Anda di halaman 1dari 66

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah bagian integral dalam masyarakat yang


selalu menjadi pedoman utama dalam kehidupan. Aspek kesehatan
sangatlah penting bagi masyarakat demi menjalankan aspek
kehidupann yang serasi dan seimbang dengan alam.demi terjaminnya
kesehatan masyarakat, banyak aspek ataupun hal-hal yang harus di
lengkapi demi tercapainya kesehatan masyarakat yang optimal. Hal-
hal yang sangat mempengaruhi tercapainya aspek kesehatan
masyarakat adalah aspek lingkungan, perilaku (hereditas), pelayanan
kesehatan dan keturunan (hendrik l. blom).
Pada bidang aspek lingkungan, yang paling menjadi prioritas
utama dalam penilaian kesehatan masyarakat diantaranya adalah
masalah spal, jaga, kondisi sanitasi rumah, sampah dan lain-lain.
Sedangkan pada aspek prilaku yang menjadi prioritas utama adalah
pengaruh prilaku tidak sehat yang menjadi kebiasaan masyarakat.pada
aspek pelayanan kesehatan hal yang menjadi prioritas utama adalah
masalah mengenai baik buruknya pelayanan kesehatan, akses ke
tempat pelayanan kesehatan serta kesadaran para pemberi pelayanan
kesehatan pada ma\syarakat. sedangkan pada aspek keturunan hal
yang menjadi prioritas utama adalah rendahnya pemahaman
masyarakat untuk senantiasa menaggulangi kedatangan penyakit
ataupun kesakitan yang telah di dapatkan dari keturunan orang
terdahulu mereka.
Dari semua aspek penilaian yang menjamin terwujudnya
kesehatan masyarakat yang telah di sebutkan, semua itu perlu usaha
yang ekstra dan kerja sama dari semua pihak demi melancarkan dan
menciptakan kesehatan masyarakat yang memadai. usaha dan kerja
sama ini bisa di jalin dengan berbagai pihak diantaranya adalah
dengan menjalin kerja sama dengan lintas sector dalam hal ini
pemerintah (pembuat serta yang mengeluarkan kebijakan), tokoh
agama(toga), tokoh masyarakat serta masyarakat itu sendiri, serta
menjalin hubungan kerja sama dengan lintas program dalam hal ini
tenaga kesehatan di berbagai bidang dan lain sebagainya.
Sehubungan dengan pengembangan serta mewujudkan agar
tercapainya kesehatan masyarakat yang memadai, maka perlu
megadakan penelitian atau identifikasi masalah kesehatan masyarakat
yang terjadi dalam masyarakat itu sendiri untuk mengetahui masalah
apa saja yang terjadi dalam masyarakat yang menghambat
tercapainya ataupun terwujudnya kesehatan masyarakat yang
memadai.untuk itu perlu dilakukan pengumpulan data primer maupun
data sekunder untuk mendapatkan masalah yang terjadi dalam
masyarakat yang menghambat terwujudnya maupun tercapainya
derajat kesehatan masyarakat yang memadai.
Sehubungan dengan itu, salah satu cara untuk mewujudkan hal
tersebut maka harus tersedia sumber daya yang tangguh, mandiri,
serta berkualitas (anonim,2003). untuk itulah kegiatan pbl (pengalaman
belajar lapangan) di lakukan untuk melahirkan sumber daya yang
tangguh, mandiri serta berkualitas.
Jika melihat pada visi dan misi indonesia sehat 2025 yang
menekankan pertisipasi masyarakat dalam pembangunan bidang
kesehatan diharapkan dapat menjadikan masyarakat indonesia
mampu mandiri dalam mengatasi masalah kesehatan. dengan misi
tersebut pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan mutu
sumber daya manusia dan lingkungan yang saling mendukung dengan
pendekatan paradigma sehat yang memberi prioritas pada upaya
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif),
penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) sejak pembuahan
sampai usia lanjut. (anonim, 2002)
Upaya-upaya tersebut diharapkan lebih meningkatkan
kesehatan bangsa yang bersifat proaktif dalam jangka panjang
maupun mendorong masyarakat untuk bersifat mandiri dalam menjaga
kesehatan sendiri melalui kesadaran yang lebih tinggi akan pentingnya
pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif. oleh karena
itu, perencanaan pembangunan kesehatan perlu adanya informasi
mengenai masalah kesehatan utama yang ada di masyarakat. untuk
itu, perlu diketahui bagaimana pemahaman mereka terhadap masalah-
masalah yang ada agar tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan
apa yang diharapkan.
Sesuai hasil pengumpulan data primer dan sekunder yang kami
peroleh, serta hasil pemantauan lansung di lapangan maka kami
mengambil langkah-langkah panentuan masalah-masalah yang ada
dalam masyarakat selanjutnya menentukan prioritas masalah yang
bisa ditindak lanjuti bersama-sama dengan masyarakat.
Di sisi lain, masih banyak Kelurahan yang sama sekali belum
tersentuh program ini. Oleh karena itu sebagai salah satu elemen
masyarakat , mahasiswa wajib ikut serta dalam perealisasian
program kesehatan. Suatu wujud nyata dari keikiutsertaan tersebut
adalah dengan keterlibatannya dalam Praktek Belajar Lapangan (PBL).
Praktek Belajar Lapangan (PBL), merupakan Suatu bentuk
pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada
mahasiswa untuk hidup ditengah masyarakat diluar kampus, dan
secara langsung mengidentifikasi serta mengenai masalah-masalah
pembangunan yang dihadapi.
PBL dilaksanakan dalam masyarakat diluar kampus dengan
maksud meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan
perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan,
teknologi, serta seni untuk melaksanakan pembangunan yang semakin
meningkat serta meningkatkan persepsi mahasiswa tentang relevansi
antara materi kurikulum kampus dengan realita pembangunan dalam
masyarakat.
Hal inilah yang melatarbelakangi kami untuk ikut serta dalam
program Praktek Belajar Lapangan (PBL) secara aktif di kelurahan
Lepo-lepo,dan menyusun Laporan Akhir ini sebagai bentuk
pertanggungjawaban kegiatan kami kepada pihak-pihak terkait.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan laporan kelompok PBL untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui hasil masalah kesehatan yang ada pada
masyarakat di RW 14 Kel. Lepo-lepo, Kec. Lepo-lepo.
2. Untuk mengetahui pengetahuan masyarakat tentang masalah
kesehatan yang ada di lingkungan RW 14 Kel. Lepo-lepo, Kec.
Lepo-lepo.
3. Untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan komunitas
yang dapat diberikan pada masyarakat di RW 14 Kel. Lepo-lepo,
Kec. Lepo-lepo.

C. Metode Penulisan
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan
laporan, penyusun menggunakan metode pengumpulan data, dimana
data dikumpulkan dengan cara melakukan wawancara pada setiap
anggota masyarakat. Selain itu data yang dibutuhkan dalam
hubungannya dengan pengumpulan data bersumber dari data primer &
data sekunder.

D. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam penulisan laporan akhir PBL, penyusun
membuat sistematika penulisan dalam 6 bab sesuai dengan
sistematika penyusunan yang ada, yaitu :
1. Bab I Pendahuluan
2. Bab II Landasan Teori
3. Bab III Wilayah Binaan
4. Bab IV Laporan Hasil Kegiatan
5. Bab V Pembahasan
6. Bab VI Kesimpulan & Saran
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas adalah pelayanan keperawatan


professional yang ditujukan kepada masyrakat dengan penekanan
pada kelompok resiko tinggi dalam upaya pencapian derajat kesehatan
yang optimal melalui pencegahan penyakit an peningktan kesehatan
dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan
evaluasi pelayanan keperawatan ( spraley, 1985; logan dan aukin 1987
)

Keperawatan komunitas memberikan perhatian terhadap


pengaruh factor lingkungan melalui fisik, biologis, psikologis, social dan
cultural dan spiritual terhadap kesehatan masyarakat dan memberikan
prioritas pada strategi pencegahan peningkatan dan pemeliharaan
kesehatan dalam upaya mencapai tujuan.

B. Konsep Dasar Puskesmas

Puskesmas adalah unit pelaksanaan tekhnis dinas


pelaksanaan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.

