PE N DAH U LUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang
seperti di Indonesia, karena morbiditas dan mortalitas-nya yang masih tinggi. Survei
morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen Kesehatan dari tahun 2000 s/d
2010 terlihat kecenderungan insidens naik. Pada tahun 2000 IR penyakit Diare 301/ 1000
penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374 /1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423 /
1000 penduduk dan tahun 2010 menjadi 411/1000 penduduk.
Tujuan Pembangunan Millenium (Millennium Development Goals-MDGs) pada tahun
2015 adalah menurunkan angka kematian Balita (AKABA) hingga dua pertiga dalam
kurun waktu 1990-2015. Angka kematian Balita (AKB) merupakan salah satu tolak ukur
untuk menilai sejauh mana ketercapaian kesejahteraan rakyat sebagai hasil dari
pelaksanaan pembangunan dibidang kesehatan.
Pemerintah telah membuat berbagai kebijakan untuk mengatasi persoalan kesehatan
anak. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang
kesehatan yang sangat ini terjadi dinegara Indonesia. Indonesia masih memiliki angka
kematian bayi dan balita yang cukup tinggi. masalah tersebut terutama dalam periode
neonatal dan dampak dari penyakit menular seperti diare.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), setiap jam 50
anak belita di Asia Tenggara meninggal dunia karena diare. Kejadian diare pada anak balita
dikawasan Asia Tenggara bisa sampai 12 kali dalam satu tahun pada setiap anak.
Data profil kesehatan Indonesia tahun 2011, penyakit diare menempati urutan pertama
dalam sepuluh besar penyakit rawat inap di rumah sakit pada tahun 2010, yaitu sebanyak
71,889 kasus. Sementara pasien yang meninggal sebanyak 1.289 (1.79%). Menduduki
urutan kelima dalam sepuluh besar penyakit rawat jalan di rumah sakit.
Data Sementara angka Cakupan kasus diare di Jawa Timur tahun 2015 sebesar
1.600.000 kasus,Adapun.Cakupan penanganan Diare di Kabupaten Tulungagung 7.104
kasus.
Berdasarkan Data tahun 2017 di wilayah kerja UPT. Puskesmas Ngunut dengan
jumlah penderita Diare sebanyak 563 orang,dan tertangani mulai dari fasilitas kesehatan
tingkat pertama hingga fasilitas kesehatan tingkat lanjut.
1
1. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Untuk mendpatkan gambaran epidemiologi, distribusi, frekuensi, determinan,
issue dan program penanganan penyakit diare
b. Tujuan Khusus
a. Mampu memberikan pelayanan yang tepat untuk pasien.
b. Agar dapat mengetahui penyebab diare.
c. Agar dapat mengetahui gejala diare.
d. Agar dapat mengetahui cara penanggulangan diare.
e. Agar dapat mengetahui cara pencegahan diare.
2. MANFAAT
a. Perencanaan dapat memberikan petunjuk untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan secara efektif dan efisien demi mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
b. Perencanaan memudahkan pengawasan dan pertanggungjawaban.
c. Perencanaan dapat mempertimbangkan hambatan, dukungan dan potensi yang
ada.
2
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
kerjanya.
b. Pusat Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama tokoh masyarakat, keluarga
dan masyarakat dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan
melayani dirinya sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam
program kesehatan termasuk pembiayaannya.
c. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Pelayanan Kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab Puskesmas
meliputi :
1) Pelayanan kesehatan perorangan,
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi dengan
tujuan utama untuk kuratif, rehabilitative, promotif, dan preventif.Pelayanan
perorangan tersebut adalah rawat jalan dan rawat inap.
2) Pelayanan Kesehatan Masyarakat,
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat public dengan
tujuan utama untuk kuratif, rehabilitative, promotif, dan preventif. Pelayanan
kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah promosi kesehatan,
Pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan
kesehatan keluarga, KB, kesehatan jiwa serta berbagai program kesehatan
masyarakat lainnya.
4. TATA NILAI
Tata nilai Puskesmas adalah sekumpulan pengertian positif yang menjadi jiwa dan
karakter Puskesmas yang dianut oleh segenap internal/ anggota Puskesmas dan
dilaksanakan sebagai suatu pedoman bersama untuk menjalankan organisasi
Puskesmas. Tata nilai yang dianut oleh UPTD Puskesmas Ngunut yaitu “C.E.R.I.A”
yang artinya :
C = Cepat dalam memberikan pelayanan
E = Efisien dalam memanfaatkan sumberdaya yang ada
R = Responsif/ peka terhadap kebutuhan masyarakat
I = Ikhlas dalam menjalankan tugas
A = Akuntabel/ mampu mempertanggungjawabkan pekerjaan yang dilakukan.
