Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

Percobaan yang dilakukan dalam praktikum GM ini adalah penentuan tegangan kerja,
penentuan kestabilan pencacah yang digunakan, penentuan waktu mati detector, penentuan
efisiensi detector, serta menentukan aktivitas sumber X yang tidak diketahui.

Percobaan pertama adalah penetuan tegangan kerja detector GM sebelum digunakan utuk
jenis praktikum selanjutnya. Tegangan kerja detector disebut sebagai plato, daerah kerja detector
adalah daerah di mana ionisasi sudah tidak tergantung pada jenis dan besarnya tenaga radiasi.
Penentuan tegangan kerja dilakukan dengan membuat grafik hubungan antara tegangan kerja
(Hv) dengan laju pencacahan. Penentuan tegangan kerja detector ini diperlukan karena tegangan
kerja yang di gunakan untuk pencacahan sumber dapat mempengaruhi hasil cacahan yang di
peroleh. Berdasarkan grafik hasil percobaan diperoleh panjang plato 1000 volt – 720 volt = 280
volt. Dengan diketahui panjang daerah tegangan kerja, maka tegangan operasi detector GM dapat
ditentukan yakni dengan mengambil 1/3 dari panjang plato yang ditentukan. Pengambilan
tegangan 1/3 dari pplato ini bertujuan untuk menghindari efek yang timbul akibat ketidakstabilan
listrik yang di gunakan. Tegangan di ambil pada daerah 1/3 plato sehingga jika sumber listrik
yang digunakan mengalami penurunan maupun penaikan tegangan maka tegangan detector tetap
pada daerah kerja sehingga tidak akan mempengaruhi hasil cacahan detector. Berdasarkan hasil
praktikum diperoleh tegangan detector GM yang di gunakan adalah 800 volt dengan dengan
kemiringan plato 0,18 %. Berdasarkan pendapat dari HARSHAW, bahwa kualitas detector GM
dikatakan baik apabila mempunyai panjang plato > 100 volt dan slope < 0,1% per volt. Denagn
demikian dapat dilihat bahwa hasil plato hasil percobaan cukup baik yaitu 280 volt, sementara
untuk slope kurang baik karena melebihi 0,1% per volt. Hal ini dapat di pengaruhi oleh suhu
operasi ruangan, karena berdasarkan literature dari (Buku I prosiding PPI-PDIPTN Pusat
Teknologi Akselerator dan Proses Bahan-BATAN Yogyakarta, 14 Juli 2009) bahwa temperature
dapat mempengaruh karakteristik detector GM termasuk tegangan dan slope. Berdasarkan hasil
praktikum slope yang di peroleh adalah 0,18 % per volt, mempunyi selisih yang kecil dengan
batas slope yang di anggap baik sehingga hasil kerja detector pada prktikum masih dapat di
terima.

Praktikum selanjutnya adalah menentuka kestabilan detector GM. Sistem pencacahan


sumber radioaktif oleh detector bersifat random sehingga kestabilan alat pencacah harus di
hitung berdasarkan statistika dengan perhitungan “chi-square”. Percobaan di lakukan dengan
mencacah suatu sumber berulang sebanyak 10 kali. Berdasarkan hasil praktikum dapat di peroleh
hasil perhitungan “chi-square” sebesar 11,3578. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan
tabel chi-square, dan di dapat bahwa hasil perhitungan chi-square masih berada dalam range nilai
pada tabel chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hal ini menunjukkan bahwa detector
GM yang di gunakan stabil dengan tingkat kepercayaan 95%.

Setelah di ketahui bahwa alat yang digunakan dalam kondisi yang baik berdasarkan
perhitungan “chi-square test” dilakukan perhitungan dead time detector untuk mengoreksi hasil
cacahan yang di peroleh. Dead time terjadi dimana detector untuk sementara tidak dapat
mencacah radiasi sumber yang masuk. Seperti yang telah di uraikan dalam dasar teori bahwa
dead time terjadi karena perbedaan kecepatan gerak ion positif dan ion negative untuk menuju
anoda dan katoda. Ion positif yang bergerak perlahan/ lebih lambat dari ion negative
menyebabkan terbentuknya tabir pelindung di sekeliling anoda yang bermuatan positif sehingga
medan listrik di sekeliling anoda akan turun dan tidak akan terjadi pelucutan electron pada
sumber radiasi yang lewat. Oleh karena itu hasil pencacahan suatu sumber harus di koreksi
terhadap dead time yang terjadi untuk mendapatkan hasil cacahan yang sebenarnya. Berdasarkan
hasil percobaan di peroleh dead time alat sebesar 0,00247 detik per cacah, sehingga cacahan
terkoreksi pada praktikum tersebut adalah 15,1103 cps. Semakin kecil nilai dead time maka
semakin baik pula detector tersebut, karena minimnya selang waktu yang di perlukan detector
untuk mencacah radiasi selanjutnya.

Percobaan selanjutnya adalah penentuan efisiensi dari detector GM. Efisiensi detector ini
di tentukan dengan membandingkan laju cacah yang di hasilkan detector terhadap radiasi yang di
terima detector. Laju cacah yang di hasilkan detector harus ddi koreksi terhadap waktu mati
detector untuk mendapatkan laju cacah yang sebenarnya. Penentuan efisiensi detector di
perlukan karena detector tidak dapat mengukur semua semua radiasi yang di pancarkan oleh
sumber karena detector hanya dapat mendeteksi dari satu arah saja sementara sumber radiasi
memancarkan radiasi ke segala arah. Semakin besar efisiensi suatu detector maka semakin baik
juga kerja detector tersebut, karena semakin banyak radiasi sumber yang tertangkap atau
berinteraksi dengan detector. Dalam pengukuran efisiensi ini aktivitas yang sumber yang
mengenai sumber harus di kalikan dengan suatu faktor probabilitas sehingga dapat diketahui
besarnya radiasi sebenarnya yang terpancar dari radiasi tersebut. Berdasarkan literature
(batan.go.id/pusdiklat/elearning/Pengukuran_radiasi/Dasar_01.htm) bahwa probabilitas untuk
Co-60 yang di gunakan adalah 99%-100%. Berdasarkan hasil percobaan di peroleh efisiensi
detector GM yang di gunakan adalah 0,0752%.

Dengan mengetahui efisiensi dari detector GM yang di gunakan dapat di tentukan


aktivitas sumber X yang tidak di ketahui. Hal ini didasarkan pada detector mempunyai nilai
efisiensi yang sama untuk sistem operasi yang sama, sehingga dalam penentuan aktivitas sumber
X ini jarak dan kondisi detector harus sama dengan saat penentuan efisiensi detector. Penetuan
aktivitas sumber x ini dapat di tentukan dengan membandingkan laju cacah terkoreksi dengan
efisiensi detector. Berdasarkan hasil perhitungan di peroleh aktivitas sumber X yang tidak di
ketahui tersebut adalah 0,0233 mikro Ci pada saat di ukur (tgl 1 Desember 2015).

Anda mungkin juga menyukai