 Unit pelaksanaan teknis


Sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota dan
merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak
pembangunan kesehatan dI Indonesia.
 Pembangunan kesehatan
Adalah pnyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud erajat kesehatan
masayarakat yang optimal.
 Pengguang jawab penyelenggaraan
Penanggung jawab utama penyelenggraan seluruh upaya
pembanguan kesehatan I wilayah kabupaten/kota adalah dinas
kesehatan kabupaten/kota, sedangakan puskesmas bertanggung
jawab hanya sebagian uapaya pembangunan kesehatan yang di
bebankan oleh dinas kesehtan kabupaten/kota sesuai dengan
kemampuanya.
 Wilayah kerja
Secara nasional, standar wialyah kerja puskesmas adalah
satu kecamatan, tetapi apabila di dalam kecamatan terdapat lebih
dari satu puskesmasa adalah maka tanggung jawab wilayah kerja
di bagi antar puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep
wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas
secra operasional bertanggung jawab langsung kepaa dinas
kesehtan kabupaten/kota.
 Visi pembangunan kesehtan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat menuju
terwujudnya Indonesia sehat. Kecamatan sehat adalah gamabran
masyarakat kecamatan masa depan yang ingin di capai melalui
pembangunan kesehtan, yakni masyarakat ang hidup dalam
lingkungan an berprilaku sehat, memiliki kemampuan untuk
mengjangakau pelyanan kesehtan yang bermutu secara adil dan
merata serta memiliki erajad kesehtan yang setinggi tingginya.
 Pusat pemberdayaan masyarakat, puskesmas selalu berusaha
agar perorangan terutama pembuka masyarakat, keluarga dan
termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan, dan
kemampuan an melayani diri sendiri an masyrakat untuk hidup
sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan
kesehtan termasuk pembiayaanya, serta ikut menyelenggrakan an
memantau pelaksanaan program keseahatan. Pemberdaaan
perorangan,keluarga dan masyarakat ini di selenggarakan dengan
memperhatikan kondisi dan situasi khussnya social budaya
masyarakat setempat.

C. Proses Asuhan Keperawatan Komunitas

Asuhan keperawatan komunitas merupakan suatu proses yg


kompleks, menggunakan suatu pendekatan yg sistemik, dengan
prinsip penyelesaian masalah dan memberikan berbagai alternatif
pemecahan masalah dgn pelibatan peran serta aktif masyarakat
secara totalitas guna meningkatkan derajat kesehatan secara optimal.

Tahapan Proses Keperawatan komunitas berdasarkan Teori


Neuman  kelompok / komunitas dilihat sebagai klien yang
dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu komunitas yang merupakan
klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan yang
terdiri dari lima tahapan :

1. Pengkajian
2. Diagnosa keperawatan
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
BAB III

WILAYAH BINAAN

A. DATA UMUM
 Keadaan Geografis
Kelurahan Lepo-lepo merupakan salah satu kelurahan yang
terletak di wilayah Kecamatan Lepo-lepo. Secara umum keadaan
geografis wilayah Kelurahan Lepo-lepo meliputi 7 RW, yaitu : RW I,
RW II, RW III, RW IV, RW V, RW VI, dan RW VII.

I. Potensi Sumber Daya Alam


A. Potensi Umum
1. a. Batas Wilayah

Batas Desa/kelurahan Kecamatan

Sebelah utara Kel. Wundudopi Baruga

Sebelah selatan Kel. Baruga Baruga

Sebelah timur Kel. Padaleu Kambu

Sebelah barat Kel. Watubangga Baruga

Sumber : data sekunder

1.b. Penetapan Batas dan Peta Wilayah

Penetapan Batas Dasar Hukum Peta Wilayah


Desa Desa Desa

Sudah Ada Perda No...... Ada


2. Luas wilayah menurut penggunaan

Luas pemukiman 3.470 ha/m2

Luas persawahan - ha/m2

Luas perkebunan 170 ha/m2

Luas kuburan 5.75 ha/m2

Luas pekarangan 20 ha/m2

Luas taman 1 ha/m2

Perkantoran 20 ha/m2

Luas prasarana umum lainnya 78,25 ha/m2

Total luas 3.765 ha/m2

TANAH SAWAH

Sawah irigasi teknis - ha/m2

Sawah irigasi ½ teknis - ha/m2

Sawah tadah hujan - ha/m2

Sawah pasang surut - ha/m2

Total luas - ha/m2

TANAH KERING

Tegal/ladang 2 ha/m2
Pemukiman 3.470 ha/m2

Pekarangan 20 ha/m2

Total luas 3.494 ha/m2

TANAH BASAH

Tanah rawa - ha/m2

Pasang surut - ha/m2

Lahan gambut - ha/m2

Situ/waduk/danau - ha/m2

Total luas - ha/m2

TANAH PERKEBUNAN

Tanah perkebunan rakyat - ha/m2

Tanah perkebunan negara - ha/m2

Tanah perkebunan swasta - ha/m2

Tanah perkebunan perorangan 170 ha/m2

Total luas 170 ha/m2


TANAH FASILITAS UMUM

Kas Kelurahan: ha/m2

a. Tanah bengkok - ha/m2

b. Tanah titi sara - ha/m2

c. Kebun desa - ha/m2

d. Sawah desa - ha/m2

Lapangan olahraga 8 ha/m2

Perkantoran pemerintah 20 ha/m2

Ruang publik/taman kota 1 ha/m2

Tempat pemakaman umum 5,75 ha/m2

Tempat pembuangan sampah 0,25 ha/m2

Bangunan sekolah/perguruan tinggi 30 ha/m2

Pertokoan 10 ha/m2

Fasilitas pasar - ha/m2

Terminal - ha/m2

Jalan 28 ha/m2

Daerah tangkapan air - ha/m2

Usaha perikanan - ha/m2

Sutet/aliran listrik tegangan tinggi - ha/m2


Total luas 103 ha/m2

TANAH HUTAN

Hutan lindung - ha/m2

Hutan produksi - ha/m2

a. Hutan produksi tetap - ha/m2

b. Hutan terbatas - ha/m2

Hutan konservasi - ha/m2

Hutan adat - ha/m2

Hutan asli - ha/m2

Hutan sekunder - ha/m2

Hutan buatan - ha/m2

Hutan mangrove - ha/m2

Hutan suaka - ha/m2

a. Suaka alam - ha/m2

b. Suaka margasatwa - ha/m2

Hutan rakyat - ha/m2

Total luas - ha/m2


3. Iklim

Curah hujan 6 Mm

Jumlah bulan hujan 5 bulan

Kelembapan

Suhu rata-rata harian 32 0C

Tinggi tempat dari permukaan laut 25 mdl

4. Jenis dan kesuburan tanah

Warna tanah (sebagian kuning/hitam


besar)

Tekstur tanah -

Tingkat kemiringan tanah 1 derajat

Lahan kritis - ha/m2

Lahan terlantar - ha/m2

Tingkat erosi tanah

Luas tanah erosi ringan - ha/m2

Luas tanah erosi sedang - ha/m2

Luas tanah erosi berat - ha/m2

Luas tanah yang tidak ada - ha/m2


erosi
5. Topografi

Bentangan wilayah

kelurahan dataran rendah tidak 200 ha/m2

kelurahan berbukit-bukit tidak 350 ha/m2

kelurahan dataran tidak 75 ha/m2


tinggi/pegunungan

kelurahan lereng gunung tidak - ha/m2

kelurahan tepi pantai/pesisir tidak - ha/m2

kelurahan kawasan rawa tidak - ha/m2

kelurahan kawasan gambut tidak -ha/m2

kelurahan aliran sungai Ya 3 ha/m2

kelurahan bantaran sungai tidak -ha/m2

Letak

kelurahan kawasan Tidak - ha/m2


perkantoran

kelurahan kawasan Tidak - ha/m2


pertokoan/bisnis

kelurahan kawasan campuran Ya 5 ha/m2

kelurahan kawasan industri Tidak - ha/m2


Kelurahan kepulauan Tidak - ha/m2

Kelurahan pantai/pesisir Tidak - ha/m2

Kelurahan kawasan hutan Tidak - ha/m2

Kelurahan taman suaka Tidak - ha/m2

Kelurahan kawasan wisata Ya/tidak - ha/m2

Kelurahan perbatasan Ya/tidak - ha/m2


dengan negara lain

Kelurahan perbatasan Ya/tidak - ha/m2


dengan provinsi lain

Kelurahan perbatasan Ya/tidak - ha/m2


dengan kabupaten lain

Kelurahan perbatasan antar Ya/tidak - ha/m2


kecamatan lain

kelurahan DAS/bantaran Ya/tidak 3 ha/m2


sungai

kelurahan rawan banjir Ya/tidak 3 ha/m2

kelurahan bebas banjir Ya/tidak - ha/m2

kelurahan potensial tsunami Ya/tidak - ha/m2

kelurahan rawan jalur gempa Ya/tidak - ha/m2


bumi

Orbitasi

Jarak ke ibu kota kecamatan 3 Km


Lama jarak tempuh ke ibu 15 Menit
kota kecamatan dengan
kendaraan bermotor

Lama jarak tempuh ke ibu 30 Menit


kota kecamatan dengan
berjalan kaki atau kendaraan
non bermotor

Kendaraan umum ke ibu kota 50 unit Ada/tidak


kecamatan

Jarak ke ibu kota 7 Km


kabupaten/kota

Lama jarak tempuh ke ibu 30 Menit


kota kabupaten dengan
kendaraan bermotor

Lama jarak tempuh ke ibu 1,5 Jam


kota kabupaten dengan
berjalan kaki atau kendaraan
non bermotor

Kendaraan umum ke ibu kota 100 unit Ada/tidak


kabupaten/kota

Jarak ke ibu kota provinsi 5 Km

Lama jarak tempuh ke ibu 25 Menit


kota provinsi dengan
kendaraan bermotor
Lama jarak tempuh ke ibu 1,5 Jam
kota provinsi dengan berjalan
kaki atau kendaraan non
bermotor

Kendaraan umum ke ibu kota 50 unit Ada/tidak


provinsi

B. Data Inti
 Keadaan Demografis
Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di Kelurahan Lepo-lepo Kec. Lepo-lepo. Hasil
registrasi menunju Respondenan bahwa jumlah penduduk terakhir
juli 2016 adalah 150 kepala keluarga dengan +574 jiwa pada RW 06
dan distribusinya pada setiap RT yaitu RT 12, RT 13, dan RT 14.