5. MOTTO & JANJI LAYANAN
MOTTO
3
Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien, UPTD Puskesmas Ngunut
selalu mengedepankan MOTTO “ Selalu PSN” yaitu :
- Professional dalam pelayanan
- Santun dalam pelayanan
- Niat tulus dalam pelayanan
Janji Layanan
Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien, UPTD Puskesmas Ngunut
mempunyai janji layanan “Memberikan Pelayanan dengan Sigap, Tepat,
Berkualitas serta Dilandasi Keikhlasan Hati”.
BAB 2
ANALISIS SITUASI
4
A. DATA
1) DATA UMUM
a) Peta wilayah
Kondisi Geografis UPTD Puskesmas ngunut
Batas Wilayah
Utara : Kabupaten Blitar
Selatan : Wilayah Kerja Puskesmas Balesono
Barat : Kecamatan Sumbergempol
Timur: Kecamatan Rejotangan
Luas Wilayah
Luas wilayah terdiri dari 6,321 km2 berupa tanah datar
Sarana Transportasi
Semua desa dapat dilalui kendaraan roda 4 dan roda 2.
Semua kelurahan dilalui kendaraan umum.
65 % jalan sudah diaspal, 35 % tanah
Pembagian Wilayah Pemerintahan
Jumlah Desa : 7 Desa
Jumlah RW / RT : 47 RW / 145 RT
Wilayah kerja : Wilayah kerja Puskesmas Ngunut merupakan
sebagian dari wilayah kerja Kecamatan Ngunut yang terdiri dari 7 (tujuh)
desa yaitu :
Desa Gilang, Desa Kaliwungu, Desa Ngunut, Desa Sumberjo Kulon, Desa
Kromasan, Desa Pulosari, Desa Pulotondo
Gambar 2.1. Peta wilayah kerja UPTD Puskesmas Ngunut
5
Untuk melaksanakan semua kegiatan program dan pelayanan kesehatan di
Puskesmas Ngunut tahun 2016 didukung oleh sejumlah tenaga kesehatan maupun
non kesehatan sebagai berikut :
NO. JENIS TENAGA JUMLAH
A. STATUS PEGAWAI PNS 45 orang
1. Kepala Puskesmas 1 orang
2. Dokter Umum 1 orang
3. Dokter Gigi (Kapus merangkap) 0 orang
4. Perawat 15 orang
5. Bidan
a. Bidan Desa 5 orang
b. Bidan Induk 8 orang
6. Kesehatan Masyarakat (adminkes) 1 orang
7. Perawat Gigi 1 orang
8. Sanitarian 1 orang
9. Ahli Gizi 1 orang
10. Asisten Apoteker 1 orang
11. Analis Laboratorium 2 orang
12. Radiografer 1 orang
13. RR Loket 1 orang
14. Tata Usaha (Administrasi) 5 orang
15. Sopir 1 orang
6
Sarana & Prasarana
1) Jumlah sarana kesehatan
Puskesmas induk :1 buah
Puskesmas pembantu :2 buah
Polindes / Poskesdes / Ponkesdes :5 buah
2) Ruang pelayanan
Ruang pengobatan umum / BP
Ruang KIA & Imunisasi
Ruang pelayanan KESPRO & Klinik Harmoni
Ruang pelayanan Gigi Mulut
Ruang pelayanan Gizi & Laktasi
Ruang pelayanan Klinik Sanitasi
Ruang pelayanan Laboratorium
Ruang pelayanan Obat
Ruang pelayanan Rekam Medis
Ruang UGD / tindakan
Ruang Rawat Inap
Ruang Persalinan / PONED
3) Perlengkapan ruang pelayanan
Tempat tidur periksa
Tempat tidur rawat inap
Meja tulis
Kursi pasien
Lemari obat dan peralatan
Wastafel/tempat cuci tangan
Desinfektan
Lap pengering
Tempat sampah medis
Tempat sampah non medis
Tempat penyimpanan kartu status
Lemari untuk buku, blanko/formulir
4) Perlengkapan penunjang administrasi
Kartu pasien
Blanko resep
Formulir persetujuan tindakan medik (informed consent)
Formulir keterangan sehat/sakit
7
Formulir rujukan
5) Perlengkapan penunjang umum
Komputer/Notebook
Alat Komunikasi (Fixed Telepon/Faksimili)
Dispenser
Jaringan Internet
TV
Alat pemadam kebakaran
AC
6) Peralatan medis umum
Stetoskop
Tensimeter
Lampu senter atau lampu kepala
Penekan lidah (spatula)
Timbangan badan
Termometer
Palu refleks
Spuit disposibel ( uk. 1 cc, 3 cc, 5 cc )
Jarum suntik disposibel ( Nomor 12, 14, 22/23 Q )
Set infus
Pinset anatomis
Pinset sirurgis
Otoskop
Bak instrumen metal
Forsep hemostatik
Gunting perban
Pemegang jarum bedah
Jarum kulit
Benang otot dan benang sutra
Scalpel
Tiang infus/penggantung botol infus
Kapas, perban dan plester
Snellen chart
Sterilisator
Sarung tangan
7) Peralatan medis gigi
Lampu Praktek
8
High Speed Bor
Low Speed Bor
Scaler Unit
Light Cure Unit
RO Viewer
Hand Instrument (seperti kaca mulut, cement spatula, excavator, Sonde,
Pinset, dll)
Alat Ekstraksi (Tang Anterior, Tang Premolar, Tang Bayonet, Tang
Posterior) set anak
Alat Ekstraksi (Tang Anterior, Tang Premolar, Tang Bayonet, Tang
Posterior) set dewasa
Bein
Crayer
Nerbaken
Sarung Tangan Disposable
Masker
Spuit
Sterilisator
Glass Slab
Glass Plate
8) Peralatan Medis Tambahan
Oksigen dan regulator
Timbangan bayi
Pengukur tinggi badan
KB kit
Serumen ekstraktor
Piala ginjal
Pita pengukur
Kotak kapas
Kateter Uretral
Lampu spiritus
Pipet
Loupe (kaca pembesar)
9) Perlengkapan Edukasi
Poster/Leaflet/Booklet/ Lembar balik
9
Alat Peraga/ Model
DVD Player/LCD
10
Jumlah wanita usia subur : 12.435 jiwa
Jumlah pasangan usia subur : 8.198 pasangan
Jumlah ibu hamil : 798 jiwa
Jumlah ibu bersalin : 763 jiwa
Jumlah ibu nifas : 763 jiwa
Jumlah ibu meneteki : 1.671 jiwa
Jumlah masyarakat miskin : 10.951 jiwa
Jumlah balita yg ada (S) : 3.662 jiwa
Jumlah balita yg punya KMS (K) : 3.569 jiwa
Jumlah balita yg ditimbang (D) : 2.769 jiwa
Jumlah balita yg naik BB (N) : 1.548 jiwa
Jumlah balita yang tetap/turun berat badannya (T) : 644 jiwa
Jumlah murid TK : 1.515 orang
Jumlah murid SD : 4.892 orang
Jumlah murid SLTP : 3.617 orang
Jumlah murid SMU : 1.462 orang
Jumlah murid Akademi : - orang
Jumlah murid Perguruan Tinggi : - orang
Jumlah murid Pondok Pesantren : 1.864 orang
e) Data sekolah
Jumlah PAUD : 20 buah
Jumlah TK : 27 buah
Jumlah SD/MI/SDLB : 32 buah
Jumlah SLTP/SMPLB : 4 buah
Jumlah MTs : 1 buah
Jumlah SMA : 1 buah
Jumlah MA : 1 buah
Jumlah SMK : 2 buah
Jumlah Pondok Pesantren : 1 buah
11
Jumlah penjamah makanan yang ada : 140
Jumlah JAGA : 10.063
Jumlah SPAL : 7.012
Jumlah rumah yang ada : 11.380
Jumlah Rumah memenuhi syarat : 8.943
2) DATA KHUSUS
DATA SASARAN DIARE TAHUN 2017 BULAN JULI-DESEMBER
NO NAMA DESA BALITA DIARE DIARE (SEMUA UMUR)
L+P L P L+P L P
1 KALIWUNGU 25 14 11 68 30 38
2 NGUNUT 57 36 21 117 53 64
3 GILANG 22 15 7 73 41 32
4 KROMASAN 18 9 9 59 25 34
5 SUMBERJO 15 7 8 35 8 20
KULON
6 PULOSARI 41 19 22 117 56 61
7 PULOTONDO 20 12 8 48 23 25
TOTAL 198 112 86 517 236 274
BAB 3
A N A L I S I S M A S A LA H
A. Identifikasi Masalah
12
Identifikasi masalah dapat dilihat dari cakupan program kesehatan dalam Penilaian
Kinerja Puskesmas di tahun 2017 yang tercantum dalam tabel di bawah ini :
B.1 TabelUpayaKesehatanWajib
Tabel2.1 Upaya KesehatanWajibTahun 2017
TARGET CAPAIAN
NO KEGIATAN MASALAH
(%) (%)
Upaya PencegahandanPemberantasanPenyakitMenular
1. Diare
Tidak ada
Cakupan pelayanan diare balita 100 40,15
masalah
Tidak ada
Angka penggunaan oralit 100 50
masalah
Angka penderita diare balita yg diberi Tidak ada
80 40
tablet Zinc masalah
1) Prioritas Masalah
Dengan melihat hasil capaian Penilaian Kinerja Puskesmas tahun 2017 di atas,
tidak ditemukan masalah program dan tercapai sesuai target. Berdasarkan hasil
prioritas masalah diatas maka semua kegiatan akan di prioritas untuk tetap
dilaksanakan, mengingat semua program diatas sangat penting dan akan tetap
menjadi indikator keberhasilan program diare.
2) Perumusan Masalah
Berdasarkan hasil prioritas masalah diatas maka semua kegiatan akan di prioritas
untuk tetap dilaksanakan, mengingat semua program diatas sangat penting dan akan
tetap menjadi indikator keberhasilan program diare
13
Setelah penentuan prioritas penyebab masalahmaka tahap selanjutnya perlu
dicari alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan alat analisis sebagai
berikut:
PRIORITAS
PRIORITAS Alternatif pemecahan Pemecahan masalah
NO PENYEBAB
MASALAH masalah terpilih
MASALAH
1 MAN : pengetahuan a. Kunjungan kasus a. Refresing LROA
masyarakat dan kader diare di posyandu dan
masih kurang b. Sosialisasi diare di perawatan
desa penderita diare di
MATERIAL:Dana c. Refresing LROA rumah pada
penyuluhan dari dana di posyandu dan kader
BOK perawatan b. Sosialisasi diare
penderita diare di di desa
METODE:Kurangnya rumah pada kader c. Kunjungan kasus
soaialisasi tentang d. Sosialisasi dan diare
Diare di desa dan koordinasi POPM d. Sosialisasi dan
sekolah Kecacingan di koordinasi
(TK,PAUD,SD) linsek TK POPM
Pencatatan yang blm kecamatan Kecacingan di
baik(masih ada faskes e. Pengambilan dana linsek TK
yang blm lapor) penyuluhan dari kecamatan
BOK e. Pencegahan dan
LINGKUNGAN: f. Pencegahan dan pengendalian
Kurang sadarnya pengendalian penyakit tular
masyarakat tentang penyakit tular vektor Zoonotik
Perilaku Hidup Bersih vektor Zoonotik (kecacingan)
dan Sehat (kecacingan) f. Penyuluhan
g. Kunjungan kasus tentang diare
ALAT: Tidak adanya Diare g. Pembuatan
alat untuk penyuluhan h. Pembuatan leaflet leaflet
tentang penyakit
diare, cara cuci
tangan, PHBS
BAB 4
E VALUAS I
14
Program kegiatan yang telah disusun dalam rencana usulan kegiatan (RUK) selama
1 (satu) tahun akan dilakukan proses monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaannya.
Proses monitoring dan evaluasi ini dilaksanakan dengan menggunakan indikator - indikator
keberhasilan yang telah ditetapkan untuk masing-masing kegiatan (Target Kinerja
Puskesmas).Proses monitoring dan evaluasi ini dilaksanakan baik dalam jangka waktu
bulanan, tribulan, semesteran maupun tahunan. Yang bertanggung jawab untuk melakukan
proses monitoring dan evaluasi ini adalah Kepala Puskesmas, Pelaksana Program / kegiatan
beserta Penanggung jawab Program.
BAB 5
PE N UTU P
15
A. Kesimpulan
Dengan melihat hasil capaian Penilaian Kinerja Puskesmas tahun 2017 di atas,
tidak ditemukan masalah program dan tercapai sesuai target. Tetapi semua kegiatan
akan di prioritas untuk tetap dilaksanakan, mengingat semua program diatas sangat
penting dan akan tetap menjadi indikator keberhasilan program diare
Untuk menunjang program maka dirasa perlu adanya beberapa kegiatan
diantaranya : Refresing LROA di posyandu dan perawatan penderita diare di rumah
pada kader,Sosialisasi diare di desa,Kunjungan kasus diare,Sosialisasi dan koordinasi
POPM Kecacingan di linsek TK kecamatan, Pencegahan dan pengendalian penyakit
tular vektor Zoonotik (kecacingan), Penyuluhan tentang diare,Pembuatan leaflet
tentang penyakit diare.
B. Saran
Dikarenakan masih kurangnya pengetahuan penulis akan penyusunan laporan
ini. Oleh sebab itu saran dan kritikan dari para pembaca sekalian sangatlah diharapkan
oleh penulis, agar kedepannya dapat lebih baik dan lebih bagus lagi.
16
17
18