net/publication/329838527
CITATIONS READS
0 117
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Indah Dwijayanthi Nirmala on 10 February 2020.
Abstrak - Meningkatnya peran teknologi informasi diantaranya model Van Grembergen, Weil
informasi maka investasi di bidang teknologi Informasi dan Ross, AS-8015 dan COBIT 5.
semakin besar dan semakin kompleks dalam Selanjutnya, dilakukan analisa dari beberapa
pengelolaannya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu dokumen penelitian karya ilmiah dan berdasarkan
tata kelola teknologi informasi yang sesuai dengan
penelitian ke beberapa universitas. Penelitian ini
kebutuhan organisasinya. Saat ini, Universitas di
Indonesia sebagai salah satu bentuk organisasi dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan
membutuhkan suatu tata kelola teknologi informasi grounded theory. Hasil dari kajian model tersebut
yang baik, agar investasi teknologi informasinya dapat nantinya adalah usulan model tata kelola TI yang
berjalan dengan baik. Penulisan ini membuat suatu dapat digunakan pada Universitas Swasta di Jakarta.
tata kelola teknologi informasi untuk universitas
dengan menggunakan gabungan model tata kelola II. LANDASAN TEORI
teknologi informasi model Van Grembergen, Weil dan
Ross, AS-8015 dan COBIT 5. Dalam membangun
model ini, dilakukan analisa dari beberapa dokumen Banyak pengertian mengenai tata kelola TI
penelitian karya ilmiah secara kualitatif dengan yang telah dikembangkan oleh para peneliti,
pendekatan grounded theory, dalam menentukan diantaranya Van Grembergen dan De Haes [1]
kriteria yang tepat dan benar untuk membentuk mengemukakan penerapan tata kelola TI
sebuah model tata kelola teknologi informasi pada memerlukan kombinasi dari struktur, proses dan
universitas, dan dilakukan validasi model ke beberapa mekanisme hubungan untuk keduanya (struktur dan
universitas. Hasil dari kajian model tersebut nantinya
proses).
adalah usulan model tata kelola teknologi informasi
pada universitas swasta di jakarta. Model ini Definisi tata kelola teknologi informasi
diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk tata menurut AS8015 [2] adalah tata kelola TI
kelola TI pada universitas dengan menekankan merupakan sistem yang mengarahkan dan
aktivitas-aktivitas identifikasi tujuan, akusisi TI, mengontrol penggunaan TI, mengevaluasi dan
identifikasi TI, estimasi biaya anggaran, dan mengarahkan rencana penggunaan TI untuk
pengelolaan SDM. mendukung organisasi, memonitor penggunaan TI.
Termasuk di dalamnya strategi dan kebijakan
Kata Kunci: tata kelola TI, van grembergen, weil ross, penggunaan TI pada organisasi.
AS8015, COBIT 5, grounded theory.
Menurut Peter Weill dan Jeanne Ross definisi
tata kelola TI adalah: “Rincian hak pengambilan
I. LATAR BELAKANG
keputusan dan kerangka pertanggung jawaban untuk
mendorong tingkat laku yang diharapkan dalam
Teknologi informasi (TI) saat ini sudah penggunaan TI” [3].
menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi hampir Pada dasarnya COBIT dapat memenuhi
semua organisasi, karena dipercaya dapat membantu berbagai kebutuhan manajemen terhadap informasi
meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses bisnis dengan menjembatani kesenjangan antara resiko
organisasi. bisnis, kontrol dan masalah teknik.
Penyusunan tata kelola TI pada Universitas
tentu harus mengacu pada tujuan dari organisasi A. Grounded Theory
tersebut, oleh karena itu dalam menyusun sebuah Konsep penting dari suatu penelitian
tata kelola TI pada Universitas tentu harus mengacu grounded theory yaitu data yang diperoleh saat
pada tujuan dari Universitas. penelitian dibentuk menjadi suatu teori, kemudian
Penulisan ini akan membuat suatu tata kelola teori yang sudah diperoleh dibandingkan dengan
teknologi informasi untuk universitas dengan temuan data dari penelitian sebelumnya.[4] Gambar
menggunakan gabungan model tata kelola teknologi 1 adalah alur perkembangan grounded theory.
Mulai
Perumusan
Masalah
Studi Kepustakaan
Studi Studi
Organisasi Literatur
Pengumpulan Data
Observasi Wawancara
IV. ANALISA
Keterangan:
√ : Universitas sudah menerapkan mekanisme
tersebut
- : Universitas belum menerapkan mekanisme
tersebut
Berdasarkan Tabel 6 dan 7, universitas yang
sudah menerapkan komite merupakan universitas
yang lebih baik dalam penerapan tata kelola
dibandingkan yang belum menerapkannya. Hal ini
karena komite tersebut dapat mengarahkan kegiatan
operasional dan proyek TI pada universitas. Jadi
dapat disimpulkan, keberadaan komite tidak
diperlukan semua tergantung dari kebutuhan pada
masing-masing universitas.
• Proses
• Mekanisme Hubungan
TABEL 10. HASIL MEKANISME HUBUNGAN PADA
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
Gambar 3. Hasil Pemetaan Cobit 5 Gambar 5. Model Usulan Iterasi Kedua Tata Kelola TI pada
Universitas Swasta Jakarta
V. HASIL PEMBAHASAN
Setelah pembentukan model diatas, kemudian
peneliti melakukan konsultasi kepada para ahli.
A. Model Tata Kelola TI pada Universitas Swasta Berdasarkan hasil konsultasi, mereka memberikan
Rancangan model usulan awal tata kelola TI opini bahwa model usulan tahap awal sudah
Universitas Swasta di Jakarta berdasarkan study mencakup kerangka konsep yang ditentukan, namun
literature ditunjukkan pada Gambar 4. terdapat masukan bahwa faktor tujuan, tekanan
bisnis dan kebutuhan bisnis universitas perlu dilihat
karena menjadi pondasi awal untuk melakukan
pengelolaan TIK secara baik dan perlu dikasih
gambaran yang jelas autoritas apa saja yang
dilakukan dalam melakukan direct, monitor, dan
terselenggaranya interaksi antar stakeholder secara yang dikembangkan secara mandiri atau kerjasama
lebih optimal. Revitalisasi University Enterprise dengan pihak ketiga. Tabel 15 merupakan gabungan
Systems Enterprise systems yang mendukung core struktur dan proses identifikasi RACI chart.
business processes, termasuk penelitian, akademik
TABEL 15. HASIL GABUNGAN STRUKTUR DAN
dan manajerial.
PROSES IDENTIFIKASI RACI CHART
• PI2 Identifikasi TI
Peningkatan jumlah realisasi sistem yang
tidak mengalami backlog. Jumlah realisasi software
aplikasi, data dan infrastruktur yang diselesaikan
tepat waktu, sesuai spesifikasi dan selaras TIK di
universitas.
TABEL 16. HASIL PERBANDINGAN MODEL TATA lanjut untuk membuktikan model yang dibuat telah
KELOLA TI UNIVERSITAS SWASTA JAKARTA DENGAN
sesuai dengan lingkungan universitas swasta di
BEBERAPA MODEL TATA KELOLA TI
Jakarta.
- Diperlukan penelitian yang lebih lanjut untuk
proses-proses TI dengan melakukan mekanisme
kontrol yang menggunakan CSF, KGI dan KPI.
- Diperlukan pengkajian lebih lanjut untuk
menentukan tingkat maturitas yang diinginkan.
- Kelola TI dalam keberhasilan proyek TI
berdasarkan Grounded Theory.
- Membangun penyusunan tata kelola TI yang
terkustomisasi pada berbagai lingkungan
universitas swasta di Jakarta.
VI. SARAN
Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan yang
telah dikemukakan, saran yang diberikan oleh
peneliti adalah sebagai berikut:
- Penelitian ini dilakukan pada tataran konseptual,
oleh karena itu diperlukan penelitian yang lebih