1. DATA KHUSUS
Tabel 1. Distribusi Penduduk Berdasarkan kelompok umur di RW 06 Kel.
Lepo-lepo

No Kelompok Umur jumlah %

1 0-11 bln 57 9.93031359


2 1-5 tahun 170 29.6167247
3 6-12 tahun 135 23.5191638
4 13-20 tahun 68 11.8466899
5 21-35 tahun 87 15.1567944
6 36-55 tahun 33 5.74912892
7 > 55 tahun 24 4.18118467
Total 574 100
Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data tabel di atas menunjukan bahwa di RW 06 Kel.
Lepo-lepo lebih banyak masyarakat yang berusia antara 1-5 tahun dengan
jumlah 170 jiwa, dibandinkan dengan golongan usia yang lainnya dari total
jumlah keseluruhan penduduk sebanyak 404 jiwa.

Tabel 2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan di RW 06 Kel.


Lepo-lepo

No Pendidikan Laki-Laki Perempuan Jumlah %


1 Tidak sekolah 110 120 230 70.769
2 Sekolah Dasar 78 53 131 22.822
3 SMP 41 47 88 15.331
4 SMA 38 40 78 13.589
5 PT 24 23 47 8.1882
Total 291 283 574 100
Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data tabel di atas menunjukan bahwa di RW 06 Kel.
Lepo-lepo masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan tidak sekolah lebih
tinggi dibandingkan dengan tingkat pendidikan yang lainnya dengan
rincian 110 laki-laki dan 120 perempuan dengan total 230 orang 70,767
%, sedangkan tingkat pendidikan terendah adalah pada perguruan tinggi
hnya 47 atau 8,1882 % orang untuk jenis kelamin yang berbeda.

Tabel 3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di RW 06 Kel. Lepo-


lepo.

No Pekerjaan Jumlah %
1 PNS 20 13.3333333
2 Pedagang 18 12
3 Nelayan 12 8
4 Petani 47 31.3333333
5 Peternak 30 20
6 Pertukangan 21 14
7 Tidak Bekerja 2 1.33333333
Total 150 100
Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data di atas menggambarkan bahwa mayoritas
pekerjaan masyarakat di RW 06 Kel. Lepo-lepo, Kec. Lepo-lepo adalah
Petani dengan jumlah 47 Responden (31,333%), Peternak sebanyak 30
Responden (20%), PNS sebanyak 20 Responden (13.333%), dan yang
tidak bekerja sebanyak 2 Responden (1,333%).

2. LINGKUNGAN FISIK
a. Perumahan
Tabel 4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan rumah di RW 06
Kel. Lepo-lepo

No Kepemilikkan Rumah Jumlah %


1 Milik pribadi 140 93.3333333
2 Kontrak 3 2
3 Asrama 7 4.66666667
4 Menumpang 0 0
Total 150 100
Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas menunjukan bahwa di RW 06 Kel.
Lepo-lepo, responden yang memiliki rumah pribadi berjumlah 140
responden (93,333%) dari total 150 responden.

Tabel 5. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis rumah di RW 06 Kel.


Lepo-lepo

No Jenis Rumah Jumlah %


1 Permanen 30 20
2 Semi permanen 103 68.6666667
3 Panggung/ Kayu 17 11.3333333
Total 150 100
Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas menunjukan bahwa di RW 06 Kel.
Lepo-lepo yang memiliki jenis rumah semi permanen lebih banyak dengan
jumlah 103 responden (68,6666667%) dibandingkan dengan yang
memiliki jenis rumah permanen 30 responden (20%), dan yang memiliki
rumah dengan jenis panggung/kayu paling banyak debandingkan yang
lainnya dengan jumlah 17 responden (11,333%)

Tabel 6. Distribusi Penduduk Berdasarkan Vektor penularan penyakit di


RW 06 Kel. Lepo-lepo

Vektor penularan
No Jumlah %
penyakit
1 Lalat 44 29.3333333
2 Nyamuk 73 48.6666667
3 Kecoa 0 0
4 Kucing 6 4
5 Ayam 18 12
6 Tikus 9 6
Total 150 100
Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas menunjukan bahwa di RW 06 Kel.
Lepo-lepo, frekuensi vector penularan penyakit dalam setiap rumah
terdapat vector penularan penyakit, bahkan dalam satu rumah ada yang
lebih dari satu vector dengan vector terbanyak adalah nyamuk 73
(48,6666667%).

b. Sumber air
Tabel 7. Distribusi Sumber air minum di RW 06 Kel. Lepo-lepo
No Sumber air minum Jumlah %
1 Sumur pompa 94 62.6666667
2 Air hujan 0 0
3 Sumur gali 36 24
4 PAM 7 4.66666667
5 Mata air 3 2
6 Galon 10 6.66666667
Total 150 100
Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas menunjukan bahwa di RW 06 Kel.
Lepo-lepo, rata-rata sumber air minum masyarakat adalah sumur pompa
94 responden (62,6666667%) dari total 150 responden, menggunakan
sumur gali 36 responden (24%), Galon 10 responden (6,6666%), pam 7
responden (4,66%), dan terendah mata air 3 responden (2%).

Tabel 8. Data keadaan fisik sumber air di RW 06 Kel. Lepo-lepo

Keadaan fisik sumber


No Jumlah %
air
1 Jernih 140 93.3333333
2 Keruh 3 2
3 Berwarna 4 2.66666667
4 Berasa 3 2
5 Berbau 0 0
Total 150 100

Microsoft Excel 2010


Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas menunjukan bahwa di RW 06 Kel.
Lepo-lepo mayoritas keadaan air minumnya jernis dengan jumlah 140
responden (93,333%) dan 3 responden (2%) yang air minumnya berasa.
Tabel 9. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber air mandi dan mencuci
di RW 06 Kel. Lepo-lepo

Sumber air mandi dan


No Jumlah %
mencuci
1 Sumur pompa 94 62.6666667
2 Air hujan 0 0
3 Sumur gali 36 24
4 PAM 7 4.66666667
5 Mata air 13 8.66666667

Total 150 100


Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas menunjukan bahwa di RW 06 Kel.
Lepo-lepo, sumber air mandi dan mencuci dengan jumlah terbanyak
sumur pompa 92 responden (62,6666667%), sumur gali 36 responden
(24%), mata air 13 responden (8,6666667%), dan terendah adalah pam 7
responden (4,6666667%).

c. Cara pembuangan sampah


Tabel 10. Distribusi Penduduk Berdasarkan Bagaimana sampah dirumah
dibuang di RW 06 Kel. Lepo-lepo

Bagaimana sampah
No Jumlah %
dirumah dibuang
1 Dikumpul dan dibakar 100 66.6666667
2 Sembarangan 10 6.66666667
3 Di laut 0 0
4 Di timbun 10 6.66666667
5 Di selokan 30 20
Total 150 100
Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas menunjukan bahwa di RW 06Kel.
Lepo-lepo, dari total 150 responden, 100 responden (66,6666667%)
dikumpul dan dibakar, 30 responden (20%) di buang di selokan, ditimbun
dan dibuang sembarang masing-masing 10 responden (6,6666667%).

Tabel 11. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat penampungan


sampah, ada atau tidak ada di RW 06 Kel. Lepo-lepo

Tempat penampungan
No sampah, ada atau tdk Jumlah %
ada
1 Iya ada 64 42.667

2 Tidak ada 86 57.333

Total 150 100


Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas menunjukan bahwa di RW 06 Kel.
Lepo-lepo, dari 150 responden yang memiliki penampungan sampah 64
(42,667%) sedangkan yang tidak memilki tempat sambah sejumlah 86
responden (57,333%).

