Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“DIARE”

POKOK BAHASAN : Penyakit Tropis


SUB POKOK BAHASAN : Diare
JENIS PENYULUHAN : Kelompok
SASARAN : Ibu – Ibu wali murid
TEMPAT : DiTK Desa Tenggong
HARI/TGL/JAM :

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah dilakukan penyuluhan 1x15 tentang diare diharapkan ibu-ibu wali
murid paud dapat memahami tentang pencegahan diare pada anak
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
1. Ibu - ibu dapat menjelaskan pengertian penyakit diare
2. Ibu – ibu dapat menjelaskan klasifikasi penyakit diare
3. Ibu – ibu dapat menjelaskan penyebab penyakit diare
4. Ibu – ibu dapat menjelaskan cara mencegah penyakit diare
C. POKOK-POKOK MATERI
1. Pengertian penyakit diare
2. Klasifikas penyakit diare
3. Penyebab penyakit diare
4. Cara mencegah penyakit diare

D. PROSES KEGIATAN PENYULUHAN

No Pelaksanaan Waktu Kegiatan audiens Metode/


Media
1 Pembukaan 2 menit Ceramah
a. Pemberian salam a. Menjawab
b. Pengenalan b. Mendengarkan
2 Inti 15 Menit Ceramah
a. Menjelaskan a. Mendengarkan
pengertian tentang dan
penyakit diare memperhatikan
ppt
b. Menjelaskan b. Mendengarkan
klasifikasi penyakit dan
diare memperhatikan
ppt
c. Menjelaskan c. Mendengarkan
penyebab penyakit dan
diare memperhatikan
ppt
d. Menjelaskan cara d. Mendengarkan
mencegahan penyakit dan
diare memperhatikan
ppt
3 Penutup 10 menit Cermah
a. Memberikan a. Bertanya
kesempatan pada
ibu-ibu untuk
bertanya
b. Melakukan b. Menjawab dan
evaluasi memberikan
leaflet
c. Pemberian salam c. Menjawab

E. EVALUASI
1. Menjelaskan pengertian penyakit diare secara umum
2. Berapa macam klasifikasi penyakit diare
3. Apa penyebab penyakit diare
4. Menjelaskan cara mencegah penyakit diare
Jawaban
1. diare adalah penyakit yang ditandai dengan buang air besar yang
sering melebihi keadaan biasanya dengan konsistensi tinja yang
melembek sampai cair dengan atau tanpa darah dan atau lendir dalam
tinja.
2. Macam klasifikasi diare dibagi menjadi 2 yaitu diare akut dan diare
kronis
3. Penyebab penyakit diare yaitu dari infeksi virus/bakteri, Malnutrisi
(anak yang menderita gizi buruk) dan penyebab diare lain seperti dari
makanan atau penularan dari orang lain.
4. Cara mencegah diare yaitu:
 Cuci tangan lebih sering (sebelum makan)
 Gunakan sabun untuk mencuci tangan selama 20 detik.
 Gunakan pembersih tangan saat tidak ada air dan sabun.
 Air minum yang bersih
 Pada bayi, terapkan ASI eksklusif selama enam bulan
 Kebersihan pribadi yang baik dan mengonsumsi hanya makanan
yang bersih
 Menyimpan makanan di kulkas dan tidak membiarkan makanan
tertinggal di bawah paparan sinar matahari atau suhu ruangan.

5. DAFTAR PUSTAKA
Achyar, N., 2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Hygiene Makanan dengan
Kejadian Diare pada Balita di Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun 2012. Prosiding
Seminar Ilmiah Nasional Kesehatan, Nomor 2338-2694: 23
Widoyono, 2011. Penyakit Tropis: Epidemiologi, Penularan, Pencegahan &
Pemberantasannya. Edisi Kedua. Erlangga. Ciracas: 193-199.
Anggrayani, D., dan Herlina, 2013. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Tatalaksana
Diare di Rumah dengan Kesembuhan Diare pada Balita di Wilayah Puskesmas
Pondok Raji. Academia. edu, Nomor 1367
Kasman, 2004. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Balita di
Puskesmas Air Dingin Kecamatan Koto Tengah Kota Padang Sumatera Barat.
http://repository.usu.ac.id/bitstr eam/123456789/14570/1/011000288.pdf (sitasi 18 Juli
2014).
Kemenkes. R.I., 2011. Panduan Sosialisasi Tatalaksana Diare pada Balita. Jakarta;
Ditjen PP & PL: 9.

