Bank Century
DIBUAT OLEH :
FIRDHAN RAIHAN SYAHRIZA
(28.1535)
KESIMPULAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Dalam penyusunan makalah ini, saya mencoba menganalisa sebuah kasus
yang nanti nya semoga dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi saya
sendiri dan orang lain yang membaca nya. Kasus yang saya akan coba untuk
angkat dalam makalah ini adalah masalah yang di alami oleh bank century.
Dalam kasus bank century ini, banyak sekali masalah yang harus di teliti
karena sudah banyak merugikan keuangan Negara yang dapat menyengsarakan
rakyat Indonesia. Banyak kebijakan-kebijakan yang menyimpang dan transaksi –
transaksi yang fiktif. Saya selaku masyarakat Indonesia merasa perihatin, karena
masih banyak pejabat yang berkuasa malukakan tindak pidana korupsi.
Tujuan dan manfaat yang dapat diambil dari berjalannya kasus century yang
sedang dihadapi oleh bangsa indonesia ini adalah agar kita semua selalu melihat
aturan–aturan atau undang–undang dalam memecahkan sebuah masalah. Kita juga
1
di anjurkan agar tidak terburu–buru dan berhati–hati dalam mengambil sebuah
keputusan.
Setiap apa yang kita putuskan seharusnya, di musyawarahkan dan juga di
koordinasikan dengan pihak–pihak terkait lainya, agar nantinya tidak ada yang
dirugikan, apalagi bila keputusan tersebut menyangkut kepentingan orang banyak,
setiap apa yang kita lakukan harus ada transparansi sehingga kedepannya tidak
menimbulkan konflik. Dengan hadirnya kasus skandal bank century, tentu akan
menjadi suatu pelajaran dan juga pengalaman untuk kita kedepannya, agar hal ini
tidak sampai terjadi untuk yang kedua kalinya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Bank CIC Internasional Tbk menjadi PT Bank Century Tbk dan izin untuk
melakukan usaha sebagai bank umum berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. 462/KMK.013/1990 tanggal 16 April 1990 tentang
Pemberian Izin Usaha, nama PT Bank CIC Internasional Tbk dinyatakan tetap
berlaku bagi PT Bank Century Tbk. Bank Century berdomisili di Indonesia
dengan 27 Kantor Cabang Utama, 30 Kantor Cabang Pembantu dan 8 Kantor Kas.
Kantor Pusat Bank beralamat di Gedung Sentral Senayan II, Jl. Asia Afrika No. 8
Jakarta. Dari jumlah kantor tersebut diatas yang beroperasi sebanyak 63 kantor.
Kedua Point tersebut menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi Nasabah
Bank Century dan Uang para nasabah pun yang ada di Bank Century tidak bisa
dicairkan dan tidak ada uang tidak dibayar oleh pelanggan.
Setelah tanggal 13 November 2008, Pelanggan Bank Century tidak dapat
melakukan transaksi dalam bentuk devisa, kliring dan tidak dapat mentransfer
juga tidak bisa karena Bank Century tidak mampu untuk melakukannya. Bank
hanya dapat mentransfer uangketabungan.Jadi uang itu tidak bisa keluar dari
bank. Hal ini terjadi pada semua pelanggan Bank Century.
Nasabah bank yang merasa dikhianati dan dirugikan karena banyak menyimpan
uang di bank century, tapi sekarang bank tersebut tidak bisa dilikuidasi. Pelanggan
mengasumsikan bahwa Bank Century Memperjual belikan produk investasi ilegal.
Alasannya adalah investasi dipasarkan Antaboga Century Bank tidak terdaftar di
Bapepam LK. Dan benar manajemen Bank Century tahu bahwa produk adalah
ilegal. Kasus ini dapat mempengaruhi bank lain, di mana orang tidak percaya
4
bahwa mereka lebih terhadap sistem perbankan nasional. Kasus Bank Century,
sehingga bisa menyakiti bank di Indonesia, bahkan dunia.
