Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No.

4, Desember 2012: 127-132


ISSN : 2088-3137

EFEKTIVITAS TEPUNG HIPOTALAMUS SAPI DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP


PERTUMBUHAN BENIH IKAN TAMBAKAN (Helostoma temminckii)

Ryan Adhitia Muslim*, Iskandar** dan Ujang Subhan**

*) Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Univesitas Padjadjaran


**) Staf Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas tepung hipotalamus sapi


terhadap laju pertumbuhan benih ikan tambakan. Metoda penelitian adalah eksperimental
dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan tiga
ulangan. Kelima perlakuan tersebut adalah penggunaan tepung hipotalamus sapi 0% atau
tanpa penambahan tepung hipotalamus sapi sebagai kontrol, penggunaan tepung
hipotalamus sapi dengan dosis 0,05%, 0,10%, 0,15% dan 0,20% dari total pakan yang
diberikan. Parameter yang diamati adalah laju pertumbuhan, tingkat kelangsungan hidup dan
kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung hipotalamus sapi
dengan dosis yang berbeda meningkatkan laju pertumbuhan ikan tambakan. Pemberian
tepung hipotalamus sebesar 0,10% memberikan laju pertumbuhan lebih tinggi dibanding
perlakuan lainnya dengan rata-rata 2,32% perhari.

Kata kunci : hipotalamus, tambakan, laju pertumbuhan

ABSTRACT

EFFECTIVITNESS OF COW HYPOTALAMUS FLOUR ON GROWTH IN ARTIFICIAL


FEEDING OF TAMBAKAN (Helostoma teminckii)

The research was conducted to find out the effectiveness of cow hypothalamus flour
on the growth rate of fish seeds kissing gouramy (Helostoma temminckii). The experiment
method used was a completely randomized design (CRD), consisting of five treatments and
three replications. The five treatments is the use of the cow hypothalamus flour without
addition of cow hypothalamus flour as controls, use the cow hypothalamus flour with 0.05%,
0.10%, 0.15% and 0.20% dose of the total feed. Parameters measured were growth rate,
survival rate and quality of water. The results showed that giving of cow hypothalamus flour
with different doses increase the kissing gouramy growth rate. Giving cow hypothalamus
flour with 0.10% made higher growth rate than other with 2.32% per day.

