Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL TUGAS METODOLOGI PENELITIAN

ANTONIUS DODDY TYAS PRASETYO


NIM. 1652050007

DOSEN PEMBIMBING
IR. BUDIARTO, M.SC

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
2018
A. IDENTITAS PENGUSUL
Nama : Antonius Doddy Tyas Prasetyo
NIM : 1652050007
Dosen Wali : Ir. Budiarto, M.Sc

B. JUDUL PROPOSAL
Judul :

C. RINGKASAN
Ringkasan berisi tujuan yang ingin dicapai dan metode yang akan
digunakan dalam pencapaian tujuan tersebut serta hasil yang akan diharapkan.
Ringkasan harus mampu menguraikan secara cermat dan singkat tentang rencana
kegiatan yang diusulkan.

D. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Listrik merupakan suatu kebutuhan penting bagi manusia dalam
menjalankan aktivitas sehari-hari, dimana pada zaman modern ini sudah banyak
alat pendukung kehidupan manusia yang membutuhkan tenaga listrik untuk
mengoperasikannya, seperti lampu, televisi, setrika, komputer dan perangkat
elektronik lainnya.
Listrik telah menjadi kebutuhan yang mendasar untuk berbagai aktifitas
manusia, yang kemudian digunakan untuk beragam fungsi kedepannya. Listrik
menjadikan manusia ketergantungan akan keberadaannya, tidak dapat dipungkiri
bahwa listrik merupakan tenaga yang dibutuhkan manusia dalam segala hal yang
mendukung aktifitas manusia.
Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada masalah krusial yang
menyangkut hajat hidup orang banyak. Pertumbuhan manusia yang semakin
meningkat menyebabkan permintaan energi listrik semakin besar sedangkan
pasokan sumber energi listrik semakin menipis. Ketersediaan minyak bumi yang
selama ini menjadi sumber energi utama pada tahun 2013 diperkirakan hanya
tersisa 25% dari total minyak bumi dunia (KESDM 2012). Krisis energi ini memicu

1
pengembangan sumber energi alternatif untuk mensubstitusi penggunaan minyak
bumi yang selama ini menjadi sumber energi utama bagi masyarakat. Microbial
Fuel Cell (MFC) atau sel elektrokimia berbasis mikroba merupakan salah satu
contoh teknologi alternatif yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai energi
substituen karena fuel cell ini mengubah energi kimia menjadi energi listrik melalui
reaksi katalitik menggunakan mikroorganisme. Sistem ini memanfaatkan air
buangan sebagai substrat sehingga dapat dijadikan alat yang ideal untuk mengolah
mikroorganisme.
Microbial fuel cells atau (MFC) adalah peralatan untuk merubah energi
kimia menjadi energi listrik melalui aktivitas catalytic dari microorganisme (Chang,
dkk. 2009). Sebagai sebuah peralatan sistem bio-electrochemical yang
menggunakan bakteri untuk merubah (energi kimia) material organik menjadi
energi listrik, maka fuel cell ini dibuat dengan konstruksi anoda, katode, proton,
exchange membran (PEM), dan rangkaian listrik luar. Anoda dikondisikan di
lingkungan yang mana bakteri anaerob dan material organik yang dikonsumsinya
ditempatkan. Pada anode, bahan bakar dioksidasi oleh mikroorganisme, sebagai
bagian dari proses digestive maka bakteri akan menghasilkan ion positif (H+) dan
electron (e-). Hal ini juga diketahui sebagai proses oksidasi. Elektron akan ditarik
keluar dari larutan atau ditransfer menuju elektrode di anode.

2. Perumusan Masalah
Permasalahan yang menjadi latar belakang proposal ini :
1. Apakah permukaan mesopori elektroda grafit mempengaruhi kinerja MFC ?
2. Apakah pelapisan polianilin pada elektroda grafit mesopori mampu
meningkatkan kinerja MFC menjadi lebih baik ?
3. Apakah limbah sebagai substrat pada MFC dapat menghasilkan keluaran
listrik?

2
3. Batasan Masalah
Pembatasan masalah dibuat dengan alasan ilmiah sesuai dengan ruang
lingkup tugas akhir yang akan dilakukan dengan mempertimbangkan aspek-aspek
metodologi, kelayakan di lapangan, dan keterbatasan yang ada pada penulis tanpa
mengorbankan kebermaknaan arti, konsep, atau judul tugas akhir atau proposal.

