Anda di halaman 1dari 26

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

SUBKOMITE ETIK DAN DISIPLIN


PROFESI RUMAH SAKIT DARMO

RUMAH SAKIT DARMO


Jl. Raya Darmo 90
SURABAYA
PERATURAN DIREKTUR NOMOR 027/Dir/PER/II/2015

Tentang

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE ETIK DAN DISIPLIN PROFESI

RUMAH SAKIT DARMO

Ketua Tim Penyusun

(Achmad Lefi, dr., SpJP FIHA)

Disetujui Oleh

(Veronika Soentiono, dr., MARS)

Ditetapkan Oleh

Direktur Rumah Sakit Darmo

(Imam Soewono, dr., SpPD)


TIM PENYUSUN

Ketua : Achmad Lefi, dr., SpJP FIHA

Anggota : 1. Prof. Dr. Doddy M. Soebadi, dr., SpB., SpU

2. Prof. Dr. Eddy Rahardjo, dr., SpAn KIC

3. Prof. Dr. Usman Hadi, dr., SpPD K-PTI

4. Peni Hardjanti, dr., SpKFR

5. Paulus A. Suhamzah, dr., SpA

6. M. Angki Firmansyah, dr.

7. Ninik Soemyarso, dr., SpA MM Paed

8. Liana, dr., SpPK

9. Didi A. Budiyono, dr., SpKJ


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, kuasa, karunia
serta hidayahNya, sehingga Pedoman Pengorganisasian Subkomite Etik dan Disiplin Profesi Rumah
Sakit Darmo Surabaya dapat terselesaikan.

Buku pedoman ini digunakan sebagai pedoman/acuan untuk menjaga disiplin, etika, dan
perilaku staf medis di lingkungan Rumah Sakit Darmo sesuai dengan PERATURAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 77/MENKES/PER/IV/2011.

Akhir kata semoga buku ini dapat digunakan sebagaimana mestinya, sehingga bermanfaat
bagi seluruh staf medis di Rumah Sakit Darmo dalam menjaga profesionalismenya. Kritik dan saran
untuk buku pedoman ini akan menambah kesempurnaan penyusunan buku pedoman dimasa
mendatang.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
LATAR BELAKANG.................................................................................................................. 1
TUJUAN 2
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT......................................................................3
BAB III VISI, MISI, MOTTO DAN TUJUAN RS DARMO....................................................4
VISI 4
MISI 4
MOTTO 4
TUJUAN RUMAH SAKIT...........................................................................................4
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT DARMO...............................................5
BAB V TUJUAN DAN MEKANISME KERJA SUBKOMITE ETIK.........................................8
DAN DISIPLIN PROFESI
TUJUAN 8
MEKANISME KERJA SUBKOMITE ETIK DAN DISIPLIN PROFESI....................................................... 8
BAB VI STRUKTUR ORGANISASI....................................................................................11
BAB VII URAIAN JABATAN..............................................................................................12
BAB VIII TATA HUBUNGAN KERJA...................................................................................15
BAB IX POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL.........................................16
BAB X RAPAT..................................................................................................................17
BAB XI LAPORAN.............................................................................................................19
BAB XII PENUTUP...........................................................................................................20

ii
LAMPIRAN
Peraturan Direktur Rumah Sakit
Darmo Nomor : 027
/Dir/PER/II/2015
Tentang Pedoman Pengorganisasian Subkomite Etik dan Disiplin Profesi

