Anda di halaman 1dari 31

Home

Education
Cara Membuat Makalah Yang Baik Dan Benar Sesuai EYD [+File PDF]

Cara Membuat Makalah Yang Baik Dan


Benar Sesuai EYD [+File PDF]
Nanang Budiutomo 21 January 2017 Education No Comments

Cara Membuat Makalah Yang Baik Dan Benar– Sebagai seorang pelajar baik yang masih di
bangkus Smp, ma atau mahsiswa pasti sudah tahu apa itu makalah. Tidak jarang di beberapa
pelajaran kita mendapat tugas dari guru mapun dosen untuk membuat makalah.

From: Islamic Desktop.com


Makalah adalah karya tulis ilmiah yang dituangkan dalam bentuk tulisan beserta penjelasanya
dengan tetap memperhatikan elemen pendukung secara ilmiah.

Pada prinsipnya, makalah merupakan suatu bentuk kecil dari sebuah karya ilmiah, meskipun
demikian, harus tetap memperhatikan elemen-elemen karya ilmiah pada makalah itu sendiri,
tanpa elemen itu tulisan kita belum bisa dikatakan makalah.

Cara Membuat Makalah Yang Baik Dan Benar

Seperti yang telah saya singgung di atas dalam membuat makalah kita membutuhkan elemen,
elemen untuk membuat makalah, apasaja elemen dalam sebuah makalah itu?

Untuk kamu yang masih kurang faham tentang apa saja elemen/bentuk elemen dasar makalah,
tenang saja karena kami telah menulisnya sebagai referensi untuk kamu, langsung saja seperti
berikut :

Bentuk elemen dasar makalah

1. Cover
2. Judul
3. Kata Pengantar / Prakata
4. Daftar Isi
5. Bab I ( Pendahuluan )
6. Bab II ( Isi )
7. Bab III ( Penutup )
8. Daftar Pustaka

Penjabaran :

1. Cover

Pada umumnya cover dalam sebuah makalah berisi beberapa hal, adalah sebagai berikut :

 Judul Makalah
 Tujuan pembuatan makalah
 Nama Pembuat
 Logo (lembaga yang bersangkutan)
 Nama Lembaga, beserta alamat
 Tahun Akademik pendidikan

contoh cover makalah

Untuk memperjelas penjelasan diatas, maka saya telah mencontohkan cover makalah yang benar.
Anda dapat mengubahnya sesuai dengan tema makalah yang anda usung.

“KHASIAT BUAH MANGGIS UNTUK MEMBUNUH SEL KANKER”

Tujuan pembuat materi ini adalah untuk memberikan informasi, ulasan mengenai khasiat buah
manggis sebagai pembunuh sel kanker

Ditulis oleh : budi sudirman

(Logo di sini)

Program Studi Teknik Sastra

Fakultas Sastra

Univesitas Negeri Kita Bisa

Jawa Timur, Indonesia

2015-2016

2. Judul Makalah

Judul makalah adalah halaman ke-2 dari sebuah makalah setelah cover. Di bagian ini kita dapat
mengisinya persis dengan judul cover
3. Kata Pengantar / Prakata

Dibagian kata pengantar berisi Sekilas mencantumkan judul makalah yaitu ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang dianggap membantu dalam pembuatan makalah tersebut, seperti
ucapan syukur, atas dukungan moral dan materi yang diberikan, maka penulis mengucapkan
terima kasih kepada : ….

Penutup kata pengantar

Dibagian penutup makalah berisi kerendah, kesadaran penulis kalau tulisannya masih banyak
kekurangan. Contoh: penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, oleh sebab itu
saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan pembaca sangat dibutuhkan untuk
menjadikan lebih baik makalah ini.

Tanggal dan nama penulis

Contoh: Jawa Timur, 22 Februari 2015

budi sudirman

Contoh kata pengantar makalah yang baik dan benar :

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmah, hidayah-
Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Khasiat Buah Manggis Untuk
Membunuh Sel Kanker”. Atas dukungan moral, informasi dan materi yang diberikan dalam
penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Edi Munfarid, S.Pd, selaku kepala program studi, yang memberikan ide, bimbingan,
masukan, saran, dan kesempatan untuk menggunakan fasilitas Laboratorium Bahasa.
2. Bapak Prapto, S.Pd,I selaku guru Pembimbing kami, yang memberikan dorongan, masukan
kepada penulis.
3. Ibu Tatik, S.Pd,I selaku wali kelas kami, yang banyak memberikan materi pendukung, masukan
serta bimbingan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharap
saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan untuk memperbaiki makalah ini.

Jawa Timur, 22 Februari 2015

Budi Sudirman
4. Daftar Isi

Pada dasarnya daftar isi dibuat bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam mencari materi
yang ada dalam buku/makalah tersebut. seperti berikut :

Halaman judul …………………………………………………………. i

Kata Pengantar ……………………………………………………….ii

Daftar Isi ……………………………………………………………..iii

Baca Juga :

5. Bab I ( Pendahuluan )

Dalam bab ini kita menerangkan mengenai konsep, gagasan, rencana, seputar permasalahan dan
tujuan yang termuat dalam Latar Belakang. Tentukan juga Ruang Lingkup penelitian kamu yang
mencakup proses-proses yang digunakan untuk menuangkan permasalahan.

Nah, dibawah ini telah kami cantumkan contohn isi dari pendahuluan dari suatu makalah. kamu
bisa mengeditnya sesuai makalah yang kamu buat :

Contoh Pendahuluan Makalah

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era yang serba modern ini, kemajuan dalam bidang pendidikan sangatlah bertambah
dari waktu ke waktu. Kemajuan yang dicapai oleh umat manusia, baik dalam bidang sosial,
bidang informasi maupun dalam bidang pendidikan. Salah satunya adalah membuat makalah
yang baik dan benar, yaitu merupakan sistem informasi yang dituangkan ke dalam bentuk
tulisan.

1.2 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini mencakup cara membuat makalah yang baik dan benar dengan memperhatikan
cara penulisan, tanda-tanda baca, tata bahasa yang baik dan benar.

1.3 Tujuan dan manfaat

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :


1. Memacu siswa agar lebih kreatif
2. Memahami pola pikir ilmiah
3. Membiasakan siswa untuk menuangkan apa yang ada difikirannya dalam bentuk tulisan

1.4 Manfaat :

1. Memberikan siswa pengetahuan, wawasan baru


2. Mengasah kemampuan siswa dalam pemecahan suatu permasalahan
3. Memperbaiki nilai pelajaran Bahasa Indonesia

6. Bab II ( Isi )

Uraikan semua isi atau materi makalah dalam bab ini. Anda harus menjelaskan sejelas jelasnya
mengenai bab yang sedang anda bahas dalam makalah anda. Misalnya yaitu penjelasan
mengenai hal – hal berikut ini :

 Definisi / Landasan teori,


 Ulasan materi
 Permasalahan, penyelesaian masalah
 Solusi , Hasil Peneltian

Artiker Terkait : Contoh Laporan Magang Mahasiswa dan SMk

7. Bab III ( Penutup / Kesimpulan dan Saran )

Pada bagian penutup makalah, kamu diharuskan untuk memberikan kesimpulan yang didapat
dari uraian pada bab bab sebelumnya.

Misalnya Anda menguraikan kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian atas apa yang telah
berjalan. Jika dalam penelitian yang kamu lakukan terdapat perhitungannya, maka Anda harus
menuliskan hasilnya didalam kesimpulan ini.

Dan ada satu lagi yang perlu kamu tulis dalam bab ini, yakni kritik dan saran. Anda dapat
menuliskan kritik dan saran yang ditujukan misalnya kepada lembaga/sekolah atau yang lainnya.

8. Daftar Pustaka

Daftar pustakan merupakan bab terakhir dalam penyusunan sebuah makalah, Daftar pustaka ini
berisi nama-nama literature yang kita jadikan sebagai sumber referensi dalam pembuatan
makalah tersebut.

Perhatikan tata cara penulisan nama, jabatan, gelar agar tidak mengaburkan pengertian pustaka.
Daftar pustakan meliputi jurnal ilmiah, majalah, buku, media elektronik, surat kabar,interview
juga bias dari website internet.
Selengkapnya mengenai pembahasan diatas kami telah membahas contoh laporan beserta
penjelasannya yang dapat kamu jadikan sebagai referensi.

Download Makalah Bahasa Indonesia PDF

Nah demikian lah penjelasan mengenai bagaimana cara membuat makalah yang baik dan benar.
Semoga dengan adanya website ini kamu menjadi terbantu.
MAKALAH PEMBELAJARAN E-
LEARNING

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pengetahuan dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapa tdipisahkan satu
sama lain. Pengetahuan yang d idapat oleh seseorang takkan pernah ada bila tanpa melalui proses
pembelajaran. Sedangkan hakekat daripada pembelajaran itu sendiri adalah untuk memperoleh
pengetahuan. Dan untuk memperoleh hal-hal tersebut, dapat dilakukan dengan mengikuti
pelatihan atau dapat juga dengan membaca buku.
Namun dapat dibayangkan bila pelatihan tersebut dapat digantikan dengan menggunakan
bantuan alat seperti teknologi informasi dan komunikasi yang kini berkembang sedemikian
pesatnya seiring dengan perkembangan jaman dan telah merambah keberbagai aspek kehidupan
manusia. Bayangkan pula berapa waktu dan biaya yang dapat dihemat bila proses pelatihan dan
pembelajaran tersebut dapat dilakukan tanpa memandang siapa pelakunya, tanpa batasan tempat
dan waktu.
Dengan menggunakan bantuant eknologi informasi dan komunikasi tersebut. Adanya
alat-alat itu dapat mengubah pikiran manusia, mengubah cara kerja dan cara hidupnya. Demikian
juga, pendidikan tidak terlepas dari pengaruh teknologi. Kejadian ini dapat diidentifikasikan
sebagai kemajuan ilmu pengetahuan teknologi, informasi dan komunikasi.1[1]
Dari beberapa penyebab kemajuan ilmu pengetahuan teknologi, informasi dan teknologi
tersebut dapat diambil suatu pertanyaan, “Upaya apa yang dilakukan oleh para pakar pendidikan

1[1]Nasution, Teknologi Pendidikan (Jakarta: PT. BumiAksara, 2008), 99


untuk memajukan bidang pendidikan tersebut ?”Realitas ini sangat penting untuk dibahas dalam
makalah ini.
Untuk itu pembahasan makalah ini diangkat untuk mengungkap masalah-masalah
tersebut. Berdasarkan fakta yang ada, dan karya-karya ilmiah yang telah ditulis oleh para pakar
pendidikan, telah ditemukan upaya untuk memajukan dunia pendidikan, dengan
menciptakan/memperkenalkan sistem pembelajaran yang efektif dan efisien bagi guru dan
peserta didik.yang berupa pembelajaran jarak jauh dengan mempergunakan media elektronika
yang dikenal dengan istilah E-Learning.
Selanjutnya, berangkat dari latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulisan
makalah ini kami beri judul“E-Learning ”.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang kami angkat dalam makalah ini adalah :
A. Apa pengertian/definisi e-learning ?
B. Apa manfaat e-learning ?
C. Bagaimana sejarah dan perkembangan e-learning ?
D. Apa keuntungan menggunakan e-learning ?
E. Apa saja fitur e-learning ?
F. Apa saja elemen e-learning ?
G. Apa saja aspek penting dalam e-learning ?
H. Apa saja arsitektur e-learning ?
I. Mengapa terjadi pro dan kontra terhadap e-learning ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah agar kita dapat menjelaskan/mendeskri
psikan:
A. Pengertian/definisi e-learning.
B. Manfaat e-learning.
C. Sejarah dan perkembangan e-learning.
D. Keuntungan menggunakan e-learning.
E. Fitur e-learning.
F. Elemen e-learning.
G. Aspek penting dalam e-learning.
H. Arsitektur e-learning.
I. Pro dan kontra terhadap e-learning.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi E-Learning
Banyak pakar yang menguraikan definisi E-Learning dari sudut pandang yang berbeda.
Secara garis besar banyak orang mengatakan E-Learning adalah sistem atau konsep pendidikan
yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar.
Beberapa pakar menguraikan definisi E-Learning sebagai berikut:
Ø E-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan
ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain
(Hartley, 2001).
Ø E-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung
belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone
(LearnFrame.Com, 2001)
Ø E-learning adalah semua yang mencakup pemanfaatan komputer dalam menunjang peningkatan
kualitas pembelajaran, termasuk di dalamnya penggunaan mobile technologies seperti PDA dan
MP3 players. Juga penggunaan teaching materials berbasis web dan hypermedia, multimedia
CD-ROM atau web sites, forum diskusi, perangkat lunak kolaboratif, e-mail, blogs, wikis,
computer aided assessment, animasi pendidikan, simulasi, permainan, perangkat lunak
manajemen pembelajaran, electronic voting systems, dan lain-lain. Juga dapat berupa kombinasi
dari penggunaan media yang berbeda (Thomas Toth, 2003; Athabasca University, Wikipedia).
Ø E-learning terdiri dari dua bagian yaitu e- yang merupakan singkatan dari elektronika dan
learning yang berarti pembelajaran. Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan
jasa bantuan perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer. (Maryati S.Pd.,)
Ø E-Learning adalah proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) secara sistematis dengan mengintegrasikan semua komponen pembelajaran, termasuk
interaksi pembelajaran lintas ruang dan waktu, dengan kualitas yang terjamin.( Prof. Dr.
Sulistyoweni Widanarko (BPMA).
Ø E-learning adalah sebuah rancangan aplikasi untuk pengelolaan dan pendistribusian materi
pendidikan dan latihan melalui berbagai media elektronik, seperti Internet, LAN, WAN,
broadband, wireless, dan sebagainya. (Novira Putri Ayuningtyas).
Ø E-learning tidak hanya merupakan materi training yang di-online-kan tetapi meliputi proses
distribusi informasi, komunikasi, edukasi, pelatihan, dan manajemen pengetahuan.
Ø E-learning merupakan sistem berbasis web (internet) yang memungkinkan informasi dan
pengetahuan dapat diakses oleh siapa saja yang berhak serta kapan saja dan dimana saja.
Ø E-learning memberikan perangkat baru untuk memberikan nilai tambah pada berbagai model
pendidikan tradisional di kelas, buku pelajaran, CD-ROM, serta pelatihan berbasis komputer
lainnya.
Ø E-learning merupakan suatu proses belajar mengajar yang memanfaatkan teknologi informasi
(dalam hal ini internet) sebagai sarana efektif dan memperluas pengetahuan sesuai dengan
perkembangan ilmu secara real-time. E-learning tidak akan menggantikan pertemuan di kelas
tetapi meningkatkan dan mengambil manfaat dari materi-materi dan teknologi pengiriman baru
untuk mendukung proses belajar mengajar. Dengan e-learning, para siswa akan lebih
diberdayakan, karena kini proses belajar-mengajar tidak lagi berpusat pada guru tetapi beralih ke
siswa. Dengan koneksi ke internet, seorang siswa punya akses ke berbagai sumber informasi
yang tak terbatas. Selain itu, e-learning bersifat individual sehingga siswa yang aktif dan cepat
menyerap materi pelatihan akan bisa maju dengan lebih cepat.
Ø Matthew Comercherodalam E-Learning, Concepts and Techniques ( Bloomsburg, 2006 )
mendefinisikan: E-learningadalah sarana pendidikan yang mencakup motivasi diri sendiri,
komunikasi, efisiensi, dan teknologi. Karena ada keterbatasan dalam interaksi sosial, siswa harus
menjaga diri mereka tetap termotivasi. E-learning efisien karena mengeliminasi jarak dan arus
pulang-pergi.Jarak dieliminasi karena isi dari e-learning didesain dengan media yang dapat
diakses dariterminal komputer yang memiliki peralatan yang sesuai dan sarana teknologi lainnya
yang dapatmengakses jaringan atau Internet. Dari definisi-definisi yang muncul dapat kita
simpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam
proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu e-Learning(Wahono, 2005, p. 1).
Ø Menurut Allan J. Henderson, E-learning adalah pembelajaran jarak jauh yang menggunakan
teknologi komputer, atau biasanya Internet (The e-learning Question and Answer Book, 2003).
Henderson menambahkan juga bahwa e-learning memungkinkan pembelajar untuk belajar
melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti
pelajaran di kelas.
Ø E-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu media yang
digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya di jaringan komputer
memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga kemudian
dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet, inilah makanya system e-
learning dengan menggunakan internet disebut juga internet enabled learning. Penyajian e-
learning berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif. Informasi-informasi perkuliahan juga bisa
realtime. Begitu pula dengan komunikasinya, meskipun tidak secara langsung tatap muka, tapi
forum diskusi perkuliahan bisa dilakukan secara online dan real time. System e-learning ini tidak
memiliki batasan akses, inilah yang memungkinkan perkuliahan bisa dilakukan lebih banyak
waktu.(Nugraha,2007).
Ø William Horton menjelaskan bahwa e-learning merupakan pembelajaran berbasis web (yang bisa
diakses dari Internet). Terdiri dari beberapa kata kunci ; Pembelajaran jarak jauh. E-learning
memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri
kelas.Pembelajaran dengan menggunakan media elektronik. E-learning, seperti juga namanya
“Electronic Learning” disampaikan dengan menggunakan media elektronik yang terhubung
dengan Internet (world wide web yang menghubungkan semua unit komputer di seluruh dunia
yang terkoneksi dengan Internet) dan Intranet (jaringan yang bisa menghubungkan semua unit
komputer dalam sebuah perusahaan).Pembelajaran formal vs. informal. E-learning dalam arti
luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik (internet) baik secara
formal maupun informal.Pembelajaran yang di tunjang oleh para ahli di bidang masing-masing.
Dari berbagai komentar yang dilontarkan, ada tiga persamaan dalam hal manfaat yang
bisa dinikmati dari e-learning yaitu Fleksibilitas,“Independent Learning”.
E-Learning tidak diberikan semata-mata oleh mesin, tetapi seperti juga pembelajaran
secara konvensional di kelas, e-Learning ditunjang oleh para ahli di berbagai bidang terkait.
Bagaimana memanfaatkan e-learning secara optimal? Seperti halnya pembelajaran dengan cara
lain, e-learning bisa memberikan manfaat yang optimal jika beberapa kondisi berikut terpenuhi,
diantaranya:

