Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Limbah B3 adalah setiap limbah yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun
yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun
secara tidak langsung dapat merusak dan/atau mencemarkan lingkungan hidup dan/atau dapat
membahayakan manusia. Limbah B3 dapat berbentuk padat, cair dan gas yang dihasilkan baik
dari proses produksi maupun proses pemanfaatan produksi industri tersebut yang
mempunyai sifat berbahaya dan sifat beracun terhadap ekosistem.
Kota Denpasar telah mengalami perkembangan yang sangat pesat baik secara
demografi maupun secara kewilayahan. Kondisi ini diiringi dengan pertumbuhan kebutuhan
bahan-bahan konsumsi dan bahan sisa dari pola konsumsi yang telah dilakukan. Sejumlah
kegiatan industri, perdagangan dan jasa hingga kegiatan domestik berpotensi menghasilkan
limbah. Salah satu karakter limbah yang perlu penanganan serius adalah limbah bahan
berbahaya dan beracun (B3).
Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang dibuang langsung ke lingkungan dapat
menimbulkan dampak negatif yang sangat besar dan bersifat akumulatif, sehingga kadarnya
makin lama akan makin meningkat. Karena sifat persistant dari bahan B3, maka dampak yang
timbul dapat berantai mengikuti proses pengangkutan (sirkulasi) bahan dan jaring-jaring rantai
makanan. Mengingat besarnya resiko yang ditimbulkan oleh limbah B3, maka pemerintah
berusaha untuk mengelola limbah B3 secara menyeluruh, terpadu dan berkelanjutan.
Pengelolaan ini bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah B3 serta melakukan pemulihan
kualitas lingkungan yang sudah tercemar sehingga sesuai fungsinya kembali. Untuk melakukan
pengelolaan limbah B3, diperlukan suatu data potensi yang memuat timbulan limbah tersebut,
jenis dan sifatnya serta penyebarannya di wilayah. Dengan tersedianya data ini diharapkan,
pengelolaan yang dilakukan dapat tepat sasaran sehingga hasilnya dapat maksimal.

1.2. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dilaksanakan pekerjaan ini adalah :
1. Melakukan penelusuran/inventarisasi terhadap kegiatan usaha yang berpotensi
menghasilkan limbah B3 di Kecamatan Denpasar Selatan
2. Melakukan pemetaan serta pemutahiran data terhadap kegiatan-kegiatan usaha yang
memiliki potensi menghasilkan limbah B3
3. Mengetahui kondisi lingkungan Kecamatan Denpasar Selatan yang terkena dampak
bahan berbahaya dan beracun

1.3. Dasar Hukum Pelaksanaan Kegiatan


Dasar hukum yang dijadikan landasan dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

BAB I -1
LAPORAN

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahayadan Beracun.
3. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Tata
Cara Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun.
4. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 30 Tahun 2009 Tentang Tata
Laksana Perizinan Dan Pengawasan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun Serta Pengawasan Pemulihan Akibat Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya
Dan Beracun Oleh Pemerintah Daerah.
5. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor : Kep-
05/Bapedal/09/1995 Tentang Simbol Dan Label Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun.
6. Keputusan Kepala Bapedal No. 1 Tahun 1995 Tentang : Tata Cara Dan Persyaratan
Teknis Penyimpanan Dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun.
7. Peraturan Walikota Denpasar No. 40 Tahun 2013 tentang Tata Cara
Penyelenggaraan Ijin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) di Kota
Denpasar.

1.4. Ruang Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan Jasa Tenaga Pemutahiran Data Pemetaan Pencemaran Limbah B3
merupakan kegiatan studi yang dilakukan untuk melakukan pemantauan terhadap kegiatan
usaha yang memiliki potensi menghasilkan limbah B3 dengan ruang lingkup pekerjaan sebagai
berikut :
1. Melakukan inventarisasi dan identifikasi serta pemutahiran data terhadap kegiatan
usaha yang menimbulkan limbah B3.
2. Survey dan perekaman kondisi lingkungan. Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan
jenis kegiatan yang menjadi sumber pencemar, jenis/ komposisi besaran limbah yang
dihasilkan, upaya pengolahan limbah serta kondisi lingkungannya. Dalam kegiatan ini
juga dilakukan beberapa pengambilan sampel air serta estimasi timbulan limbah B3
yang besumber dari kegiatan-kegiatan usaha yang berpotensi menimbulkan limbah B3.
3. Analisis data Analisis data mencakup analisis parameter kualitas air khususnya
parameter kimia dan analisis kesesuaian pengelolaan limbah B3 dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
4. Penyusunan peta dan basis data kegiatan-kegiatan usaha yang berpotensi
menimbulkan limbah B3.

1.5. Lokasi Pelaksanaan Pekerjan


Pekerjaan Pemetaan Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) dilaksanakan
diseluruh wilayah administrasi Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar. Wilayah
kecamatan Denpasar Selatan memiliki luas wilayah 4999 Ha yang terdiri atas 10 (sepuluh)
Desa/Kelurahan. Gambar I.1 menunjukkan wilayah administrasi Kecamatan Denpasar Selatan.

BAB I -2
LAPORAN

Gambar 1.1. Wilayah Pelaksanaan Pekerjaan

BAB I -3

Anda mungkin juga menyukai