Anda di halaman 1dari 15

Rohmad

1) Key word
a. Combustio
Jawaban sementara : luka bakar
Jawaban sesuai literatur : (Brunner dan Suddarth, 2002)

luka yang disebabkan oleh pengalihan energi dari suatu sumber panas
pada tubuh, panas dapat dipindahkan oleh hantaran/radiasi electromagnet
b. Cotrimoxazole
Jawaban sementara : antibiotik
Jawaban sesuai literatur:
Antibiotik kombinasi trimethoprim yang digunakan untuk mengobati berbagai
macam infeksi bakteri.
c. Salf mebo
Jawaban sementara : salep luka bakar
Jawaban sesuai literatur ;
Salah satu jenis salep yang dapatmengobati, mengatasi dan menyembuhkan
luka bakar tanpa meninggalkan bekas luka yang mengganggu
d. Neurobion
Jawaban sementara : penambah darah
Jawaban sesuai literatur ;
Salah satu merek suplemen yang mengandung vitamin B kompleks yang
terdiri dari vitamin B1, vitamin B6 dan vitamin B12. Vitamin B kompleks ini
dikenal sebagai vitamin neurotropik (nutrisi sel saraf) digunakan untuk
melindungi dan menjaga kenormalan fungsi saraf
e. Novalgin
Jawaban sementara : anti nyeri
Jawaansesuai literatur :
Obat yang digunakan untuk meredakan sakit derajat sedang hingga berat,
seperti sakit gigi, sakit kepala, nyeri haid, sakit punggung, nyeri kolit,
pasca operasi, dan lain-lain.

Ester

1. Apa etiologi dari combustio

Jawaban sementara: Tersiram zat kimia, terkena benda panas


Jawaban literatur:
Menurutnya penyebabnya, luka bakar dapat dibagi dalam beberapa
jenis, meliputi hal-hal berikutnya ini.
a. Panas basah (luka bakar) yang disebabkan oleh air panas (misalnya:
teko atau minuman).
b. Luka bakar dari lemak panas akibat memasak lemak.
c. Luka bakar akibat api unggun, alat pemanggang, dan api yang
disebabkan oleh merokok di tempat tidur.
d. Benda panas (mislnya radiator).
e. Radiasi (misalnya terbakar sinar matahari).
f. Luka bakar listrik akibat buruknya pemeliharaan peralatan listrik.
Mungkin tidak jelas adanya kerusakan kulit, tetapi biasanya terdapat
titik masuk dan keluar. Luka bakar tersengat listrik dapat
menyebabkan aritmia jantung dan pasien ini harus mendapat
pemantauan jatung minimal selama 24 jam setelah cedera
g. Cedera inhalasi terjadi akibat pejanan gas panas, ledakan, dan luka
bakar pada kepala dan leher, atau tertahan diruangan yang dipenuhi
asap (Muttaqin dan Kumala, 2011:200)
2. Apa saja APD yang digunakan saat masuk ruang isolasi?

Jawaban sementara: Masker, handscoon


Jawaban literatur :

- Topi operasi digunakan untuk menutupi area kepala


- Masker digunakan untuk menutupi mulut dan hidung
- Gaun perawat digunakan untuk tubuh agar tidak terkena cairan
pasien
- Sarung tangan digunakan untuk kontak langsung terhadap
pasien. (Andalia,2016:08)
3. Bagaimana patofisiologi dari combustio

Jawab sementara : -
Jawaban literatur :

Kulit adalah organ terbesar dari tubuh. Meskipun tidak aktif secara
metabolik, tetapi kulit melayani beberapa fungsi penting penting bagi
kelangsungan hidup dimana dapat terganggu akibat suatu cedera luka
bakar. Suatu cedera lua bakar akan menggangu fungsi, seperti berikut
ini.
a) Gangguan proteksi terhadap invasi kuman.
b) Gangguan sensasi yang memberikan informasi tentang kondisi
lingkungan.
c) Gangguan sebagai fungsi termogulasi dan keseimbangan air.
d) Jenis umum sebagai besar luka bakar adalah luka bakar akibat.
Jaringan lunak akan mengalami cedera bila cedera bila terkena suhu
diatas 115®F (46®C). Luasnya kerusakan bergantungan pada suhu
permukaan dan lama kontak. Sebagian contoh, pada kasus luka
bakar tersiram air panas pada orang dewasa, kontak selama 1 detik
dengan air yang panas dari shower dengan suhu 68,9® dapat
menimbulkan luka bakar yang merusak epidermis dan dermis
sehingga terjadi cedera derajat-tiga (full-thickness injuri). Sebagai
manifestasi dari cedera luka cedera luka bakar panas, kulit akan
melakukan pelepasan zat vasoaktif yang menyebabkan
pembentukan oksigen reaktif yang menyebabkan peninggkatan
permeabilitas kapiler. Hal ini menyebabkan kehilangan cairan serta
viskositas plasma meningkatkan dengan menghasilkan suatu formasi
mikrotrombus.
Cedera luka bakar dapat menyebabkan keadaan hipermetabolik
dimenifestasikan dengan adanya demam, peningkatan laju
metabolisme, peningkatan ventilasi, peningkatan curah jantung,
peningkatan glukoneogenesis, serta meningkatkan katabolisme otot
viseral dan rangka. Pasien membutuhkan dukungan komprehensif,
yang berlanjut sampai penutupan luka selesai. (Muttaqin dan
Kumala, 2011:200)
4. Apa manifestari klinis combustio
Jawab sementara: Color, dolor, tumor, rubor
Jawaban iteratur :
Adanya demam, peningkatan laju metabolisme, peningkatan ventilasi,
peningkatan curah jantung, peningkatan glukoneogenesis, serta
meningkatkan katabolisme otot viseral dan rangka.
(Muttaqin dan kumala, 2011)

Indah
5. Apa komplikasi combustio
Jawaban sementara: Dehidrasi
Jawaban literatur:
Syok, kekurangan cairan dan elektrolit, hypermetabolisme, infeksi,
masalah pernapasan akut dan juga kematian. Pada luka bakar yang
luas dapat juga terjadi kecacatan dan depresi (Suriadi dan Rita,2006).

6. Penyakitapa saja yang dirawat diruang isolasi ?


Jawaban sementara: hepatitis, Dm, luka bakar
Jawaban literatur :

a. Pasien dengan penyakit yang infeksius atau menular

Misal : TBC, HIV, difteri, dll.


b. Luka lebar dengan cairan keluar, diare, perdarahan tidak terkontrol
c. Luka dengan infeksi kuman gram positif
d. Varicella
e. Bila pasien kurang mampu menjaga kebersihan (Mansjoer, 2007)
7. Mengapa pasien combustio derajad lll dirawat di ruang isolasi
Jawabsementara : Karena menimbulkan bau
Jawaban literatur :

Pada pasien dengan luka lebar cairan keluar dirawat diruang isolasi
karena dapat. meminimalisasikan kontaminasi luas terhadap
lingkungan (Mansjoer, 2007)
8. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi combustio
Jawab sementara: Kecerobohan
Jawab literatur :
Beratnya luka bakar juga dipengaruhi oleh cara dan lamanya kontak
dengan sumber panas (misal suhu benda yang membakar, jenis
pakaian yang terbakar), listrik, zat kimia, radiasi, kondisi ruangan saat
terjadi kebakaran dan ruangan yang tertutup. (Muttaqin dan kumala,
2011)

