Anda di halaman 1dari 27

BAB VIII

PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

8.1 Kompetensi Dasar


Mahasiswa mampu memahami perubahan dan pengembangan organisasi

8.2 Indikator Pencapaian


1. Pengertian Perubahan dan Pengembangan Organisasi
2. Faktor-faktor Perubahan Organisasi
3. Proses Perubahan
4. Kekuatan dan Ketahanan untuk Perubahan Organisasi
5. Pendekatan Perubahan Organisasi
6. Ciri-ciri Pengembangan Organisasi
7. Metode Pengembangan Organisasi
8. Sifat-sifat Dasar Pengembangan Organisasi
9. Para Pelaku Pengembangan Organisasi

8.3 Uraian Materi


Saat seseorang memiliki sebuah visi dan misi yang sama maka mereka akan
membuat suatu perkumpulan, dan jika perkumpulan tersebut semakin besar dan
berkembang maka akan menjadi suatu organisasi, maka dengan kata lain organisasi
adalah wadah bagi orang-orang yang memiliki visi,misi, dan tujuan yang sama
sehingga mereka saling bekerjasama untuk mencapai tujuan tersebut.
Dunia saat ini terus berkembang ke arah yang tidak dapat dipastikan, maka
dengan adanya sebuah organisasi seseorang dapat bertahan dalam arus perkembangan
dan perubahan dunia, karena hanya orang-orang terpilihlah yang akan bertahan dari
pergolakan dunia. Begitu pula sebuah organisasi, organisasi suatu saat akan
mengalami perkembangan dan perubahan seiiring berjalannya waktu. Perubahan
organisasi didasarkan untuk mengikuti perubahan dan perkembangan zaman, agar

1
2

organisasi tersebut dapat bertahan dan dapat menjadi tempat orang-orang yang
berjuang bersama untuk mencapai suatu tujuan. Perkembangan IPTEK, sosial,
ekonomi, dan lingkungan menimbulkan permasalan yang harus dihadapi organisasi
menjadi semakin luas dan kompleks. Permasalahn tersebut terus berkembang sesuai
percepatan perubahan yang terjadi.
Situasi yang terjadi menjadikan pembelajaran bahwa permasalahan tidak
tumbuh secara linier, dimana banyak seklai hal-hal yang tidak pernah diduga
sebelumnya. Dengan demikian organisasi dituntut untuk terus menerus
mempersiapkan dirinya mengantisipasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan.
Pengalaman yang dialami berbagai organisasi di Negara maju menunjukkan bahwa
hanya organisasi yang secara konsisten terus meningkatkan dirinya melalui
pengembangan organisasi yang dapat bertahan.
Kemampuan organisasi untuk berkembang ditentukan oleh kemampuan
organisasi dalam menciptakan perubahan.Kemampuan organisasi untuk berubah
ditentukan oleh seberapa orang-orang dalam organisasi tersebut dalam melakukan
sebuah perubahan. Maka jika sebuah organisasi memiliki orang-orang yang
berkemauan keras dan semangat yang tinggi maka organisasi tersebut akan bisa
melakukan sebuah perubahan ke arah yang positif, sekaligus untuk menghadapi arus
perubahan zaman yang begitu kuat.

8.3.1 Pengertian Perubahan dan Pengembangan Organisasi


A. Pengetian Perubahan Organisasi
Perubahan atau berubah secara etimologis dapat bermakna sebagai usaha
atau perbuatan untuk membuat sesuatu berbeda dari sebelumnya. Dalam istilah
perubahan organisasi, dikenal istilah senada yaitu change interventation; sebuah
rancangan aksi atau tindakan untuk membuat inovasi merubah sesuatu menjadi
berbeda. Dan change again; individu atau kelompok yang bertindak sebagai
katalis atau suatu sekte yang bertanggung jawab untuk melakukan manajemen
dan menentukan prosedur kerja kedepan. Perubahan organisasi akan mengarah
kepada opsi mundur, apabila system perencanaan yang ada didalamnya baik satu
3

ataupun banyak komponen yang menyusun mengalami disfungsi.


Konsekuensinya akan tampak pada meredupnya kegiatan tanpa ada alasan yang
jelas dan timbulnya kesenjangan di dalam organisasi . untuk hal yang paling
tampak adalah pada administrasi yang tumpang tindih dan tidak sesuai dengan
AD/ART organisasi. Perubahan organisasi akan mengarah pada opsi stagnan,
apabila terjadi gangguan sistgem organisasi yang tidak ditangani secara serius
oleh kolektif. Sebenarnya banyak factor yang menyebabkan stagnansi. Namun
yang paling gencar terjadi ada dua yaitu, ketidak sesuaian itu sendiri dan
munculnya satu kejadian atau satu system yang tidak diduga sebelumnya. Seperti
sekelompok pengelola perusahaan yang kaget terhadap inplasi saham yang
dialami oleh perusahaannya masing – masing.
Perubahan organisasi akan mengarah pada opsi maju apabila ada
kesinambungan yang harmonis antara system dan pelaksananya. Suasana yang
berlangsung pada sisterm tersebut tertata dan dilaksanakan sesuai dengan
prosedur atau membuat inovasi yang koorperatif satu sama lain. Contohnya,
apabila sebuah perusahaan mengalami kenaikan saham pada suatu periode hal itu
tidak lepas dari rancangan POAC (Planning, Organizing, Actuatin, dan
Controlling) yang mapan. Apabila perencanaan sebuah organisasi mapan, namun
kontrolingnya lemah, maka kenaikan saham akan terjadi kalau ada keberuntungan
saja.
Perubahan organisasi diperlukan dengan tujuan :
1. Meningkatkan kemampuan organisasi untuk menampung akibat daripada
perubahan yang terjadi dalam berbagai bidang kehidupan dan terjadi di
luar organisasi.
2. Meningkatkan peranan organisasi dalam turut menentukan arah perubahan
yang mungkin terjadi
3. Melakukan penyesuaian- penyesuuaian secara intern demi peningkatan
kemampuan.
4. Meningkatkan daya tahan organisasi, bukan saja mampu tetap bertahan
akan tetapi juga untuk terus bertumbuh dan berkembang.
4

5. Mengendalikan suasana kerja sedemikian rupa sehingga para anggota


organisasi tetap merasa aman dan terjamin meskipun terjadi perubahan-
perubahan di dalam dan di luar organisasi.

