OLEH:
A. Latar Belakang
Sebagai seorang muslim, tentu kita tidak asing dengan masalah wudhu.
Wudhu merupakan kegiatan bersuci dari hadats kecil dengan cara membasuh
anggota badan tertentu dengan air yang suci dan mensucikan disertai dengan
berikut ini:
shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan
sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki,
dan jika kamu junub, maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam
perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh
dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan
tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak
kamu bersyukur.”
ketika berdzikir dan berdo’a kepada Allah, hendak tidur, sesudah muntah,
ketika hendak makan dalam keadaan junub, ketika hendak mengulang jima’,
Akan tetapi, jika kita perhatikan lebih seksama, semua perintah Allah itu
tidak ada yang sia-sia. Semua pasti bermanfaat untuk kita, baik di dunia
shalat, secara tersirat juga mengajarkan kepada kita untuk selalu hidup bersih
dan suci, karena pada hakikatnya manusia itu tidak luput dari kotoran,
kesalahan dan dosa. Dengan berwudhu, selain bisa membersihkan diri kita
dari kotoran, bakteri, dan kuman yang menyebabkan berbagai penyakit, juga
yang diberikan kepada manusia. Kedua, wudhu tersebut yaitu kesucian atau
yang sempurna dari badan, jiwa (mental), dan sosial.” Sedangkan dalam UU
No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan BAB I Pasal I disebutkan bahwa
kesehatan berarti: “keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
Dari pengertian di atas dapat kita pahami bahwa kesehatan merupakan suatu
dengan baik. Dalam artian, empat aspek kesehatan, yakni kesehatan badan
(fisik), mental (jiwa/rohani), sosial dan ekonomi dapat berjalan dengan baik,
sehingga seseorang dapat hidup produktif baik secara sosial maupun ekonomi.
menerangkan kepada kita bahwa semua perintah Allah itu ada tujuannya, yang
tidak lain hanyalah untuk kemaslahatan umat manusia sendiri, sehingga ketika
manusia mengetahui hikmah dari perintah Allah itu manusia akan bersyukur
kesadaran.
Jika kita melihat wajah Fiqh mengenai wudhu ini, terdapat perbedaan
persepsi atau pandangan dari para ulama’ tentang wudhu. Sebagai misal,
sebagian ulama’ mengatakan bahwa kaki itu wajib dibasuh, sedangkan ulama’
yang lain mengatakan kaki itu wajib diusap. Contoh lagi, sebagian ulama’
B. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan lansia dapat mengetahui cara dan
manfaat wudhu bagi kesehatan.
C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini lanisa diharapkan dapat:
1. Menegtahui cara dan manfaat wudhu bagi kesehatan
2. Mampu mendemonstrasikan wudhu sesuai dengan syariat Islam
D. Sasaran
Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Gau Mabaji Kabupaten Gowa
E. Strategi Pelaksanaan
1. Metode
Ceramah dan demonstrasi langsung pada lansia
2. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Acara berlangsung sesuai dengan waktu yang ditentukan selama
45 menit.
2) Mahasiswa dapat menyiapkan alat dan media sesuai dengan yang
diperlukan.
b. Evaluasi Proses
1) 70 % dari peserta yang hadir dapat berperan serta secara aktif.
2) Selama acara berlangsung sesuai dengan tujuan yang ditetapkan
3) Peserta dapat mengikuti sesuai dengan susunan acara.
c. Evaluasi Hasil
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan peserta dapat :
1. Mengetahui cara dan manfaat wudhu bagi kesehatan
2. Mendemonstrasikan wudhu secara langsung pada lansia
3. Waktu dan Tempat
Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 24 April 2018 jam
07.30 WITA di Mushollah Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaju
Kabupaten Gowa
4. Media
Video Player
5. Setting
Keterangan:
= Moderator = Peserta
= Pemateri = Fasilitator
= Pembimbing = Observer
6. Susunan Acara
Waktu Acara
7. Susunan Panitia
a. Penanggungjawab : Dr. Muh Anwar Hafid. S.Kep Ns, M.Kes
Ns. Eny Sutria, S.Kep., M.Kes
b. Moderator : Firman Saputra, S.Kep
c. Pemateri : Syahrul Muharram, S.Kep
d. Observer : Samranah, S.Kep
Siti Hardianti Ariana, S.Kep
Andi Kamariyah Hayat, S.Kep
Nurfadillah Salam, S.Kep
Marwati, S.Kep
Iis Meylani Nurjanna, S.Kep
e. Fasilitator : Sampara., S.Kep
Muh. Wahid Sangrah, S.Kep
Wahyudi, S, Kep
Muh.Indra Jaya, S.Kep
8. Uraian Tugas
1. Penanggung jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.
2. Moderator
a. Membuka acara.
b. Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing.
c. Menjelaskan tujuan dan topik.
d. Menjelaskan kontrak waktu.
e. Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri.
f. Mengarahkan alur diskusi.
g. Memimpin jalannya diskusi.
h. Menutupa cara.
3. Pemateri
Mempersiapkan materi untuk penyuluhan.
4. Observer
Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.
5. Fasilitator
a. Memotifasi peserta untuk berperana aktif dalam jalannya
penyuluhan.
b. Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta.