Anda di halaman 1dari 3

Direct methanol fuel cell (DMFC

Direct methanol fuel cell (DMFC) merupakan salah satu dari beberapa jenis sel bahan bakar
yang menggunakan membran penukar proton (proton exchange membrane (PEM)) sebagai
penghubung antara reaksi di katoda dan anoda. Sesuai namanya, membran ini menggunakan
metanol sebagai sumber energi. Berbeda dengan sel bahan bakar hidrogen cair, asam posfat,
maupun larutan alkaline, sel bahan bakar ini langsung memanfaatkan metanol untuk
menghasilkan energi. Jadi metanol tidak perlu dirubah dahulu menjadi bentuk lain sebelum
dapat menghasilkan energi. Inilah yang dimaksud dengan kata-kata “direct”.

Komponen dasar dari sel bahan bakar ini adalah dua buah elektroda (katoda dan anoda) yang
dipisahkan oleh sebuah membran. Uniknya, katoda langsung bertindak sebagai katalis
(elektrokatalis) yang mempercepat terjadinya reaksi perubahan metanol di anoda. Katalis yang
biasanya digunakan adalah Platina (Pt).

skema DMFC

Seperti terlihat pada gambar, di sisi anoda metanol dan air diinjeksikan ke dalam batch reaksi
dengan kecepatan konstan. Tumbukan dengan katalis membantu terjadi reaksi konversi
metanol secara katalitik menjadi proton, CO2 dan elektron. Gas CO2 di keluarkan dari sistem
sementara proton bergerak menyeberangi membran menuju katoda yang kemudian bereaksi
dengan oksigen menghasilkan air. Tumpukan elektron di anoda menghasilkan beda potensial
yang memaksa elektron dari reaksi konversi tersebut mengalir dalam sebuah sirkuit arus,
dipakai sebagai arus searah oleh peralatan elektronik, kemudian sampai di katoda sehingga
menyempurnakan reaksi pembentukan molekul air. Jelas terlihat di sini, limbah yang
dihasilkan dari bahan bakar ini adalah air dan gas CO2 dalam jumlah yang kecil.

Kelebihan lain dalam proses sel bahan bakar metanol ini adalah efisiensi energinya yang cukup
tinggi (melebihi 60%) serta panas yang dihasilkan akibat proses reaksi sangat kecil sekali. Dua
faktor ini sangat penting dalam pemakaian peralatan elektronik untuk jangka waktu yang lama.
Panas yang kecil menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna selama pemakaian.

Membran penukar proton dalam DMFC memegang fungsi utama dalam efisiensi energi sel.
Membran yang umum digunakan adalah Nafion? ,dibuat oleh Dupont, pemegang merk dagang
nilon dan teflon yang berpusat di Amerika. Perusahaan ini merupakan produsen bahan kimia
terbesar kedua di dunia dengan 60.000 karyawan.
Nafion (asam poliperfluoro sulfonat ionomer)

Nafion tergolong dalam ionomer. Ionomer berarti polimer yang memiliki sifat-sifat ionik.
Monomer dari senyawa ini terdiri atas kerangka fluorokarbon yang bersifat hidrofobik dan
gugus terminal berupa sulfonat yang bersifat hidrofilik. Gugus sulfonat merupakan super asam,
menjamin kelangsungan transfer proton dari anoda ke katoda sementara kation dan anion
lainnya tidak diizinkan lewat.