Dalam melakukan perubahan organisasi, hal- hal yang perlu diperhatikan


antara lain :
1. Bagan organisasi,
2. Penerapan berbagai prinsip organisasi, seperti rantai komando,
keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab
3. Pendelegasian wewenang
4. Sentralisasi versus desentralisasi, terutama dalam pengambilan keputusan
operasional
5. Pengelompokkan tugas-tugas yang sejenis, dan lain sebagainya.

Perubahan-perubahan yang terjadi pada perusahaan.


1. Perubahan teknologi
Perubahan ini menyinggung proses produksi organisasi yang didesain
untuk membuat produksi produk atau jasa menjadi lebih efisien.
2. Perubahan produk
Perusahaan menciptakan ide-ide inovatif untuk produk sesuai kebutuhan
pasar.
3. Perubahan struktural
Perubahan tergantung pada faktor-fakrot kontinjensi seperti strategi,
lingkungan, teknologi, dan saling ketergantungan.
4. Perubahan budaya atau orang-orang
Merubah nilai, norma, sikap, dan perilaku karyawan melalui pelatihan dan
pengembangan karyawan, serta perkembangan organisasional.
5

B. Pengembangan Organisasi
Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha
meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan
bersama akan pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian.
Pengembangan organisasi (PO) sebagai suatu disiplin perubahan perencanaan
yang menekankan pada penerapan ilmu pengetahuan dan praktek keperilakuan
untuk membantu organisasi-organisasi mencapai efektivitas yang lebih besar.
Para manajer dan staf ahli harus bekerja dengan dan melalui orang-orang
untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dan PO dapat membantu mereka
membentuk hubungan yang efektif di antara mereka. Di dalam menghadapi
akselerasi perubahan yang semakin cepat, PO diperlukan untuk bisa mengatasi
konsekuensi-konsekuensi dari perubahan tersebut.
Pengembangan organisasi pada dasarnya berbeda dengan berbagai upaya
perubahan organisasi yang dilakukan secara terencana, seperti upaya perubahan
dengan melakukan pembelian peralatan baru, atau merancang ulang sebuah
desain, ataupun menyusun ulang suatu kurikulum sekolah, atau suatu departemen
pada suatu fakultas. Hal ini karena fokus kajian PO itu terletak pada peningkatan
kemampuan organisasi untuk dapat mengetahui dan memecahkan berbagai
masalah yang dihadapi organisasi itu sendiri.Istilah perkembangan organisasi
(organizational development) bisa digunakan untuk sebuah perubahan aktivitas
yang sudah dirancang. Istilah ini merupakan produk dari pengelolaan organisasi
secara umum.
Pengembangan organisasi juga didiskripsikan sebagai jarring – jaringan
komplek dari beberapa event (kegiatan, proyek dan sebagainya) yang
meningkatkan kemampuan dari anggota – anggota organisasi untuk mengelola
budaya organisasi interen mereka, supaya mereka kreatif dalam memecahkan
masalah, dan membantu organisasi mereka dalam melakukan adaptasi terhadap
lingkungan luar. Artinya, pengembangan organisasi tidak dapat disaklekan
difinisinya, disatu konsepkan, tetapi lebih pada istilalah yang pas untuk
6

mengarahkan suatu bentuk aktivitas dalam mengelola perubahan dalam


organisasi.
Tujuan utama Pengembangan Organisasi adalah untuk perbaikan fungsi
organisasi itu sendiri. Peningkatan produktivitas dan keefektifan organisasi
membawa implikasi terhadap kapabilitas organisasi dalam membuat keputusan
berkualitas dengan melakukan perubahan terhadap struktur, kultur, tugas,
teknologi dan sumber daya manusia. Pendekatan utama terhadap hal ini adalah
mengembangkan budaya organisasi yang dapat memaksimalkan keterlibatan
orang dalam pembuatan keputusan yang efektif dalam organisasi.
Menurut Robbins (1984), usaha PO pada umumnya diarahkan pada dua
tujuan akhir, yaitu peningkatan keefektifan organisasi dan peningkatan kepuasan
anggotanya. Lebih lanjut, Robbins merinci tujuan PO sebagai berikut:
1. Meningkatkan tingkat kepercayaan dan dukungan di antara anggota
organisasi.
2. Meningkatkan timbulnya konfrontasi terhadap masalah organisasi baik
dalam kelompok maupun antar-kelompok, sebagai kebalikan dari to
sweeping problem under the rug.
3. Terciptanya lingkungan dimana otoritas peran yang ditetapkan
ditingkatkan dengan otoritas berdasarkan pengetahuan dan keterampilan.
4. Meningkatkan keterbukaan komunikasi secara horisontal, vertikal dan
diagonal.
5. Menaikkan tingkat antusiasme dan kepuasan personal dalam organisasi.
6. Menemukan solusi yang sinergis terhadap masalah dan Menaikkan tingkat
responsibilitas diri dan kelompok dalam perencanaan dan
implementasi.

8.3.2 Faktor-faktor Perubahan Organisasi


Sebuah perubahan dan pengembangan dapatlah terjadi pada apapun dan
siapapun tidak terkecuali dengan organisasi. Tidak banyak individu atau organisasi
menyukai adanya perubahan namun tidak dapat dihindari namun harus dihadapi
7

Perubahan terhadap suatu organisasi disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor
internal dan eksternal.
A. Faktor Internal
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang
bersangkutan, yang dapat berasal dari berbagai sumber antara lain:
a. Problem hubungan antar anggota
b. Problem dalam proses kerja sama
c. Problem keuangan
Problem yang sering timbul berkaitan dengan hubungan sesama
anggota organisasi pada umumnya menyangkut masalah komunikasi dan
kepentingan masing-masing anggota. Hubungan antar anggota yang kurang
harmonis merupakan salah satu problem yang lazim terjadi. Dibedakan
menjadi dua, yaitu: problem yang menyangkut hubungan atasan bawahan
(hubungan yang bersifat vertikal), dan problem yang menyangkut hubungan
sesama anggota yang kedudukannya setingkat (hubungan yang bersifat
horizontal). Proses kerja sama yang berlangsung dalam organisasi juga
kadang-kadang merupakan penyebab dilakukannya perubahan. Problem yang
timbul dapat menyangkut masalah sistem kerjasamanya dan dapat pula
menyangkut perlengkapan atau peralatan yang digunakan. Sistem kerja sama
yang terlalu birokratis atau sebaliknya dapat menyebabkan suatu organisasi
menjadi tidak efisien.
System birokrasi (kaku) menyebabkan hubungan antar anggota
menjadi impersonal yang mengakibatkan rendahnya semangat kerja dan pada
gilirannya produktivitas menurun, demikian sebaliknya. Perubahan yang
harus dilakukan akan menyangkut struktur organisasi yang digunakan.
B. Faktor Eksternal
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut
lingkungan. Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di
lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan
perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya.
8

Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut seperti
itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern
adalah perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
Dari perubahan tersebut tentunya akan berdampak pada beberapa perubahan
dalam organisasi tersebut, seperti perubahan sifat organisasi. Untuk menangani
masalah tersebut, haruslah organisasi tersebut menetapkan suatu tindakan atau
kebijakan dan penyesuaian diri agar sifat organisasi yang sebelumnya tidak lenyap
dan terganti. Saat terjadi perubahan struktur organisasi, haruslah tetap berpegang
teguh kepada prinsip bahwa struktur organisasi telah disusun dan di tetapkan dengan
tujuan memberikan suatu gambaran tentang berbagai hal dalam organisasi tersebut.
Dalam melakukan perubahan dalam suatu organisasi umumnya tidak berjalan
dengan begitu lancar karna terdapat beberapa hambatan dalam proses perubahan
tersebut. Hambatan tersebut umumnya terjadi dari luar atau dari faktor ekstenal.

8.3.3 Proses Perubahan


Organisasi apapun tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh daripada
berbagai perubahan yang terjadi di luar organisasi. Yang dimaksud dengan proses
perubahan organisasi adalah tata urutan atau langkah langkah dalam mewujudkan
perubahan organisasi.
Perubahan organisasi merupakan perubahan yang berkaitan dengan
pengembangan, perbaikan, maupun penyesuaian yang meliputi struktur, teknologi,
metode kerja maupun sistem manajemen suatu organisasi. suatu organisasi tidak
harus melaksanakan suatu perubahan. Hal ini merupakan suatu strategi untuk
memenuhi beberapa keseluruhan tujuan dari suatu organisasi.Langkah tersebut terdiri
dari :
a. Mengadakan Pengkajian
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap organisasi apapun tidak dapat
menghindarkan diri dari pengaruh daripada berbagai perubahan yang terjadi
di luar organisasi. Perubahan yang terjadi di luar organisasi itu mencakup
berbagai bidang, antara lain politik, ekonomi, teknologi, hukum, sosial
9

budaya dan sebagainya. Perubahan tersebut mempunyai dampak terhadap


organisasi, baik dampak yang bersifat negatif maupun positif. Dampak
bersifat negatif apabila perubahan itu menjadi hambatan bagi kelancaran,
perkembangan dan kemajuan organisasi. Dampak bersifat positif apabila
perubahan itu dapat memperlancar kegiatan, perkembangan dan kemajuan
organisasi atau dalam bentuk kesempatan-kesempatan baru yang tidak
tersedia sebelumnya.

b. Mengadakan Identifikasi
Yang perlu diidentifikasi adalah dampak perubahan perubahan yang
terjadi dalam organisasi. Setiap faktor yang menyebabkan terjadinya
perubahan organisasi harus diteliti secara cermat sehingga jelas
permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat.

c. Menetapkan Perubahan
Sebelum langkah-langkah perubahan diambil, pimpinan organisasi
harus yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik
dalam rangka meningkatkan kemampuan organisasi maupun dalam rangka
mempertahankan eksistensi serta pengembangan dan pertumbuhan organisasi
selanjutnya.

d. Menentukan Strategi
Apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar
harus dilakukan maka pemimpin organisasi haru segera menyusun strategi
untuk mewujudkannya.

e. Melakukan Evaluasi
Untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif atau
negatif, perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan
harapan berarti berpengaruh postif terhadap organisasi, dan apabila sebaliknya
berarti negatif.
10

8.3.4 Kekuatan dan Ketahanan untuk Perubahan Organisasi


Dalam sebuah manajemen sebuah organisasi ada hal-hal yang menjadi
kekuatan yang meyebabkan terjadinya perubahan. Kekuatan-kekuatan tersebut
adalah.

a. Kekuatan Kompetitif
Kompetisi (persaingan) adalah keadaan di mana ada beberapa pihak
atau organisasi yang memiliki tujuan atau spesifikasi sejenis dalam satu
situasi yang bersaing untuk mencapai tujuannya secara maksimal. Kompetisi
merupakan suatu kekuatan untuk merubah, karena jika suatu organisasi tidak
sesuai, kurang atau melebihi pesaingnya dalam efisiensi, kualitas, atau
kemampuan untuk inovasi baru atau pengembangan barang dan jasa maka dia
tidak akan bisa bertahan dalam kondisi persaingan tersebut.
Hal tersebut dapat menyebabkan suatu organisasi kolaps, sehingga
dengan kekuatan ini organisasi akan terus melakukan perubahan agar tetap
bisa bertahan dalam persaingan tersebut.

