Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH SEMINAR PENGOSONGAN TANGKI DAN PENGUKURAN SUHU

PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Di dalam suatu proses dalam teknik kimia, ada beberapa faktor – faktor
penting. Antara lain waktu dan suhu, karena waktu dan suhu merupakan faktor
utama yang memengaruhi suatu pengendalian proses atau dinamika proses.
Dinamika proses merupakan salah satu ilmu terapan dalam teknik kimia yang
bertujuan memberikan dasar pengetahuan sifat dinamis suatu sistem.dan
pengendalian system dengan pengenalan sepenuhnya terhadap kemungkinan
adanya bahaya dari sistem.
Untuk mengetahui suatu nilai dinamika proses dalam teknik kimia
digunakan prinsip reaksi kimia, proses fisika, dan matematika. Dengan
menggunakan persamaan tersebut dapat diperkirakan suatu kejadian pada
suatu hasil (produk) dengan mengubah suhu, teknanan, ukuran, alat dan
sebagainya.
Tahap awal dari pembuatan model suatu proses adalah dengan melakukan
analisa dari proses tersebut. Tujuan analisa adalah mendapatkan gambaran dari
kejadian secara fisik, memprediksi kelakuan proses, membandingkan dengan
kelakuan sebenarnya mengevaluasi terhadap keterbatasan dari model yang telah
dibentuk, dan kemudian dapat diteruskan dengan perancangan alat atau unit
proses yang diperlukan. (Modul 1.03 Dinamika Proses; Ir. Tatang Kusmara,
M.Eng; 2008)

I.2 Tujuan
1. Mempelajari kelakuan proses dinamik yaitu proses pengosongan
tangki dan pengukuran suhu dengan termometer.
2. Menentukan parameter proses pengosongan tangki.
3. Menentukan konstanta waktu termometer.

ALOYSIUS DHIKY HERADI PUTRA / 121140046


ARI RAHMAN ANUGERAH PERDANA / 121140048 Page 1
MAKALAH SEMINAR PENGOSONGAN TANGKI DAN PENGUKURAN SUHU
PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA

I.3 Tinjauan Pustaka


Dinamika proses merupakan variasi dari kinerja proses sepanjang waktu
ke waktu sebagai respon terhadapnya. Dinamika proses dapat ditentukan dengan
metode pengosongan tangki menggunakan sistem pemodelan. Sedangkan
metode pengaturan suhu dilakukan dengan sistem berorde satu dan berorde dua.
Dinamika proses mempelajari respon sistem proses dengan adanya
perubahan terhadap proses, misalnya :
1. Respon Output dengan adanya perubahan Input

Proses
Input Output
Gambar 1. Respon output terhadap perubahan input

2. Respon Output dengan adanya gangguan pada proses

Proses
Input Output

Gangguan
Gambar 2. Respon output terhadap gangguan pada proses

Variabel-variabel proses seperti laju alir, suhu, tekanan dan konsentrasi


dalam pengendalian proses kimia dapat dikelompokkan menjadi :
1. Variabel input
Variabel input adalah variabel yang menunjukkan pengaruh
lingkungan terhadap proses kimia.
a. Variabel termanipulasi
Variabel termanipulasi adalah variabel yang nilainya dapat diatur
secara bebas oleh operator atau mekanisme pengendalian.

ALOYSIUS DHIKY HERADI PUTRA / 121140046


ARI RAHMAN ANUGERAH PERDANA / 121140048 Page 2
MAKALAH SEMINAR PENGOSONGAN TANGKI DAN PENGUKURAN SUHU
PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA

b. Gangguan
Gangguan adalah variabel yang nilainya bukan hasil
pengaturan operator atau mekanisme pengendalian.
2. Variabel output
Variabel output adalah variabel yang menunjukkan pengaruh proses
terhadap lingkungan
a. Variabel terukur
Variabel terukur adalah jika nilai variabel yang dapat diketahui
dengan pengukuran secara langsung.
b. Variabel tidak terukur
Variabel tidak terukur adalah nilai variabel yang tidak dapat diukur
secara langsung.
(MODUL 1.12/Dinamika Proses/Departemen Teknik Kimia ITB)

Dalam dinamika proses ada 2 keadaan yang ditinjau yaitu:


1. Keadaan tunak (steady state)
Keadaan tunak (steady state) adalah kondisi sewaktu sifat suatu sistem tak
berubahdengan berjalannya waktu atau dengan kata lain konstan. Pada
kebanyakan sistem, keadaan tunak baru akan dicapai beberapa waktu
setelah sistem dimulai atau dieleminasi.
2. Keadaan tak tunak (unsteady state)
Keadaan tak tunak (unsteady state) adalah suatu aliran yang tidak stabil
yang terjadi pada sebagian besar aliran.

Untuk mempelajari karakteristik sistem proses dan kelakuannya


diperlukan :
1. Variabel-variabel bebas (independent variables) dan variabel-
variabel tidak bebas (state variables) dari sistem.
2. Persamaan-persamaan hubungan antara variabel proses yang dapat
menggambarkan kelakuan dinamik proses terhadap perubahan waktu.

ALOYSIUS DHIKY HERADI PUTRA / 121140046


ARI RAHMAN ANUGERAH PERDANA / 121140048 Page 3
MAKALAH SEMINAR PENGOSONGAN TANGKI DAN PENGUKURAN SUHU
PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA

Persamaan hubungan antara variabel-variabel bebas dan tidak bebas dapat


ditentukan dengan menggunakan prinsip kekekalan disebut persamaan
keadaan (equation of state). Persamaan keadaan :
Input Rate-Output Rate+Generation Rate = Accumulation Rate

Perhatikan gambar berikut ini :

F1, CA1, ρ1

F2, CA2, ρ2
Gambar 3. Sistem tangki dengan input dan output

Neraca masa total


𝑑(𝜌𝑉)
= ρ1F1 – ρ2F2 .................................................................... (1)
𝑑𝑡

Neraca masa komponen


𝑑(𝐶𝐴 𝑉)
= CA1F1 – CA2F2 ± V...................................................... (2)
𝑑𝑡

Neraca energi total


𝑑𝐸 𝑑(𝑈+𝐾+𝑃)
= = ρ1F1H1 – ρ2F2H2 ± Q ± Ws ............................ (3)
𝑑𝑇 𝑑𝑇

Fenomena proses dinamis yang lain adalah pengukuran perubahan suhu


temperatur yang mendadak baik dari panas ke dingin meupun dari dingin ke
panas.
Alat ukur temperatur adalah termometer.Termometer berisi fluida yang
koefisien muainya cukup besar sehingga cukup sensitif terhadap perubahan
temperatur. Proses perpindahan yang terjadi pada termometer adalah proses
perpindahan kalor yang terjadi pada termometer adalah:
1. Konveksi dari lingkungan ke lapisan film dinding gelas thermometer
2. Konduksi dalam dingin gelas
3. Konveksi dari dinding gelas ke fluida dalam termometer

ALOYSIUS DHIKY HERADI PUTRA / 121140046


ARI RAHMAN ANUGERAH PERDANA / 121140048 Page 4
MAKALAH SEMINAR PENGOSONGAN TANGKI DAN PENGUKURAN SUHU
PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA

Dengan adanya tiga hambatan perpindahan diatas, maka tidak mungkin


terjadi respon yang bersamaan yang secara serempak dari termometer.
Walaupun perubahan temperatur terjadi secara mendadak, pasti ada
keterlambatan termometer dalam mengindera/sensor temperatur dan
memberikan hasil pengukuran neraca pada termometer tersebut ialah:
Kalor masuk = Kalor keluar + Kalor Akumulasi
(MODUL 1.12/Dinamika Proses/Departemen Teknik Kimia ITB)

I.4. Hipotesis

Pada percobaan ini, hipotesis yang didapat adalah kecepatan air keluar tanki
akan semakin cepat jika diameter kran yang digunakan pada saat proses
semakin besar, karena debit air keluar tanki melalui kran (Q) berbanding
lurus dengan luas lubang kran (A). Sesuai dengan persamaan Q = A.v
Kemudian pada percobaan pengukuran suhu, waktu yang lebih cepat
adalah pada proses pengukuran suhu dari panas ke dingin, ini disebabkan
karena ada perbedaan suhu dari suhu air panas dengan suhu lingkungan yang
sangat besar, sehingga termometer merespon perbedaan suhu tersebut dengan
mendadak yang menyebabkan terjadinya penurunan suhu secara cepat,
dibandingkan dengan pengukuran suhu dari dingin ke panas yang membutuhkan
pemanas untuk memanaskan suhu air dari suhu dingin ke suhu panas dimana
termomenter dapat merespon perbedaan suhu secara stabil karena adanya
pemanas.

ALOYSIUS DHIKY HERADI PUTRA / 121140046


ARI RAHMAN ANUGERAH PERDANA / 121140048 Page 5

Anda mungkin juga menyukai