 Tujuan
 Pembelajar
 Dukungan
 Media lain
 Pilih yang perlu

Komponen E-Learning mencakup:

 Perangkat keras
 Infrastruktur/jaringan
 Perangkat lunak
 Materi/Isi
 Strategi interaksi
 Pemeran(dosen,dll)
Skenario e-Learning memungkinkan mahasiswa dapat kontak langsung dengan:
Mahasiswa lain, Dosen, Berbagai materi dan sumber belajar dalam bentuk elektronik. Materi
yang dimaksud bisa dalam bentuk bahan ajar, materi tugas, soal ujian/tes maupun bentuk
linkages.

B. Manfaat E-learning
Seperti sebagaimana yang disebutkan di atas, e-learning telah mempersingkat waktu
pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis. E-learning mempermudah interaksi
antara peserta didik dengan bahan/materi, peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun
sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses
bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta
didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
Dalam e-learning, faktor kehadiran guru atau pengajar otomatis menjadi berkurang
atau bahkan tidak ada. Hal ini disebabkan karena yang mengambil peran guru adalah
komputer dan panduan-panduan elektronik yang dirancang oleh "contents writer", designer
e-learning dan pemrogram komputer.

Dengan adanya e-learning para guru/ dosen/ instruktur akan lebih mudah :
 melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan
tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir
 mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya
 mengontrol kegiatan belajar peserta didik.

Ada beberapa manfaat pembelajaran elektronik atau e-learning yang lain, diantaranya
adalah:
 Pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility).
 Bertambahnya Interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur.
 Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (global audience).
 Mempermudahpenyempurnaandanpenyimpananmateripembelajaran (easy updating of content
as well as archivable capabilities).

Manfaat e-learning juga dapat dilihat dari 2 sudut pandang :


a) Manfaat bagi siswa
Dengan kegiatan e-Learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang
tinggi. Artinya, kita dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang.
Selain itu kita juga dapat berkomunikasi dengan guru/dosen setiap saat, misalnya melalui
chatting dan email. Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan
tersedia untuk diakses melalui internet, maka kita dapat melakukan interaksi dengan sumber
belajar ini kapan saja dan dari mana saja, juga tugas-tugas pekerjaan rumah dapat diserahkan
kepada guru/dosen begitu selesai dikerjakan.
b) Manfaat bagi pengajar
Dengan adanya kegiatan e-Learning manfaat yang diperoleh guru/dosen antara lain
adalah bahwa guru/dosen/ instruktur akan lebih mudah melakukan pembaruan materi maupun
model pengajaran sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi, juga dapat
dengan efisien mengontrol kegiatan belajar siswanya. Pengalaman negara lain dan juga
pengalaman distance learning di Indonesia ternyata menunjukkan sukses yang signifikan,
antara lain:
 mampu meningkatkan pemerataan pendidikan
 mengurangi angka putus sekolah atau putus kuliah atau putus sekolah
 meningkatkan prestasi belajar
 meningkatkan kehadiran siswa di kelas
 meningkatkan rasa percaya diri
 meningkatkan wawasan (outward looking)
 mengatasi kekurangan tenaga pendidikan
 meningkatkan efisiensi. (Soekartawi, 2005)
Kehadiran guru sebagai makhluk yang hidup yang dapat berinteraksi secara langsung
dengan para murid telah menghilang dari ruang-ruang elektronik e-learning ini. Inilah yang
menjadi ciri khas dari kekurangan e-learning yang tidak bagus. Sebagaimana asal kata dari e-
learning yang terdiri dari e (elektronik) dan learning (belajar), maka sistem ini mempunyai
kelebihan dan kekurangan.
E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi
pelajaran. Demikian juga interaksi antara peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun
antara sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi atau pendapat
mengenai berbagai hal yang menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan pengembangan diri
peserta didik. Guru atau instruktur dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan tugas-tugas
yang harus dikerjakan oleh peserta didik di tempat tertentu di dalam web untuk diakses oleh
para peserta didik. Sesuai dengan kebutuhan, guru/instruktur dapat pula memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengakses bahan belajar tertentu maupun soal-soal
ujian yang hanya dapat diakses oleh peserta didik sekali saja dan dalam rentangan waktu
tertentu pula (Website Kudos, 2002).
Secara lebih rinci, manfaat e-Learning dapat dilihat dari 2 sudut, yaitu dari sudut peserta
didik dan guru:
1. Dari Sudut Peserta Didik
Dengan kegiatan e-Learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang
tinggi. Artinya, peserta didik dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-
ulang. Peserta didik juga dapat berkomunikasi dengan instruktur setiap saat. Dengan kondisi
yang demikian ini, peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi
pembelajaran. Manakala fasilitas infrastruktur tidak hanya tersedia di daerah perkotaan tetapi
telah menjangkau daerah kecamatan dan pedesaan, maka kegiatan e-Learning akan
memberikan manfaat (Brown, 2000) kepada peserta didik yang ;
 belajar di sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah miskin untuk mengikuti mata pelajaran
tertentu yang tidak dapat diberikan oleh sekolahnya,
 mengikuti program pendidikan keluarga di rumah (home schoolers) untuk mempelajarii materi
pembelajaran yang tidak dapat diajarkan oleh para orangtuanya, seperti bahasa asing dan
keterampilan di bidang komputer,
 merasa phobia dengan sekolah, atau peserta didik yang dirawat di rumah sakit maupun di
rumah, yang putus sekolah tetapi berminat melanjutkan pendidikannya, yang dikeluarkan
oleh sekolah, maupun peserta didik yang berada di berbagai daerah atau bahkan yang berada
di luar negeri, dan
 tidak tertampung di sekolah konvensional untuk mendapatkan pendidikan.

2. Dari Sudut Instruktur (guru)


Dengan adanya kegiatan e-Learning (Soekartawi, 2002a,b), beberapa manfaat yang
diperoleh instruktur antara lain adalah bahwa instruktur dapat:
 lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung-jawabnya
sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi.
 mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna peningkatan wawasannya karena waktu
luang yang dimiliki relatif lebih banyak.
 mengontrol kegiatan belajar peserta didik. Bahkan instruktur juga dapat mengetahui kapan
peserta didiknya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama sesuatu topik dipelajari, serta
berapa kali topik tertentu dipelajari ulang.
 mengecek apakah peserta didik telah mengerjakan soal-soal latihan setelah mempelajari topik
tertentu.
 memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepada peserta didik.
Sedangkan manfaat pembelajaran elektronik menurut A. W. Bates (Bates, 1995) dan K. Wulf
(Wulf, 1996) terdiri atas 4 hal, yaitu:
1. Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur
(enhance interactivity). Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran elektronik dapat
meningkatkan kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta didik dengan guru/instruktur,
antara sesama peserta didik, maupun antara peserta didik dengan bahan belajar (enhance
interactivity). Berbeda halnya dengan pembelajaran yang bersifat konvensional. Tidak semua
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran konvensional dapat, berani atau mempunyai
kesempatan untuk mengajukan pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya di dalam
diskusi. Mengapa? Karena pada pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan yang
ada atau yang disediakan dosen/guru/instruktur untuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat
terbatas. Biasanya kesempatan yang terbatas ini juga cenderung didominasi oleh beberapa
peserta didik yang cepat tanggap dan berani. Keadaan yang demikian ini tidak akan terjadi
pada pembelajaran elektronik. Peserta didik yang malu maupun yang ragu-ragu atau kurang
berani mempunyai peluang yang luas untuk mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan
pernyataan/pendapat tanpa merasa diawasi atau mendapat tekanan dari teman sekelas (Loftus,
2001).
2. Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place
flexibility). Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia
untuk diakses oleh peserta didik melalui internet, maka peserta didik dapat melakukan
interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja (Dowling, 2002). Demikian
juga dengan tugas-tugas kegiatan pembelajaran, dapat diserahkan kepada instruktur begitu
selesai dikerjakan. Tidak perlu menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan
guru/instruktur. Peserta didik tidak terikat ketat dengan waktu dan tempat penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran sebagaimana halnya pada pendidikan konvensional. Dalam kaitan ini,
Universitas Terbuka Inggris telah memanfaatkan internet sebagai metode/media penyajian
materi. Sedangkan di Universitas Terbuka Indonesia (UT), penggunaan internet untuk
kegiatan pembelajaran telah dikembangkan. Pada tahap awal, penggunaan internet di UT
masih terbatas untuk kegiatan tutorial saja atau yang disebut sebagai “tutorial elektronik”
(Anggoro, 2001).
3. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach adalah global
audience). Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik yang dapat
dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik semakinl ebih banyak atau meluas.Ruang
dan tempat serta waktu tidak lagi menjadi hambatan.Siapasaja, di manas aja, dan kapan saja,
seseorang dapat belajar. Interaksi dengan sumber belajar dilakukan melalui internet.
Kesempatan belajar benar-benar terbuka lebar bagi siapa saja yang membutuhkan.
4. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of
content as well as archivable capabilities). Fasilitas yang tersedia dalam teknologi internet
dan berbagai perangkat lunak yang terus berkembang turut membantu mempermudah
pengembangan bahan belajar elektronik .Demikian juga dengan penyempurnaan atau
pemutakhiran bahan belaja rsesuai dengan tuntutan perkembangan materi keilmuannya dapat
dilakukan secara periodic dan mudah. Di samping itu, penyempurnaan metode penyajian
materi pembelajaran dapat pula dilakukan, baik yang didasarkan atas umpan balik dari
peserta didik maupun atas hasil penilaian instruktur selaku penanggung-jawab atau Pembina
materi pembelajaran itu sendiri. Pengetahuan dan keterampilan untuk pengembangan bahan
belajar elektronik ini perlu dikuasai terlebih dahulu oleh instruktur yang akan
mengembangkan bahan belajar elektronik. Demikian juga dengan pengelolaan kegiatan
pembelajarannya sendiri. Harus ada komitmen dari instruktur yang akan memantau
perkembangan kegiatan belajarp eserta didiknya dan sekaligus secara teratur memotivasi
peserta didiknya.2[2]