b. Kekuatan Ekonomi
Kondisi perekonomian, baik itu secara lokal, nasioanl, maupun global
sangat mempengaruhi keadaan suatu organisasi dalam mengambil keputusan
dalam mengelola organisasi tersebut untuk tetap dalam jalur yang
direncanakan semula atau melakukan perubahan untuk mengimbangi keadaan
perekonomian. Perekonomian yang menyebabkan perubahan adalah keadaan
yang cenderung labil (tidak tetap). Keadaan ini bisa berupa perubahan sistem,
ideologi perekonomian, moneter, dan lain sebagainya.

c. Kekuatan Politik
Baik secara langsung maupun tidak tanpa disadari politik menjadi slah
satu pemicu banyak perubahan karena politik akan banyak mengintervensi
berbagai bidang. Pergantian sistem politik, dominasi politik oleh pihak
tertentu, dan keadaan politik yang tidak stabil bisa turut mengubah kondisi
11

masyarakat. Maka organisasi harus melihat dengan teliti politik seperti apa
yang sedang berjalan dan peluang atau perubahan apa yang perlu dilakukan.

d. Kekuatan Global
Kekuatan global sangat kompleks dan besar pengaruhnya bagi
organisasi. Kekuatan global yang semakin menguasai banyak segi kehidupan
memicu munculnya banyak perubahan, yang bahkan mungkin menuntut
organisasi merombak banyak bagian, mulai dari struktur sampai sistem.
Bentuk keleluasaan global seperti ekspansi pasar asing, perdagangan bebas
menuntut kebutuhan untuk beradaptasi lebih baik terhadap kebudayaan
nasional dan nilai politik, ekonomi, sosial, dan busaya ni negara mana
organisasi itu berada.

e. Kekuatan Demografi dan Sosial


Konsep ini berkaitan dengan kondisi kependudukan, masyarakat,
orang per orang, karyawan, atau anggota organisasi yang terkait dengan
kondisi sosial. Untuk mengatur orang-orang yang berbeda dalam organisasi
harus ada cara yang efektif untuk memahami, mengendalikan, mengawasi,
dan memotivasi orang-orang tersebut. Sehingga keadaan ini mau tidak mau
mendorong organisasi untuk berubah mengikuti perkembangan.

f. Kekuatan Etis
Organisasi juga penting untuk mengambil langkah untuk
meningkatkan tingkah laku etis untuk menghadapi pemerintahan yang
meningkat, kebutuhan sosial, dan politik agar lebih bertanggung jawab dan
tingkah laku kerja sama yang jujur. Banyak organisasi perlu membuat
perubahan yang memungkinkan manajer dan pekerja pada semua tingkat
untuk melaporkan tindakan tidak etis sehingga suatu organisasi bisa lebih
cepat menghilangkan suatu tingkah laku kurang etsi dan melindungi minat
umum dari anggota dan pelanggannya.
12

8.3.5 Pendekatan Perubahan Organisasi


Harold J. Leavitt (1999) menyatakan bahwa organisasi dapat diubah melalui
pengubahan struktur, teknologi dan atau orang-orangnya.
a. Pendekatan Struktur
Pengubahan struktur organisasi menyangkut modifikasi dan
pengaturan sistem internal, seperti acuan kerja, ukuran dan komposisi
kelompok kerja, sistem komunikasi, hubungan-hubungan tanggung jawab
atau wewenang. Pendekatan struktural dibagi menjadi tiga kelompok yang
terdiri dari :
1) Pertama melalui aplikasi prinsip-prinsip perancangan organisai klasik.
Pendekatan ini berusaha untuk memperbaiki penciptaan pembagian
kerja yang tepat dari tanggung jawab jabatan para anggota organisasi,
pengubahan rentang manajemen, deskripsi jabatan dan sebagainya.
2) Kedua desentralisasi. Hal ini didasarkan pada penciptaan satuan-
satuan organisasi yang lebih kecil dan dapat berdiri sendiri dan
memutuskan perhatian pada kegiatan yang berorientasi tinggi.
Hasilnya perbaikan prestasi kerja.
3) Ketiga modifikasi aliran kerja dalam organisasi. Pendekatan ini
didasarkan pada pemikiran bahwa aliran kerja dan pengelompokan
keahlian yang tepat akan berakibat kenaikan produktifitas secara
langsung dan cenderung memperbaiki semangat dan kepuasan kerja.

b. Pendekatan Teknologi
Untuk mremperbaiki prestasi F.W. Taylor (1999) dan pengikutnya
mencoba menganalisa dan memperbaiki interaksi-interaksi pada karyawan
dan mesin-mesin untuk meningkatkan efisiensi sehubungan dengan perubahan
teknologi adakalanya perubahan yang dilakukan ternyata sering tidak cocok
dengan struktur organisasi. Hal ini dapat menciptakan ketidak senangan dan
pemutusan hubungan diantara para anggota organisasi akibanya terjadi
13

penurunan produktifitas lebih banyak kecelakaan dan tingkat perputaran


karyawan yang tinggi.

c. Pendekatan Orang
Pendekatan orang bermaksud untuk mengubah secara langsung
perilaku karyawan melalui pemusatan pada keterampilan sikap, prsepsi dan
pengharapan mereka, sehingga dapat melaksanakan tugas dengan efektif.

8.3.6 Ciri-ciri Pengembangan Organisasi


Suatu strategi pendidikan yang kompleks yang dimaksudkan untuk mengubah
keyakinan, sikap, nilai, dan struktur organisasi sehingga mereka dapat lebih
beradaptasi dengan teknologi baru, pemasaran dan tantangan, dan tingkat yang
memusingkan perubahan itu sendiri. Maka Pengembangan organisasi yang efektif
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional,
yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat tentang
permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
b. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak
perubahan yang akan terjadi.
c. Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja
seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
d. Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia
menjadi bagian terpenting.
e. Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan
pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan
kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
f. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas
organisasi.

Bila selama ini kita hanya mengenal pembelajaran pada tingkat individu
14

dan kelompok, maka perkembangan manajemen telah mengenal pembelajaran


organisasi (learning organization), yang secara sederhana dapat diartikan
sebagai organisasi yang secara terus menerus melakukan perubahan diri agar
dapat mengelola pengetahuan lebih baik lagi, memanfaatkan tekhnologi,
memberdayakan sumber daya, dan memperluas area belajarnya agar mampu
bertahan di lingkungan yang selalu berubah.

8.3.7 Metode Pengembangan Organisasi


Dalam kegiatan pengembangan organisasi terdapat berbagai macam metode
yang pada dasarnya dikelompokan dalam 2 macam, yaitu metode pengembangan
perilaku, dan metode pengembangan keterampilan dan sikap.
A. Metode pengembangan perilaku
Metode pengembangan perilaku atau Behavioral Development
Methode merupakan metode yang berusaha menyelidiki secara mendalam
tentang proses perilaku kelompok dan individu. Hal itu dapat dilakukan
dengan mempergunakan berbagai cara. Dengan kata lain, metode
pengembangan perilaku dapat dibedakan menjadi berberapa macam.
1) Jaringan manajerial : Jaringan manajerial atau kisi manajerial disebut juga
latihan jaringan adalah suatu metode pengembangan organisasi yang
didasarkan jaringan material. Teori ini dipelopori oleh Robert Blake dan
Jane Mouton. Menurut mereka, gaya kepemimpinan akan menjadi sangat
efektif apabila perhatian pimpinan terhadap produksi dan orang dalam
keadaan seimbang. Dalam hal demikian pimpinan menunjukkan perhatian
tinggi baik terhadap produksi maupun terhadap orang.
2) Latihan kepekaan : merupakan latihan dalam kelompok. Oleh karena itu
metode ini dinamakan pula metode T-group. dalam metode ini yang
dimaksud dengan kepekaan adalah kepekaan terhadap diri sendiri dan
terhadap hubungan diri sendiri dengan orang lain. Metode ini
berlandaskan pada anggapan bahwa kesulitan untuk berprestasi
15

disebabkan oleh adanya persoalan emosional dari kelompok orang-orang


yang harus mencapi tujuan.
3) Pembentukan tim : Merupakan salah satu metode pengembangan
organisasi dengan mengembangkan perilaku kelompok melalui suatu
teknik intervensi yang disebut pembentukan tim. Tujuan dari pada
pengembangan perilaku kelompok ialah untuk melakukan pekerjaan
secara efektif dengan membentuk tim.
4) Umpan balik survei : adalah suatu metode yang berusaha mengumpulkan
data-data dari para anggota organisasi. Data itu meliputi data-data yang
berhubungan dengan tingkah laku, sikap, seta berbagai perasaan lain yang
ada pada diri setiap anggota organisasi.

B. Metode pengembangan keterampilan dan sikap


Metode ini merupakan suatu program latihan yang dilaksanakan secara
terus-menerus dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan
dan sikap para anggota organisasi. Oleh karena itu yang dimaksud dengan
latihan atau training adalah suatu proses pengembangan kecakapan,
pengetahuan, keterampilan, keahlian, dan sikap tingkah laku dari para anggota
organisasi.
Program latihan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya
ialah latihan di tempat kerja, latihan instruksi kerja, latihan di luar tempat
pekerjaan, dan latihan di tempat kerja tiruan.
1) Latihan di tempat kerja : Latihan kerja di tempat kerja yang sebenarnya.
Latihan ini melatih anggota organisasi untuk menjalankan pekerjaan-
pekerjaan dengan lebih efisien. Keuntungan yang diperoleh dalam latihan
di tempat kerja ini antara lain, sangat ekonomis karena para peserta tetap
produktif selama mereka mengikuti dan menjalankan latihan, selain itu
prestasi anggota organisasi tidak akan berkurang atau hilang, hal ini
sangat berbeda apabila dibanding dengan latihan yang diadakan diluar
tempat kerja. Latihan yang di luar tempat kerja akan mengakibatkan
16

sebagian prestasi hilang apabila peserta latihan kembali ke tempat


kerjanya masing-masing.
2) Latihan instruksi kerja : Terdiri dari 3 macam yaitu Job Instruction
Training (latihan mengenai proses pemberian instruksi-instruksi kerja.
Para peserta latihan mula-mula diperkenalkan dengan pekerjaan, dan
kepada mereka diberikan berbagai instruksi dan demonstrasi secara
bertahap mengenai fungsi pekerjaan.) Job Method Training (Latihan yang
berhubungan dengan penyederhanaan kerja) Job Relation Training
(Latihan yang berhubungan dengan faktor manusian di dalam
pekerjaannya setiap hari)
3) Latihan di luar tempat kerja : merupakan latihan yang diadakan di luar
tempat kerja. Salah satu keuntungan dari latihan ini adalah adanya
motivasi dari para peserta latihan untuk lebih memahami materi/bahan
pelajaran mengingat mereka tidak dibebani dengan pekerjaan selama
mereka mengikuti latihan.
4) Latihan di tempat kerja tiruan : adalah latihan yang diberikan pada tempat
kerja tiruan. Latihan ini umumnya diberikan kepada mereka yang bekerja
di tempat-tempat kerja yang membawa risiko cukup besar. Dengan
latihan ini diharapkan para peserta lebih banyak menguasai tentang
teknik-teknik kerja yang baik.