Baru-baru ini yushan yan dkk. dari University of Californias Riverside berhasil memodifikasi
membran Nafion mengggunakan metoda infiltrasi. Pori-pori membran yang semula
berdiameter 40 nm diperkecil menjadi 10 nm dengan cara mengisikan nanopartikel zeolit beta
sintetis ke dalam pori tersebut. Pengujian selanjutnya menunjukan peningkatan permeabilitas
metanol dan konduktivitas yang signifikan (hingga 40%). Semakin permeabel membrannya
berarti makin sulit metanol lewat sementara proton makin mudah menyeberang H+ yang
dihasilkan makin banyak sehingga daya tahan baterai lebih lama. Begitu banyak kelebihan
yang ditawarkan oleh DMFC. Dari segi efisinesi energi dan daya tahan jelas sel ini memenuhi
syarat dipakai sebagai baterai alat-alat elektronik portabel. Densitas energi dari baterai juga
dapat diatur sedemikian rupa sehingg daya keluarannya sesuai dengan kebutuhan alat
elektronik bersangkutan. Ukuran baterai untuk sel ini bisa dibuat sangat kecil sehingga tidak
jauh berbeda dengan baterai konvensional yang telah ada sebelumnya seperti baterai ion litium.

Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari


Dari segi efisinesi energi dan daya tahan jelas sel ini memenuhi syarat dipakai sebagai baterai
alat-alat elektronik portable karena emisi panasnya yang kecil. DMFC juga memiliki
fleksibilitas karena densitas energi dari baterai juga dapat diatur sedemikian rupa sehingga daya
keluarannya sesuai dengan kebutuhan alat elektronik bersangkutan.
Penggunaan metanol sebagai sumber energi alternatif ikut membantu proses penghematan
bahan bakar fosil yang semakin menipis . Metoda Fisher Tropsch dapat digunakan untuk
memproduksi Metanol secara massal. Metoda Fischer Tropsch adalah metoda untuk
mereaksikan campuran dari karbon monoksida dan hydrogen menjadi hidrokarbon cair. Secara
teoritis metanol juga memungkinkan untuk disintesis secara langsung dari karbon dioksida dan
air melalui proses elektrokimia.

Yang paling menarik tentu saja proses isi ulang baterai yang sangat singkat (hanya dalam
hitungan menit saja). Berbeda dengan baterai yang umum sekarang, baterai DMFC tidak
memerlukan arus listrik untuk pengisian ulang tetapi cukup mengisikan metanol ke dalam
baterai menggunakan sebuah filler khusus. Sekejap saja baterai dapat langsung digunakan
kembali jadi tidak perlu menunggu pengecasan berjam-jam, hemat listrik dan yang terpenting
aman. Konon baterai yang memakai 1 mL metanol 99,5% tersebut dapat bertahan selama 10
jam.

Saat ini DMFC sudah mulai diaplikasikan dalam berbagai bidang. Toshiba dan Samsung
misalnya, telah merintis penggunaan baterai DMFC untuk produk-produk terbaru mereka.
Bahkan Toshiba sudah berhasil membuat laptop berbaterai DMFC dan akan dipasarkan mulai
akhir tahun 2007 ini. Konon baterai yang memakai 1 mL metanol 99,5% tersebut dapat
bertahan selama 10 jam. Wah hemat banget!!. Negara-negara maju seperti Kanada, Amerika
serikat dan Jepang diperkirakan akan segera menerapkan penggunaan baterai DMFC untuk
instalasi sumber energi tertentu. Negara-negara ini mengeluarkan dana yang cukup besar untuk
melakukan penelitian dan pengembangan teknologi DMFC termasuk produksi metanol itu
sendiri. Diperkirakan dalam beberapa tahun yang akan datang DMFC sudah lazim digunakan
pada semua jenis peralatan elektronik semisal pisau cukur, laptop, handphone, walkman, mesin
pemotong rumput, kendaraan bermotor, kereta api ekspress bahkan sumber tenaga cadangan
untuk rumah sakit, bandara, perumahan dan stasiun kereta api.

Sumber dari:

https://aank123.wordpress.com/pendidikan/energi-alternatif/direct-methanol-fuel-cell-dmfc/
diakses pada tanggal 30 September 2017

https://www.scribd.com/document/95740337/Direct-Methanol-Fuel-Cell diakses pada tanggal


2 Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai