Anda di halaman 1dari 3

Uji Kesesuaian Pesawat Sinar X

Bermula dari laboratorium pengujian dan kalibrasi alat kesehatan serta laboratorium proteksi radiasi, pada
tahun 2009 kepala BPFK Jakarta menginstruksikan untuk membuat laboratorium tersendiri yang melayanai
secara khusus pengujian x-ray. Maka mulai akhir tahun 2009 pula, BPFK merubah haluan pelayanan kalibrasi dan
pelayanan pengukuran paparan radiasi dilebur menjadi pelayanan uji kesesuaian.

Apa itu uji kesesuaian :

Uji kesesuaian adalah bagian terpenting dari program jaminan kualitas yang berhubungan dengan
aspek-aspek kinerja peralatan pesawat sinar-x yang berlaku berdasarkan pada undang-undang kontrol
radiasi. Uji kesesuaian merupakan salah satu upaya optimasi proteksi radiasi terhadap pasien. Dengan
melakukan uji kesesuaian terhadap peralatan sinar-x yang dimiliki oleh fasilitas kesehatan, maka akan diketahui
kualitas peralatan sinar-x yang digunakan dalam pelayanan.

Tujuan uji kesesuaian terhadap pesawat sinar-X yaitu menjamin bahwa setiap parameter penyinaran
pada pesawat teruji akurasi, linieritas dan kestabilan fungsinya sesuai dengan spesifikasi alat dan bila terjadi
penyimpangan harus berada dalam nilai batas toleransi yang disepakati. Dasar dari uji kesesuaian ini, merujuk
pada PERATURAN KEPALA BAPETEN NOMOR 9 TAHUN 2011, tentang Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X
Radiologi Diagnostik dan Intervensional.

Dasar Hukum Peraturan dan Perundangan tentang Pengujian dan Kalibrasi

1. UNDANG UNDANG NO. 36 TAHUN 2009 tentang KESEHATAN

“Pasal 103 ayat 1 : Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan diselenggarakan untuk melindungi
masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak
memenuhi persyaratan mutu dan / atau keamanan dan / atau khasiat / kemanfaatan

2. UNDANG-UNDANG NO. 44 TAHUN 2009 tentang RUMAH SAKIT

Pasal 7 ayat 1 : Rumah sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, BANGUNAN, PRASARANA, sdm,
kefarmasian, dan PERALATAN.
Pasal 16 ayat 1 : Persyaratan peralatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat (1) meliputi peralatan
medis dan non medis harus memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu, keamanan,
keselamatan dan laik pakai.

Pasal 16 ayat 2 : Peralatan medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diuji dan dikalibrasi secara
berkala oleh Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan dan / atau institusi pengujian fasilitas
kesehatan yang berwenang

Pasal 16 ayat 3 : Peralatan yang menggunakan sinar pengion harus memenuhi ketentuan dan harus diawasi
oleh lembaga yang berwenang.

Pasal 16 ayat 7 : Ketentuan menenai pengujian dan / atau kalibrasi peralatan medis, standar yang berkaitan
dengan keamanan, mutu, dan manfaat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 17 :Rumah sakit yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15, dan 16 tidak diberikan izin mendirikan, dicabut atau tidak diperpanjang izin
operasional rumah sakit.

3. UNDANG-UNDANG NO. 10 TAHUN 1997 tentang KETENAGANUKLIRAN

“ Pasal 17 ayat 1 : Setiap pemanfaatan tenaga nuklir wajib memiliki izin, kecuali dalam hal-hal tertentu yang
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.”

Ruang Lingkup dan Kemampuan Lab. Uji Kesesuaian

1. X-Ray General Purpose. 7. Angiografi


2. X-Ray Mobil 8. C-Arm
3. X-Ray Dental 9. Fluoroskopi
4. X-Ray Dental Panoramik. 10. Bone Densitometri
5. CT Scan 11. CR / DR
6. Mammografi 12. Pengukuran paparan radiasi Ruang X-Ray

Berikut peralatan dan fasilitas yang mampu diuji oleh lab uji kesesuaian BPFK Jakarta :
Parameter yang diuji pada uji kesesuaian adalah :
1. Kuat Iluminasi lampu kolimator.
2. Kesesuaian dan Kelurusan Berkas Sinar-X dengan Cahaya Kolimator
3. Akurasi Tegangan Tabung
4. Akurasi Waktu Eksposi
5. Linearitas Keluaran / Laju Dosis
6. Reproduksibilitas Tegangan Tabung, Waktu Eksposi dan Keluaran Radiasi
7. Kualitas Berkas Sinar-X (HVL)
8. Kebocoran Tabung Sinar-X
9. Kualitas Citra (Image) dan Ukuran Focalspot
10. Informasi Dosis Pasien

Anda mungkin juga menyukai