Tisya

9. Bagaimana penatalaksanaan combustio


Jawab sementara: -
Jawab literatur :
a. Penatalaksanaan Konservatif
1) Pre Hospital
Seorang yang sedang terbakar akan merasa panik, dan akan
belari untuk mencari air. Hal ini akan sebaliknya akan
memperbesar kobaran api karena tertiup oleh angin. Oleh
karena itu, segeralah hentikan (stop), jatuhkan (drop), dan
gulingkan (roll) orang itu agar api segera padam. Bila memiliki
karung basah, segera gunakan air atau bahan kain basah
untuk memadamkan apinya. Sedanguntuk kasus luka bakar
karena bahan kimia atau benda dingin, segera basuh dan
jauhkan bahan kimia atau benda dingin. Matikan sumber listrik
dan bawa orang yang mengalami luka bakar dengan
menggunakan selimut basah pada daerah luka bakar. Jangan
membawa orang dengan luka bakar dalam keadaan terbuka
karena dapat menyebabkan evaporasi cairan tubuh yang
terekspose udara luar dan menyebabkan dehidrasi. Orang
dengan luka bakar biasanya diberikan obat-obatan penahan
rasa sakit jenis analgetik : Antalgin, aspirin, asam mefenamat
samapai penggunaan morfin oleh tenaga medis
2) Hospital
a. Resusitasi A, B, C.
Setiap pasien luka bakar harus dianggap sebagai pasien
trauma, karenanya harus dicek Airway, breathing dan
circulation-nya terlebih dahulu
a) Airway - apabila terdapat kecurigaan adanya trauma
inhalasi, maka segera pasang Endotracheal Tube (ET).
Tanda-tanda adanya trauma inhalasi antara lain adalah:
riwayat terkurung dalam api, luka bakar pada wajah,
bulu hidung yang terbakar, dan sputum yang hitam.
b) Breathing - eschar yang melingkari dada dapat
menghambat gerakan dada untuk bernapas, segera
lakukan escharotomi. Periksa juga apakah ada trauma-
trauma lain yang dapat menghambat gerakan
pernapasan, misalnya pneumothorax, hematothorax,
dan fraktur costae
c) Circulation - luka bakar menimbulkan kerusakan
jaringan sehingga menimbulkan edema. pada luka
bakar yang luas dapat terjadi syok hipovolumik karena
kebocoran plasma yang luas. Manajemen cairan pada
pasien luka bakar, ada 2 cara yang lazim dapat
diberikan yaitu dengan Formula Baxter dan Evans

b. Resusitasi Cairan
Dua cara yang lazim digunakan untuk menghitung
kebutuhan cairan pada penderita luka bakar yaitu :
a) Cara Evans
Untuk menghitung kebutuhan pada hari pertama
hitunglah :
 Berat badan (kg) X % luka bakar X 1cc Nacl
 Berat badan (kg) X % luka bakar X 1cc larutan koloid
 3.2000cc glukosa 5%
Separuh dari jumlah (1). (2), (3) diberikan dalam 8 jam
pertama. Sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya. Pada
hari kedua diberikan setengah jumlah cairn hari pertama.
Pada hari ketiga diberikan setengah jumlah cairan yang
diberikan hari kedua. Sebagai monitoring pemberian
lakukan penghitungan diuresis.
b) Cara Baxter
Merupakan cara lain yang lebih sederhana dan banyak
dipakai. Jumlah kebutuhan cairan pada hari pertama
dihitung dengan rumus :
Baxter = % luka bakar X BB (kg) X 4cc
Separuh dari jumlah cairan yang diberikan dalam 8 jam
pertama, sisanya diberikan dalam 16 jam. Hari pertama
terutama diberikan elektrolit yaitu larutan ringer laktat
karena terjadi hiponatremi. Untuk hari kedua diberikan
setengah dari jumlah pemberian hari pertama.
c) Infus, kateter, CVP, oksigen, Laboratorium, kultur luka.
d) Monitor urine dan CVP.
e) Topikal dan tutup luka
- Cuci luka dengan savlon : NaCl 0,9% ( 1 : 30 ) +
buang jaringan nekrotik.
- Tulle
- Silver sulfa diazin tebal.
- Tutup kassa tebal.
- Evaluasi 5 – 7 hari, kecuali balutan kotor.
f) Obat – obatan
- Antibiotika : tidak diberikan bila pasien datang < 6
jam sejak kejadian.
- Bila perlu berikan antibiotika sesuai dengan pola
kuman dan sesuai kultur.
- Analgetik : kuat (morfin, petidine)
- Antasida : kalau perlu
b. Penatalaksanaan Pembedahan
Eskaratomi dilakukan juga pada luka bakar derajat III yang
melingkar pada ekstremitas atau tubuh. Hal ini dilakukan
untuk sirkulasi bagian distal akibat pengerutan dan penjepitan
dari eskar. Tanda dini penjepitan berupa nyeri, kemudian
kehilangan daya rasa menjadi kebal pada ujung-ujung distal.
Tindakan yang dilakukan yaitu membuat irisan memanjang
yang membuka eskar sampai penjepitan bebas.
Debirdemen diusahakan sedini mungkin untuk membuang
jaringan mati dengan jalan eksisi tangensial. (Arif, 2000)

