Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN INDUSTRI

Penugasan Resume 2
Pabrik dan Industri

Dibuat oleh :
Anjar Rizky Wicaksono 5115152836
Farhan Fabio Ibrahim 5115153409
Farras F Arifah 5115153978
Husnul Rizki 5115151845
Sigid Rachmadi 5115154139
Wisnu Anggia Destari 5115152319

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK
ELEKTRO
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan resume
tentang Konsep Pabrik dan Industri ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
di dalamnya. Dan kami juga berterimakasih pada Bapak Faried selaku dosen Mata
Kuliah Manajemen Industri yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap resume ini dapat dimengerti dalam rangka
menambah wawasan kepada orang yang membaca resume ini. Oleh karena itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan resume yang telah
kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Semoga resume sederhana ini dapat dipahami bagi yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran
yang membangun dari anda demi perbaikan resume ini dikemudian hari.

Jakarta, 27 Maret 2018

Penyusun
BAB I

Tujuan
Resume ini berkaitan dengan Konsep Pabrik dan Industri. Pada resume ini
sesuai dengan penyampaian materi mata kuliah Manajemen Industri oleh Bapak
Faried Wadjdi. Pembuatan resume ini mempunyai tujuan tertentu. Tujuan tersebut
antara lain adalah :

1. Memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Industri.


2. Mahasiswa dapat menjadikan resume ini menjadi referensi untuk
pembelajaran.
3. Mahasiswa dapat memahami tentang Konsep Pabrik dan Industri.
PENDAHULUAN

Barang-barang yang dijual baik di sebuah toko, minimarket maupun dijual


secara online merupakan hasil produksi dari pabrik ataupun industri. Barang-
barang tersebut dijual berdasarkan kebutuhan konsumen. Dari kebutuhan primer
hingga kebutuhan tersier tersedia di berbagai tempat. Masyarakat kini tidak lagi
kesulitan dalam mencari barang yang dibutuhkannya. Pabrik maupun industri
bersaing secara terus-menerus menghasilkan barang atau produk yang dibutuhkan
masyarakat.
Akan tetapi, masyarakat pada umumnya menganggap bahwa pabrik
memiliki pengertian yang sama dengan industri. Oleh karena itu, pada resume ini
penulis akan membahas tentang Konsep Pabrik dan Industri dengan harapan agar
makalah ini dapat dijadikan sumber pembelajaran di masa mendatang.
BAB 2
MATERI DAN PEMBAHASAN

Pengertian Pabrik dan Industri


Pabrik merupakan tempat untuk memproduksi suatu barang atau tempat untuk
menghasilkan suatu produk. Sedangkan Industri merupakan kegiatan ekonomi
yang mengolah bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi
barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan
rancang bangun dan perekayasaan industri.
Dalam hal ini, jenis barang yang diolah di industri meliputi :
a. Bahan mentah (misal bijih besi)
b. Bahan baku industri (misal dari bijih besi diolah menjadi plat besi)
c. Barang setengah jadi (misal dari plat besi diolah menjadi kotak panel
listrik)
d. Barang jadi (misal kotak panel listrik diolah menjadi panel listrik yang
lengkap dengan instalasi listriknya
Kawasan Industri merupakan tempat yang diatur oleh pemerintah tingkat 2
sebagai tempat Industri.
Pabrik/Industri merupakan tempat dimana faktor-faktor produksi seperti manusia,
mesin, alat, material, energi, uang (modal/capital), informasi, dan sumber daya
alam (tanah, air, mineral, dan sumber daya alam lain) dikelola bersama-sama
dalam suatu sistem produksi guna menghasilkan produk atau jasa secara efektif,
efisien, dan aman.
Diperlukan rencana jangka panjang agar ke depannya pembangunan kawaasan
industri tidak terjadi hal yang tidak diinginkan yang dapat merugikan baik pihak
masyarakat, pemerintah, dan pengelola industri sendiri.

Syarat Pendirian Industri


Syarat-syarat pendirian Industri :
a. Pembangunan Industri harus memperhatikan dan mempertimbangkan
peraturan tentang dan dampak lingkungan.
b. Pembangunan Industri harus memperhatikan PP No.13 Tahun 1995 pasal 2
dan pasal 3 tentang Izin Usaha Industri yang berbunyi :
Pasal 2
1) Setiap pendirian Perusahaan Industri wajib memperoleh Izin Usaha
Industri.
2) Perusahaan Industri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat
berbentuk perorangan, perusahaan persekutuan atau badan hukum yang
berkedudukan di Indonesia.

Pasal 3
1) Jenis Industri tertentu dalam Kelompok Industri Kecil, dikecualikan dari
kewajiban untuk memperoleh Izin Usaha Industri.
2) Jenis Industri tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib
didaftarkan.
3) Terhadap jenis industri tertentu sebagaimana dimaksud ayat (2) diberikan
Tanda Daftar Industri dan dapat diberlakukan sebagai izin.
4) Jenis Industri tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan
oleh Menteri setelah berkonsultasi dengan Menteri terkait.

Pendirian Industri juga harus memperhatikan Keppres No.41 Tahun 1996 pasal 4
dan pasal 6 ayat (2) tentang Kawasan Industri yang berbunyi :

Pasal 4
Pembangunan Kawasan Industri tidak mengurangi tanah pertanian dan tidak
dilakukan di atas tanah yang mempunyai fungsi melindungi sumber daya alam
dan warisan budaya.

Pasal 6 ayat (2)


(2) Izin Usaha Kawasan Industri bagi Perusahaan Kawasan Industri yang
penanaman modalnya tidak berstatus Penanaman Modal Asing/Penanaman Modal
Dalam Negeri, diberikan oleh Menteri.

Macam-Macam Industri
Macam-macam industri dapat dilihat dari beberapa sudut pandang. Pertama,
pengelompokan industri yang dilakukan oleh Departemen Perindustrian (DP).
Menurut DP, industri nasional Indonesia dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :
a. Industri dasar yang meliputi kelompok Industri Mesin dan Logam Dasar
(IMLD) dan kelompok Kimia Dasar (IKD). Yang termasuk IMLD antara
lain : industri mesin pertanian, elektronika kereta api, pesawat terbang,
kendaraan bermotor besi baja, dan sebagainya. Dan yang termasuk IKD
adalah : industri pengolahan kayu dan karet alam, industri pestisida,
industri pupuk, industri semen, industri batu bara, dan lain-lain.
b. Industri kecil yaitu yang meliputi industri pangan, industri sandang dan
kulit, industri kimia dan bahan bangunan (kertas, percetakan, penerbitan,
dll), dan industri logam.
c. Industri hilir yaitu kelompok Aneka Industri (AI) antara lain : industri
yang mengolah sumber daya hutan, industri hasil pertambangan, industri
sumberdaya pertanian secara luas, dan lain-lain. Kelompok AI ini
mempunyai misi meningkatkan pertumbuhan dana tau pemerataan,
memperluas kesempatan kerja, tidak padat modal, dan menggunakan
teknologi menengah dana tau maju.
Kedua, pengelompokan industri menurut jumlah tenaga kerjanya. Menurut Biro
Pusat Statistika (BPS), pengelompokan industri dengan cara ini dibedakan
menjadi 4 yaitu :
a. Industri besar yang mempekerjakan 100 orang atau lebih.
b. Industri sedang yang mempekerjakan 20 orang sampai 99 orang.
c. Industri kecil yang mempekerjakan 5 sampai 19 orang.
d. Industri kerajinan rumah tangga jika mempekerjakan kurang dar 3 orang.

Pola pengembangan Industri


Sampai akhir dekade 1980-an, di Indonesia seolah-olah ada 3 kelompok
pemikiran dalam kaitannya dengan langkah-langkah yang perlu diambil untuk
memantapkan keberadaan sektor industri, yaitu :
a. Pengembangan sektor industri hendaknya diarahkan pada yang memiliki
keunggulan komparatif. Pemikiran ini diwakili oleh kalangan ekonom-
akademis.
b. Konsep Delapan Wahana Transformasi Teknologi dan Industri yang
dikemukakan oleh mentri Riset dan Teknologi, yang memprioritaskan
pembangunan industri hulu secara serentak (simultan).
c. Konsep perkaitan antar industri, khususnya keterkaitan hulu-hilir. Konsep
ini dari Mentri Perindustrian.
Pengelompokan di atas sebenarnya secara keseluruhan telah tercakup dalam Pola
Pengembangan Industri Nasional (PPIN) yang dibuat oleh departemen
perindustrian. PPIN tersebut berintikan 6 kebijakan :
a. Pengembangan industri yang diarahkan untuk pendalaman dan
pemantapan struktur industri serta dikaitkan dengan sektor ekonomi
lainnya.
b. Pengembangan industri permesinan dan elektronika penghasil barang
modal
c. Pengembangan industri kecil
d. Pembangunan ekspor komoditi industri.
e. Pembanguna kemampuan penelitian, pengembangan dan rancang bangun
khususnya perangkat lunak dan perekayasaan.
f. Pembangunan kemampuan para wiraswasta dan tenaga kerja industri
berupa manajemen, keahlian, kejujuran serta keterampilan.

HASIL DISKUSI
Pengertian Industri Hulu, Industri Hilir, dan Industri Kecil
a. Industri hulu, yaitu industri-industri yang mengelola bahan mentah hasil
produksi sektor primer baik pertanian, peternakan, perhutanan ataupun
pertambangan. Industri ini umumnya berorientasi kepada bahan mentah
dan di tempatkan di daerah sumber bahan mentah.
b. Industri hilir, yaitu industri-industri yang mengolah lebih lanjut hasil-hasil
industri primer, bahan bakunya adalah bahan mentah atau bahan
setengah jadi yang diproduksi industri lain.umumnya industri ini
ditempatkan berdekatan dengan industri-industri yang menghasilkan
bahan bakunya.
c. Industri kecil, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja 5-9 orang
dengan nilai investasi sampai dengan Rp 5.000.000.000,00.

Pengertian Industri Ekstraktif, Industri Non-Ekstraktif, dan Industri


Fasilitatif
a. Industri Ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung
dari alam, seperti pertanian, pertambangan dan perikanan. Industri
Ekstraktif dibagi menjadi 2 yaitu :
1) Industri reproduksi, yaitu industri yang bahan bakunya dari alam
dan hasil produksinya berupa barang-barang yang baru.
2) Industri manufaktur, yaitu industri yang mengolah bahan baku
dan menghasilkan barang yang akan digunakan lagi untuk
keperluan industri lain.
b. Industri Non Ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh dari
kegiatan industri lain.
c. Industri Fasilitatif, yaitu industri yang sifatnya memberikan jasa atau
fasilitas bagi keperluan orang lain.

Modal dalam Membangun Industri


Asal modal yang dapat digunakan untuk membangun suatu industri diantaranya
yakni :
a. Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik usaha itu
sendiri. Modal sendiri terdiri dari tabungan, sumbangan, hibah, dan lain
sebagainya.
b. Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang biasanya diperoleh
dari pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh dari pinjaman.
Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya yang tidak terbatas, artinya
tersedia dalam jumlah banyak. Di samping itu, dengan menggunakan
modal pinjaman biasanya timbul motivasi dari pihak manajemen
untuk mengerjakan usaha dengan sungguh-sungguh.
c. Selain modal sendiri atau pinjaman juga bisa menggunakan modal
usaha dengan cara berbagi kepemilikan usaha dengan orang lain.
Caranya dengan menggabungkan antara modal sendiri dengan modal
satu orang teman atau beberapa orang (yang berperan sebagai mitra
usaha).

Tujuan Pembangunan Industri


Beberapa tujuan pembangunan industri yaitu:
a. Untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
b. Untuk meningkatkan pendapatan nasional dan kesejahteraan penduduk.
c. Untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja.
d. Untuk meningkatkan sumbangan pertumbuhan yang berarti bagi
perekonomian.
e. Untuk meningkatkan penyebaran industri.
f. Untuk memenuhi kebutuhan materi masyarakat.