4. Tujuan
Penelitian ini bertujuan mengukur kinerja sistem MFC pada limbah cair
dalam menghasilkan biolistrik serta menurunkan beban limbahnya dengan
penggunaan jenis elektroda yang berbeda yaitu, alumunium, besi, karbon grafit
serta kombinasi alumunium dan karbon grafit.
Selain hal tersebut di atas, tujuan dari penelitian ini untuk menentukan
kelebihan grafit mesopori limbah baterai yang berlapis polianilin sebagai elektroda
pada MFC serta mengetahui besarnya arus dan tegangan keluaran yang dihasilkan
untuk memudahkan akses masyarakat pada sumber-sumber energi alternatif.

5. Manfaat

1. Bagi penyusun :
Meningkatkan pengetahuan dan wawasan sumber energi alternatif.
2. Bagi masyarakat pengguna
Sebagai sumber tenaga listrik alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk
pencahayaan skala kecil (LED) dan alat-alat elektronik berdaya rendah (contoh
: charger HP).

E. TINJAUAN PUSTAKA

1. Mikrobia Fuel Cell (MFC)


Microbial fuel cell merupakan suatu alat yang dapat menghasilkan listrik
dari komponen organik melalui katabolisme pada mikrobial. Elektron dihasilkan
selama proses oksidasi yang dilakukan oleh mikroba, kemudian elektron akan
berpindah melalui membrane.9 Prinsip kerja sistem MFC adalah bakteri pada
bejana anoda mentransfer elektron dari donor elektron ke elektroda anoda.

3
Bakteri yang hidup pada bejana anoda mengkonversi substrat seperti glukosa,
asetat dan juga limbah cair menjadi CO2, proton dan elektron. Bejana anoda
berada dalam kondisi anaerobik dan bakteri harus mengubah penerima elektron
alaminya menjadi penerima elektron insoluble contohnya anoda. Penerimaan
elektron ke anoda terjadi melalui kontak langsung kabel-kabel nano (nanowires)
atau pengangkut elektron yang dapat larut. Elektron mengalir dari anoda melalui
hambatan luar ke katoda. Selama produksi elektron, proton juga diproduksi
dalam jumlah banyak. Proton ini bermigrasi melalui membran ke bejana katoda,
selanjutnya bereaksi dengan oksigen menjadi air.
Reaksi yang terjadi pada sistem MFC dengan contoh substrat asetat adalah
sebagai berikut :
Reaksi pada anoda : CH3COO- + 2H2O => 2CO2 + 7H+ +8e-
Reaksi pada katoda : O2 + 4e- + 4H+ => 2H2O
Keseluruhan reaksi yang terjadi merupakan degradasi substrat menjadi
karbondioksida, air dan pada saat yang bersamaan dihasilkan listrik.
Berdasarkan reaksi pada elektroda, bioreaktor MFC dapat menghasilkan listrik
dari aliran elektron di anoda ke katoda melalui rangkaian eksternal.

2. Substrat
Substrat merupakan sumber untuk produksi listrik dalam sistem MFC
sebagai material organik sederhana sampai campuran kompleks misalnya
terdapat pada limbah cair. Substrat kaya dengan kandungan organik untuk
membantu pertumbuhan beragam mikroba aktif, namun dianggap lebih baik
untuk produksi dalam waktu singkat. Beberapa substrat yang telah digunakan
contohnya asetat, glukosa, biomassa lignoselulosa dari sampah pertanian,
limbah cair industri bir, limbah pati, selulosa, dan kitin. Optimasi komunitas
mikroba aktif bisa menghasilkan peningkatan efisiensi transfer elektron dan
degradasi substrat.
Berbagai bentuk bahan organik dapat dimanfaatkan sebagai substrat dalam
microbial fuel cell, misalnya: glukosa, pati, asam lemak, asam amino, protein,
dan air limbah dari manusia atau hewan.

4
3. Elektroda
Elektroda merupakan material yang bersifat konduktif, biocompatible
(sesuai dengan makhluk hidup), dan secara kimia stabil di dalam larutan
bioreaktor. Area permukaan elektroda yang lebih luas diberikan oleh elektroda
lelehan grafit. Tetapi tidak semua area permukaan yang terindikasi dapat
digunakan oleh bakteri. Karbon aktif adalah karbon dengan struktur amorphous
atau monokristalin melalui perlakukan khusus.

