Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa proses berpikir mahasiswa IAIN
Mataram dalam mengkonstruksi bukti berawal dari adanya informasi dari
lingkungan berupa soal pembuktian. Soal pembuktian terdiri dari tiga soal yaitu
n
1
i 1
i 1 2 3 ... n n(n 1) , 6 membagi 7 n 1 dan 4n n 2 7 , n 6
2
yang instruksi pembuktiannya dengan menggunakan induksi matematika.
Informasi selanjutnya dimasukkan ke dalam sensory register melalui indra
penglihatan dan pendengaran. Kemudian terjadi pengolahan untuk menyaring
informasi mana yang perlu dan tidak perlu untuk diberi perhatian. Attention yang
terjadi, terfokus pada soal secara lengkap yaitu bentuk S(n) dari ketiga soal dan
perintah penggunaan induksi matematika yang ditunjukkan dengan munculnya
persepsi tentang rangsangan yang sesuai dengan informasi yang sudah diberi
perhatian yaitu penyelesaian soal dilakukan dengan induksi matematika.
Didalam short term memory, konstruksi bukti dengan induksi matematika
mulai di proses dengan melakukan retrieval terhadap konsep prinsip induksi
v
matematika. Proses retrieval yang terjadi pada mahasiswa yang tergolong dalam
subjek kelompok atas berjalan lancar. Dalam memori jangka panjang subjek
kelompok ini, tersimpan pengetahuan-pengetahuan yang dibutuhkan oleh memori
kerja. Pembuktian kebenaran dengan induksi matematika di interpretasi dengan
benar, mulai dari pembuktian kebenaran untuk n=1 sampai n=k+1. Asumsi
kebenaran untuk n=k dipahami sebagai dasar pembuktian kebenaran untuk n=k+1
oleh subjek kelompok atas. Berbeda halnya dengan yang terjadi pada subjek
kelompok menengah dan bawah. Asumsi kebenaran untuk nilai n=k yang ditulis
tidak dilibatkan dalam proses pembuktian kebenaran untuk n=k+1. Proses
engkoding yang terjadi pada mahasiswa berupa penguatan terhadap sejumlah
konsep-konsep yang sudah di retrieval dari memori jangka panjang.
Dari penelitian yang sudah dilakukan oleh penulis, ada beberapa hal yang
dapat ditindaklanjuti ke depannya dari penelitian ini diantaranya:
(1) Perlu adanya penelitian yang lebih banyak dan mendalam lagi tentang proses
berpikir terhadap objek-objek matematika yang lain berdasarkan teori
pemrosesan informasi
(2) Perlu adanya model pembelajaran yang dapat membantu siswa/mahasiswa
dalam memperoleh pengetahuan-pengetahuan baru agar pengetahuan tersebut
dapat tersimpan secara permanen di memori jangka panjang mereka.
vi
ABSTRACT
vii
classified in the subject group on running smoothly. In the long term memory the
subject of this group stored knowledge required by working memory. Proving
the truth with mathematical induction interpreted correctly, from proving the truth
for n = 1 to n = k 1. The assumption of truth for n = k is understood as the basis
for proving the truth for n = k 1 by a group of subjects. Unlike the case with the
subject that occurs in middle and lower groups. The assumption of truth for the
value n = k are writing is not involved in the process of proving the truth for n = k
1. Encoding process that occurs in the form of strengthening student against a
number of concepts that have been in the retrieval of long-term memory.
From research already conducted by the author, there are several things
that can be followed up to the front of this research are:
(1) It is necessary to study more and more in-depth about the thought process of
mathematical objects that others on the basis of information processing theory
(2) It needs a learning model that can assist students in acquiring knowledge for
knowledge, new knowledge can be stored permanently on their long-term
memory.
viii