Tabel 12. Distribusi Penduduk Berdasarkan kepemilkikan jamban di RW


06 Kel. Lepo-lepo

Apakah keluarga
No Jumlah %
mempunyai jamban
1 Iya 138 92
2 Tidak 12 8

Total 150 100


Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas menunjukan bahwa di RW 06 Kel.
Lepo-lepo terdapat 12 responden (8%) yang tidak memilki jamban
keluarga, sedangkan terdapat 138 responden (92%) yang memilki
jamban, dari total 150 responden.

Tabel 13. Distribusi Penduduk Berdasarkan pembuangan air limbah di


RW 06 Kel. Lepo-lepo

No Pembuangan air limbah Jumlah %


1 Selokan 141 94
2 Sembarang 9 6

3 Laut 0 0

Total 150 100

Microsoft Excel 2010


Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas menunjukan bahwa di RW 06Kel.
Lepo-lepo, dari total 150 responden rata-rata membuang air limbah ke
selokan.

3. EKONOMI
Tabel 14. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendapatan di RW 06 Kel.
Lepo-lepo

No Pendapatan Jumlah %
1 Rp < 200.000 0 0
2 Rp 200.000 - 300.000 17 11.3333333
3 Rp 300.000 - 500.000 23 15.3333333
4 Rp > 500.000 100 66.6666667
5 Lain-lain (tidak menentu) 10 6.66666667

Total 150 100


Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas menunjukan bahwa di RW 06 Kel.
Lepo-lepo kepala keluarga dengan penghasilan lebih dari 500.000 lebih
banyak sejumlah 100 responden (66,6666667%) dari total 150 responden.

4. TRANSPORTASI
Tabel 15. Distribusi Penduduk Berdasarkan Penggunaan roda
transportasi di RW 06 Kel. Lepo-lepo

No
Transportasi Jumlah %

1 kendaraan pribadi 143 95.3333333


2 pete-pete 2 1.33333333
3 Ojek 5 3.33333333
Becak 0 0

Total 150 100


Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas menunjukan bahwa di RW 06 Kel.
Lepo-lepo, dari total 150 responden pengguna transportasi kendaraan
pribadi sejumlah 143 responden (95,3333%), menggunakan ojek 5
responden (3,33333%) dan yang terendah menggunakan pete-pete 2
responden (1,3333%).

5. PELAYANAN KESEHATAN DAN PELAYANAN SOSIAL


Tabel 16. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jarak puskesmas terdekat di
RW 06 Kel. Lepo-lepo

No Jarak puskesmas terdekat Jumlah %


1 1.-500 meter 40 26.6666667
2 500- 1 km 110 73.3333333
3 > 1 km 0 0
Total 150 100
Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas menunjukan bahwa di RW 06 Kel.
Lepo-lepo, dari toal 150 responden, 110 responden (73,333%) berjarak
500 meter - 1 km.

Tabel 17. Distribusi Penduduk Berdasarkan Keluarga sering melakukan


pemeriksaan kesehatan di RW 06 Kel. Lepo-lepo

Dimana keluarga sering


No melakukan pemeriksaan Jumlah %
kesehatan
1 Puskesmas 120 80
2 Perawat/mantri 10 6.66666667
3 Rumah sakit 10 6.66666667
4 Bidan 0 0
5 Dokter praktek 7 4.66666667
6 Posyandu/Pustu 0 0
7 Dukun 3 2
8 Lain-lain 0 0

Total 150 100


Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas menunjukan bahwa di RW 06 Kel.
Lepo-lepo, dari jumlah 150 responden, terdapat 120 responden (80%)
melakukan pemeriksaan kesehatan dipuskesmas, 10 responden
(6,6666667%) melakukan pemeriksaan kesehatan masing-masing di
perawat/mantra dan juga rumah sakit, 7 responden (4,6666667%)
melakukan pemeriksaan kesehatan pada dokter praktek, dan yang
terendah 3 responden (2%) melakukan pemeriksaan kesehatan didukun.

6. KESEHATAN BAYI DAN BALITA


Tabel 18. Distribusi Penduduk Berdasarkan Ibu rumah tangga yang
memilki bayi dan balita di RW 06 Kel. Lepo-lepo

Adakah ibu yg
No mempunyaai bayi dan Jumlah %
balita dirumah anda?
1 Iya 57 38
2 Tidak 93 62

Total 150 100


Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas terdapat 57 (38%) ibu rumah tangga
yang miliki bayi dan balita, sedangkan yang lainnya tidak memiliki bayi dan
balita.

7. MASALAH MATERNAL DAN KB


Tabel 19. Distribusi Penduduk Berdasarkan Ibu rumah tangga yang hamil
di RW 06 Kel. Lepo-lepo

Apakah ada keluarga


No Jumlah %
yang hamil

1 Iya 7 4.66666667
2 Tidak 143 95.3333333

Total 150 100


Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas terdapat 7 ibu rumah tangga yang
sedang hamil.

Tabel 20. Distribusi Penduduk Berdasarkan Ibu rumah tangga yang


menjadi aseptor KB di RW 06 Kel. Lepo-lepo

Apakah dirumah ada yang


No Jumlah %
menjadi aseptor KB
1 Ya 130 86.6666667
2 Tidak 20 13.3333333

Total 150 100

Microsoft Excel 2010


Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas bahwa terdapat 130 Ibu Rumah
Tangga yang menjadi aseptor KB.

8. MASALAH PENYAKIT DALAM 6 BULAN TERAKHIR YANG


DIDERITA ANGGOTA KELUARGA.
Tabel 21. Distribusi Penduduk Berdasarkan Masalah penyakit di RW 06
Kel. Lepo-lepo
No Jenis penyakit Jumlah %
1 Rematik 18 12
2 Katarak 25 16.6666667
3 ISPA 25 16.6666667
4 Hipertensi 57 38
5 Dermatitis 2 1.33333333
6 Anemia 2 1.33333333
7 DBD 1 0.66666667
8 Diare 20 13.3333333

Total 150 100


Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan tabel diatas menggambarkan bahwa dalam kurun
waktu 6 (enam) bulan terakhir penyakit yang paling banyak di derita oleh
masyarakat di RW 06 Kel. Lepo-lepo adalah penyakit Hipertensi dengan
jumlah kasus sebanyak 57 Responden (38%).
BAB IV

LAPORAN HASIL KEGIATAN

A. LAPORAN HASIL IDENTIFIKASI PUSKESMAS


1. Lokasi
Letak Geografi
Wilayah kerja puskesmas lepo – lepo terdiri dari 4 kelurahan
(lepo – lepo wundudopi, baruga watubangga) yang merupakan
wilayah kecamatan baruga. Luas wilayah kerja : 13.130 Ha. Batas
– batas wilayah
a. Sebelah utara : Kecamatan Wua – wua dan Kecamatan
Kadia;
b. Sebelah timur : Kecamatan Poasia;
c. Sebelah selatan : Kecamatan Konda (Kab. Konda);
d. Sebelah barat : Kecamatan Ranomaeeto (Kab. Konsel) dan
Kecamatan Mandonga Kota Kendari;

2. Struktur Oganisasi

3. Visi

Menjadi puskesmas andalan bagi masyarakat menuju kota kendari

sehat pada tahun 2020.

4. Misi
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan berkualitas yang

terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dalam wilayah

kecamatan baruga khususnya kota kendari pada umumnya.


b. Menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam

pembangunan kesehatan

c. Memberdayakan potensi keluarga dan masyarakat untuk

mampu berperan aktif dalam upaya mewujudkan keluarga

sehat mandiri

d. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan dengan

memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat melalui

program keluarga siaga

e. Menggalang kemitraan dengan seluruh potensi masyarakat

dalam wilayah kecamatan baruga dalam rangka mendukung

terciptanya kecamatan sehat yang pada akhirnya mewujudkan

kota kendari sehat tahun 2020

f. Menerapkan tranparansi dan akuntabilitas internal organisasi

puskesmas dan eksternal dengan organisasi lainnya baik

secara vertikal maupun horisontal.

5. Perencanaan Program Kerja Perkesmas di Puskesmas Lepo-

Lepo

1) Keadaan Ligkungan

a. Rumah Sehat

Adalah bangunan tempat berlindung dan beristirahat serta

sebagai saranan pembinaan keluarga yang menumbuhkan

kehidupan sehat secara fisik, mental dan social sehingga


seluruh anggota keluarga dapat bekerja secara produktif.

Syarat rumah sehat : memiliki sarana air bersih, jamban

yang sehat, tempat pembuangan sampah yang tertutup,

sarana pembuangan air limbah yang sehat, ventilasi dan

jendela yang cukup, atap lantai dan dinding yang kedap air,

serta kepadatan hunian rumah sesuai dengan luas rumah.

b. Akses terhadap air bersih

Air yang tidak sehat dapat menjadi perantara penyakit.

