PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekstraksi adalah kegiatan penarikan zat yang dapat larut
( komponen kimia ) dari bahan yang tidak larut ( serbuk simplisia )
dengan pelarut cair.
B. Maksud
Adapun maksud dari pratikum fitokimia adalah untuk mengetahui cara
C. Tujuan
Untuk menarik komponen kimia yang terdapat pada bahan
alam. Ekstraksi ini didasarkan pada prinsip perpindahan massa
komponen zat kedalam pelarut, dimana perpindahan mulai terjadi
pada lapisan antar muka kemudian berdifusi msuk kedalam pelarut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Urain Tanaman
1. Klasifikasi sampel
Kingdom : Plantae
Sub-Kingdom : Tracheobionta
Division : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Sub-Class : Liliidae
Order : Liliales
Family : Liliaceae
Genus : Allium L.
(http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2
6406/1/Rina%20Karina-FKIK.pdf )
2. Nama Lain
Makassar : lasuna Kebo
Bugis :
3. Morfologi Tanaman
4. Kandungan Kimia
Bawang putih ( Alium Sativum ) mengandung senyawa
anti mikroba yang memiliki kandungan kimia seperti
karbohidrat, protein, steroid, saponin, alkaloid, flovanoid,dan
triterpenoid. Menurut Tsao et al.,( 2001 ) menyebutkan
bahwa alisin yang terkandung dalam bawang putih adalah
senyawa yang memiliki aktivitas anti bakteri. Alisin adalah
produk dari aktvitas enzim alinase ( sistein sulfoksida liase )
setelah pengurusan bawang putih.
B. Urain Praktikum
1. Maserasi
Maserasi adalah salah satu jenis metode ekstraksi
panas.
Maserasi adalah cara ekstrasi yang paling sederhana.
jam.
c. Remaserasi yaitu dengan cara cairan penyari di bagi
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
1. Alat
1) Batang pengaduk
2) Corong kaca
3) Kertas saring
4) Mantel pemanas / Water bath
5) Bejana
6) Cairan Penyari ( Contoh : Metanol, etanol, air, eter, n-
butanol )
7) Simplisian ( sampel yang akan diekstrak
2. Bahan
1) Cairan penyari ( contoh : methanol, etanol, eter, n-
butanol)
2) Simplisia ( sampel yang akan diekstrasi )
B. Prosedur Kerja
a) Maserasi
Maserasi dilakukan dengan cara memasukkan
serbuk simplisiandengan derajat halus tertentu sebanyak
10 bagian kedalam bejana maserasi ( toples ), kemudian
ditambahkan 75 bagian penyari, ditutup dan dibiarkan
selama 3 hari pada temperature kamar terlindung dari
cahaya, sambil berulang-ulang diaduk. Setelah 3 hari
disaring kedalam bejana penampung, kemudian ampas
diperas dan ditambahkan cairan penyari lagi secukupnya
dan diaduk kemudian disaring lagi sehingga diperoleh
sari yang maksimal. Sari yang di peroleh dipekatkan
dengan rotavapor.
No Pengamatan Sampel
BAB IV
C. Pembahasan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan percobaan dapat disimpulkan maserasi dengan
rendamen yaitu
B. Saran