Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam realita yang ada, telah kita ketahui bersama bahwa perbedaan ada warna dari
sebuah kehidupan, maka dari itu sudah barang tentu dan lazim dalam realita kehidupan secara
efektifitas manusia saling berhubungan satu antara yang lainnya. Dari perbedaan daerah di dunia,
di Indonesia khususnya, sudah barang tentu beda daerah maka beda bahasa atau cara
berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Seperti kata pepatah “lain lalang lain belalang”.
Untuk mengatasi perbedaan agar menjadi sebuah vareasi hidup yang ideal di Indonesia
yang terdiri dari beberapa pulau atau daerah menetapkan bahasa pemersatu Indonesia yang
digunakan dan sudah disepakati adalah bahasa melayu. Seperti yang telah tertuang dalam
sumpah pemuda. Akan tetapi Indonesia tidak semua atau minoritas masyarakat tidak bisa
mengklasifikasikan kata yang sering diucapkan dalam berbahasa Indonesia maka dari itu kami
mencoba mengurai tentang kata dan kelas kata dalam Bahasa Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kata


Kata atau ayat adalah suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari
satu atau lebih morfem. Umumnya kata terdiri dari satu akar kata tanpa atau dengan beberapa
afiks. Gabungan kata-kata dapat membentuk frasa, klausa, atau kalimat.
Secara etimologi kata “kata” dalam bahasa Melayu dan Indonesia diambil dari bahasa Ngapak
katha. Dalam bahasa Sansakerta, katha sebenarnya bermakna “konversasi”, “bahasa”, “cerita”
atau “dongeng”. Dalam bahasa Melayu dan Indonesia terjadi penyempitan arti semantis menjadi
“kata”. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (1997) memberikan beberapa definisi mengenai
kata:
Elemen terkecil dalam sebuah bahasa yang diucapkan atau dituliskna dan merupakan realisasi
kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa.
Morfem atau kombinasi bebarapa morfem yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas.
Unit bahasa yang dapat berdiri sendiri dan terdiri dari satu morfem (contoh kata) atau beberapa
morfem gabungan (contoh perkataan).
Definisi pertama Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bisa diartikan sebagai leksem
yang bisa menjadi lema atau entri sebuah kamus. Lalu definisi kedua mirip dengan salah satu arti
sesungguhnya katha dalam bahasa Sansekerta. Kemudian definisi ketiga dan keempat bisa
diartikan sebagai sebuah morfem atau gabungan morfem.
Berdasarkan bentuknya, kata bisa digolongkan menjadi empat: kata dasar, kata
turunan, kata ulang, dan kata majemuk. Kata dasar adalah kata yang merupakan dasar
pembentukan kata turunan atau kata berimbuhan. Perubahan pada kata turunan disebabkan
karena adanya afiks atau imbuhan baik di awal (prefix atau awalan), tengah (infiks atau sisipan),
maupun akhir (sufiks atau akhiran) kata. Kata ulang adalah kata dasar atau bentuk dasar yang
mengalami perulangan baik seluruh maupun sebagian sedangkan kata majemuk adalah gabungan
beberapa kata dasar yang berbeda membentuk suatu arti baru.

2.2 Kelas Kata


Kelas kata adalah golongan kata dalam satuan bahasa berdasarkan kategori bentuk,
fungsi, dan makna dalam system gramatikal. Untuk menyusun kalimat yang baik dan benar
dengan berdasarkan pola-pola kalimat baku, pemakai bahasa haruslah mengenal jenis dan fungsi
kelas kata terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan.
Kelas kata memiliki beberapa fungsi penting dalam penyusunan kalimat, diantaranya;
melambangkan pemikiran atau gagasan yang bersifat abstrak, lalu nisa menjadi konkret karena
adanya kelas kata. Kemudian kelas kata juga berfungsi untuk membentuk macam-macam
struktur kalimat serta memperjelas makna gagasan.
Selain yang tersebut diatas, kelas kata juga berfungsi sebagai pembentuk satuan makna
sebuah frasa, klausa, ataupun kalimat. Selanjutnya, kelas kata juga berperan untuk membentuk
gaya pengungkapan sehimgga menghasilkan karangan yang dapat dipahami dan dinikmati oleh
orang lain, mengungkapkan berbagai jenis ekspresi, antara lain:berita, perintah, penjelas,
argumentasi, pidato dan diskusi. Tentunya kelas kata juga berfungsi untuk mengungkapkan
berbagai sikap, misalnya: setuju, menolak, dan menerima.
Menurut tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, kelas kata juga dibagi menjadi enam
kelompok yaitu verba; nomina; pronomia; numeralia; adjektiva; dan adverbial.
1. Verba (kata kerja)
Kata kerja adalah kata atau krlompok kat yang digunakan untuk menggambarkan atau
menyatakan suatu perbuatan, kejadian, peristiwa, eksistensi, pengalaman, keadan, dan
pertalian antara dua benda. Sebagai contoh kata menggigit dalam kalimat berikut
“Drakula menggigit korban-korbannya di bagian leher”
2. Nomina (kata benda)
Kata benda adalah kata atau kelompok kata yang menyatakan suatu nama. Kata benda
merupakan nama orang, binatang, tempat, benda, aktivitas, sifat, atau gagasan. Fungsi
dasar kata benda adalah menamai sesuatu (seseorang, tempat, benda, ide, binatang, sifat,
atau perbuatan). Contohnya kalimat saya senang menonton badminton.
3. Pronomia (kata ganti)
Kata ganti adalah kata yang digunakan sebagai kata benda atau frase kata benda. Kata
ganti menunjuk orang atau benda tanpa memberi atau menyebut nama orang atau benda
yang sesungguhnya. Kata ganti mengambil posisi kata benda dan berfungsi seperti kata
benda. Contohnya : Roni absen karena ia sakit. Kata ia di sini menunjukkan pronomia.
4. Numeralia
Numeralia adalah kata (frasa) yang menunjukan bilangan atau kuantitas; kata bilangan.
Dalam istilah linguistic, numeralia menyatakan beberapa kali perbuatan terjadi, misalnya
sekali, dua kali, dan sebagainya.
5. Adjektiva
Adjektiva atau kata sifat adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan, membatasi,
memberi sifat, dan menambah suatu makna pada kata benda atau kata ganti. Contohnya
kata enam puluh dalam kalimat “ ada eman puluh orang guru di sekolah ini”
6. Adverbial
Adverbial atau kata keterangan adalah kata yang digunakan untuk membatasi dan
memberikan informasi lebih banyak tentang kata kerja, kata keteranganyang lain, atau
keseluruhan kalimat, atau kata yang digunakan untuk menerangkan bagaimana, dimana,
kapan, dan mengapa suatu perbuatan dilakukan atau terjadi. Contoh mereka hidup
dengan gembira.
Kelas kata dalam gramatika, berlaianan dengan karya tradisional yang memperlakukan
kelas kata sebagai inti tata bahasa, dalam linguistic modern kualifikasi kata atau kategorisasi kata
hanyalah dianggap sebagai salah satu aspek tata bahasa, sejajar dengan aspek-aspek lain yang
harus mendapat perlakuan yan seimbang, bila kita mendeskripsikan tata bahasa secara memadai.
Secara keseluruhan tata bahasa atau gramatika mempunyai komponen-kompponen berikut:
1) Struktur gramatikal yang memperlihatkan bagaimana bangun gramatika suatu bahasa
sehingga kita dapat melihat konstruksi dan konstituensi dari unsure-unsur gramatikal
yang bersal dari leksem, di samping hubungan sintagmatis dan paradigmatis di antaranya.
2)

Anda mungkin juga menyukai