8.3.8 Sifat-sifat dasar Pengembangan Organisasi


Sifat-sifat dasar dari Suatu Perkembangan Organisasi adalah Sebagai Berikut.
a. PO merupakan suatu strategi terencana dalam mewujudkan perubahan
organisasional, perubahan yang dimaksud harus mempunyai sasaran yang
jelas dan didasarkan pada suatu diagnosis yang tepat mengenai
permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
b. PO harus berupa kolaborasi antara berbagai pihak yang akan mengalami
dampak perubahan yang akan terjadi, keterlibatan dan partisipasi para
anggota organisasi harus mendapat perhatian.
17

c. Program PO menekankan cara-cara baru yang diperlukan guna


meningkatkan kinerja seluruh anggota organisasi
d. PO mengandung nilai-nilai humanistic dalam arti bahwa dalam
meningkatkan efektifitas organisasi, potensi manusia harus menjadi
bagian yang penting
e. PO menggunakan pendekatan kesisteman yang berarti selalu
memperhitungkan pentingnya inter relasi, interaksi dan inter dependensi
f. PO menggunakan pendekatan ilmiah untuk mencapai efektivitas
organisasi

8.3.9 Para Pelaku Pengembangan Organisasi


Pengembangan organisasi (PO) diterapkan kepada tiga jenis manusia:
spesialisasi individu di dalam PO sebagai profesi, orang-orang dari lapangan yang
terkait, yang telah mencapai sejumlah kompetensi di dalam PO, dan para manajer
yang memiliki keahlian PO yang diperlukan untuk perubahan dan mengembangkan
organisasi atau departemen mereka.
Peranan profesional PO pun dapat diterapkan terhadap konsultan internal,
yang memiliki organisasi yang sedang mengalami perubahan, dan terhadap
konsultan eksternal yang menjadi anggota universitas dan perusahaan konsultan atau
bekerja sendiri, serta terhadap anggota tim konsultan internal-eksternal. Peranan PO
akan dideskripsikan secara tepat didalam istilah marjinalitas. Orang-orang yang
berorientasi pada marjinalitas nampak khususnya beradaptasi untuk peran PO,
karena mereka dapat menjaga kenetralan dan objektivitas serta mengembangkan
solusi yang integratif yang mengakurkan titik pandang antara departemen-
departemen oposisi. Sementara peranan PO di masa lalu telah dideskripsikan sebagai
ujung klien dari suatu kontinum mulai dari fungsi clien-centered kepada consultant-
centered. Pengembangan intervensi baru dan beraneka ragam telah menggeser
peranan profesional PO meliputi keseluruhan rentang dari kontinum tersebut.
Walaupun masih menjadi suatu kemunculan profesi, sebagian besar profesional PO
memiliki pelatihan khusus didalam PO, terbentang dari kursus-kursus jangka pendek
18

dan workshop-workshop, serta pendidikan master dan doktor. Tidak ada jalur karir
tunggal, namun demikian konsultan internal sering digunakan sebagai batu loncatan
untuk menjadi konsultan eksternal.
Nilai telah memainkan peran kunci di dalam PO, dan nilai-nilai tradisional
mendukung kepercayaan, kerja sama, dan kejujuran yang pada akhir-akhir ini telah
dilengkapi dengan nilai-nilai keefektifan dan produktivitas organisasional. Spesialis
PO akan menghadapi dilema nilai dalam rangka mencoba untuk bekerja sama
mengoptimalkan keuntungan sumber daya manusia dan kinerja organisasi. Mereka
juga akan menjumpai konflik nilai ketika berhadapan dengan pemangku
Kepentingan eksternal yang penuh kekuatan, seperti pemerintah, pemegang saham,
dan pelanggan. Berhadapan dengan kelompok dari luar tersebut akan memerlukan
keahlian politik, begitu juga keahlian sosial tradisional yang lebih baik.
Issue-issue yang berkaitan dengan etika di dalam PO melibatkan bagaimana para
praktisi melaksanakan peran bantuan mereka dengan klien. PO senantiasa
menunjukkan perhatiannya terhadap pelaksanaan yang berkaitan dengan etika para
praktisi, dan pada akhir-akhir ini sebuah kode yang berkaitan dengan etika untuk
praktek PO telah dikembangkan oleh berbagai macam asosiasi profesional di dalam
PO. Issu-issu yang berkaitan dengan etika di dalam PO cenderung untuk muncul di
sekitar issue-issue berikut ini: pemilihan intervensi, menggunakan informasi,
menahan servis, ketergantungan klien, pemilihan partisipasi, dan memanipulasi
klien.

8.4 Rangkuman
Perubahan atau berubah secara etimologis dapat bermakna sebagai usaha atau
perbuatan untuk membuat sesuatu berbeda dari sebelumnya. Dalam istilah perubahan
19

organisasi, dikenal istilah senada yaitu change interventation; sebuah rancangan aksi
atau tindakan untuk membuat inovasi merubah sesuatu menjadi berbeda. Dan change
again; individu atau kelompok yang bertindak sebagai katalis atau suatu sekte yang
bertanggung jawab untuk melakukan manajemen dan menentukan prosedur kerja
kedepan. Perubahan organisasi akan mengarah kepada opsi mundur, apabila system
perencanaan yang ada didalamnya baik satu ataupun banyak komponen yang
menyusun mengalami disfungsi. Konsekuensinya akan tampak pada meredupnya
kegiatan tanpa ada alasan yang jelas dan timbulnya kesenjangan di dalam organisasi
Perubahan organisasi akan mengarah pada opsi maju apabila ada kesinambungan
yang harmonis antara system dan pelaksananya. Suasana yang berlangsung pada
sisterm tersebut tertata dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur atau membuat
inovasi yang koorperatif satu sama lain.
Perubahan organisasi diperlukan dengan tujuan :
1. Meningkatkan kemampuan organisasi untuk menampung akibat daripada
perubahan yang terjadi dalam berbagai bidang kehidupan dan terjadi di luar
organisasi.
2. Meningkatkan peranan organisasi dalam turut menentukan arah perubahan
yang mungkin terjadi
3. Melakukan penyesuaian- penyesuuaian secara intern demi peningkatan
kemampuan.
4. Meningkatkan daya tahan organisasi, bukan saja mampu tetap bertahan akan
tetapi juga untuk terus bertumbuh dan berkembang.
5. Mengendalikan suasana kerja sedemikian rupa sehingga para anggota
organisasi tetap merasa aman dan terjamin meskipun terjadi perubahan-
perubahan di dalam dan di luar organisasi.

Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha meningkatkan


efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan bersama akan
pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian. Pengembangan
20

organisasi (PO) sebagai suatu disiplin perubahan perencanaan yang menekankan pada
penerapan ilmu pengetahuan dan praktek keperilakuan untuk membantu organisasi-
organisasi mencapai efektivitas yang lebih besar.
Pengembangan organisasi juga didiskripsikan sebagai jarring – jaringan
komplek dari beberapa event (kegiatan, proyek dan sebagainya) yang meningkatkan
kemampuan dari anggota – anggota organisasi untuk mengelola budaya organisasi
interen mereka, supaya mereka kreatif dalam memecahkan masalah, dan membantu
organisasi mereka dalam melakukan adaptasi terhadap lingkungan luar.
Tujuan utama Pengembangan Organisasi adalah untuk perbaikan fungsi
organisasi itu sendiri. Peningkatan produktivitas dan keefektifan organisasi membawa
implikasi terhadap kapabilitas organisasi dalam membuat keputusan berkualitas
dengan melakukan perubahan terhadap struktur, kultur, tugas, teknologi dan sumber
daya manusia. Pendekatan utama terhadap hal ini adalah mengembangkan budaya
organisasi yang dapat memaksimalkan keterlibatan orang dalam pembuatan
keputusan yang efektif dalam organisasi.
Perubahan terhadap suatu organisasi disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor
internal dan eksternal.
Faktor Internal adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang
bersangkutan, yang dapat berasal dari berbagai sumber antara lain:
a. Problem hubungan antar anggota
b. Problem dalam proses kerja sama
c. Problem keuangan
Faktor Eksternal adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau
sering disebut lingkungan. Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang
terjadi di lingkungannya.
Perubahan organisasi merupakan perubahan yang berkaitan dengan
pengembangan, perbaikan, maupun penyesuaian yang meliputi struktur, teknologi,
metode kerja maupun sistem manajemen suatu organisasi. suatu organisasi tidak
harus melaksanakan suatu perubahan. Hal ini merupakan suatu strategi untuk
memenuhi beberapa keseluruhan tujuan dari suatu organisasi.Langkah tersebut terdiri
dari :
21

a. Mengadakan Pengkajian
b. Mengadakan Identifikasi
c. Menetapkan Perubahan
d. Menentukan Strategi
e. Melakukan Evaluasi
Perubahan organisasi merupakan perubahan yang berkaitan dengan
pengembangan, perbaikan, maupun penyesuaian yang meliputi struktur, teknologi,
metode kerja maupun sistem manajemen suatu organisasi. suatu organisasi tidak
harus melaksanakan suatu perubahan. Hal ini merupakan suatu strategi untuk
memenuhi beberapa keseluruhan tujuan dari suatu organisasi.Langkah tersebut terdiri
dari :
a. Mengadakan Pengkajian
b. Mengadakan Identifikasi
c. Menetapkan Perubahan
d. Menentukan Strategi
e. Melakukan Evaluasi
Dalam sebuah manajemen sebuah organisasi ada hal-hal yang menjadi
kekuatan yang meyebabkan terjadinya perubahan. Kekuatan-kekuatan tersebut
adalah.
a. Kekuatan Kompetitif
b. Kekuatan Ekonomi
c. Kekuatan Politik
d. Kekuatan Global
e. Kekuatan Demografi dan Sosial
f. Kekuatan Etis

Harold J. Leavitt (1999) menyatakan bahwa organisasi dapat diubah melalui


pengubahan struktur, teknologi dan atau orang-orangnya.
a. Pendekatan Struktur
b. Pendekatan Teknologi
c. Pendekatan Orang
22

Suatu strategi pendidikan yang kompleks yang dimaksudkan untuk mengubah


keyakinan, sikap, nilai, dan struktur organisasi sehingga mereka dapat lebih
beradaptasi dengan teknologi baru, pemasaran dan tantangan, dan tingkat yang
memusingkan perubahan itu sendiri. Maka Pengembangan organisasi yang efektif
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional,
yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat tentang
permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
b. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak
perubahan yang akan terjadi.
c. Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja
seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
d. Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia
menjadi bagian terpenting.
e. Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan
pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan
kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
f. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas
organisasi.

Dalam kegiatan pengembangan organisasi terdapat berbagai macam metode


yang pada dasarnya dikelompokan dalam 2 macam, yaitu metode pengembangan
perilaku, dan metode pengembangan keterampilan dan sikap.