4. Polianilin
Polianilin adalah salah satu bahan polimer konduktif yang banyak dikaji
pada lebih dari dua dekade terakhir karena sifat fisika dan kimianya yang khas
sehingga memiliki potensi aplikasi yang luas. Bahan polimer konduktif ini
sangat unik yaitu dapat mengalami perubahan sifat listrik dan optik yang dapat
balik (reversible) melalui reaksi redoks dan doping-dedoping atau protonasi-
deprotonasi sehingga sangat potensial dimanfaatkan pada berbagai aplikasi.
Sejauh ini, bahan polianilin telah digunakan pada berbagai aplikasi seperti sensor
kimia khususnya sensor gas, piranti elektrokromik, sel fotovoltaik, LED polimer,
dan baterai sekunder.

5. Material Mesopori
Material mesopori merupakan material solid berpori yang mempunyai diameter
pori antara 2 nm sampai 50 nm. Definisi ini berasal dari International Union of Pure
and Applied Chemistry (IUPAC), yang membagi material solid berpori menjadi tiga
kategori berdasarkan ukuran diameter porinya (d), yaitu mikropori (d < 2 nm),
mesopori (2 nm < d < 50 nm), dan makropori (d > 50 nm). Riset mengenai material
mesopori muncul karena kebutuhan material dengan sistem pori yang dapat
dikontrol sehingga mempunyai aplikasi luas untuk penetrasi molekul berukuran
antara sub-nanometer sampai nanometer.

5
F. METODOLOGI

1. Modifikasi grafit mesopori dengan pelapisan nanoserat polianilin


Membuat struktur mesopori dari bahan batang grafit baterai menggunakan
proses aktivasi. Metode yang digunakan chemical treatment dengan proses
aktivasi berupa aktivasi kimia.

2. Penyiapan substrat MFC


Limbah yang digunakan diolah terlebih dahulu menjadi substrat sehingga siap
untuk digunakan. Limbah dipotong-potong kemudian diblender, setelah itu
dicampur dengan lumpur dengan kemudian dibiarkan semalaman. Pengolahan ini
ditujukan agar substrat mempunyai kandungan berupa metabolisme atau koloni-
koloni bakteri yang banyak. Penambahan bakteri juga diperlukan untuk
menambahkan jumlah koloni dari proses daur hidup bakteri. Bahan tersebut
sebelumnya dicampur dengan bahan tambahan yaitu gula dengan perbandingan
sepersekian dari jumlah substrat. Substrat telah siap pakai untuk proses MFC.

3. Pengujian kinerja MFC


Pengukuran tegangan dan arus luaran menggunakan multimeter. Multimeter
dihubungkan pada anoda dan katoda setiap bejana. Pengukuran kinerja SMFC
dilakukan selama wktu yang telah ditentukan.

G. JADWAL KEGIATAN
Merupakan tabel rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
menyelesaikan tugas akhir. Jadwal kerja ini dibuat dalam Gantt Chart yang
kolomnya dibagi dalam 6 bulan (tiap bulan dirinci jadi 4 minggu). Jadwal kegiatan
ini menggambarkan rencana penyelesaian Skripsi/Tugas Akhir, sehingga harus
benar-benar diperhitungkan tentang penentuan waktu dan lama penyelesaiannya.
Khusus halaman yang memuat tabel kegiatan dibuat landscape (sisi kertas
yang panjang di bagian atas).

6
Tabel 2. Jadwal Kegiatan (nomer tabel menyesuaikan urutan nomor tabel sebelumnya)
Jan Peb Mar Apr Mei Jun
No KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Kegiatan 1
2. Kegiatan 2
3. Kegiatan 3
...
n Kegiatan n

7
H. DAFTAR PUSTAKA
Baraldi. A., dan Blonda. P., 1998, A Survey of Fuzzy Clustering Algorithms for
Pattern Recognition, IEEE Trans, Vol.29, 778 - 785., Swiss.

Barakbah. A.R., 2006, Cluster Analysis, Soft Computation Research Group,


EEPIS-ITS, Surabaya.

Berry. M.J.A. dan Linoff. G.S., 2000, Mastering Data Mining, The Art and Science
of Customer Relationship Management, Wiley Computer Publishing,
Canada.

Anda mungkin juga menyukai