Oleh karena itu air harus memenuhi syarat-syarat kesehatan

agar tidak mengganggun kesehatan manusia antara lain ;

tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna, selain itu air

tidak juga terkontaminasi oleh bakteri pathogen serta tidak

mengandung zat-zat kimia yang berbahaya dalam jumlah

yang melebihi ambang batas yang ditentukan.

c. Jarak air minum dengan TPA kotoran

Air yang kita konsumsi tiap hari harus terbebas dari

kotoran dan kuman oleh karena itu jarak sumber air minum (

sumur gali, sumur bor ) dengan tempat kotoran minimal 10

meter.

d. Ketersedian jamban

Jamban yang sehat antara lain ; tidak mencemari sumber

air minum, tertutup ( leher angsa ), tidak berbau, mudah

dibersihkan, aman digunakan, ada pelindung yang kedap air,


penerangan dan ventilasi cukup, bebas serangga dan tikus

serta tersedia air bersih.

e. Jaminan kesehatan pra-bayar

Saat ini berkembang berbagai cara pembiayaan

kesehatan antara lain ; jamkesda, kartu Indonesia sehat,

BPJS Ketenagakerjaan, dan BPJS Kesehatan.

f. PHBS masyarakat

Faktor-faktor yang mempengaruhi derajad kesehatan ada

4 faktor yaitu ; perilaku, pelayanan kesehatan, lingkungan

dan genetik.

2) Pelayanan Kesehatan Dasar

a. Pelayanan antenatal

Merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan

professional (bidan) pada ibu hamil selama masa

kehamilannya.

b. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

Komplikasi kasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru

lahir sebagian besar terjadi pada masa persalinan. Hal ini

yang disebabkan karena pertolongan yang tidak tepat, alat

yang kurang steril, pendarahan, atau pertolongan tidak

dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai

kompetensi kebidanan (professional).

c. Kunjungan neonatus
Bayi usia kurang dari 1 bulan merupakan golongan umur

yang paling rentan atau memiliki resiko gangguan kesehatan

paling tinggi.

d. Pelayanan kesehatan anak pra sekolah, usia sekolah dan

remaja

Dilaksanakan dengan melakukan pemantauan terhadap

tumbuh kembang, pemeriksaan kesehatan dan penyuluhan

anak sekolah, pemeriksaan kesehatan gigi dan sikat gigi

masal.

e. Pelayanan keluarga berencana

Pemerintah melaksanakan upaya pelayanan keluarga

berencana agar tercipta keluarga kecil yang bahagia dan

sejahtera.

f. Pelayanan imunisasi

Pada dasarnya merupakan suatu gambaran terhadap

cakupan sasaran bayi yang telah mendapat imunisasi secara

lengkap.

g. Pelayanan kesehatan pra usila dan usila

Yaitu didukung oleh adanya posyandu lansia yang ada

disemua kelurahan diwilayah puskesmas.

h. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut

Dilaksanakan didalam gedung dan diluar gedung pada

anak sekolah UKGS dan posyandu.


i. Penyuluhan kesehatan

Dilakukan untuk memberikan pendidikan pada

masyarakat dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan

keyakinan sehingga masyarakat menjadi sadar tau dan

mengerti serta mau dan mampu melaksanakan suatu

anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan.

3) Program Kerja yang Terealisasi

1. Keadaan Ligkungan

a. Rumah Sehat

Data yang terkumpul menunjukkan bahwa jumlah

rumah yang diperiksa sebanyak 4406 dan rumah yang

sehat sebanyak 3629 (82%). Dari data tersebut dapat

diketahui bahwa jumlah rumah yang ada di wilayah

puskesmas lepo-lepo kondisinya sudah cukup memenuhi

syarat-syarat kesehatan atau mempunyai fasilitas sanitasi

kesehatan sesuai kriteria rumah sehat.

b. Akses terhadap air bersih

Masyarakat di wilayah puskesmas lepo-lepo

mengakses air dari berbagai sumber yaitu yang

menggunakan sumur gali sebanyak 7628 (36,4%), sumur

bor sebanyak 12768 (60,9%), dan PDAM sebanyak 570

(2,7%).
c. Jarak air minum dengan TPA kotoran

Jumlah sarana yang aman jaraknya dari sumber

pencemaran sebanyak 476 (98,7%) dari 482 sarana

sumur gali yang ada, sedangkan sumur bor yaitu 773

sarana semua jaraknya aman. Dari data tersebut bahwa

hampir semua sarana air bersih yang ada di wilayah

puskesmas lepo-lepo jaraknya aman dari seumber

pencemaran dan layak dikonsumsi untuk masyarakat.

d. Ketersedian jamban

Jumlah KK yang mempunyai jamban yang sehat di

wilayah kerja puskesmas lepo-lepo sebanyak 5264

(97,3%). Ada beberapa KK yang belum mempunyai

jamban sehat hal ini disebabkan karena mereka

menganggap jamban belum merupakan suatu kebutuhan,

selain itu juga masih luas pekarangan rumah dan kebun

mereka sehingga mereka memanfaatkan kebun untuk

membuang kotoran.

e. Jaminan kesehatan pra-bayar

Jumlah peserta BPJS mandiri, ketenagakerjaan,

PNS, jamkesda dan KIS adalah sebanyak 17810 peserta.

f. PHBS masyarakat

PHBS diambil di kelurahan watubangga dari 1137

rumah tangga yang dipantau yang dinyatakan sehat


sebanyak 917 rumah tangga (80,68%). Ada 10 indikator

dalam PHBS namun mayoritas rumah tangga hanya

memenuhi beberapa indikator. Hal ini disebabkan karena

tingkat pengetahuan, kesadaran dan kepedulian

masyarakat terhadap kesehatan masih kurang, antara lain

masih ada yang menganggap jamban bukan merupakan

kebutuhan yang penting sehingga mereka membuang

kotorannya disembarang tempat seperti di kali atau

dikebun sehingga dapat menularkan penyakit seperti

diare, cacing dan lain-lain.

2. Pelayanan Kesehatan Dasar

a. Pelayanan antenatal

Menurut data yang ada dikelurahan dengan

cakupan K4 tertinggi adalah kelurahan wundudopi yaitu

96,5%, sedangkan yang terendah yaitu kelurahan

watubangga yaitu 93,7%. Hal ini dikarenakan kurangnya

pemahaman dan kesadaran serta pendidikan ibu hamil

tentang pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan

selama kehamilannya.

b. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

Munurut data puskesmas lepo-lepo pada tahun

2015 persentase persalinan oleh tenaga kesehatan sudah

sesuai yang diharapkan yaitu 100%. Hal ini berarti sudah


ada kerja sama yang baik antara petugas kesehatan yang

menangani dengan ibu hamil.

c. Kunjungan neonatus

Menurut data puskesmas lepo-lepo tahun 2015

kunjungan neonatal sebanyak 100% (460) kunjungan.

Sudah sesuai yang diharapkan.

d. Pelayanan kesehatan anak pra sekolah, usia sekolah dan

remaja

Pada tahun 2015 pelayanan kesehatan sudah

mencapai 100% terhadap sekolah yaitu melalui kegiatan

penjaringan dan penyuluhan kesehatan anak sekolah dan

remaja, pengukuran badan dan pemberian vit. A anak TK

serta pelaksanaan sikat gigi masal anak TK dan SD.

e. Pelayanan keluarga berencana

Pada tahun 2015 di puskesmas lepo-lepo tercatat

jumlah peserta KB yang aktif sebanyak 2088 peserta dan

814 peserta KB baru.

f. Pelayanan imunisasi

Untuk wilayah puskesmas lepo-lepo pada tahun

2015 semua kelurahan sudah masuk dalam kategori UCI

(Universal Chil Immunization).

g. Pelayanan kesehatan pra usila dan usila


Yaitu didukung oleh adanya posyandu lansia yang

ada disemua kelurahan di wilayah puskesmas lepo-lepo,

serta adanya senam dan penyuluhan bagi lansia yang

dilaksanakan seminggu sekali di halaman puskesmas

lepo-lepo.

h. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut

Jumlah pelayanan didalam gedung berupa

tumpatan gigi tetap sebanyak 172 orang dan pencabutan

gigi tetap sebanyak 432 orang. Sedangkan pelaksanaan

disekolah dari jumlah murid SD sebanyak 3113, siswa

yang dilaksanakan UKGS sebanyak 1456 siswa.

i. Penyuluhan kesehatan

Penyuluhan yang dilakukan berupa penyuluhan

perorangan, kelompok, dan massa. Selain itu juga

dilaksanakan penyuluhan keliling menggunakan mobil

ambulance.