PEDOMAN PENGORGANISASIAN
SUBKOMITE ETIK DAN DISIPLIN
PROFESI RUMAH SAKIT DARMO

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Setiap staf medis dalam melaksanakan asuhan medis di rumah sakit harus
menerapkan prinsip-prinsip profesionalisme kedokteran kinerja profesional yang baik
sehingga dapat memperlihatkan kinerja profesi yang baik. Dengan kinerja profesional yang
baik tersebut pasien akan memperoleh asuhan medis yang aman dan efektif.
Upaya peningkatan profesionalisme staf medis dilakukan dengan melaksanakan
program pembinaan profesionalisme kedokteran dan upaya pendisiplinan berperilaku
profesional staf medis di lingkungan rumah sakit. Dalam penanganan asuhan medis tidak
jarang dijumpai kesulitan dalam pengambilan keputusan etis sehingga diperlukan adanya
suatu unit kerja yang dapat membantu memberikan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan etis tersebut. Pelaksanaan keputusan subkomite etik dan disiplin profesi di
rumah sakit merupakan upaya pendisiplinan oleh komite medik terhadap staf medis di
rumah sakit yang bersangkutan sehingga pelaksanaan dan keputusan ini tidak terkait atau
tidak ada hubungannya dengan proses penegakan disiplin profesi kedokteran di lembaga
pemerintah, penegakan etika medis di organisasi profesi, maupun penegakan hukum.
Pengaturan dan penerapan penegakan disiplin profesi bukanlah sebuah penegakan
disiplin kepegawaian yang diatur dalam tata tertib kepegawaian pada umumnya. Tolok
ukur dalam upaya pendisiplinan perilaku profesional staf medis, antara lain:
1. pedoman pelayanan kedokteran di rumah sakit
2. prosedur kerja pelayanan di rumah sakit
3. daftar kewenangan klinis di rumah sakit
4. pedoman syarat-syarat kualifikasi untuk melakukan pelayanan medis (white
paper) di rumah sakit
5. kode etik kedokteran Indonesia
6. pedoman perilaku profesional kedokteran (buku penyelenggaraan praktik
1
kedokteran yang baik)
7. pedoman pelanggaran disiplin kedokteran yang berlaku di Indonesia
8. pedoman pelayanan medik/klinik
9. standar prosedur operasional asuhan medis

1.2 TUJUAN
Sebagai pedoman/acuan untuk menjaga disiplin, etika dan perilaku staf medis

2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Darmo telah berdiri sejak tahun 1921 mempunyai Visi “Menjadi Rumah
Sakit pilihan utama di Surabaya”, dan selalu berupaya memberikan pelayanan kesehatan
yang bermutu tinggi dan memuaskan pelanggan dengan tidak mengabaikan fungsi sosial,
sesuai Misi yang ada. Dalam upaya mencapai hal tersebut, maka pelayanan medis yang
diberikan kepada pasien selalu mengacu pada ilmu pengetahuan kedokteran yang mutakhir
serta memanfaatkan seluruh kemampuan dan fasilitas RS secara optimal.
Sesuai dengan Motto RS Darmo yaitu “Salus Aegroti Suprema Lex Est ” yang berarti
“Keselamatan Penderita adalah Kewajiban Utama” maka upaya peningkatan mutu dan
keselamatan pasien sudah tertanam pada kegiatan sehari-hari dari tenaga kesehatan
profesional dan staf lainnya di RS Darmo.
Untuk mencapai tujuan tersebut RS Darmo membentuk komite medik yang menjamin
tata kelola klinis (clinical governance) agar staf medis di RS Darmo terjaga
profesionalismenya sehingga mutu pelayanan medis dan keselamatan pasien di rumah sakit
lebih terjamin dan terlindungi. Komite medik yang dibentuk di rumah sakit oleh Direktur
adalah organisasi non struktural yang merupakan wadah perwakilan staf medis.
Untuk mewujudkan tata kelola klinis ( clinical governance) yang baik, maka semua
pelayanan medis yang dilakukan oleh setiap staf medis di rumah sakit dilakukan penugasan
klinis dari diektur rumah sakit, berupa kewenangan klinis (clinical privilege) melalui
penerbitan surat penugasan klinis (clinical appointment) kepada staf medis yang
bersangkutan. untuk melakukan pelayanan medis hanya staf medis yang memenuhi syarat
kompetensi dan perilaku tertentulah yang boleh memberikan pelayanan medis, sebagaimana
di atur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
755/MENKES/PER/IV/2011 tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit.