10. Bagaimana cara mengetahui combustioderajat 3?


Jawaban sementara : -
Jawabaan literatur :
Luka bakar derajat 3, melibatkan/mengenai seluruh dermis bahkan lapisan
lebih dalam. Karakteristik luka bakar derajat 3 ditandai dengan eskar
tebal dengan gambaran trombosis intravaskular dan jaringan nekrosis
(Moenadjat, 2009)

11. Berdasarkan apa penilaian combustio ?


Jawaban sementara: -
Jawaban literatur:
a. Berdasarkan penyebab
b. Berdasarkan kedalaman luka bakar
c. Berdasarkan luas luka bakar
(Moenadjat, 2009)
12. Sebutkan macam-macam grade combustio?
Jawaban sementara: grade 1, grade 2, grade 3
Jawaban literatur:
a) Derajat (1) satu
Pada derajat satu luka bakar akan sembuh waktu singkat. Paling
lambat satu minggutanpa dilakukan pengobatan apapun, kecuali
apabila pada derajat 1 ini penderita kesakitan, bisa diberikan
analgesic tetapi ingat berilah analgetik yang tidak menurunkan suhu
tubuh. Dapat dilakukan perendaman pada air dengan suhu kamar ciri
luka bakar derajat satu adalah kulit hanya tampak kemerahan tanpa
ada kerusakan jaringan kulit. Oleh karena itu pada luka derajat 1
perlu diberikan obat-obat topikal
b) Derajat (2) dua Superfisial
Luka bakar pada derajat dua ini kulit berwarna merah dan adanya
bula (gelembung), organ kulit seperti kelenjar sebasea dan kelenjar
kulit masih utuh, pada luka bakar ini terjadi kerusakan epidermis
yang ditandai rasa nyari dan akan sembuh dalam waktu 10 sampai
dengan 14 hari, dapat pula diberikan pengompresan dengan
menggunakan NaCL . Inget bula tidak perlu dilakukan pemecahan.
c) Derajat (2) Dalam
Luka bakar derajat dua ini kulit kemerahan, adanya jaringan yang
terkelupas (kerusakan dermis dan epidermis). Organ-organ kulit
seperti kelenjar keringat folikel rambut, kelenjar sebesea sebagaian
besar masih utuh, proses penyembuhan pada derajat dua dalam ini
biasanya memerlukan waktu yang lama tergantung jaringan epitel
yang masih tersisa.

d) Derajat (3) Tiga


Luka bakar derajat tiga ini ditandai dengan seluruh dermis dan
epidermis mengalami kerusakan. Tidak dijumpai rasa nyeri dan
kehilangan sensasi, oleh karena ujung-ujung saraf sensorik
mengalami kerusakan/kematian. Bahkan bisa merusak jaringan
lemak maupun otot walaupun jaringan tersebut tidak mengalami
nekrosis. Penyembuhan terjadi lama karena tidak terbentuk eitelisasi
jaringan dari dasar luka yang spontan. Kulit yang terbakar berwana
abu-abu dan pucat. Terjadi koagulasi protein pada epidermis dan
dermis yang dikenal sebagai eskar.

e) Derajat (4) Empat


Luka bakar derajat ini semua jaringan sudah terjadi kerusakan
bahkan lebih dalam lagi dapat menimbulkan jaringan nekrotik.
(Musliha, 2010:73-74)

1. Apa saja keluhan pada pasien tersiram zat kimia selain nyeri
Jawab sementara: Panas
Jawaban literatur :
Pada daerah yang terkena zat kimia akan terasa panas, terjadi iritasi
serta kemerahan dan pembekakan (Black dan Hawks, 2014)
2. Apa klasifikasi zat kimia yang dapat menyebabkan luka bakar
Jawab sementara: Asam kuat
Jawaban literatur :
a. Asam ( asam hidrofluroat,asam oksalik,asam sulfat )
b. Alkali ( alkalis,potasium amonia,barium,lithium )
c. Substansi Organik ( fenol,fosofor putih )
( Moenadjat, 2009)

Vita
3. Bagaimana penanganan pertama saat tersiram zat kimia
Jawab sementara: Air mengalir
Jawaban literatur:
a. Tentukan apakah luka bakar kimia telah dibilas dengan adekuat
b. luka bakar harus dibilas dengan dengan jumlah air yang mengalir
selama 20-30 menit
c. balut luka dengan kain yang bersih dan kering

d. lepaskan pakaian yang terpapar zat kimia(Moenadjat, 2009)

4. Bagaimana proses nyeri pada pasien combustio


Jawab sementara: -
Jawaban literatur:
zat kimia yang terdapat pada ujung saraf akan mengalami nyeri yang
hebat karena hilangnya integritas kulit. Penyintas luka bakar biasanya
menjelaskan 3 jenis nyeri yang muncul pada cedera :
a. Nyeri latar (background pain)
Nyeri yang dialami klien saat sedang beristirahat/ sedang melakukan
aktivitas tertentu. Seperti berganti posisi saat ditempat tidur
b. Nyeri lonjakan (breakthrough pain)
Peningkatan nyeri yang dirasakan yang melebihi tingkat intensitas
rendah nyeri latar
c. Nyeri prosendural : sebagai nyeri akut dan berintensitas tinggi
(Black dan Hawks, 2014)
5. Bagaimana cara mengkaji nyeri pada pengkajian dan sebutkan
skalanya
Jawab sementara: Dengan pengkajian skala PQRS
Jawaban literatur:
a. Proviking incident (P) : faktor penyebab nyeri, rasa nyeri yang
berkurang saat istirahat, rasa nyeri yang bertambah berat saat
aktivias, aktivitas yang menyebabkan nyeri
b. quality of pain (Q) : rasa nyeri yang dirasakan klien (seperti
terbakar,berdenyut,tajam menusuk)
c. region (R) : lokasi nyeri harus ditunjukan klien
d. severitus (S) : sebesar apa rasa nyeri & klien menerangkan sejauh
mana rasa saat mempengaruhi fungsinya
e. time (T) : berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah akan
bertambah buruk
skala : 0 : tidak sakit,1:sedikit sakit,2:lebih sakit,3: sangat sakit,4: teramat
sakit,5: sakit yang tak tertahan
(Perry dan potter, 2006)
6. Bagaimana cara pencegahan combustio
Jawab sementara: Menggunakan APD
Jawaban literatur :
a. Gunakan APD
b. berikan tempat terpisah untuk bahan bahan kimia
c. taati peraturan yang ada
d. berhati hati saat penggunaan zat kimia ( kidd,2010.)

a. Kulit pasien combustio sebagian mengelupas, perlukaan sampai


mengenai otot, pemeriksaan TTV didapatkan TD= 160/100 mmHg, S= 39
̊C, N= 100 x/mnt, R= 30 x/mnt.
Pertanyaan :
1. Apa faktor yang menyebabkan kulit mengelupas
Jawab sementara: Terkena zat kimia dan panas
Jawaban literatur:
perusakan mukosa dengan trombosis pembuluh darah menyebabkan
pengelupasan (Sabiston, 1995: 466)
2. Jelaskan rute penularan infeksi pada pasien combustio?
Jawaban sementara :-
Jawaban literatur: transmisi langsung : rute yang termasuk kontak pribadi
seperti menyentuh, menggigit, mencium, dan berhubungan seksual.
Agen memasuki tubuh melalui kulit, mulut, luka, atau ruam terbuka,
atau organ seksual. Agen infeksi dapat menyebar melalui semprotan
droplet langsung ke konjungtiva atau hidung seperti bersin, batuk,
bernyanyi, berbicara dan meludah. Hal ini disebut penyebaran droplet.
Transmisi tidak langsung: penukaran mikroba patogen yang memerlukan
media perantara baik barang atau bahan, air, peralatan infus,/
transfusi (Pronggoutomo, 2002)

Wiwit
3. Apa pengaruh luka bakar terhadap peningkatan TTV
Jawaban sementara: Karena terjadi peradangan (inflamasi)
Jawaban literatur;
 TD : karena luka bakar lebih dari 40% TBSA menyebabkan
disfungsi miokardium yang signifikan dengan penuruna
kontraktifitas miokardium dan curah jantung. Perubahan ini terjadi
sebelum penurunan volume plasma akibat pelepasan zat dan
radikal bebas oksigen dari luka bakar dari sek miokardium iskemik
sehingga menyebabkan peningkatan td (Le Mone,dkk,2016 : 568).
 Suhu : respon inflamasi awal ditandai oleh peningkatan
permeabilitas kapiler yang diikuti oleh terbentuknya edema,
edema ini menjadi sesuatu yang merupakanmasalah pada luka
bakar, sehingga menyebabkan peningkatan suhu karena adanya
vasodilatasi pembuluh darah(Moenadjat,2009:50).
 Rr : pada fase resusitatif cedera luka bakar terdiri atas waktu
antara cedera awal sampai 36-48 jam setelah cedera. Selama
fase ini masalah saluran pernafasan mengalami peningkatan(Jane
Hokanson,2014 : 849).
4. Apa saja pemeriksaan penunjangcombustio?
Jawaban sementara : HB, leukosit,kultur
Jawaban literatur:

Mennurut (Doenges, 2000, 804)