A. Metode pengembangan perilaku


B. Metode pengembangan keterampilan dan sikap

Sifat-sifat dasar dari Suatu Perkembangan Organisasi adalah Sebagai Berikut.


a. PO merupakan suatu strategi terencana dalam mewujudkan perubahan
organisasional, perubahan yang dimaksud harus mempunyai sasaran yang
23

jelas dan didasarkan pada suatu diagnosis yang tepat mengenai


permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
b. PO harus berupa kolaborasi antara berbagai pihak yang akan mengalami
dampak perubahan yang akan terjadi, keterlibatan dan partisipasi para
anggota organisasi harus mendapat perhatian.
c. Program PO menekankan cara-cara baru yang diperlukan guna
meningkatkan kinerja seluruh anggota organisasi
d. PO mengandung nilai-nilai humanistic dalam arti bahwa dalam
meningkatkan efektifitas organisasi, potensi manusia harus menjadi
bagian yang penting
e. PO menggunakan pendekatan kesisteman yang berarti selalu
memperhitungkan pentingnya inter relasi, interaksi dan inter dependensi
f. PO menggunakan pendekatan ilmiah untuk mencapai efektivitas
organisasi

Pengembangan organisasi (PO) diterapkan kepada tiga jenis manusia:


spesialisasi individu di dalam PO sebagai profesi, orang-orang dari lapangan yang
terkait, yang telah mencapai sejumlah kompetensi di dalam PO, dan para manajer
yang memiliki keahlian PO yang diperlukan untuk perubahan dan mengembangkan
organisasi atau departemen mereka.

Soal Obyektif

1. Dibawah ini Perubahan-perubahan yang terjadi pada perusahaan adalah,


kecuali..

a. Perubahan teknologi
b. Perubahan produk
24

c. Perubahan struktural
d. Perubahan budaya atau orang-orang
e. Perubahan organisasi

2. Program yang berusaha meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan


mengintegrasikan keinginan bersama akan pertumbuhan dan perkembangan
dengan tujuan keorganisasian hal tersebut merupakan pengertian …
a. Pengembangan Organisasi
b. Perubahan Organisasi
c. Kepedulian Organisasi
d. Efektifitas Organisasi
e. Penyusunan Organisasi

3. Menurut Robbins (1984), usaha PO pada umumnya diarahkan pada dua tujuan
akhir, yaitu:…
a. Dukungan dan Konfrontasi
b. Peningkatan Keefektifan Organisasi dan Peningkatan Kepuasan
Anggotanya
c. Sosialisasi dan Kepuasan
d. Antusiasme dan Dukungan
e. Kepercayaan dan Sosialisasi

4. Dalam sebuah manajemen sebuah organisasi ada hal-hal yang menjadi


kekuatan yang meyebabkan terjadinya perubahan. Kekuatan-kekuatan tersebut
adalah, kecuali….
a. Kekuatan Kompetitif
b. Kekuatan Ekonomi
c. Kekuatan Geografi
d. Kekuatan Global
e. Kekuatan Politik

5. Latihan mengenai proses pemberian instruksi-instruksi kerja. Para peserta


latihan mula-mula diperkenalkan dengan pekerjaan, dan kepada mereka
diberikan berbagai instruksi dan demonstrasi secara bertahap mengenai fungsi
pekerjaan hal tersebut merupakan pengertian dari…
a. Job Method Training
b. Job Relation Training
c. Job Reading Training
25

d. Job Instruction Training


e. Job Meeting Training

6. Dengan kata lain, metode pengembangan perilaku dapat dibedakan menjadi


berberapa macam adalah, kecuali..
a. Jaringan Material
b. Latihan Kepekaaan
c. Pembentukan tim
d. Umpan balik survey
e. Latihan Kerja Tiruan

7. Program latihan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya ialah,


kecuali..
a. Latihan di Tempat Kerja
b. Latihan Instruksi Kerja
c. Latihan Mandiri
d. Latihan di Luar Tempat Pekerjaan
e. Latihan di Tempat Kerja Tiruan

8. Keadaan di mana ada beberapa pihak atau organisasi yang memiliki tujuan
atau spesifikasi sejenis dalam satu situasi yang bersaing untuk mencapai
tujuannya secara maksimal merupak pengertian dari…
a. Kekuatan ekonomi
b. Kekuatan social
c. Kekuatan demigrafi
d. Kekuatan kompetitif
e. Kekuatan persuasive

9. Perubahan organisasi diperlukan dengan tujuan di bawah ini kecuali…


26

a. Meningkatkan kemampuan organisasi untuk menampung akibat


daripada perubahan yang terjadi dalam berbagai bidang kehidupan dan
terjadi di luar organisasi.
b. Meningkatkan peranan organisasi dalam turut menentukan arah
perubahan yang mungkin terjadi
c. Melakukan penyesuaian- penyesuuaian secara intern demi pengurangan
kemampuan.
d. Meningkatkan daya tahan organisasi, bukan saja mampu tetap bertahan
akan tetapi juga untuk terus bertumbuh dan berkembang.
e. Mengendalikan suasana kerja sedemikian rupa sehingga para anggota
organisasi tetap merasa aman dan terjamin meskipun terjadi perubahan-
perubahan di dalam dan di luar organisasi.

10. Perubahan tergantung pada faktor-fakrot kontinjensi seperti strategi,


lingkungan, teknologi, dan saling ketergantungan, merupakan pengertian
dari…

a. Perubahan teknologi
b. Perubahan produk
c. Perubahan struktural
d. Perubahan budaya
e. Perubahan orang-orang

Soal essay
1. Jelaskanlah tentang pengertian perubahan dan pengembangan organisasi !
2. Sebut dan jelaskan Perubahan-perubahan yang terjadi pada perusahaan !
3. Sebut dan jelaskan factor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan
organisasi !
4. Apa sajakah ciri-ciri pengembangan organisasi yang efektif?
5. Sebutkan Sifat-sifat dasar dari Suatu Perkembangan Organisasi !
27

DAFTAR PUSTAKA

Ade, Ayuni. 2012. Perubahan dan Pengembangan Organisasi. http://adeayuni25.


wordpress.com/2012/12/11/-perubahan-dan-pengembangan-organisasi/.
(diakses tanggal 05 Oktober 2013)
Harfia. 2008. Pengembangan Organisasi.,http://fia-s1unipdu.blogspot.com /
2008/07/ pengembangan-organisasi.html. (diakses tanggal 05 Oktober 2013)
Ratminto dan Atik Septi Winarsih. 2006. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai