Anda di halaman 1dari 10

Makanan usia toddler

A. Makanan Untuk Usia Toddler

Toddler adalah anak yang berusia 1-3 tahun. Makanan usia toddler banyak tergantung pada
orang tua atau pengasuhnya, karena anak anak ini belum dapat menyebutkan nama makanan
yang dia inginkan, dan orang tuanyalah yang memilihkan untuk anak. Jadi, dapat dikatakan
bahwa tumbuh kembang anak usia 1-3 tahun atau usia toddler sangat tergantung pada bagaimana
orangtuanya mengatur makanan anaknya.

Kecepatan perkembangan turun ketika usia toddler. Kebutuhan anak akan nutrien relatif
berkurang dibandingkan usia sebelumnya. Perhitungannya diutamakan pada kebutuhan kalori,
protein, vitamin. Kalsium dan fospor pun penting untuk perkembangan tulang. Toddler lebih
tertarik dalam lingkungan dan meningkatkan keterampilan motorik dibanding dengan makanan,
maka dari itu makanan yang disajikan harus selalu bervariasi.

PRINSIP PEMBERIAN MAKANAN PADA ANAK

Tinggi energi, protein, vitamin dan mineral

Dapat diterima oleh anak dengan baik

Diproduksi setempat dan menggunakan bahan-bahan setempat

Mudah didapat dalam bentuk kering dengan demikian mudah disimpan dan praktis
penggunaannya

Ringkas tetapi mempunyai nilai gizi maksimum

Hidangan merupakan jenis makanan yang disajikan untuk dimakan. Disini peran orang tua harus
memutuskan apa yang anaknya harus makan, khususnya pada usia 1-3 tahun karena pada usia ini
anak bersifat konsumen pasif dan rentan terhadap penyakit gizi (KKP dan anemia) . Anak harus
memutuskan seberapa banyak. Jadi tidak boleh memberlakukan ”habiskan makanan dipiringmu”
tetapi ”cobalah sedikit segala makanan”.

Jenis makanan anak ini termasuk buah, kue, semua jenis makanan lunak dan makanan berasa,
disamping asi atau susu yang mungkin masih diperlukan. Makanan lunak biasanya dikonsumsi
bagi anak yang belum memilika geraham, anak berumur 1 ½ tahun – 2 tahun biasanya memiliki
geraham maka bisa diberikan makanan biasa asalkan tidak pedas, berlemak, dan merangsang.
Pemberian sayuran dan buah-buahan harus bervariasi, minyak dapat diganti margarin, gula pasir
dapat diganti gula merah atau gula batu atau madu,

Usia toddler memerlukan minimum dua porsi (480 g) kelompok susu setiap hari untuk
memberikan protein, kalsium, riboflavin, dan vitamin A da B12. Susu yang diperkaya
memberikan vitamin D dan tambahan vitamin A. Keseluruhan susu harus digunakan sampai
toddler mencapai usia 2 tahun untuk membantu meningkatkan asupan asam lemak yang cukup.
Separuh dari asupan protein toddler harus mengandung nilai protein biologi tinggi.

Pada usia toddler biasanya lebih menyukai makanan manis seperti, cokelat, permen, dan eskrim.
Sedangkan sayuran kurang disukai, keadaan ini harus lebih diperhatikan agar anak dapat
menyukai berbagai jenis sayuran.

Makanan kecil boleh diberikan antara 2 waktu makan, sepanjang tidak mengurangi selera makan.
Dalam keadaan tertentu anak lebih menyukai makanan kecil daripada makanan utama. Hal ini
masih diperbolehkan selama kandungan nutrien dalam makanan kecil tersebut masih terpenuhi
dan hal ini hanya bersifat sementara. Jadwal pemberian makan untuk usia ini tidak berbeda
dengan jadwal makan orang dewasa.

Peran Zat Gizi Pada Usia Toddler

2.1 Makanan Usia Toddler


 Pengertian Usia Toddler
Usia toddler adalah usia anak dari 1-2 tahun atau 2-3 tahun. Usia toddler merupakan bagian dari usia
balita dimana usia toddler itu merupakan rentang usia pada usia balita. Pada usia ini pula merupakan usia
yang rentang terkena penyakit.
Ketika memasuki usia 2 tahun anak harus sudah diperkenalkan dengan makanan biasa yang lazim
untuk seusianya. Dengan demikian, anak tidak perlu lagi diberi makan khusus seperti bubur campur atau
makanan lainnya.
Makanan anak berusia 3-5 tahun, tetap sama dengan makanan sebelumnya. Terutama protein dan
vitamin A, disamping kalori dengan jumlah yang cukup, perlulah mendapat perhatian. Sepertiga dari kebutuhan
protein sedapat mungkin diambil dari makanan yang berasal dari hewan. Anak-anak dalam usia ini sudah
dapat lebih banyak dikenalkan dengan makanan-makanan yang disajikan untuk anggota-anggota keluarga
lainnya.
 Syarat Makanan untuk Usia Toddler
a. Memenuhi kecukupan zat gizi dan energi sesuai dengan umur,
b. Susunan hidangan disesuaikan pada menu seimbang dengan bahan makanan setempat yang tersedia,
kebiasaan makanan dan selera terhadap makanan,
c. Bentuk dan posisi makanan disesuaikan dengan daya terima atau toleransi dan,
d. Memperhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan.
Pola pertumbuhan seseorang sejak lahir sampai meninggal, tidak merupakan garis lurus, tetapi dan adanya
fase pertumbuhan cepat (growth spurt) dan fase pertumbuhan lambat (growth platean). Fase growth spurt ialah
pada periode umur bayi dan balita serta pada periode umur remaja (adolonsense). Fase growth platean ialah
pada periode prasekolah dan fase dewasa. Pertumbuhan merupakan parameter kesehatan gizi yang cukup
untuk dipergunakan dalam menilai kesehatan anak terutama anak bayi dan balita.
 Kebutuhan Nutrisi untuk Balita
a. Tujuan Pemberian pada balita
Tubuh manusia memerlukan berbagai zat gizi. Pada balita selain diberikan ASI eksklusif selama enam bulan
juga diberikan makanan tambahan mulai dari usia empat bulan.
Gizi berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan manusia mulai dari dalam kandungan sampai
mencapai dewasa. Kualitas makanan merupakan landasan untuk membangun manusia yang sehat dan
berkualitas.
Gizi seimbang dapat dipenuhi dengan pemberian bahan makanan yang mengandung sumber hidrat arang,
protein, vitamin, dan mineral. Makanan yang diberikan kepada bayi atau balita dalam bentuk makanan lunak,
setelah usia bertambah diberikan makanan kasar, pemberian ASI terus diberikan sampai bayi disapih.
Gizi seimbang perlu diterapkan ketika bayi mulai bisa makan makanan yang ditim. Penganeka ragaman
pangan disesuaikan dengan bahan makanan yang bisa dikonsumsi sesui umurnya. Untuk tetap sehat, gizi
seimbang perlu diterapkan sedini mungkin.
b. Asupan Makanan
Hidangan merupakan jenis makanan yang disajikan untuk dimakan. Disini peran orang tua harus
memutuskan apa yang anaknya harus makan, khususnya pada usia 1-3 tahun karena pada usia ini
anak bersifat konsumen pasif dan rentan terhadap penyakit gizi (KKP dan anemia) .
Jenis makanan anak ini termasuk buah, kue, semua jenis makanan lunak dan makanan berasa,
disamping asi atau susu yang mungkin masih diperlukan. Makanan lunak biasanya dikonsumsi
bagi anak yang belum memiliki geraham, anak berumur 1 ½ tahun – 2 tahun biasanya memiliki
geraham maka bisa diberikan makanan biasa asalkan tidak pedas, berlemak, dan merangsang.
Pemberian sayuran dan buah-buahan harus bervariasi, minyak dapat diganti margarin, gula pasir
dapat diganti gula merah atau gula batu atau madu.