Persamaan dan Perbedaan Industri Produksi dan Industri Jasa


Perbedaan
Manufaktur Jasa
Industri yang memproses bahan mentah Industri yang menyediakan pelayanan
menjadi bahan jadi. jasa kepada konsumen yang
membutuhkan.
Kontak langsung dengan konsumen Melibatkan keberadaan konsumen
relatif kecil. Maksudnya, hampir tidak sehingga kontak langsung dengan
pernah ada hubungan langsung dengan konsumen relatif tinggi.
konsumen dalam penawaran barang
produksi.
Umumnya barang yang dihasilkan Hal yang dihasilkan sebagai produksi
bersifat tahan lama dan bersifat fisik tidak berwujud.
(berwujud).
Waktu yang dibutuhkan untuk bekerja Waktu yang dibutuhkan dalam bekerja
di industri relatif konstan dan lama. relatif singkat, karena menyesuaikan
dengan permintaan konsumen.
Output yang berupa barang produksi Karena outputnya berupa jasa, maka
dari industri produksi dapat disimpan. tidak dapat disimpan. Hanya dapat
dirasakan kegunaannya bagi
konsumen..

Persamaannya :
a. Sama-sama menghasilkan output yang bermanfaat bagi kehidupan
konsumen.
b. Dalam usaha mendirikan industri produksi dan industri jasa sama-sama
memerlukan modal.
c. Memiliki input yang sama, yakni berupa sumber daya manusia, yang dapat
menentukan perkembangan industri produksi dan industri jasa.
d. Sama-sama memerlukan teknologi dalam menjalankan kegiatan produksi
berupa barang pada industri produksi, dan jasa pada industri jasa.
e.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pabrik merupakan tempat untuk memproduksi suatu barang atau tempat untuk
menghasilkan suatu produk. Sedangkan Industri merupakan kegiatan ekonomi
yang mengolah bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi
barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan
rancang bangun dan perekayasaan industri.
Dalam hal ini, jenis barang yang diolah di industri meliputi :
a. Bahan mentah (misal bijih besi)
b. Bahan baku industri (misal dari bijih besi diolah menjadi plat besi)
c. Barang setengah jadi (misal dari plat besi diolah menjadi kotak panel
listrik)
d. Barang jadi (misal kotak panel listrik diolah menjadi panel listrik yang
lengkap dengan instalasi listriknya
Kawasan Industri merupakan tempat yang diatur oleh pemerintah tingkat 2
sebagai tempat Industri.
Macam-macam industri dapat dilihat dari beberapa sudut pandang. Pertama,
pengelompokan industri yang dilakukan oleh Departemen Perindustrian (DP).
Menurut DP, industri nasional Indonesia dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :
a. Industri dasar yang meliputi kelompok Industri Mesin dan Logam Dasar
(IMLD) dan kelompok Kimia Dasar (IKD). Yang termasuk IMLD antara
lain : industri mesin pertanian, elektronika kereta api, pesawat terbang,
kendaraan bermotor besi baja, dan sebagainya. Dan yang termasuk IKD
adalah : industri pengolahan kayu dan karet alam, industri pestisida,
industri pupuk, industri semen, industri batu bara, dan lain-lain.
b. Industri kecil yaitu yang meliputi industri pangan, industri sandang dan
kulit, industri kimia dan bahan bangunan (kertas, percetakan, penerbitan,
dll), dan industri logam.
c. Industri hilir yaitu kelompok Aneka Industri (AI) antara lain : industri
yang mengolah sumber daya hutan, industri hasil pertambangan, industri
sumberdaya pertanian secara luas, dan lain-lain. Kelompok AI ini
mempunyai misi meningkatkan pertumbuhan dana tau pemerataan,
memperluas kesempatan kerja, tidak padat modal, dan menggunakan
teknologi menengah dana tau maju.

3.2 Saran
Diperlukan rencana jangka panjang agar ke depannya pembangunan kawaasan
industri tidak terjadi hal yang tidak diinginkan yang dapat merugikan baik pihak
masyarakat, pemerintah, dan pengelola industri sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
Catatan pertemuan 3 terkait konsep pabrik dan industri dari Bapak Faried Wadjdi
selaku dosen mata kuliah Manajemen Industri.
Hasil diskusi kelompok terkait perencanaan jenis-jenis industri.
Nasution, Arman Hakim.2006. Manajemen Industri.Yogyakarta: Andi.

Anda mungkin juga menyukai