Berdasarkan kasus Bank Century diatas menimbulkan dampak yang cukup besar
terhadap perekonomian Indonesia sendiri. Karena menyeret banyak pejabat-
pejabat penting. Dan lebih khususnya adalah masalah pergerakan harga saham
yang terus mengalami penurunan akibat dari dampak sistemik kasus Bank
Century ini.
Kebangkrutan PT Bank Century Tbk tidak mungkin terjadi begitu saja, ada
beberapa hal yang menyebabkan kebangkrutan bank century antara
lain penyimpangan manajemen dan pengawasan BI yang tidak efektif yang
diduga menjadi penyebab utama bank itu akhirnya mengalami kebangkrutan.
Beberapa Penyebab bangkrutnya bank Century :
1. Penyimpangan Manajemen
Modus kejahatan perbankan yang diduga dilakukan manajemen Bank Century
adalah penempatan dana yang sembrono di pasar uang (money market). Hal ini
terlihat dari penyimpangan yang dilakukan manajemen Bank Century yang
memiliki kewajiban surat berharga valas sebesar US$ 210 juta. Kasus itu
menunjukkan manajemen Bank Century tidak mengindahkan prinsip kehati-hatian
perbankan.
5
gagal dalam menciptakan tata kelola yang baik (good corporate governance dan
good governance). Kesehatan merupakan hal yang paling penting di dalam
berbagai bidang kehidupan, baik bagi manusia maupun perusahaan.
3. Kesehatan Bank
Kesehatan bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk
melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi
semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan
perbankan yang berlaku.
Pengertian tentang kesehatan bank diatas merupakan suatu batasan yang sangat
luas, karena kesehatan bank memang mencakup kesehatan bank untuk
melaksanakan seluruh kegiatan usaha perbankannya kegiatan tersebut meliputi :
1. Kemampuan menghimpun dana masyarakat dari lembaga lain dan dari
modal sendiri
2. Kemampuan mengolah dana
3. Kemampuan untuk menyalurkan dana ke masyarakat
4. Kemampuan memenuhi kewajiban kepada masyarakat, karyawan, pemilik
modal dan pihak lain
5. Pemenuhan peraturan perbankan yang berlaku
6
3. Bank wajib menyampaikan kepada BI segala keterangan dan penjelasan
mengenai usahanya menurut tata cara yang ditetapkan oleh BI
4. Bank atas permintaan BI, wajib memberikan kesempatan bagi pemeriksaan
buku-buku dan berkas-berkas yang ada padanya serta wajib memberikan
bantuan yang diperlukan dalam rangka memperoleh kebenaran dari segala
keterangan, dokumen dan penjelasan yang dilaporkan oleh bank yang
bersangkutan
5. Bank Indonesia melakukan pemeriksaaan terhadap bank, baik secara berkala
maupun setiap waktu apabila diperlukan, BI dapat menugaskan akuntan
publikuntuk dan atas nama bank Indonesia melaksanakan pemeriksaan
terhadap bank.
6. Bank wajib menyampaikan kkca, perhitungan laba rugi tahunan dan
penjelasannya, serta laporan berkala lainnya dalam waktu dan bentuk yang
ditetapkan oleh BI. Neraca dan perhitungan laba rugi dalam waktu dan bentuk
yang ditetapkan BI
5. Aspek-Aspek Penilaian
Penilaian untuk menentukan kondisi suatu bank, biasanya menggunakan
berbagai alat ukur. Salah satu alat ukur yang utama yang digunakan untuk
menentukan kondisi suatu bank dikenal dengan nama analisis CAMEL.
Analisis ini terdiri dari aspek capital, assets, management, earning dan liquidity.
Hasil dari salah satu aspek ini kemudian akan menghasilkan kondisi bank.
7
b. Aspek Kualitas Asset
Aspek yang kedua adalah mengukur kualitas asset bank. Dalam hal ini upaya
yang dilakukan adalah untuk menilai jenis-jenis asset yang dimiliki oleh bank.