Kebutuhan gizi yang diperlukan balita antara lain :


a) Energi
Kebutuhan energi sehari pada tahunpertama adalah 100-200 kkal/kg BB. untuk 3 tahun
pertambahan umur, kebutuhan energi turun 10kkal/kg BB . Penggunaan energi dalam tubuh
adalah 50% atau 55 kkal/kg BB/hari untuk metabolisme basal, 12% untuk pertumbuhan, atau 15-
25 kkal/kg BB/hari untuk aktivitas dan 10% terbuang melalui peses.
b) Protein
Protein merupakan sumber asam amino esensial yang diperlukan sebagai zat pembangun atau
untuk pertumbuhan dan pembentukan protein dalam serum, hemoglobin, enzim, hormon, serta
antibodi, mengganti sel-sel yang rusak, dan sumber sebagai energi.
Protein merupakan zat gizi yang sangat penting bagi bayi dan anak karena bagian terbesar dari
tubuh terdiri atas air, kehilangan air melalui kulit dan ginzal pada bayi dan anak lebih besardari
pada orang dewasa. Bayi dan anak akan mudah terserang penyakit yang menyebabkan
kehilangan air dalam jumlah banyak.
c) Lemak
Kebutuhan lemak tidak dinyatakan dalam angka mutlak, dianjurkan 12-20% energi total berasal
dari lemak.
d) Hidrat arang
Dianjurkan 60-70 energi total berasal dari hidrat arang. Pada ASI dan sebagian besar formula
bayi 40-50% kandungan kalori berasal dari hidrat arang terutama laktosa.
Tabel angka kecukupan gizi yang dianjurkan perhari pada balita untuk mempertahankan
kesehatan yang baik.
No. Sumber Jumlah

1. Kecukupan 1210 kkal


energi
2 Kecukupan 23 g
protein
3 Kecukupan 1350-1500 ml
cairan
4 Kecukupan kalori 1300 kkal

5 Kecukupan
vitamin : 1500 mg
Vitamin A 20 mg
Vitamin C

6 Kecukupan 800 mg
kalsium

Adapun kebutuhan gizi sehari, untuk anak usia 1-3 tahun (dalam bahan makanan) :
No. Jenis Berat (gr) URT
1 Beras 100 1 ½ gelas nasi
2 Daging 50 1 ptg sedang
3 Telur 50 1 butir
4 Tempe 50 2 ptg sedang
5 Kacang hijau 10 1 sdm
6 Buah 200 2 buah pisang
7 Sayur 300 2 gls
8 Gula 25 2 ½ sdm
9 Minyak/Susu 10/- 1 sdm/2 gls susu

Usia toddler memerlukan minimum dua porsi (480 g) kelompok susu setiap hari untuk
memberikan protein, kalsium, riboflavin, dan vitamin A da B12. Susu yang diperkaya
memberikan vitamin D dan tambahan vitamin A. Keseluruhan susu harus digunakan sampai
toddler mencapai usia 2 tahun untuk membantu meningkatkan asupan asam lemak yang cukup.
Separuh dari asupan protein toddler harus mengandung nilai protein biologi tinggi.

Contoh menu sehari, untuk anak usia 1-3 tahun ( 1300 kalori ) :
Pagi hari : 1 gelas susu
Pukul 08.00 : Sup macaroni
Pukul 10.00 : Biskuit, sari buah
Siang hari : Nasi, bistik daging cincang, tempe, sup sayur
Pukul 16.00 : Buah
Malam hari : Nasi, siomay tahu ayam, sup sayuran, buah, 1 gelas susu
Pada usia toddler biasanya lebih menyukai makanan manis seperti, cokelat, permen, dan eskrim.
Sedangkan sayuran kurang disukai, keadaan ini harus lebih diperhatikan agar anak dapat
menyukai berbagai jenis sayuran.
Makanan kecil boleh diberikan antara 2 waktu makan, sepanjang tidak mengurangi selera makan.
Dalam keadaan tertentu anak lebih menyukai makanan kecil daripada makanan utama. Hal ini
masih diperbolehkan selama kandungan nutrien dalam makanan kecil tersebut masih terpenuhi
dan hal ini hanya bersifat sementara. Jadwal pemberian makan untuk usia ini tidak berbeda
dengan jadwal makan orang dewasa.

 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi terhadap Keadaan Nutrisi Balita


a. Sulit Makan
Anak setelah umur 2 atau 3 tahun mencapai suatu fase gemar memproses. Masa ini dinamakan
“berkeras kepala” apabila anak disuruh makan dia akan menolaknya apalagi bila dipaksa ia
merasa tertekan. Hal inilah yang menyebabkan gizi terganggu.
b. Banyak Mengemil atau Jajan
Anak yang baru tumbuh banyak memerluka aktivitas di luar rumah, seperti sekolah, bermain dll.
Ketika di luar rumah makanan tidak terkontrol dan mereka cenderung lebih menyukai mengemil
atau jajan.
c. Mengemut Makanan
Anak-anak suka mengemut makanan lebih lama dalam mulutnya karena makanan yang
dikunyahnya terutama yang mengandung karbohidrat terasa semakin manis. Oleh karena itu,
makanan yang diberikan tidak cepat habis dan pemenuhan gizi tidak terpenuhi.
d. Sosial Budaya
Pengaruh sosial budaya berasal dari keluarga dan masyarakat. Seperti berbagai makanan yang
tabu dikenakan pada anak balita, dan justru menyebabkan bagian makanan yang diberikan
kepada anak-anak jauh dibawah kebutuhannya. Selain itu, keluarga ayah biasanya lebih berkuasa
dan paling banyak mendapat bagian makanan, sedangkan balita tetap tidak diperhatikan.

 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Balita


a. Faktor dalam, dipengaruhi oleh :
 Jumlah makanan
 Mutu makanan
 Kesehatan balita (ada/tidaknya penyakit)
b. Faktor luar, dipengaruhi oleh :
 Tingkat ekonomi
 Perilaku (orang tua/pengasuh)
 Pendidikan
 Sosial budaya/kebiasaan
 Kesediaan bahan makanan di rumah tangga
Peran Zat Gizi Pada Usia Toddler

2.1 Makanan Usia Toddler


 Pengertian Usia Toddler
Usia toddler adalah usia anak dari 1-2 tahun atau 2-3 tahun. Usia toddler merupakan bagian dari usia
balita dimana usia toddler itu merupakan rentang usia pada usia balita. Pada usia ini pula merupakan usia
yang rentang terkena penyakit.
Ketika memasuki usia 2 tahun anak harus sudah diperkenalkan dengan makanan biasa yang lazim
untuk seusianya. Dengan demikian, anak tidak perlu lagi diberi makan khusus seperti bubur campur atau
makanan lainnya.
Makanan anak berusia 3-5 tahun, tetap sama dengan makanan sebelumnya. Terutama protein dan
vitamin A, disamping kalori dengan jumlah yang cukup, perlulah mendapat perhatian. Sepertiga dari kebutuhan
protein sedapat mungkin diambil dari makanan yang berasal dari hewan. Anak-anak dalam usia ini sudah
dapat lebih banyak dikenalkan dengan makanan-makanan yang disajikan untuk anggota-anggota keluarga
lainnya.
 Syarat Makanan untuk Usia Toddler
a. Memenuhi kecukupan zat gizi dan energi sesuai dengan umur,
b. Susunan hidangan disesuaikan pada menu seimbang dengan bahan makanan setempat yang tersedia,
kebiasaan makanan dan selera terhadap makanan,
c. Bentuk dan posisi makanan disesuaikan dengan daya terima atau toleransi dan,
d. Memperhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan.
Pola pertumbuhan seseorang sejak lahir sampai meninggal, tidak merupakan garis lurus, tetapi dan adanya
fase pertumbuhan cepat (growth spurt) dan fase pertumbuhan lambat (growth platean). Fase growth spurt ialah
pada periode umur bayi dan balita serta pada periode umur remaja (adolonsense). Fase growth platean ialah
pada periode prasekolah dan fase dewasa. Pertumbuhan merupakan parameter kesehatan gizi yang cukup
untuk dipergunakan dalam menilai kesehatan anak terutama anak bayi dan balita.
 Kebutuhan Nutrisi untuk Balita
a. Tujuan Pemberian pada balita
Tubuh manusia memerlukan berbagai zat gizi. Pada balita selain diberikan ASI eksklusif selama enam bulan
juga diberikan makanan tambahan mulai dari usia empat bulan.
Gizi berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan manusia mulai dari dalam kandungan sampai
mencapai dewasa. Kualitas makanan merupakan landasan untuk membangun manusia yang sehat dan
berkualitas.
Gizi seimbang dapat dipenuhi dengan pemberian bahan makanan yang mengandung sumber hidrat arang,
protein, vitamin, dan mineral. Makanan yang diberikan kepada bayi atau balita dalam bentuk makanan lunak,
setelah usia bertambah diberikan makanan kasar, pemberian ASI terus diberikan sampai bayi disapih.
Gizi seimbang perlu diterapkan ketika bayi mulai bisa makan makanan yang ditim. Penganeka ragaman
pangan disesuaikan dengan bahan makanan yang bisa dikonsumsi sesui umurnya. Untuk tetap sehat, gizi
seimbang perlu diterapkan sedini mungkin.
b. Asupan Makanan
Hidangan merupakan jenis makanan yang disajikan untuk dimakan. Disini peran orang tua harus
memutuskan apa yang anaknya harus makan, khususnya pada usia 1-3 tahun karena pada usia ini
anak bersifat konsumen pasif dan rentan terhadap penyakit gizi (KKP dan anemia) .
Jenis makanan anak ini termasuk buah, kue, semua jenis makanan lunak dan makanan berasa,
disamping asi atau susu yang mungkin masih diperlukan. Makanan lunak biasanya dikonsumsi
bagi anak yang belum memiliki geraham, anak berumur 1 ½ tahun – 2 tahun biasanya memiliki
geraham maka bisa diberikan makanan biasa asalkan tidak pedas, berlemak, dan merangsang.
Pemberian sayuran dan buah-buahan harus bervariasi, minyak dapat diganti margarin, gula pasir
dapat diganti gula merah atau gula batu atau madu.