C. Keuntungan Menggunakan E-learning


Keuntungan menggunakan e-Learning diantaranya sebagai berikut (Wahono,2005,p.2):
a) Fleksibel karena siswa dapat belajar kapan saja, di mana saja, dan dengan tipe pembelajaran
yang berbeda-beda.
b) Menghemat waktu proses belajar mengajar.

2[2]http://elearning.unpad.ac.id Powered by Joomla! Generated: 4 May, 2009, 01:15


c) Mengurangi biaya perjalanan.
d) Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku).
e) Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas.3[3]

D. FiturE-learning
E-learningmemilikifitur-fitursebagaiberikut(Clark & Mayer, 2008, p. 10):
 Konten yang relevan dengan tujuan belajar.
 Menggunakan metode instruksional seperti;contoh dan praktek untuk membantu belajar.
 Menggunakan elemen media seperti;kalimat dan gambar untuk mendistribusikan konten dan
metode belajar.
 Pembelajaran dapat secara langsung dengan instruktur ataupun belajar secara individu
 Membangun wawasan dan teknik baru yang dihubungkan dengan tujuan belajar.

E. Elemen E-learning
Definisi e-learning memiliki beberapa elemen tentang apa, bagaimana, dan
mengapadari e-learning(Clark & Mayer, 2008, p. 10):
1) Apa.E-learning memasukkan baik konten, yaitu informasi, dan metode instruksional, yang
mana teknik, untuk membantu orang mempelajari konten belajar.
2) Bagaimana.E-learning didistribusikan melalui komputer dalam bentuk kalimat dan gambar.
Pendistribusiannya dapat dalam bentuk gambaryang didesain untuk belajar secara individu
dan dalam media videoyang didesain dengan bimbingan dari instruktur secara langsung.
3) Mengapa.E-learning ditujukan untuk membantu pelajar mencapai tujuan belajarnya atau
melakukan pekerjaannya.4[4]

F. Aspek Penting dalam E-learning


1. E-learning menciptakan solusi belajar formal dan informal.
Salah satu kesalahan berpikir tentang e-learningadalahe-learning hanya menciptakan
sistem belajar secara formal, seperti dalam bentuk kursus. Namun faktanya adalahsaat ini
80% pembelajaran didapat secara informal. Banyak orang saat beraktivitas sehari-hari dan

3[3]http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_elektronik
4[4]sinarharapan.ekonomi/mandiri (2004/02,17 ), man01.html
menghadapi suatu masalah membutuhkan solusi secepatnya. Dalam hal ini, e-learning
haruslah memiliki karakteristik berikut:
 just in time –tersedia untuk pengguna ketika mereka membutuhkannya untuk menyelesaikan
tugasnya.
 on-demand– tersediasetiapsaat.
 bite-sized– tersedia dalam ukuran yang kecil agar dapat digunakan secara cepat.

2. E-learning menyediakan akses keberbagai macam sumber pembelajaran baik itu konten
ataupun manusia.
Kesalahan lainnya dalam berpikir tentang e-learning bahwa e-learning hanya membuat
kontens aja. Sebenarnya e-learning adalah sebuah aktivitass osial. E- learning menyediakan
pengalaman belajar yang kuat melalui komunitas online pengguna e-learning. Karena
manusia adalah makhluk sosial, jadi ada banyak kesempatan untuk berkomunikasi,
berkolaborasi, dan berbagi ilmuan antara sesame pengguna e-learning.

3. E-learning mendukung sekelompok orang atau grup untuk belajar bersama.


E-learningbukan aktivitas individu saja, tetapi juga mendukung sekelompok orang atau
grup untuk belajar bersama, baik untuk berkomunikasi, berkolaborasi, berbagi ilmu, dan
membentuk sebuah komunitas online yang dapat dilakukan secara langsung (synchronous)
atau tidak langsung (asynchronous).

4. E-learning membawa pembelajaran kepada pelajar bukan pelajar ke pembelajaran.


Bentuk pembelajaran tradisional bahwa pelajar harus pergi keluar untuk mencari
pembelajaran mereka sendiri. Sedangkan Model e-learning disebut juga Pull Model of
Learning(Knight, 2005, p. 11).5[5]

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan E-Learning dapat kami simpulkan sebagai berikut :

5[5]Saefudin Sa’ud, Udin, Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2008.


1) Definisi E-Learning adalah suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau
media jaringan komputer lain, atau proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) secara sistematis dengan mengintegrasikan semua
komponen pembelajaran, termasuk interaksi pembelajaran lintas ruang dan waktu, dengan
kualitas yang terjamin.
2) Manfaat E-learning adalah mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya
studi lebih ekonomis. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan
bahan/materi, peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta didik.
Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap
saat dan berulang-ulang, lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
Dengan adanya e-learning para guru/dosen/instruktur akan lebih mudah melakukan
pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan
perkembangan keilmuan yang mutakhir, mengembangkan diri atau melakukan penelitian
guna meningkatkan wawasannya, mengontrol kegiatan belajar peserta didik, Pembelajaran
dari mana dan kapan saja (time and place flexibility).
3) Keuntungan Menggunakan E-learning diantaranya Fleksibel, Menghemat waktu
proses belajar mengajar, Mengurangi biaya perjalanan, biaya pendidikan secara keseluruhan
(infrastruktur, peralatan, buku-buku), Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas.
4) Fitur E-learning yaitu Konten yang relevan dengan tujuan belajar, Menggunakan
metode instruksional seperti contoh dan praktek untuk membantu belajar, Menggunakan
elemen media seperti kalimat dan gambar untuk mendistribusikan konten dan metode belajar,
Pembelajaran dapat secara langsung dengan instruktur (synchronous) ataupun belajar secara
individu (asynchronous), Membangun wawasan dan teknik baru yang dihubungkan dengan
tujuan belajar.
5) Elemen E-learning yaitu apa, bagaimana dan mengapa dari e-learningApa :
memasukkan baik konten, yaitu informasi, dan metode instruksional, yaitu teknik, yang
membantu orang mempelajari konten belajar, Bagaimana, didistribusikan melalui komputer
dalam bentuk kalimat dan gambar, Mengapa, ditujukan untuk membantu pelajar mencapai
tujuan belajarnya atau melakukan pekerjaannya.
6) Aspek Penting dalam E-learning yaitu menciptakan solusi belajar formal dan
informal, menyediakan akses ke berbagai macam sumber pembelajaran baik itu konten
ataupun manusia, mendukung sekelompok orang atau grup untuk belajar bersama, membawa
pembelajaran kepada pelajar bukan pelajar ke pembelajaran.
B. Saran
Hendaknya bagi pengelola dan orang-orang yang terjun dalam dunia pendidikan
menggunakan pemanfaatan teknologi informasi, komunikasi dalam bentuk pembelajaran
elektronik(E-Learning) sebagai salah satu cara yang efektif dalam menanggulangi kelemahan
persoalan pembelajaran yang masih bersifat konvensional. Sehingga diharapkan ada
peningkatan mutu, ketrampilan berpikir, berinteraksi serta ketrampilan-ketrampilan ideal
lainnya dari para peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA

http://elearning.unpad.ac.id Powered by Joomla! Generated: 4 May, 2009, 01:15

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_elektronik

Nasution, Teknologi Pendidikan (Jakarta: PT. BumiAksara, 2008), 99

Saefudin Sa’ud, Udin, Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2008.

Sinar harapan.ekonomi/mandiri (2004/02,17 ), man01.html


I.
E
-
LEARNING
E
-
learning (pembelajaran elektronik) dapat didefenisikan sebagai upaya
menghubungkan
pembelajar (peserta didik)
dengan sumber belajarnya (database, pakar/instruktur, perpustakaan)
yang
secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan namun dapat saling berkomunikasi,
berinteraksi atau
berkolaborasi secara (secara langsung/
synchronous
dan secara tidak langsung/a
synchronous
). E
-
learning merupakan bentuk pembelajaran/pelatihan jarak jauh ya
ng memanfaatkan teknologi
telekomunikasi dan informasi , misalnya internet,
video/audiobroadcasting, video/audioconferencing
,
CD
-
ROOM (secara langsung dan tidak langsung).
K
esemua m
edia elektronik tersebut bertujuan
membantu mahasiswa agar bisa lebih mengu
asai materi kuliah.
S
ehingga
e
-
learning
berarti
pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika.
Kegiatan e
-
learning
ini
termasuk dalam model pembelajaran individual.
Ter
da
pat
3 (tiga) fungsi pembelajaran elektronik (e
-
learning dengan m
edia elektronik)
terhadap kegiatan pembelajaran, yaitu :
(1) Suplemen (Tambahan)
Dikatakan berfungsi s
ebagai sup
lemen (tambahan), apabila peserta didik mempunyai
kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik
atau tidak.
Dalam
hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses
materi
pembelajaran elektronik.
Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya
tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.
(2) Komplemen (Pelengkap)
Dika
takan berfungsi sebagai komplemen (pelengkap) apabila materi pembelajaran
elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima
peserta didik
(Lewis, 2002).
Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan
untuk me
njadi materi reinforcement (pengayaan) atau remedial bagi peserta didik di
dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional.
Materi pembelajaran elektronik dikatakan sebagai enrichment, apabila kepada
peserta
didik yang dapat dengan cepat menguasai/memah
ami materi pelajaran yang disampaikan
instruktur secara tatap muka (fast learners) diberikan kesempatan untuk
mengakses materi
pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan untuk
mereka.
Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaa
n peserta didik terhadap materi
pelajaran yang disajikan oleh instruktur.
Dikatakan sebagai program remedial, apabila kepada peserta didik yang
mengalami
kesulitan memahami materi pelajaran yang disajikan instruktur secara tatap
muka di kelas
(slow learner
s) diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik
yang memang secara khusus dirancang untuk mereka.
Tujuannya agar peserta didik semakin
lebih mudah memahami materi pelajaran yang disajikan instruktur.
(3) Substitusi (Pengganti)
Be
berapa institusi di negara
-
negara maju memberikan beberapa alternatif model kegiatan
pembelajaran kepada para peserta didiknya. Tujuannya agar para peserta didik
dapat secara
fleksibel mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktivitas
lai
n sehari
-
hari peserta didik.
Ada 3 alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih peserta didik,
ya
1.
Sepenuhnya secara tatap muka (konvensional),
2.
Sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan
3.
Sepenuhnya melalui i
nternet.
II.
JENIS
-
JENIS
E
-
LEARNING
Selain media
-
media
elektronik
tersebut di atas, kemudian dikembangkan e
-
learning
dengan menggunakan jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet, inilah
makanya
system
e
-
learning
dengan menggunakan internet disebut jug
a internet enabled learning.
Penyajian
e
-
learning
berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif. Informasi
-
informsai
perkuliahan juga bisa real
-
time. Dan di dalam e
-
learning berbasis internet ini komunikasi dua
arah pun dapat terjadi, yang diimplementasik
an dengan forum diskusi perkuliahan yang dapat
dilakukan secara online dan real time, meskipun tidak secara langsung tatap
muka. Kelebihan
lainnya, system
e
-
learning
ini tidak memiliki batasan akses, sehingga memungkinkan lebih
banyak waktu
untuk melakukan
perkuliahan.
Di dalamnya terdapat
penyampaian materi
berbentuk teks maupun hasil penyimpanan suara yang bisa di download, selain
itu juga ada
forum diskusi, bisa juga seorang dosen memberikan nilai, tugas dan
pengumuman kepada
mahasiswa.
Sehingga jelas ak
tifitas perkuliahan ditawarkan sepenuhnya untuk bisa melaya
nilayaknya perkuliahan biasa
Beberapa kelebihan e
-
learning dengan menggunakan jaringan internet adalah :
a)
Informasi yang disajikan real time
b)
Interaksi dosen
-
mahasiswa terjadi secara langsung w
alau tanpa tatap muka
c)
Terdapat forum diskusi online antar mahasiswa
d)
Dapat diakses kapan saja dan dimana saja
e)
Penyampaian dan pengumpulan tugas dapat dilakukan secara online
f)
Penyampaian pengumuman administrasi perkuliahan dan jadwal secara online
Pada masa
sekarang, arti e
-
learning bergeser menjadi proses pembelajaran yang
menggunakan teknologi informatika. Sehingga proses pembelajaran dengan
menggunakan
OHP misalnya, tidak lagi disebut sebagai e
-
learning.
Berdasarkan
teknologi i
nformatika
yang digunakan,
e
-
learning kemudian
dikelompokkan
berdasarkan basis teknologi sebagai berikut:
1.
Computer Based Training (CBT)
Basis utama proses belajar mengajar ini adalah Program Komputer (Software),
yang
biasa dipakai untuk belajar secara interaktif dan fleksibel. Biasa
nya software
-
software
pelajaran ini berisikan bagian
-
bagian multimedia, seperti Animasi dan juga bagian
-
bagian
Tools sebagai alat untuk menyelesaikan soal
-
soal latihan.
Bagian multimedia biasanya digunakan untuk menjelaskan bahan
-
bahan pelajaran dan
menjad
ikannya mudah dimengerti oleh pengguna.
Dengan menggunakan Tools yg disediakan maka pengguna mempunyai
kesempatan
untuk mencoba soal
-
soal latihan tanpa batasan jumlah dan tingkat kesulitannya. Sistem CBT
ini mulai berkembang di tahun 80
-
an dan masih berkem
bang terus sampai sekarang. Hal ini
ditunjang antara lain oleh perkembangan sistem animasi yg kian menarik dan
realistis
(misalnya sistem animasi 3 Dimensional). Selain untuk pelajar, sistem inipun
digemari oleh
perusahaan
-
perusahaan untuk mendidik karyawa
nnya.
Namun, pada e
-
learning dengan konsep ini, komunikasi yang terjadi hanya komunikasi
satu (1) arah.
2.
Web Based Training (WBT)
Sistem ini merupakan perkembangan lanjutan dari CBT dan berbasis teknologi
internet.
Sehingga dengan menggunakan konsep i
ni, dapat terjadi komunikasi dua (2) arah antar
pengguna. Namun lancarnya proses belajar dengan menggunakan sistem ini
bergantung
kepada infrastruktur jaringan kecepatan tinggi. Namun kendala penerapan
konsep ini terletak
pada kenyataan bahwa memang jaring
an internet di negara kita masih belum merata.
Pada dasarnya, terdapat 3 (tiga) alternatif model kegiatan pembelajaran yang
dapat
dipilih, yakni :
1.
S
epenuhnya secara tatap muka (konvensional)
2.
S
ebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, at
au bahkan
3.
S
epenuhnya melalui internet.
Salah satu komponen WBT yg sangat digemari adalah video
-
conferencing, yaitu dimana
siswa dan guru dapat langsung mendiskusikan semua hal tanpa harus bertemu
muka secara
langsung. Sistem ini berkembang pesat di nega
ra
-
negara maju dan dapat dimanfaatkan
sebagai alat belajar mengajar di
virtual classes
ataupu
virtual universities
.

Anda mungkin juga menyukai