Penilaian asset harus sesuai dengan peraturan oleh Bank Indonesia dengan
memperbandingkan antara aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva
produktif. Kemudian rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap
aktiva produktif yang diklasifikasikan. Rasio ini dapat dilihat dari neraca yang
telah dilaporkan secara berkala kepada Bank Indonesia.
d. Aspek Earning
Merupakan aspek digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam
meningkatkan keuntungan. Kemampuan ini dilakukan dalam suatu periode.
Kegunaan aspek ini juga untuk mengukur tingkat efisiensiusaha dan profitabilitas
yang dicapai bank bersangkutan. Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara
rentabilitas yang terus meningkat diatas standar yang telah ditetapkan.
8
Prinsip-prinsip yang harus dijalankan supaya suatu organisasi dapat berjalan
sesuai dengan prosedur operasional yang berlaku dan meminimasi resiko
operasional dan resiko-resiko yang lain adalah seperti yang dijelaskan sebagai
berikut:
Prinsip 1: Board of director (BOD), sebagai pimpinan tertinggi
organisasi harus menyadari aspek utama risiko operasional bank yang harus
dikelola, dan harus menyetujui dan mereview secara periodik kerangka
manajemen risiko operasional bank. Kerangka harus memberi definisi risiko
operasional menyeluruh pada perusahaan dan menentukan standar untuk
mengidentifikasi, menilai, memonitor, dan mengendalikan (control/mitigate)
risiko operasional.
Prinsip 2: Board of directors, sebagai pimpinan tertinggi organisasi harus
memastikan bahwa ada audit reguler terhadap kerangka manajemen risiko
operasional yang dilakukan oleh tim internal yang independen dan kompeten
(yaitu independen dari tim risiko operasional biasanya fungsi internal audit).
Bank harus memiliki cakupan internal audit yang memadai untuk verifikasi
kebijakan dan prosedur operasi telah diimplementasikan secara efektif.
9
terjadi karena perpaduan pengurusan bank yang mengarah pada tindak kriminal
serta krisis ekonomi global yang terjadi. Surat-surat berharga bodong yang ada di
Century menjadi salah satu pemicu bobroknya kondisi bank tersebut. Belakangan
dilihat ada pengaruh Antaboga, masalah surat bodong itu pasti ada pengaruhnya
dari Bank Century. Tetapi diperburuk karena kondisi krisis global, kalau keadaan
seperti itu tidak dalam krisis global, maka tidak akan meletus seperti itu. namun
suatu saat pasti akan meletus juga,” tutur Miranda Goeltom usai rapat dengan
Pansus Century di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
PT Bank Century Tbk (BCIC) pada awalnya ternyata agen penjual produk
investasi yang diterbitkan PT Antaboga Delta Sekuritas. Hal itu diketahui
berdasarkan pemeriksaan awal Bank Indonesia (BI) pada 2005. Tapi, dari
penelusuran BI diketahui produk yang dijual tidak mempunyai izin dari
Bapepam,” kata Deputi Gubernur BI, Siti Ch Fadjrijah dalam pertemuan dengan
Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat
10
Tantular itu. Bank Indonesia diduga mengotak-atik peraturan yang dibuat sendiri
agar Century bisa mendapat Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP).
Bank Indonesia mengubah Peraturan Bank Indonesia No 10/26/PBI/2008
mengenai persyaratan pemberian FPJP dari semula dengan CAR 8 persen menjadi
CAR positif. BPK menduga perubahan ini hanya rekayasa agar Century mendapat
fasilitas pinjaman itu. Karena menurut data BI, posisi CAR bank umum per 30
September 2008 berada di atas 8 persen, yaitu berkisar 10,39-476,34 persen.
Menurut BPK, satu-satunya bank yang CAR-nya di bawah 8 persen hanya
Century.
BI akhirnya menyetujui pemberian FPJP kepada Century sebesar Rp 502,07
miliar, karena CAR Century sudah memenuhi syarat PBI. Belakangan, BI bahkan
memberi tambahan FPJP Rp 187,32 miliar. Sehingga total FPJP yang diberikan
BI kepada Century sebesar Rp 689 miliar.
BPK akhirnya mencium kejanggalan karena posisi CAR Century ternyata
sudah negatif 3,53 sejak sebelum persetujuan FPJP. Dengan demikian, BPK
menilai Bank Indonesia telah melanggar PBI No 10/30/PBI/2008 yang
menyatakan bank yang dapat mengajukan FPJP adalah bank dengan CAR positif.
Selain itu, jaminan FPJP Century hanya Rp 467,99 miliar atau hanya 83 persen.
Ini melanggar PBI No 10/30/PBI/2008 mengenai jaminan kredit.
Berikut kronologi pemberian FPJP Bank Indonesia kepada Century seperti
dikutip dari hasil audit BPK atas Bank Century:
30 September 2008
Rasio kecukupan modal (CAR) Bank Century positif 2,35 persen. Menurut
Peraturan Bank Indonesia No 10/26/PBI/2008, bank penerima FPJP harus
memiliki CAR minimal 8 persen. Dengan demikian Century tidak
memenuhi syarat memperoleh FPJP.
30 Oktober 2008
Bank Century mengajukan report aset kredit kepada Bank Indonesia
sebesar Rp 1 triliun.
14 November 2008
BI mengubah PBI mengenai persyaratan pemberian FPJP dari semula
CAR 8 persen menjadi CAR positif. Pada hari yang sama, BI menyetujui
11
pemberian FPJP kepada Century sebesar Rp 502,07 miliar, karena CAR
Century sudah memenuhi syarat PBI.
14 November 2008, pukul 20.43 WIB
Bank Indonesia mencairkan FPJP Century Rp 356,81 miliar.
17 November 2008
BI kembali mencairkan 145,26 miliar.
18 November 2008
BI memberi tambahan FPJP Rp 187,32 miliar, sehingga total FPJP yang
diberikan BI kepada Century sebesar Rp 689 miliar.
Menurut banyak pihak yang mengatakan bahwa pemberian Fasilitas
Pendanaan Jangka Pendek ( FPJP ) yang berikan oleh pemerintah kepada
bank century tidak tepat.
12
dilakukan setelah tanggal tersebut yakni pada 23 Nopember 2008 dan beberapa
kali pemberian dana talangan berikutnya.
Ketua BPK Hadi Purnomo menjelasakan, pengucuran dana talangan ke Bank
Century dilakukan beberapa kali yakni pada 23 Nopember 2008 sebesar Rp2,7
triliun, pada 5 Desember 2008 sebesar Rp2,2 triliun, serta pada 3 Februari 2009
sebesar Rp1,1 triliun. Menurut Hasan, dari dana talangan yang dialirkan ke Bank
Century sekitar Rp5,8 triliiun di antaranya diduga digunakan untuk menutupi
kerugian yang terjadi akibat perbuatan para pemegang saham atau pihak-pihak
tertentu yang terkait dengan Bank Century.
Rapat panitia angket dipimpin Ketua Panitia Angket Idrus Marham (FPG)
yang didampingi tiga wakilnya yakni Gayus Lumbuun (FPDIP), Mahfud Siddiq
(FPKS), dan Yahya Sacawiria (FPD).Pimpinan BPK hadir seluruhnya yakni ketua
Hadi Purnomo didampingi seluruh anggota.(ant/waa)
13
Bank Century. Antara lain tidak layaknya Bank Century untuk mendapatkan
fasilitas pinjaman jangka pendek karena rasio kecukupan modal sudah negatif,
padahal peraturan Bank Indonesia yang diubah mengharuskan CAR dari bank
yang berhak mendapatkan fasilitas itu harus positif. Juga soal langkah penyertaan
modal sementara yang dilakukan LPS, yang dilakukan tanpa verifikasi terhadap
aset-aset Bank Century terlebih dahulu.
Sejauh yang bisa kita tangkap, alasan dari para pengambil keputusan, ketika
keputusan tersebut diambil keadaannya sudah sangat genting. Yang dipertaruhkan
adalah kepercayaan terhadap sistem perbankan dan itu menyangkut dana Rp 1.500
triliun milik masyarakat yang disimpan di bank. Ketika keputusan penyelamatan
dilakukan, data yang dimiliki BI termasuk dalam urusan CAR Bank Century
adalah data per 31 Oktober 2008. Pada saat itu CAR Bank Century masih di atas 2
persen, sehingga berhak untuk mendapatkan fasilitan pendanaan jangka pendek.
Berbeda dengan Hak Angket sebelumnya, Hak Angket Bank Century dilakukan
terhadap data yang sudah tersedia. Anggota DPR sebenarnya tidak perlu
melakukan penyelidikan, karena hal itu sudah dilakukan BPK dan hasil auditnya
sudah disampaikan kepada BPK.
Kalau pun ada yang masih harus dilakukan Pansus Bank Century adalah
tinggal pendalaman. Misalnya, mengapa BI tidak bisa menyediakan data paling
mutakhir tentang CAR Bank Century ketika malam itu hendak diputuskan
langkah penyelamatan oleh Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
Bagaimana bias ketika dalam proses transisi dari pemilik lama ke LPS masih
terjadi penarikan dana secara besar-besaran, sehingga ketika LPS masuk uang kas
yang ada di seluruh Bank Century hanya tersisa Rp 20 juta saja. Ke mana saja
aliran dana penyelamatan Bank Century mengucur? Siapa pihak-pihak yang
diuntungkan?
Pansus Bank Century akan dinilai rakyat menjalankan tugas dengan baik
apabila mampu membuat pohon aliran dana Bank Century. Tidak perlu punya
motif untuk menjatuhkan siapa pun, yang lebih penting terbuka siapa yang
sebetulnya diuntungkan dengan penyelamatan Bank Century.
Ketika Bank Bali dulu, PriceWaterhouse Copper mampu menjelaskan setiap
sen dana cessie Bank Bali yang dikucurkan Bank Indonesia. Dari sana kita
14
mengetahui untuk kepentingan siapa dan untuk kepentingan apa BI mau
mencairkan tagihan milik Bank Bali tersebut.
Memang masih menjadi tanda tanya besar seperti apa ancaman sistemik yang
akan terjadi apabila Bank Century ketika itu dilikuidasi. Data BI memang
menyebutkan bahwa ada aliran dana yang sangat kuat dari bank-bank kecil ke
bank besar. Tetapi seberapa akurat data BI tersebut, sebab untuk mengetahui CAR
yang sebenarnya dari Bank Century, BI tidak mampu memberikan. Aneh jika
dikatakan kita sedang krisis, kondisi krisis itu hanya terjadi pada satu bank saja
dan itu bank yang sangat kecil. Ketika krisis terjadi di Amerika Serikat dan Eropa,
itu terjadi pada banyak bank dan mereka adalah bank-bank yang memang besar
sehingga pihak bank sentral akhirnya turun tangan.
Yang kita butuhkan dari Hak Angket Bank Century adalah terungkapnya
sebuah kebenaran. Sudah terlalu banyak bangsa ini dirugikan karena ulah
segelintir orang yang tidak bertanggung jawab. Mereka memperkaya diri sendiri
dengan merampok uang negaranya sendiri.
Tidak ada satu pun di antara kita yang merasa rela karena begitu banyak
rakyat yang hidup dalam kemiskinan. Terlalu lama mereka ditelantarkan,
sementara sekelompok orang dengan enaknya hidup bergelimangan harta karena
mengambil hak rakyat yang termarjinalkan.
Sekali lagi kita tidak berkeinginan Pansus Bank Century lebih banyak
bergerak di ranah politik. Lebih baik fokus kepada persoalan keuangan negara.
Kalau pun nanti harus mengimbas ke ranah politik, itu merupakan konsekuensi,
merupakan dampak bukan tujuan utama.