3
BAB III
VISI, MISI, MOTTO DAN TUJUAN RS DARMO

3. 1 VISI
Menjadi Rumah Sakit pilihan utama di Surabaya

3. 2 MISI
Memberikan pelayanan kesehatan bermutu tinggi dan memuaskan pelanggan tanpa
mengabaikan fungsi sosial.

3. 3 MOTTO
“Salus Aegroti Suprema Lex Est”
Keselamatan Penderita adalah kewajiban utama.

3. 4 TUJUAN RUMAH SAKIT


Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya preventif, promotif, kuratif dan
rehabilitatif, yang akan dicapai melalui Misi dan berbagai program dan kegiatan operasional
kesehatan paripurna.
(Keputusan Ketua Yayasan nomor: 002/YYS/IV/2006. Tentang penetapan misi, visi, falsafah
dan tujuan RS Darmo).

4
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT DARMO

5
6
7
BAB V
TUJUAN DAN MEKANISME KERJA
SUBKOMITE ETIK DAN DISIPLIN
PROFESI

5.1 TUJUAN
Subkomite etik dan disiplin profesi pada komite medik di rumah sakit dibentuk dengan
tujuan:
a. Melindungi pasien dari pelayanan staf medis yang tidak memenuhi syarat
(unqualified) dan tidak layak (unfit/unproper) untuk melakukan asuhan klinis
(clinical care).
b. Memelihara dan meningkatkan mutu profesionalisme staf medis di rumah sakit.

5.2 MEKANISME KERJA SUBKOMITE ETIK DAN DISIPLIN PROFESI


Penegakan disiplin profesi dilakukan oleh sebuah panel yang dibentuk oleh ketua
subkomite etik dan disiplin profesi. Panel terdiri 3 (tiga) orang staf medis atau lebih dalam
jumlah ganjil dengan susunan sebagai berikut.
1. 1 (satu) orang dari subkomite etik dan disiplin profesi yang memiliki disiplin ilmu
yang berbeda dari yang diperiksa;
2. 2 (dua) orang atau lebih staf medis dari disiplin ilmu yang sama dengan yang
diperiksa dapat berasal dari dalam rumah sakit atau luar rumah sakit, baik atas
permintaan komite medik dengan persetujuan direktur rumah sakit atau direktur
rumah sakit terlapor.
Panel tersebut dapat juga melibatkan mitra bestari yang berasal dari luar rumah sakit.
Pengikutsertaan mitra bestari yang berasal dari luar rumah sakit mengikuti ketentuan yang
ditetapkan oleh rumah sakit berdasarkan rekomendasi komite medik.
1. Upaya Pendisiplinan Perilaku Profesional
Mekanisme pemeriksaan pada upaya pendisiplinan perilaku profesional
adalah sebagai berikut:
a. Sumber Laporan
1. Notifikasi (laporan) yang berasal dari perorangan, antara lain:
a) manajemen rumah sakit
b) staf medis lain
c) tenaga kesehatan lain atau tenaga non kesehatan
d) pasien atau keluarga pasien.
2. Notifikasi (laporan) yang berasal dari non perorangan berasal dari:
a) hasil konferensi kematian
b) hasil konferensi klinis.

8
b. Dasar Dugaan Pelanggaran Disiplin Profesi
Keadaan dan situasi yang dapat digunakan sebagai dasar dugaan
pelanggaran

9
disiplin profesi oleh seorang staf medis adalah hal-hal yang menyangkut,
antara lain:
1. kompetensi klinis
2. penatalaksanaan kasus medis
3. pelanggaran disiplin profesi
4. penggunaan obat dan alat kesehatan yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan kedokteran di rumah sakit
5. ketidakmampuan bekerja sama dengan staf rumah sakit yang dapat
membahayakan pasien.
c. Pemeriksaan
1. dilakukan oleh panel pendisiplinan profesi
2. melalui proses pembuktian
3. dicatat oleh petugas sekretariat komite medik
4. terlapor dapat didampingi oleh personil dari rumah sakit tersebut
5. panel dapat menggunakan keterangan ahli sesuai kebutuhan
6. seluruh pemeriksaan yang dilakukan oleh panel disiplin profesi bersifat
tertutup dan pengambilan keputusannya bersifat rahasia.
d. Keputusan
Keputusan panel yang dibentuk oleh subkomite etik dan disiplin profesi
diambil berdasarkan suara terbanyak, untuk menentukan ada atau tidak
pelanggaran disiplin profesi kedokteran di rumah sakit. Bilamana terlapor
merasa keberatan dengan keputusan panel, maka yang bersangkutan dapat
mengajukan keberatannya dengan memberikan bukti baru kepada
subkomite etik dan disiplin yang kemudian akan membentuk panel baru.
Keputusan ini bersifat final dan dilaporkan kepada direksi rumah sakit
melalui komite medik.
e. Tindakan Pendisiplinan Perilaku Profesional
Rekomendasi pemberian tindakan pendisiplinan profesi pada staf medis oleh
subkomite etik dan disiplin profesi di rumah sakit berupa:
a. peringatan tertulis
b. limitasi (reduksi) kewenangan klinis (clinical privilege)
c. bekerja dibawah supervisi dalam waktu tertentu oleh orang yang
mempunyai kewenangan untuk pelayanan medis tersebut
pencabutan kewenangan klinis (clinical privilege) sementara atau selamanya.
f. Pelaksanaan Keputusan
Keputusan subkomite etik dan disiplin profesi tentang pemberian tindakan
disiplin profesi diserahkan kepada kepala/direktur rumah sakit oleh ketua
komite medik sebagai rekomendasi, selanjutnya kepala/direktur rumah sakit
melakukan eksekusi.

10
2. Pembinaan Profesionalisme Kedokteran Subkomite etik dan disiplin profesi
menyusun materi kegiatan pembinaan profesionalisme kedokteran. Pelaksanaan
pembinaan profesionalisme kedokteran dapat diselenggarakan dalam bentuk
ceramah, diskusi, simposium, lokakarya, dsb.
3. Pertimbangan Keputusan Etis
Staf medis dapat meminta pertimbangan pengambilan keputusan etis pada suatu
kasus pengobatan di rumah sakit melalui kelompok profesinya kepada komite
medik. Subkomite etik dan disiplin profesi mengadakan pertemuan pembahasan
kasus dengan mengikutsertakan pihak-pihak terkait yang kompeten untuk
memberikan pertimbangan pengambilan keputusan etis tersebut.

11
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI

Subkomite etik dan disiplin profesi di rumah sakit terdiri atas sekurang-kurangnya 3 (tiga)
orang staf medis yang memiliki surat penugasan klinis ( clinical appointment) di rumah sakit
dan berasal dari disiplin ilmu yang berbeda. Pengorganisasian subkomite etik dan disiplin
profesil sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris, dan anggota, yang ditetapkan oleh
dan bertanggung jawab kepada ketua komite medik.

12
BAB VII
URAIAN JABATAN

Nama Jabatan : Ketua Sub Komite Etik dan Disiplin


Profesi Bagian : Komite Medik
URAIAN TUGAS
a. Merencanakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi program kerja
subkomite etik dan disiplin profesi.
b. Merencanakan dan melaksanakan rapat dan menindaklanjuti keputusan rapat
subkomite etik dan disiplin profesi.
c. Bertanggung jawab langsung kepada ketua komite medik atas pelaksanaan program
kerja subkomite etik dan disiplin profesi dan berkoordinasi dengan subkomite
kredensial dan subkomite mutu profesi.

WEWENANG
Melaksanakan kegiatan subkomite etik dan disiplin profesi di lingkungan Rumah Sakit
Darmo

TANGGUNG JAWAB
Bertanggung jawab langsung kepada Ketua komite medik Rumah Sakit Darmo.

HUBUNGAN KERJA
1. Ketua komite medik
2. Sekretaris Komite Medik
3. Sub komite kredensial
4. Sub komite mutu profesi
5. Komite-komite lain di lingkungan Rumah Sakit Darmo
6. KSM (Kelompok Staf medis)

KUALIFIKASI JABATAN
1. Dokter spesialis
2. Memiliki tanggungjawab dalam melaksanakan tugas
3. Mampu melakukan komunikasi antar sejawat
4. Mempunyai jiwa kepemimpinan

13
Nama Jabatan : Sekretaris Subkomite Etik dan Disiplin
Profesi Bagian : Komite Medik
URAIAN TUGAS
a. Menyusun sistem tata kerja administrasi subkomite etik dan disiplin profesi
b. Membantu dan mengkoordinasikan tugas pokok subkomite etik dan disiplin profesi
bersama subkomite yang lain
c. Menyusun laporan
d. Melakukan monitoring dan evaluasi keadministrasian subkomite etik dan disiplin
profesi

WEWENANG
Melaksanakan tugas keadministrasian subkomite etik dan disiplin profesi dalam membantu
pelaksanaan tugas pokok ketua subkomite etik dan disiplin profesi

TANGGUNG JAWAB
Bertanggung jawab langsung kepada ketua subkomite etik dan disiplin profesi Rumah Sakit
Darmo

HUBUNGAN KERJA
1. Ketua subkomite etik dan disiplin profesi
2. Sekretaris komite medik
3. Subkomite kredensial
4. Subkomite mutu profesi
5. Komite-komite lain di lingkungan Rumah Sakit Darmo
6. KSM (Kelompok Staf medis)

KUALIFIKASI JABATAN
1. Dokter spesialis
2. Memiliki tanggungjawab dalam melaksanakan tugas
3. Mampu melakukan komunikasi antar sejawat
4. Mampu melakukan kegiatan administratif

14
Nama Jabatan : Anggota Subkomite Etik dan Disiplin
Profesi Bagian : Subkomite Etik dan Disiplin Profesi

URAIAN TUGAS
a. Berperan aktif merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi program
kerja subkomite etik dan disiplin profesi
b. Menghadiri dan berpartisipasi aktif dalam rapat yang diselenggarakan oleh subkomite etik
dan disiplin profesi serta komite medik
c. Bertanggung jawab langsung kepada ketua subkomite etik dan disiplin profesi

WEWENANG
Turut berperan dalam pelaksanaan kegiatan subkomite etik dan disiplin profesi di
lingkungan Rumah Sakit Darmo

TANGGUNG JAWAB
Bertanggung jawab langsung kepada Ketua Subkomite Etik dan Disiplin Profesi Rumah
Sakit Darmo.

HUBUNGAN KERJA
1. Ketua subkomite etik dan disiplin profesi
2. Sekretaris subkomite etik dan disiplin profesi
3. Kelompok staf medis (KSM)

KUALIFIKASI JABATAN
1. Dokter spesialis
2. Memiliki tanggungjawab dalam melaksanakan tugas
3. Mampu melakukan komunikasi antar sejawat

15
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA

DIREKSI
RUMAH SAKIT
DARMO

KETUA KOMITE MEDIK

Komite - Komite

- S
u
b
k Keterangan :
o
KSMm : Tanggung Jawab
i Staf
(Kelompok : Koordinasi
t
medis)
e

K
Tata hubungan kerja Subkomite Etik r dan Disiplin Profesi dengan :
e
1. Direktur melalui Ketua KomitedMedik :
e
a. Rekomendasi pendisiplinannperilaku profesional
s
b. Pembinaan etika dan disiplin i profesi kedokteran
c. Pemeriksaan staf medis yang a diduga melakukan pelanggaran disiplin
l
d. Pertimbangan keputusan S etis pada asuhan medis pasien
u
2. Komite – Komite :
b
Koordinasi keprofesian di klingkungan Rumah Sakit Darmo
o
3. KSM (Kelompok Staf medis)
m
it
e
M
ut
u
Pr
of 16
es
i
S
u
k
o
m
i
t
e
BAB IX
E
POLA KETENAGAAN
t DAN KUALIFIKASI PERSONIL
i
k

d
Nama Jabatan a Pendidikan Sertifikasi Jumlah
n
Kebutuhan
D
Ketua Komite Medik Dokter Spesialis Sertifikat Keprofesian 1
i
Ketua Subkomite Kredensials Dokter Spesialis Sertifikat Keprofesian 1
i
Ketua Subkomite Mutu p Dokter Spesialis Sertifikat Keprofesian 1
l
Profesi i
n
Ketua Subkomite Etik dan Dokter Spesialis Sertifikat Keprofesian 1
Disiplin Profesi P
r
Sekretaris Komite Medik o Dokter Spesialis Sertifikat Keprofesian 1
f
Sekretaris Subkomite e Dokter Spesialis Sertifikat Keprofesian 1
s
Kredensial i
Sekretaris Subkomite Mutu Dokter Spesialis Sertifikasi Keprofesian 1
Profesi

Sekretaris Subkomite Etik Dokter Spesialis Sertifikat Keprofesian 1


dan Disiplin Profesi

Anggota Subkomite Dokter Spesialis Sertifikat Keprofesian 1


Kredensial

Anggota Subkomite Mutu Dokter Spesialis Sertifikat Keprofesian 1


Profesi

Anggota Subkomite Etik dan Dokter Spesialis Sertifikat Keprofesian 1


Profesi

17
BAB X
RAPAT

10.1 Rapat Subkomite Etik dan Disiplin Profesi


1. Rapat Rutin Subkomite Etik dan Disiplin Profesi
a. Rapat rutin subkomite etik dan disiplin profesi adalah rapat yang diselenggarakan
secara rutin oleh subkomite etik dan disiplin profesi untuk membahas hal-hal yang
berhubungan dengan tugas pokok, fungsi dan wewenang komite medik.
b. Rapat rutin subkomite etik dan disiplin profesi diikuti oleh ketua, sekretaris, dan
anggota subkomite etik dan disiplin profesi.
c. Ketua subkomite etik dan disiplin profesi dapat mengundang pihak lain bila
dianggap perlu.
d. Sekretariat subkomite etik dan disiplin profesi menyampaikan undangan rapat rutin
beserta acara rapat kepada yang berhak hadir paling lambat dua hari kerja
sebelum rapat tersebut dilaksanakan.
e. Undangan harus tertulis, berupa surat undangan.
f. Dalam keadaan mendesak/ darurat maka undangan rapat bisa melalui telepon
2. Rapat Khusus Subkomite Etik dan Disiplin Profesi
a. Rapat khusus subkomite etik dan disiplin profesi adalah rapat yang
diselenggarakan oleh subkomite etik dan disiplin profesi diluar rapat rutin.
b. Rapat khusus subkomite etik dan disiplin profesi diselenggarakan sesuai
kebutuhan, berdasarkan :
1) Inisiatif ketua subkomite etik dan disiplin profesi
2) Keputusan rapat rutin
c. Rapat khusus subkomite etik dan disiplin profesi diikuti oleh ketua, sekretaris,
anggota subkomite etik dan disiplin profesi dan pihak lain yang dianggap perlu.
d. Sekretariat subkomite etik dan disiplin profesi menyampaikan undangan rapat
kepada yang berhak hadir paling lambat dua hari kerja sebelum rapat tersebut
dilaksanakan.
e. Undangan harus tertulis, berupa surat undangan.

10.2 Kuorum Rapat Subkomite Etik dan Disiplin Profesi


1. Rapat subkomite etik dan disiplin profesi untuk pengambilan keputusan memerlukan
kuorum.
2. Rapat subkomite etik dan disiplin profesi dinyatakan memenuhi kuorum apabila dihadiri
oleh lebih dari setengah jumlah undangan peserta rapat.
3. Apabila jumlah undangan peserta rapat yang hadir tidak memenuhi kuorum, rapat
ditunda 15 menit, dan selanjutnya rapat dinyatakan sah.

18
10.3 Tata Tertib Rapat Subkomite Etik dan Displin Profesi
1. Rapat subkomite etik dan disiplin profesi hanya dapat dihadiri oleh yang berhak
2. Peserta rapat diwajibkan menandatangani daftar hadir, yang disediakan oleh petugas
sekretariat subkomite etik dan disiplin profesi
3. Rapat dipimpin oleh ketua subkomite etik dan disiplin profesi atau yang ditunjuk oleh
ketua subkomite etik dan disiplin profesi
4. Sebelum rapat dimulai agenda rapat dan notulen dibacakan oleh pimpinan rapat atau
yang ditunjuk.
5. Setiap peserta rapat wajib mengikuti rapat sampai selesai
6. Setiap peserta rapat hanya dapat meninggalkan rapat dengan seijin pimpinan rapat
7. Setiap peserta wajib menjaga ketertiban selama rapat berlangsung
8. Hal-hal lain yang menyangkut teknis tata tertib rapat akan ditetapkan oleh pimpinan
rapat sebelum rapat dimulai

10.4 Pengambilan Keputusan Rapat Subkomite Etik dan Disiplin Profesi


1. Pengambilan putusan rapat diupayakan melalui musyawarah dan mufakat
2. Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka putusan diambil melalui pemungutan suara
berdasarkan suara terbanyak dari anggota yang hadir
3. Dalam hal jumlah suara yang diperoleh adalah sama maka pimpinan rapat berwenang
membuat keputusan hasil rapat

10.5 Notulen Rapat Subkomite Etik dan Disiplin Profesi


1. Notulen rapat subkomite etik dan disiplin profesi dicatat oleh sekretaris subkomite etik
dan disiplin profesi atau petugas sekretariat yang ditunjuk
2. Notulen selain mencatat jalannya rapat, juga harus memuat :
a. Waktu Pelaksanaan rapat (hari, tanggal dan jam)
b. Tempat pelaksanaan rapat
c. Nama pimpinan rapat
d. Jumlah peserta rapat yang hadir
3. Pada rapat berikutnya notulen rapat subkomite etik dan disiplin profesi akan diedarkan
kepada semua peserta rapat yang hadir, sebelum rapat dimulai.
4. Notulen rapat subkomite etik dan disiplin profesi tidak boleh diubah kecuali untuk hal-
hal yang diberkaitan dengan keakuratan notulen tersebut.
5. Notulen rapat subkomite etik dan disiplin profesi ditandatangani atau disahkan oleh
pimpinan rapat pada rapat berikutnya
6. Notulen rapat subkomite etik dan disiplin profesi beserta daftar hadir peserta rapat
diberlakukan sebagai dokumen yang sah dan harus diarsipkan.

19
BAB XI
LAPORAN

Laporan kegiatan subkomite etik dan disiplin profesi adalah sebuah laporan hasil kegiatan
subkomite etik dan disiplin profesi dalam masa tertentu yang dilaporkan kepada ketua komite
medik. Pembuatan laporan kegiatan sendiri dimaksudkan sebagai bukti tanggung jawab subkomite
etik dan disiplin profesi terhadap pelaksanaan tugasnya yang diberikan ketua komite medik.

20
BAB XII
PENUTUP

Menjaga disiplin, etika dan perilaku staf medis merupakan tujuan dibentuknya subkomite
etik dan disiplin profesi di Rumah Sakit Darmo Surabaya, oleh karena itu dengan pedoman
pengorganisasian subkomite etik dan disiplin ini maka penyelenggaraan komite medik dapat
sejalan sesuai dengan Visi dan Misi Rumah Sakit Darmo dalam menciptakan tata kelola klinis
(Clinical governance) yang baik.

RUMAH SAKIT DARMO


Direktur,

Imam Soewono, dr., SpPD

VS-RCP

21

Anda mungkin juga menyukai