Key words: hypothalamus, kissing gouramy, growth rate


128 Ryan Adhitia Muslim, Iskandar dan Ujang Subhan

PENDAHULUAN Salah satu ikan yang


Otak merupakan organ penting pertumbuhannya lambat adalah ikan
pada makhluk hidup yang berfungsi untuk tambakan (Helostoma temminckii)
mengatur seluruh tubuh. Otak dibagi (Wisaksono 2007). Pada fase benih ikan
menjadi tiga bagian yaitu otak depan tambakan pertumbuhannya kurang
(forebrain), otak tengah (midbrain) dan optimal, serta populasi ikan tambakan
otak belakang (hindbrain). Otak terus yang terus menurun karena kurang
mengalami pertumbuhan diantaranya otak dibudidayakan (Wisaksono 2007). Upaya
depan yang mengalami banyak yang dilakukan untuk meningkatkan
perubahan-perubahan. Otak depan bagian pertumbuhan benih ikan tambakan dapat
depan membentuk cerebral hemisphere dilakukan dengan cara memperbaiki
sedangkan otak depan bagian belakang nutrisi dari pakan. Nutrisi yang diserap
membentuk talamus, hipotalamus dan oleh tubuh ikan akan berpengaruh
subtalamus (Djodjosoebagio 1996). terhadap pertumbuhan ikan. Penggunaan
Hipotalamus terdiri dari berbagai suplemen pada pakan seperti
nukleus yang mampu mengatur penambahan tepung hipotalamus untuk
keseimbangan dalam tubuh dan sangat meningkatkan produksi GHRH agar
peka terhadap steroid dan glukokortikoid, merangsang kelenjar hipofisa
glukosa dan suhu. Hipotalamus memproduksi GH.
menghasilkan hormon berupa RH Tepung hipotalamus berperan
(Releasing Hormon) yaitu hormon yang sebagai nutrisi yang akan dicerna oleh
dilepaskan untuk merangsang agar usus. Pankreas pada usus menghasilkan
hormon lain bekerja dan IH (Inhibiting hormon yang selanjutnya dialirkan melalui
Hormon) yaitu hormon yang menghambat darah ke organ target, dalam hal ini organ
atau menghentikan hormon lain. Hormon target adalah hipofisa (Novalina, 2009).
yang dihasilkan hipotalamus antara lain Menurut Chen (2001), bahwa penggunaan
Corticotrophin releasing hormone (CRH), recombinant somatotropin (ST) dan
gonadotropin releasing hormone (GnRH), turunannya seperti IGF-I dan growth
Thyrotropin releasing hormone (TRH), hormon-releasing peptides (GHRPs)
growth hormone releasing hormone ternyata dapat meningkatkan
(GHRH), Somatostatin dan Dopamine pertumbuhan dan kuantitas daging karkas
(Susane and Andrzej 1998). ayam buras.
Salah satu hormon yang sangat
penting bagi pertumbuhan adalah GHRH
(Growth Hormone Releasing Hormone) BAHAN DAN METODE PENELITIAN
dan GHIH (Growth Hormone Inhibiting Bahan yang digunakan dalam
Hormone). GHRH akan merangsang lobus penelitian ini adalah 15 buah akuarium
anterior pada kelenjar hipofisa untuk berukuran 100cm x 40cm x 40cm. Benih
menghasilkan GH (Growth Hormone). GH ikan tambakan dengan bobot sekitar 3,5 –
(Growth Hormone) dihasilkan oleh kelenjar 5 gr dan panjang sekitar 5-7 cm sebanyak
hipofisa tepatnya pada sel somatotrop dan 150 ekor. Pakan ikan komersil sebanyak 2
selanjutnya di sekresikan ke hati dan Kg dengan kandungan protein sebesar
seluruh tubuh melalui peredaran darah 34% dan CMC sebagai bahan perekat.
(Bowen 2006). Pemanfaatan otak sapi Hipotalamus sapi yang telah di buat
sampai saat masih belum optimal karena tepung sebanyak 2 gr. Tepung
selama ini otak hanya dijadikan bahan hipotalamus sapi didapat dengan cara
pangan untuk konsumsi manusia maupun pengeringan kering atau frezee dry.
pakan untuk konsumsi hewan dan belum Metode penelitian dilakukan secara
banyak dilakukan penelitian lebih lanjut. eksperimental dengan menggunakan
Upaya peningkatan pemanfaatan Rancangan Acak Lengkap (RAL).
otak yang dapat dilakukan salah satunya Penelitian ini menggunakan lima
adalah menjadikan otak terutama bagian perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan
hipotalamusnya menjadi bahan tambahan tersebut adalah pakan tanpa tepung
dalam pakan untuk membantu proses hipotalamus sebagai kontrol, pakan
pertumbuhan pada ikan terutama yang dengan tepung hipotalamus sebanyak
memiliki pertumbuhan lambat. 0,05%, 0,10%, 0,15% dan 0,20% dari total
pakan yang diberikan.
Efektivitas Tepung Hipotelamus Sapi dalam Pakan Buatan 129

Pengamatan pertumbuhan benih HASIL DAN PEMBAHASAN


ikan tambakan dilakukan satu kali dalam Laju Pertumbuhan
10 hari. Pengukuran bobot menggunakan Hasil pengamatan pertumbuhan
timbangan analitik dengan ketelitian 0,01 selama 40 hari masa pemeliharaan benih
gr dengan menimbang dan menghitung ikan tambakan diketaui bahwa
jumlah ikan uji yang telah dipilih acak dari penggunaan tepung hipotalamus dalam
setiap wadah sebanyak 30 ekor. Data pakan buatan berpengaruh terhadap
yang diperoleh dianalisis menggunakan pertambahan rata-rata bobot benih ikan
analisis keragaman dengan uji F untuk tambakan. Pada awal pemeliharaan rata-
mengetahui pengaruh dari setiap rata bobot individu ikan sebesar 3,5 gr
perlakuan. Selanjutnya untuk melihat sampai 5 gr, sedangkan pada akhir
perbedaan antar perlakuan maka pemeliharaan berkisar antara 8 gr sampai
dilanjutkan dengan uji jarak berganda 10,5 gr (Gambar 1). Pada jumlah
Duncan dengan taraf 5 % (Gasperz, pemberian tepung hipotalamus sebanyak
1994). 0,10% pakan menghasilkan rata-rata
bobot individu tertinggi yaitu 10,22 gr.

12.00

10.00
bobot rata-rata individu (g)

8.00
kontrol
6.00 0,05%

4.00 0,10%
0,15%
2.00
0,20%
0.00
0 10 20 30 40
pemeliharaan hari ke

Gambar 1. Grafik Pertambahan Bobot Rata-rata Ikan Tambakan Selama 40 hari

Hasil analisis sidik ragam pertumbuhan paling rendah, hasil analisis


menunjukan bahwa penggunaan tepung dari kontrol atau tanpa penambahan
hipotalamus dengan jumlah yang berbeda tepung hipotalamus berbeda nyata
memberikan pengaruh yang berbeda dibandingkan dengan jumlah penambahan
nyata (p<0,05) terhadap laju pertumbuhan tepung hipotalamus sebanyak 0,05%,
benih ikan tambakan (Gambar 2). 0,10% dan 0,15% namun tidak berbeda
Penambahan tepung hipotalamus sapi nyata dengan penambahan tepung
sebanyak 0% (tanpa penambahan tepung hipotalamus sebanyak 0,20%.
hipotalammus) menghasilkan laju
130 Ryan Adhitia Muslim, Iskandar dan Ujang Subhan

2.50 b
b
b
a

laju pertumbuhan (% perhari)


2.00 a

1.50

2.32 2.19
1.00 2.07 1.97
1.66

0.50

0.00
kontrol 0.05 0.10 0.15 0.20
jumlah pemberian tepung hipotalamus (% / kg pakan)
Gambar 2. Grafik Laju Pertumbuhan Benih Ikan Tambakan yang diberi Tepung Hipotalamus
dengan Jumlah yang Berbeda

Rendahnya laju pertumbuhan pada 2,32 %. Penggunaan tepung hipotalamus


jumlah penambahan tepung hipotalamus dalam pakan buatan sebanyak 0,10% dari
sebanyak 0% (kontrol) disebabkan karena total pakan menghasilkan laju
tidak adanya asupan nitrisi tambahan pertumbuhan sebesar 2,32%, penggunaan
yang dapat dimanfaatkan oleh ikan. Pada tepung hipotalamus dalam pakan buatan
penambahan tepung hipotalamus sebanyak 0% menghasilkan laju
sebanyak 0,05%, 0,10% dan 0,15% pertumbuhan sebesar 1,66%.
menunjukan laju pertumbuhan yang tinggi,
hal ini disebabkan tingkat penggunaan Kelangsungan Hidup
tepung hipotalamus sapi dalam pakan Berdasarkan hasil pengamatan
buatan optimal untuk memacu laju selama penelitian, menunjukan bahwa
pertumbuhan. Berbeda pada penambahan kelangsungan hidup dari setiap perlakuan
0,20% tepung hipotalamus laju memberikan hasil yang tidak berbeda
pertumbuhan menunjukan nilai yang nyata. Tingkat kelangsungan hidup yang
rendah dikarenakan ikan yang mempunyai paling rendah terdapat pada jumlah
keterbasan daya serap nutrisi tambahan penambahan tepung hipotalamus
sehingga tidak semua nutrisi dari sebanyak 0,10% yaitu sebesar 63,33%
suplemen yang masuk dimanfaatkan sedangkan tingkat kelangsungan hidup
seluruhnya oleh tubuh ikan. paling tinggi terdapat pada jumlah
Hasil penelitian menunjukan penambahan tepung hipotalamus
bahwa penggunaan tepung hipotalamus sebanyak 0,05% dari total pakan yaitu
dalam pakan buatan menghasilkan rata- sebesar 90,00% (gambar 3).
rata laju pertumbuhan sebesar ± 1,66 –
Efektivitas Tepung Hipotelamus Sapi dalam Pakan Buatan 131

100.00 a
90.00 a
80.00 a

kelangsungan hidup (%)


a a
70.00
60.00
50.00
90.00
40.00 80.00
73.33
30.00 63.33 66.67

20.00
10.00
0.00
kontrol 0.05 0.10 0.15 0.20
jumlah penambahan tepung hipotalamus (% pakan)
Gambar 3. Tingkat Kelangsungan Hidup Benih Ikan Tambakan yang diberi Tepung
Hipotalamus Sapi

