Anda di halaman 1dari 1

Kualitas Pelayanan Kesehatan Keluarga

Sekelompok peneliti universitas A melakukan evaluasikualitas perawatan/layanan


dalam program kesejahteraan keluarga di Negara B. Bagian dariproses evaluasi, para
peneliti berencana untuk mewawancarai a) petugas layananan kesehatan medic dan
non medik seperti dokter, perawat, dan tenaga kesehatan yang bekerja di
Puskesmas dinegara, dan b) peserta/klien program KB yang mengunjungi
Puskesmas. Pola interaksi dilakukan memalui pengamatan selama satu minggu.

KEPK setempat, dan para peneliti terkemuka di negeri B,merekomendasikan agar


semua informasi yang bisa mengarah padaidentifikasi Puskesmas tertentu dengan
mereka yang berwenang, harussecara khusus dihindari. Bahkan bila disebutkan
lokasi penelitian dilakukandapat mengakibatkan dampak negatif bagi Puskesmas dan
karyawannya termasuk di Pusat, apalagi mereka adalah karyawan pemerintah
nasional atau petugas program kesehatan pemerintah. Oleh karena itu,
direkomendasikan sebaiknyapeneliti tidak mengumpulkan informasiyang
kemungkinan kelak dapat digunakan oleh pihak berwenang untuk
mengidentifikasiPuskesmas dan karyawan tertentu. Jika informasi itu benar-2
diperlukan untuk penelitian, harus hati-2 menyamarkan dengan menjaga anonimitas.

Para peneliti memperoleh izin dari pemerintah negara bagian (pemda), yang
berfungsi sebagai penguasa/operator dari Puskesmas. Kemkes pusat/nasional juga
telah memberikan persetujuan pelaksanaan termasuk dokumentasi persetujuan
tentang langkah yang diperlukan dirancang untuk melindungi kerahasiaan petugas
kesehatan Puskesmas.

Penelitian ini dimulai pada waktunya dan tanpa insiden. Kemudian,


seorang peneliti lapangan yang mengamati prosedur di PKM setempat mengamati
adanya petugas kesehatan menggunakan jarum suntik yang telah dipakai (re-use).
Tindakan ini dapat menciptakan resiko penyebaran infeksi ke subyek. Tanpa
menyebutkan nama, peneliti melaporkan kejadian ini ke supervisor tenaga
kesehatan,yang mengucapkan terima kasih dan meyakinkannya bahwa situasiakan
diperbaiki.

Seminggu kemudian, peneliti kembali ke klinik mengantarkan beberapa dokumen.


Karena penasaran, ia berhenti dan mengamati layanan rawat jalan klinik, sekali lagi
ia melihat tenaga kesehatan menggunakan kembali jarum suntik. Peneliti tahu
bahwa penelitian harus menjamin kerahasiaan petugas klinik, namun ia khawatir
tampaknya belum dilakukan perbaikan kualitas layanan untuk memperbaiki masalah
ini. Tidak yakin apayang harus dilakukan, dia meminta peneliti utama untuk
bimbingan dan pendapat.

Pertanyaan
1. Apakah terdapat pelanggaran etik dalam kasus ini?
2. Apa saran yang harus diberikan oleh peneliti utama berikan kepadapeneliti
lapangan?

Anda mungkin juga menyukai