4) Hasil Evaluasi Pencapaian

Dari seluruh program kegiatan puskesmas lepo-lepo, sudah


mencapai target sesuai standar.
B. LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS KELOMPOK
KHUSUS MASYARAKAT

a) Pengkajian
9. Data Khusus
Tabel 1. Distribusi Penduduk Berdasarkan kelompok umur di RW 06 Kel.
Lepo-lepo

No Kelompok Umur jumlah %

1 0-11 bln 57 9.93031359


2 1-5 tahun 170 29.6167247
3 6-12 tahun 135 23.5191638
4 13-20 tahun 68 11.8466899
5 21-35 tahun 87 15.1567944
6 36-55 tahun 33 5.74912892
7 > 55 tahun 24 4.18118467
Total 574 100
Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data tabel di atas menunjukan bahwa di RW 06 Kel.
Lepo-lepo lebih banyak masyarakat yang berusia antara 1-5 tahun dengan
jumlah 170 jiwa, dibandinkan dengan golongan usia yang lainnya dari total
jumlah keseluruhan penduduk sebanyak 404 jiwa.

Tabel 2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan di RW 06 Kel.


Lepo-lepo

No Pendidikan Laki-Laki Perempuan Jumlah %


1 Tidak sekolah 110 120 230 70.769
2 Sekolah Dasar 78 53 131 22.822
3 SMP 41 47 88 15.331
4 SMA 38 40 78 13.589
5 PT 24 23 47 8.1882
Total 291 283 574 100
Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data tabel di atas menunjukan bahwa di RW 06 Kel.
Lepo-lepo masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan tidak sekolah lebih
tinggi dibandingkan dengan tingkat pendidikan yang lainnya dengan
rincian 110 laki-laki dan 120 perempuan dengan total 230 orang 70,767
%, sedangkan tingkat pendidikan terendah adalah pada perguruan tinggi
hnya 47 atau 8,1882 % orang untuk jenis kelamin yang berbeda.

Tabel 3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di RW 06 Kel. Lepo-


lepo.

No Pekerjaan Jumlah %
1 PNS 20 13.3333333
2 Pedagang 18 12
3 Nelayan 12 8
4 Petani 47 31.3333333
5 Peternak 30 20
6 Pertukangan 21 14
7 Tidak Bekerja 2 1.33333333
Total 150 100
Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data di atas menggambarkan bahwa mayoritas
pekerjaan masyarakat di RW 06 Kel. Lepo-lepo, Kec. Lepo-lepo adalah
Petani dengan jumlah 47 Responden (31,333%), Peternak sebanyak 30
Responden (20%), PNS sebanyak 20 Responden (13.333%), dan yang
tidak bekerja sebanyak 2 Responden (1,333%).

10. LINGKUNGAN FISIK


d. Perumahan
Tabel 4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan rumah di RW 06
Kel. Lepo-lepo
No Kepemilikkan Rumah Jumlah %
1 Milik pribadi 140 93.3333333
2 Kontrak 3 2
3 Asrama 7 4.66666667
4 Menumpang 0 0
Total 150 100
Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas menunjukan bahwa di RW 06 Kel.
Lepo-lepo, responden yang memiliki rumah pribadi berjumlah 140
responden (93,333%) dari total 150 responden.

Tabel 5. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis rumah di RW 06 Kel.


Lepo-lepo

No Jenis Rumah Jumlah %


1 Permanen 30 20
2 Semi permanen 103 68.6666667
3 Panggung/ Kayu 17 11.3333333
Total 150 100
Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas menunjukan bahwa di RW 06 Kel.
Lepo-lepo yang memiliki jenis rumah semi permanen lebih banyak dengan
jumlah 103 responden (68,6666667%) dibandingkan dengan yang
memiliki jenis rumah permanen 30 responden (20%), dan yang memiliki
rumah dengan jenis panggung/kayu paling banyak debandingkan yang
lainnya dengan jumlah 17 responden (11,333%)

Tabel 6. Distribusi Penduduk Berdasarkan Vektor penularan penyakit di


RW 06 Kel. Lepo-lepo

No Vektor penularan Jumlah %


penyakit
1 Lalat 44 29.3333333
2 Nyamuk 73 48.6666667
3 Kecoa 0 0
4 Kucing 6 4
5 Ayam 18 12
6 Tikus 9 6
Total 150 100
Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas menunjukan bahwa di RW 06 Kel.
Lepo-lepo, frekuensi vector penularan penyakit dalam setiap rumah
terdapat vector penularan penyakit, bahkan dalam satu rumah ada yang
lebih dari satu vector dengan vector terbanyak adalah nyamuk 73
(48,6666667%).

e. Sumber air
Tabel 7. Distribusi Sumber air minum di RW 06 Kel. Lepo-lepo

No Sumber air minum Jumlah %


1 Sumur pompa 94 62.6666667
2 Air hujan 0 0
3 Sumur gali 36 24
4 PAM 7 4.66666667
5 Mata air 3 2
6 Galon 10 6.66666667
Total 150 100
Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas menunjukan bahwa di RW 06 Kel.
Lepo-lepo, rata-rata sumber air minum masyarakat adalah sumur pompa
94 responden (62,6666667%) dari total 150 responden, menggunakan
sumur gali 36 responden (24%), Galon 10 responden (6,6666%), pam 7
responden (4,66%), dan terendah mata air 3 responden (2%).
Tabel 8. Data keadaan fisik sumber air di RW 06 Kel. Lepo-lepo

Keadaan fisik sumber


No Jumlah %
air
1 Jernih 140 93.3333333
2 Keruh 3 2
3 Berwarna 4 2.66666667
4 Berasa 3 2
5 Berbau 0 0
Total 150 100

Microsoft Excel 2010


Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas menunjukan bahwa di RW 06 Kel.
Lepo-lepo mayoritas keadaan air minumnya jernis dengan jumlah 140
responden (93,333%) dan 3 responden (2%) yang air minumnya berasa.

Tabel 9. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber air mandi dan mencuci


di RW 06 Kel. Lepo-lepo

Sumber air mandi dan


No Jumlah %
mencuci
1 Sumur pompa 94 62.6666667
2 Air hujan 0 0
3 Sumur gali 36 24
4 PAM 7 4.66666667
5 Mata air 13 8.66666667

Total 150 100


Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas menunjukan bahwa di RW 06 Kel.
Lepo-lepo, sumber air mandi dan mencuci dengan jumlah terbanyak
sumur pompa 92 responden (62,6666667%), sumur gali 36 responden
(24%), mata air 13 responden (8,6666667%), dan terendah adalah pam 7
responden (4,6666667%).

f. Cara pembuangan sampah


Tabel 10. Distribusi Penduduk Berdasarkan Bagaimana sampah dirumah
dibuang di RW 06 Kel. Lepo-lepo

Bagaimana sampah
No Jumlah %
dirumah dibuang
1 Dikumpul dan dibakar 100 66.6666667
2 Sembarangan 10 6.66666667
3 Di laut 0 0
4 Di timbun 10 6.66666667
5 Di selokan 30 20

Total 150 100


Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas menunjukan bahwa di RW 06Kel.
Lepo-lepo, dari total 150 responden, 100 responden (66,6666667%)
dikumpul dan dibakar, 30 responden (20%) di buang di selokan, ditimbun
dan dibuang sembarang masing-masing 10 responden (6,6666667%).

Tabel 11. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat penampungan


sampah, ada atau tidak ada di RW 06 Kel. Lepo-lepo
Tempat penampungan
No sampah, ada atau tdk Jumlah %
ada
1 Iya ada 64 42.667

2 Tidak ada 86 57.333

Total 150 100


Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas menunjukan bahwa di RW 06 Kel.
Lepo-lepo, dari 150 responden yang memiliki penampungan sampah 64
(42,667%) sedangkan yang tidak memilki tempat sambah sejumlah 86
responden (57,333%).

Tabel 12. Distribusi Penduduk Berdasarkan kepemilkikan jamban di RW


06 Kel. Lepo-lepo

Apakah keluarga
No Jumlah %
mempunyai jamban
1 Iya 138 92

2 Tidak 12 8

Total 150 100


Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas menunjukan bahwa di RW 06 Kel.
Lepo-lepo terdapat 12 responden (8%) yang tidak memilki jamban
keluarga, sedangkan terdapat 138 responden (92%) yang memilki
jamban, dari total 150 responden.
Tabel 13. Distribusi Penduduk Berdasarkan pembuangan air limbah di
RW 06 Kel. Lepo-lepo

No Pembuangan air limbah Jumlah %


1 Selokan 141 94
2 Sembarang 9 6

3 Laut 0 0

Total 150 100

Microsoft Excel 2010


Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas menunjukan bahwa di RW 06Kel.
Lepo-lepo, dari total 150 responden rata-rata membuang air limbah ke
selokan.