Rata-rata tingkat kelangsungan Kualitas Air


hidup benih ikan tambakan selama Rata-rata kualitas air selama
penelitian pada penambahan tepung penelitian masih dapat ditoleransi oleh
hipotalamus sebanyak 0,05% tubuh ikan sebagai media tempat hidup
menghasilkan tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan tambakan.
sebesar 90%, diikuti oleh jumlah Pengukuran oksigen terlarut
penambahan tepung hipotalamus dilakukan pada awal pertengahan dan
sebanyak 0% atau tanpa peambahan akhir penelitian. Suhu selama penelitian
menghasilkan tingkat kelangsungan hidup berkisar antara 22-23,5 oC. Litelatur suhu
sebesar 80%, jumlah penambahan tepung optimum yang baik bagi tempat hidup dan
hipotalamus sebanyak 0,20% pertumbuhan ikan tambakan masih
menghasilkan kelangsungan hidup terbatas, namun dari hasil pengamatan
sebesar 73,33% pada jumlah selama masa pemeliharaan ikan
penambahan 0,15% menghasilkan tambakan suhu yang berkisar antara 22 –
66,67% dan pada jumlah penambahan 23,5 oC masih layak untuk media hidup
0,10% menghasilkan kelangsungan hidup ikan tambakan. Hasil pengukuran derajat
sebesar 63,33%. keasamaan (pH) selama penelitian
Dari data tersebut terlihat adanya berkisar antara 6,70 – 8,45. Oksigen
perbedaan antar perlakuan, namun bila di terlarut dalam media pemeliharaan selama
uji dengan ANOVA uji F ternyata penelitian berkisar antara 3 - 5 mg/L. Data
kelangsungan hidup ikan tambakan tidak lengkap mengenai parameter kualitas air
berbeda nyata. dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Rata-rata Kisaran Parameter Kualitas Air selama Penelitian


Perlakuan Suhu (oC) pH DO (mg/L)
A (Kontrol) 22.68 7.73 4.97
B (0,05%) 22.64 7.71 4.96
C (0,10%) 22.62 7.46 5.08
D (0,15%) 22.70 7.82 5.02
E (0,20%) 22.72 8.00 4.87
132 Ryan Adhitia Muslim, Iskandar dan Ujang Subhan

Khairuman dan K. Amri. 2003. Membuat


KESIMPULAN Pakan Ikan Konsumsi.
Penggunaan tepung hipotalamus Agromedia Pustaka.
dalam pakan buatan berpengaruh
terhadap pertubuhan benih ikan tambakan Martua, M, 2011. Fisheries Biology.
namu tidak berpengaruh dalam Journal Article.
kelangsungan hidup benih ikan tambakan. http://www.researchgate.net/publi
Penggunaan tepung hipotalamus cation/216330467_Fisheries_Biol
pada pakan buatan dengan dosis 0,10% ogy. diakses pada 3 September
dari total pakan yang diberikan 2012
menghasilkan pertumbuhan yang optimal
dengan nilai rata-rata bobot tubuh ikan Novalina, 2009. Peran Hormon Dalam
sebesar 10,22gr dengan laju pertumbuhan Proses Pencernaan.
2,32%. http://novalinahasugian.blogspot.
com/2009/05/peran-hormon-
dalam-proses-pencernaan.html.
DAFTAR PUSTAKA diakses pada 9 September 2012
Bowen, R. 24 2006. Growth Hormone
(Somatotropin). Colostate Susanne, H. and B. Andrzej, 1998. The
http://www.vivo.colostate.edu/hb Endocrine System. Vol 22
ooks/pathphys/endocrine/hypopit no.3.163-164 pp.
/gh.html. diakses pada 3 Februari
2012. Wisaksono, A. 2007. Ikan Tambakan, Ikan
Asli Indonesia. Multiply.
Chen, D. 2001. Biotechnologies For http://hampala.multiply.com/phot
Improving Metabolism and os/album/170?&show_interstitial
Growth-A Review. Asian-Aust. J. =1&u=%2Fphotos%2Falbum
Anim. Sci. 14 (12) : 1794 – 1802 diakses : 2 Februari 2012.
p. Yuningsih, Y. 2002. Perkembangan
Larva Ikan Tambakan. Skripsi.
Djojosoebagio, S. 1996. Fisiologi Kelenjar Fakultas Perikanan dan Ilmu
Endokrin. Penerbit Universitas Kelautan. Institut Pertanian
Indonesia (UI-press), Jakarta 501 Bogor. Bogor. 46 hlm.
hal. Zonneveld, N., E. A Huisman dan J. H.
Boon. 1991. Prinsip-prinsip
Gaspersz, V. 1991. Metode Perancangan Budidaya Ikan. PT. Gramedia
Percobaan untuk Ilmu-ilmu Pustaka Utama. 318 hlm.
Pertanian dan Ilmu-ilmu Teknik
Biologi. C.V. Armico, Bandung.
442 hlm.

Khairuman dan Amri, K., 2002. Kiat


Mengatasi Permasalahan Praktis
Membuat Pakan Ikan Konsumsi .
Agro Media Pustaka. Jakarta. 83 hal.

Anda mungkin juga menyukai