a) Hitung darah lengkap : peningkatan Ht awal menunjukkan
hemokonsentrasi sehubungan dengan perpindahan/ kehilangan
cairan.
b) Elektrolit serum : kalium meningkat karena cedera jaringan
/kerusakan SDM dan penurunan fungsi ginjal. Natrium awalnya
menurun pada kehilangan air.
c) Alkalin fosfat : peningkatan sehubungan dengan perpindahan
cairan interstitial/ gangguan pompa natrium
d) Urine : adanya albumin, Hb, dan mioglobulin menunjukkan
kerusakan jaringan dalam dan kehilangan protein.
e) Foto rontgen dada : untuk memastikan cedera inhalasI
f) Scan paru : untuk menentukan luasnya cedera inhalasi
g) EKG untuk mengetahui adanya iskemik miokard/disritmia pada luka
bakar listrik.
h) BUN dan kreatinin untuk mengetahui fungsi ginjal.
i) Kadar karbon monoksida serum meningkat pada cedera inhalasi.
j) Bronkoskopi membantu memastikan cedera inhalasi asap.
k) Albumin serum dapat menurun karena kehilangan protein pada
edema cairan.
l) Fotografi luka bakar : memberikan catatan untuk penyembuhan
luka bakar selanjutnya.
5. Sebutkan antomifisologi kulit ?
Jawaban sementara: dermis, epidermis
Jawaban literatur ;
Tubuh secara terus menerus akan menghasilkan panas sebagai
hasil metabolisme makanan yang memproduksi energi, panas ini akan
hilang melalui kulit, selain itu kulit yang terpapar sinar ultraviolet dapat
mengubah substansi yang diperlukan untuk mensintesis vitamin D.
kulit tersusun atas 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis dan
jaringan subkutan.
1. Lapisan epidermis, terdiri atas:
a. Stratum korneum, selnya sudah mati, tidak mempunyai inti sel,
inti selnya sudah mati dan mengandung keratin, suatu protein
fibrosa tidak larut yang membentuk barier terluar kulit dan
mempunyai kapasitas untuk mengusir patogen dan mencegah
kehilangan cairan berlebihan dari tubuh.
b. Stratum lusidum. Selnya pipih, lapisan ini hanya terdapat pada
telapak tangan dan telapak kaki.
c. Stratum granulosum, stratum ini terdiri dari sel-sel pipi seperti
kumparan, sel-sel tersebut terdapat hanya 2-3 lapis yang sejajar
dengan permukaan kulit.
d. Stratum spinosum/stratum akantosum. Lapisan ini merupakan
lapisan yang paling tebal dan terdiri dari 5-8 lapisan. Sel-selnya
terdiri dari sel yang bentuknya poligonal (banyak sudut dan
mempunyai tanduk).
e. Stratum basal/germinatum. Disebut stratum basal karena sel-
selnya terletak di bagian basal/basis, stratum basal
menggantikan sel-sel yang di atasnya dan merupakan sel-sel
induk.
2. Lapisan dermis terbagi menjadi dua yaitu:
a. Bagian atas, pars papilaris (stratum papilaris)
b. Lapisan ini berada langsung di bawah epidermis dan tersusun
dari sel-sel fibroblas yang menghasilkan salah satu bentuk
kolagen.
c. Bagian bawah, pars retikularis (stratum retikularis).
d. Lapisan ini terletak di bawah lapisan papilaris dan juga
memproduksi kolagen.
e. Dermis juga tersusun dari pembuluh darah serta limfe, serabut
saraf, kelenjar keringat serta sebasea dan akar rambut.
3. Jaringan subkutan atau hipodermis
Merupakan lapisan kulit yang terdalam. Lapisan ini terutamanya
adalah jaringan adipose yang memberikan bantalan antara lapisan
kulit dan struktur internal seperti otot dan tu lang. Jaringan subkutan
dan jumlah deposit lemak merupakan faktor penting dalam
pengaturan suhu tubuh.
(Potter dan Perry, 2010 )
b. Terapi yang diberikan kepada pasien combustio yaitu infuse RL 40 tts/mnt,
injeksi Novalgin 1gr/8 jam, Cotrimoxazole 1gr/8 jam, Neurobion 5000/ hr,
salf Mebo, Perawatan luka combustion 2x/hr.
Pertanyaan :
1. Apa kontraindikasi, indikasi, komposisi, dosis dan efek samping infus
RL
Jawaban sementara: -
Jawaban literatur;
 KI : Hipertensi
 I : Untuk pengobatan kekurangan cairan dimana rehidrasi secara
oral tidak mungkin dilakukan
 ES : -
 Km : Softbag infus dengan isi bersih 50 ml
 Ds : Tergantung pada usia, BB ˂ keadaan klinis penderita.
(ISO, 397)
2. Apa kontraindikasi, indikasi, komposisi, dosis dan efek samping
Novalgin
Jawaban sementara: -
Jawaban literatur :
 KI : Hipersensitivitas, hepatik paforia
 I : Sakit kepala akut dan kronik, nyeri kronik akibat obat kejang
 ES : Denyut nadi cepat dan perasaan dingin pada tangan dan kaki
 Km : Dus 10 amp, Dus 50 amp, botol dan 10 ml obat tetes, 60 ml
sirup

 Ds : Dws : sehari 3-4 x 1-2 tab


(ISO, 35)
Novalgin obat anti nyeri, digunakan untuk meredakan rasa sakit
derajat sedang hingga berat (Kasim, 2014)
3. Apa kontraindikasi, indikasi, komposisi, dosis dan efek samping
Cotrimoxazole
Jawaban sementara: -
Jawaban literatur:
 I : Infeksi saluran kemih, infeksi saluran pencernaan, dan infeksi
saluran pernapasan
 K I : Gangguan gati, gangguan fungsi ginjal, wanita hamil &
menyusui, anemia, hipersensitif .
 D S : Sulfame + hoxazole 400mg , trimethoprim 80mg, kaplet
(sulfamethoxazole 800mg & trimethoxazole 200mg &trimethoprim
40mg.
 E S : Ruam kulit, sakit kepala, mual, muntah, dan diare. (MIMS)
Cotrimoxazole termasuk obat antibiotik yang memiliki spektrum luas
yang efektif terhadap kuman gram dengan positif dan negatif.
Untuk mengatasi nyeri infeksi (Kasim, 2014)