11. EKONOMI
Tabel 14. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendapatan di RW 06 Kel.
Lepo-lepo

No Pendapatan Jumlah %
1 Rp < 200.000 0 0
2 Rp 200.000 - 300.000 17 11.3333333
3 Rp 300.000 - 500.000 23 15.3333333
4 Rp > 500.000 100 66.6666667
5 Lain-lain (tidak menentu) 10 6.66666667

Total 150 100


Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas menunjukan bahwa di RW 06 Kel.
Lepo-lepo kepala keluarga dengan penghasilan lebih dari 500.000 lebih
banyak sejumlah 100 responden (66,6666667%) dari total 150 responden.

12. TRANSPORTASI
Tabel 15. Distribusi Penduduk Berdasarkan Penggunaan roda
transportasi di RW 06 Kel. Lepo-lepo

No
Transportasi Jumlah %

1 kendaraan pribadi 143 95.3333333


2 pete-pete 2 1.33333333
3 Ojek 5 3.33333333
Becak 0 0

Total 150 100


Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas menunjukan bahwa di RW 06 Kel.
Lepo-lepo, dari total 150 responden pengguna transportasi kendaraan
pribadi sejumlah 143 responden (95,3333%), menggunakan ojek 5
responden (3,33333%) dan yang terendah menggunakan pete-pete 2
responden (1,3333%).

13. PELAYANAN KESEHATAN DAN PELAYANAN SOSIAL


Tabel 16. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jarak puskesmas terdekat di
RW 06 Kel. Lepo-lepo

No Jarak puskesmas terdekat Jumlah %


1 1.-500 meter 40 26.6666667
2 500- 1 km 110 73.3333333
3 > 1 km 0 0
Total 150 100
Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas menunjukan bahwa di RW 06 Kel.
Lepo-lepo, dari toal 150 responden, 110 responden (73,333%) berjarak
500 meter - 1 km.

Tabel 17. Distribusi Penduduk Berdasarkan Keluarga sering melakukan


pemeriksaan kesehatan di RW 06 Kel. Lepo-lepo

Dimana keluarga sering


No melakukan pemeriksaan Jumlah %
kesehatan
1 Puskesmas 120 80
2 Perawat/mantri 10 6.66666667
3 Rumah sakit 10 6.66666667
4 Bidan 0 0
5 Dokter praktek 7 4.66666667
6 Posyandu/Pustu 0 0
7 Dukun 3 2
8 Lain-lain 0 0

Total 150 100


Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas menunjukan bahwa di RW 06 Kel.
Lepo-lepo, dari jumlah 150 responden, terdapat 120 responden (80%)
melakukan pemeriksaan kesehatan dipuskesmas, 10 responden
(6,6666667%) melakukan pemeriksaan kesehatan masing-masing di
perawat/mantra dan juga rumah sakit, 7 responden (4,6666667%)
melakukan pemeriksaan kesehatan pada dokter praktek, dan yang
terendah 3 responden (2%) melakukan pemeriksaan kesehatan didukun.

14. KESEHATAN BAYI DAN BALITA


Tabel 18. Distribusi Penduduk Berdasarkan Ibu rumah tangga yang
memilki bayi dan balita di RW 06 Kel. Lepo-lepo

Adakah ibu yg
No mempunyaai bayi dan Jumlah %
balita dirumah anda?
1 Iya 57 38
2 Tidak 93 62

Total 150 100


Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas terdapat 57 (38%) ibu rumah tangga
yang miliki bayi dan balita, sedangkan yang lainnya tidak memiliki bayi dan
balita.

15. MASALAH MATERNAL DAN KB


Tabel 19. Distribusi Penduduk Berdasarkan Ibu rumah tangga yang hamil
di RW 06 Kel. Lepo-lepo

Apakah ada keluarga


No Jumlah %
yang hamil

1 Iya 7 4.66666667
2 Tidak 143 95.3333333

Total 150 100


Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas terdapat 7 ibu rumah tangga yang
sedang hamil.

Tabel 20. Distribusi Penduduk Berdasarkan Ibu rumah tangga yang


menjadi aseptor KB di RW 06 Kel. Lepo-lepo

Apakah dirumah ada yang


No Jumlah %
menjadi aseptor KB
1 Ya 130 86.6666667
2 Tidak 20 13.3333333

Total 150 100

Microsoft Excel 2010


Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan data table diatas bahwa terdapat 130 Ibu Rumah
Tangga yang menjadi aseptor KB.

16. MASALAH PENYAKIT DALAM 6 BULAN TERAKHIR YANG


DIDERITA ANGGOTA KELUARGA.
Tabel 21. Distribusi Penduduk Berdasarkan Masalah penyakit di RW 06
Kel. Lepo-lepo

No Jenis penyakit Jumlah %


1 Rematik 18 12
2 Katarak 25 16.6666667
3 ISPA 25 16.6666667
4 Hipertensi 57 38
5 Dermatitis 2 1.33333333
6 Anemia 2 1.33333333
7 DBD 1 0.66666667
8 Diare 20 13.3333333

Total 150 100


Microsoft Excel 2010
Sumber : Data Primer 2016
Berdasarkan tabel diatas menggambarkan bahwa dalam kurun waktu 6
(enam) bulan terakhir penyakit yang paling banyak di derita oleh
masyarakat di RW 06 Kel. Lepo-lepo adalah penyakit Hipertensi dengan
jumlah kasus sebanyak 57 Responden (38%).

DATA FOKUS :

DS :

DO :

- Rata-rata pendidikan masyarakat di RW 06 Kel. Lepo-lepo adalah


Tidak Sekolah 230 KK (70,767%), Dan yang terendah adalah
Perguruan Tinggi sebanyak 47 KK (8,1882%) dari total 574 KK.
- Mayoritas KK di RW 06 Kel. Lepo-lepo berprofesi sebagai Petani
sebanyak 47 KK (31,333%) dari total 150 KK.
- Mayoritas KK di RW 06 Kel. Lepo-lepo memiliki rumah pribadi yaitu
140 KK ( 93,333%) dati total 66 KK.
- Dari total 150 KK ada 103 KK (68,6666667%) yang memiliki jenis
rumah semi permanen.
- Vector penularan penyakit terbanyak di RW 06 Kel. Lepo-lepo adalah
nyamuk 73 ( 44,666667%)
- Sumber air minum masyarakat di RW 06 Kel. Lepo-lepo mayoritas
menggunakan sumur pompa 94 KK (62,6666667%) dari total 150
KK.
- Sumber air mandi dan mencuci di sumber air mandi dan mencuci
dengan jumlah terbanya menggunakan sumber air mandi dan
mencuci dengan jumlah terbanyak sumur pompa 92 KK
(62,6666667%), sumur gali 36 KK (24%), mata air 13 KK
(8,6666667%), dan terendah adalah pam 7 KK (4,6666667%).
- Dari total 150 KK, 100 KK (66,6666667%) dikumpul dan dibakar, 30
KK (20%) di buang di selokan, ditimbun dan dibuang sembarang
masing-masing 10 KK (6,6666667%).
- Terdapat 86 KK (57,333%) di RW 06 Kel. Lepo-lepo yang tidak
memiliki penampungan sampah dari total 150 KK.
- Terdapat 12 KK (8%) di RW 06 Kel. Lepo-lepo yang belum
mempunyai Jamban dari total 150 KK.
- Masyarakat di RW 06 Kel. Lepo-lepo dari total 150 KK terdapat 9 KK
membuang air limbah sembarangan.
- Rata-rata pendapatan masyarakat di RW 06 Kel. Lepo-lepo lebih dari
500.000 sejumlah 100 KK (66,6666667%) dari total 150 KK.
- Dalam kurun waktu 6 bulan terakhir penyakit yang banyak diderita
oleh masyarakat di RW 06 Kel. Lepo-lepo adalah penyakit Hipertensi
dengan jumlah kasus sebanyak 57 Responden (38%).

c) Analisa Data

Data Etiologi Problem

DS : Ketikefektifan koping Ketidak efektifan


individu pemeliharaan
DO :
kesehatan
 Vector penularan
penyakit terbanyak
di RW 06 Kel.
Lepo-lepo adalah
nyamuk 73 (
44,666667%)
 Terdapat 86 KK
(57,333%) di RW
06 Kel. Lepo-lepo
yang tidak memiliki
penampungan
sampah dari total
150 KK.

