Anda di halaman 1dari 5

STEP 3

1. Apa yang dimaksud dengan leukosit dan fungsinya?


Leukosit merupakan unit yang mobil/aktif dari system pertahanan tubuh.
a) Neutrofil
Spesialis fagositik. Sel sel ini selalu merupakan sel pertahanan pertama pada invasi bakteri dan
sangat penting dalam respons peradangan. Selain itu mereka melakukan pembersihan debris.
b) Eosinofil
Sel ini melekat ke cacing dan mengeluarkan bahan bahan yang dapat mematikan cacing tersebut.
c) Basofil
d) Monosit
Seperti neutrophil, monosit diarahkan untuk menjadi fagosit professional.
e) Limfosit
Menghasilkan pertahanan imun terhadap sasaran yang telah diprogramkan untuk mereka.
Limfosit B menghasilkan antibody yang beredar dalam darah. Antibody berikatan dan memberi
tanda untuk destruksi benda asing tertentu misalnya bakteri, yang menginduksi pembentukan
antibody itu
Limfosit T tidak menghasilkan antibody; sel sel ini secara langsung menghancurkan sel-sel
sasaran spesifik. Sel yang menjadi sasaran limfosit T mencakup sel-sel tubuh yang telah dimasuki
oleh virus dan kanker.

(Sherwood, L. 2014. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC)

2. Apa saja macam-macam kelainan leukosit?


Non neoplastik(tidak dikarenakan kegagalan sumsum tulang)
 Leukositosis : keadaan dimana jumlah leukosit meningkat dikarenakan respon fisiologis
tubuh untuk melindungi dari serangan benda asing ataupun infeksi maupun virus.
 Neutrofilia : kelainan dimana Jumlah produksi neutrofil yang meningkat biasanya
disebabkan oleh stress, kerja fisik yang berat, ataupun penyuntikan epinefrin.
 Eosinofilia : kelainan pada komponen leukosit berupa eosinofil yang meningkat yang
diakibatkan oleh alergi seperti asama hay fever, reaksi obat dan infestasi parasit
 Basofilia : kelainan pada komponen leukosit yang menyatakan kondisi basifil dalam
leukosit yang meningkat
 Agranulositosis : merupkan keadaan yang sangat serius yang bisanya ditandai dnegan
rendahnya jumlah leukosit dan tidak adanya neutrofil, yang menjadi penyebabnya adalah
penggunaan obat” kemoterapi
 Neutropenia : keadaan yang menunjukkan penurunan jumlah absolute neutrofil yang
disebabkan oleh obat-obatan toksik.

Neoplastik(dikarenakan oleh kegagalan sumsum tulang dalam)

 Mieloproliferative : gangguan dengan terjadinya peningkatan secara umum dalam sel-sel


pembentuk darah.

Sumber : Sylvia,Patofisiologi
3. Apa saja yang menyebabkan meningkatnya leukosit?
Keadaan ini dapat dijumpai setelah gangguan emosi, setelah anesthesia atau berolahraga dan selama
kehamilan

4. Bagaimana sel darah putih masuk ke jaringan luka?

Emigrasi leukosit dari darah ke jaringan melibatkan proses marginasi, diapedesis, gerakan
amuboid, dan kemotaksis.
Marginasi mengacu kepada melekatnya leukosit darah, terutama neutrophil dan monosit, ke
bagian dalam lapisan endotel kapiler di jaringan yang terkena.
Segera leukosit mulai keluar dengan mekanisme yang dikenal sebagai diapedesis. Leukosit,
dengan mengambil perilaku mirip amuba menjulurkan suatu tonjolan panjang-ramping menembus
pori kapiler; kemudian bagian sel lainnya mengalir ke dalam tonjolan tsb. Dengan cara ini, leukosit
mampu menyelinap melalui pori kapiler yang jauh lebih kecil menuju ke tempat kerusakan jaringan.
Migrasi sel sel fagositik dipandu oleh gaya mediator kimiawi tertentu atau kemotaksin, yang
dikeluarkan di tempat kerusakan. Proses ini disebut sebagai kemotaksis. Pengikatan kemotaksin
dengan reseptor protein di membrane plasma sel fagositik meningkatkan pemasukan ca ke dalam sel.
Kalsium kemudian mengaktifkan perangkat kontraktil sel, sehingga sel merayap seperti amuba.
Karena konsentrasi kemotaksin secara progresif meningkat mendekati tempat cedera, sel sel fagositik
bergerak secara tepat kea rah tempat tersebut mengikuti gradient konsentrasi kemotaksin

(Sherwood, L. 2014. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC)