Yeni
4. Apa kontraindikasi, indikasi, komposisi, dosis dan efek samping
Neurobion
Jawaban sementara: -
Jawaban literatur :
 ES : Gatal-gatal, perdarahan, nyeri pada dada
 Ds : 1 tab neurobion mengandung vit B1 sebanyak 100 mg, vit B6
sebanyak 200 mg dan vit B12 200 mcg
 Km : Vit B, vit B1, vit B6, vit B12
 I : Untuk memperbaiki metabolisme tubuh dan memenuhi
kebutuhan sehari-hari
 KI : Jika ada riwayat elergi dan adanya pembekuan darah
(MIMS, 371)
Neurobion suplemen yang mengandung vit B komplek dikenal
dengan vitamin neurotropik yang digunakan untuk melindungi dan
menjaga kenormalan fungsi saraf. (Kasim, 2014)
5. Bagaimana penyembuhan/perawatan luka bakar
Jawaba semetara: Dengan perawatan luka basah
Jawaban literatur :

1. Alirkan air biasa ke daerah yang luka. Bila ada bahan kimia alirkan
air terus menerus selama 20 menit atau lebih.
2. Lepaskan pakaian dan perhiasan. Jika pakaian melekat pada luka
bakar, gunting pakaian di sekitarnya yang tidak menempel, dan
jangan memaksa untuk melepasnya.
3. Tutup luka bakar, gunakan penutup luka steril, dan jangan
memecahkan gelembung.
4. Jangan menggunakan mentega, odol, kecap, kopi, air es.
5. Segera rujuk ke fasilitas kesehatan
(Brunner dan Suddart, 2002)
6. Apa terapi lain selain terapi tersebut
Jawaban sementara: Paracetamol, penggunaan H2O2
Jawaban literatur :
 Krivin Berbasis Air
Contoh : Silver sulfadiazine, Mafenid Asetat
 Larutan
Contoh : Mafenid Asetat, Silver Nitrat 0,5%
 Saleb Berbasis Minyak
Contoh : Polimiksin B, Neomisin Sulfat, Basitrasin
(Le Mone, 2016)
7. Apa peran perawat dalam mengendalikan infeksi?
Jawaban sementara : menggunakan APD yang lengkap saat melakukan
tindakan
Jawaban literatur :
a. Menjaga agar ruangan perawatan selalu terjaga kebersihannya,
serta memperhatikan ventilasi dan pencahayaan
b. Peralatan medis dan peralatan non medis yangtersedia diruagan
perawat harus siap pakai bersih dan terjaga kesterilannya.
c. Mencegah perilaku petugas yang ceroboh dengan tindakan yang
tidak higenis atau tindakan tidak aseptik.
d. Mengenaldiagnosis penyakit dari penderita terutama yang rawan
terjangkit infeksi nasokomial.
e. mengenal tindakan tindakan invasif dapat menimbulkan infeksi
nasokomial.
f. Mencegah terjadinya infeksi silang diantara penderita penderita
yang dirawat dalam satu ruangan/bangsal.
(Darmadi, 2008)
8. Mengapa pasien combustio diberi terapi RL 40 tpm?
Jawaban sementara :-

Jawaban literatur : Karena pada pasien luka bakar mengalami


pengeluran cairan yang banyak dan dikhawatirkan pasien mengalami
dehidrasi (Jurnal, 2011).
9. Kenapa pasien diberikan terapi salf mebo?
Jawaban sementara :-
Jawaban literatur : merupakan salah satu jenis salep yang dapat
mengobati, mengatasi dan menyembuhkan luka bakar tanpa
meninggalkan luka yang mengganggu penampilan. (Kasim, 2014)

Anda mungkin juga menyukai