Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya dan merupakan sensor pada tubuh manusia yang bermanfaat untuk membedakan siang dan malam, hujan dan tidak hujan dan sebagainya. Seringkali seiring dengan perkembangan jaman, fungsi sensor ini khususnya pada manusia telah banyak berubah. Dengan mata orang dapat menyerap informasi yang ada dihadapanya, di atasnya, dibelakangnya, dan di tempat lain. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk mendeteksi pengertian visual.1 Mata merah merupakan keluhan penderita yang paling sering membawa penderita berobat. Keluhan ini timbul karena terjadinya perubahan warna bola mata, dari sebelumnya berwarna putih menjadi merah. Pada keadaan mata normal, sclera terlihat berwarna puti karena sclera dapat terlihat melalui bagian konjungtiva dan kapsul tenon yang tipis dan tembus sinar. 1 Mata merah, atau hyperemia pada konjungtiva terjadi akibat bertambahnya asupan pembuluh darah, ataupun berkurangnya pengeluaran darah seperti pada pembendungan pembuluh darah. Prinsip pada kasus mata merah visus tidak turun ini adalah hanya mengenai struktur yang bervaskuler (konjungtiva atau sklera) yang tidak menghalangi media refraksi. Contoh antara lain konjungtivitis murni, trakoma, mata kering, xeroftalmia, pterigium, pinguekula, episkleritis, dan skleritis.1 Tujuan penulisan makalah ini adalah memberikan informasi untuk mengingatkan kembali tentang mata merah agar dapat mengenali gejala klinis, tata laksana dan pencegahannya.