dirinya sebagai manusia yang normal dan sehat psikolog
2. Ideal diri: ingin bersama orang terdekat
3. Harga diri: klien menghargai dirinya, meskipun sakit klien yakin akan sembuh
4. Peran:sebagai ayah, suami, dan kakek dari satu cucu
5. Identitas diri: menyadari namanya Tn. A, menoleh saat dipanggil
O. Pola Seksualitas
1. Masalah dalam hubungan seksual selama sakit: ( ) tidak ada ( ) ada
2. Upaya yang dilakukan pasangan:
( ) perhatian ( ) sentuhan ( ) lain-lain, seperti,
Paru
- Inspeksi:
Bentuk dada terlihat normal, tidak terlihat retraksi dinding dada, pergerakan dinding dada
kiri dan kanan terlihat simetris, RR 24 x/menit
- Palpasi:
Tidak teraba adanya massa, tidak ada nyeri tekan
- Perkusi:
Terdengar sonor dari pada semua lapang paru
- Auskultasi:
Suara nafas terdengar vesikuler, tidak terdengar adanya wheezing pada semua lapang paru,
tidak terdengar adanya ronkhi pada semua lapang paru
4. Payudara & Ketiak
Inspeksi: Tidak ada luka bakar, tidak ada nyeri tekan, aerola simetris, tidak ada massa.
5. Punggung & Tulang Belakang
I : tidak terlihat kelainan tulang belakang
P : tidak teraba adanya massa pada punggung, tidak terdapat nyeri tekan
6. Abdomen
Inspeksi: : bentuk buncit (rounded), terdapat luka bakar pada daerah suprapubik
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada distensi
Perkusi: timpany
Auskultasi: Bising usus 16x/menit
7. Genetalia & Anus
Inspeksi : terpasang kateter dengan urin output 1200 cc/7 jam
8. Ekstermitas
Atas: tampak terbalut kasa pada kedua tangan karena luka bakar, tangan kanan terbalut kasa
mulai dari pertengahan lengan atas sampai pergelangan tangan, dan tangan kiri terbalut kasa
pada daerah pertengahan lengan atas sampai dengan pergelangan tangan, tidak terkaji luka
karena luka tertutup, terdapat nyeri tekan dengan skala 8. Terpasang infus RL 28 tpm pada
ekstremitas atas bagian kiri. untuk kekuatan otot 5 pada kedua tangan. Teraba nadi: 101
x/menit. CRT <2 detik, dan akral hangat.
Bawah: tampak terbalut kasa pada kedua kaki karena luka bakar, ekstremitas bawah kanan
dan kiri terbalut kasa mulai dari paha sampai pergelangan kaki, tidak terkaji luka karena luka
tertutup, terdapat nyeri tekan dengan skala 8, CRT < 2 detik, dan akral hangat.
5 5
2 2
9. Sistem Neorologi
Pasien kompos mentis GCS 456
Eye: membuka secara spontan
Verbal: kalimat sesuai dengan orientasi
Motorik: mampu mengikuti perintah
Kesadaran compos mentis, tidak terdapat kaku kuduk dan tidak terdapat kelumpuhan anggota
gerak atas maupun anggota gerak bawah
10. Kulit & Kuku
Kulit:
Inspeksi : Warna kulit terlihat coklat, warna kulit yang terkena luka bakar terlihat putih pucat
dan merah muda, diaphoresis (+)
Palpasi : Kulit teraba lembab, akral hangat, turgor kulit 1-2 detik
Kuku:
Inspeksi : kuku terlihat kotor, tidak ada sianosis
Palpasi :CRT <2detik, turgor kulit 1-2 detik
R. Hasil Pemeriksaan Penunjang
3. Pemeriksaan Laboratorium
Klien merasa sakitnya ini adalah yang paling parah karena sebelumnya klien tidak pernah sakit
sampai harus MRS selama ini sam[ai berhari-hari.
U. Kesimpulan
Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan laboratorium didapatkan kesimpulan pasien terdiagnosa
combutsio grade II AB 35% pada area wajah, kedua tangan, kedua kaki dan perut bagian bawah.
Untuk masalah keperawatan yang muncul adalah nyeri akut karena pasien mengeluh nyeri pada
area luka, skala nyeri 8, tampak grimace pada wajah, kedua tangan, kedua kaki dan perut terbalut
kasa serta dilakukan rawat luka untuk meningkatkan penyembuhan lukanya yang mengakibatkan
kerusakan pada jaringan kulit pasien sehingga dapat diangkat masalah keperawatan nyeri akut dan
kerusakan integritas kulit. Klien merasa sedikit sesak dengan RR 24 x/menit, terpasang o2 nasal
canule 4 lpm, maka dapat diangkat masalah keperawatan ketidakefektifan pola nafas. Semua
aktivitas klien dilakukan di tempat tidur, dengan kedua tangan terbalut perban sampai jari dengan
kekuatan 5, kedua kaki terbalut perban hingga jari dengan kekauatan otot kaki kanan 2, dan kaki kiri
2 maka klien mengalami masalah keperawatan hambatan mobilitas fisik.
V. Perencanaan Pulang
Tujuan pulang: rumah klien, untuk dirawat dirumah
Transportasi pulang: mobil
Dukungan keluarga: anak, istri, menantu klien
Antisipasi bantuan biaya setelah pulang: menggunakan simpanan keluarga
Antisipasi masalah perawatan diri setalah pulang: dirawat istri klien
Pengobatan:obat topikal dan antimikroba
Rawat jalan ke:poli luka bakar
Hal-hal yang perlu diperhatikan di rumah:menjaga kebersihan balutan luka dan kulit disekitar luka,
kontrol tepat waktu sesuai jadwal
Keterangan lain: makan-makanan yang banyak mengandung protein agar lukanya cepat sembuh