Kebutuhan gizi yang diperlukan balita antara lain :


a) Energi
Kebutuhan energi sehari pada tahunpertama adalah 100-200 kkal/kg BB. untuk 3 tahun
pertambahan umur, kebutuhan energi turun 10kkal/kg BB . Penggunaan energi dalam tubuh
adalah 50% atau 55 kkal/kg BB/hari untuk metabolisme basal, 12% untuk pertumbuhan, atau 15-
25 kkal/kg BB/hari untuk aktivitas dan 10% terbuang melalui peses.
b) Protein
Protein merupakan sumber asam amino esensial yang diperlukan sebagai zat pembangun atau
untuk pertumbuhan dan pembentukan protein dalam serum, hemoglobin, enzim, hormon, serta
antibodi, mengganti sel-sel yang rusak, dan sumber sebagai energi.
Protein merupakan zat gizi yang sangat penting bagi bayi dan anak karena bagian terbesar dari
tubuh terdiri atas air, kehilangan air melalui kulit dan ginzal pada bayi dan anak lebih besardari
pada orang dewasa. Bayi dan anak akan mudah terserang penyakit yang menyebabkan
kehilangan air dalam jumlah banyak.
c) Lemak
Kebutuhan lemak tidak dinyatakan dalam angka mutlak, dianjurkan 12-20% energi total berasal
dari lemak.
d) Hidrat arang
Dianjurkan 60-70 energi total berasal dari hidrat arang. Pada ASI dan sebagian besar formula
bayi 40-50% kandungan kalori berasal dari hidrat arang terutama laktosa.

Tabel angka kecukupan gizi yang dianjurkan perhari pada balita untuk mempertahankan
kesehatan yang baik.
No. Sumber Jumlah

1. Kecukupan 1210 kkal


energi
2 Kecukupan 23 g
protein
3 Kecukupan 1350-1500 ml
cairan
4 Kecukupan kalori 1300 kkal

5 Kecukupan
vitamin : 1500 mg
Vitamin A 20 mg
Vitamin C

6 Kecukupan 800 mg
kalsium

Adapun kebutuhan gizi sehari, untuk anak usia 1-3 tahun (dalam bahan makanan) :
No. Jenis Berat (gr) URT
1 Beras 100 1 ½ gelas nasi
2 Daging 50 1 ptg sedang
3 Telur 50 1 butir
4 Tempe 50 2 ptg sedang
5 Kacang hijau 10 1 sdm
6 Buah 200 2 buah pisang
7 Sayur 300 2 gls
8 Gula 25 2 ½ sdm
9 Minyak/Susu 10/- 1 sdm/2 gls susu

Usia toddler memerlukan minimum dua porsi (480 g) kelompok susu setiap hari untuk
memberikan protein, kalsium, riboflavin, dan vitamin A da B12. Susu yang diperkaya
memberikan vitamin D dan tambahan vitamin A. Keseluruhan susu harus digunakan sampai
toddler mencapai usia 2 tahun untuk membantu meningkatkan asupan asam lemak yang cukup.
Separuh dari asupan protein toddler harus mengandung nilai protein biologi tinggi.

Contoh menu sehari, untuk anak usia 1-3 tahun ( 1300 kalori ) :
Pagi hari : 1 gelas susu
Pukul 08.00 : Sup macaroni
Pukul 10.00 : Biskuit, sari buah
Siang hari : Nasi, bistik daging cincang, tempe, sup sayur
Pukul 16.00 : Buah
Malam hari : Nasi, siomay tahu ayam, sup sayuran, buah, 1 gelas susu

Pada usia toddler biasanya lebih menyukai makanan manis seperti, cokelat, permen, dan eskrim.
Sedangkan sayuran kurang disukai, keadaan ini harus lebih diperhatikan agar anak dapat
menyukai berbagai jenis sayuran.
Makanan kecil boleh diberikan antara 2 waktu makan, sepanjang tidak mengurangi selera makan.
Dalam keadaan tertentu anak lebih menyukai makanan kecil daripada makanan utama. Hal ini
masih diperbolehkan selama kandungan nutrien dalam makanan kecil tersebut masih terpenuhi
dan hal ini hanya bersifat sementara. Jadwal pemberian makan untuk usia ini tidak berbeda
dengan jadwal makan orang dewasa.

 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi terhadap Keadaan Nutrisi Balita


a. Sulit Makan
Anak setelah umur 2 atau 3 tahun mencapai suatu fase gemar memproses. Masa ini dinamakan
“berkeras kepala” apabila anak disuruh makan dia akan menolaknya apalagi bila dipaksa ia
merasa tertekan. Hal inilah yang menyebabkan gizi terganggu.
b. Banyak Mengemil atau Jajan
Anak yang baru tumbuh banyak memerluka aktivitas di luar rumah, seperti sekolah, bermain dll.
Ketika di luar rumah makanan tidak terkontrol dan mereka cenderung lebih menyukai mengemil
atau jajan.
c. Mengemut Makanan
Anak-anak suka mengemut makanan lebih lama dalam mulutnya karena makanan yang
dikunyahnya terutama yang mengandung karbohidrat terasa semakin manis. Oleh karena itu,
makanan yang diberikan tidak cepat habis dan pemenuhan gizi tidak terpenuhi.
d. Sosial Budaya
Pengaruh sosial budaya berasal dari keluarga dan masyarakat. Seperti berbagai makanan yang
tabu dikenakan pada anak balita, dan justru menyebabkan bagian makanan yang diberikan
kepada anak-anak jauh dibawah kebutuhannya. Selain itu, keluarga ayah biasanya lebih berkuasa
dan paling banyak mendapat bagian makanan, sedangkan balita tetap tidak diperhatikan.

 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Balita


a. Faktor dalam, dipengaruhi oleh :
 Jumlah makanan
 Mutu makanan
 Kesehatan balita (ada/tidaknya penyakit)
b. Faktor luar, dipengaruhi oleh :
 Tingkat ekonomi
 Perilaku (orang tua/pengasuh)
 Pendidikan
 Sosial budaya/kebiasaan
 Kesediaan bahan makanan di rumah tangga

Anda mungkin juga menyukai