Sekarang tentunya kita mengucapkan selamat bekerja Pansus Bank Century.
Jangan sia-siakan kepercayaan yang masih ada dan diberikan oleh rakyat kepada
para anggota DPR. Di tangan Andalah pengungkapan kebenaran itu kini
ditumpukan.
15
laporan pihak KSSK, Menteri Keuangan, dan Bank Indonesia kepada Panitia
Angket DPR RI.
Berdasarkan laporan yang kami terima dari pihak Departemen Keuangan dan
Bank Indonesia, sebelum menyatakan Bank Century gagal mereka sudah laporkan
ke Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono). Bahkan setelah Bank Century
dinyatakan gagal, masih ada laporan ke Presiden.
Menurut dokumen yang beredar di kalangan pers, pada risalah rapat KSSK 13
November 2008, Menteri Keuangan selaku Ketua KSSK Sri Mulyani Indrawati
menginformasikan telah menyampaikan permasalahan Bank Century kepada
Presiden.
Pada risalah itu tertulis "Sri Mulyani menyampaikan telah permasalahan ini
kepada Presiden RI. Namun pada hari ini Presiden RI, akan melakukan perjalanan
dinas ke San Fransisco, USA yang artinya sampai dengan esok hari, dalam hal
diperlukan Presiden RI belum dapat mengambil keputusan. Kemudian terkait
dengan kemungkinan penerapan blanket guarantee sebagai alternatifkeputusan
darurat dalam menyelesaikan permasalahn Bank Century. Berdasarkan informasi
Sdr Marsilam, keputusan penerapan blanket guarantee tidak dapat dilakukan atas
persetujuan Wakil Presiden RI."
Pada notulen rapat KSSK 13 November 2008 tersebut tertulis nama
Marsillam Simanjuntak sebagai Ketua UKP3R. Dari risalah tersebut juga terlihat
bahwa Marsilam memberi informasi dari Istana mengenai keputusan penerapan
blanket guarantee tidak bisa diputuskan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla ketika itu.
Pada 21 November KSSK memutuskan Bank Century sebagai bank gagal.
Keputusan tersebut dilaporkan Ketua KSSK Sri Mulyani Indrawati dan Anggota
KSSK Gubernur BI Boediono pada 25 November 2008 dengan perihal laporan
pencegahan krisis.
Laporan tersebut tentu melampirkan fotokopi notulen rapat dan keputusan
KSSK. Menteri Keuangan kemudian mengirimkan surat kepada Presiden 4
Februari 2009 perihal laporan perkembangan penanganan Bank Century. Laporan
lengkap tentang penanganan Bank Century kemudian dilaporkan Menteri
Keuangan Sri Mulyani kepada Presiden RI pada 29 Agustus. Laporan ini
16
dilengkapi dengan executive summary dan dokumen-dokumen terkait Bank
Century. (Ken/OL-06)
17
Padahal dalam rapat pansus beberapa waktu lalu, Robert menyebutkan bahwa
18 juta dolar AS tersebut dipinjamnya untuk menutup kerugian valas yang terjadi
di Bank Century. Namun pernyataan Robert tersebut, kata dia, dibantah Boedi
Sampoerna yang mengatakan bahwa tidak terjadi pinjam-meminjam antara Boedi
dengan Robert.
18
trnasaksi – transaksi yang fiktif. Banyak dana talangan bank century yang tidak
sesuai dengan keadaan yang sebenar nya, dalam masalah century ini sebenar nya
adalah masalah krisis keuangan yang dialami oleh bank century dan anggap
pemerintah akan berdampak sistemik terhadap keuangan negara apabila tidak
mendapatkan kucuran dana talangan. Bank century adalah bank kecil sehingga
banyak publik yang mempertanyakan dana talangan yang sebesar Rp 6,7 Triliun,
sedangkan menurut pandangan para ahli keuangan yang ada, bahwa krisis yang di
alami oleh bank century tidak akan berdampak pada keuangan negara atau
sistemik.
19
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Ternyata masalah sesungguhnya dari Bank Century baru muncul ketika dana
bail out mulai bergulir dan kejanggalan dalam neraca nya mulai terungkap.
Kelemahan manajemen mulai ramai setelah kekacauan reksadana Antaboga Delta
sekuritas yang dikeluarkan Bank Century.Dari sini bisa kita simpulkan bahwa
sebenarnya bailout untuk Century memang diperlukan namun dibalik itu ternyata
banyak fakta bahwa kinerja dan tata kelola Century yang sangat buruk.Sebuah
ironi memang, ketika kita terpaksa menolong orang jahat agar tida menimbulkan
kerugian yang lebih besar bagi orang banyak. Namun yang lebih penting adalah
bagaimana kita mengambil hikmah dan pelajaran dari peristiwa ini. UU PJSK
yang mampu melindungi perbankan harus diimbangi dengan pengawasan dan
tindakan tegas bag ipelanggar peraturan BI.Pemberian FPJP oleh pemrintah
kepada bank century, karena bank century mengalami kesulitan likuiditas yang
terjadi pada tahun 2008. Pemberian FPJP ini dilakukan pemerintah setelah dari
pihak bank century mengirim kan surat kepada pejabat bank Indonesia.
Seharus nya pemberian FPJP ini tidak dilakukan oleh pemerintah, karena
bank century tidak memenuhi standar persyaratan pemberian FPJP, pada saat itu
standar pemberian FPJP yang berlaku adalah harus memiliki Rasio Kecukupan
Modal ( CAR ) diatas 8 persen, namun bank century di bawah jauh dari standar
yang di tetapkan.
Dari pemberian FPJP ini dari pihak BPK ( Badan Pemeriksa Keuangan )
menganalisa bahwa pihak dari Bank Indonesia kurang tegas dalam pengambilan
kebijakan. Selain itu juga di duga BI telah mengotak atik peraturan yang telah
dibuat sehingga Bank Century menjadi layak mendapatkan Fasilitas Pendanaan
Jangka Pendek. Peraturan yang telah di ubah oleh BI adalah yang semula dalam
pemberian FPJP adalah harus memiliki Rasio Kecukupan Modal ( CAR ) 8 persen
20
diubah menjadi CAR positif, dengan alasan inilah bank century dapat menerima
FPJP.
Selain Bank Indonesia, BPK juga menduga KSSK melakukan kesalahan dalam
metetapkan kasus Bank century sebagai Bank yang gagal dan akan berdampak
sistemik pada keuangan negara. Dasar hukum yang digunakan KSSK adalah
dalam pemberian dana Bail Out kepada Bank Century adalah Perpu No. 44 Tahun
2008. sedangkan perpu yang di gunakan oleh KSSK sudah ditolak oleh anggota
DPR namun KSSK tetap memberikan dana Bail Out nya kepada Bank Century.
Namun menurut KSSK pemberian FPJP yang diberikan sudah sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Karena setiap saat selalu melaporkan rencana dan
perkembangan penanganan kasus Bank Century. Itu bisa dilihat dari laporan pihak
KSSK, menteri Keuangan, dan Bank Indonesia kepada Hak Angket DPR RI.
Rapat paripurna yang dilakukan oleh anggota DPR menghasilkan usulan untuk
dilakukan hak penyelidikan terhadap kasus Bank Century. Dengan usulan
tersebut DPR membentuk panitia kusus untuk menangani kasus Century, panitia
khusus tersebut terdiri dari 30 anggota yang selanjut nya bertugas melakukan
penyelidikan terhadap langkah atau kebijakan yang di berikan pemerintah kepada
Bank Century.
21
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Century
http://azizullah82.blogspot.com/2012/11/kronologis-peristiwa-bank-century-
mulai.html
http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2014/07/140716_bankcentury_1
01
http://lipsus.kompas.com/topikpilihanlist/2069/1/skandal.bailout.bank.century
http://yamantoisa.wordpress.com/2012/04/01/keruntuhan-bank-century/
22