6. LAMPIRAN-LAMPIRAN
a. Lampiran materi

1. Pengertian diare
Diare menurut WHO merupakan keadaan frekuensi buang air
besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak dengan
konsistensi feses encer dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur
lendir dan darah atau lendir saja.
Definisi diare yang diberikan oleh Depkes RI (2003) adalah
penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi feses
melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air
besar (BAB) lebih banyak dari biasanya (lazimnya 3 kali atau lebih
dalam sehari).
Diare menurut Ummuauliya merupakan kondisi di mana terjadi
frekuensi defekasi yang abnormal (lebih dari 3 kali per hari) serta
perubahan dalam isi (lebih dari 200 gram per hari) dan konsistensi
(feses cair), dapat bercampur darah dan lendir kadang disertai muntah-
muntah. Sehingga diare dapat menyebabkan cairan tubuh terkuras
keluar melalui tinja. Bila penderita diare banyak sekali kehilangan
cairan tubuh maka hal ini dapat menyebabkan kematian terutama pada
bayi dan anak-anak usia di bawah lima tahun.
Beberapa definisi yang telah disebutkan di atas, menjelaskan
definisi diare berdasarkan konsistensi dan bentuk tinja (feses) yang
melembek dengan atau tanpa menunjuk pada frekuensi diarenya.
Bahkan definisi diare yang diberikan WHO secara spesifik juga
menyebutkan diare dengan feses yang berwarna hijau, bercampur
lendir dan atau darah. Dengan demikian, secara umum berdasarkan
beberapa definisi diare dapat disebutkan bahwa diare adalah penyakit
yang ditandai dengan buang air besar yang sering melebihi keadaan
biasanya dengan konsistensi tinja yang melembek sampai cair dengan
atau tanpa darah dan atau lendir dalam tinja.
2. Klasifikasi
Klasifikasi diare ada beberapa macam. Berdasarkan waktu,
diare dibagi menjadi diare akut dan diare kronik. Berdasarkan
manifestasi klinis, diare akut dibagi menjadi disentri, kolera dan diare
akut (bukan disentri maupun kolera). Sedangkan, diare kronik dibagi
menjadi diare persisten dan diare kronik.
a. Diare akut
Diare akut yaitu diare karena infeksi usus yang bersifat
mendadak, berhenti secara cepat atau maksimal berlangsung
sampai 2 minggu, namun dapat pula menetap dan melanjut menjadi
diare kronis. Hal ini dapat terjadi pada semua umur dan bila
menyerang bayi biasanya disebut gastroenteritis infantil. Penyebab
tersering pada bayi dan anak-anak adalah intoleransi laktosa.
Setiap diare akut yang disertai darah dan atau lender
dianggap disentri yang disebabkan oleh shigelosis sampai terbukti
lain. Sedangkan kolera, memiliki manifestasi klinis antara lain
diare profus seperti cucian air beras, berbau khas seperti
“bayklin/sperma”, umur anak lebih dari 3 tahun dan ada KLB
dimana penyebaran pertama pada orang dewasa kemudian baru
pada anak. Sedangkan kasus yang bukan disentri dan kolera
dikelompokkan kedalam diare akut.
b. Diare kronis
Diare kronis yaitu diare yang berlangsung selama 2 minggu
atau lebih. Sedangkan berdasarkan ada tidaknya infeksi, dibagi
diare spesifik dan non spesifik. Diare spesifik adalah diare yang
disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau parasit. Diare yang
disebabkan oleh makanan disebut diare non spesifik. Berdasarkan
organ yang terkena, diare dapat diklasifikasikan menjadi diare
infeksi enteral dan parenteral.
Diare persisten lebih ditujukan untuk diare akut yang
melanjut lebih dari 14 hari, umumnya disebabkan oleh agen
infeksi. Sedangkan, diare kronik lebih ditujukan untuk diare yang
memiliki manifestasi klinis hilang-timbul, sering berulang atau
diare akut dengan gejala yang ringan yang melanjut lebih dari 14
hari, umumnya disebabkan oleh agen non infeksi.
3. Penyebab Diare
Penyebab diare adalah infeksi, namun ada juga penyebab lainnya,
yaitu:
a) Infeksi.
Dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, dan parasit.
Sumber penyebaran yang paling sering adalah memalui air yang
terkontaminasi oleh tinja atau kotoran. Dengan demikian penyakit ini
lebih sering terjadi pada lingkungan dengan sanitasi air bersih yang
kurang memadai, baik untuk minum, memasak dan mencuci (terutama
peralatan makan). Rotavirus dan Bakteri Escherichia coli merupakan
dua agen penyebab diare yang paling sering di negara berkembang.
b) Malnutrisi.
Anak-anak yang kekurangan gizi akan lebih berisiko tinggi
terkena penyakit ini, dan diare itu sendiri akan menyebabkan gejala
yang lebih buruk bagi mereka. Karena setiap terkena mencret, maka
sudah pasti akan membuat mereka kekurangan gizi yang lebih buruk.
Maka tak heran bahwa gizi buruk pada anak balita paling sering
disebankn oleh diare kronis.
c) Penyebab Diare lainnya.
Mencret juga dapat menular dari orang ke orang, diperburuk
oleh kebersihan pribadi yang buruk. Makanan merupakan penyebab
utama diare ketika disiapkan atau disimpan dalam kondisi yang tidak
higienis. Air dapat mengkontaminasi makanan selama pencucian. Ikan
dan seafood dari air yang tercemar juga dapat menyebabkan diare.

4. Cara Pencegahan Diare


Ada beberapa macam cara mencegah diare yaitu:
a. Cuci tangan lebih sering (sebelum makan)
b. Gunakan sabun untuk mencuci tangan selama 20 detik.
c. Gunakan pembersih tangan saat tidak ada air dan sabun.
d. Air minum yang bersih
e. Pada bayi, terapkan ASI eksklusif selama enam bulan
f. Kebersihan pribadi yang baik dan mengonsumsi hanya makanan
yang bersih
g. Menyimpan makanan di kulkas dan tidak membiarkan makanan
tertinggal di bawah paparan sinar matahari atau suhu ruangan.

b. Leaflet
c. Power point
d. Lampiran foto kegiatan
e. Lampiran daftar hadir

Anda mungkin juga menyukai