5. Berapa kadar normal asam urat? Apa saja factor yang mempengaruhinya?
 Faktor yang mempengaruhi asam urat
a. Asupan senyawa purin berlebihan
Bahan pangan yang tinggi kandungan purinnya dapat meningkatkan kadar urat dalam darah
antara 0,5-7,5 g/ml purin yang dikonsumsi. Konsumsi lemak atau minyak tinggi seperti
makanan yang digoreng, santan, margarin.
b. Konsumsi alkohol berlebih
Kadar laktat darah meningkat akibta produk sampingan dari metabolisme normal alkohol.
Asam laktat menghambat ekskresi asam urat oleh ginjal sehingga terjadi peningkatan
kadarnya dalam serum.
c. Hipertensi dan penyakit jantung
Asam urat merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung koroner. Diduga kristal asam
urat akan merusak endotel (lapisan bagian dalam pembuluh darah koroner).
d. Gangguan fungsi ginjal
Sebagian besar atau hampir dua pertiga bagian asam urat dibuang oleh ginjal melalui urin
e. Obat-obatan tertentu
Obat anti hipertensi, terutama thiazide diduga secara tidak langsung mempengaruhi
metabolisme pengeluaran asam lemak.
f. Umur
Proses penuaan akan mengakibatkan gangguan dalam pembentukan enzim urikinase yang
mengoksidasi asam urat menjadi alotonin yang mudah dibuang, jika pembentukan enzim ini
terganggu maka kadar asam urat darah menjadi naik.
( Sustrani, L. (2007). Asam Urat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.)

6. Berapa kadar normal LDH? Apa saja factor yang mempengaruhinya?


7. Apa hubungan pekerjaan sebagai petugas pom bensin dengan gejala yang dialami?
8. Apa hubungan nafsu makan seseorang yang menurun dengan scenario?
9. Apa yang menyebabkan orang mimisan dan pendarahan pada gusi? (scenario : trombosit >
normal)
Konsekuensi leukemia lain adalah terdesaknya jenis sel darah jenis lain di sumsum tulang. Hal ini
menimbulkan anemia karena eritropoiesis berkurang dan perdarahan internal karena defisiensi
trombosit. Trombosit berperan penting dalam mencegah perdarahan dari kerusakan kecil yang lazim
terjadi di dinding pembuluh darah kecil.
(Sherwood, L. 2014. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC)

10. Apa penyebab terjadinya hepatosplenomegali?


Hepatosplenomegali disebabkan oleh kompensasi tubuh untuk memenuhi kebutuhan sel darah.
Hal ini dikarenakan penekanan jumlah sel darah oleh proliferasi berlebih leukosit. Tubuh
berkompensasi dengan cara melakukan hemopoiesis ekstramedula pada hepar dan lien, akibatnya hati
dan lien bekerja keras sehingga ukurannya bertambah besar.
Jika lien membesar, kemampuan menangkap dan menyimpan sel darah akan meningkat. Jika
limpa yang membesar, menangkap sejumlah darah yang abnormal, maka sel ini akan menyumbat
limpa dan mengganggu fungsinya.
(Buku saku patofisiologi carwin: 414, Buku patologis dasar penyakit edisi 7)

11. Apa hubungan hepatosplenomegali dengan kadar darah yang tidak normal?
12. Apa saja pemeriksaan untuk menegakkan penyakit yang sesuai dengan skenario?

13. Apa diagnosis banding dari scenario tersebut?


Diagnosis banding LLA
- Limfositosis, limfadenopati dan hepatosplenomegaly yang berhubungan dengan infeksi virus dan
limfoma
- Anemia aplastic

Diagnosis banding LMA

- Leukemia limfoid akut atua infiltasi sumsum tulang oleh keganasan lain

Diagnosis banding LLK

- Leukemia meiloid akut, anemia aplastikm infiltrasi keganasan lain ke sumsum tulang (mis.
Rabdomiosarkoma, neuroblastoma dan sarcoma Ewing), dan purpura trombositopenik imun
14. Jelaskan macam-macam leukemia?
a. Leukimia Limfoblastik Akut
Adalah keganasan klonal dari sel-sel prekursur limfoid. Lebih dari 80% kasus, sel sel ganas
berasal dari limfosit B, dan sisanya merupakan leukemia sel T.
Beberapa factor lingkungan dan kondisi klini yang berhubungan dengan LLA
1) Radiasi ionic
2) Paparan benzene kadar tinggi dapat menyebabkan aplasia sumsum tulang, kerusakan
kromosom dan leukemia
3) Merokok sedikit meningkatkan resiko LLA usia diatas 60 th
4) Obat kemoterapi
5) Pasien dengan sindrom Down dan Wiskott Aldrich mempunyai risiko yang meningkat
menjadi LLA.

Klasifikasi Morfologi the French-American-British

L1: sel blast ukuran kecil seragam dengan sedikit sitoplasma dan nucleoli yang tidak jelas
L2: sel blas ukuran besar heterogen dengan nucleoli yang jelas dan rasio inti-sitoplasma yang
rendah

L3: sel blas dengan sitoplasma bervakuola dan basofilik

b. Leukemia Myeoloblastik Akut


Ditandai dengan transformasi neoplastic dan gangguan diferensiasi sel sel progenitor dari seri
myeloid.
c. Leukemia Limfoblastik Kronik
Keganasan hematologic yang ditandai oleh proliferasi klonal dan penumpukan limfosit B
neoplastic dalam darah, sumsum tulang, limfonodi, limpa, hati, dan organ lain. LLK masuk dalam
kelainan limfoproliferatif. Tanda tandanya meliputi limfositosis, limfadenopati, dan
splenomegaly.
d. Leukemia Mieloid Kronik

Anda mungkin juga menyukai