Kucing lokal (Felis domestica) yang dulunya merupakan simbol religi di beberapa daerah telah berubah menjadi pengontrol tikus bahkan hewan kesayangan. Karena dekatnya hubungan manusia dengan kucing, besar kemungkinan terjadinya perpindahan penyakit dari kucing ke manusia ataupun sebaliknya (zoonosis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya ookista Toxoplasma gondii. Teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan metode pengapungan gula jenuh. Jenis penelitian yang digunakan adalah survey deskriptif dan ditentukan secara simple random sampling dengan memeriksa 30 sampel feses yang berasal dari kucing rumahan di Kelurahan Bandar Lor Mojoroto Kota Kediri. Dari hasil pemeriksaan diperoleh hasil 27 sampel feses kucing rumahan positif terdapat telur parasit atau ookista Toxoplasma gondii dengan 1 sampel (3,3%) terdapat ookista Toxoplasma gondii, 2 sampel (6,7%) terdapat telur Toxocara sp. dan 23 sampel terdapat telur Hookworm serta 1 sampel (3,3%) terdapat telur Toxocara sp. dan Hookworm. Dan 3 sampel (10%) feses dinyatakan negatif karena tidak ditemukan telur parasit atau ookista Toxoplasma gondii. Berdasarkan penelitian ini disarankan agar pemelihara kucing dapat memperhatikan pola hidup bersih dan sehat dengan cara mencuci tangan dan kaki sebelum dan sesudah kontak dengan kucing, menjaga hygene sanitasi dan kesehatan kucing serta bila perlu dilakukan adanya vaksinasi terhadap kucing rumahan tersebut.
Kata Kunci : Felis domestica, Kucing Rumahan, Pengapungan Gula Jenuh,