DS : Kurang pengetahuan Ketidak efektifan


manajemen
DO :
kesehatan
 Dalam kurun
waktu 6 bulan
terakhir penyakit
yang banyak
diderita oleh
masyarakat di
RW 06 Kel.
Lepo-lepo
adalah penyakit
Hipertensi
dengan jumlah
kasus sebanyak
57 Responden
(38%).
 Terdapat 12 KK
(8%) di RW 06
Kel. Lepo-lepo
yang belum
mempunyai
Jamban dari
total 150 KK.
 Masyarakat di
RW 06 Kel.
Lepo-lepo dari
total 150 KK
terdapat 9 KK
membuang air
limbah
sembarangan.
 Terdapat 86 KK
(57,333%) di
RW 06 Kel.
Lepo-lepo yang
tidak memiliki
penampungan
sampah dari
total 150 KK.

DS : Komunitas merasa Kesiapan untuk


memilki kekuatan meningkatkan koping
DO :
untuk mengelola komunitas
 Mayoritas KK di
stressor
RW 06 Kel.
Lepo-lepo
memiliki rumah
pribadi yaitu 140
KK ( 93,333%)
dati total 66 KK.
 Sumber air
minum
masyarakat di
RW 06 Kel.
Lepo-lepo
mayoritas
menggunakan
sumur pompa
94 KK
(62,6666667%)
dari total 150
KK.
 Rata-rata
pendidikan
masyarakat di
RW 06 Kel.
Lepo-lepo
adalah Tidak
Sekolah 230 KK
(70,767%), Dan
yang terendah
adalah
Perguruan
Tinggi sebanyak
47 KK
(8,1882%) dari
total 574 KK.
c) Penapisan prioritas masalah
1. Masalah 1 :

No Kreteria Perhitungan Bobot Pembenaran

1. Sifat masalah : 2/3x1 = 0,6 1 Masyarakat tidak


menyadari dgn
Ancaman
adanya masalah
kesehatan
sehingga
masalah tersebut
dapat
mengancam
kesehatan

2. Kemungkinan 2/2x2 = 2 2 Kebiasaan


masalah dapat masyarakat yang
dicegah : dapat mendorong
kekambuhan
Sebagian
akan terulang
kembali saat klien
merasakan dalam
keadaan sehat.

3. Potensial 3/3x1 = 1 1 Hanya sebagian


pencegahan : masyarakat yang
dapat melakukan
Rendah
pencegahan akan
adanya masalah

4. Menonjolnya 3/3x1= 1 1 Kebiasaan dalam


masalah : mengatasi
masalah yang
Masalah tdk
sederhana
dirasakan
menyebabkan
masalah tdk
dianggap serius
oleh masyarakat.

Total 4,6

2. Masalah 2 :

No Kreteria Perhitungan Bobot Pembenaran

1. Sifat masalah : 2/3x1 = 0,6 1 Masyarakat tidak


menyadari dgn
Ancaman
adanya masalah
kesehatan
sehingga
masalah tersebut
dapat
mengancam
kesehatan

2. Kemungkinan 2/2x2 = 2 2 Kebiasaan


masalah dapat masyarakat yang
dicegah : dapat mendorong
kekambuhan
Sebagian
akan terulang
kembali saat klien
merasakan dalam
keadaan sehat.

3. Potensial 3/3x1 = 1 1 Hanya sebagian


pencegahan : masyarakat yang
dapat melakukan
Rendah
pencegahan akan
adanya masalah
4. Menonjolnya 3/3x1= 1 1 Kebiasaan dalam
masalah : mengatasi
masalah yang
Masalah tdk
sederhana
dirasakan
menyebabkan
masalah tdk
dianggap serius
oleh masyarakat.

Total 4,6

3. Masalah 3 :

No Kreteria Perhitungan Bobot Pembenaran

1. Sifat masalah : 3/3x1 = 1 1 Masyarakat bisa


meningkatkan
Keadaan
keadaan dgn
sejahtera
mudah apabila ia
menyadari bahwa
keadaanya bisa
menjadi lebih
sejahtera

2. Kemungkinan 1/2x2 = 1 2 Masyarakat bisa


masalah dapat dgn mudah
dicegah : merubah
keadaanya hanya
Mudah
saja mereka
malas berusaha

3. Potensial 3/3x1 = 1 1 Hanya sebagian


pencegahan : masyarakat yang
Rendah dapat melakukan
pencegahan akan
adanya masalah

4. Menonjolnya 2/3x1 = 0,6 1 Masyarakat


masalah : sudah tahu
masalah dalam
Masalah tapi tdk
keluarganya
segera ditangani
hanya saja
mereka tdk
segera
menanganinya.

Total 3,6

d) Diagkenose keperawatan komunitas


1. Ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan b/d koping individu
2. Ketidak efektifan manajemen kesehatan b/d kurangnya
pengetahuan
3. Kesiapan untuk meningkatkan koping komunitas b/d komunitas
merasa memiliki kekuatan untuk mengelola stressor

e) Intervensi

No Dx. Kep Tujuan Intervensi

1. Ketidak efektifan Tujuan umum :  Jelaskan tentang


pemeliharaan Setelah dilakukan system perawatan
kesehatan b/d kunjungan selama 3 kesehatan,
koping individu kali Ketidak efektifan bagaimana cara
pemeliharaan kerjanya dan apa
kesehatan yang diharpakan
masyarakat
masyarakat efektif  Anjurkan
masyarakat cara
hidup bersih dan
sehat

2. Ketidak efektifan Tujuan umum :  Kaji pengetahuan


manajemen Setelah dilakukan tentang
kesehatan b/d kunjungan selama 3 pencegahan primer
kurangnya kali Ketidak efektifan dan ajarkan
pengetahuan manajemen pentingnya
kesehatan dapat pencegahan
teratasi . sekunder
 Berikan
pengetahuan yang
diperlukan untuk
mengatasi masalah
 Bantu anggota
komunitas
mengidentifikasi
sumber lingkungan
yang sesuai
dengan kebutuhan,
 Diskusikan dengan
anggota organisasi
kemasyarakatan
tentang sumber
daya yang ada,
dan kemungkinan
untuk mengusulkan
pelayanan yang
dibutuhkan

3. Kesiapan untuk Tujuan umum :  Berikan informasi


meningkatkan mengenai sumber-
Setelah dilakukan
koping sumber di
kunjungan selama 3
komunitas b/d komunitas sperti
kali Kesiapan untuk
komunitas kelompok
meningkatkan
merasa memiliki swabandu
koping komunitas
kekuatan untuk dapat teratasi.  Bantu masyarakat
mengelola untuk
stressor mengidentifikasi
prioritas kehidupan
 Instruksikan
masyarakat untuk
menggunakan
sumber daya yg
ada.

f) Implementasi dan Evaluasi

No Dx. Kep. Implementasi Evaluasi

1. Ketidak efektifan  MenJelaskan S:


pemeliharaan tentang system O :
kesehatan b/d perawatan
 Masyarakat
koping individu kesehatan,
mengetahui
bagaimana cara
bahwa nyamuk
kerjanya dan apa
sebagai Vector
yang diharpakan
penularan
masyarakat
penyakit
 Menganjurkan
 Semakin banyak
masyarakat cara
hidup bersih dan masyarakat yang
sehat memilki bak
sampah

A : masalah teratasi

P : pertahankan
intervensi

2. Ketidak efektifan  Mengkaji S:


manajemen pengetahuan O:
kesehatan b/d tentang
 Masyarakat akan
kurangnya pencegahan
mengetahui
pengetahuan primer dan
pencegahan
ajarkan
penyakit
pentingnya
 Masyarakat akan
pencegahan
mengetahui
sekunder
pentingnya
 Memberikan
mempunyai
pengetahuan
jamban sendiri
yang diperlukan
 Masyarakat akan
untuk mengatasi
memahami dapat
masalah
dari membuang
 Membantu
sampah di laut
anggota
 Akan bertambah
komunitas
masyarakat yang
mengidentifikasi
memiliki bak
sumber
penampungan
lingkungan yang
sampah
sesuai dengan
kebutuhan,
 Mendiskusikan A : masalah teratasi
dengan anggota P : pertahankan
organisasi intervensi
kemasyarakatan
tentang sumber
daya yang ada,
dan
kemungkinan
untuk
mengusulkan
pelayanan yang
dibutuhkan

3. Kesiapan untuk  Memberikan S:


meningkatkan informasi O:
koping mengenai
 Masyarakat akan
komunitas b/d sumber-sumber
berusaha untuk
komunitas di komunitas
memiliki rumah
merasa memiliki sperti kelompok
pribadi
kekuatan untuk swabandu
 Masyarakat akan
mengelola  Membantu
mempertahankan
stressor masyarakat
penggunaan air
untuk
bersih.
mengidentifikasi
 Akan terjadi
prioritas
peningkatan
kehidupan
kualitas
 MengInstruksika
pendidikan.
n masyarakat
untuk A : masalah teratasi
menggunakan P : pertahankan
sumber daya yg intervensi
ada.

Anda mungkin juga menyukai