Dalam realita yang ada, telah kita ketahui bersama bahwa perbedaan ada warna dari sebuah kehidupan, maka dari itu sudah barang tentu dan lazim dalam realita kehidupan secara efektifitas manusia saling berhubungan satu antara yang lainnya. Dari perbedaan daerah di dunia, di Indonesia khususnya, sudah barang tentu beda daerah maka beda bahasa atau cara berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Seperti kata pepatah “lain lalang lain belalang”. Untuk mengatasi perbedaan agar menjadi sebuah vareasi hidup yang ideal di Indonesia yang terdiri dari beberapa pulau atau daerah menetapkan bahasa pemersatu Indonesia yang digunakan dan sudah disepakati adalah bahasa melayu. Seperti yang telah tertuang dalam sumpah pemuda. Akan tetapi Indonesia tidak semua atau minoritas masyarakat tidak bisa mengklasifikasikan kata yang sering diucapkan dalam berbahasa Indonesia maka dari itu kami mencoba mengurai tentang kata dan kelas kata dalam Bahasa Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kata
Kata atau ayat adalah suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih morfem. Umumnya kata terdiri dari satu akar kata tanpa atau dengan beberapa afiks. Gabungan kata-kata dapat membentuk frasa, klausa, atau kalimat. Secara etimologi kata “kata” dalam bahasa Melayu dan Indonesia diambil dari bahasa Ngapak katha. Dalam bahasa Sansakerta, katha sebenarnya bermakna “konversasi”, “bahasa”, “cerita” atau “dongeng”. Dalam bahasa Melayu dan Indonesia terjadi penyempitan arti semantis menjadi “kata”. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (1997) memberikan beberapa definisi mengenai kata: Elemen terkecil dalam sebuah bahasa yang diucapkan atau dituliskna dan merupakan realisasi kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. Morfem atau kombinasi bebarapa morfem yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas. Unit bahasa yang dapat berdiri sendiri dan terdiri dari satu morfem (contoh kata) atau beberapa morfem gabungan (contoh perkataan). Definisi pertama Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bisa diartikan sebagai leksem yang bisa menjadi lema atau entri sebuah kamus. Lalu definisi kedua mirip dengan salah satu arti sesungguhnya katha dalam bahasa Sansekerta. Kemudian definisi ketiga dan keempat bisa diartikan sebagai sebuah morfem atau gabungan morfem. Berdasarkan bentuknya, kata bisa digolongkan menjadi empat: kata dasar, kata turunan, kata ulang, dan kata majemuk. Kata dasar adalah kata yang merupakan dasar pembentukan kata turunan atau kata berimbuhan. Perubahan pada kata turunan disebabkan karena adanya afiks atau imbuhan baik di awal (prefix atau awalan), tengah (infiks atau sisipan), maupun akhir (sufiks atau akhiran) kata. Kata ulang adalah kata dasar atau bentuk dasar yang mengalami perulangan baik seluruh maupun sebagian sedangkan kata majemuk adalah gabungan beberapa kata dasar yang berbeda membentuk suatu arti baru.
2.2 Kelas Kata
Kelas kata adalah golongan kata dalam satuan bahasa berdasarkan kategori bentuk, fungsi, dan makna dalam system gramatikal. Untuk menyusun kalimat yang baik dan benar dengan berdasarkan pola-pola kalimat baku, pemakai bahasa haruslah mengenal jenis dan fungsi kelas kata terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan. Kelas kata memiliki beberapa fungsi penting dalam penyusunan kalimat, diantaranya; melambangkan pemikiran atau gagasan yang bersifat abstrak, lalu nisa menjadi konkret karena adanya kelas kata. Kemudian kelas kata juga berfungsi untuk membentuk macam-macam struktur kalimat serta memperjelas makna gagasan. Selain yang tersebut diatas, kelas kata juga berfungsi sebagai pembentuk satuan makna sebuah frasa, klausa, ataupun kalimat. Selanjutnya, kelas kata juga berperan untuk membentuk gaya pengungkapan sehimgga menghasilkan karangan yang dapat dipahami dan dinikmati oleh orang lain, mengungkapkan berbagai jenis ekspresi, antara lain:berita, perintah, penjelas, argumentasi, pidato dan diskusi. Tentunya kelas kata juga berfungsi untuk mengungkapkan berbagai sikap, misalnya: setuju, menolak, dan menerima. Menurut tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, kelas kata juga dibagi menjadi enam kelompok yaitu verba; nomina; pronomia; numeralia; adjektiva; dan adverbial. 1. Verba (kata kerja) Kata kerja adalah kata atau krlompok kat yang digunakan untuk menggambarkan atau menyatakan suatu perbuatan, kejadian, peristiwa, eksistensi, pengalaman, keadan, dan pertalian antara dua benda. Sebagai contoh kata menggigit dalam kalimat berikut “Drakula menggigit korban-korbannya di bagian leher” 2. Nomina (kata benda) Kata benda adalah kata atau kelompok kata yang menyatakan suatu nama. Kata benda merupakan nama orang, binatang, tempat, benda, aktivitas, sifat, atau gagasan. Fungsi dasar kata benda adalah menamai sesuatu (seseorang, tempat, benda, ide, binatang, sifat, atau perbuatan). Contohnya kalimat saya senang menonton badminton. 3. Pronomia (kata ganti) Kata ganti adalah kata yang digunakan sebagai kata benda atau frase kata benda. Kata ganti menunjuk orang atau benda tanpa memberi atau menyebut nama orang atau benda yang sesungguhnya. Kata ganti mengambil posisi kata benda dan berfungsi seperti kata benda. Contohnya : Roni absen karena ia sakit. Kata ia di sini menunjukkan pronomia. 4. Numeralia Numeralia adalah kata (frasa) yang menunjukan bilangan atau kuantitas; kata bilangan. Dalam istilah linguistic, numeralia menyatakan beberapa kali perbuatan terjadi, misalnya sekali, dua kali, dan sebagainya. 5. Adjektiva Adjektiva atau kata sifat adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan, membatasi, memberi sifat, dan menambah suatu makna pada kata benda atau kata ganti. Contohnya kata enam puluh dalam kalimat “ ada eman puluh orang guru di sekolah ini” 6. Adverbial Adverbial atau kata keterangan adalah kata yang digunakan untuk membatasi dan memberikan informasi lebih banyak tentang kata kerja, kata keteranganyang lain, atau keseluruhan kalimat, atau kata yang digunakan untuk menerangkan bagaimana, dimana, kapan, dan mengapa suatu perbuatan dilakukan atau terjadi. Contoh mereka hidup dengan gembira. Kelas kata dalam gramatika, berlaianan dengan karya tradisional yang memperlakukan kelas kata sebagai inti tata bahasa, dalam linguistic modern kualifikasi kata atau kategorisasi kata hanyalah dianggap sebagai salah satu aspek tata bahasa, sejajar dengan aspek-aspek lain yang harus mendapat perlakuan yan seimbang, bila kita mendeskripsikan tata bahasa secara memadai. Secara keseluruhan tata bahasa atau gramatika mempunyai komponen-kompponen berikut: 1) Struktur gramatikal yang memperlihatkan bagaimana bangun gramatika suatu bahasa sehingga kita dapat melihat konstruksi dan konstituensi dari unsure-unsur gramatikal yang bersal dari leksem, di samping hubungan sintagmatis dan paradigmatis di antaranya. 2)